• Tidak ada hasil yang ditemukan

Caringin. Kisah Klasik untuk Masa Depan. Editor: Dr. Hj. Mesraini, SH., M.Ag Tim Penulis: Neneng Zakiyah Amelia Rakhmaniar, dkk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Caringin. Kisah Klasik untuk Masa Depan. Editor: Dr. Hj. Mesraini, SH., M.Ag Tim Penulis: Neneng Zakiyah Amelia Rakhmaniar, dkk."

Copied!
201
0
0

Teks penuh

(1)

Caringin

Kisah Klasik untuk Masa Depan

Editor:

Dr. Hj. Mesraini, SH., M.Ag

Tim Penulis:

Neneng Zakiyah

Amelia Rakhmaniar, dkk.

(2)

LEMBAR TIM PENYUSUN

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan

Buku ini adalah laporan hasil kegiatan KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

©JinggaKelana2016_KelompokKKN139 ISBN 978-602-6313-99-7

Tim Penyusun

Editor Dr. Hj. Mesraini, SH., M.Ag Penyunting Djaka Badranaya M.E

Penulis Neneng Zakiyah, Amelia Rakhmaniar, dkk. Layout Neneng Zakiyah, Amelia Rakhmaniar, dkk. Design Cover Faisal Fahmi

Kontributor Bapak Agus Padri Komarudin (Kepala Desa Caringin), Ibu Mutmainah (Ketua PKK), Nana Mulyana (Sekretaris Desa), Bapak Upen Efendi (Staf Desa), Bapak Muslih (Ketua RT003), Ibu Hj. Mulyasaroh, A.Ma (Kepala Yayasan Al-Husna), Ibu Emalia, S.Pd (Kepala Sekolah MI Al-Husna) Diterbitkan atas kerja sama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan Kelompok KKN Jingga Kelana

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor 139 di Desa Caringin yang berjudul Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan telah diperiksa dan disahkan pada tanggal, 21 Juli 2017.

Dosen Pembimbing Koord. Program KKN-PpMM

Dr. Hj. Mesraini, SH., M.Ag Eva Nugraha, M.Ag

NIP. 19760213 200312 2 001 NIP. 19710217 199803 1 002

Mengetahui,

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Djaka Badranaya, M.E

(4)

iv | Kelompok Jingga Kelana

“Sukses bersama berarti bekerja, berfikir,

menanggung beban dan lelah bersama. Jika hanya

sebagian orang yang melakukan berarti sebagian

lagi hanya mencuri kesuksesan orang lain.”

(5)

-Amelia-v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah memberikan rahmat dan nikmat yang besar kepada kami sehingga bisa menyelesaikan buku laporan KKN-PpMM kelompok 139 ini. Shalawat dan salam juga turut kami panjatkan kepada baginda Nabi kita yakni Nabi Muhammad Shallallahu „Alayhi wa Sallam yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan hingga pada zaman terang benderang.

Buku ini adalah laporan KKN-PpMM kelompok 139 yang mengadakan KKN di Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang selama satu bulan. Buku ini memuat tentang program-program serta kegiatan kelompok 139 selama mengabdi dalam format KKN-PpMM. Mulai dari awal mengadakan survei lokasi daerah mitra, menentukan permasalahan daerah mitra serta gambaran daerah lokasi KKN-PpMM ini diselenggarakan.

Kami banyak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini, terutama kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kami untuk KKN. 2. Bapak Djaka Badranaya, M.E selaku Kepala PPM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada kami dalam pelaksanaan KKN dan selaku penyunting buku laporan KKN-PpMM 2016.

3. Bapak Eva Nugraha, MA selaku koordinator KKN-PpMM yang telah memberikan pembekalan saat persiapan keberangkatan, membantu pelaksanaan KKN hingga memberikan bimbingan dalam pembuatan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

4. Bapak Muhammad Syarif Nasution, SH.I, sebagai penyunting buku yang membimbing dan memberikan pengarahan dalam penulisan buku laporan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN).

5. Ibu Hj. Mesraini, SH., M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah membimbing kami selama KKN-PpMM dan dalam penyusunan buku ini.

6. Bapak Agus Padri Komarudin selaku Kepala Desa Caringin dan Ibu Kepala Desa Mutmainah selaku Ketua PKK Desa Caringin,

(6)

vi | Kelompok Jingga Kelana

Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten yang telah menerima kami di Desa Caringin untuk melakukan kegiatan KKN-PpMM.

7. Bapak Nana Mulyana selaku Sekretaris Desa, Bapak Upen Efendi selaku kasi pembangunan. Serta seluruh perangkat Desa Caringin yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu tanpa mengurangi rasa hormat kami. Terima kasih telah membimbing kami dan memberi kesempatan untuk melaksanakan KKN-PpMM di Desa Caringin. 8. Kepada seluruh warga Desa Caringin yang telah menerima kami

sebagai keluarga baru di lingkungan Desa Caringin.

9. Teman-teman mahasiswa peserta KKN Jingga Kelana, Desa Caringin Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang Banten yang telah ikut bekerja sama dengan baik.

Buku hasil kegiatan KKN ini bukanlah akhir dari pengabdian kami terhadap masyarakat, karya ini melainkan sebuah pintu awal kami sebagai seorang penerus bangsa untuk terus dapat mengabdi kepada Bangsa dan Negara yang tidak mengenal batas Apriori.

Semoga buku ini memberi banyak manfaat kepada para pembaca. Tentunya buku yang ada di tangan pembaca ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, kami selaku penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan di masa yang akan datang.

Ciputat, 01 September 2016

(7)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

TABEL IDENTITAS KELOMPOK ... xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... xv

PROLOG ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran ... 1

B. Kondisi Umum Desa Caringin ... 2

C. Permasalahan Desa Caringin ... 3

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 139 ... 4

E. Fokus atau Prioritas Program ... 6

F. Sasaran dan Target ... 7

G. Jadwal Pelaksanaan Program ... 9

H. Pendanaan dan Sumbangan ... 10

I. Sistematika Penyusunan ... 10

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Pelaksanaan Program ... 13

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 15

BAB III KONDISI DESA CARINGIN A. Sejarah Singkat Desa Caringin ... 17

B. Letak Geografis ... 17

C. Struktur Penduduk ... 19

D. Sarana dan Prasarana ... 21

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah ... 25

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ... 34

C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ... 49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 51

(8)

viii | Kelompok Jingga Kelana EPILOG

A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM ... 53 B. Penggalan Kisah Inspiratif KKN ... 55 BAGIAN AKHIR

DAFTAR PUSTAKA ... 143 BIOGRAFI SINGKAT ... 145 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 151

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Fokus atau Prioritas Program ... 7

Tabel 1.2 : Sasaran dan Target ... 8

Tabel 1.3 : Pra-KKN PPM 2016 ... 9

Tabel 1.4 : Pelaksanaan Program ... 9

Tabel 1.5 : Laporan dan Evaluasi Program ... 9

Tabel 1.6 : Pendanaan ... 10

Tabel 4.1 : Matrik SWOT Bidang Pembangunan Fisik ... 25

Tabel 4.2 : Matrik SWOT Bidang Pendidikan ... 27

Tabel 4.3 : Matrik SWOT Bidang Lingkungan ... 29

Tabel 4.4 : Matrik SWOT Bidang Sosial ... 30

Tabel 4.5 : Matrik SWOT Bidang Keagamaan ... 32

Tabel 4.6 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Pembuatan Papan Nama Jalan 34 Tabel 4.7 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Penanaman 1000 Bibit Pohon Pisang Nangka ... 35

Tabel 4.8 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Seminar Pentingnya Website bagi Administrasi Desa ... 37

Tabel 4.9 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Mengajar di MI Al-Husna... 38

Tabel 4.10 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Bimbingan Belajar bagi Siswa/i ... 40

Tabel 4.11 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemutaran Film Edukasi ... 41

Tabel 4.12 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengadaan Taman Bacaan Masyarakat ... 43

Tabel 4.13 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan Sekolah ... 44

Tabel 4.14 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengadaan Sarana-prasarana Mushalla ... 45

Tabel 4.15 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Jum‟at Bersih ... 47 Tabel 4.16 : Bentuk dan Hasil Kegiatan HUT RI Ke-71 Desa Caringin . 48

(10)

x | Kelompok Jingga Kelana

“Di mana manfaat ilmu jika tidak diamalkan?”

-Amelia-

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Logo KKN Jingga Kelana ... 4

Gambar 3.1 : Letak Geografis Desa Caringin, Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang ... 18

Gambar 3.2 : Peta Desa dan Posko Layanan Pengabdian Kelompok KKN Jingga Kelana ... 19

Grafik 3.3 : Penduduk Desa Caringin menurut Jenis Kelamin ... 19

Grafik 3.4 : Penduduk Desa Caringin menurut Agama ... 20

Grafik 3.5 : Penduduk Desa Caringin menurut Mata Pencaharian ... 20

Gambar 3.6 : Kantor Desa Caringin ... 22

Gambar 3.7 : Gedung Sekolah MI AL-Husna ... 22

Gambar 3.8 : Kondisi Jalan Desa Caringin ... 23

Gambar 3.9 : Lapangan Cibangke Desa Caringin ... 23

Gambar 4.1 : Kegiatan Pembuatan Papan Nama Jalan ... 35

Gambar 4.2: Kegiatan Penanaman 1000 Bibit Pohon Pisang Nangka ... 37

Gambar 4.3 : Kegiatan Seminar: Pentingnya Website bagi Administrasi Desa ... 38

Gambar 4.4: Kegiatan Mengajar di MI Al-Husna ... 40

Gambar 4.5 : Kegiatan Bimbingan Belajar bagi Siswa/i ... 41

Gambar 4.6: Kegiatan Pemutaran Film Edukasi ... 42

Gambar 4.7 : Kegiatan Pengadaan Taman Bacaan Masyarakat ... 44

Gambar 4.8 : Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan Sekolah ... 45

Gambar 4.9: Kegiatan Pengadaan Prasarana-sarana Mushalla ... 47

Gambar 4.10: Kegiatan Jum‟at Bersih ... 48

(12)

xii | Kelompok Jingga Kelana

“Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti karena

sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi

manusia lainnya.”

-Nezabchtr-

(13)

xiii

TABEL IDENTITAS KELOMPOK Kode 02/Tangerang/Cisoka/139

Desa Caringin Kelompok Jingga Kelana

Dana Rp11.600.000,- J. Mahasiswa 11 Orang J. Kegiatan 5 kegiatan J. Pembangunan Fisik 6 kegiatan: Pembuatan Papan Nama Jalan, Penanaman Bibit Pohon Pisang Nangka, Pengadaan Sarana-prasarana Mushalla, Taman Bacaan Masyarakat, dan Pengadaan Alat Kebersihan Sekolah.

2.1.3.

139

(14)

xiv | Kelompok Jingga Kelana

“Mungkin kita bisa menunda, tapi waktu tidak

akan menunggu.”

(15)

xv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Caringin selama 32 hari. Ada 11 orang mahasiswa yang terlibat di kelompok ini, yang berasal dari 7 Fakultas yang berbeda. Kami beri nama kelompok ini Jingga Kelana dengan nomor kelompok 139. Kami dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Mesraini, SH,. M.Ag, beliau adalah dosen Hukum Keluarga. Tidak kurang dari 12 kegiatan yang kami lakukan di Desa Caringin, yang sebagian besar merupakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya pemberdayaan. Kegiatan kami tidak hanya berfokus kepada satu dusun atau satu RW, tetapi juga lebih banyak dilakukan untuk seluruh masyarakat desa yang tersebar di 5 RW. Untuk kegiatan ini kami berkoordinasi dengan kelompok lain dan juga pihak pemerintahan desa. Kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana Rp11.600.000,-. Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp5.500.000,-, dana kas anggota KKN sebesar Rp1.100.000,- dan dana penyertaan Program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp5.000.000,-.

Hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih yaitu:

1. Meningkatkan peran masyarakat dalam membangun desa.

2. Bertambahnya motivasi dan semangat peserta didik di MI Al-Husna untuk belajar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bertambahnya pembangunan fisik atau rehab bangunan, antara lain: papan nama jalan, peremajaan perpustakaan sekolah, dan bertambahnya fasilitas umum yakni Taman Bacaan Masyarakat. Saat merencanakan dan implementasi kegiatan terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:

1. Kurangnya waktu untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik internal anggota kelompok, dosen pembimbing, pihak sponsor, dan desa.

2. Kurangnya dana yang bisa terkumpul untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun.

(16)

xvi | Kelompok Jingga Kelana

Namun sekalipun demikian, kami pada akhirnya bisa merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Kegiatan yang kami lakukan belum bisa 100% terealisasi dengan baik dikarenakan terkendalanya waktu. Implementasi yang tidak merata di setiap Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW) juga menjadi kendala di kegiatan KKN kami. Kekurangan utama di antaranya adalah masih terdapat mushalla dengan fasilitas kurang memadai, sehingga perlu perhatian dari kegiatan KKN-PpMM selanjutnya. Selain itu program kerja TBM (Taman Bacaan Masyarakat) yang telah terbentuk belum memiliki bagunan khusus sehingga perlu tindakan lanjut untuk penempatan TBM agar memiliki bangunan sendiri. Diharapkan, tim KKN selanjutnya mampu memperpanjang waktu KKN dan merealisasikan kegiatan di setiap Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW) dengan maksimal.

(17)

xvii

PROLOG

Setidaknya ada 3 (tiga) aspek yang harus ditempuh oleh seorang calon sarjana, yakni [1] proses pendidikan dalam beban belajar dan kurun waktu tertentu guna meningkatkan kemampuan pengetahuan dan wawasan sesuai dengan spesifikasi keilmuan yang digelutinya, [2] kompetensi penelitian yang diwujudkan melalui serangkaian metodologi riset tertentu dan dibuktikan dengan karya ilmiah berupa skripsi, dan [3] pengabdian kepada masyarakat sebagai instrumen aplikasi pengetahuan dan kemahiran untuk bersosialisasi dengan masyarakat secara nyata. Ketiga aspek itu merupakan satu kesatuan yang harus dituntaskan dengan baik sebelum kemudian dinobatkan sebagai sarjana. Khusus aspek yang terakhir, pengabdian kepada masyarakat diantaranya diimplementasikan dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

KKN merupakan tempat para mahasiswa untuk mendarmabaktikan ilmu yang diperolehnya. Melalui KKN diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Oleh karenanya, pada saat melakukan kegiatan KKN mahasiswa akan langsung bersentuhan dengan masalah sosial yang ada di masyarakat. Bagi mahasiswa, KKN adalah laboratorium sosial, karena di lokasi KKN para mahasiswa akan menjadi seorang leader, seorang komunikator, sekaligus juga sebagai perancang, pelaksana dan pengevaluasi program.

Selama melaksanakan KKN, para mahasiswa diharapkan dapat meleburkan diri ke dalam berbagai kegiatan masyarakat sehingga dapat diterima dan berperan-serta dalam berbagai kegiatan masyarakat di lokasi KKN. Para mahasiswa harus cermat memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan, termasuk potensi yang bisa dikembangkan. Untuk itu, para mahasiswa wajib menjalin kerja sama dengan para pihak terkait seperti tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh wanita, pemuka agama dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan yang ada, agar target-target program yang sudah dirancang sebelum terjun ke lokasi KKN dapat terlaksana dengan baik. Waktu untuk pelaksanaan KKN hendaknya benar-benar dimanfaatkan dengan baik untuk mempraktikkan dan sekaligus juga menimba ilmu langsung dari masyarakat.

Dalam konteks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam setiap tahun

(18)

xviii | Kelompok Jingga Kelana

menyelenggarakan rangkaian KKN ini, di antaranya ke Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Tentu sebagai lembaga yang berkarakter keislaman, mahasiswa yang terlibat dalam KKN ini memiliki tagihan yang membedakan dari lembaga pendidikan tinggi lainnya. Tagihan-tagihan itu diimplementasikan dengan menjaga nama baik lembaga pendidikan tinggi keislaman dengan perilaku dan akhlakul karimah oleh seluruh stakeholders KKN, di samping kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dalam KKN juga mencerminkan identitas keislaman itu. Kelompok mahasiswa KKN di Desa Caringin ini menamakan kelompok mereka dengan “Kelompok KKN Jingga Kelana”. Alhamdulillah, pada saat buku seri laporan KKN ini disusun, para mahasiswa Kelompok KKN Jingga Kelana sudah menyelesaikan semua rangkaian kegiatan yang sudah mereka rancang. Semua program dimaksud sudah direncanakan dan telah disetujui terlebih dahulu oleh saya selaku pembimbing KKN, oleh pihak perguruan tinggi dalam hal ini diwakili oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Jakarta dan juga oleh Kepala Desa Caringin. Semoga berbagai kegiatan yang telah dijalankan oleh mahasiswa KKN Jingga Kelana tersebut, baik kegiatan pembangunan bersifat fisik maupun kegiatan pembangunan bersifat non fisik, akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, khusus warga di Desa Caringin dan bagi para mahasiswa.

Buku yang sedang pembaca pegang ini berisi elaborasi dan laporan kegiatan atas pelaksanaan kegiatan KKN itu. Di samping menyajikan metodologi penyelenggaraan KKN, deskripsi dan kegiatan selama di lokasi KKN, juga dilengkapi dengan sejumlah testimoni oleh stakeholder untuk membuktikan akan kebenaran fakta di lapangan. Atas penerbitan buku ini, kami patut memberikan apresiasi dan selamat, terutama kepada mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN Jingga Kelana.

Sebagai pembimbing KKN, saya menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang sangat perhatian dan pasti menghabiskan pikiran, tenaga, dan mungkin sebagian materi demi kesuksesan berbagai program yang telah dilaksanakan oleh para mahasiswa peserta KKN Jingga Kelana, di antaranya: kepada Pimpinan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta Pengelola PPM UIN Jakarta, kepada jajaran pemerintah dan para tokoh masyarakat Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, dan juga kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan kegiatan KKN ini. Semoga Allah

(19)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | xix Subhanahu wa Ta‟ala membalas segala kebaikan tersebut dengan balasan

yang berlipat ganda.

Terakhir, kami berharap semoga buku seri laporan KKN yang ada di tangan pembaca ini memberi manfaat. Tentu saja, saran dan masukan yang bersifat membangun dari para pembaca masih dibutuhkan demi perbaikan dan penyempurnaan kekurangan yang ada. Syukran, jazakallah

khairan jaza`...!

Ciputat, 09 September 2016 Pembimbing KKN-PpMM Jingga Kelana 2016

Dr. Hj. Mesraini, SH., M.Ag

(20)

xx | Kelompok Jingga Kelana

“Orang baik ialah orang yang malu jika

perkataannya melebihi perbuatannya.”

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran

Salah satu penunjang utama kemajuan suatu bangsa adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif, inovatif, dan kompetitif. Kreatif berarti dapat memperbaharui sumber daya yang ada menjadi sumber penghasilan yang bermanfaat. Inovatif berarti menciptakan hal yang baru melalui sumber daya yang ada. Kompetitif berarti dapat bersaing melawan masa depan yang dinamis. Terciptanya masyarakat yang kreatif, inovatif dan kompetitif tentunya tidak terlepas dari semangat para SDM yang pantang menyerah.

SDM seperti ini, masyarakat mampu mengembangkan segala potensi yang mereka miliki menjadi hal yang bernilai dan diperlukan. Bangsa yang memiliki SDM berkualitas, dapat menghantarkan bangsa menjadi bangsa yang maju dan kuat untuk menghadapi masa depan.

Masyarakat merupakan sebuah komponen dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai komponen, masyarakat dituntut untuk terus berkarya, berkreasi dan memberikan kontribusi positif. Berkarya, berkreasi dan memberikan kontribusi riil akan terwujud dengan nyata jika masyarakat telah memiliki keterampilan dan mampu mengembangkan segala potensi yang mereka miliki menjadi hal yang bernilai. Demi eksplorasi potensi dan kualitas yang terpendam dalam diri, mereka tidak boleh diam di tempat, melainkan melangkah menuju dunia luar yang nyata, dan dalam tataran global.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan tidak cukup hanya menggunakan tolak ukur ekonomi namun juga didukung oleh indikator-indikator sosial, seperti tingkat pendidikan, kualitas pelayanan kesehatan, dan lain-lain. Oleh karena itu, untuk mewujudkan cita-cita menjadi bangsa yang maju dan besar, maka diperlukan langkah efektif sehingga mampu menciptakan suatu negara dengan masyarakat yang cerdas, dinamis, progresif, dan inovatif. Salah satu cara untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah dengan peran aktif mahasiswa dalam rangka membangun bangsa.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Program KKN diadakan dalam rangka menunjukkan dan mengembangkan misi

(22)

2 | Kelompok Jingga Kelana

perguruan tinggi sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada misi pengabdian masyarakat. Untuk itu, kami mahasiswa-mahasiswi Lintas Fakultas Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016, bermaksud mengadakan Kuliah Kerja Nyata. Dalam hal ini, mahasiswa diperankan sebagai problem solver, motivator, fasilitator, dan dinamisator dalam proses penyelesaian masalah dan pembangunan/pengembangan masyarakat. Melalui mahasiswa sebagai intelektual muda diharapkan mampu mengembangkan diri sebagai agen atau pemimpin perubahan yang secara cerdas dan tepat menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya.

Pada pelaksanaan KKN tahun 2016, mahasiswa ditujukan untuk mengabdikan dirinya di desa-desa yang telah ditentukan oleh PPM (Pusat Pengabdian kepada Masyarakat) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Salah satu desa yang terpilih adalah Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Desa Caringin merupakan desa yang diapit oleh Desa Slapajang dan Desa Cibugel. Mayoritas penduduk desa ini adalah petani dan industri pabrik. Desa ini memiliki potensi SDM yang produktif, hingga banyak masyarakat desa yang membuka usaha kecil ataupun menengah.

Buku ini berjudul Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan karena para penyusun ingin mengenang sebagian perjalanan pada saat KKN dimasa yang akan datang dan menjadi warna di dalam kehidupan karena pernah mengabdikan diri bersama di Desa Caringin. Buku ini juga mengkisahkan para penyusun yang tinggal bersama di Desa Caringin selama 32 Hari, dimulai dari tujuan kedatangan kami ke desa tersebut lalu program-program apa saja yang kami lakukan di sana untuk membantu mengembangkan desa untuk lebih baik lagi. Buku yang nantinya akan memberikan banyak kenangan serta pelajaran hidup di masa yang akan datang. Mengenag sebuah perjalanan selama KKN akan membuat kenangan kisah hidup klasik, yaitu kisah hidup yang baru yang pernah kelompok KKN Jingga Kelana alami semasa hidupnya.

B. Kondisi Umum Desa Caringin

Setelah sebulan KKN-PpMM di Desa Caringin, dapat disimpulkan bahwa Desa Caringin merupakan desa yang cukup asri. Desa Caringin terletak di Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, Banten.

(23)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 3 Kondisi geografis Desa Caringin adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah 267 KM2. Desa ini terbagi ke dalam lima Rukun Warga (RW) dan lima Rukun Tetangga (RT). Batas-batas Desa Caringin meliputi sebelah utara berbatasan dengan Desa Slapajang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Tegalsari, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cisoka dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Cibugel.

Kondisi demografi Desa Caringin yakni jumlah penduduk tercatat sebanyak 8.663 jiwa, terdiri dari jumlah penduduk laki-laki 4.446 orang dan jumlah penduduk perempuan 4.217 orang. Jumlah keseluruhan kepala keluarga Desa Caringin adalah 1.876 KK. Jumlah penduduk menurut agama yang dianut yakni 99.8% beragama Islam dan 0,2% Katolik.

C. Permasalahan

Pendekatan yang kami gunakan dalam permasalahan ini adalah pendekatan problem solving.1 Pada sub ini berisi gambaran umum permasalahan yang ada di Desa Caringin. Permasalahan disusun berdasarkan bidang-bidang yang telah dituju oleh kelompok kami, adapun permasalahan yang ditemukan di Desa Caringin antara lain:

1. Bidang Pembangunan Fisik

a. Masih terdapat beberapa mushalla yang membutuhkan fasilitas-fasilitas masjid yang lengkap dan lebih baik.

b. Penanda Jalan yang masih minim di daerah Desa Caringin. 2. Bidang Pendidikan

a. Pada kalangan penduduk usia lanjut masih banyak terdapat orang yang buta aksara.

b. Tidak tersedianya TBM (Taman Bacaan Masyarakat) yang menjadi alternatif sumber ilmu bagi warga Desa Caringin. 3. Bidang Sosial

Kurangnya partisipasi pemuda desa dalam acara-acara desa 4. Bidang Lingkungan

Masih banyak masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan, yang berdampak pada keindahan lingkungan.

1 Eva Nugraha, Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN- PpMM 2016 (Ciputat:

(24)

4 | Kelompok Jingga Kelana Gambar 1.1: Logo KKN

Jingga Kelana

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 139 1. Makna logo KKN JINGGA KELANA

Jingga Kelana merupakan nama yang digunakan oleh kelompok KKN 139. Ketika memutuskan untuk menggunakan nama Jingga Kelana, saya dan teman-teman terinspirasi ketika kami melakukan survei pertama kalinya ke Desa Caringin hingga sore hari. Saya dan teman-teman melihat langit sore ketika matahari akan terbenam berwarna jingga yang sangat indah, maka saya dan teman-teman terbayang serta terinspirasi untuk menggunakan kata jingga sebagai salah satu kata dalam nama kelompok kami. Kata kedua adalah kelana, kata tersebut saya dan teman-teman pilih karena pada saat itu saya dan teman-teman yang sedang melakukan survei di Desa Caringin tidak hanya berjalan-jalan untuk melihat kisaran tempat yang akan kelompok saya tempati saja tetapi saya dan teman-teman juga melakukan perjalanan ke tempat lain untuk mengetahui sisi lainnya dari Desa Caringin.

Adapun makna dari logo yang kami buat menggambarkan seorang petani yang sedang mencangkul di sawah mengartikan bahwa sebagian masyarakat penduduk di sana masih bergantung pada mata pencaharian bertani. Walaupun masyarakat di sana sudah mayoritas berpencaharian sebagai buruh pabrik, tetapi tidak pula meninggalkan pekerjaan asal mereka sebagai petani karena mereka sebagian besar masih memiliki sawah yang mereka manfaatkan sebagai mata pencaharian tambahan.

Kelompok KKN Jingga Kelana terdiri dari 11 mahasiswa yang berasal dari beberapa fakultas yang berbeda, antara lain Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

(25)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 5 2. Kompetensi Anggota Kelompok

Rio Rusdhiyansyah adalah mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga

Islam di Fakultas Syariah dan Hukum. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang pendidikan seperti mengajar. Selain kompetensi di bidang akademik ia juga mempunyai keahlian di bidang non akademik yaitu mampu melantunkan bacaan mushaf al-Qur‟an dengan sangat baik sesuai dengan hukum makhorijul hurufnya dan sangat mampu membimbing teman-temannya karena ia memiliki sifat leadership. Jiwa kepemimpinannya ini sangat dibutuhkan dalam kelompok, dan posisinya saat ini adalah ketua kelompok.

Neneng Zakiyah adalah mahasiswi Jurusan Akuntansi di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang menganalisa laporan keuangan. Selain kompetensi akademik ia juga mempunyai keahlian dalam bidang non akademik yaitu melantunkan bacaan mushaf al-Qur‟an dengan makhorijul yang benar. Ia juga bisa mengajarkan bahasa arab dan posisinya saat ini adalah sebagai sekretaris kelompok.

Amelia Rakhmaniar adalah mahasiswi Jurusan Biologi Fakultas

Sains dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang analisis mikrobiologi dan laboratorium kesehatan. Selain itu, ia juga berkompeten pada bidang olahraga seperti berenang dan dalam bidang pendidikan seperti mengajar.

Adhi Gufron adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi da Bisnis. Ia memiliki keahlian pada bidangnya yaitu ilmu ekonomi, ia juga memiliki kompetensi akademik pada bidang pendidikan yaitu mengajar. Keahliannya dalam bidang non akademik adalah ia mahir membaca mushaf al-Qur‟an dengan makhorijul hurufnya yang benar, serta ia juga jago dalam bermain sepak bola.

Fadilla Khoirunnisa adalah mahasiwi Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi di bidang akademik pada bidang kepustakawanan. Selain itu, ia juga berkompeten pada bidang pendidikan seperti mengajar.

Gilang Adhitya Putra adalah mahasiswa Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki keahlian di bidang akademik seperti handal dalam matematika, pada non akademik ia menguasai bidang seni dan juga musik. Ia juga dapat bekerja

(26)

6 | Kelompok Jingga Kelana

sama dalam sebuah tim dengan baik serta memiliki komunikasi yang baik dengan anggota kelompok lainnya.

Herdiansyah Ramadhanto adalah mahasiswa Jurusan Sistem

Informasi Fakultas Saintek dan Teknologi. Ia memiliki keahlian di bidang akademik berupa pengetahuan di bidang TI (Teknologi Informasi) dan SI (Sistem Informasi). Keahlianya dalam bidang non-akademik adalah memiliki pengetahuan tentang alat-alat kerja kasar, hal-hal yang berbau komputer dan memiliki keahlian di bidang olahraga terutama futsal dan sepak bola.

Ilham Leo Maulana adalah mahasiswa Jurusan Sastra Inggris

Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki keahlian di bidang akademik yaitu fasih dalam berbahasa inggris baik speaking maupun grammar nya. Selain itu kemampuannya dalam non akademik yaitu ia menguasai

photographer dan juga aktif dalam kegiatan alam seperti panjat gunung. Riki Ardiansyah adalah mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama

Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki potensi akademik berupa desain corel

draw. Dalam bidang non akademik ia menyibukkan dirinya di dunia

organisasi, saat ini ia masih aktif dalam organisasi primordial Bekasi sebagai ketua dengan masa bakti 2014-2016.

Siti Rohmah adalah mahasiswi Jurusan Muamalah Fakultas Syariah

dan Hukum ini memiliki keterampilan akademik dalam bidang perbankan syariah atau dunia yang berkaitan dengan ekonomi syariah seperti, IPOT (anggota pengurus saham dan obligasi) di Fakultas Syariah dan Hukum. Selain itu, ia memiliki keterampilan bidang non akademik yaitu bidang agama seperti musabaqoh hifdzul qur‟an (MHQ).

Yuliani Nanda Sari adalah mahasiswi Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi bidang akademik yaitu memahami teori-teori sosiologi yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena yang ada di masyarakat. Keahliannya dalam bidang non akademik yakni olahraga seperti badminton, marathon dan menguasai tari daerah yaitu tari saman.

E. Fokus atau Prioritas Program

Berdasarkan permasalahan yang ada pada Desa Caringin, kelompok KKN Jingga Kelana harus mempunyai program kerja yang mampu meringkankan beban masalah tersebut. Sedangkan dilihat dari

(27)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 7 kompetensi anggota, kelompok ini mampu melaksanakan 5 bidang program kerja, adapun rinciannya sebagai berikut:

Tabel 1.1: Fokus atau Prioritas Program

Dalam melaksanakan program ini kami seluruh kelompok KKN Jingga Kelana bekerja sama dalam menyusun rencana kegiatan program ini. Tidak lupa juga dukungan dari perangkat desa dan warga Desa Caringin.

F. Sasaran dan Target

Adapun dalam pelaksanaan kegiatan ini, terdapat sasaran dan target yakni sebagai berikut:

Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan

Bidang Infrastruktur

Caringin Maju

Pembuatan Papan Nama Jalan Penanaman 1000 Bibit Pohon Pisang Seminar Pentingnya Website untuk Administrasi Desa

Bidang Pendidikan

Caringin Pintar

Mengajar di MI Al-Husna Bimbingan Belajar untuk siswa/i Pemutaran Film Edukasi

Pengadaan Taman Bacaan Masyarakat

Pengadaan Alat Kebersihan Sekolah Bidang Keagamaan Caringin Beriman

Pengadaan Sarana-prasarana Mushalla Bidang Lingkungan Caringinku Bersih

Jum‟at Bersih Bidang Sosial Semangat Caringin

(28)

8 | Kelompok Jingga Kelana

Tabel 1.2: Sasaran dan Target

No Kegiatan Sasaran Target

1 Pembuatan Papan Nama Jalan

Jalan di Desa Caringin

12 jalan di Desa Caringin terpasang papan nama jalan 2 Penanaman 1000 Bibit Pohon Pisang Nangka Warga Desa Caringin

50 warga terbantu dalam menanam 1000 bibit pohon pisang nangka 3 Seminar: Pentingnya Website untuk Administrasi Desa Staf di setiap desa di Kecamatan Cisoka

10 staf di setiap desa di Kecamatan Cisoka mendapatkan pengetahuan serta pelatihan singkat tentang pentingnya website dan pengelolaan website

4 Mengajar di MI Al-Husna

Guru Yayasan MI Al-Husna

6 guru Yayasan MI Al-Husna terbantu dalam kegiatan belajar mengajar siswa dan siswi 5 Bimbingan Belajar untuk Siswa/i Anak-anak di Desa Caringin

15 anak di Desa Caringin mendapatkan materi tambahan mata pelajaran bahasa inggris dan mata pelajaran umum

6 Pemutaran Film Edukasi

Siswa/i Yayasan MI Al-Husna

80 siswa/i Yayasan MI Al-Husna mendapatkan pesan pentingnya pendidikan dari film senandung di atas awan 7 Pengadaan Taman Bacaan Masyarakat Masyarakat Kampung Pasir Kecapi di Desa Caringin

Masyarakat Kampung Pasir Kecapi di Desa Caringin mendapatkan fasilitas baca yang memadai 8 Pengadaan Alat Kebersihan Sekolah Yayasan MI Al-Husna Yayasan MI Al-Husna mendapatkan peralatan kebersihan sekolah

(29)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 9 9 Pengadaan Sarana-prasarana Mushalla Mushalla Desa Caringin

2 Mushalla di Desa Caringin mendapatkan 50 mukena dan 30 mushaf al-Qur‟an

10 Jum‟at Bersih Warga Desa Caringin

50 orang warga Desa Caringin berpartisipasi membersihkan jalan

11 HUT RI ke-71 Desa Caringin

Perlombaan 10 perlombaan terselenggara dalam rangka HUT RI ke-71 di Desa Caringin

G. Jadwal Pelaksanaan Program

3. Pra-KKN PPM 2016 (April-Juli 2016) Tabel 1.3: PraKKN-PpMM 2016

No Uraian Kegiatan Waktu

1. Pembentukan Kelompok 16 April 2016 2. Pembekalan 15 April 2016 3. Penyusunan Proposal 01 Juni 2016

4. Survei 26 Juni 2016

5. Pelepasan 25 Juli 2016

4. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli-25 Agustus 2016) Tabel 1.4: Pelaksanaan Program

No Uraian Kegiatan Waktu

1. Pembukaan di Lokasi KKN 25-28 Juli 2016 2. Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 28 Juli 2016

3. Implementasi Program 29 Juli-23 Agustus 2016

4. Penutupan 23 Agustus 2016

5. Kunjungan Dosen Pembimbing 14 Agustus 2016

5. Laporan dan Evaluasi Program (September-Desember 2016) Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program

No Uraian Kegiatan Waktu

1. Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM

(30)

10 | Kelompok Jingga Kelana

2. Penyelesaian dan Pengunggahan Film Dokumenter

30 Oktober 2016 3. Pengesahan dan Penerbitan Buku

Laporan

Juli 2017

4. Pengiriman Buku Laporan Hasil KKN-PpMM Juli 2017

H. Pendanaan dan Sumbangan

Tabel 1.6: Pendanaan

No Uraian Asal Dana Jumlah

1. Kontribusi dari 11 mahasiswa anggota kelompok,@Rp500.000,-

Rp5.500.000,- 2. Dana penyertaan Program Pengabdian

Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016)

Rp5.000.000,- 3. Uang kas anggota Rp1.100.000,-

Total Rp11.600.000,-

I. Sistematika Penyusunan

Berikut ini adalah sistematika penulisan yang akan dibuat:

PROLOG

Prolog berisi refleksi Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat dan memantau pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar program KKN selanjutnya menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini berisi gambaran umum tentang pelaksanaan KKN-PpMM dari kelompok Jingga Kelana 139 yang bertujuan untuk memberi informasi tentang kondisi umum desa yang menjadi sasaran KKN (Desa Caringin) dan permasalahan yang menjadi kendala bagi majunya desa tersebut, pengenalan tentang kelompok KKN Jingga Kelana dan seluruh mahasiswa yang berkontribusi didalamnya, serta penjabaran program yang dilaksanakan beserta jadwal pelaksanaannya.

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Pada bab ini penulis akan menjelaskan metode yang digunakan dlam pelaksanaan KKN untuk merealisasikan program-program yang telah direncanakan, dalam hal ini kami menggunakan pendekatan

(31)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 11 berbasis problem solving, atau pendekatan kepada penyelesaian masalah, bagaimana kami dapat menyelesaikan beberapa masalah yang ada pada desa KKN lewat program pengabdian yang akan diimplementasikan.

BAB III KONDISI WILAYAH DESA CARINGIN

Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat lokasi tempat KKN dan penjabaran secara rinci tentang sejarah desa, letak geografis, struktur penduduk dan sarana prasarana yang terdapat di desa KKN.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN

Pada bab ini penulisan akan menjelasakan deskriptif hasil pelayanan dan pemberdayaan. Deskriptif dimulai dari pembuatan kerangka pemecahan masalah dalam bentuk analisis SWOT diidentifikasi berdasarkan beberapa bidang, berkaitan penyelesaian beberapa hasil yang dicapai dari adanya program secara rinci beserta hasil yang dicapai dari adanya program tersebut. Serta bagaimana keberhasilan program-program tersebut dan dampaknya terhadap desa.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis akan mengambil kesimpulan dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan dan disertai dengan rekomendasi, yang bertujuan sebagai penyimpulan atas pelaksanaan KKN-PpMM 2016 di Desa Caringin serta saran yang diberikan untuk pihak-pihak terkait tentang pelaksanaan KKN 2016 ynag telah dilaksanakan ini.

EPILOG

Epilog adalah bagian yang berisi kesan-kesan dan masukan dari masyarakat desa dan mahasiswa pelaksana KKN. Sub bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengalaman dan pelajaran yang telah didapat setelah melaksanakan KKN.

(32)

12 | Kelompok Jingga Kelana

“Kualitas diri di nilai dari bagaimana diri kalian

bukan apa yang kalian miliki.”

(33)

13

BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial

Kuliah kerja nyata yang telah diselenggarakan oleh PPM-LP2M yang mewajibkan mahasiswa dan mahasiswi melakukan pengabdian kepada masyarakat atau disebut juga pekerja sosial di sebuah desa yang telah ditentukan sebelumnya. Pekerja sosial adalah mereka yang berprofesi dan dapat membuat perusabahan di lingkungan sekitar maupun perubahan pada masyarakat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah “suatu tatanan cara yang dipakai untuk melakukan suatu pekerjaan agar dapat tercapai tujuan yang dimaksudkan.”2 Biasanya metode digunakan oleh seseorang yang akan mengambil suatu langkah untuk merealisasikan apa yang ingin dikehendaki.

Menurut Albert R. Roberts: “metode intervensi sosial merupakan sebuah cara atau pengambilan langkah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dengan mengembalikan fungsi sosial masyarakat.”3 Tujuan dari metode intervensi sosial adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menjalankan kembali fungsi-fungsi yang sebelumnya pernah berfungsi. Di setiap lapisan masyarakat terdapat peran-peran sesuai dengan statusnya yang ada di masyarakat. Status tersebut sudah diakui oleh masyarakat. Jika status tersebut diakui oleh masyarakat, maka status dan peran yang menyatu pada masyarakat sudah sesuai dengan norma yang sudah berlaku. Metode intervensi merupakan metode yang digunakan oleh kelompok KKN kami dalam melaksanakan program-program yang kami telah buat. Tahapan intervensi sosial pada komunitas lokal antara lain sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Yaitu tahap persiapan petugas dan persiapan lapangan yaitu persiapan petugas, dengan cara menyamakan persepsi antar anggota kelompok sebagai pelaku perubahan. Sementara, untuk persiapan

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dalam Kamus Versi Online/Daring (Dalam

Jaringan), diakses pada tanggal 16 Juni 2017 dari http://kbbi.web.id/

3 Albert R. Roberts dan Gilbert J. Greene, Buku Pintar Pekerja Sosial: Social

Workers‟ Desk Reference, Terj. Juda Damanik dan Cynthia Pattiasina (Jakarta: Gunung Mulia, 2008), h. 236.

(34)

14 | Kelompok Jingga Kelana

lapangan adalah dengan melakukan studi kelayakan terhadap daerah atau desa yang akan menjadi sasaran serta menjalin hubungan baik dengan warga desa yang menjadi sasaran pemberdayaan.

2. Tahap Assesment

Yaitu mengidentifikasi masalah dan menganalisa kebutuhan. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan teknik SWOT dan melibatkan masyarakat secara aktif agar dapat merasakan masalah yang terjadi untuk ditindaklanjuti.

3. Tahap Perencanaan Alternatif Program

Yaitu tahapan dalam mendiskusikan kegiatan atau program apa saja yang tepat dilaksanakan pada saat itu. Dalam hal ini petugas bertindak sebagai fasilitator yang membantu masyarakat.

4. Tahap Pemformulasian Rencana Aksi

Tahap ini pelaku perubahan membantu menentukan program mana yang akan mereka prioritaskan terlebih dahulu. Selain itu, pelaku perubahan dibutuhkan masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis.

5. Tahap Pelaksanaan (implementasi) Program

Tahap ini merupakan tahap paling krusial dalam proses pengembangan masyarakat. Dalam upaya melaksanakan program pengembangan masyarakat, peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga kelangsungan program yang telah dikembangkan.

6. Tahap Evaluasi Proses dan Hasil Perubahan

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program yang sedang berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga yang bertindak dalam melakukan pengawasan internal..

7. Tahap Terminasi

Tahap ini merupakan tahap di mana sudah selesainya hubungan secara formal dengan komunitas sasaran tahapan di atas merupakan tahapan siklikal yang dapat berputar seperti suatu siklus guna mencapai perubahan yang lebih baik.4

4 Isbandi Rukminto Adi. Kesejateraan Sosial: Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial, dan

(35)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 15 B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Dalam pelaksanaannya, metode yang digunakan adalah metode

problem solving sebagai dasar metode penelitian kami selama melakukan

penelitian disana.

Problem solving merupakan suatu keterampilan yang meliputi

kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan kemudian, mempertimbangkan allternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.5

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir sebab, dalam problem solving dapat menggunakan metpde lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.6

Menurut Gulo: “problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.”7 Problem solving yaitu memecahkan suatu masalah yang meghasilkan suatu solusi atas permasalahan yang dihadapi dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan data dan informasi yang akurat melalui suatu proses intelektual dan profesional.8

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan problem solving, kami melakukan tahapan-tahapan yang terjadi di tempat pelaksanaan kegiatan KKN-PpMM, yaitu Desa Caringin. Pertama-tama kami melakukan identifikasi masalah dengan melakukan survei dan mewawancarai melalui beberapa tokoh masyarakat untuk mengumpulkan data seputar permasalahan yang sedang terjadi. Setelah data diperoleh kami membentuk strategi atau program kerja untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan berbagai rencana apa saja yang tepat dan mampu kami lakukan selama berada di desa. Dengan itu, kami melakukan pengalokasian sumber daya yang kami miliki. Baik sumber daya manusia,

5 Supri Yanto, “Problem Solving”, diakses pada 16 Juni 2017 dari

http://www.kompasiana.com/dahlan83/problem-solving_5517c5ef81331127699de3b1

6Syaiful Bahri D. dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Riena Cipta,

2006), h. 92.

7 Gulo, Metode Penelitian (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 66.

(36)

16 | Kelompok Jingga Kelana

meterial dan pengalokasian waktu.

Dalam melakukan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat, tahap-tahap implementasi pendekatan pemecahan masalah dalam pengembangan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi permasalahan yang ada di desa, masalah apa saja yang menjadi kendala masyarakat untuk dapat memajukan desa, baik dari pengurus desa hingga masyarakatnya.

2. Menggerakkan sumber daya yang ada di desa, meliputi sumber daya manusia dan sumber daya alam. Kami membuat keseimbangan diantara keduanya, bagaimana keduanya dapat menjadi satu kesatuan sumber daya yang dapat dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang ada di desa.

3. Merencanakan program yang dapat dikembangkan di masyarakat yang berisi seluruh program untuk menyelesaikan permasalahan di desa. Dalam hal ini kami mengikutsertakan masyarakat sebagai pengoreksi dari adanya perencanaan program-program tersebut, apakah program tersebut mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di desa hingga melibatkan tokoh masyarakat dan pengurus desa. 4. Mengikutsertakan masyarakat dalam setiap program yang dilakukan.

Masyarakat merupakan komponen penting dalam keberlangsungan program yang dilakukan dengan partisipasi seluruh masyarakat diharapkan hal ini dapat menjadi sarana menumbuh kembangkan kekompakan dan kerukunan antar masyarakat.

5. Mengevaluasi setiap program yang telah berlangsung hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi kelebihan serta kekurangan dari program tersebut untuk menjadi acuan pelaksanaan program selanjutnya.

Setelah matang dalam pemetaan dan implementasi, maka diharapkan dalam hal ini masyarakat bersedia untuk berpartisipasi dan ikut masuk ke dalam program yang telah kami rencanakan, sehingga hasilnya selain dapat memecahkan permasalahan di desa, juga masyarakat dapat bertanggung jawab serta dapat mengetahui dan menyelesaikan masalah berikutnya yang ada secara mandiri. Sehingga dapat dikatakan tidak ada lagi permasalahan di desa yang menjadi beban tanggungan masyarakat yang dapat menghambat suatu desa untuk berkembang dan maju.

(37)

17

BAB III

KONDISI DESA CARINGIN A. Sejarah Singkat Desa Caringin9

Asal muasal nama desa, Desa Caringin merupakan Desa Pemekaran dari Desa Slapajang pada tahun 1978 dan pada waktu itu masuk ke Kecamatan Balaraja Kewedanaan Balaraja. Terjadinya pemekaran tersebut dikarenakan luas wilayah dan jumlah penduduk semakin bertambah, serta di Desa Slapajang daerah yang paling luas area tanah dan padat penduduknya yaitu Kampung Caringin, sehingga memenuhi syarat untuk dijadikan desa.

Desa Caringin merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Daftar nama-nama yang pernah menjabat Kepala Desa Caringin:

1. Amsar (1976-1979) 2. H. Dulani (1979-1987) 3. H. Kamsari (1987-1988) 4. H. Nurdin (1988-1994) 5. Agus Muharam (1994-1995) 6. Marwita Supriyatna (1995-2003) 7. Endi Fahrudin (2003-2008) 8. Umayah (2008-2014) 9. Nana Mulyana (2014-2015)

10. Agus Padri Komarudin (2015-sekarang)

B. Letak Geografis

Desa Caringin merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah 267 Ha, 700 m di atas permukaan laut dan tinggi curah hujan 30 m3, yang terbagi dalam 2 dusun, 5 Rukun Warga (RW), dan 25 Rukun Tetangga (RT).

Batas-batas wilayah Desa Caringin adalah sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Slapajang.

2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tegalsari Kec. Tigaraksa 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cisoka

4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cibugel, Desa Bojongloa

9 Profil Desa Caringin tahun 2015, dokumen soft file yang diberikan oleh

(38)

18 | Kelompok Jingga Kelana

Jarak kantor desa ke Ibu Kota Kecamatan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dan ke Ibu Kota Negara adalah sebagai berikut:

a. Ibu Kota Kecamatan : 1,5 km b. Ibu Kota Kabupaten : 7 km c. Ibu Kota Provinsi : 45 km d. Ibu Kota Negara : 30 km

Akses jalan menuju Desa Caringin, Kecamatan Cisoka dapat ditempuh dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan estimasi jarak tempuh perjalanan adalah 120 menit. Alternatif lain melalui jalan tol menggunakan mobil yakni melalui jalan tol lingkar luar Jakarta dan masuk ke arah Balaraja Barat dengan estimasi 60 menit. Apabila berkendara motor akses menuju Desa Caringin, Kecamatan Cisoka ditempuh dari UIN menuju serpong lalu ke Istana Frogi, setelah itu di pertigaan ambil arah kiri sampai bertemu pertigaan LG arah kanan dan lurus hingga posko Jingga Kelana. Posko kelompok KKN Jingga Kelana berada di RT 003 RW 01 dekat dengan MI Al-Husna. Akses pasar atau pusat perbelanjaan tersedia di Desa Caringin dan dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor, dengan kondisi lalu lintas padat dan mayoritas lalu lintas dipadati kendaraan truk-truk besar pengangkut barang.

Gambar 3.1: Letak Geografis Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang10

10 “Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Tangerang” diakses pada 19 Juni 2017 dari

(39)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 19 Gambar 3.2: Peta Desa dan Posko Layanan Pengabdian Kelompok KKN Jingga Kelana11

C. Struktur Penduduk12

1. Keadaan menurut Jenis Kelamin

Grafik 3.3: Penduduk Desa Caringin menurut Jenis Kelamin

11 Profil Desa Caringin tahun 2015, dokumen soft file yang diberikan oleh

Sekretaris Desa Caringin pada tanggal 20 September 2016.

12 Ibid. 4453 4341 4280 4300 4320 4340 4360 4380 4400 4420 4440 4460 4480 Laki-laki Perempuan

(40)

20 | Kelompok Jingga Kelana

Jumlah penduduk Desa Caringin sampai akhir bulan November tahun 2015 tercatat sebanyak 8.794 jiwa. Laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan selisih 112 jiwa.

2. Keadaan Penduduk menurut Agama

Grafik 3.4: Penduduk Desa Caringin menurut Agama

Penduduk Desa Caringin mayoritas adalah pemeluk agama Islam dengan persentase 99,7%. Keadaan ini merupakan hal wajar bagi negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia.

3. Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian

Grafik 3.5: Penduduk Desa Caringin menurut Mata Pecaharian 8772 9 13 0 2000 4000 6000 8000 10000

Islam Kristen Budha

825 36 7 3 30 120 231 470 3685 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

(41)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 21 D. Sarana dan Prasarana13

Pemanfaatan lahan/penggunaan tanah di Desa Caringin adalah sebagai berikut:

1. Sarana Pendidikan Umum

a. SLTA : 1 buah

b. SLTP : 4 buah

c. SD : 5 buah

d. TK/PUD : 8 buah

2. Sarana Pendidikan Agama

a. Madrasah : 1 buah b. Pondok Pesantren : 13 buah 3. Sarana Transportasi

a. Truk Pick up : 12 buah

b. Becak : 2 buah

c. Ojeg : 157 buah

d. Sedan : 4 buah

e. Mini Bus : 23 buah 4. Sarana Olahraga

a. Lapangan Sepak Bola : 1 buah b. Lapangan Bola Voli : 1 buah c. Lapangan Bulu Tangkis : 1 buah 5. Sarana Keagamaan

a. Masjid : 6 buah

b. Mushalla : 24 buah

(42)

22 | Kelompok Jingga Kelana

Gambar 3.6: Kantor Desa Caringin

(43)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 23 Gambar 3.8: Kondisi Jalan Desa Caringin

(44)

24 | Kelompok Jingga Kelana

“Belajarlah bertanggung jawab dengan

kewajibanmu, sungguh engkau rugi jika

meninggalkannya.”

-Amelia-

(45)

25

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah

Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Infrastruktur Matrik SWOT Bidang Infrastruktur Internal Eksternal STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)  Masyarakat sangat antusias dengan keberadaan kami.  Para tokoh pemuda

yang selalu mendukung dalam mensukseskan program kegiatan kami.

 Aparatur desa yang kooperatif dengan keberadaan kami.  Informasi dari warga mudah didapatkan.  Keberadaan alat

dan bahan untuk program yang mudah didapatkan.  Kurangnya gotong royong masyarakat desa.  Hanya sebagian tokoh pemuda yang aktif membantu program kegiatan kami.

 Jarak dari desa ke tempat pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan cukup lumayan sehingga memakan waktu pengerjaan.  Terbatasnya penerangan jalan di sekitar desa sehingga kegiatan hanya bisa dilakukan pada siang hari.

 Terbatasnya

informasi dan koordinasi dengan pihak desa dan masyarakat

setempat.

OPPORTUNITIES (O) STRATEGY (SO) STRATEGY (WO)

 Tersedianya dana yang mencukupi dari pihak kampus.

 Bantuan tenaga dari

Dengan cara bersosialisasi secara intens dengan warga

desa dan

Dengan cara

menampung aspirasi masyarakat mengenai kebutuhan apa yang

(46)

26 | Kelompok Jingga Kelana kelompok KKN desa lain.

 Terciptanya

koordinasi yang baik di dalam kelompok kami.

 Saran dan masukan

dari dosen

pembimbing KKN sangat membantu dalam menyukseskan setiap kegiatan.  Bantuan dana dari para

penyumbang di luar desa. berkonsultasi ketika ingin mengadakan program kegiatan. masyarakat inginkan.

THREATS (T) STRATEGY (ST) STARTEGY (WT)

 Kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten dalam pembangunan desa.

 Bantuan dari pihak

luar dalam

memfasilitasi sumber air bersih yang dialirkan ke desa

masih belum

terselesaikan.

 Adanya keinginan pihak luar untuk membuka proyek di lahan warga. Sehingga, memungkinkan akan merugikan desa.  Budaya yang ditayangkan di media elektronik, memberikan dampak bagi warga seperti menjadi kurangnya kegiatan

Salah satu strateginya yaitu dengan mengajak para remaja dalam melakukan kegiatan hal-hal positif. Seperti dengan mengajarkan bahwa merawat fasilitas umum seperti masjid itu sangat penting. Sehingga fasilitas-fasilitas umum seperti yang telah kami sumbangkan bisa terawat dan terjamin keberlangsungannya.

Sering diadakannya agenda kegiatan sosial bersama, antara lain seperti kerja bakti mingguan yang intens.

(47)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 27 pembangunan desa.

Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

 Kegiatan Pembuatan Papan Nama Jalan  Kegiatan Penanaman 1000 Bibit Pohon Pisang

 Kegiatan Seminar Pentingnya Website untuk Administrasi Desa Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Pendidikan

Matrik SWOT Bidang Pendidikan Internal

Eksternal

STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)

 Pihak desa dan sekolah sangat mendukung program ini sehingga fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar tersedia.  Siswa/i yang mengikuti kegiatan belajar mengajar antusias diajar oleh kami.  Siswa/i yang mengikuti kegiatan belajar mengajar memiliki keinginan kuat untuk memperoleh ilmu yang baru.  Semangat belajar siswa/i membuat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi rutin dan lancar.

 Kurangnya semangat anak-anak terhadap kegiatan belajar.  Kurangnya ketersediaan waktu untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar lebih lama lagi.

 Masih tertanam jiwa malu-malu untuk siswa/i mencoba hal baru.  Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan seperti membaca dan menghitung.

OPPORTUNITIES (O) STRATEGY (SO) STRATEGY (WO)

 Tersedianya dana dari pihak kampus membuat

Melihat dari segi kekuatan dan peluang

Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak

(48)

28 | Kelompok Jingga Kelana segala kebutuhan peralatan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.  Kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan materi mudah dipahami oleh siswa-siswi dan warga.  Mahasiswa KKN

mampu meningkatkan minat belajar siswa dan siswi.

 Mahasiswa KKN mempunyai ilmu yang belum pernah didapat oleh siswa-siswi.

kegiatan ini bisa berjalan lancar karena ada dukungan dari pihak internal maupun eksternal. Sehingga apa yang menjadi target awal dari perencanaan program ini yaitu siswa/i mendapat ilmu baru dan mampu membaca, menghafal dan menghitung dengan cara cepat.

mungkin bisa

dimanfaatkan karena ada kelemahan. Oleh karena itu kelemahan-kelemahan ini bisa diatasi dengan cara melakukan sosialisasi dan penerapan pola pikir yang lebih luas dan memberikan penjelasan akan pentingnya pendidikan yang semakin hari semakin berkembang dan kita perlu menyesuaikannya agar tidak tertinggal jauh dengan masyarakat kota.

THREATS (T) STRATEGY (ST) STARTEGY (WT)

 Adanya pengaruh dari media televisi yang sering menayangkan budaya yang membuat pola pikir mereka hanya terbatas di lingkungan mereka saja.

 Kurangnya kepedulian pihak luar seperti relawan pendidikan dalam membangun lembaga pendidikan di desa tersebut.

 Kurikulum nasional yang tidak disertai dengan kegiatan di luar sekolah.

Untuk menangkal ancaman-ancaman tersebut melihat dari kekuatan yang sudah dipaparkan tadi hal yang harus dilakukan adalah memberi edukasi terus menerus tentang arti pentingnya

pendidikan. Generasi penerus bangsa yang ada di desa ini juga harus bisa berubah pola pikirnya dan pandangannya

mengenai pendidikan. Agar tidak tertinggal dengan generasi yang ada di kota serta tidak terpengaruh oleh

hal-Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan internal, strategi yang dilakukan adalah memberikan saran kepada pihak-pihak yang berwenang di daerah tersebut dan memberikan evaluasi yang kami dapat selama melaksanakan kegiatan KKN ini, agar bisa diperbaiki dan bisa meneruskan misi kami ini.

(49)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 29 hal negatif dari dunia

modern.

Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

 Kegiatan Mengajar di MI Al-Husna  Kegiatan Bimbingan Belajar untuk siswa/i  Kegiatan Pemutaran Film Edukasi

 Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat

 Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan Sekolah

Tabel 4.3: Matrik SWOT Bidang Keagamaan Matrik SWOT Bidang Keagamaan Internal

Eksternal

STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)

 Anak-anak yang kami ajarkan pun cepat dalam menangkap

pelajaran yang kami berikan.

 Para warga desa pun sangat mendukung

kegiatan program ini.

 Semangat para warga agar mushalla dapat digunakan oleh khalayak ramai dan menambah kegiatan pahala mereka.  Kurangnya perhatian warga sekitar terhadap mushalla.  Fasilitas yang ada di

desa belum mencukupi.  Kurangnya sumber tenaga untuk merapikan mushalla serta kurangnya perhatian terhadap keadaan mushalla sekitar.

(50)

30 | Kelompok Jingga Kelana Tersedianya dana PpMD dari pihak kampus membuat segala kebutuhan sarana untuk kegiatan bidang keagamaan menjadi lebih mudah.

Melihat dari segi kekuatan dan peluang kegiatan ini bisa berjalan lancar karena ada dukungan dari pihak eksternal, salah satunya berasal dari pihak universitas dalam memberikan bantuan dana untuk kegiatan program

mushalla bersih.

Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahannya. Kelemahan-kelemahan ini bisa diatasi dengan cara pendekatan kepada warga sekitar dan anak-anak pemudanya agar lebih peduli terhadap

mushalla untuk kegiatan

beribadah sehari-hari.

THREATS (T) STRATEGY (ST) STRATEGY (WT)

Adanya pengaruh dari media elektronik khususnya gadget dan tayangan yang kurang mendidik akan kerja sama dalam bidang keagamaan atau beribadah.

Untuk menangkal ancaman tersebut dilihat dari kekuatan yang telah dipaparkan adalah dengan memberi edukasi mengenai arti pentingnya kerja sama untuk merapikan

mushalla.

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan internal, strategi umumnya dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak desa akan pengetahuan kebersihan serta peremajaan terhadap

mushalla.

Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

 Kegiatan Pengadaan Sarana-prasarana Mushalla Tabel 4.4: Matrik SWOT Bidang Lingkungan Matrik SWOT Bidang Lingkungan

(51)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 31 Eksternal  Lingkungan desa yang mendukung untuk dilakukannya kegiatan lingkungan dan kebersihan.  Warga desa yang

sangat mendukung kegiatan program acara Jum‟at Bersih.  Mudahnya akses fasilitas umum satu dengan yang lainnya. Sehingga memudahkan penyebaran alat-alat kebersihan.  Baiknya koordinasi yang dilakukan pihak desa untuk melancarkan kegiatan ini.

 Beberapa warga yang sebelumnya sudah pernah melakukan penanaman dengan teknik vertikultur.  Keterlambatan waktu karena kesibukan pribadi warga.  Keterbatasan pengetahuan beberapa warga tentang lingkungan.  Ketidaksediaan warga untuk bahan-bahan yang digunakan jika harganya tidak ekonomis.

OPPORTUNITIES (O) STRATEGY (SO) STRATEGY (WO)

 Tersedianya dana dari pihak kampus membuat semua kebutuhan acara terpenuhi  Dosen pembimbing yang sangat membantu kelancaran acara.

Dilihat dari segi kekuatan dan peluang yang ada, kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar karena adanya dukungan dari pihak internal maupun eksternal. Sehingga target dari kegiatan dapat terlaksana yaitu warga Desa Caringin. dan lancar.

Strategi yang dilakukan untuk meminimalisir kelemahan atau faktor-faktor yang menghambat kegiatan ini di antaranya

yaitu lebih

memaksimalkan

pendekatan ke warga desa, agar ikut berperan aktif dalam Jum‟at Bersih.

(52)

32 | Kelompok Jingga Kelana

THREATS (T) STRATEGY (ST) STARTEGY (WT)

Adanya pengaruh dari media televisi yang menayangkan dampak kerusakan lingkungan seperti membuang sampah sembarangan. Strategi yang dilakukan untuk mengatasi ancaman-ancaman tersebut dapat dilihat dari kekuatan yang sudah dipaparkan, yaitu dapat mengajak para warga Desa Caringin untuk turut andil dalam kegiatan Jumsih.

Ketika dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan internal, strategi yang umumnya dilakukan adalah pendekatan diri kepada warga desa terlebih dahulu dan memberi sedikit penjelasan akan pentingnya lingkungan bersih dan hidup sehat. Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

 Kegiatan Jum‟at Bersih

Tabel 4.5: Matrik SWOT Bidang Sosial Matrik SWOT Bidang Sosial

Internal Eksternal STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)  Kerukunan antar penduduk desa yang sangat tinggi.  Dukungan dari Kepala Desa akan setiap kegiatan positif warganya.  Kepedulian warga desa terhadap situasi desa.  Pemuda di desa yang memiliki tingkat keaktifan yang tinggi.  Lingkungan sekitar posko KKN yang  Kurangnya tenaga handal di desa dalam penyusunan acara yang sistematis.  Kesibukan masyarakat desa dalam menghidupi perekonomiannya sehingga kegiatan sosial kurang banyak dilakukan.

 Kondisi sarana jalan beberapa bagian desa membuat kegiatan sosial menjadi kurang merata.

 Interaksi sosial masyarakat desa yang agak sulit ke beberapa

(53)

Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 33 memadai untuk

melakukan beberapa aktifitas sosial.

tempat karena kondisi jalan.

OPPORTUNITIES (O) STRATEGY (SO) STRATEGY (WO)

 Tersedianya dana dari pihak kampus (PpMD) membuat semua kebutuhan acara terpenuhi  Kepedulian anggota kelompok KKN yang dapat dibilang sangat tinggi sehingga peduli akan kondisi desa.  Kemampuan beberapa anggota kelompok KKN yang terbiasa mengadakan acara.  Beberapa anggota kelompok KKN yang memiliki tingkat adaptasi keakraban sehingga membuat meriah suasana.  Waktu pelaksanaan KKN yang bertepatan dengan 17 Agustus di dalamnya.

Strategi yang kami lakukan adalah dengan

memanfaatkan keunggulan yang dimiliki desa yaitu berupa dukungan Kepala Desa sehingga lebih mudah

mengumpulkan warga untuk ikut serta dalam kegiatan acara yang kita laksanakan.

Sumbangan dana kampus yang dapat digunakan untuk memfasilitasi alat dan bahan untuk kegiatan sosial sehingga acara berjalan dengan baik dan lancar.

Warga tidak perlu mengeluarkan dana saat mengikuti kegiatan serta dengan sumber daya manusia yang sudah ada, kami gunakan untuk menutupi beberapa kelemahan yang ada di desa seperti kekurangan tenaga handal dalam penyusunan acara yang sistematis.

THREATS (T) STRATEGY (ST) STARTEGY (WT)

 Budaya internet membuat

kemungkinan rasa sosial yang ikut terkikis.

 Pengaruh media televisi yang terlalu banyak

memperlihatkan

hal-Strategi yang dilakukannya adalah melakukan kerja sama dengan para pemuda dalam setiap kegiatan.

Bercengkrama dengan akrab membuat mereka

Tentunya melihat ancaman dan kelemahan ini hendaknya kita keluar dari masalah ini dengan cara melakukan pendekatan secara intens kepada para masyarakat terutama pemuda yang akan menjadi generasi

Gambar

Tabel 1.3: PraKKN-PpMM 2016
Gambar 3.1: Letak Geografis Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang 10
Grafik 3.3: Penduduk Desa Caringin menurut Jenis Kelamin
Grafik 3.5: Penduduk Desa Caringin menurut Mata Pecaharian 8772 9 13 0200040006000800010000
+7

Referensi

Dokumen terkait