• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produktivitas Primer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Produktivitas Primer"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Br Belelakakanangg

Sumber air ialah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan Sumber air ialah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, termasuk di dalam pengertian ini ialah mata air, sungai, situ, waduk, danau, tanah, termasuk di dalam pengertian ini ialah mata air, sungai, situ, waduk, danau, dan muara. Sumber air ini merupakan salah satu sarana penting dalam bidang dan muara. Sumber air ini merupakan salah satu sarana penting dalam bidang  budidaya. Untuk mendukung semua kegiatan budidaya, maka perairan lentik yang  budidaya. Untuk mendukung semua kegiatan budidaya, maka perairan lentik yang digunakan sebagai sumber air harus selalu memenuhi persyaratan baik parameter  digunakan sebagai sumber air harus selalu memenuhi persyaratan baik parameter  fisik, kimia, dan biologi. Salah satu indikator penentu untuk mengetahui kualitas fisik, kimia, dan biologi. Salah satu indikator penentu untuk mengetahui kualitas  perairan

 perairan yang yang memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan tersebut tersebut ialah ialah nilai nilai produktivitas produktivitas primer primer  (Antik, dkk, 2007.

(Antik, dkk, 2007. Se

Setitiap ap ekekososististem em ataatau u kokomumuninitastas, , ataatau u babagigianan!b!bagiagian an lailain n memmemiliilikiki  produktivitas

 produktivitas dasar dasar atau atau disebut disebut produktivitas produktivitas primer. primer. "engertian "engertian produktivitasproduktivitas  primer

 primer adalah adalah ke#epatan ke#epatan penyimpanan penyimpanan energi energi potensial potensial oleh oleh organisme organisme produsenprodusen melalui proses fotosintesis dan kemosintesis (pemanfaatan hasil sintesis dalam melalui proses fotosintesis dan kemosintesis (pemanfaatan hasil sintesis dalam  bentuk

 bentuk bahan!bahan bahan!bahan organik organik dapat dapat digunakan digunakan sebagai sebagai bahan bahan pangan. pangan. $alam$alam ko

konsnsep ep prprododukuktitivivitatas, s, fafaktktor or sasatutuan an wawaktktu u sansangagat t pepentntining, g, kakarerena na sisistestemm kehidupan adalah proses yang ber%alan se#ara sinambung. Selain waktu, faktor  kehidupan adalah proses yang ber%alan se#ara sinambung. Selain waktu, faktor  ruang merupakan faktor penting yang menentukan produktivitas suatu ekosistem. ruang merupakan faktor penting yang menentukan produktivitas suatu ekosistem. &on

&ontohtoh' ' proprodukduktivtivitas itas huthutan an trotropis pis alam alam di di SemSemenaenan%un%ung ng alalaya aya leblebih ih tintinggiggi daripada hutan iklim sedang di )nggris. $i alaya hutan tumbuh sepan%ang tahun daripada hutan iklim sedang di )nggris. $i alaya hutan tumbuh sepan%ang tahun tanpa waktu istirahat, sesuai dengan iklim tropis. $i )nggris, hutan hanya pada tanpa waktu istirahat, sesuai dengan iklim tropis. $i )nggris, hutan hanya pada musim semi dan musim panas (* + bulan (Siberu, 2002.

musim semi dan musim panas (* + bulan (Siberu, 2002.

"roduktivitas primer merupakan la%u penyimpanan energi radiasi matahari "roduktivitas primer merupakan la%u penyimpanan energi radiasi matahari oleh organisme produsen dalam bentuk bahan organik melalui proses fotosintesis oleh organisme produsen dalam bentuk bahan organik melalui proses fotosintesis ole

oleh h fitofitoplaplanktnkton. on. $al$alam am trotropik pik levlevel el suasuatu tu perperairaairan n fitofitoplanplanktokton n mermerupaupakankan  produsen utama

 produsen utama perairan perairan (dum, -/. (dum, -/. "roduktivitas primer "roduktivitas primer sering sering diasumsikandiasumsikan sebagai %umlah karbon yang terdapat dalam material hidup. inggi rendahnya sebagai %umlah karbon yang terdapat dalam material hidup. inggi rendahnya  produktivitas

 produktivitas primer primer dapat dapat diketahui diketahui dengan dengan melakukan melakukan pengukuran pengukuran biomassabiomassa  plankton (

 plankton (fitoplankton fitoplankton dan dan klorofil!a klorofil!a (1aksir,-. "roduktivitas (1aksir,-. "roduktivitas suatu suatu perairanperairan ditentukan oleh beberapa faktor meliputi #ahaya, nutrien, suhu, %enis fitoplankton. ditentukan oleh beberapa faktor meliputi #ahaya, nutrien, suhu, %enis fitoplankton. et

(2)

(harian, musiman, tahunan, letak geografis, kedalaman, awan, inklinasi matahari, material terlarut dalam air, partikel tersuspensi dalam air. )ntensitas #ahaya mempengaruhi tinggi rendahnya aktivitas fotosintesis oleh fitoplankton. "engaruh intensitas #ahaya terhadap aktivitas fotosintesis dapat ditun%ukkan dalam grafik  kuadratik, yang berarti %ika intensitas #ahaya terlalu tinggi akan mengurangi  produksi energi oleh fotosintesis (Andriani, 2007. "ertumbuhan dan reproduksi fitoplankton dipengaruhi oleh kandungan nutrien di dalam badan perairan. 3a%u  pertumbuhan fitoplankton tergantung pada ketersediaan nutrien, terutama unsur 4

dan " (Andriani, 2007. Suhu se#ara langsung maupun tidak langsung  berpengaruh terhadap produktivitas primer suatu perairan. Se#ara langsung, suhu  perperan dalam mengontrol reaksi kimia en5imatik dalam proses fotosintesis. Sedangkan se#ara tidak langsung suhu berperan dalam membentuk stratifikasi kolom perairan yang akibatnya dapat mempengaruhi distribusi vertikal fitoplankton. ingginya suhu memudahkan penyerapan nutrien bagi fitoplankton (6ffendi, 200.

"roduktivitas harus diukur selama waktu yang tepat, karena terdapat  perbedaan metabolisme selama siang dan malam hari. "erbedaan metabolisme  %uga ter%adi antar musim, oleh sebab itu disarankan pengukuran energi ini dalam skala tahunan. 1eberapa #ara penentuan produktivitas primer adalah metode "anen, metode "engukuran ksigen, metode arbon dioksida, metode p8,  pengukuran berkurangnya bahan mentah, metode 9adioaktivitas, dan metode

lorofil (:idyaleksono, 20-2.

leh sebab itu, dalam praktikum ini akan dilakukan per#obaan untuk  mengetahui pengaruh intensitas #ahaya terhadap produktivitas primer pada  perairan di sungai belakang ;akultas eknik Universitas 4egeri Surabaya dengan

menggunakan metode botol terang dan botol gelap. B. Rumusan Masalah

-. 1agaimana pengaruh intensitas #ahaya terhadap kadar fotosintesis pada air  di sungai belakang ;akultas eknik U46SA<

2. 1agaimana pengaruh intensitas #ahaya terhadap kadar respirasi pada air di sungai belakang ;akultas eknik U46SA<

. 1agaimana pengaruh intensitas #ahaya terhadap produktivitas primer pada air di sungai belakang ;akultas eknik U46SA<

(3)

=. 1agaimana pengaruh intensitas #ahaya terhadap produktivitas total pada air  di sungai belakang ;akultas eknik U46SA<

C. Tujuan

-. Untuk mendeskripsikan pengaruh intensitas #ahaya terhadap kadar  fotosintesis pada air di sungai belakang ;akultas eknik U46SA.

2. Untuk mendeskripsikan pengaruh intensitas #ahaya terhadap kadar respirasi  pada air di sungai belakang ;akultas eknik U46SA.

. Untuk mendeskripsikan pengaruh intensitas #ahaya terhadap produktivitas  primer pada air di sungai belakang ;akultas eknik U46SA.

=. Untuk mendeskripsikan pengaruh intensitas #ahaya terhadap produktivitas total pada air di sungai belakang ;akultas eknik U46SA.

D. Hiptesis

8a ' Semakin tinggi intensitas #ahaya maka produktivitas primer semakin tinggi.

80 ' Semakin tinggi intensitas #ahaya maka produktivitas primer semakin rendah.

(4)

BAB II

!A"IAN PU#TA!A

6kosistem merupakan kumpulan dari komunitas. 6kosistem terbentuk karena adanya interaksi antara makhluk dan lingkungannya, atau interaksi antara komponen  biotik dan komponen abiotik. )nteraksi tersebut terkait dengan hubungan saling membutuhkan antar sesama makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. (Anonim, 20--

Sungai ialah aliran air besar dan meman%ang yang mengalir se#ara terus menerus dari hulu (sumber menu%u hilir (muara. Sungai memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, #ontohnya sebagai pengendali ban%ir, sebagai pengairan lahan  pertanian, sebagai tempat untuk mendapatkan air, dan sebagainya. Salah satu bentuk 

ekosistem yaitu pada sungai yang terdapat di belakang ;akultas eknik U46SA,  perairan sungai tersebut terdiri dari faktor abiotik (fisika dan kimia dan faktor biotik 

(produsen, konsumen, dan dekomposer. ;aktor!faktor tersebut membentuk suatu hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. (1arus, 200=

&ahaya matahari merupakan sumber energi primer bagi ekosistem. &ahaya matahari hanya dapat diserap oleh organisme tumbuhan hi%au dan organisme fotosintetik. 6nergi #ahaya tersebut digunakan untuk mensintesis molekul anorganik  men%adi molekul organik yang kaya energi. olekul tersebut selan%utnya disimpan dalam bentuk makanan dalam tubuhnya dan men%adi sumber bahan organik bagi organisme lain yang heterotrof. $itin%au dari aspek kebutuhannya, interaksi bagi makhluk hidup umumnya merupakan upaya mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya diantaranya meliputi pertumbuhan, pergerakan , reproduksi dan pemelihara an. Sebagai salah satu indikator penentu dalam mengetahui kualitas perairan yaitu dengan u%i produktivitas primer. "roduktivitas adalah la%u penambatan atau  penyimpanan energi oleh suatu komunitas dalam ekosistem. "roduktivitas primer 

merupakan la%u pada masa energi pan#aran disimpan oleh kegiatan fotosintesis atau khemosintesis organisme!organisme produsen (terutama pada tumbuhan!tumbuhan hi%au dalam bentuk senyawa!senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan!  bahan pangan.

(5)

enurut 6rwin (20--, beberapa produktivitas dapat diketahui se#ara berurutan sesuai dengan peristiwa pembentukannya, yaitu '

a. "roduktivitas primer kotor '

3a%u total dari fotosintesis, termasuk bahan organik yang habis digunakan dalam respirasi selama waktu pengukuran, dikenai sebagai fotosintesis total atau asimilasi total.

 b. "roduktivitas primer bersih '

"enyimpanan bahan organik di dalam %aringan!%aringan tumbuhan kelebihannya dari proses respirasi oleh tumbuhan!tumbuhan selama %angka waktu pengukuran, dikenal sebagai apparent fotosintesis atau asimilasi bersih.

#. "roduktivitas komunitas '

3a%u penyimpanan bahan organik yang tidak digunakan oleh heterotrof (yakni  produktivitas bersih> penggunaan heterotrof. "ada %angka waktu yang telah  bersangkutan, biasanya pada musim pertumbuhan atau setahun.

d. "roduktivitas sekunder '

3a%u penyimpanan energi pada tingkat konsumen. "roduktivitas sekunder tidaklah dibagi atau dibedakan lagi men%adi %umlah ?kotor@ dan ?bersih@.

"roduktivitas primer dapat dinyatakan dalam energy persatuan luas persatuan waktu (Bm2Btahun, atau sebagai biomassa (berat kering organik vegetasi yang ditambahkan ke ekosistem persatuan luasan per satuan waktu (gBm2Btahun. "ada  produktivitas primer suatu ekosistem hendaknya tidak dikelirukan dengan total  biomassa dari autotrof fotosintetik yang terdapat pada suatu waktu tertentu, yang disebut biomassa tanaman tegakan (standing #rop biomass. "roduktivitas primer  menun%ukkan la%u di mana organisme!organisme mensintesis biomassa baru.(&ampbell et al., 2002 $alam produktivitas primer ter%adi reduksi karbondioksida dengan atom hidrogen dari air untuk menghasilkan gula sederhana yang selan%utnya akan membentuk 

(6)

molekul organik yang lebih kompleks dengan menggunakan energi matahari yang telah ditangkap oleh klorofil. 3a%u sintesis bahan organik dan perubahan produktivitas primer  dapat dihitung dengan teknik pengukuran la%u fotosintesis yang didasarkan pada reaksi fotosintesis. "roduktivitas primer dapat dilukiskan misalnya pada la%u produksi oksigen, la%u penggunaan &2 atau air maupun perubahan konsentrasi bahan organik yang terbentuk.

erdapat beberapa metode pengukuran produktivitas primer suatu perairan menurut (&ampbell, 2002, antara lain'

-. etode "anen

&ara ini di tentukan berdasarkan berat pertumbuhan dari tumbuhan tersebut. $apat dinyatakan se#ara langsung berat keringnya atau kalori yang terkandung, tetapi keduanya dinyatakan dalam luas dan priode waktu tertentu. etode ini mengukur produksi komunitas bersih. etode penuaian ini #o#ok dan baik pada ekosistem daratan untuk vegetasi yang sederhana.

2. etode "engukuran ksigen

ksigen merupakan hasil dari fotosintesis, sehingga ada hubungan erat antara produktivitas dengan oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan. ksigen ini  %uga dimanfaatkan oleh tumbuhan tersebut dalam proses respirasi, sehingga harus

diperhitungkan dalam penentuan produktivitasnya. etode ini sangat #o#ok  dalam menentukan produktivitas primer ekosistem perairan, dengan fitoplankton sebagai produsennya.

. etode arbondioksida

arbondioksida yang di pakai dalam fotosintesis oleh tumbuhan dapat dipergunakan sebagai indikasi untuk produktivitas primer. $alam hal ini seperti  %uga pada metode penentuan oksigen proses respirasi harus diperhitungkan. etode ini #o#ok untuk tumbuhan darat dan dapat dipakai pada suatu organ daun, seluruh bagian tumbuhan dan bahkan satu komunitas tumbuhan. Ada dua teknik  utama yaitu ' metode ruang tutup dan ruang aerodinamika.

(7)

etode ini digunakan pada ekosistem perairan. "ada ekosistem perairan p8 air merupakan fungsi dari kadar karbondioksida terlarut. etode ini baik  dilakukan di laboratorium karena mudah untuk dikontrol.

+. "engukuran berkurangnya bahan mentah

etode ini baik dilakukan pada ekosistem perairan. etode ini mengukur   produksi bersih komunitas.

/. etode 9adioaktivitas

ateri aktif yang dapat diidentifikasi radiasinya dimasukkan dalam sistem. &ontohnya karbon aktif (&-= dapat diintroduksi melalui suplai karbondioksida yang selan%utnya diasimilasikan oleh tumbuhan dan dipantau untuk mendapatkan  perkiraan produktivitas. eknik ini sangat mahal dan memerlukan peralatan yang

#anggih, tetapi memiliki kelebihan dari metode lainya, yaitu dapat dipakai dalam  berbagai tipe ekosistem tanpa melakukan penghan#uran terhadap ekosistem.

7. etode lorofil

"roduktivitas berhubungan erat dengan %umlah klorofil yang ada. 9asio asimilasi untuk tumbuhan atau ekosistem ialah la%u dari produktivitas pergram klorofil. onsentrasi klorofil dapat ditentukan berdasarkan #ara yang sederhana, yaitu dengan #ara mengekstraksi pigmen tumbuhan.

"roduktivitas primer pada ekosistem perairan lentik (berarus tenang dipengaruhi oleh beberapa faktor. ;aktor!faktor tersebut antara lain '

-. Suhu

1erdasarkan gradasi suhu rata!rata tahunan, maka produktivitas akan meningkat dari wilayah kutub ke ekuator. Adanya suhu yang tinggi dan konstan hampir sepan%ang tahun dapat bermakna musim tumbuh bagi tumbuhan akan  berlangsung lama, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas. Suhu se#ara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada produktivitas. Se#ara langsung berperan dalam mengontrol reaksi en5imatik dalam proses fotosintetis, sehingga tingginya suhu dapat meningkatkan la%u maksimum fotosintesis. Sedangkan se#ara tidak langsung, berperan dalam membentuk stratifikasi kolam  perairan yang akibatnya dapat mempengaruhi distribusi vertikal fitoplankton. 2. &ahaya

(8)

&ahaya merupakan sumber energi primer bagi ekosistem. &ahaya memiliki peran yang sangat vital dalam produktivitas primer, oleh karena hanya dengan energi #ahaya tumbuhan dan fitoplankton dapat menggerakkan mesin fotosintesis dalam tubuhnya. 8al ini menun%ukkan bahwa wilayah yang menerima lebih banyak dan lebih lama penyinaran #ahaya matahari tahunan akan memiliki kesempatan berfotosintesis yang lebih pan%ang sehingga mendukung peningkatan  produktivitas primer.

"ada ekosistem terestrial seperti hutan hu%an tropis memiliki produktivitas  primer yang paling tinggi karena wilayah hutan hu%an tropis menerima lebih  banyak sinar matahari tahunan yang tersedia bagi fotosintesis dibanding dengan iklim sedang (:iryanto, 200-. Sedangkan pada eksosistem perairan, la%u  pertumbuhan fitoplankton sangat tergantung pada ketersediaan #ahaya dalam  perairan. 3a%u pertumbuhan maksimum fitoplankton akan mengalami penurunan  %ika perairan berada pada kondisi ketersediaan #ahaya yang rendah.

. p8 ($era%at easaman '

rganisme air dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai p8 netral dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai basa lemah. 4ilai p8 yang sangat rendah akan menyebabkan ter%adinya gangguan metabolisme dan respirasi. p8 yang sangat rendah %uga akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam yang bersifat toksik semakin tinggi yang tentunya akan mengan#am kelangsungan hidup organisme akuatik. 4amun, pada p8 yang tinggi akan menyebabkan keseimbangan antara amonium dan amoniak dalam air akan tergangu, dimana kenaikan p8 di atas netral akan meningkatkan konsentrasi amoniak yang %uga bersifat sangat toksik bagi organisme. $era%at keasaman  perairan tawar berkisar dari +!-0. Setiap organisme mempunyai p8 yang optimum  bagi kehidupannya. (1arus, 200=

=. $ ( Dissolved Oxygen) '

1anyaknya oksigen terlarut dalam suatu perairan merupakan  Disolved  oxygen ($. ksigen terlarut merupakan suatu faktor yang penting di dalam ekosistem perairan, terutama dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian  besar organisme air. Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen dari udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara, dan dari

(9)

 proses fotosintesis. elarutan oksigen sangat dipengaruhi terutama oleh faktor  suhu. elarutan maksimum oksigen di dalam air, yaitu sebesar -=,-/ mgBl 2. onsentrasi ini akan menurun se%alan dengan meningkatnya suhu air.

$engan peningkatan suhu akan menyebabkan konsentrasi oksigen akan menurun dan sebaliknya suhu yang semakin rendah akan meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut semakin tinggi. "engaruh oksigen terlarut terhadap fisiologi organisme air terutama adalah dalam proses respirasi. 4ilai oksigen terlarut di suatu perairan mengalami fluktuasi harian maupun musiman. ;luktuasi ini selain dipengaruhi oleh perubahan temperatur %uga dipengaruhi oleh aktifitas fotosintesis dari tumbuhan yang menghasilkan oksigen. 4ilai $ yang berkisar  antara +,=+!7,00 mg 2Bl #ukup baik bagi proses kehidupan biota perairan. 4ilai oksigen terlarut di perairan sebaiknya berkisar antara /!C mg 2Bl (1arus, 200=. +. 4utrien '

umbuhan membutuhkan berbagai ragam nutrien anorganik, ada yang membutuhkan %umlah yang relatif besar dan yang lainnya dalam %umlah sedikit. "roduktivitas dapat menurun bahkan berhenti %ika suatu nutrien spesifik atau nutrien tunggal tidak lagi terdapat dalam %umlah yang men#ukupi. 4utrien spesifik yang demikian disebut nutrien pembatas (limiting nutrient . "ada banyak  ekosistem nitrogen dan fosfor merupakan nutrient pembatas utama.

&ahaya dan nutrien melimpah ter%adi pada produktivitas di laut. erdapat  paling besar di perairan dangkal dekat benua dan di sepan%ang terumbu karang. "roduktivitas primer persatuan luas laut terbuka relatif rendah karena nutrien anorganik, khusunya nitrogen dan fosfor terbatas ketersediaannya di permukaan. $i tempat yang dalam dimana nutrien melimpah, namun #ahaya tidak men#ukupi untuk fotosintesis. Sehingga fitoplankton, berada pada kondisi paling produktif  ketika arus yang naik ke atas membawa nitrogen dan fosfor ke permukaan.

(10)

BAB III

MET$DE PENELITIAN A. "enis Praktikum

"raktikum ini bersifat observasi karena dalam penelitian ini tidak  membutuhkan variabel.

B. %aktu &an tempat penelitian

"raktikum produktivitas primer ini dilaksanakan pada hari senin tanggal -+ September 20-= dan bertempat di sungai belakang ;akultas eknik U46SA pada  pukul -=.-0!-=.-+ :)1 untuk pengambilan sampel air botol :inkler terang,  pengukuran $ awal di 3aboratorium 6kologi U46SA pada pukul -=.-+!-=.0 :)1, perendaman sampel air botol :inkler gelap di sungai belakang ;akultas eknik U46SA pada pukul -=.-0!-/.-0 :)1, perendaman sampel air botol :inkler terang di sungai belakang ;akultas eknik U46SA pada pukul -=.0! -/.0 :)1, pengukuran $ botol :inkler gelap dan terang di 3aboratorium 6kologi U46SA pada pukul -/.-0!-/.=0 :)1.

C. Alat &an Bahan a. Alat

-. 1otol :inkler terang - buah 2. 1otol :inkler gelap - buah

. ali rafia se#ukupnya

=. 6rlenmeyer 2+0 ml - buah +. "ipet ukur + ml - buah /. Statif dan klem - buah '. Bahan -. 3arutan nS= 2. 3arutan 8!) . 3arutan 82S= pekat =. 3arutan amilum -D +. 3arutan 4a2S2 0,02+ 4 /. Sampel air  D. Langkah !erja

a. Pengam'ilan sampel air &an peletakan 'tl sampel.

- engambil sampel air dengan menggunakan botol :inkler gelap dan terang di sekitar permukaan air dan terkena #ahaya matahari. enutup masing!masing botol sewaktu di dalam air dan memastikan tidak ada gelembung udara di dalam botol.

2 engikat botol :inkler gelap dengan tali rafia agar mudah mengambil kembali. 1otol :inkler terang diambil ke 3aboratorium untuk diukur 

(11)

1$ awalnya, sedangkan botol :inkler gelap direndam di dasar sungai yang terkena #ahaya matahari selama 2 %am.

 Setelah botol :inkler terang diukur 1$ awalnya, kemudian botol :inkler terang %uga direndam selama 2 %am.

'. Pemeriksaan ka&ar ksigen terlarut.

- emeriksa kadar oksigen dari botol terang dan botol gelap. (. Pengukuran kan&ungan ksigen &engan met&e %inkler.

- embuka botol :inkler, air hasil tampungan diberi nS= sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet ukur dengan u%ung pipet di bawah  permukaan air sehingga tidak menimbulkan gelembung.

2 enambahkan 2 ml 8!) dengan #ara yang sama.

 enutup botol :inkler kembali dengan membolak!balikkan selama + menit.

= embiarkan selama -0 menit agar ter%adi pengikatan oksigen terlarut dengan sempurna dengan ditandai timbulnya endapan di dasar botol. + engambil dan membuang 2 ml larutan di permukaan atas botol tanpa

menyertakan endapan kemudian menambahkan - ml 82S= pekat dengan  pipet ukur.

/ enutup botol dan dibolak!balikkan sehingga endapan larut dan larutan men%adi berwarna kuning ke#okelatan.

7 Untuk satu botol :inkler, mengambil larutan memasukkannya ke dalam 6rlenmeyer masing!masing sebanyak -00 ml, larutan siap dititrasi dengan 4a2S2.

C 3arutan dalam 6rlenmeyer dititrasi dengan 4a2S2 hingga berwarna kuning muda. engukur 4a2S2 yang digunakan.

 emasukkan 20 tetes amilum -D hingga larutan men%adi biru muda. -0 emasukkan 4a2S2setetes demi setetes ke dalam 6rlenmeyer sambil

mengaduk!aduk hingga larutan yang awalnya berwarna biru muda tepat menghilang. enghitung volume 4a2S2yang diteteskan ke dalam 6rlenmeyer.

-- Urutan dititrasi lagi hingga warna biru hilang 4a2S2  yang digunakan  pada langkah C!-0 di%umlahkan.

(12)

Sampel air Botol gelap awal dan akhirSampel air Botol terang awal dan akhir

Ditetesi 2 mL MnSO4

Ditetesi 2 mL KOH- KI

Ditutupi !i"#$a%-"a$i% se$ama 5 menit

Di"e&i 10 tetes 'mi$um 1( Ditit&asi !engan )a2S2O3

Menghitung DO Mengen!ap

2 m$ H2SO4 pe%at

Kuning tua

Kuning mu!a Ditit&asi !engan )a2S2O3

Kuning mu!a E. Ran(angan Per('aan

(13)

BAB I)

HA#IL DAN PEMBAHA#AN

A. Hasil

abel =.- 8asil perhitungan produktivitas primer sampel air sungai ;akultas eknik U46SA

N. Pengamatan Nilai !eterangan

-. $ awal (mgB3 0,=/

2. $ akhir botol terang (mgB3

0,=/

. $ akhir botol gelap (mgB3 0,

=. ;otosintesis 0 +. 9espirasi !0,07 /. "roduktivitas primer 0,07 7. "roduktivitas total !0,07 !et* $' dissolving oksigen B. Analisis &ata

1erdasarkan pengukuran yang telah dilakukan dengan menghitung kadar  $ awal dan akhir dari sampel air yang didapat dari sungai belakang ;akultas eknik U46SA, dapat dihitung lebih lan%ut sehingga didapatkan nilai fotosintesis, respirasi, produktivitas primer dan produktivitas total. "ada perhitungan $ awal didapatkan nilai $ sebesar 0,=/ mgB3. 4ilai tersebut didapatkan karena volume titran yang dibutuhkan dalam titrasi adalah sebesar 0,7 mgB3.

"ada perhitungan nilai $ akhir pada botol winkler terang didapatkan volume titran yang sama dengan $ awal yaitu 0,7 mgB3 sehingga nilai $ akhir   botol winkler terang sama yaitu sebesar 0,=/ mgB3. Sedangkan pada perhitungan nilai $ akhir pada botol winkler gelap mengalami penurunan yaitu sebesar 0,

(14)

mengalami penurunan yaitu sebesar 0,/ mgB3. Setelah mengetahui nilai $ awal, $ akhir untuk botol winkler gelap dan terang kemudian dilakukan perhitungan untuk fotosintesis, respirasi, produktivitas primer dan produktivitas total.

"ada perhitungan nilai fotosintesis yaitu dengan menghitung selisih $ akhir botol terang dan $ awal sehingga didapatkan nilai sebesar 0 ppm. "ada  perhitungan nilai respirasi yaitu mengurangkan nilai $ akhir botol gelap dengan nilai $ awal sehingga didapatkan hasil !0,07 mgB3. 4ilai produktivitas primer  didapatkan dari hasil penguraangan fotosintesis dan respirasi sehingga didapatkan nilai sebesar 0,07 mgB3. sedangkan untuk menghitung nilai produktivitas total yaitu dengan men%umlahkan nilai fotosintesis dan respirasi yaitu sebesar !0,07. C. Pem'ahasan

1erdasarkan data yang telah diperoleh bahwa $ awal nilainya sama dengan $ akhir botol terang. 8al tersebut kurang sesuai dengan teori dimana $ akhir botol terang lebih besar dari $ akhir botol gelap karena pada botol terang intensitas #ahaya dapat menembus kedalam botol, sehingga fitoplankton yang terdapat dalam botol terang dapat melakukan proses kimiawi (fotosintesis dan respirasi. 4amun karena praktikum dilakukan pada sore hari dimana #ahaya matahari mulai menghilang (meredup sehingga meskipun lama waktu  pengamatan kurang lebih 2 %am tetapi didapatkan nilai $ yang sama dengan $ awal karena tidak ter%adi fotosintesis dikarenakan kurangnya intensitas #ahaya yang masuk.

Sama halnya seperti yang ter%adi pada botol winkler gelap dimana nilai $ nya lebih rendah dari $ awal karena proses fotosintesis yang ter%adi berkurang disebabkan tidak adanya #ahaya yang masuk. Selain itu %uga suhu pada botol winkler gelap lebih rendah dibandingkan pada botol winkler terang sehingga men%adi penyebab berkurangnya fotosintesis.

adar $ yang diperoleh sangat rendah hal ini menun%ukkan rendahnya fitoplankton. ;itoplankton yang melakukan proses fotosintesis dapat mengubah 5at anorganik dalam ekosistem men%adi energi yang dapat meningkatkan besar   produktivitas primer suatu ekosistem perairan. Suhu di sungai ini %uga #ukup

tingi, hal ini %uga merupakan penyebab rendahnya kadar $ karena suhu yang tinggi meningkatkan evaporasi sehingga oksigen kadarnya akan menurun. "roduktivitas primer yang didapat adalah 0,07 mgB3, hal ini menun%ukkan bahwa

(15)

fotosintesis yang ter%adi tidak sebanding dengan proses respirasi dimana respirasi lebih tinggi. "roduksi total di dalam air pada botol winkler merupakan besar  fotosintesis yang dihasilkan produsen dan respirasi yang dilakukan oleh organisme dalam air tersebut, sedangkan produksi bersihnya merupakan besar  fotosintesis dikurangi respirasi. ;otosintesis yang dilakukan dihitung dari selisish  botol terang dan respirasi dihitung dari selisih botol gelap. 4ilai produktivitas sebesar !0,07 mgBl. 8al ini menun%ukkan bahwa %umlah senyawa!senyawa organik yang dihasilkan dan yang dipakai untuk kelangsungan hidup mikroorganisme yang ada didalamnya, tidak seimbang. etidak seimbangan itu ter%adi karena %umlah mikroorganisme penghasil oksigen lebih banyak  dibandingkan mikroorganisme lainnya.

etode pengukuran produktivitas primer yang dilakukan adalah metode winkler oksigen botol gelap dan terang. "ada metode botol gelap terang ini,  perkiraan produktivitas dapat diketahui dari perubahan oksigen yang berisi #ontoh air setelah ditanam dalam %angka waktu tertentu pada perairan yang mendapat sinar matahari. "ada botol gelap yang tidak menerima #ahaya matahari maka diduga hanya ter%adi proses respirasi, sementara pada botol terang ter%adi  baik proses fotosintesis maupun respirasi. $alam hal ini fotosintesis sebanding

dengan respirasi. "engukuran kadar $ (oksigen terlarut awal diambil dari sampel air yang dimasukkan dalam botol :inkler terang.

(16)

BAB ) #IMPULAN

A. #impulan

1erdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diambil simpulan sebagai berikut '

Semakin tinggi intensitas #ahaya maka produktivitas primer semakin tinggi. B. #aran

Setelah melakukan praktikum produktivitas primer, penulis dapat menyarankan sungai yang diambil sampel airnya sebaiknya terkena #ahaya matahari agar hasil yang diharapkan lebih maksimal.

(17)

DA+TAR PU#TA!A

Anonim-. 20--. Sejarah dan Ruang Lingkup Ekologi . http'BBbayu.blogdetik.#om #ategoryBilmuB. $iakses pada 2= September 20-= pukul -.0 :)1.

Antik E 8artokoE suminto. 2007. ualitas "erairan $i Sekitar 11"1A" $itin%au dari Aspek "roduktivitas "rimer sebagai 3andasan perasional "engembangan 1udidaya Udang dan )kan. urnal "asir 3aut vol 2(2 ' -!-7 Universitas $iponegoro.

Andriani. 2007. 8ubungan "roduktivitas ;itoplankton dengan 1iomass dan 4utrien 4!" di perairan "antai abupaten 3uwu. urnal )lmu elautan Universitas 8assanudin vol -7 ( ' -!202.

1aksir, Abdurra#haman. -. esis 8ubungan antara "roduktivitas "rimer  ;itoplankton dan )ntensitas &ahaya di :aduk &irata, abupaten &ian%ur, awa 1arat. )nstitut "ertanian 1ogor. 1ogor.

1arus, . A. 200=. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air   Daratan. edan' USU "ress.

&ampbell, 4. A., . 1. 9ee#e, 3. F. it#hell. 2002.  iologi !terjemahan), 6disi kelima ilid . akarta' "enerbit 6rlangga.

6ffendie, 8. 200. elaah ualitas Air. anisius. Gogyakarta

6rwin. 20--.  Produktivitas Perairan. httpBBwww. http'BBnabur%ugolan!perikanan.#om. $iakses pada tanggal 2= September 20-=. "ukul 20.-+ :)1.

dum, 6.". -/. $asar!dasar 6kologi 6disi etiga. Fad%ah ada University. Gogyakarta.

Siberu, "askalis, $r. ."d. 2002. "urnal Pendidikan Pena#ur $ Pem#elajaran Ekologi . http'BBhal.-2+!-2Bpembela%aranekologiH2.pdf. $iakses pada 2 ei 20-2.

:idyaleksono &.", risnadi, dkk. 20-2.  Petunjuk Praktikum Ekologi %mum. Surabaya ' Airlangga University "ress.

:iryanto, A ". 200-. Produkti&itas Primer Perairan 'aduk (engklik oyolali.

http'BBhal.-2+!-2Bpembela%aranekologiH2.pdf. $iakses pada 2= September 20-=  pukul 20.0 :)1.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil diskusi dengan mitra disepakai ada dua masalah utama dalam proses produksi kerupuk kulit ini yaitu , pertama, proses produksi sangat tergantung pada

Pada tahun 2015, Fakultas Syariah berhasil mendirikan jurusan Hukum Tata Negara (siyasah) yang pengesahannya mendasarkan pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor :

Setelah mengamati video, siswa mampu membuktikan kegiatan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari – hari sesuai Sila Ketiga Pancasila dengan benar.. Pengamalan Pancasila Sila

Sebagai hasil akhir penelitian ini, simpulan bahwaHikayat Hang Tuah sebagai hipogram dariKaba Laksamana Hang Tuah diperoleh melalui hal-hal sebagai berikut 1)Cerita

Unit-unit sampel (n) diambil dan dipilih dengan mengikuti hukum probabilitas dan melihat populasi yang akan digunakan adalah cukup homogen (industri BPR) sehingga teknik pengambilan

Selain melalui peraturan tersebut, spin off juga didorong secara tidak langsung oleh kebijakan lainnya, salah satunya blue print Bank Indonesia tentang upaya pengembagan

Mutasi pendeta GKPB sesuai dengan Tata Gereja pasal 86 ayat 1 dan 2 adalah (1) Mutasi bagi seorang pendeta dalam suatu pelayanan dilaksanakan setiap 4 (empat) tahun,

Berdasarkan hal tersebut di atas , penulis mencoba untuk merancang sebuah mobile robot yang memiliki kemampuan untuk bernavigasi atau penjelajah di atas air