PERENCANAAN WILAYAH, KOTA, DAN DESA TERINTEGRASI
YANG BERKELANJUTAN, BERIMBANG, DAN INKLUSIF
IPB International Convention Center (IICC)
Bogor, 28 Agustus 2018
SEMINAR NASIONAL
ASPI
ASPI
ASPI
Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI)
2018
PROSIDING
P4W - LPPM IPB Universitas Pakuan
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 i
IPB International Convention Center
Bogor, 28 Agustus 2018
Prosiding
Seminar Nasional ASPI 2018
“Perencanaan Wilayah, Kota, dan Desa Terintegrasi
yang berkelanjutan, Berimbang dan Inklusif”
Penerbit
ii Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
Kredit
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
“Perencanaan Wilayah, Kota, dan Desa Terintegrasi yang berkelanjutan, Berimbang dan Inklusif”
P4W LPPM IPB, Bogor, Indonesia
Editor
Dr. Andrea Emma Pravitasari Dr. Ernan Rustiadi
Dr. Janthy Trilusianty Hidayat Dr. Didit Okta Pribadi
Copy Editor
Alfin Murtadho, S.P.
Reviewer
Dr. Ernan Rustiadi
Dr. Andrea Emma Pravitasari Dr. Janthy Trilusianty Hidayat Dr. Didit Okta Pribadi
Dr. Candraningratri Ekaputri Widodo Arief Rahman, S.Si, M.Si
Setyardi Pratika Mulya, S.P., M.Si.
Layout dan Cover Design Muhammad Nurdin, S.Kom. Tiffany Ramadianti, A.Md.
E-ISBN : 978-602-72009-3-7
Cetakan pertama, Januari 2019
Prosiding. Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
“Perencanaan Wilayah, Kota, dan Desa Terintegrasi yang berkelanjutan, Berimbang dan Inklusif” Bogor, P4W LPPM IPB, 2019
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 iii
Steering Committee - Dr. Ernan Rustiadi
- Dr. Janthy Trilusianti Hidayat - Prof. Akhmad Fauzi
- Dr. Khursatul Munibah - Prof. Widiatmaka Organizing Committee
Ketua Panitia : Dr. Andrea Emma Pravitasari
Wakil Ketua : Dr. Didit Okta Pribadi
Bendahara : Mia Ermyanyla, S.P., M.Si
Nusrat Nadhwatunnaja, S.P. Erlin Herlina, S.E.
Kesekretariatan : Nur Etika Karyati, S.P.
Alfin Murtadho, S.P. Muhammad Nurdin, S.Kom. Yanti Jayanti, S.P.
Yurta Farida, S.E. Hardini Nikamasari, S.P. Tiffany Ramadianti, A.Md.
Prosiding & Program Book : Afan Ray Mahardika, S.T.
Siti Wulandari, S.P. Kreshna Yudichandra, S.P.
Acara : Setyardi Pratika Mulya, S.P., M.Si.
Arief Rahman, M.Si. Ulul Hidayah, S.T.
Dinda Luthfiani Tjahjanto, S.E. Agus Ramadhan, S.P.
Logistik & Akomodasi : Khairul Anam, S.P.
Ridha M. Ichsan, S.T., M.Si.
Pubdekdok : Khalid Saifullah, M.Si.
LO : Zahra Kartika, S.P.
Rista Ardy Priatama, S.P. Luthfia Nursetya Fuadina, S.P. Yuni Prihayati, M.Si.
Dr. Mujio Sukirman
Field Excursion : F. S. Putri Cantika, S.P.
Thomas Oni Veriasa, S.E.
Penerbit
Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Institut Pertanian Bogor (IPB) Sekretariat
Kampus IPB Baranangsiang
Jalan Raya Pajajaran Bogor 16127, Jawa Barat, Indonesia Tlp/Fax: +62-251-8359072
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 v
Daftar Isi
Kredit... ii Sambutan dari Ketua ASPI ... iv Daftar Isi ... v
1.
Keterkaitan Desa-Kota
1
Potensi Alpukat sebagai Alternatif Olahan Kuliner dalam Upaya Pengembangan Desa Wisata Sakerta ... 3
Fransiska Dessy Putri H.1*, Aggy Lestari Dwi P.1, & B. S. Rahayu Purwanti2
Analisis Daya Saing Perekonomian Antar Wilayah di Kecamatan Prambanan berdasarkan
Aspek Sosial, Pendidikan, dan Kesehatan Tahun 2018 ... 14
Hayatun Nupus1*, Candra Andi Wardoyo1, Ismi Latifah1, Soni Setiawan 1, Araa Reda Astara1,
Fatin Naufal M1, & Dahroni1
Infrastruktur dan Keterhubungan Desa-Kota (Studi Kasus: Desa Bokor dan Desa Sendaur di Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti) ... 23
Wulansari1*, Arief Budiman1, Maria Febriana Bewu Mbele1 & Sonny Yuliar1
Pola Perjalanan Berangkat Bekerja Menggunakan Layanan Transjakarta ... 32
Yudi Susandi1*, Danang Priatmodjo1 & Eduard Tjahjadi1
2.
Perencanaan Kawasan Pertanian dan Pembangunan Perdesaaan
49
Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Lombok Utara ... 51
Ar Rohman Taufiq Hidayat1*, Muchammad Rosulinanda1 & Ade Atmi1
Pengembangan Pusat Pelayanan sebagai Pusat Pengolahan Komoditas Unggulan Buah Naga
Berdasarkan Faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Banyuwangi ... 68
Ayu Sri Lestari1* & Eko Budi Santoso1
Pengembangan Kecamatan Waelata Kabupaten Buru Provinsi Maluku Sebagai Wilayah
Pemekaran Melalui Potensi Unggulan ... 81
Dwi Setiowati1* & Indarti Komala Dewi1
Kontinuitas Desa Wisata Lingkungan Sukunan Yogyakarta ... 89
Fikrani F. Asha1* & Lysna Eka Agustina1
Penataan Ruang yang Berkearifan Lokal untuk Pengembangan Wisata Pedesaan ... 97
Harne Julianti Tou1*, Melinda Noer 2, Helmi2 & Sari Lenggogeni3
Pembangunan Perdesaan Kawasan Perbatasan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten
Kendal ... 105
Holi Bina Wijaya1*, Artiningsih1, Wiwandari Handayani1 & Herlina Kurniawati1*
Perencanaan Sinergitas Sistem Kawasan Agropolitan Berkelanjutan di Kawasan Hortipark
Tastura Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah... 115
Indah Cahyaning Sari1*, Nurul Falah Pakaya1 & Bunga Adelia1
Adopsi Teknologi Pada Petani Dalam Upaya Adaptasi Perubahan Iklim (Studi Kasus Pertanian Cerdas Iklim di Kabupaten Sumba Timur) ... 137
vi Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
Transformasi Kampung Wisata Berbasis Lingkungan Studi Kasus Kampung Sukunan
Kabupaten Sleman ... 150
M. Ilham1*, Budi Kamulyan2 & Yori Herwangi2
Peranan Nilai-Nilai Religius dalam Penguatan Institusi Ekonomi Masyarakat Perdesaan
(Kajian dengan Pendekatan Teori Jaringan Aktor) ... 164
Sri Lestari1*, G Andhika Riyadi1, Ari Nurfadilah1 & Sonny Yuliar1
Pembangunan Daerah Kabupaten Berbasis Komoditi Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) di
Provinsi Sumatera Barat ... 175
Syahrial1* & Welly Herman1
Review Perencanaan Kawasan Pertanian Agropolitan Rupanandur Kabupaten Pamekasan ... 184
Luh Putu Suciati1*, Rudi Wibowo1, Yuli Wibowo2, Elida Novita3
Pengembangan Industri Prospektif Pengolahan Ikan Tangkap di Kawasan Minapolitan
Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek ... 201
Oky Dwi Aryanti1 & Sardjito1
3.
Infrastruktur Hijau dan Perencanaan Kawasan Hutan
217
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Jember dalam Upaya Menuju
Infrastruktur Hijau Kota ... 219
Dewi Junita Koesoemawati1*& Hari Sulistiyowati2
Transformasi Kampung Hijau di Kota Surabaya (Studi Kasus di Kampung Bratang Binangun dan Kampung Genteng Candirejo) ... 227
Febrian Indra Warman1*, Achmad Djunaedi2 & Doddy Aditya Iskandar2
Kualitas Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Bandar Lampung| (Studi Kasus Lapangan
Merah dan Pasar Seni, Lapangan Kalpataru dan Embung Sukarame/Taman Kota) ... 236
Fitri Yanti1*, Citra Persada2 & Agus Setiawan3
Daya Serap Vegetasi Alun-Alun Kota Batu terhadap Co2 Aktifitas Transportasi ... 244
Kartika Eka Sari1*, Dita Nia Ambarsari1 & Chairul Maulidi1
Perencanaan Jalur Pengguna Sepeda di Universitas Jember ... 255
Nunung Nuring Hayati1, Ahmad Hasanuddin2 & Nur Fahmi Anshori3
4.
Pertanian Perkotaan
261
Perencanaan Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Gianyar, Bali ... 263
I Ketut Arnawa1*, I Ketut Sumantra1 & Gst.Ag.Gde Eka Martiningsih1
Dampak Pola Pemilikan dan Pengusahaan Lahan Pertanian terhadap Kesejahteraan Petani di Pusat Kawasan Wisata, Kota Denpasar ... 272
Nyoman Utari Vipriyanti1* & Yohanes Jandi1
5.
Perencanaan Inklusif dan Berkeadilan
279
Proses Pengembangan Wilayah Melalui Pendidikan Vokasi Sebagai Hasil Kerja Sama dengan Djarum Foundation Di Kabupaten Kudus ... 281
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 vii
Potensi Pengembangan Kampung Wisata Kreatif di Kampung SAE Cibiru, Kota Bandung
Dalam Upaya Mewujudkan Kampung Kota Yang Berkelanjutan ... 291
Asep Nurul Ajiid Mustofa1*, Iwan Kustiwan2
Re-orientasi Pemerintahan Propinsi Kepulauan Riau Menuju Pembangunan Kemaritiman
yang Inklusif. ... 318
Deti rahmawati* Difa Kusumadewi1 Sonny Yuliar1
Karakteristik Rumah Tangga Berpenghasilan Rendah Dalam Memilih Rumah Di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Tangerang ... 335
Diva Teguh Respati1, Komara Djaja2
Model Ekslusifitas Perumahan Real Estate Masyarakat Perkotaan (Studi Kasus Pada Kota
Makassar) ... 345
Mimi Arifin1*, A. Rachman Rasyid1, Wiwik W. Osman1
Hubungan Social Bounding dengan Tindakan Kolektif Gabungan Kelompok Tani dalam Upaya Membangun Perencanaan Inklusif Perdesaan (Lokasi Studi: Kabupaten Karawang) ... 352
Selfa Septiani Aulia1*, Tubagus Furqon Sofhani2
Kajian Perencanaan Infrastruktur Persampahan dengan Masifikasi Komposter dan Gerakan Pilah Sampah (Studi Kasus Kecamatan Seberang Ulu 2, Palembang) ... 363
Sitti Sarifa Kartika Kinasih1*, Yuwono Aries1
Evaluasi Penyediaan Taman Tematik Kalbu Palem sebagai Ruang Terbuka Publik di Kota
Bandung ... 379
Alby Avrialzi1*, Retno Widodo D. Pramono2
6.
Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim
389
Penampungan Air Hujan, Pemanfaatan, dan Pengaruhnya terhadap Genangan di Kawasan
Permukiman Kota Pontianak ... 391
Agustiah Wulandari1*, Yudi Purnomo1
Dampak Urbanisasi terhadap Iklim Perkotaan di Jabodetabek ... 403
Lady Hafidaty Rahma Kautsar1*, Eko Kusratmoko2, & Chotib3
Perubahan Konstruksi Rumah sebagai Bentuk Adaptasi Masyarakat Pasca Bencana Gempa
Bumi Juni 2013 di Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB... 408
Laylan Jauhari1*, R. Rijanta1, Doddy Aditya Iskandar1
Keragaman Bentuk Adaptasi Masyarakat Pantai Ampenan Kota Mataram Ketika Terjadi
Bencana Rob ... 417
Lysna Eka Agustina1, R. Rijanta1, Doddy Aditya Iskandar1
Upaya Mitigasi Guna Mengurangi Dampak Perubahan Iklim Pada Kelompok Masyarakat
Miskin di Wilayah Pesisir Kota Semarang ... 426
Mohammad Muktiali1
Mengurug dan Meninggikan Rumah sebagai Strategi Adaptasi Utama Masyarakat Selama 23
Tahun Menghadapi Rob di Kawasan Tambak Lorok, Semarang Utara ... 432
Nadhila Shabrina1*, Agam Marsoyo1, & Deva Fosterharoldas1
Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Pengetahuan Bencana Gempa Bumi dan Erupsi
(Studi Kasus di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten) ... 441
Ruis Udin1, Intan Purnamasari1, Dizy Hana Tri Cahyani1, Rhizki Yulia Anjarsari1, Hanifah
viii Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Perencanaan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di
Perkotaan dan Sekitarnya ... 457
Siti Badriyah Rushayati1*, Rachmad Hermawan1
Analisa Valuasi Ekonomi terhadap Pengelolaan Bantaran Sungai Ciliwung di Kampung
Melayu dan Bukit Duri ... 466
Catur Dyah Novita1*, Budi Kamulyan2, Yori Herwangi2
7.
Daya Dukung, Resiliensi Kota dan Desa
479
Daya Dukung Wilayah Pengembangan Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Serang
Provinsi Banten ... 481
Ernamaiyanti1, Tiar Pandapotan Purba2, Topan Himawan3 & Nur Irfan Asyari4
Ketangguhan Identitas terhadap Perkembangan DIY ... 487
Hana Afifah1*
Pengaruah Sektor Pariwisata terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan
Prambanan ... 496
Maryadi1*, David Ramadhan1, Mohammad Anggit Setiawan1, Henny Novita Sari1,
Ihda Nur Rohmah P S1, Tri Setyaningsih1
Ketangguhan Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Penanganan Permukiman Kumuh ... 510
Satrya Wirawan1, Bakti Setiawan1*, Retno Widodo Dwi Pramono1
Hubungan Kualitas Lingkungan Permukiman dan Tingkat Kesehatan Masyarakat di
Permukiman Kumuh Bantaran Sungai Winongo, Kota Yogyakarta... 524
Veronika Adyani E.W1*, M. Sani Roychansyah2, & Ahmad Sarwadi2
8.
Perubahan Penggunaan Lahan dan Degradasi Lingkungan
537
Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Koefisien Limpasan Permukaan di DAS
Bone Tanjore, Kota Makassar ... 539
Amar Ma’ruf Zarkawi1*, Sumartini1, & Faricha Kurniadhini1
Penggunaan Lahan di Wilayah Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kaim II Pekanbaru ... 550
Apriyan Dinata1, Annisa Rachmi1
Partisipasi Stakeholder dalam Penataan dan Pengembangan Situs Geoheritage Tebing Breksi Kawasan Cagar Budaya Candi Ijo ... 562
Rista Lentera Ghaniyy W.M 1, Retno Widodo D. Pramono 2, Achmad Djunaedi3
Perubahan penggunaan lahan dan faktor-faktor penentu keinginan petani untuk
mempertahankan lahan sawahnya di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia ... 575
Santun R.P. Sitorus1*, Grahan Sugeng Aprilian2
9.
Smart City and Smart Village
589
Karakterisasi Kampung Kota Surabaya Melalui Pengembangan Purwarupa Kecerdasan
Buatan: Smartkampung ... 591
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 ix
10.
Pengelolaan Sektor Informal Perkotaan
603
Analisa Tingkat Kesiapan Pengembangan Kampung Tematik di Kota Malang ... 605
Deni Agus Setyono1
Pola Distribusi Spasial Minimarket di Wilayah Peri Urban (Studi Kasus Kawasan Sukaraden
Kecamatan Cibinong Kab. Bogor) ... 612
Janthy Trilusianthy Hidayat1* dan Noordin Fadholie1
Pemilihan Alternatif Pengelolaan Kawasan Wisata “Payung” Kota Batu Berdasarkan
Stakeholder ... 620
Nindya Sari1*, Ayu Puspa Kartika1, Dian Dinanti1
Interaksi Sektor Formal dan Informal pada Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kota
Pekanbaru (Studi Kasus: Jalan Kaharuddin Nasution) ... 633
Puji Astuti1*, Wika Susmita1
Dinamika Pengembangan Kawasan Perdagangan Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara ... 645
Setyardi Pratika Mulya1,2*, Mujio Sukir2, Abdul Jamaludin2
11.
Penerapan SDG's dan NUA dalam Pendidikan Perencanaan
657
Evaluasi Relevansi Implementasi Program Penanganan Permukiman Kumuh di Kota
Semarang ... 659
Akhiatul Akbar1*, Deva F. Swasto1, Agam Marsoyo1
Pengelolaan Rumah Susun Sewa di DKI Jakarta (Kasus: Rumah Susun Sewa Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta di Kota Jakarta Barat) ... 669
Aphrodita Puspateja1*, Deva Fosterharoldas Swasto1, Agam Marsoyo1
Peran Pendidikan Perencanaan Terhadap Penerapan SDG’s dan New Urban Agenda di Kota Mataram ... 682
Ima Rahmawati Sushanti1*, Sarah Ariani2
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN DIKECAMATAN
PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN ... 689
Iqbal Ghozy Murtadlo1*, Seika Saputri1, Ilham Yoga Pramono1, Diyah Ayu Wulan1, Abdul
Aziiz Rayh Gilang1, Arum Dwi Anggraini1
Prospek Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir
Bandarharjo Kota Semarang ... 702
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 389
6.
Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 403
Dampak Urbanisasi terhadap Iklim Perkotaan di Jabodetabek
Lady Hafidaty Rahma Kautsar1*, Eko Kusratmoko2, & Chotib3
1Program Magister Geografi Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok*; 2Departemen Geografi Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok; 3Kajian Pengembangan Perkotaan Universitas Indonesia, Kampus UI, Salemba
*Penulis korespondensi. e-mail: lady.hafidaty@gmail.com
ABSTRAK
Selama tiga dekade terakhir ini telah terjadi perubahan iklim secara berturut-turut di tingkat global (IPCC, 2015). Namun, bagaimana di tingkat regional perubahan iklim itu sendiri, terutama di perkotaan-perkotaan Indonesia? Penelitian ini menjabarkan iklim perkotaan akibat urbanisasi di Jabodetabek. Dampak urbanisasi ditelaah melalui dinamika penutup lahan (landcover), sedangkan iklim kota merujuk dinamika suhu dari tahun 1980 hingga tahun 2015. Tujuan utama penelitian ini ialah untuk mengetahui dampak urbanisasi terhadap iklim kota di Jabodetabek berdasarkan ketiga variabel tersebut. Metode penelitian ialah melalui statistik Regresi Data Panel. Hasil penelitian menunjukkan (a)Apabila tidak terdapat perubahan penutup lahan berupa lahan terbangun di
Jabodetabek, suhu minimum 18,64oC, suhu rata-rata 33, 42oC dan suhu rata-rata 26,86oC;
(b)Peningkatan 1 km2 lahan terbangun di Jabodetabek menaikkan sekitar 2-3oC; (c)Dalam
mengupayakan suhu maksimum 25oC, perlu pengurangan lahan terbangun atau penambahan lahan
tidak terbangun sebesar 3,96 km2. Perlu penelitian lebih lanjut pada masing-masing kabupaten/kota
Jabodetabek mengenai penutup lahan terhadap suhu, sehingga lebih terlihat keterkaitan spasialnya. Selain itu komposisi lahan terbangun dan lahan tidak terbangun perlu dirinci guna memudahkan implementasi pada rencana tata ruang Jabodetabek mendatang.
Kata kunci: Jabodetabek, penutup lahan, suhu
PENDAHULUAN
Selama tiga dekade terakhir ini telah terjadi perubahan iklim secara berturut-turut di tingkat global (IPCC, 2015). Penyebab utama perubahan iklim ialah peningkatan suhu, yang mana berpengaruh terhadap pembentukan awan, dan kemudian berimplikasi terhadap tinggi-rendahnya presipitasi. Akar dari peningkatan suhu ini ialah emisi sektor-sektor energi dan terperangkapnya radiasi matahari. Hornwerg (2011) menyebutkan bahwa 80% emisi dari aktivitas manusia berpusat di kota.
Jakarta mengalami urbanisasi hingga mengalami perluasan kota secara signifikan. Urbanisasi yang dimaksud ialah pertumbuhan kota. Secara historis, kota Jakarta berkembang dari kota dagang menjadi kota kolonial, lalu menjadi ibukota nasional (Hans, 2000). Sejak masa Presiden Soeharto, Jakarta dinobatkan menjadi pusat ekonomi Indonesia menggantikan Surabaya, bahkan bersaing dalam skala global (global city). Jakarta kemudian semakin berkembang hingga menjadi metropolitan yang didukung dengan daerah penyangga sekitarnya (dari
Botabek/Bogor-Tangerang-Bekasi hingga Bodetabek/Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), lalu Jabodetabek hingga
Jabodetabekpunjur. Perkembangan ini tidak terlepaskan dari Rencana Tata Ruang DKI Jakarta dan implementasinya, serta penyimpangan-penyimpangan dari Rencana Umum Tata Ruang tahun 1985-2005 (Jorgen, 2018).
404 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
Kota Jakarta dan penyangganya, berkontribusi terhadap perubahan iklim dalam tingkat regional. Tujuan utama penelitian ini ialah untuk mengetahui dampak urbanisasi terhadap iklim kota di Jabodetabek. Penelitian ini membatasi Jabodetabek, yang berarti Jakarta sebagai induk kota atau kota utama, dan Bodetabek sebagai kota-kota kedua. Bertolak dari urgensinya pengendalian terhadap determinan urbanisasi di Jabodetabek, penelitian ini dilakukan.
METODOLOGI
Dampak urbanisasi terhadap Jabodetabek ditelaah melalui dinamika penutup lahan (landcover), sedangkan iklim kota merujuk dinamika suhu. Data utama berupa data penutup lahan diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sedangkan data suhu diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Daerah penelitian ialah 13 kotamadya/kabupaten di Jabodetabek, (tidak termasuk Kepulauan Seribu). Penelitian mempergunakan pendekatan situs dan situasi, yang berarti situs ialah 7 stasiun observasi suhu yang tersebar di Jabodetabek, dan situasi ialah buffer dari situs dan berdiameter 4 km x 4 km, sesuai dengan definisi dalam skala lokal Oke (2006) dan studi terdahulu Stearns, dkk (2006). Metode penelitian mempergunakan Regresi Data Panel. Analisa dampak urbanisasi terhadap wilayah Jabodetabek dibantu dengan literatur-literatur terkait.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terdapat 7 stasiun observasi suhu di Jabodetabek, antara lain (1)AWS Bandara Halim; (2)St.Meteorologi Maritim Tanjung Priok; (3)St.Meteorologi Kemayoran; (4)St.Klimatologi Tangerang Selatan; (5)St.Meteorologi Budiarto; (6)St.Klimatologi Bogor; (7)St.Meteorologi Citeko. Secara berurut, ketinggian setiap stasiun observasi suhu ialah 0 mdpl, 3 mdpl, 4 mdpl, 27 mdpl, 42 mdpl, 207 mdpl, dan 920 mdpl.
Gambar 1. Peta Persebaran Stasiun Observasi Suhu di Jabodetabek (Sumber: Pengolahan Data, 2018)
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 405
Hasil uji stastistik Regresi Data Panel mempergunakan Eviews dengan Y suhu udara baik suhu minimum tahunan (Ymin), suhu maksimum tahunan (Ymax) maupun suhu rata-rata tahunan (Ymean) dan X lahan terbangun, didapatkan hasil metode terpilih fixed effect. Berikut gambaran hasil dari pengolahan data ketujuh stasiun suhu di Jabodetabek tahun 1980-2015.
Y min
Y max
Y mean
Model Persamaan Regresi Suhu Y (
Model persamaan dampak urbanisasi
terhadap iklim perkotaan di
Jabodetabek
)Y
minit= 18.64445 + 2.637394.X2
itY
maxit= 33.42428 + 2.123670.X2
itY
mean it= 26.86208 + 1.295111.X2
itGambar 2. Hasil Regresi Data Panel dengan Eviews dan
Model Persamaan Dampak Urbanisasi terhadap Iklim Perkotaan di Jabodetabek Keterangan:
Untuk i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7; dan t = 1980, 1981, …., 2015
Ymin = suhu udara minimum tahunan di stasiun suhu BMKG di Jabodetabek (oC)
Ymax = suhu udara maksimum tahunan di stasiun suhu BMKG di Jabodetabek (oC)
Ymean = suhu udara rata-rata tahunan di stasiun suhu BMKG di Jabodetabek (oC)
X2it = lahan terbangun (dalam analisis buffer 4 km x 4 km), yang diperoleh dari lahan terbangun dari luasan total lahan terbangun & lahan tidak terbangun di suatu area)
406 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
Tabel 1. Ringkasan Penjabaran Rinci dari Model Regresi Data Panel untuk Lahan Terbangun, Suhu Minimum, Suhu Maksimum, Suhu Rata-Rata
Lahan Terbangun (X)
Suhu Minimum
(Ymin) Suhu Maksimum (Ymax)
Suhu Rata-Rata (Ymean)
Titik awal suhu X2it = 0; atau tidak terdapat perubahan lahan terbangun / tanpa urbanisasi
18.64445 oC. 33.42428 oC. 26,86208 oC
X2it = 1; atau terdapat peningkatan perubahan lahan
terbangun sebesar 1 km2 di Jabodetabek 21.281844oC 35.54795oC. 28.157191oC. X2 dari Ymin = 2.409 km2; X2 dari Ymax= -3.9668 km2 X2 dari Ymean= -1.4377 km2
Y = 25; atau suhu udara dapat menjadi suhu
normal 25oC
Artinya penambahan lahan tidak terbangun
sebesar 3.9668 km2.
pengurangan lahan
terbangun sebesar 1.4377 km2
(Sumber: Pengolahan Data, 2018)
Penjabaran terperinci dari model Regresi Data Panel untuk Ymin, yaitu:
1. Apabila X2it = 0; atau tidak terdapat perubahan lahan terbangun, maka suhu udara di Jabodetabek
memiliki suhu 18.64445 oC. Ini artinya titik awal suhu di Jabodetabek tanpa urbanisasi (variabel
lahan terbangun) ialah 18.64445oC.
2. Apabila X2it = 1; atau terdapat peningkatan perubahan lahan terbangun sebesar 1 km2 di
Jabodetabek, suhu akan meningkat menjadi 21.281844oC.
3. Apabila Y = 25; atau suhu udara dapat menjadi suhu normal 25oC dengan adanya penambahan
lahan terbangun sebesar 2.409 km2. Artinya penambahan lahan terbangun sebesar 2.409 km2.
Penjabaran terperinci dari model Regresi Data Panel untuk Ymax, yaitu:
1. Apabila X2it = 0; atau tidak terdapat perubahan lahan terbangun, maka suhu udara di Jabodetabek
memiliki suhu 33.42428 oC. Ini artinya titik awal suhu di Jabodetabek tanpa urbanisasi (variabel
lahan terbangun) ialah 33.42428oC.
2. Apabila X2it = 1; atau terdapat peningkatan perubahan lahan terbangun sebesar 1 km2 di
Jabodetabek, suhu akan meningkat menjadi 35.54795oC.
3. Apabila Y = 25; atau suhu udara dapat menjadi suhu normal 25oC dengan adanya pengurangan
lahan terbangun sebesar 3.9668 km2. Artinya penambahan lahan tidak terbangun sebesar 3.9668
km2.
Penjabaran terperinci dari model Regresi Data Panel untuk Ymean, yaitu:
1. Apabila X2it = 0; atau tidak terdapat perubahan lahan terbangun, maka suhu udara di Jabodetabek
memiliki suhu 26,86208 oC. Ini artinya titik awal suhu di Jabodetabek tanpa urbanisasi (variabel
lahan terbangun) ialah 26,86208oC.
2. Apabila X2it = 1; atau terdapat peningkatan perubahan lahan terbangun sebesar 1 km2 di
Jabodetabek, suhu akan meningkat menjadi 28.157191oC.
3. Apabila Y = 25; atau suhu udara dapat menjadi suhu normal 25oC dengan adanya pengurangan
lahan terbangun sebesar 1.4377 km2. Artinya penambahan lahan tidak terbangun sebesar 1.4377
km2.
KESIMPULAN
Dampak urbanisasi terhadap iklim perkotaan secara umum selama periode 1980-2015
meningkatkan suhu sebesar 2-3oC. Guna menurunkan suhu maksimum menjadi 25oC diperlukan
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018
Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 407
lingkup buffer berdiamer 4 km x 4 km atau seluas 50,24 km2 yang berarti penambahan 7,9% lahan
tidak terbangun secara general di Jabodetabek.
Perlu penelitian lebih lanjut pada masing-masing kabupaten/kota Jabodetabek mengenai penutup lahan terhadap suhu, sehingga lebih terlihat keterkaitan spasialnya. Selain itu komposisi lahan terbangun dan lahan tidak terbangun perlu dirinci guna memudahkan implementasi pada rencana tata ruang Jabodetabek mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Evers, H. D. & Korff, R. (2000). Urbanisme di Asia Tenggara: Makna dan Kekuasaan dalam Ruang-Ruang
Sosial (terjemahan). Yayasan Obor Indonesia.
Hellman, J., Thynell, M., & Voorst, R. V. (2018). Jakarta: Claiming Spaces and Rights in the City. Roudledge. Hoornweg, D., Sugar, L., & Gómez, C. L. T. (2011). Cities and greenhouse gas emissions: moving forward.
Environment and Urbanization, 23 (1), 207-227.
Intergovernmental Panel on Climate Change. (2015). Climate Change 2014: Synthesis Report. IPCC, Geneva, Switzerland.
Oke, T. R. (2006). Initial guidance to obtain representative meteorological observations at urban sites. IOM Rep. 81, WMO/TD — No. 1250 (4 7 p p. ).
Stearns, Cassie, A., Ricardo, Sakai, K., & Joseph, E. (2016). A Novel Method of Urban Land Type Identification Utilizing Meteorological Station Network Temperature Data, as Developed for the Baltimore-Washington Region. Urban Climate Journal, 17 (2016), 146-160.
SEMINAR NASIONAL
ASPI
Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI)
2018
PROSIDING
Disponsori Oleh:
PT. Barn Cita Laksana MAPIN FAPERTA - IPB DITSL - IPB
Diselenggarakan Oleh:
P4W - LPPM IPB Universitas Pakuan Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia