• Tidak ada hasil yang ditemukan

146001271 Laporan Praktikum Uji Tarik Baja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "146001271 Laporan Praktikum Uji Tarik Baja"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MEKANIKA BAHAN

LAPORAN UJI PRAKTIKUM BAJA

Disusun oleh: KELOMPOK 1 Bahar Ardianto 5113412028 Theodorus Pandu 5113412034 Dana Maryam K 5113412040 Fitriyaningsih 5113412014 Elisabet Endah 5113412037

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

SEMARANG 2013

(3)

LAPORAN

Diajukan kepada Dosen Pengajar Mekanika Bahan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Tugas Mekanika Bahan

Disusun oleh: KELOMPOK 1 Bahar Ardianto 5113412028 Theodorus Pandu 5113412034 Dana Maryam K 5113412040 Fitriyaningsih 5113412014 Elisabet Endah 5113412037

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

SEMARANG 2013

(4)

A. LATAR BELAKANG

Baja adalah logam paduan antara besi (Fe) dan karbon ( C ) , dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsure paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2% hingga 1,7% berat sesuai gradenya. Dalam proses pembuatan baja akan terdapat unrur - unsure lain selain karbon yang akan tertinggal di dalam baja seperti mangan (Mn) , silicon(Si), kromium (Cr), Vanadium(V), dan unsure lainnya. Dalam hal aplikasi, baja sering digunakan sebagai bahan baku untuk alat – alat perkakas, alat – alat pertanian, komponen – komponen otomotif, kebutuhan rumah tangga , transformer listrik dan untuk proses manufaktur lainnya seperti proses pembuatan lembaran besi, proses ekstrusi, dan lain - lain.

Baja merupakan bahan garapan yang mudah diubah wujudnya dan harga relatif rendah, oleh karena itu baja paling banyak pemakaiannya. Berbagai jenis baja berbeda menurut : kekuatan, kekerasan, kekenyalan, mampu keras, mampu las, mampu bentuk dingin dan panas,serta daya tahan karat (korosi) dan lain-lain. Baja kontruksi mencakup 90 % dari seluruh pembuatan baja, baja kontruksi digunakan untuk pembuatan baja batang, baja profil. Untuk segala jenis kontruksi (jembatan, menara, bangunan tinggi), baja beton (dituang, ditempa, dikempa). Baja kontruksi juga digunakan pada temperatur tinggi.

Pada umumnya semua logam tidak kehilangan tegangan serta kekakuannya dan bahkan memiliki kenaikan keuletan dengan kenaikan temperature ruang pun juga perubahan bentuk.

Kadar Karbon pada Baja

1 Baja sangat lunak (deed steel) kandungan karbon ≤ 0,10% 2 Baja lunak (low carbon steel) kandungan karbon 0,10%- 0,25% 3 Baja sedang (medium carbon steel ) kandungan karbon 0,25%-0,70% 4 Baja kera (high carbon steel) kandungan karbon 0,70%-1,50%

Perubahan bentuk dari material dikenal dengan istilah deformasi. Deformasi yang terjadi pada material ini biasanya dinyatakan dalam bentuk tegangan – regangan. Pengujian tegangan – regangan ( stress - strain ) ini lebih dikenal dengan uji tarik. Dengan menarik suatu bahan sampai putus maka dapat diketahui bagaimana suatu bahan tersebut bereaksi terhadap gaya tarik dan mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang.

B. Maksud dan Tujuan. Maksud:

 Sebagai panduan dalam praktikum pengujian tegangan leleh/luluh (yield stress) dan regangan baja.

(5)

 Mengetahui langkah kerja praktikum pengujian tegangan leleh/luluh (yield stress) dan regangan baja.

Tujuan:

 Agar Mahasiswa dapat memahami tentang cara pengujian serta memahami data yang dihasilkan seperti: batas leleh, kuat tarik, tegangan leleh, batas sebanding, modulus elastisitas, batas regangan, serta kualitas bahan.

 Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanik bahan. Untuk mendapatkan hasil pengujian yang akurat diperlukan ukuran standardbenda uji sesuai dengan standart.

C. Manfaat Penelitian

Percobaan ini bermanfaat untuk menentukan tegangan leleh/luluh (yield stress) dan regangan baja melalui pengujian dengan menggunakan rumus tegangan dan regangan, sebagai berikut :

Sedangkan untuk menghitung regangan tarik (ε) dapat menggunakan rumus seperti dibawah ini :

Keterangan : F = Gaya (KN)

Ao = Luas Penampang Awal (mm2) Lo = Panjang Awal (mm)

ΔL = Perpanjangan (mm)

D. Alat dan Bahan a. Alat

a) Mesin manometer.

b) Dial Indicator (Mitutoyo) dengan ketelitian 0,01 mm. c) Alat ukur (Jangka sorong)

d) Penggaris.

e) Alat perekam (Handphone dan Kamera digital).

b. Bahan

a) Batang logam baja persegi panjang.



𝐹

𝐴

0

𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜀 =∆𝑙

(6)

b) Baut baja dan kuningan.

c) Mur baja dan kuningan, serta ring per kuningan.

E. Langkah Kerja

a. Mengetahui mutu baja

a) Siapkan alat dan bahan.

b) Sediakan batang logam baja persegi panjang.Ukur dimensi nya.

c) Menyalakan stop kontak, buka pengunci , masukkan baja, dan atur pengaturan model sesuai sampel baja.

d) Menyalakan mesin manometer arah posisi tekan. e) Pastikan hingga baja patah.

f) Rekap hasil pengujian.

b. Mengetahui tegangan dan regangan baja

a) Sediakan sampel yaitu dua baja yang disambung dengan baut kuningan. b) Ukur dimensi baja dengan jangka sorong.

c) Siapkan mesin manometer dan dial indicator (Mitutoyo) dengan ketelitian 0,01 mm. d) Menyalakan stop kontak, buka pengunci, masukkan baja, dan atur pengaturan model

sesuai sampel.

e) Menyalakan mesin manometer arah posisi tekan, dan pastikan kedua ujung batang uji standart sudah terklem pada mesin uji tarik, kemudian batang uji standart tersebut ditarik ujung atasnya secara terus-menerus.

f) Tunggu sampai baut kuningan tersebut patah. g) Rekap hasil pengujian.

h) Ulangi lagi percobaan b) sampai dengan g) dengan mengganti sampel yaitu menggunakan baut baja.

F. Data Praktikum

Data praktikum untuk mengetahui mutu baja.

Keterangan : Lt : 304,3 mm Lo : 134,5 mm Do : 23,3 mm h : 3,4 mm D : 43,3 mm Lj : 169,79 mm m : 6,305 mm A : 5023,05 mm2

(7)

Data praktikum untuk mengetahui tegangan dan regangan baja.

Data Pengukuran pada gambar : Lt :2350mm L’ :200mm L’’ :400mm L’’’ :13330mm Lj :830mm D :430mm D1’ :100mm D1’’ :330mm D2’ :330mm D2’’ :100mm Keterangan gambar:

Lt : panjang total benda uji (mm) Lo : panjang ukur awal benda uji (mm) Do : diameter awal benda uji (terkecil)

(mm)

D : diameter contoh asli (mm) Lj : panjang bagian benda uji yang

terjepit mesin tarik (mm)

m : panjang bebas benda uji (mm) ho : diameter dari baut (terkecil) (mm) h’ : diameter dari baut (terbesar)

(mm)

L’ : jarak dari baut ke ujung sambungan baja lain (terkecil) (mm)

G. Hasil Pengujian

Hasil Pengujian dan Hitungan

a. Hasil pengujian mutu baja

No. Pembacaan Dial (mm) ∆L  (%) Gaya Tarik (P) (ton) Gaya tarik (P) (kg)

σ

kg/cm

2 1. 0 0 0.000 0 0 0 2. 20 0.2 0.149 0.5 500 631.154 3. 40 0.4 0.297 0.8 800 1009.846 4. 60 0.6 0.446 1 1000 1262.307 5. 80 0.8 0.595 1.3 1300 1641.000 6. 100 1 0.743 1.5 1500 1893.461 Lt L’’ L’ L’’’ Lj D D1’ D2’ D2” D1”

(8)

7. 120 1.2 0.892 1.6 1600 2019.692 8. 140 1.4 1.041 1.75 1750 2209.038 9. 160 1.6 1.190 2 2000 2524.615 10. 180 1.8 1.338 2.2 2200 2777.076 11. 200 2 1.487 2.3 2300 2903.307 12. 220 2.2 1.636 2.4 2400 3029.538 13. 240 2.4 1.784 2.45 2450 3092.653 14. 260 2.6 1.933 2.5 2500 3155.769 15. 280 2.8 2.082 2.5 2500 3155.769 16. 300 3 2.230 2.5 2500 3155.769 17. 320 3.2 2.379 2.5 2500 3155.769 18 340 3.4 2.528 2.5 2500 3155.769 19 360 3.6 2.677 2.6 2600 3281.999 20 380 3.8 2.825 2.61 2610 3294.623 21 400 4 2.974 2.7 2700 3408.230 22 420 4.2 3.123 2.9 2900 3660.692 23 440 4.4 3.271 3 3000 3786.922 24 460 4.6 3.420 3.1 3100 3913.153 25 480 4.8 3.569 3.1 3100 3913.153 26 500 5 3.717 3.2 3200 4039.384 27 520 5.2 3.866 3.4 3400 4291.845 28 540 5.4 4.015 3.45 3450 4354.961 29 560 5.6 4.164 3.5 3500 4418.076 30 580 5.8 4.312 3.63 3630 4582.176 31 600 6 4.461 3.7 3700 4670.538 32 620 6.2 4.610 3.8 3800 4796.768 33 640 6.4 4.758 3.9 3900 4922.999 34 660 6.6 4.907 3.95 3950 4986.115 35 680 6.8 5.056 3.95 3950 4986.115 36 700 7 5.204 3.96 3960 4998.738 37 720 7.2 5.353 4 4000 5049.230 38 740 7.4 5.502 4.1 4100 5175.461 39 760 7.6 5.651 4.1 4100 5175.461 40 780 7.8 5.799 4.2 4200 5301.691 41 800 8 5.948 4.3 4300 5427.922 42 820 8.2 6.097 4.31 4310 5440.545 43 840 8.4 6.245 4.4 4400 5554.153 44 860 8.6 6.394 4.52 4520 5705.630 45 880 8.8 6.543 4.55 4550 5743.499 46 900 9 6.691 4.56 4560 5756.122 47 920 9.2 6.840 4.66 4660 5882.353 48 940 9.4 6.989 4.67 4670 5894.976 49 960 9.6 7.138 4.68 4680 5907.599 50 980 9.8 7.286 4.68 4680 5907.599

(9)

51 1000 10 7.435 4.68 4680 5907.599 52 1020 10.2 7.584 4.69 4690 5920.222 53 1040 10.4 7.732 4.7 4700 5932.845 54 1060 10.6 7.881 4.7 4700 5932.845 55 1080 10.8 8.030 4.7 4700 5932.845 56 1100 11 8.178 4.71 4710 5945.468 57 1120 11.2 8.327 4.71 4710 5945.468 58 1140 11.4 8.476 4.71 4710 5945.468 59 1160 11.6 8.625 4.75 4750 5995.961 60 1180 11.8 8.773 4.75 4750 5995.961 61 1200 12 8.922 4.75 4750 5995.961 62 1220 12.2 9.071 4.79 4790 6046.453 63 1240 12.4 9.219 4.79 4790 6046.453 64 1260 12.6 9.368 4.79 4790 6046.453 65 1280 12.8 9.517 4.79 4790 6046.453 66 1300 13 9.665 4.8 4800 6059.076 67 1320 13.2 9.814 4.8 4800 6059.076 68 1340 13.4 9.963 4.8 4800 6059.076 69 1360 13.6 10.112 4.8 4800 6059.076 70 1380 13.8 10.260 4.75 4750 5995.961 71 1400 14 10.409 4.7 4700 5932.845 72 1420 14.2 10.558 4.7 4700 5932.845 73 1440 14.4 10.706 4.7 4700 5932.845 74 1460 14.6 10.855 4.65 4650 5869.730 75 1480 14.8 11.004 4.65 4650 5869.730 76 1500 15 11.152 4.63 4630 5844.484 77 1520 15.2 11.301 4.6 4600 5806.614 78 1540 15.4 11.450 4.59 4590 5793.991 79 1560 15.6 11.599 4.5 4500 5680.384 80 1580 15.8 11.747 4.5 4500 5680.384 81 1600 16 11.896 4.35 4350 5491.038 82 1620 16.2 12.045 4.2 4200 5301.691 83 1640 16.4 12.193 4.15 4150 5238.576 84 1660 16.6 12.342 4 4000 5049.230 85 1680 16.8 12.491 3.9 3900 4922.999 86 1700 17 12.639 3.9 3900 4922.999 87 1720 17.2 12.788 3.75 3750 4733.653 88 1740 17.4 12.937 3.65 3650 4607.422 89 1760 17.6 13.086 3.64 3640 4594.799 90 1780 17.8 13.234 3.6 3600 4544.307 91 1800 18 13.383 3.55 3550 4481.192 92 1820 18.2 13.532 3.4 3400 4291.845 93 1840 18.4 13.680 3.35 3350 4228.730 94 1860 18.6 13.829 3.3 3300 4165.615

(10)

95 1880 18.8 13.978 3.3 3300 4165.615 96 1900 19 14.126 3.25 3250 4102.499 97 1920 19.2 14.275 3.23 3230 4077.253 98 1940 19.4 14.424 3.18 3180 4014.138 99 1960 19.6 14.572 3.15 3150 3976.269 100 1980 19.8 14.721 3.1 3100 3913.153 Perhitungan baja: a). ∆L = Pem.dial x 0,01 mm = 20 x 0,01 mm = 0,2 mm b). Regangan ( ) = = x 100% = 2,08 % c). Luas penampang (A) =

= 23,3 x 3,4 = 79,22 mm2 = 0,7922 cm2

d). Tegangan tarik maks (fu) =

= 000 0 = 6059,075991 Kg/cm2 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96 te gan gan ( to n )

Hubungan Antara Tegangan dan Regangan pada Uji Tarik Baja

Series1

fy

(11)

e). Tegangan tarik leleh (fy) = = 000 0 = 31,55768745 Mpa f). Tegangan ijin (σ) =

=

=

21,0384583 Mpa

a. Hasil pengujian dua baja dengan disambung Baut Kuningan. No. Pembacaan Dial (mm) ΔL Regangan (mm) Gaya tarik (ton) Tegangan (kg/cm2) 1 0 0 0 0 0 2 20 0.2 0.000083333 0.1 0.18 3 40 0.4 0.00016667 0.2 0.36 4 60 0.6 0.00020833 0.25 0.45 5 80 0.8 0.000225 0.27 0.48 6 100 1 0.00025 0.3 0.54 7 120 1.2 0.00025 0.3 0.54 8 140 1.4 0.00025 0.3 0.54 9 160 1.6 0.00026667 0.32 0.57 10 180 1.8 0.00024167 0.29 0.52 11 200 2 0.00016667 0.2 0.36 12 220 2.2 0.00015833 0.19 0.34 13 240 2.4 0.000125 0.15 0.27 14 260 2.6 0.000091667 0.11 0.20 15 280 2.8 0.00008.3333 0.1 0.18

 Grafik pengujian dua baja yang di sambung Baut Kuningan.

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

(12)

Perhitungan: 1). ∆L = Pem.dial x 0,01 mm = 160 x 0,01 mm = 1.6 mm 2). Regangan ( ) =

=

x 100% = 10 %

3). Luas penampang pelat (Abruto) = D x h = 43 x 3,4 =146,2mm2 = 1,462 cm2 4). Reduksi lubang baut dalam 1 pot. = d x h x 2

= 163,42

= 108,8 mm2

= 1,088 cm2

5). Luas penampang pelat (Anetto) = Abruto – (d x h x 2) = 1,462-1,088 = 0,374cm2 6). Anetto = 85% x Abruto = 0,85 x 1,462 = 1,2427 cm2 7). Tegangan tarik = σ x 0,75 = 2103,84583 x 0,75 = 1577,88437 kg/cm2 =157,7884373mpa 8). Kapasitas tarik pelat berlubang = σ tarik x Anetto

= 1577,88437 x 0,374 = 590,128754 kg i). S1≥2d, Teg.Tumpu = σ x 1,5 = 1577,88437 x 1,5 = 2366,82656 kg/cm2 j). 1,5 d ≤ s1˂ 2d, Teg, Tumpu = σ x 1,2 =1577,88437x1,2 =1893,46124kg/cm2

k). Kapasitas tumpu perbaut = d x h x σ tumpu ε

(13)

= 123,42366,82656

= 96566,5236kg

l). Luas penampang baut (A) = πr2

= 3,14 x 1,22 = 4,5216mm2 = 0,45216 cm2

m). σ geser max perbaut (τ) =

= 0

0

= 571.428571 kg/cm2

n). Luas penampang geser pelat (Ak) = πr2

= 3,14 x 1,22 = 4,5216mm2 = 0,45216 cm2 o). Tegangan geser tumpuan pelat =

= 45216 , 0 1000 2 , 3  = 707,714084 Kg/cm2

b. Hasil pengujian dua baja dengan disambung Baut Baja. No. Pembacaan Dial (mm) Gaya tarik (ton) ΔL Regangan (mm) Tegangan (kg/cm2) 0 0 0 0 0 0 1. 20 0.2 0.2 0.00016667 0.357142857 2. 40 0.22 0.4 0.00018333 0.392857143 3. 60 0.24 0.6 0.0002 0.428571429 4. 80 0.26 0.8 0.00021667 0.464285714 5. 100 0.28 1 0.00023333 0.5 6. 120 0.29 1.2 0.00024167 0.517857143 7. 140 0.3 1.4 0.00025 0.535714286 8. 160 0.3 1.6 0.00025 0.535714286 9. 200 0.31 1.8 0.00025833 0.553571429 10 220 0.32 2 0.00026667 0.571428571 11 240 0.33 2.2 0.000275 0.589285714 12 260 0.39 2.4 0.000325 0.696428571 13 280 0.4 2.6 0.00033333 0.714285714

(14)

14 300 0.41 2.8 0.00034167 0.732142857

15 320 0.42 3 0.00035 0.75

16 340 0.4 3.2 0.00033333 0.714285714

17 360 0.2 0.2 0.00025 0.535714286

 Grafik pengujian dua baja yang di sambung Baut Baja.

Perhitungan :

a). ∆L = Pembacaan Dial x 0,01 mm

= 300 x 0,01 mm = 3mm b). Regangan () = d L  = % = 18,75 %

c). Luas penampang pelat (Abruto) = D x h

= 43x3,4

= 146,2mm2

= 1,462cm2

d). Reduksi lubang baut dalam 1 pot. = dh2

= 12 x 3,4 x 2 = 81,6mm2 = 0, 816cm2 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0 0.0 0016 6667 0.0 0018 3333 0.0 002 0.0 0021 6667 0.0 0023 3333 0.0 0024 1667 0.0 0025 0.0 0025 0.0 0025 8333 0.0 00 26 66 67 0.0 0027 5 0.0 0032 5 0.0 0033 3333 0.0 0034 1667 0.0 0035 0.0 0033 3333

Hubungan Tegangan dan

Regangan

100 16 3  mm mm

(15)

e). Luas penampang pelat (Anetto) = Abruto-Reduksi lubang baut dalam 1 Potongan = 1,462-0,816 = 0,646 cm2 f). Anetto = 85% x Abruto = 0,85 x 1,462 = 1,2427 cm2 g). 𝜎 tarik = 𝜎 0,75 = 2103,84583 x 0,75 = 1577,88437kg/cm2 =157,7884373mpa

h). Kapasitas tarik pelat berlubang =

tarikAnetto

= 1577,88437 x 1,2427 = 1960,83691 kg i).Untuk s1 ≥ 2d, Teg.Tumpu = 𝜎 1,5 = 1577,884373 x 1,5 = 2366,82656 kg/cm2 j). Untuk 1,5d ≤ s1 < 2d, Teg.Tumpu = 𝜎 1,2 = 1577,884373x 1,2 = 1893,461248 kg/cm2

k). Kapasitas tumpu per baut =

= 6 x 3,4 x 2366,82656

= 48283,26182 kg

l). Luas penampang baut (A) =

𝜋𝑟

2

= (3,14 x 32)x2

= 56 mm2

= 0,56 cm2

m). Tegangan geser maks per baut (𝜏) =

= 0 0 = 750.00 kg/cm2 mpu tegangantu h d  A P max

(16)

n). Luas penampang geser pelat (Ab) =

𝜋𝑟2

= 3,14 x 4,52 = 63,585 mm2 = 0,63585 cm2

o). Tegangan geser tumpuan pelat =

=

= 1179,52347 Kg/cm2

H. Kesimpulan

Dari hasil praktikum di dapat hasil sebagai berikut :  Mutu Baja :

 a) Regangan ( ) = 2,082 %

 b) Tegangan tarik leleh (fy) = 315,577 MPa

 c) Tegangan tarik maksimal (fu) = 6059,076Kg/cm2  d) Tegangan ijin (σ) = 210,384583 MPa

 Baut Kuningan

a) Regangan ( ) = 10%

b) Tegangan geser maks per baut (𝜏) = 571.428571 kg/cm2 c) Tegangan geser tumpuan pelat =707,714084 Kg/cm2 d) Luas penampang pelat (Abruto) = 1,462 cm2

e) Reduksi lubang baut dalam 1 pot. = 1,088 cm2 f) Luas penampang pelat (Anetto) = 0,374cm2 g) Anetto = 1,2427 cm2

h) 𝜎 tarik = 157,7884373 Mpa

i) Kapasitas tarik pelat berlubang = 590,128754 kg j) Untuk s1 >= 2d, Teg.Tumpu =2366,82656 kg/cm2 k) Untuk 1,5d =<s1<2d, Teg.Tumpu = 1893,46124kg/cm2 l) Kapasitas tumpu per baut = 96566,5236kg

 Baut Baja

a) Regangan ( ) = 18,75 %

b) Tegangan geser maks per baut (𝜏) = 750.00 kg/cm2

Ab P max 63585 , 0 750

(17)

c) Tegangan geser tumpuan pelat = 1179,52347 Kg/cm2 d) Luas penampang pelat (Abruto) = 1,462cm2

e) Reduksi lubang baut dalam 1 pot. = 0, 816cm2 f) Luas penampang pelat (Anetto) = 0,646 cm2 g) Anetto = 1,2427 cm2

h) 𝜎 tarik = 157,7884373 mpa

i) Kapasitas tarik pelat berlubang = 1960,83691kg j) Untuk s1 >= 2d, Teg.Tumpu = 2366,82656kg/cm2 k) Untuk 1,5d =<s1<2d, Teg.Tumpu = 1893,461248kg/cm2 l) Kapasitas tumpu per baut = 48283,26182kg

Jadi, praktikum untuk mengetahui mutu baja dapat menghasilkan tegangan dan regangan. Dalam praktikum baja yang menggunakan sambungan baut kuningan dan baja menghasilkan data dan hasil yang berbeda, dari sambungan tersebut yang mudah patah adalah sambungan menggunakan kuningan. Dibuktikan dengan data tegangan dan regangan dalam praktikum tersebut dan waktu baut untuk patah. Baja dengan sambungan baut baja lebih lama dibandingkan dengan baut kuningan.

(18)

LAMPIRAN 1. Istilah - istilah

Batas Leleh adalah tegangan yang sedikit di atas elastic yang tampak terjadi

penambahan regangan tanpa adanya tambahan dan pengurangan tegangan.

Batas Elastis adalah tegangan tertinggi yang dapat ditahan oleh bahan yang elastic

yaitu apabila tegangan yang bekerja dihilangkan, bahan masih dapat kembali ke bentuk semul.

Modulus Elastisitas ditunjukkan oleh kemiringan diagram tegangan – regangan pada

bagian yang lurus atau linier terhadap sumbu horizontal atau sumbu regangan.

Nilai Kuat Taril Leleh adalah besarnya gaya tarik yang bekerja pada saat benda uji

mencapai atau mengalami leleh pertama.

Nilai Kuat Tarik Maksimum adalah besarnya gaya tarik yang bekerja pada saat

benda uji mencapai atau mengalami puncak pembebanan sebelum putus.

Nilai Kuat Tarik Putus adalah besarnya gaya tarik maksimum yang bekerja pada saat

benda uji putus.

2. Gambar

 Perhitungan Lempeng Baja

(19)

 Lempeng dan Baut setelah dilakukan Penarikan

Lempeng dan Baut Kuningan Lempeng dan Baut Baja

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku sambungan geser pada elemen tarik pada baja ringan dengan menggunakan sekrup ( 1 sekrup dan 2 sekrup ) , Self Drilling Screw

Hasil pengambilan data yang ditampilkan dengan Software DataStudio menggunakan bahan besi (CR steel), kuningan (brass) dan baja campuran (STL anneal) menggunakan

adalah sebagai berikut; kekuatan tarik sambungan las dengan menggunakan kampuh I tunggal dengan arus yang berbeda memiliki kekuatan tarik yang berbeda pula, sehingga dapat

Dari praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa daun yang berwarna hijau setelah ditetesi lugol menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman, hal ini membuktikan bahwa pada

berada pada gelas ukur, pada praktikum ini digunakan sebelas serat dan sebelas larutan dengan berat jenis yang berbeda-beda. Maka dari itu, setiap serat akan mengalami

Dari data hasil pengujian pengaruh laju regangan linier pada uji tarik bahan baja tahan karat 304, dapat

Struktur kuda-kuda kayu menggunakan sambungan paku dengan perkuatan profil tabung baja akan menghasilkan sambungan yang lebih kuat menahan gaya tarik dan desak. Pada pengujian,

PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN BENTUK KAMPUH I TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN LAS BAJA SS400 DENGAN METODE UJI TARIK TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Program