Pada bab ini penulis akan menjelaskan metode yang digunakan dlam pelaksanaan KKN untuk merealisasikan program-program yang telah direncanakan, dalam hal ini kami menggunakan pendekatan
Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 11 berbasis problem solving, atau pendekatan kepada penyelesaian masalah, bagaimana kami dapat menyelesaikan beberapa masalah yang ada pada desa KKN lewat program pengabdian yang akan diimplementasikan.
BAB III KONDISI WILAYAH DESA CARINGIN
Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat lokasi tempat KKN dan penjabaran secara rinci tentang sejarah desa, letak geografis, struktur penduduk dan sarana prasarana yang terdapat di desa KKN.
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN
Pada bab ini penulisan akan menjelasakan deskriptif hasil pelayanan dan pemberdayaan. Deskriptif dimulai dari pembuatan kerangka pemecahan masalah dalam bentuk analisis SWOT diidentifikasi berdasarkan beberapa bidang, berkaitan penyelesaian beberapa hasil yang dicapai dari adanya program secara rinci beserta hasil yang dicapai dari adanya program tersebut. Serta bagaimana keberhasilan program-program tersebut dan dampaknya terhadap desa.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis akan mengambil kesimpulan dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan dan disertai dengan rekomendasi, yang bertujuan sebagai penyimpulan atas pelaksanaan KKN-PpMM 2016 di Desa Caringin serta saran yang diberikan untuk pihak-pihak terkait tentang pelaksanaan KKN 2016 ynag telah dilaksanakan ini.
EPILOG
Epilog adalah bagian yang berisi kesan-kesan dan masukan dari masyarakat desa dan mahasiswa pelaksana KKN. Sub bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengalaman dan pelajaran yang telah didapat setelah melaksanakan KKN.
12 | Kelompok Jingga Kelana
“Kualitas diri di nilai dari bagaimana diri kalian
bukan apa yang kalian miliki.”
13
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial
Kuliah kerja nyata yang telah diselenggarakan oleh PPM-LP2M yang mewajibkan mahasiswa dan mahasiswi melakukan pengabdian kepada masyarakat atau disebut juga pekerja sosial di sebuah desa yang telah ditentukan sebelumnya. Pekerja sosial adalah mereka yang berprofesi dan dapat membuat perusabahan di lingkungan sekitar maupun perubahan pada masyarakat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah “suatu tatanan cara yang dipakai untuk melakukan suatu pekerjaan agar dapat tercapai tujuan yang dimaksudkan.”2 Biasanya metode digunakan oleh seseorang yang akan mengambil suatu langkah untuk merealisasikan apa yang ingin dikehendaki.
Menurut Albert R. Roberts: “metode intervensi sosial merupakan sebuah cara atau pengambilan langkah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dengan mengembalikan fungsi sosial masyarakat.”3 Tujuan dari metode intervensi sosial adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menjalankan kembali fungsi-fungsi yang sebelumnya pernah berfungsi. Di setiap lapisan masyarakat terdapat peran-peran sesuai dengan statusnya yang ada di masyarakat. Status tersebut sudah diakui oleh masyarakat. Jika status tersebut diakui oleh masyarakat, maka status dan peran yang menyatu pada masyarakat sudah sesuai dengan norma yang sudah berlaku. Metode intervensi merupakan metode yang digunakan oleh kelompok KKN kami dalam melaksanakan program-program yang kami telah buat. Tahapan intervensi sosial pada komunitas lokal antara lain sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Yaitu tahap persiapan petugas dan persiapan lapangan yaitu persiapan petugas, dengan cara menyamakan persepsi antar anggota kelompok sebagai pelaku perubahan. Sementara, untuk persiapan
2 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dalam Kamus Versi Online/Daring (Dalam Jaringan), diakses pada tanggal 16 Juni 2017 dari http://kbbi.web.id/
3 Albert R. Roberts dan Gilbert J. Greene, Buku Pintar Pekerja Sosial: Social Workers‟ Desk Reference, Terj. Juda Damanik dan Cynthia Pattiasina (Jakarta: Gunung Mulia, 2008), h. 236.
14 | Kelompok Jingga Kelana
lapangan adalah dengan melakukan studi kelayakan terhadap daerah atau desa yang akan menjadi sasaran serta menjalin hubungan baik dengan warga desa yang menjadi sasaran pemberdayaan.
2. Tahap Assesment
Yaitu mengidentifikasi masalah dan menganalisa kebutuhan. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan teknik SWOT dan melibatkan masyarakat secara aktif agar dapat merasakan masalah yang terjadi untuk ditindaklanjuti.
3. Tahap Perencanaan Alternatif Program
Yaitu tahapan dalam mendiskusikan kegiatan atau program apa saja yang tepat dilaksanakan pada saat itu. Dalam hal ini petugas bertindak sebagai fasilitator yang membantu masyarakat.
4. Tahap Pemformulasian Rencana Aksi
Tahap ini pelaku perubahan membantu menentukan program mana yang akan mereka prioritaskan terlebih dahulu. Selain itu, pelaku perubahan dibutuhkan masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis.
5. Tahap Pelaksanaan (implementasi) Program
Tahap ini merupakan tahap paling krusial dalam proses pengembangan masyarakat. Dalam upaya melaksanakan program pengembangan masyarakat, peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga kelangsungan program yang telah dikembangkan.
6. Tahap Evaluasi Proses dan Hasil Perubahan
Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program yang sedang berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga yang bertindak dalam melakukan pengawasan internal..
7. Tahap Terminasi
Tahap ini merupakan tahap di mana sudah selesainya hubungan secara formal dengan komunitas sasaran tahapan di atas merupakan tahapan siklikal yang dapat berputar seperti suatu siklus guna mencapai perubahan yang lebih baik.4
4 Isbandi Rukminto Adi. Kesejateraan Sosial: Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan (Jakarta: Raja Grafindo Persada), h. 161.
Caringin Kisah Klasik untuk Masa Depan | 15 B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Dalam pelaksanaannya, metode yang digunakan adalah metode
problem solving sebagai dasar metode penelitian kami selama melakukan
penelitian disana.
Problem solving merupakan suatu keterampilan yang meliputi
kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan kemudian, mempertimbangkan allternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.5
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir sebab, dalam problem solving dapat menggunakan metpde lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.6
Menurut Gulo: “problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.”7 Problem solving yaitu memecahkan suatu masalah yang meghasilkan suatu solusi atas permasalahan yang dihadapi dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan data dan informasi yang akurat melalui suatu proses intelektual dan profesional.8
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan problem solving, kami melakukan tahapan-tahapan yang terjadi di tempat pelaksanaan kegiatan KKN-PpMM, yaitu Desa Caringin. Pertama-tama kami melakukan identifikasi masalah dengan melakukan survei dan mewawancarai melalui beberapa tokoh masyarakat untuk mengumpulkan data seputar permasalahan yang sedang terjadi. Setelah data diperoleh kami membentuk strategi atau program kerja untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan berbagai rencana apa saja yang tepat dan mampu kami lakukan selama berada di desa. Dengan itu, kami melakukan pengalokasian sumber daya yang kami miliki. Baik sumber daya manusia,
5 Supri Yanto, “Problem Solving”, diakses pada 16 Juni 2017 dari
http://www.kompasiana.com/dahlan83/problem-solving_5517c5ef81331127699de3b1
6Syaiful Bahri D. dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Riena Cipta, 2006), h. 92.
7 Gulo, Metode Penelitian (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 66.
16 | Kelompok Jingga Kelana
meterial dan pengalokasian waktu.
Dalam melakukan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat, tahap-tahap implementasi pendekatan pemecahan masalah dalam pengembangan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang ada di desa, masalah apa saja yang menjadi kendala masyarakat untuk dapat memajukan desa, baik dari pengurus desa hingga masyarakatnya.
2. Menggerakkan sumber daya yang ada di desa, meliputi sumber daya manusia dan sumber daya alam. Kami membuat keseimbangan diantara keduanya, bagaimana keduanya dapat menjadi satu kesatuan sumber daya yang dapat dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang ada di desa.
3. Merencanakan program yang dapat dikembangkan di masyarakat yang berisi seluruh program untuk menyelesaikan permasalahan di desa. Dalam hal ini kami mengikutsertakan masyarakat sebagai pengoreksi dari adanya perencanaan program-program tersebut, apakah program tersebut mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di desa hingga melibatkan tokoh masyarakat dan pengurus desa. 4. Mengikutsertakan masyarakat dalam setiap program yang dilakukan.
Masyarakat merupakan komponen penting dalam keberlangsungan program yang dilakukan dengan partisipasi seluruh masyarakat diharapkan hal ini dapat menjadi sarana menumbuh kembangkan kekompakan dan kerukunan antar masyarakat.
5. Mengevaluasi setiap program yang telah berlangsung hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi kelebihan serta kekurangan dari program tersebut untuk menjadi acuan pelaksanaan program selanjutnya.
Setelah matang dalam pemetaan dan implementasi, maka diharapkan dalam hal ini masyarakat bersedia untuk berpartisipasi dan ikut masuk ke dalam program yang telah kami rencanakan, sehingga hasilnya selain dapat memecahkan permasalahan di desa, juga masyarakat dapat bertanggung jawab serta dapat mengetahui dan menyelesaikan masalah berikutnya yang ada secara mandiri. Sehingga dapat dikatakan tidak ada lagi permasalahan di desa yang menjadi beban tanggungan masyarakat yang dapat menghambat suatu desa untuk berkembang dan maju.
17