• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sedimen Jurnal Nih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sedimen Jurnal Nih"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1

STUDI PENGARUH KONSENTRASI CaCO

STUDI PENGARUH KONSENTRASI CaCO

33

 TERHADAP KECEPATAN

 TERHADAP KECEPATAN

SEDIMENTASI PADA PERCOBAAN SEDIMENTASI SECARA

SEDIMENTASI PADA PERCOBAAN SEDIMENTASI SECARA

BATCHBATCH

Tivany Silvia, Annisa Putri Taranita, Agung Satrio P., dan Sinta

Tivany Silvia, Annisa Putri Taranita, Agung Satrio P., dan Sinta NucleaNuclea Program Studi D3 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri

Program Studi D3 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh

Institut Teknologi Sepuluh NopemberNopember Surabaya Surabaya 2013 2013 Abstrak Abstrak

Salah satu metoda pemisahan yang dilakukan dalam praktikum operasi teknik kimia Salah satu metoda pemisahan yang dilakukan dalam praktikum operasi teknik kimia adalah sedimentasi. Sedimentasi merupakan proses pemisahan larutan suspensi menjadi adalah sedimentasi. Sedimentasi merupakan proses pemisahan larutan suspensi menjadi  fluida

 fluida jernih jernih (supernatant) (supernatant) dan dan slurry slurry yang yang mengandung mengandung padatan padatan lebih lebih tinggi.tinggi. Tujuan dariTujuan dari  percobaan sedimentasi ini

 percobaan sedimentasi ini adalah mempelajari proses pemisahan suspensi CaCOadalah mempelajari proses pemisahan suspensi CaCO33 225 gram, 225 gram,

265 gram, dan

265 gram, dan 305 gram slurry men305 gram slurry menjadi supernatant dan slurry dajadi supernatant dan slurry dalam bentuk lam bentuk pemisahanpemisahan batch pada skala laboratorium. Selain itu, juga menetapkan kecepatan pengendapan batch pada skala laboratorium. Selain itu, juga menetapkan kecepatan pengendapan (sedimentasi rate) suspensi CaCO

(sedimentasi rate) suspensi CaCO33  225 gram, 265 gram, dan 305 gram. Adapun prosedur  225 gram, 265 gram, dan 305 gram. Adapun prosedur

 percobaan dari

 percobaan dari sedimentasi sedimentasi ini ini pada tahap pada tahap persiapan adalah persiapan adalah menyiapkan selmenyiapkan seluruh peralatanuruh peralatan  percobaan

 percobaan sedimentasi sedimentasi yang yang terdiri terdiri dari dari gelas gelas ukur ukur 1000 1000 ml, ml, stopwatch, stopwatch, erlenmeyer erlenmeyer untukuntuk membuat larutan suspensi, spatula dan piknometer, lalu me

membuat larutan suspensi, spatula dan piknometer, lalu me mbuat larutan suspensi yang akanmbuat larutan suspensi yang akan digunakan untuk percobaan dengan cara menimbang CaCO

digunakan untuk percobaan dengan cara menimbang CaCO33  225 gram, kemudian  225 gram, kemudian

mengaduknya hingga terbentuk larutan suspensi yang uniform. Pada tahap percobaan yaitu mengaduknya hingga terbentuk larutan suspensi yang uniform. Pada tahap percobaan yaitu menuangkan larutan suspensi, lalu mengaduk larutan suspensi agar dalam keadaan uniform menuangkan larutan suspensi, lalu mengaduk larutan suspensi agar dalam keadaan uniform  pada

 pada kondisi kondisi awal, awal, kemudian kemudian mencatat mencatat perubahan perubahan tinggi tinggi interface interface untuk untuk setiap setiap penurunanpenurunan waktu 25 detik yang ditentukan hingga terjadi penurunan tinggi interface lagi, selanjutnya waktu 25 detik yang ditentukan hingga terjadi penurunan tinggi interface lagi, selanjutnya melanjutkan pencatatan tinggi interface hingga konstan, lalu menghitung densitas saat melanjutkan pencatatan tinggi interface hingga konstan, lalu menghitung densitas saat  suspensi

 suspensi dalam dalam keadaan keadaan homogen homogen dan dan mengulangi mengulangi percobaan percobaan yang yang sama sama dengan dengan variabelvariabel CaCO

CaCO33265 gram dan 305 gram. Kesimpulan dari percobaan sedimentasi adalah Kecepatan265 gram dan 305 gram. Kesimpulan dari percobaan sedimentasi adalah Kecepatan

 pengendapan

 pengendapan (sedimentation (sedimentation rate) rate) dari dari suspensi suspensi CaCOCaCO33  225 gram adalah 0,0195  225 gram adalah 0,0195 cm/s.cm/s.

 Kecepatan pengendapan

 Kecepatan pengendapan (sedimentation rate) (sedimentation rate) dari dari suspensi suspensi CaCOCaCO33 265 gram adalah 0,0165 265 gram adalah 0,0165

cm/s. Kecepatan pengendapan (sedimentation rate) dari suspensi CaCO

cm/s. Kecepatan pengendapan (sedimentation rate) dari suspensi CaCO33  305 gram adalah  305 gram adalah

0,0133

0,0133 cm/s. Semakin lama waktu pengendapan, maka kecepatan pengendapan slurrycm/s. Semakin lama waktu pengendapan, maka kecepatan pengendapan slurry  semakin

 semakin menurun. menurun. Semakin Semakin besar besar konsentrasi konsentrasi CaCOCaCO33 ,  , maka maka kecepatan kecepatan pengendapannpengendapannyaya

 semakin turun. Hal

 semakin turun. Hal ini karena ini karena adanya drag force adanya drag force yang berbanding lurus yang berbanding lurus dengan konsentrasi.dengan konsentrasi.  Drag force

 Drag force atau gaya atau gaya seret seret ini bekerja ini bekerja pada arah pada arah yang berlawanan dengan yang berlawanan dengan gerakan partikelgerakan partikel dalam

dalam fluida. Mafluida. Maka jika ka jika konsentrasi semakin konsentrasi semakin besar maka besar maka kecepatan kecepatan pengendapannyapengendapannya menurun.

menurun. Kata kunci :

Kata kunci : Sedimentasi, Perubahan TinggiSedimentasi, Perubahan Tinggi Interface Interface, Kecepatan Pengendapan, Konsentrasi, Kecepatan Pengendapan, Konsentrasi CaCO

CaCO33

I.

I. PendahuluanPendahuluan

Sedimentasi merupakan proses Sedimentasi merupakan proses  pemisahan

 pemisahan larutan larutan suspensi suspensi menjadi menjadi fluidafluida  jernih

 jernih (( supernatant  supernatant ) dan) dan  slurry slurry yangyang mengandung padatan lebih tinggi. Larutan mengandung padatan lebih tinggi. Larutan

suspensi terdiri dari campuran fase cair dan suspensi terdiri dari campuran fase cair dan fase padat yang bersifat

fase padat yang bersifat  settleable settleable  (dapat  (dapat diendapkan karena perbedaan densitas diendapkan karena perbedaan densitas antara fasenya). Proses sedimentasi dapat antara fasenya). Proses sedimentasi dapat dilakukan secara

(2)

Z   O

N A 

Proses batch sering digunakan untuk skala laboratorium sedangkan continue dipergunakan dalam proses komersil dengan mempertimbangkan kecepatan  pengendapan terminal dari partikel- partikelnya. Percobaan skala laboratorium dilakukan pada suhu uniform  untuk menghindari gerakan fluida atau konveksi karena perbedaan densitas yang dihasilkan dari perbedaan suhu (Mc. Cabe, 1985).

Ketika  slurrry dicairkan diendapkan oleh gravitasi menjadi fluida yang lebih  jernih dan  slurry dengan konsentrasi yang lebih tinggi, proses ini disebut sedimentasi atau terkadang disebut juga thickening . Uji secara batch dilakukan untuk menggambarkan mekanisme pengendapan dan metode penentuan kecepatan  pengendapan.Pada awal sedimentasi batch, konsentrasi padatan sepanjang silinder uniform. Segera setelah proses mulai, seluruh partikel suspensi solid jatuh bebas melalui fluida pada kecepatan maksimumnya dibawah, kondisi hindered  settling   yang ada. Partikel-partikel padat  jatuh bebas pada kecepatan yang sama dan membentuk garis pembatas tajam antara cairan jernih  supernatant   dan zona suspensi serta slurry. Didalam  slurry yang mengandung partikel-partikel ukuran  berbeda, partikel-partikel yang lebih besar akan mengendap lebih cepat dan mulai menumpuk, dimana zona D dan zona transisi C yang mengandung padatan yang  bervariasi antara konsentrasi zona B dan zona D mulai nampak. Setelah  pengendapan lebih jauh atau pada kondisi kecepatan pengendapan kompresinya, zona B dan zona C tidak nampak tetapi hanya terdapat  slurry  pekat pada zona D (Geankoplis, C.J., 2003).

Kecepatan pengendapan dapat ditentukan dengan mengamati tinggi interface  (antarfase) sebagai fungsi waktu yang diberikan dan menggambarkan tangen pada kurva yang diperoleh dari :

  

Pada point ini, tinggi Z1  dan Z2 adalah

intercept tangen pada kurva tersebut. Kecepatan pengendapan ( sedimentation rate) :

       Keterangan:

V1 : Kecepatan pengendapan (cm/menit)

Zi : Tinggi interface 1(cm)

Z1 : Tinggi interface 2 (cm)

t1 : Waktu pengendapan (menit)

(Anonim, 2013).

Pada proses sedimentasi terdapat  beberapa faktor yang mempengaruhi  proses sedimentasi diantaranya adalah kosentrasi. Semakin besarnya konsentrasi, gaya gesek yang dialami partikel karena  partikel lain semakin besar sehingga drag  force-nya pun semakin besar. Hal ini disebabkan karena dengan semakin  besarnya konsentrasi berarti semakin  banyak jumlah partikel dalam suatu suspensi yang menyebabkan bertambah gaya gesek antara suatu partikel dengan  partikel yang lain.  Drag force atau gaya seret ini bekerja pada arah yang  berlawanan dengan gerakan partikel dalam fluida. Dalam hal ini gaya drag ke atas dan gerakan partikel ke bawah. Gaya seret ini disebabkan oleh adanya transfer momentum yang arahnya tegak lurus  permukaan partikel dalam bentuk gesekan. Maka dengan adanya drag force yang arahnya berlawanan dengan arah partikel ini akan menyebabkan ya total untuk mengendapkan partikel gerakan partikel menjadi lambat karena semakin kecilnya

(3)

3 gaya total ke bawah sehingga kecepatan  pengendapan semakin turun (Droste, 1997).

Dalam industri kimia, aplikasi sedimentasi banyak digunakan dalam  beberapa kondisi seperti :

1. Penghilang endapan, hasil buangan  padatan tersuspensi dalam tangki  pengendapan.

2. Penghilangan tanah dan heavy silt   dari air tangki penampungan endapan.

3. Penghilangan substansi yang tidak dapat mengendap dari air hasil buangan industri dengan cara koagulasi dan  presipitasi terlebih dahulu.

Untuk lebih memahami proses sedimentasi, diadakan percobaan sedimentasi dengan tujuan mempelajari  proses pemisahan suspensi CaCO3  slurry

menjadi supernatant dan slurry dalam  bentuk pemisahan batch  pada skala laboratorium. Selain itu, juga menetapkan kecepatan pengendapan ( sedimentasi rate) suspensi CaCO3.

II. Metodologi Percobaan

Pada percobaan ini menggunakan bahan CaCO3 sebanyak 225 gram, 265 gram, dan

305 gram serta air sebanyak 1000 ml untuk membuat larutan suspensi CaCO3.

Sedangkan peralatan yang dibutuhkan adalah : gelas ukur, spatula, timbangan elektrik,  stopwatch, viscometer ostwald ,  piknometer, termometer, dan erlenmeyer.

Prosedur percobaan dilakukan sebagai  berikut :

A. Persiapan Alat

Menyiapkan seluruh peralatan  percobaan sedimentasi yang terdiri dari gelas ukur, spatula,  stopwatch, viskometer ostwald, termometer, erlenmeyer, dan  piknometer.

B. Membuat Larutan Suspensi

1. Menimbang CaCO3  sesuai dengan

variabel yang telah diberikan.

2. Menuangkan air ke dalam erlenmeyer .

3. Memasukkan CaCO3  yang telah

ditimbang ke dalam erlenmeyer yang  berisi air.

4. Mengaduk hingga uniform. C. Tahap Percobaan

1. Menuangkan larutan suspensi.

2. Mengaduk larutan suspensi agar dalam keadaan uniform pada kondisi awal. 3. Mencatat perubahan tinggi interface

untuk setiap penurunan waktu 25 detik yang ditentukan hingga tidak terjadi  penurunan tinggi interface lagi.

4. Melanjutkan pencatatatan tinggi interface hingga konstan.

5. Menghitung densitas saat suspensi dalam keadaan homogen.

6. Mengulangi percobaan yang sama dengan variabel yang berbeda.

III. Hasil Percobaan dan Pembahasan Tabel 1. Hasil Percobaan pada suspensi

CaCO3 t(s) CaCO3 225 gram CaCO3 265 gram CaCO3 305 gram 0 100 100 100 25 82 83 89 50 68 68 79 75 59 55 72 100 50 44 65 125 39 37 60 150 28 31 55 175 20 19 50 200 15 18 43 225 14 17 37 250 13 16 33 275 11.5 15 28 300 11 14 24 325 10.8 13.5 21 350 10.7 13 18 375 10.4 12.5 17 400 10 12 16.5 425 9.7 11.5 16 450 9.7 11 15.5 2255 9.5 10.7 15 500 9.3 10.5 14.5 525 9.2 10.4 14

(4)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 0 200 400 600 800     k   e   t    i    n    g    g    i    a    n     (   c   m     ) waktu (detik) free setlling hindred setling fase sedimentasi Linear  (hindred setling) Linear (fase sedimentasi) 550 9.2 10.3 13.7 575 9.2 10.2 13.1 600 10.2 12.8 625 10.2 12.5 650 12.3 675 12 700 11.8 725 11.6 750 11.4 775 11.1 800 11 825 11

Berdasarkan Tabel 1.  di dapat grafik hubungan Antara tinggi interface dengan waktu sebagai berikut:

Grafik 1. Hubungan ketinggian (cm) dengan waktu (detik) pada suspensi CaCO3

225 gram

Grafik 2. Hubungan ketinggian (cm) dengan waktu (detik) pada susensi CaCO3

265 gram

Grafik 3. Hubungan ketinggian (cm) dengan waktu (detik) pada suspensi CaCO3

305 gram

Pada grafik 1, 2 dan 3 menjelaskan  bahwa semakin lama waktu pengendapan, maka kecepatan pengendapannya semakin turun yang terlihat dari interfacenya semakin kecil dengan tinggi  suspense (zi)

serta tinggi slurry dan supernatant (z1).

Sehingga dengan menggunakan rumus:     

 

Kecepatan pengendapan pada 225 gram CaCO3 :

        

  

        Kecepatan pengendapan pada 265 gram CaCO3 :                 

Kecepatan pengendapan pada 225 gram CaCO3 :

        

    

        Dapat diperoleh kecepatan pengendapan  pada 225 gram CaCO3  sebesar 0,0195

cm/s, kecepatan pengendapan pada 265 gram CaCO3  sebesar 0,0165 cm/s, dan

kecepatan pengendapan pada 305 gram CaCO3 sebesar 0,0133 cm/s. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 0 200 400 600 800     k   e   t    i    n    g    g    i    a    n     (   c   m     ) waktu (detik) free setlling hindred setling fase sedimentasi Linear  (hindred setling) Linear (fase sedimentasi) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 100 300 500 700 900     k   e   t    i    n    g    g    i    a    n     (   c   m     ) waktu (detik) free setlling hindred setling fase sedimentasi Linear  (hindred setling) Linear (fase sedimentasi)

(5)

5 Grafik 1, 2 dan 3 juga menunjukkan  bahwa pada proses  free settling, laju  pengendapannya semakin cepat dibandingkan pada proses hindered settling  yang mana laju pengendapannya semakin lambat. Hal ini sesuai dengan literatur  bahwa pada proses  free settling, jatuhnya  partikel dalam suatu fluida ini tidak dipengaruhi oleh dinding dan faktor  benturan dengan partikel lain, sehingga laju pengendapan akan semakin cepat. Sedangkan pada proses hindered  settling, partikel tidak dapat mengendap secara bebas karena aliran partikel yang satu mempengaruhi aliran partikel yang lainnya dan terjadi saling berdesakan, sehingga kecepatan pengendapan partikel akan semakain kecil (Geankoplis, C.J, 1993).

Sehingga hubungan antara kecepatan  pengendapan dan konsentrasi dapat ditemukan. Berikut grafik hubungan antara kecepatan pengandapan dengan konsentrasi.

Grafik 4. Perbandingan antara konsentrasi dan kecepatan pengendapan

Pada Grafik 4.  menjelaskan bahwa semakin besar konsentrasi, maka kecepatan  pengendapannya semakin menurun. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan  bahwa dengan semakin besarnya konsentrasi, gaya gesek yang dialami  partikel karena partikel lain semakin besar

sehingga drag force-nya pun semakin  besar. Hal ini disebabkan karena dengan semakin besarnya konsentrasi berarti semakin banyak jumlah partikel dalam suatu suspensi yang menyebabkan  bertambahnya gaya gesek antara suatu  partikel dengan partikel yang lain.  Drag  force atau gaya seret ini bekerja pada arah yang berlawanan dengan gerakan partikel dalam fluida. Dalam hal ini gaya drag ke arah atas dan gerakan partikel ke bawah. Gaya seret ini disebabkan oleh adanya transfer momentum yang arahnya tegak lurus permukaan partikel dalam bentuk gesekan. Maka, dengan adanya drag force yang arahnya berlawanan dengan arah  partikel ini akan menyebabkan gerakan  partikel menjadi lambat karena semakin kecilnya gaya total ke bawah sehingga kecepatan pengendapan semakin turun (Geankoplis, C.J, 1993).

IV. Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kecepatan pengendapan dari larutan suspensi CaCO3  225 gram

adalah 0,0195 cm/s.

2. Kecepatan pengendapan dari larutan suspensi CaCO3  265 gram

adalah 0,0165 cm/s.

3. Kecepatan pengendapan dari larutan suspensi CaCO3  305 gram

adalah 0,0133 cm/s.

4. Semakin besar konsentrasi maka kecepatan pengendapan  slurry semakin menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013.  Modul Operasi Teknik  Kimia I. Surabaya : D3 Teknik Kimia FTI

ITS.

Droste, Ronald L. 1997. Theory and  Practice of Water and Watewater Treatment . New York : John Wiley and Sons, Inc.

Geankoplis, C.J. 2003. Transport  Processes and Separation Process  Principles. New Jesey : Prentice Hall.

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 0 0.01 0.02 0.03    K    o    n    s    e    n    t    r    a    s    i     (   p   p    m     ) waktu (detik) Kecepatan Sedimentasi

(6)

Mc. Cabe. 1985. Unit Operations of Chemical Engineering.  New York : Mc Graw-Hi’s.

Gambar

Grafik 1. Hubungan ketinggian (cm) dengan waktu (detik) pada suspensi CaCO 3
Grafik 4. Perbandingan antara konsentrasi dan kecepatan pengendapan

Referensi

Dokumen terkait

Adanya akumulasi vorticity yang dikandung oleh vortex dan aliran fluida menyebabkan seolah-olah partikel fluida mengalami perlam- batan ke arah down stream , sehingga defisit

Gaya total yang bekerja pada bantalan utama yang menyebabkan mesin bergetar dengan amplitudo percepatan yang berfluktuasi, dihitung dengan Persamaan 10 dinyatakan sebagai persamaan

Jumlah partikel gas sangat banyak, tetapi tidak ada gaya tarik menarik (interaksi) antar partikel. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang atau

Dalam hukum II Newton, kita belajar bahwa jika terdapat gaya total yang bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai partikel tunggal), maka benda akan bergerak lurus, di

Turbin tipe gaya seret aliran (drag force) dapat beroperasi dengan baik pada kecepatan arus laut rendah karena memiliki luas bilah yang lebih besar daripada turbin

Pada metode Virtual Force Field, adanya halangan pada soccer robot akan dianggap memberikan Gaya Tolak yang arahnya sebesar 180 O terhadap arah halangan dan

Tahanan Udara; yang timbul akibat pengaruh angin yang bergerak berlawanan dengan arah kecepatan kapal terhadap konstruksi bentuk dari bangunan atas kapal.Tahanan Total dan Gaya Efektif