• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUNGSIOLISME DI JAKARTA.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUNGSIOLISME DI JAKARTA.docx"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR FUNGSIOLISME DI KAWASAN RUMAH

SAKIT PERSAHABATAN JAKARTA

Oleh : Febry Rachmandhany NIM : 052.11.013

Pembimbing Utama : Prof.Ir.Agus Budi P., PhD

Pembimbing Pendamping : Ir. Susilo B,MSA

UNIVERSITAS TRISAKTI Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan Arsitektur 2014

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah hal yang sangat dibutuhkan pada kehidupan setiap manusia. Kebutuhan yang ada pada masyarakat harus sebanding dengan wadah pelayanan yang ada pada masyarakat agar selaras dengan yang dibutuhkan. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan terus dilakukan dengan usaha meningkatkan harapan hidup pada manusia, walaupun tingkat angka kematian masih cukup tinggi terutama kematian ibu dan anak pada saat proses kehamilan dan kelahiran. Kesehatan ibu dan anak merupakan hal yang sangat mendasar dalam menciptakan keluaraga yang sejahtera. Untuk mengatasi permasalahan untuk menurunkan Angka kematian Ibu dan Angka kematian bayi yang merupakan permasalahan kesehatan ibu dan anak maka perlu adanya pembangunan di dalam sektor kesehatan dalam jangka waktu panjang yang dilaksanakan dengan melakukan peningkatan fasilitas kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Setiap tiga menit di Indonesia satu anak balita meninggal dunia dan setiap satu jam satu perempuan meninggal dunia ketika melahirkan atau karena hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan. Sedangkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) pada saat melahirkan ataupun kehamilan masih cukup tinggi . Berdasarkan survei Demografi kesehatan ibu Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup.

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat maupun swasta yang berfungsi untuk pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks (Depkes

(3)

RI, 2005). Saat ini fasilitas rumah sakit ibu dan anak yang berkualitas dan lengkap di Jakarta sangat di perlukan, seperti rumah sakit kelas A karena meningkatnya angka kematian ibu dan anak. Rumah sakit kelas A merupakan rumah sakit dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub-spesialistik luas. Jumlah Rumah Sakit Ibu dan Anak menurut Kementrian Kesehatan RI per 1 Januari 2014 terdapat 21 rumah sakit ibu dan anak yang terdaftar. Menurut data dari Kementrian kesehatan RI per Januari 2014 Rumah sakit ibu dan anak kelas A di Jakarta hanya terdapat satu rumah sakit yaitu RSAB Harapan Kita yang terdapat di Jakarta Barat sedangkan Rumah sakit Umum kelas A di Jakarta hanya terdapat 4 rumah sakit yaitu RSUP Persahabatan dan RS Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto di Jakarta Timur, RSUP Fatmawati dan RS MMC di Jakarta Selatan. RSUP Persahabatan merupakan rumah sakit kelas A yang memiliki fasilitas yang lengkap terutama dalam bidang respirasi kelas dunia, RSUP Persahabatan memiliki failitas dalam 16 bidang pelayanan salah satu nya dalam pelayanan ibu dan anak.Saat ini fasilitas untuk ibu dan anak yang terdapat pada RSUP Persahabatan diantara nya adalah Klinik Anak, Klinik Kebidanan dan terdapat ruang rawat inap khusus anak yaitu pavilion Bougenville khusus untuk anak. Ibu dan Anak merupakan salah satu faktor untuk keberhasilan di generasi mendatang, untuk mendukung misi dari RSUP Persahabatan yaitu menyelenggarakan pelayanan,pendidikan dan penelitian dalam bidang kesehatan secara professional dan berorientasi pada pasien maka diperlukan fasilitas yang mendukung secara spesifik dan khusus dalam bidang kesehatan ibu dan anak dengan menambahkan fasilitas Rumah sakit khusus ibu dan anak kelas A pada kawasan RSUP Persahabatan dengan fasilitas lengkap. Pelayanan untuk Rumah sakit ibu dan anak di ini dilakukan mandiri dan secara keseluruhan sesuai dengan pedoman penyelengaraan rumah sakit ibu dan anak yaitu memberikan pelayanan medis dan non medis ( observasi,diagnostic, tetapeutik, dan rehabilitatif) khusus untuk kaum ibu yang sakit,cidera, dan melahirkan dan juga kaum anak dengan jenjang usia 0 tahun hingga 12 tahun. Sesuai dengan fungsi dasar dari rumah sakit berdasarkan menkes RI No.134/menkes/SK/IV/78 adalah fungsi pengobatan(kuratif), fungsi pemulihan (rehabilitasi), fungsi pencegahan(preventif) , dan fungsi peningkatan (promotif) maka

(4)

fungsi-fungsi ini harus di terapkan dan di perhatikan dalam perancangan rumah sakit ibu dan anak ini yang berada pada kawasan RSUP Persahabatan ini dan memperhatikan lingkungan sekitar RSUP Persahabatan yang mengedepankan pelayanan respirasi dengan ruang hijau yang cukup luas.

1.2 Rumusan Masalah dan Pendekatan Arsitektur Fungsionalism

 Bagaimana merancang bangunan dengan fasilitas lengkap untuk ibu dan anak sesuai dengan ketentuan rumah sakit kelas A

 Bagaimana memisahkan dengan fasilitas dalam bentuk fisik bangunan agar anak tidak tertular oleh penyakit ibu

 Bagaiamana pengabungan fasilitas untuk ibu dan anak sesuai dengan rumah sakit kelas A dan menyesuaikan dengan existing RSUP Persahabatan yang sudah ada.

 Fungsi dasar dari rumah sakit ibu dan anak yang diterapkan pada bangunan yang sesuai dengan ketentuan rumah sakit ibu dan anak kelas A

 Pengaplikasian fungsi pada bentuk fisik bangunan dan bentuk denah pada bangunan tersebut

Penerapan green architecture pada pengelolaan Rumah sakit ibu dan anak dan kebutuhan bangunan tersebut.

 Mengintegrasikan fasilitas yang sudah ada pada RSUP Persahabatan dengan Rumah sakit ibu dan anak yang akan dibangun menyesuaikan dengan visi RSUP Persahabatan yang mengedepankan masalah respirasi.  Penerapan fungsi fungsi pengobatan(kuratif), fungsi pemulihan

(rehabilitasi), fungsi pencegahan(preventif) , dan fungsi peningkatan (promotif) pada bangunan rumah sakit ibu dan anak kelas A ini.

(5)

1.3 Tujuan dan Sasaran

TUJUAN

 Merencanakan wadah pelayanan kesehatan khusus ibu dan anak dalam bentuk Rumah sakit khusus Ibu dan Anak

 Meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah Jakarta untuk Ibu dan anak dengan Rumah sakit Ibu dan Anak Kelas A

 Merancang bangunan Rumah sakit Ibu dana Anak kelas A yang sesuai dengan fungsi dari rumah sakit tersebut

SASARAN

 Tersusunnya langkah-langkah proses (dasar) atas perencanaan dan perancangan Rumah sakit khusus Ibu dan Anak di Jakarta berdasarkan aspek-aspek panduan perencanaan.

 Hasil analisa yang diperoleh kemudaian diterapkan dalam perancangan Rumah Sakit Ibu dan Anak untuk menciptakan fasilitas yang sesuai dengan pengguna.

1.4 Metode Studi

Metode studi yang digunakan dalam penyusunan dan pembuatan Pra-Tugas Akhir ini mempunyai beberapa tahap yaitu:

1. Studi dengan pengumpulan data dan informasi

a. Studi teori Rumah sakit Ibu dan anak kelas A mengenai klasifikasi rumah sakit ibu dan anak kelas A.

b. Studi banding Rumah Sakit Ibu dan Anak Kelas A yang berada di Jakarta.

c. Studi Lokasi dan tapak RSUP Persahabatan mengenai fasilitas yang ada pada rumah sakit tersebut

(6)

d. Studi Kota mengenai kondisi kota yang dipilih yaitu kota Jakarta dengan fasilitas kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.

e. Studi Pendekatan arsitektur Fungsionalism yang diterapkan pada bangunan dalam bentuk fisik denah,tapak,dan fasilitas bangunan yang ada.

2. Analisa

Metode analisa yang digunakan adalah menggunakan metode program Robert Hershberger Ph.D., FAIA “Architectural Programming and Predesign Manager” , Aspek-aspek pembahasan antara lain :

a) Aspek manusia (Human Issues) : Membahas mengenai aktivitas fungsional,keadaan social, keragaman fisik, dan fisiologi pengguna bangunan serta kondisi psikologis yang berpengaruh terhadap tata ruang di dalam bangunan.

b) Aspek lingkungan (Environmental Issues) : Membahas mengenai kondisi tapak perencanaan dan potensi lingkungan sekitar tapak yang dapat menunjang penerapan topic / tema. c) Aspek Budaya (Cultural Issues) : Nilai-nilai budaya setempat

yang menjadi dasar perancangan bangunan di dalam memahami nilai sejarah, perkembanganan budaya dan legaliltas.

d) Aspek Teknologi (Tecnological Issues) : Pembahasan mengenai perkembangan teknologi yang berpengaruh terhadap bangunan di dalam penggunaan material,system, dan proses perkembangannya.

e) Aspek Waktu ( Temporal Issues ) : Pembahasan mengenai perkembangan bangunan di suatu lingkungan dipengaruhi perubahan jaman.

f) Aspek Ekonomi ( Economical Issues ) : Mengenai faktor-faktor ekonomi yang akan berpengaruh di dalam perencanaan bangunan.

(7)

g) Aspek Estetika (Aesthetic Issues ) : Pembahasan mengenai bentuk, ruang,warna, dan makna pada bangunan.

h) Aspek Keamanan (Safety Issues) : Membahas mengenai faktor keamanan yang menjamin keselatan,keamanan dan kenyamanan pengguna.

1.5 Kerangka Pikir

STUDI TEORI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

STUDI BANDING RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KELAS A

STUDI LOKASI DAN TAPAK RUMAH SAKIT PERSAHABATAN DAN STUDI KOTA

STUDI PENDEKATAN ARSITEKTUR

FUNGSIONALISM

PEDOMAN PETUNJUK MERANCANG RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KELAS A DI JAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUNGSIONALISM

KONSEP-KONSEP RENCANA DAN RANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KELAS A DI JAKARTA DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR

(8)

i) Aspek Estetika (Aesthetic Issues ) : Pembahasan mengenai bentuk, ruang,warna, dan makna pada bangunan.

j) Aspek Keamanan (Safety Issues) : Membahas mengenai faktor keamanan yang menjamin keselatan,keamanan dan kenyamanan pengguna.

1.5 Kerangka Pikir

STUDI TEORI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

STUDI BANDING RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KELAS A

STUDI LOKASI DAN TAPAK RUMAH SAKIT PERSAHABATAN DAN STUDI KOTA STUDI PENDEKATAN ARSITEKTUR FUNGSIONALISM PERMASALAHAN

Merancang bangunan yang sesuai dengan klasifikasi Rumah sakit ibu dan anak kelas A dan mengintegrasikan dengan bangunan existing RSUP Persahabatan.

ANALISA

Analisis menggunakan metode pemrograman Roberts G. Hersberger sebagai panduan untuk mengumpulkan dan menganalisi data.

KONSEP PROGRAMATIK LATAR BELAKANG

Kebutuhan fasilitas kesehatan untuk ibu dan anak yang di fasilitasi dengan perencanaan Rumah sakit ibu dan anak kelas A dengan faslitas yang lengkap.

KONSEP DESAIN

Berupa alternatif terpilih dari konsep perancangan. Skema ini digunakan untuk proses pengembangan rancangan

SKEMATIK DESAIN

DESAIN

TUJUAN DAN SASARAN

1. Merencanakan Rumah sakit khusus ibu dan anak kelas A pada kawasan RSUP Persahabatan dengan mengintegrasikan pada bangunan yang ada. 2. Menerapkan pendekatan arsitektur fungsionalis ke dalam bangunan Rumah

sakit ibu dan anak kelas A

F E E D B A C K

(9)

1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Merupakan bahasan mengenai deskripsi proyek, latar belakang judul proyek, latar belakang topik dan tema, maksud dan tujuan proyek, pernyataan permasalahan dalam perancangan metode pembahasan, dan sistematika penulisan

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA TEORITIS

Merupakan bahasan mengenai pemahaman terhadap proyek Rumah Sakit Ibu dan anak kelas A, selain itu juga menguraikan keterkaitan antara proyek ini dengan pendekatan Arsitektur Fungsionalism di Rumah Sakit ibu dan anak di Jakarta

BAB 3 DATA

Merupakan pembahasan mengenai data-data yang diperoleh seperti studi banding dan studi lapangan, peraturan, kebijakan yang disesuaikan dengan proyek dan topik/tema.

BAB 4 ANALISIS

Merupakan analisa dari data-data yang diperoleh dan disesuaikan dengan proyek dan tema.

BAB 5 KESIMPULAN

Merupakan kesimpulan atau alternatif penyelesaian arsitektural yang akan menjadi pedoman dalam perancangan fisik bangunan selanjutnya. Berisi aspek-aspek perancangan arsitektur, transformasi konsep programatik menjadi konsep perancangan.

DAFTAR PUSTAKA

(10)

1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN meliputi latar belakang, rumusan masalah dan pendekatan tema, tujuan dan sasaran, metode,studi,kerangka pikir dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA TEORITIS

Maliputi tipologi bangunan (tinjauan tipologi bangunan, studi banding tipologi bangunan, konteks perancangan dan model tipologi bangunan), Pendekatan (Tema) perancangan ( Tinjauan pendekatan tema perancangan, studi banding pendekatan perancangan, konteks perancangan , model penerapan pendekatan tema perancangan), dan Pemilihan lokasi(Kriteria dan pembobotan lokasi, analisis alternative lokasi, pemilihan dan Deskripsi lokasi)

BAB 3 ANALISIS DAN PERUMUSAN KONSEP PROGRAMATIK

Meliputi block plan,site development, Functional Planning, Spatial Quality, Builiding massing, Aesthetic Design, Structural system, materials, environmental control system.

BAB 4 TRANSFORMASI KONSEP PROGRAMATIK KE KOSEP PERANCANGAN / PENDEKATAN SKEMATIK

Meliputi block plan,site development, Functional Planning, Spatial Quality, Builiding massing, Aesthetic Design, Structural system, materials, environmental control system.

BAB 5 KESIMPULAN

Merupakan kesimpulan atau alternatif penyelesaian arsitektural yang akan menjadi pedoman dalam perancangan fisik bangunan selanjutnya. Berisi aspek-aspek perancangan arsitektur, transformasi konsep programatik menjadi konsep perancangan.

DAFTAR PUSTAKA

(11)

BAB 2

PEMODELAN

2.1 Tipologi Bangunan

2.1.1. Tinjauan Tipologi Bangunan Pengertian rumah sakit secara umum Menurut kamus besar bahasa Indonesia :

Gedung tempat merawat rumah sakit , gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan.

Menurut peraturan menteri menteri kesehatan tahun 1988 yang dimaksud dengan rumah sakit adalah :

Sarana upaya kesehatan yang menyelanggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap dan pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan penunjang medik.

Penggolongan tipe rumah sakit berdasarkan kemampuan rumah sakit tersebut memberikan playanan medis kepada pasien. Ada 5 tipe rumah sakit di indonesia, yaitu Rumah sakit tipe A, B, C, D dan E. Penjelasan lebih lengkapnya silahkan

dibaca dibawah ini :

* Rumah Sakit Tipe A : Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah ditetapkan sebagai rujukan tertinggi (Top Referral Hospital) atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat.

* Rumah Sakit Tipe B : Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap Ibukota propinsi yabg menampung pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten.

(12)

* Rumah Sakit Tipe C :Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari puskesmas .

* Rumah Sakit Tipe D : Adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan kemampuan hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi. Rumah sakit

ini menampung rujukan yang berasal dari puskesmas.

* Rumah Sakit Tipe E : Adalah rumah sakit khusus (spesial hospital) yang menyalenggarakan hanya satu macam pelayan kesehatan kedokteran saja. Saat ini banyak rumah sakit kelas ini ditemukan misal, rumah sakit kusta, paru, jantung, kanker, ibu dan anak.

Pengertian Rumah sakit khusus Ibu dan Anak

Menurut Buku Pedoman Penyelengaraan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Fasilitas kesehatan yang termasuk dalam Rumah Sakit Khusus berdasarkan penggunaanya, menyediakan rawat inap dan rawat jalan, dengan memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Rumah sakit ibu dan anak memberikan pelayanan medis dan non medis (obervasi, diagnostic, tetaupeutik, rehabilitatif) khusus untuk kaum ibu yang sakit, cidera, dan melahirkan, dan juga untuk kaum anak dengan jenjang usia 0 tahun hingga 12 tahun.

Tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak

Menurut pedoman penyelenggaraan RSIA, departemen kesehatan RI, Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan ibu dan anak meliputi :

a) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu b) Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi

(13)

c) Mengoptimalkan tumbuh kembang anak

d) Menyelengarakan pelayanan obsttertri dan neonatal emergensi komperehensif

e) Meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan inisiasi dini menyusui pada ibu yang baru melahirkan

2.1.2. Studi Banding Tipologi Bangunan

(14)

RUMAH SAKIT ANAK

DAN BUNDA

HARAPAN KITA,

JAKARTA BARAT

Fasilitas Pelayanan di RSAB Harapan Kita 1. Pelayanan Khusus

 Perinatal Resiko Tinggi – NICU  Pendidikan Orang Tua (Parent

Education)

 Klinik Melati (Infertilitas dan

Teknologi Reproduksi

Berbantu/Bayi Tabung)

 Klinik Khusus Tumbuh Kembang

 Klinik Celah Bibir & Langit-langit (SEHATI)

 Klinik Terpadu Anak Sehat 2. Pelayanan Rawat Jalan

a) Perawatan Anak  Klinik Alamanda  Klinik Aster

o Sub Spesialis Bedah Anak

o Sub Spesialis Syaraf Anak

o Sub Spesialis

Respirologi

o Sub Spesialis Ginjal Anak

o Sub Spesialis Alergi & Immunologi

o Sub Spesialis Endoktrin o Sub Spesialis

Gastro-Heparo-Nutrisi

o Sub Spesialis

Hematologi

o Sub Spesialis Jantung Anak

o Sub Spesialis Infeksi b) Poliklinik Kandungan

 Klinik Anyelir  Klinik Flamboyan c) Klinik Spesialis Lain

 Klinik THT

 Klinik Penyakit Dalam  Klinik Gigi & Mulut  Klinik Mata

 Klinik Kulit & Kelamin  Klinik Bedah Tulang

(15)

 Klinik Bedah Umum  Klinik Rehabilitasi Medik  Klinik Psikologi

 Klinik Gizi

 Klinik Akupunktur  Pelayanan Praktek Sore 3. Pelayanan Rawat Inap

a) Perawatan Bayi & Anak  VIP A (Ruang Tanjung)  VIP B & Kelas I (Ruang

Teratai)

 Kelas II (Ruang Anggrek)  Kelas III A & III B (Ruang

Gambir)

 Perawatan Pasca Bedah  Ruang Rawat Sehari Anak b) Perawatan Ibu

 VIP A (Ruang Melati)  VIP B (Ruang Mawar)  · Kelas I (Ruang

Kenanga)

 Kelas II (Ruang Menur)  Kelas III (Ruang

Cempaka)

 Ruang Rawat Sehari Ibu  Rawat Inap Bunda &

Remaja Putri (Ruang Larat)

4. Pelayanan Bedah Sentral(Kamar operasi)

5. Rawat Intensif  ICU Anak & Ibu

 Pelayanan Neonatal Intensive Care, ICU untuk Bayi (NICU) 6. Pelayanan Penunjang Medik &

Diagnostik

1) Pelayanan Penunjang Medik, meliputi :

 Lab. Patologi Klinik  Lab. Patologi Anatomi  Lab. Mikrobiologi  Lab. Sitogenetika  Radiologi

 Bank Darah

(16)

dan Terapi Wicara

 Tunjangan Nutrisi Terpadu

2) Pelayanan Penunjang Diagnostik, meliputi :  Spirometri  EEG  Endoscopi  EKG  Treadmill  CTG  Audiometri  USG  Densitometry

 Test Bera (untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada anak) 3) Pelayanan Farmasi

4) Sistem Informasi Rumah Sakit 5) Unit Perawatan Jenazah 6) Pusat Sterilisasi

7) Laundry

7. VII. Unit Gawat Darurat

2.1.3. Konteks Perancangan 2.1.4 Model Tipologi Bangunan

(17)

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Proyek

Judul Proyek : Perancangan Rumah sakit khusus Ibu dan Anak Pendekatan : Arsitektur Fungsionalisme

Lokasi : Jakarta

(18)

Pengertian rumah sakit secara umum Menurut kamus besar bahasa Indonesia :

Gedung tempat merawat rumah sakit , gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan.

Menurut peraturan menteri menteri kesehatan tahun 1988 yang dimaksud dengan rumah sakit adalah :

Sarana upaya kesehatan yang menyelanggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap dan pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan penunjang medik.

Penggolongan tipe rumah sakit berdasarkan kemampuan rumah sakit tersebut memberikan playanan medis kepada pasien. Ada 5 tipe rumah sakit di indonesia, yaitu Rumah sakit tipe A, B, C, D dan E. Penjelasan lebih lengkapnya

silahkan dibaca dibawah ini :

* Rumah Sakit Tipe A :Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah ditetapkan sebagai rujukan tertinggi (Top Referral Hospital) atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat.

* Rumah Sakit Tipe B :Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap Ibukota propinsi yabg menampung pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten.

* Rumah Sakit Tipe C :Adalah rumah sakit yang mapu memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari puskesmas.

* Rumah Sakit Tipe D :Adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan kemampuan hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi. Rumah sakit

(19)

ini menampung rujukan yang berasal dari puskesmas.

* Rumah Sakit Tipe E :Adalah rumah sakit khusus (spesial hospital) yang menyalenggarakan hanya satu macam pelayan kesehatan kedokteran saja. Saat ini banyak rumah sakit kelas ini ditemukan misal, rumah sakit kusta, paru, jantung, kanker, ibu dan anak.

Pengertian Rumah sakit khusus Ibu dan Anak

Menurut Buku Pedoman Penyelengaraan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Fasilitas kesehatan yang termasuk dalam Rumah Sakit Khusus berdasarkan penggunaanya, menyediakan rawat inap dan rawat jalan, dengan memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Rumah sakit ibu dan anak memberikan pelayanan medis dan non medis (obervasi, diagnostic, tetaupeutik, rehabilitatif) khusus untuk kaum ibu yang sakit, cidera, dan melahirkan, dan juga untuk kaum anak dengan jenjang usia 0 tahun hingga 12 tahun.

Tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak

Menurut pedoman penyelenggaraan RSIA, departemen kesehatan RI, Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan ibu dan anak meliputi :

 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu  Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi

 Mengoptimalkan tumbuh kembang anak

 Menyelengarakan pelayanan obsttertri dan neonatal emergensi komperehensif

 Meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan inisiasi dini menyusui pada ibu yang baru melahirkan

(20)

Pemahaman tentang fungsi dalam arsitektur bisa dibangun antara lain dengan mencari referensi-referensi terkait definisi istilah „fungsi‟ itu sendiri baik definisi secara umum maupun definisi secara kearsitekturan. Setelah proses pemahaman yang saya jalani, saya berhasil mendapatkan beberapa macam pengertian fungsi mulai dari pengertian secara umum maupun khusus dalam bidang arsitektur.

Fungsi secara umum dapat didefinisikan sebagai sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya. (id.wikipedia.org). Fungsi secara umum dapat pula diartikan sebagai kegunaan, serta cara untuk memenuhi keinginan yang timbul dari adanya kebutuhan-kebutuhan dalam hidup; untuk bertahan hidup dan berkembang.

Menurut beberapa praktisi arsitektur, fungsi adalah; “secara umum artinya kegunaan, fungsi dalam dunia arsitektur, bentuk bangunan harus mengikuti aktivitas yang akan berlangsung. contoh: apabila akan membangun sekolah atau rumah sakit, maka kita harus memperhatikan aktivitas yang akan berlangsung dalam bangunan tersebut sehingga nantinya bentuk bangunan akan menyesuaikan fungsi dari bangunan tersebut.” (Teddy Priyatna, S.T/arsitek).

“Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan. Fungsi itu juga bisa dibilang suatu cara untuk memenuhi keinginan. Fungsi adalah sekelompok aktifitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya. Dalam istilah matematika, fungsi berarti pemetaan setiap anggota himpunan (dinamakan domain) kepada anggota himpunan (dinamakan kodomain).. Kata ini tentu beda dengan istilah fungsi misalnya dalam kalimat "Alat ini berfungsi dengan baik". Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dipergunakan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu dan letaknya dipisahkan dari bagian program yang menggunakannya.” (Ir. Joko Wibisono/arsitek).

“Arti fungsi lebih ke isi arti dari kata tersebut, tapi makna kandungan yang memaknai arti dari kata fungsi itu sendiri. Fungsi itu harus dipenuhi agar bisa melakukan suatu aktivitas secara leluasa.” (Ir. Imam Pesuwantoro/arsitek).

“Fungsi itu sesuatu yang harus bisa dipenuhi yang berhubungan dengan aktivitas pengguna” (Muhammad Pramya, S.T/arsitek)

(21)

“Fungsi itu berhubungan dengan manusia yang ada di dalamnya.” (Wiyugo Hari P., MT/arsitek)

Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para praktisi arsitektur di atas, bisa saya simpulkan bahwa fungsi adalah suatu kegunaan yang harus dipenuhi untuk melakukan suatu aktivitas dan memenuhi kebutuhan.

2.3 Program Fasilitas

PELAKU KEGIATAN JENIS RUANG

Pasien Rawat Jalan  Mencari informasi  Mendaftarkan diri  Menunggu giliran  Membayar biaya  Konsultasi Dokter  Menebus resep  Menyusui  Bermain  Makan/minum  Beribadah, ke toilet  senam hamil  mendapatkan terapi  membeli barang kebutuhan  Loket pendaftaran  Admnistrasi  Ruang tunggu  Ruang periksa umum  Ruang periksa spesialis  Apotik  Ruang laktasi  Area bermain anak  Restauran

 Musholla  Toilet

 Ruang konsultasi  Ruang terapi

 Ruang senam hamil  Retail penjualan Pasien Rawat Inap Mendapatkan perawatan

Konsultasi dengan dokter

Ruang rawat inap

VIP,Kelas I, Kelas II, Kelas III , Ruang rawat intensif Ruang Bedah

(22)

Pasien Gawat Darurat Mendapat perawatan Mendaftarkan diri Melahirkan

Kebutuhan penanganan bedah

Kamar tindakan UGD Ruang persalinan Ruang bedah

Pasien Gawat darurat Mendapatkan perawatan Mendaftarkan diri

Melahirkan

Kebutuhan penanganan bedah

Kamar tindakan UGD Ruang persalinan Ruang bedah

Tenaga medis Memeriksa pasien

Ganti pakaian Istirahat Ibadah Makan-Minum Ruang periksa Ruang konsultasi Ruang dokter Kamar Ganti Musholla Toilet Restoran/kantin Tenaga Paramedic Merawat pasien

Membantu Dokter Memeriksa pasien Ganti pakaian Makan-Minum Mendata pasien Ruang Periksa

Ruang perawatan inap Ruang perawat

Ruang rekam medis Loker perawat Toilet

Kantin Musholla

Asrama Pesawat Tenaga Administrasi Mendata pasien

Menyelesaikan urusan administrasi

Ruang pendaftaran Ruang Administrasi

(23)

Makan minum Ibadah Ke Toilet

Ruang Direksi Ruang Rapat Ruang rekam medis Kantin

Toilet

Tenaga Servis Menyediakan makanan

pasien

Membersihkan gedung Mencuci dan mengatur linen Memperbaiki alat-alat Mengolah limbah Mengatur peralatan Menjaga keamanan Mengatur parkir Dapur CSSD Laundry

Kantor pengelola gedung Kantor pengelola limbah Bengkel alat

Gudang peralatan Kantor keamanan Kantor pengelola parkir

(24)
(25)
(26)

Fasilitas Pelayanan di RSAB Harapan Kita I. Pelayanan Khusus

· Perinatal Resiko Tinggi – NICU

· Pendidikan Orang Tua (Parent Education)

· Klinik Melati (Infertilitas dan Teknologi Reproduksi Berbantu/Bayi Tabung) · Klinik Khusus Tumbuh Kembang

· Klinik Celah Bibir & Langit-langit (SEHATI) · Klinik Terpadu Anak Sehat

II. Pelayanan Rawat Jalan a. Perawatan Anak

· Klinik Alamanda · Klinik Aster

· Sub Spesialis Bedah Anak · Sub Spesialis Syaraf Anak · Sub Spesialis Respirologi · Sub Spesialis Ginjal Anak

· Sub Spesialis Alergi & Immunologi · Sub Spesialis Endoktrin

· Sub Spesialis Gastro-Heparo-Nutrisi · Sub Spesialis Hematologi

· Sub Spesialis Jantung Anak · Sub Spesialis Infeksi b. Poliklinik Kandungan

· Klinik Anyelir · Klinik Flamboyan c. Klinik Spesialis Lain

· Klinik THT

· Klinik Penyakit Dalam · Klinik Gigi & Mulut · Klinik Mata

· Klinik Kulit & Kelamin · Klinik Bedah Tulang · Klinik Bedah Umum · Klinik Rehabilitasi Medik · Klinik Psikologi

· Klinik Gizi · Klinik Akupunktur · Pelayanan Praktek Sore III. Pelayanan Rawat Inap

· Perawatan Bayi & Anak · VIP A (Ruang Tanjung) · VIP B & Kelas I (Ruang Teratai) · Kelas II (Ruang Anggrek)

· Kelas III A & III B (Ruang Gambir) · Perawatan Pasca Bedah

· Ruang Rawat Sehari Anak · Perawatan Ibu

(27)

· VIP B (Ruang Mawar) · Kelas I (Ruang Kenanga) · Kelas II (Ruang Menur) · Kelas III (Ruang Cempaka) · Ruang Rawat Sehari Ibu

· Rawat Inap Bunda & Remaja Putri (Ruang Larat) IV. Pelayanan Bedah Sentral(Kamar operasi) V. Rawat Intensif

· ICU Anak & Ibu

· Pelayanan Neonatal Intensive Care, ICU untuk Bayi (NICU) VI. Pelayanan Penunjang Medik & Diagnostik

1. Pelayanan Penunjang Medik, meliputi : · Lab. Patologi Klinik

· Lab. Patologi Anatomi · Lab. Mikrobiologi · Lab. Sitogenetika · Radiologi · Bank Darah

· Fisioterapi, Terapi Okupasi dan Terapi Wicara · Tunjangan Nutrisi Terpadu

2. Pelayanan Penunjang Diagnostik, meliputi : · Spirometri · EEG · Endoscopi · EKG · Treadmill · CTG · Audiometri · USG · Densitometry

· Test Bera (untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada anak) 3. Pelayanan Farmasi

4. Sistem Informasi Rumah Sakit 5. Unit Perawatan Jenazah 6. Pusat Sterilisasi

7. Laundry

VII. Unit Gawat Darurat

Visi & Misi

 ukuran huruf

 Cetak

(28)

Menjadi Rurnah Sakit Anak, Remaja, dan Bunda Yang Terkemuka Di Tingkat Nasional

MISI

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang lengkap, terpadu, unggul dan mutakhir

bagi anak,

remaja, dan bunda melalui kerjasama tim dan sistem jejaring.

2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang kesehatan anak,

remaja, dan

bunda untuk kalangan internal dan institusi lain.

TUJUAN

1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang lengkap, terpadu, unggul dan mutakhir di

bidang

kesehatan anak, remaja, dan bunda melalui kerjasama tim dan sistem jejaring.

2. Terselenggaranya pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan

RSAB Harapan Kita memilki Nilai CANTIK yang berarti:Cepat

Akurat

Nyaman dan Aman

Transparan dan Akuntabel

Integritas Tinggi

Kerjasama Tim

MOTTO, We Serve With "FACT"

Sebagai instansi yang memberikan pelayanan kesehatan RSAB Harapan Kita memiliki moto FACT dengan definisi operasional sebagai berikut :

FAST : Cepat Dalam Memberikan Pelayanan

Accurate : Tepat Waktu, Tepat Sasaran, Sesuai dengan Prosedur, Taat Aturan

(29)

Team Work : Pelayanan Diberikan Secara Terpadu antar Profesi Untuk Mencapai Total Quality Management

Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada Anak dan Bunda, RSAB Harapan Kita memiliki kebijakan mutu sebagai berikut: Direksi dan Seluruh Karyawan RSAB Harapan Kita Bertekad untuk menyelenggarakan Pelayanan Unggul, Pendidikan dan Penelitian di Bidang Kesehatan Anak dan Bunda dengan Manajemen yang Transparan dan Akuntabel melalui Pemberdayaan SDM yang Profesional dan Berintegrasi Tinggi, Berkomitmen, serta Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan secara Cepat, Tepat, nyaman dan Aman oleh Tim yang Terpadu

(30)
(31)

STUDI TEORI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

STUDI BANDING RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KELAS A

STUDI LOKASI DAN TAPAK RUMAH SAKIT PERSAHABATAN DAN STUDI KOTA STUDI PENDEKATAN ARSITEKTUR FUNGSIONALISM PEDOMAN PETUNJUK

MERANCANG RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KELAS A DI JAKARTA

DENGAN PENDEKATAN

ARSITEKTUR FUNGSIONALISM

KONSEP-KONSEP RENCANA DAN RANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KELAS A DI JAKARTA

DENGAN PENDEKATAN

(32)

PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI PEREMPUAN

DAN ANAK TERHADAP KEKERASAN DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DI JAKARTA

Oleh : Febry Rachmandhany

NIM : 052.11.013 Pembimbing Utama : Prof.Ir.Agus Budi P., PhD Pembimbing Pendamping :

Ir. Susilo B,MSA

UNIVERSITAS TRISAKTI

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan Arsitektur

(33)

Referensi

Dokumen terkait

dalam penelitian ini adalah metode studi kasus di Perairan Pantai Barat Sibolga. Penelitian ini dilaksanakan dengan ikut serta pada semua proses pengoperasian alat

Metode yang digunakan untuk pengukuran produktivitas pada penelitian ini yaitu metode produktivitas parsial POSPAC, keuntungan model tersebut menyajikan secara

Selanjutnya, pengambilan telur dan sperma 1) Ikan mas (Cyprinus carpio L) betina dan jantan diletakkan dalam satu kolam pemijahan sampai memijah kemudian dilakukan stripping.

Dari analisis deskriptif dan uji skoring yang telah dilakukan dengan menggunakan kelima parameter tersebut terhadap alternatif-alternatif kebijakan yang ditawarkan, maka penulis

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran berupa modul elektronik pembelajaran matematika dengan model Guided Note Taking pada mata

Selaras dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) untuk mengetahui pemahaman wirausahawan kecil dan mene- ngah

1) Keberhasilan penerapan SIMPEG di PTUN Pekanbaru dengan metode HOT FIT dapat dijelaskan oleh konstruk kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan,

Penerbitan buku yang menceritakan PT Nyonya Meneer dari usaha minoritas menjadi mayoritas dan konflik yang terjadi di perusahaan keluarga ini kabarnya sempat ditentang oleh