• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Salamah Universitas PGRI Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENELITIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Salamah Universitas PGRI Yogyakarta"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL PENDIDIKAN, Vol. 15, No. 2, Desember 2009:157-165 PENELITIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Salamah

Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak:

Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang terapan yang relatif baru pada awalnya timbul dengan memadukan teori dan konsep dari berbagai disiplin ilmu ke dalam suatu usaha terpadu untuk memecahkan masalah belajar yang tidak terpecahkan dengan pendekatan yang telah ada sebelumnya.

Penelitian teknologi pendidikan sangat diperlukan untuk mencari solusi masalah belajar anak didik sehingga diperlukannya penelitian di bidang teknologi pendidikan dengan berbagai obyek penelitian TP, menggunakan model dan pendekatan penelitian teknologi pendidikan serta topik-topik penelitian teknologi pendidikan. Sehingga akan diperoleh hasil penelitian dalam teknologi pendidikan yang dapat diaplikasikan dalam proses yang kompleks dan terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah belajar manusia.

Kata-kata Kunci : Penelitian, Teknologi Pendidikan A. Pendahuluan

Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang terapan yang relatif baru pada awalnya timbul dengan memadukan teori dan konsep dari berbagai disiplin ilmu ke dalam suatu usaha terpadu untuk memecahkan masalah belajar yang tidak terpecahkan dengan pendekatan yang telah ada sebelumnya (Susufhadi Miarso,1993).

Sekitar tahun 1970, bidang studi tersebut diperkenalkan di Indonesia kepada masyarakat pendidikan yang terbatas. Pemahaman tentang Teknologi Pendidikan sampai sekarang tampaknya belum merata di lingkungan masyarakat pendidikan, atau dengan kata lain belum dapat diterima secara meluas.

Setiap bidang studi hanya akan dapat berkembang bilamana didukung oleh penelitian yang dilakukan secara terus menerus. Penelitian Teknologi Pendidikan dilaksanakan dengan maksud untuk mengembangkan teori dan produk serta meningkatkan sumberdaya manusianya.

Penelitian dalam bidang studi tidak dapat terlepas dari:

a. Unsur/komponen yang tercakup dalam kawasan Teknologi Pendidikan, seperti tergambar sebagai berikut: Fungsi Manajemen Pendidikan Manajemen Organisasi Fungsi Pengem-bangan Pendidikan Riset/teori Disain Produksi Evaluasi/ seleksi Logistik Pemanfaatan/ penyebaran Sumber Belajar Orang Isi pesan Bahan Alat Teknik Lingkungan

(2)

Model Kawasan Teknologi Pendidikan (AECT, 1977)

b. Perkembangan konsep Teknologi Pendidikan yang melihat sejarahnya berkembangan melalui 3 tahap evaluasi, yaitu: 1) Teknologi Pendidikan masa lampau adalah teknologi yang menggunakan pandekatan peralatan. Titik perhatian pada pemakaian audio visual dalam membantu tugas guru. 2) Teknologi Pendidikan masa sekarang adalah teknologi yang menggunakan pendekatan sistematik Titik perhatian pada usaha merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan dan menilai pengajaran bermedia. Pengembangan pengajaran semacam ini memerlukan langkah-langkah sistematik. 3) Teknologi Pendidikan masa depart adalah teknologi yang menggunakan pendekatan yang bersifat sistemik. Penciptaan keseluruhan yang merupakan suatu kesatuan yang bersifat dinamis dalam usaha mempengaruhi terjadinya transformasi belajar (Wayan Ardhana, 1993).

Melihat kenyataan saat ini, terlihat bahwa belum terciptanya kondisi Teknologi Pendidikan masa depan. Dengan situasi yang demikian maka dapat dikatakan bahwa Teknologi Pendidikan belum banyak mengatasi banyak persoalan dalam bidang pendidikan khususnya pembelajaran.

Dalam kesempatan ini, kami akan meninjau beberapa penelitian-penelitian Teknologi Pendidikan yang pernah dilakukan selama ini (sebatas sumber bacaan yang kami dapatkan). Hal ini dimaksudkan agar kita dapat: a. Mengetahui penelitian Teknologi Pendidikan yang telah dilakukan saat ini, baik dari segi jenis topik maupun metodologinya, b. Mengenal arah perkembangan penelitian Teknologi Pendidikan yang telah dilakukan, c. Mengetahui topik-topik yang perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan lebih lanjut melalui penelitian-penelitian.

B. Pembahasan

1. Penelitian Teknologi Pendidikan a. Berdasarkan obiek penelitian :

1) Media

Beberapa catatan yang dapat diambil dari penelitian media instruksional meliputi: Penelitian tentang media mempakan penelitian yang paling banyak dilakukan dalam Teknologi Pendidikan, Penelitian tentang media dimulai pada saat era "behaviorist" melanda dunia pengajaran, sehingga dipakai asumsi bahwa siswa akan bereaksi terhadap stimulus luar yang telah diatur sedemikian rupa untuk membentuk tingkah laku tertentu. Banyak penelitian percaya bahwa penggunaan media dalam pengajaran akan memberikan berbagai keuntungan guna pengaturan tingkah laku tersebut (R.E Clark dan C. Salomon, 1996:146).

Perkembangan produksi media: tahun 1940-1950 fokusnya adalah alat-alat komersial seperti film, shde, dan alat-alat sederhana buatan guru seperti charts, buletin boards. Pada periode ini pembelajaran dibutuhkan untuk membantu kekuatan militer menghadapi Perang Dunia II, dan selanjutnya produksi audio visual diperkenalkan di sekolah-sekolah. Penelitian mengenai rancangan dan produksi media instruksional terbatas. Segala sesuatu mengenai perencanaan, produksi, pemanfaatan dan evaluasi media instruksional berada di tangan guru.

(3)

Tahun 1960-1970 perkembangan teknologi mempengaruhi media instruksional yang digunakan di sekolah, dan selamaperiode ini pula studi-studi penelitian media berhubungan dengan persepsi, ingatan, belajar konsep dan prinsip perubahan sikap. Beberapa studi penelitian memasukkan pertimbangan praktis terhadap alat atau bahan, pemakaian warna, teknik grafik untuk mempelajari belajar konsep.

Tahun 1980 sampai dengan saat ini mengalami perkembangan sangat pesat dengan masuknya keterampilan komputer dan IT yang lain.

Adanya perubahan-perubahan dalam produksi media instruksional memberikan keuntungan kepada pemakainya. Spesialis produksi hams merubah pendekatannya menuju pengembangan materi/ bahan pembelajaran (Dennis Pett dan Scott Grabinger, 1991:425).

Sejarah penggunaan media dalam pengajaran ditandai pula dengan harapan yang bertentangan, di satu pihak munculnya media baru meningkatkan harapan pemanfaatan penggunaannya pada proses belajar, sedangkan dilain pihak adanya kekhawatiran para pendidik dan orang tua terhadap akibat dari perkembangan media baru yang sangat pesat. Harapan dan ketakutan di atas akhirnya merangsang berbagai penehtian.

Tanggapan terhadap penelitian media adalah sebagai berikut: Titik berat pada kajian "membandingkan media". Penelitian yang demikian sangat terbatas sumbangannya dalam upaya mengembangkan teori yang berhubungan dengan peranan media dalam mempengaruhi proses belajar (Wartella dan Reeves, 1993:175).

Titik berat pada uji keefektifan media instruksional. Hasilnya adalah seringkali tidak konsisten dari penehtian yang satu ke penelitian yang lain (Gene L.Wilkinson, 1994:166).

Sebagian besar penehtian media yang dibahas hanya memakai media sebagai sarana pembawa pesan, sedangkan peneliti mengatur beberapa variabel seperti pengorganisasian teks, besarnya langkah pada modul, dll tanpa memperhatikan variabel khusus dari media. (Lumsdaine, 1973:177).

Penelitian media yang telah dilakukan merupakan "penelitian dengan media", dan bukan "penelitian tentang media" seperti yang diharapkan (Salomon dan Clark, 1977).

Belajar lebih banyak dipengaruhi oleh "apa yang disampaikan" dibandingkan"sistempenyampaiannya" (Schramm, 1987:196).

Hampir sebagian besar penelitian media menggunakan desain eksperimen. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian media adalah: a) tidak ada suatu media yang dapat meningkatkan belajar melebihi media lain, terlepas dari tujuan pembelajaran, sifat-sifatpeserta didik, isi kurikulum, situasi dan kondisi lingkungan. Sarannya adalah bahwa pemilihan media pada masa yang akan datang sebaiknya berdasarkan pada efisiensi dan minat siswa. b) Setiap teknologi baru nampaknya akan mengajar lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya, sebab yang baru tersebut menyajikan bahan pengajaran yang dipersiapkan lebih baik dan memiliki hal -hal bam yang menarik perhatian siswa. Setiap media baru yang akan dikembangkan dalam pengajaran akan memberikan kemungkinan untuk mencoba strategi rancangan pengajaran yang baru dan menarik. c) Penelitian media pada masa yang akan datang sebaiknya dilakukan dalam konteks dan acuan yang serupa dengan

(4)

permasalahan-permasalahan pada kawasan keilmuan kognisi (contoh tentang kajian beragam penyebab terjadinya transfer dalam proses belajar dan latihan, dll). d) Pada masa yang akan datang, peneliti heridaknya tidak saja "bagaimana dan mengapa media digunakan dalam pengajaran", tetapi juga '"mengapa justru media tersebut yang harus dipergunakan" (Richard E. Clark dan C. Salomon, 1996:206).

2) Instruksional

1) Status penelitian teknologi instruksional.

Status penelitian teknologi instruksional ada 3 hal pokok yang berpengaruh terhadapperkembagan penelitian Teknologi Instruksional sejak tahun 1985, yaitu: a) Tradisi penelitian ilmu perilaku. Mengingat teknologi instruksional berakar sebagian besar pada ilmu perilaku, maka secara langsung mengadopsi standar yang sama dalam penelitiannya yaitu penelitian eksperimen. b) Penyebaran identitas penelitian. Sachs (1994) seperti yang dikutip Hannafin (1995) melaporkan bahwa hanya sedikit sarjana yang mengutip dari beragam majalah ilmiah tentang IT, dan menyimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan telah kehilangan pijakan terhadap hasil kerja sarjana sebelumnya. c) Sikap terhadap penelitian. Sebelum tahun 1995 tenaga akademik di Perguruan Tinggi kebanyakan dapat dipandang sebagai konsumer penelitian dari pada sebagai produser penelitian.

Masalah dasar status penelitian teknologi instruksional untuk masa yang akan datang adalah catatan-catatan sejak tahun 1995, beberapa issue penting harus diarahkan dan dipertimbangkan. Beberapa asumsi yang berkembang perlu dianalisa kembali dan perbedaan kesimpulan perlu dijabarkanlebihjelas (Hannafin, 1995:225). 2) Model penelitian dalam sistem instruksional

Beberapa model penelitian dalam penelitian tentang sistem instruksional adalah: a. Eksperimen, disain eksperimen digunakan untuk penelitian-penelitian sistem instruksional untuk mengisolasi dan menguji efek-efek belajar dari variabel-variabel pembelajaran, b. Quasi eksperimen, disain quasi eksperimen digunakan untuk penelitian yang menggunakan model eksperimen dan non eksperimen. Beberapa masalah diecahkan dengan kontrol eksperimen, c. Meta-analisis, sebuah teknik non eksperimen yang menggunakan laporan penelitian sebelumnya sebagai subjek. Statistik dihadirkan untuk mensintesa temuan-temuan penelitian, yang pada akhirnya sintesa tersebut dijadikan contoh untuk rencana/ langkah selanjutnya dalam penelitian yang akan datang, d. Studi kasus dan Etnography, studi ini dikhususkan untuk menjawab pertanyaan "bagaimana" dan "mengapa", contoh: "bagaimanakah penggunaan buku-buku teks di sekolah?" dan "mengapa kerjasama dalam kelompok dapat memberikan motivasi belajar?", e. Evaluasi basedsystems, system-based dirancang dengan tujuan untuk membuat teknologi menjadi efektif dalam situasi apapun, f. Cost-effectiveness dan Cost analysis, Cost-analysis dapat membantu untuk menyatakan suatu teknik atau suatu set prosedur yang lebih baik atau tidak mahal dibandingkan teknik tandingannya. Kriterianya adalah teknik atau program tersebut bermanfaat meskipun biaya harus dikeluarkan, dan juga mempertimbangkan beberapa variabel keadaan, g. Teknik dan Pengembangan model, suatu metode baru untuk menciptakan situasi sistematika.

b. Berdasarkan pendekatan yang digunakan

(5)

mengusulkan suatu taksonomi empirik untuk penyelesaian masalah secara sistematik. Taksonomi itu digambarkan dalam suatu pohon pengkajian dengan berbagai karakteristiknya. Penelitian naturalistik pada dasarnya berupa penelitian penilaian (dengan Uijuan mengkaji = "to know") atau masuk dalam penelitian pengembangan (dengan tujuan membuat/menghasilkan sesuatu = " to do"). Pendekatan naturalistik dalam penelitian teknologi pendidikan:

Pada latar belakang penelitian: orientasi Teknologi Pendidikan tahun 1940-1980 adalah studi eksperimental, yang menekankan hubungan sebab akibat tentang keefektifan media visual dalam pembelajaran. Selanjutnya beberapa peneliti dan siswa program doktor dalam bidang TP mulai menggali / menyelidiki pertanyaan-pertanyaan baru dan mempertimbangkan beberapa macam metode analisa untuk penelitian-penelitian tersebut, (Seberapa besar pengaruh yang diberikan media dalam pembelajaran).

Tujuan penelitian mengeksplorasi penelitian-penelitian TP yang menggunakan disain non-eksperimen, Mengembangkan pedoman untuk teori, issue, dan pertanyaan penelitian yang cocok untuk penelitian TP non-eksperimen.

Perolehan data berdasarkan survey penelitian-penelitian TP (masalah, topik, desain) dari berbagai sumber.

Hasil dari penelitian yang dilakukan tahun 1976-1986, memperoleh hasil sebagai berikut: Penelitian ekspeiimen begitu banyak dilakukan, Penelitian non eksperimen, hampir sebagian besar menggunakan survey, Penelitian kualitatif sangat jarang dilakukan, Penelitian deskripuf, sejarah, falsafah, = 12 buah, Penelitian Studi kasus, Delphi, naturalistik =18 buah (Rhonda S. Robinson dan Lian D. Ong)

c. Berdasarkan Topik

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui trends dan issues Teknologi Pendidikan. Trends ini menggambarkan refleksi keadaan sekarang dan prediksi untuk yang akan datang. Caranya adalah melakukan "content analysis" topik-topik yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti jurnal, desertasi, konferensi dalam jangka waktu tertentu (Donald P. Elly, 1990).

C. Penutup

Bila kita melihat kembali model kawasan Teknologi Pendidikan akan terlihat baha penelitian yang ada belum menggali semua komponen yang ada dalam kawasan tersebut. Selain itu mengingat bahwa Teknologi Pendidikan adalah suatu bidang yang mencakup aplikasi proses yang kompleks dann terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah belajar manusia maka ini menunjukkan kemungkinan yang tak terbatas untuk penelitian di bidang Teknologi Pendidikan.

DAFTARPUSTAKA

Yusuf Hadi Miarso, Beberapa Catalan Mengenai Penelitian Teknologi Pendidikan, Semarang, 1999

Wayan Ardhana, Bidang Garapan Penelitian Teknologi Pendidikan, Semarang, 1999 Gary J. Anglin, Instructional Technology-Past, Present, and Future, USA, 1993 G Wilkinson, Media Dalam Pembelajaran, 1994

(6)

Suharjono dan Veronica L. Diptoadi, Media Dalam Pengajaran -Arah Kecenderungan Penelitian Media di Masa Datang, (terjemahan dari R.E. Clark dan C. Salomon). Jakarta

Rhonda S. Robinson and Lina D. Ong, Naturalistic in Educational Technology, dalam buku 10 tahun Proceedings of Selected Research Paper Presentations at the 1988 Annual Convention of the AECT, Iowa, 1988

Referensi

Dokumen terkait

Kita dapat memperkirakan bahwa pada saat itu, Nazaret telah sedemikian rupa diabaikan sehingga tidak ada hal baik yang dapat diharapkan muncul dari mereka yang tinggal di

Daya Adicipta Wisesa dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu main dealer sepeda motor dan suku cadang Honda yang kontributif di wilayah menjadi salah satu

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para

Metode yang dapat digunakan untuk mengambil logam terlarut yang berupa seng ini adalah dengan proses elektrokimia (elektrolisis) menggunakan bantuan arus

Maka dari itu para produsen media cetak bersaing saling merebut hati khalayaknya dengan adanya gambar karikatur dengan nama maupun tokoh yang mudah diingat oleh masyarakat,

Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN HASIL PERCOBAAN GAYA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUALITATION, INTELLECTUALLY) (Penelitian