BAB V PENUTUP
B. Rekomendasi
Dari semua kegiatan yang kami rencanakan, tidak semua dapat dilaksanakan sepenuhnya. Untuk kelancaran kegiatan KKN selanjutnya, kami merekomendasikan kepada berbagai pihak yang terkait untuk dapat melanjutkan dan melaksanakan kegiatan yang kami merekomendasikan, di antaranya:
1. Rekomendasi untuk pemerintah setempat yaitu untuk memperhatikan fasilitas pendidikan yang berada di Desa Caringin, serta diperhatikan kembali pembuatan saluran airnya agar tidak terjadi banjir ketika musim hujan tiba.
52 | Kelompok Jingga Kelana
2. Rekomendasi untuk PPM UIN Syarif Hidayatullah, alangkah baiknya mahasiswa yang KKN diberikan pembekalan KKN lebih lama lagi dan jika ada berita yang berkaitan selama penyelenggaraan KKN mohon di share secara resmi di website PPM, seperti tata cara panduan penyusunan buku (laporan) sehingga kami para peserta KKN tidak ragu akibat simpang-siur berita yang terkait dengan pembuatan laporan KKN.
3. Rekomendasi untuk pemangku kebijakan tingkat kabupaten dan kecamatan, lebih mengoptimalkan kembali pengguna website untuk tingkat desa, karena masih banyak desa-desa yang belum menggunakan website atau pemasangan internet pada desa tersebut sehingga dapat menghambat kinerja pelayanan yang diberikan desa kepada masyarakat, selain itu dengan adanya penggunaan website atau internet akses menjadi lebih mudah dan efisien.
4. Rekomendasi untuk kelompok KKN selanjutnya diharapkan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama karena sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam pembangunan upaya ekonomi.
53
EPILOG
A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM
1. Bapak Nana Mulyana (Sekretaris Desa Caringin)
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan para mahasiswa dan mahasiswi KKN Jingga Kelana dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. KKN Jingga Kelana banyak memberikan kontribusi kepada Desa Caringin dan saya sangat bangga karena setiap program kerja terlaksana dengan baik dan dikerjakan dengan penuh semangat. KKN Jingga Kelana sangat kompak sekali dengan kelompok yang lain dalam segi hal program kerja dan kinerjanya. Pantas untuk mendapatkan nilai A. Sebagai penutup saya mengharapkan semoga akan ada lagi penerus yang datang ke desa kami melaksanakan pengabdian seperti teman-teman Jingga Kelana.”
(Wawancara tanggal, 22 Agustus 2016). 2. Ibu Aan (pemilik Paud Al-Qomari)
“Sungguh sangat sedih sekali KKN Jingga Kelana pergi dari desa kami, karena banyak hal positif yang diberikan kepada desa kami. Sebagai contoh pendirian Taman Bacaan Masyarakat. Pembangunan Taman Bacaan Masyarakat yang awalnya hanya di angan tidak disangka-sangka dapat direalisasikan. Saya sangat mengapresiasi program kerja Taman Bacaan Masyarakat, karena dengan pembangunan TBM saya percaya semua warga, baik anak-anak kecil, remaja hingga tua dan dari usia sekolah hingga usia lanjut akan sangat merasakan manfaat dari Taman Bacaan Masyarakat. Semoga silaturahmi ini tidak akan pernah terputus. Sukses selalu teman-teman Jingga Kelana dan sekali lagi saya mengucapkan terima kasih.”
(Wawancara tanggal, 22 Agustus 2016). 3. Bapak Gobel (Jaro Desa Caringin)
“Terima kasih mendalam saya ucapkan sebagai warga Desa Caringin. Terima Kasih untuk mahasiswa dan mahasiswi KKN telah menjadikan Desa Caringin sebagai desa pengabdian. Saya merasakan semangat positif teman-teman selama menjalankan kegiatan pengabdian di Desa kami. Sikap loyal mahasiswa dan cepat tanggap dalam melaksanakan program kerja menjadi nilai tambah tersendiri bagi
54 | Kelompok Jingga Kelana
mahasiswa KKN UIN Jakarta. Kami bangga dengan kalian. Sopan dan santun mahasiswa KKN selama masa pengabdian saya rasakan cukup aik, dengan teguh menjaga norma-norma agama serta adat istiadat selama bergaul. Mungkin kami akan merindukan teman-teman dari KKN UIN Jakarta yang telah memberikan kesan mendalam kepada warga. Semoga adik-adik mahasiswa dan mahasiswi KKN sukses, sehat selalu dan ilmu yang diterapkan di Desa Caringin ini bisa bermanfaat terus untuk ke depannya.”
Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 55 B. Penggalan Kisah Inspiratif KKN
1
SALAM CARINGIN -Rio Rushdhiyansah- a. Persepsi saya sebelum masa KKN
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala karena telah memberikan kesempatan untuk saya dan teman-teman melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu bulan di Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Nama saya Rio Rusdhiyansah dari Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum. Pelaksanaan KKN ini, saya mendapat kepercayaan dari teman-teman untuk menjadi ketua kelompok KKN. Sebelum melanjutkan kuliah di semester 7 ada kewajiban bagi para mahasiswa, khususnya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah agar melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Salah satu yang bisa saya rasakan sendiri dalam pelaksanaan kegiatan KKN pada tahun ini adalah memiliki peraturan yang berbeda tahun sebelumnya seperti, pada setiap kelompok beranggotakan 11 mahasiswa saja, itu pun telah ditentukan oleh pihak lembaga kampus, sedangkan pada tahun sebelumnya lebih banyak anggota setiap kelompoknya dan tidak ditentukan oleh pihak lembaga kampus, dapat dikatakan bahwa kita bisa mencari teman secara sendiri-sendiri akan tetapi harus berbeda fakultas.
Menurut pendapat saya secara pribadi dalam pembagian kelompok tersebut mempunyai sisi positif dan negatif, apabila kelompok KKN tersebut ditentukan oleh pihak kampus. Pandangan dari segi positif yaitu saya mendapatkan teman baru yang sebelumnya sama sekali tidak saya kenali dari jurusan dan fakultas yang berbeda, tanggung jawab saya sebagai ketua harus bisa menyatukan persepsi di antara mereka, serta belajar untuk memupuk kebersamaan kelompok KKN Jingga Kelana.
Saya merasakan bahwa KKN sekarang tidak sulit mencari anggota kelompok karena telah ditentukan oleh lembaga kampus. Pandangan dari segi negatifnya apabila tidak ditentukan oleh pihak kampus saya memiliki teman baru yang sama sekali belum mengetahui sifat latar belakang bagaimana setiap orang ini dalam bergaul, cukup memiliki waktu panjang agar saya bisa akrab seperti teman saya yang telah kenal sejak lama.
56 | Kelompok Jingga Kelana
Sewaktu di sini saya merasa kesulitan dalam menyamakan persepsi, karena teman baru yang saya kenal masih ada rasa canggung satu sama lain. Pandangan dari segi negatif berikutnya, kalau ditentukan langsung oleh pihak kampus adalah dikhawatirkan terdapat orang yang memiliki sifat malas ataupun sulit untuk bekerja sama. Alhamdulillah dalam anggota kelompok saya terdiri dari orang yang cukup rajin jadi saya merasa sangat bersyukur. Harapan saya dalam kelompok ini jika melaksanakan program kerja saling melengkapi satu sama lainnya dan saling bergotong-royong dalam mengerjakan program kerja yang telah kami setujui.
Sewaktu saat pertama pelaksanaan KKN dalam benak saya terpikirkan bagaimana cara agar kelompok KKN Jingga Kelana bisa memiliki kekompakan selama 1 bulan hingga kegiatan KKN ini usai, karena saya baru dipertemukan dengan mereka pertama kali ini.
Langsung saja di sini saya akan berbagi pengalaman saya mengenai KKN selama 1 bulan penuh. Kegiatan kami sebelum datang ke Desa tempat KKN ada penunjukkan ketua di setiap kelompok dan kebetulan saya di tunjuk sebagai ketua kelompok tersebut, sebagai ketua kelompok KKN Jingga Kelana, sedangkan pembimbing kelompok KKN Jingga Kelana adalah dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang mana adalah dosen saya sendiri yaitu Ibu Mesraini, beliau yang telah mengajar mata kuliah saya dari semester 4 hingga saat ini. Keberuntungan berpihak kepada saya karena telah mengenal beliau serta mudah untuk berkonsultasi mengenai pelaksanaan KKN. Sewaktu pelaksanaan KKN kelompok KKN Jingga Kelana di tempatkan di Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Mulai di sinilah saya mendapatkan pengalaman baru dari cara bermasyarakat bersosialisasi dengan aparatur desa serta aparatur kecamatan. Saya sangat merasa bersyukur di tempatkan di Desa Caringin karena Sekretaris Desa Caringin yaitu Bapak Nana Mulyana adalah senior dengan pengalaman beliau yang sudah cukup lama. Arahan-arahan dari Bapak Nana Mulyana lah saya bisa menjalankan segala program kerja kelompok kami dengan lancar dan atas bantuan beliau saya mendapatkan kemudahan.
b. Persepsi mengenai Desa Caringin
Pelaksanaan KKN di hari pertama yang saya rasakan ketika datang di Desa Caringin merasa nyaman karena para warga masyarakat sangat antusias dalam menyambut kedatangan saya dan teman-teman KKN
Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 57 Jingga Kelana, dan khususnya bagi masyarakat yang tinggal di Desa Caringin RT 02 RW 01 yang dipimpin oleh Bapak Tepos selaku ketua Rt sangat antusias dalam menerima kami untuk tinggal di tempat beliau selama 1 bulan. Pekerjaan yang harus dilakukan pada hari pertama kelompok saya yaitu mendatangi tokoh masyarakat untuk meminta izin langsung ke ketua RT agar menerima saya dan teman-teman KKN Jingga Kelana di lingkungan tersebut. Kegiatan pada malam hari berikutnya dengan secara kebetulan di depan kontrakan, ada pemuda pemudi RT tempat KKN Jingga Kelana tinggal akan mengadakan acara ngeliwet dan kelompok saya diajak oleh salah seorang pemuda desa agar ikut makan bersama dengan mereka, ini adalah satu hal positif yang saya rasakan di Desa Caringin untuk mendekatkan diri agar terjalinnya keakraban kepada para pemuda serta pemudi di RT kami.
Kegiatan untuk hari selanjutnya KKN Jingga Kelana mengadakan perkumpulan guna membahas program kerja yang akan dilaksanakan untuk selama 32 hari ke depan, dengan adanya program akan mempermudah kelompok KKN mengabdi pada Desa Caringin. Mendapatkan suatu pengalaman berharga pertama saya yaitu diberikan tanggung jawab oleh pihak sekolah MI Al-Husna untuk menjadi wali kelas 4B sekaligus mengajar selama 2 minggu. Kegiatan selain mengajar adalah melaksanakan program KKN dan piket di kantor desa. Menurut anggapan saya yang paling menarik adalah jika saya piket di kantor desa saya mendapatkan pengalaman berharga dikarenakan melakukan perbincangan dengan aparatur desa secara langsung dan berhadapan secara langsung dengan masyarakat secara umum.
Tempat Caringin yang saya cintai ini banyak mendapatkan teman baru serta berkenalan dengan teman-teman lain yang kebetulan berlainan desa tetapi masih dalam satu kecamatan yaitu Kecamatan Cisoka. Saya sangat merasa senang karena bertemu dengan orang yang saya anggap baru dalam kehidupan pertemanan. Keseharian saya saat di Desa Caringin saya bersungguh-sungguh dalam kegiatan dikarenakan waktu yang sangat sedikit. Saya belajar bersosialisasi dengan baik agar kelak hidup di masyarakat sudah menjadi kebiasaan. Hari di mana saya mendapatkan pengalaman yang sangat besar karena saya ditunjuk sebagai ketua pelaksana pada program seminar tentang website yang mana acara ini langsung dilaksanakan di Kecamatan Cisoka. Sewaktu acara ini dengan kebetulan Ibu Camat berkenan untuk menghadiri acara tersebut yang
58 | Kelompok Jingga Kelana
mana acara ini diwajibkan bagi desa yang ada di Kecamatan Cisoka guna mengadakan perangkat desa berbasis online di setiap desa, bertujuan untuk mempermudah administrasi setiap desa. Bisa dibilang kalau acara tersebut sangat terburu-buru sekali, dikarenakan dua hari sebelum menjelang acara dimulai barulah dilakukan penunjukan panitia untuk pelaksanaan seminar tentang website tersebut. Berkat kesungguhan saya dan teman-teman KKN Jingga Kelana, maka acara tersebut terbilang sukses dan yang mengetuai acara tersebut adalah saya sendiri. Sehari sebelum berjalannya program seminar website, saya menghafalkan teks terlebih dahulu agar tidak merasa grogi dalam penyampaian sambutan selaku ketua pelaksana.
Hari-hari yang telah saya lalui selama tinggal di Desa Caringin berusaha mendekatkan diri kepada teman-teman KKN Jingga Kelana. Agar saya lebih akrab dengan kelompok saya dan menyusun program-program kelompok KKN Jingga Kelana. Terdapat 11 orang di kelompok saya ini yang pertama saya sendiri. Dimulai dari sebelas orang yang memiliki sifat-sifat berbeda satu dengan yang lainnya. Ada jenis orang yang suka bercanda, ada pula yang pendiam. Berangkat dari sinilah saya mulai berbaur agar terjalinnya ukhwah islamiyah. Kegiatan hari pertama adalah bersih-bersih tempat tinggal dan kamar mandi secara menyeluruh. Malamnya kami kumpul untuk merancang program KKN. Hari kedua kami datang ke tempat kepala sekolah MI untuk bersilaturahmi. Kegiatan pada hari selanjutnya melaksanakan program mengajar di sekolah MI Al-Husna untuk yang mahasiswa perempuan mengajar pagi hari dan untuk mahasiswa laki-laki mengajar di siang hari, dan tiap-tiap dari saya dan teman-teman KKN Jingga Kelana menjadi penanggung jawab untuk setiap kelasnya.
Saya sendiri kebetulan mendapatkan tanggung jawab untuk mengajar kelas 4B. Dimulai dari sinilah saya mengajar dengan penuh semangat untuk memberikan ilmu yang telah saya pelajari. Guru-guru di sekolah MI sangat terbuka, dan yang paling terpenting adalah kami harus banyak-banyak berkonsultasi dengan wali kelas masing-masing maupun konsultasi kepada kepala sekolah MI tersebut. Pelaksanaan pengajaran dengan metode pembagian penanggung jawab pada setiap kelas ini akan lebih kondusif dalam memberi jadwal kapan masuk kelasnya. Jadwal Piket di kantor Desa Caringin pun dibentuk guna setiap anggota KKN Jingga Kelana mengetahui tanggung jawabnya. Khusus perempuan hanya
Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 59 sesekali saja datang piket ke kantor Desa Caringin. Dimulai dari kantor desa inilah saya sendiri mulai terbiasa bertemu dengan Bapak Nana selaku Sekretaris Desa atau kami menyebutnya adalah dospemdes (dosen pembimbing Desa Caringin) kami sebut beliau dospemdes karena beliau yang membimbing kami dalam melaksanakan program kerja demi memajukan Desa Caringin walaupun kurang lebih hanya sebulan saja. Program yang lainnya adalah melaksanakan bimbingan murid-murid MI, kalau ada PR atau ingin bertanya mengenai pelajaran yang belum paham bisa menanyakan ke kakak-kakak KKN Jingga Kelana. Antusiasme para murid-murid memberikan rasa kebahagiaan tersendiri, banyak yang menanyakan pelajaran yang belum dipahami, hampir setiap ba‟da magrib murid-murid MI datang ke kontrakan KKN Jingga Kelana. Kegiatan kami memberikan pemahaman mengenai pelajaran, di samping itu khususnya saya juga memberi motivasi ke murid-murid tersebut.
Anggota KKN Jingga Kelana yang tidur paling cepat adalah saya sendiri karena hanya ingin bangun lebih cepat dan badan terasa lebih bugar agar terjaga kesehatan pada tubuh saya. Khusus yang menghidangkan makanan selama satu bulan adalah mahasiswi yang memasak walaupun memasaknya belum tentu rutin, mungkin 1 hari 3 kali masak atau 1 hari 2 kali masak. Masakan yang dimasak terasa lumayan enak kalau menurut saya sendiri. Mengenai program selanjutnya adalah Jum‟at Bersih di sini kami bekerja sama dengan para aparatur desa dengan mendatangkan mobil truk pengangkut sampah langsung dari Kecamatan Cisoka. Merasa sangat terbantu dengan adanya truk sampah ini dalam kegiatan Jum‟at Bersih dari jam 8 hingga jam 11 siang. Secara kebetulan Ibu Camat diundang oleh Desa Caringin agar datang pada saat acara jumsih dan kebetulan Ibu Camat datang dan sangat antusias ikut juga dalam bersih-bersih. Saya masih ingat kata-kata yang dilontarkan oleh Ibu Camat adalah “Mahasiswa yang semangat untuk KKN hanyalah mahasiswa Desa
Caringin” kurang lebihnya beliau mengatakan seperti itu. Desa Caringin
lebih sering mengundang Ibu Camat untuk menghadiri acara program kerja kelompok. Saya juga merasakan hal unik jika shalat jum‟at di Desa Caringin, khususnya RW 1 yang mengadakan shalat jum‟at dilakukan 2 kali secara bergantian dikarenakan masjid yang tidak cukup untuk menampung jamaah. Setelah shalat jum‟at biasanya kelompok kami membeli makanan takoyaki (jajanan yang berasal dari Jepang) untuk
60 | Kelompok Jingga Kelana
camilan di kontrakan dikarenakan sangat murah harga makanan di Cisoka.
c. Program KKN Jingga Kelana
Pelaksanaan mengenai program kerja kelompok yaitu pemutaran film edukasi yang dilaksanakan di MI Al-Husna. Mengetahui sulitnya sebuah fasilitas yang harus menggunakan proyektor, ketika saat itu saya bertanya ke Bapak Nana, bisakah jika saya meminjam proyektor ke Kecamatan Cisoka lalu Bapak Nana menjawab bisa, akan tetapi lebih baiknya terlebih dahulu agar mencoba meminjam ke desa lain mungkin ada yang memiliki proyektor tersebut. Secara kebetulan Desa Sukatani yang memiliki proyektor, saya dan Bapak Nana bergegas untuk meluncur ke Desa Sukatani pada sore hari guna meminjam proyektor tersebut, yang pertama kali dilakukan Bapak Nana adalah menghubungi Ibu Kepala Desa Sukatani untuk izin meminjam proyektor dan ibu Kepala Desa bersedia meminjamkan proyektor. Sewaktu itu kami meluncur ke rumah Sekretaris Desa Sukatani untuk mengantarkan ke kantor desanya dan mengambil proyektor tersebut. Waktu itu saya dan Bapak Nana mengambilnya dan membawa ke Desa Caringin dan saya letakkan di kontrakan untuk dipergunakan dalam acara nonton film edukasi tersebut. Kegiatan film edukasi sangat terbantu dengan adanya proyektor ini dan membuat saya antusias dalam melaksanakan kegiatan film edukasi. Pelaksanaan acara ini saya dan teman-teman KKN Jingga Kelana membagi dalam dua sesi, yaitu pagi hari dan sore hari dikarenakan tempat yang kurang mencukupi jika di satukan. Berakhirnya kegiatan persembahkan film edukasi serta mengambil intisari dari film tersebut dan membuat pertanyaan yang mendidik mengenai film tersebut, dan jika ada yang bisa menjawab maka akan mendapatkan hadiah dari teman-teman KKN Jingga Kelana. Memberikan motivasi kepada murid-murid MI agar belajar lebih giat lagi dalam belajar. Sewaktu hari inilah saya merasakan tenaga yang sangat terkuras dikarenakan dari pagi hingga sore hari membimbing murid-murid MI Al-Husna akan tetapi hal ini memberi semangat penuh kepada diri saya sendiri, karena mendorong adik-adik dalam hal pendidikan, kelak mendapatkan cita-cita yang mereka inginkan di masa yang akan datang.
Program KKN yang lainnya adalah pengadaan alat-alat sekolah sekalian bersih-bersih sekolah. Mahasiswa melakukan kerja sama dengan
Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 61 guru-guru MI untuk memberitahukan kepada murid-murid bahwa akan diadakan kerja bakti sekolah yang akan dibimbing oleh kakak-kakak KKN dari pagi hingga selesai. Memberikan motivasi serta mencontohkan kepada adik-adik agar menerapkan hidup sehat sejak dini seperti melakukan kerja bakti ini. Dilaksanakannya program kerja ini mudah-mudahan para murid-murid terbiasa dengan hidup sehat. Teman-teman melaksanakan bersih-bersih dengan murid MI dari halaman depan sekolah, belakang sekolah, ruang kelas, hingga kamar mandi sekolah. Berakhirnya program tersebut kami melanjutkan ke program berikutnya yaitu pembuatan papan nama jalan. Pekerjaan sebelum kami membuat papan nama jalan, kami berkonsultasi kepada aparatur desa salah satunya untuk menanyakan gang-gang jalan Desa Caringin yang belum mempunyai papan nama jalan yang kebetulan ada 12 gang jalan yang belum memiliki plang nama jalan tersebut.
Waktu terus berjalan, selama pelaksanaan KKN dengan kerja sama tim inilah diadakannya pembagian tugas seperti adanya beberapa orang yang mencari pembuat papan nama jalan selain itu ada yang membeli peralatan yang akan diperlukan untuk membuat papan nama jalan tersebut seperti membeli peralatan dan lain-lain. Setelah mendapatkan tempat untuk pembuatan kami memesan 12 papan nama jalan agar dibuat dan jadi dalam kurun waktu yang pendek. Singkatnya setelah papan nama jalan selesai dibuat, saya dan teman-teman KKN Jingga Kelana butuh waktu dua hari dalam memasang papan nama jalan tersebut dikarenakan sangat luasnya Desa Caringin.
Kegiatan telah berjalan di pertengahan minggu kedua selama KKN, saya mulai mengetahui sifat-sifat teman saya dan kami mulai sangat akrab dan kompak dalam melaksanakan program. Alhamdulillah berjalan dengan lancar tanpa mendapat hambatan yang berarti. Pelaksanaan program selanjutnya adalah menyambut HUT RI ke-71 di Desa Caringin. Kami dan aparatur desa bekerja sama dalam melaksanakan HUT RI ini dengan mengadakan perkumpulan intensif, bisa dikatakan 1 minggu sebelum acara kami sudah menyusun kepanitiaan untuk menyukseskan HUT RI yang ke 71 ini. Pertama kami membentuk kepanitiaan dari mahasiswa KKN, selanjutnya kepanitiaan dari karang taruna sendiri, dan para RW dan RT. Kami mendapatkan masukkan dari Kepala Desa Caringin bahwasanya seluruh perlombaan acara HUT RI ini agar diadakan di Lapangan Cibangke dan seluruh masyarakat berkumpul menjadi satu di
62 | Kelompok Jingga Kelana
lapangan tersebut agar terjalinnya kesatuan masyarakat. Mendapatkan suatu masukan tersebut kami harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakan HUT RI. Pelaksanaan mekanisme acara tersebut mahasiswa di bagi menjadi 2 kelompok yang pertama mengikuti upacara di kecamatan dan kelompok kedua agar mempersiapkan seluruh peralatan perlombaan yang akan dilaksanakan. Mekanisme pelaksanaan perlombaan yakni berbentuk utusan atau perwakilan tiap RT dan RW mengirim perwakilannya masing-masing dalam perlombaan, agar terlihat kekompakan setiap RT dan RW. Terlepas ada perlombaan di lapangan Cibangke, Desa Caringin kami juga menyewa orgen tunggal agar perlombaan di lapangan tidak sepi dan menarik minat warga masyarakat Desa Caringin agar datang menuju lapangan untuk mendukung perwakilannya masing-masing. Saya juga ikut bernyanyi di depan masyarakat agar terlihat lebih seru.
Mahasiswa mengadakan program perlombaan yang besar dengan format berkelompok saja yang ada di lapangan seperti perlombaan panjat