• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PROYEK"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 7

BAB II

DESKRIPSI PROYEK 2.1. Deskripsi Umum

2.1.1. Kasus Proyek

Proyek : Shopping Mall

Tema Besar : Arsitektur Berwawasan Difabel Pada Area Leisure Tema : Inclusive Environment

Status Proyek : Fiktif

Fungsi : Sarana Hedonic dan Utilitarian

Lokasi/Lahan : Jl. Raya Cibeureum No. 12, Cibeureum, Cimahi. Luas Lahan : 3,5 Ha (35.000 m2)

KDB : 50%

KLB : 1,2

GSB : 4 meter

2.1.2. Peraturan Kawasan

No Peraturan Daerah Deskripsi

1

Peraturan Daerah Kota Cimahi

Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayang Kota Cimahi

Tahun 2012-2032

Kawasan Perdagangan dan Jasa yang meliputi kawasan perdagangan dan jasa pusat kota dan kawasan perdagangan dan jasa pusat kota baru, yaitu: 1) Gambar 2.1 Lokasi Tapak

(sumber : Google Map)

(2)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 8

Pasal 50 huruf a kawasan Perdagangan dan Jasa

Pusat Kota terletak di Alun-Alun Kota Cimahi meliputi Kelurahan Cimahi, Kelurahan Setiamanah dan Kelurahan Karang Mekar; 2) kawasan Perdagangan dan Jasa Pusat Kota Baru terletak di Baros meliputi Kelurahan Baros, Kelurahan Utama dan Kelurahan Cigugur Tengah;

2

Peraturan Daerah Kota Cimahi

Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayang Kota Cimahi

Tahun 2012-2032 Pasal 52 huruf a

Kawasan Strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan sebagaimana dimaksud Pasal 49 ayat (1) huruf c angka 3), sebagai kawasan lindung meliputi: a. dibagian selatan dari Padakasih di Kelurahan Cibeber sampai Cireundeu di Kelurahan Leuwigajah.

3

Peraturan Daerah Kota Bandung

Nomor : 26 Tahun 2009 Tentang Kesetaraan Dan Pemberdayaan Penyandang Cacat

Pasal 3

Penyelenggaraan kesetaraan dan pemberdayaan penyandang cacat bertujuan untuk mewujudkan kemandirian, kesamaan hak dan kesempatan serta meningkatkan kemampuan penyandang cacat dalam segala

aspek kehidupan dan

(3)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 9

No Peraturan Deskripsi

1

UU No. 8 Tahun 2016 Pasal 18

tentang Penyandang Disabilitas

Hak Aksesibilitas untuk Penyandang Disabilitas meliputi hak mendapatkan Aksesibilitas untuk memanfaatkan

fasilitas publik;

2.2. Program Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang

Shopping Mall merupakan one stop leisure dimana pengunjung mendapatkan berbagai macam jenis leisure. Pada umumnya, shopping mall merupakan pusat perbelanjaan dimana terdapat retail-retail yang menyuguhkan berbagai macam kebutuhan para pengunjung. Sehingga, shopping mall merupakan sarana hedonic dan utilitarian yang dapat menjadi tempat untuk mendapatkan kebutuhan sekaligus mendapatkan kesenangan.

NO KELOMPOK

AKTIFITAS KELOMPOK RUANG KEBUTUHAN RUANG

1 Kegiatan Penerima Ruang Penerima Main Entrance Side Entrance Information Center Drop Off 2 Kegiatan Hedonic dan Utilitarian Ruang Anchor Tenant Retail Department Store Supermarket Sport Center Game Center Foodcourt Restaurant Coffe Shop Cineplex 3 Kegiatan Pelengkap Ruang Aktifitas

Pelengkap

ATM Center Atrium

Tabel 2.2 Tabel Peraturan Indonesia

(4)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 10 Koridor

Ruang Amenities Mushola

Nursery Room Toilet Family Toilet

4 Kegiatan

Pengelolaan

Ruang Pengelola R. Manager Building R. Asisten Manager R. Kadiv R. Kasi R. Staff R. Loker Pegawai R. Penunjang - R. Rapat - Gudang Service Pengelola - Lavatory 5 Kegiatan Service Umum

Ruang Service R. PABX

R. AHU R. Genset R. Panel Kontrol Penampungan Sampah R. Pompa R. Reservoir R. MDP Tangga Darurat Shaft Lift Barang R. Mesin Lift R. Mesin AC Loading Dock Gudang R. Perawatan Bangunan

(5)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 11 6 Kegiatan Parkir AreaParkir Pengelola Parkir Mobil

Parkir Motor Area Parkir Pengunjung Parkir Mobil Parkir Motor Parkir Bis

Parkir Khusus Penyandang Disabilitas dan Ladies Parking Area Parkir Service Area parkir truk dan bongkar

muat

2.3. Studi Literatur

2.3.1. Difabel

A. Pengertian Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas jika diartikan dari setiap katanya terdiri dari penyandang dan disabilitas. Penyandang artinya orang yang menyandang atau menderita sesuatu seperti yang tertera di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sedangkan disabilitas merupakan kata serapan yang diambil dari Bahasa Inggris yaitu disability yang artinya ketidakmampuan. Sehingga, penyandang disabilitas adalah orang-orang yang menyandang keterbatasan atau ketidakmampuan, baik itu keterbatasan fisik maupun keterbatasan mental.

Para penyandang disabilitas mendapatkan keterbatasannya sejak lahir namun ada juga yang mendapat keterbatasan tersebut di dalam masa hidupnya (Infodatin, 2014). Keterbatasan tersebut bisa didapat dari kecelakaan atau insiden yang dialami oleh penyandang disabilitas tersebut. Tentunya, keterbatasan-keterbatasan yang mereka dapatkan bukanlah atas keinginan mereka sendiri karena keterbatasan tersebut memberikan hambatan bagi para penyandangnya. Hal itu membuat para penyandang disabilitas ini memiliki kebutuhan khusus untuk dapat mengurangi hambatan-hambatan yang ditimbulkan oleh keterbatasan tersebut.

Istilah Penyandang Disabilitas muncul untuk menggantikan istilah Penyandang Cacat pada tahun 2009 dalam diskusi Komnas HAM. Istilah

(6)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 12 penyandang cacat diganti karena dianggap tidak layak atau tidak pantas untuk dijadikan sebagai suatu identitas. Kata cacat yang berarti rusak dianggap sangat merendahkan sehingga timbul stigma-stigma buruk dari masyarakat (Pratiwi dkk, 2016). Penyandang cacat dianggap sebagai manusia yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kecacatan. Hal tersebut merupakan kekerasan manusia dan melanggar hak asasi manusia para penyandang cacat. Sehingga, istilah Penyandang Disabilitas digunakan karena memiliki makna yang lebih ramah.

B. Jenis-Jenis Disabilitas

Penyandang disabilitas ini terdiri dari beberapa macam kebutuhan atau disabilitas. Penyandang disabilitas ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

1. Disabilitas Fisik

a. Kelainan Tubuh atau Tuna Daksa. Tuna daksa adalah individu yang memiliki kelainan neuro-muskular dan struktur tulang sehingga mendapat gangguan gerak. Kelainan tersebut dapat bersifat bawaan, akibat kecelakaan, polia, lumpuh dan sakit. (Fitriana, 2013)

b. Kelainan Indera Penglihatan atau Tuna Netra. Tuna netra adalah seseorang yang penglihatannya mendapat hambatan. Ada dua golongan tunanetra yaitu: buta total (blind) dan low vision (Geniofam, 2010)

c. Kelainan pendengaran atau Tuna rungu. Hambatan pendengaran dimiliki oleh individu tuna rungu, baik itu hambatan pendengaran yang bersifat permanen maupun yang tidak permanen. Biasanya, hambatan pendengaran yang dimiliki oleh penyandang tuna rungu membuat mereka juga memiliki hambatan dalam berbicara. (Smart, 2010).

d. Kelainan Bicara atau Tuna wicara. Tuna wicara adalah mereka yang mendapat hambatan dalam mengungkapkan pikiran memalu bahasa verbal. Hambatan tersebut dapat disebabkan oleh hambatan pendengaran (ketunarunguan), gangguan pada

(7)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 13 organ motorik yang berkaitan dengan bicara maupun ketidak sempurnaan pada organ bicara (Reefani, 2013).

2. Disabilitas Mental

a. Mental Tinggi. Sering dikenal dengan orang berbakat intelektual, dimana selain memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata dia juga memiliki kreativitas dan tanggungjawab terhadap tugas (Reefani, 2013).

b. Mental Rendah. Kemampuan mental rendah atau kapasitas intelektual/IQ (Intelligence Quotient) di bawah rata-rata dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu anak lamban belajar (slow learnes) yaitu anak yang memiliki IQ (Intelligence Quotient) antara 70-90. Sedangkan anak yang memiliki IQ (Intelligence Quotient) di bawah 70 dikenal dengan anak berkebutuhan khusus.

c. Berkesulitan Belajar Spesifik. Berkesulitan belajar berkaitan dengan prestasi belajar (achievement) yang diperoleh (Reefani, 2013).

3. Disabilitas Ganda

Tunaganda (disabilitas ganda).Penderita cacat lebih dari satu kecacatan (yaitu cacat fisik dan mental).

2.3.2. Shopping Mall

A. Pengertian Shopping Mall

Shopping mall merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang merupakan kompleks perbelanjaan terencana. Kompleks perbelanjaan tersebut terdiri dari sekumpulan sistem unit dan jalan yang dirancang secara khusus untuk pejalan kaki. Dimana terdapat sistem penyewaan unit-unit kepada pedagang individu dan pengawasannya dilakukan oleh pengelola yang bertanggung jawab.

Menurut Rubinstein (1978), Shopping mall adalah suatu pusat bisnis kota yang memiliki area pergerakan linear yang ditujukan untuk pejalan kaki, yang terbentuk oleh kombinasi plaza dan ruang-ruang interaksional.

Sedangkan menurut Maitland (1987), Shopping mall merupakan pusat perbelanjaan yang memiliki inti sebagai daya tarik berupa

(8)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 14 department store terhadap retail kecil ataupun foodcourt yang memiliki tipologi bangunan seperti toko dan berorientasi pada pedestrian. Pedestrian sendiri merupakan unsur utama yang dimiliki oleh sebuah shopping mall karena menjadi sirkulasi dan juga menjadi ruang komunal. Menurut Rubenstein (1978), mall terbentuk dari beberapa elemen penting, yaitu:

• Anchor (Magnet), adalah sebuah transformasi dari “nodes” dan dapat digunakan sebagai landmark. Anchor ini dapat berwujud sebuah plaza yang biasanya berada di akhir koridor.

• Secondary Anchor (Magnet Sekunder), adalah sebuah transformasi dari “district” yang merupakan toko atau tenant.

• Street Mall, adalah transformasi dari “paths” yang berarti sebuah jalan atau dalam hal ini adalah pedestrian yang menghubungkan setiap elemen.

• Landscaping (Pertamanan), adalah sebuah transformasi dari “edges” yang menjadi batas pertokoan dalam area luar.

B. Jenis-jenis Mall

Mall dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis (Rubeinstein, 1992):

a. Full Mall, merupakan sebual mall yang terbentuk dari jalan yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan kemudian ditutup dan diberikan pembenahan serta elemen tambahan seperti vegetasi. b. Transit Mall, merupakan mall dimana kendaraan dapat masuk dan

melewati area mall. Kendaraan yang masuk tidak diperbolehkan untuk parkir, oleh karena itu koridor akan diperlebar dan diberi elemen tambahan untuk menambah kenyamanan pengunjung. c. Semi Mall, merupakan mall yang memberikan akses bagi kendaraan

umum untuk masuk dan parkir. Sehingga, mall jenis ini mengutamakan koridor yang lebar dengan mengurangi dimensi area parkir dan jalan.

C. Motivasi Belanja

Shopping Mall dapat diketahui keberhasilan dan kegagalan pertumbuhannya dari jumlah pengunjung dan keragaman tenant (Natalia & Kusuma 2014). Dimana intensitas pengunjung dan

(9)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 15 keragaman tenant akan tinggi ketika shopping mall tersebut mengalami keberhasilan pertumbuhan, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh perilaku konsumen dimana sebuah shopping mall harus sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh konsumen.

Perilaku konsumen didalam berbelanja dipengaruhi oleh motivasi berbelanja yang merupakan faktor internal. Motivasi berbelanja dikatakan menjadi faktor internal karena muncul dari setiap konsumen secara personal (Natalia & Kusuma 2014). Terdapat dua motivasi berbelanja yang dimiliki oleh konsumen, Motivasi Hedonic dan Motivasi Utilitarian.

• Motivasi Hedonic

Motivasi Hedonic membuat konsumen memiliki orientasi untuk melakukan kegiatan sosial, kegiatan hiburan dan kegiatan pleasure yang lain (Natalia, 2014). Konsumen yang memiliki motivasi hedonic akan bersifat lebih santai, tidak terburu-buru dan akan lebih menikmati suasana dari shopping mall tersebut.

Karakteristik Motivasi Hedonic terbentuk dari konstruksi: 1. Adventure Shopping 2. Role Shopping 3. Power an authority 4. Flow 5. Gratification Shopping 6. Stimulation Shopping 7. Exploration Shopping 8. Value Shopping 9. Social Shopping • Motivasi Utilitarian

Motivasi Utilitarian membuat konsumen memusatkan perhatiannya pada benda yang dibutuhkannya. Sehingga, konsumen dengan motivasi ini berorientasi untuk memenuhi kebutuhannya secara ekonomi (Natalia, 2014).

Karakteristik Motivasi Utilitarian terbentuk dari konstruksi: 1. Achievement Shopping

(10)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 16 2. Anticipated Utility

3. Role Enactment 4. Efficency

2.3.3. Kesetaraan Umat Manusia

Manusia memiliki hak yang sama baik dimata hukum maupun dimata Tuhan. Tidak ada yang membedakan antar setiap manusia yang menjadikannya berbeda kasta. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak diartikan sebagai (1) kewenangan, (2) kekuasaan untuk berbuat sesuatu atau untuk menuntut sesuatu. Artinya, setiap manusia dapat menuntut sesuatu yang dianggap tidak dipenuhi. Setiap manusia memiliki kewenangan tersebut termasuk juga para penyandang disabilitas.

Pemerintah Indonesia telah menandatangani Convention on the Rights of Persons with Disabilities di New York pada tanggal 30 Maret 2007. Hal tersebut menandakan bahwa Indonesia menghormati, melindungi, memenuhi dan memajukan hak-hak penyandang disabilitas. Artinya, Indonesia seharusnya sudah sadar bahwa penyandang disabilitas juga memiliki hak-hak yang sama tanpa dibeda-bedakan juga tanpa dikucilkan. Penyandang disabilitas bukanlah sebuah objek amal yang harus dikasihani dan dianggap remeh sehingga hak-haknya dirampas. Penyandang disabilitas juga mampu menuntut hak-haknya dan mampu membuat keputusan untuk kehidupan mereka secara merdeka berdasarkan kesadaran sendiri.

Sebagai manusia tentu penyandang disabilitas juga membutuhkan banyak kebutuhan serta menginginkan banyak kesenangan sama seperti manusia lainnya. Sayangnya, beberapa dari mereka tidak mau menuntut hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan. Hal tersebut karena stigma dari masyarakat yang menganggap bahwa penyandang disabilitas adalah sebuah objek untuk dikasihani sehingga selalu dipandang sebelah mata dan akhirnya para penyandang disabilitas menarik diri dari kehidupan sosial. Hak-hak para penyandang disabilitas juga terenggut dari lingkungan yang tidak inklusif sehingga tidak aksesibel. Banyak fasilitas publik yang tidak memberikan akses khusus bagi para penyandang disabilitas,

(11)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 17 sehingga para penyandang disabilitas mendapat batasan saat akan menuntut hak-haknya.

Oleh karena itu, kesadaraan mengenai kesetaraan itu sangatlah penting agar setiap manusia mengetahui bahwa semua orang memiliki hak yang sama. Kesetaraan diambil dari kata setara atau sederajat. Menurut KBBI, sederajat artinya sama tingkatan atau kedudukan atau pangkat. Sehingga kesetaraan artinya semua orang berada pada tingkatan yang sama, kedudukan yang sama tanpa ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kesadaran mengenai kesetaraan juga harus diterapkan dalam akses fasilitas publik agar para penyandang disabilitas dapat mengakses fasilitas-fasilitas tersebut secara mandiri. Fasilitas kesehatan, pendidikan, komersial, transportasi dan juga pariwisata adalah fasilitas umum yang seharusnya memiliki asas aksesibel yang tinggi. Sehingga pemerintah dan masyarakat luas seharusnya mengetahui bagaimana standar bangunan dan fasilitas yang aksesibel.

2.3.4. Panduan Bangunan Aksesibel

Penyandang disabilitas memiliki hak yang setara dengan masyarakat lainnya, termasuk hak mendapat hiburan. Penyandang disabilitas juga memiliki hak untuk menggunakan fasilitas-fasilitas umum seperti shopping mall yang dapat menjadi tempat untuk mendapat hiburan. Sayangnya, bangunan-bangunan komersil dan pariwisata belum dapat menciptakan lingkungan yang inklusif sehingga hak-hak para penyandang disabilitas terenggut. Padahal para penyandang disabilitas ini memiliki asas aksesibilitas yang terdiri dari asas keselematan, asas kemudahan, asas kegunaan dan juga asas kemandirian (Manual Desain Bangunan Aksesibel, 2008).

Asas-asas tersebut menjadi suatu dasar agar bangunan dapat memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas sehingga dapat mencapai dan menggunakan bangunan tersebut. Untuk dapat mencapai asas-asas tersebut, terdapat beberapa panduan dan standar agar para penyandang disabilitas dapat dengan mudah dan nyaman mencapai suatu bangunan.

(12)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 18 A. Ukuran Dasar Ruang

1. Standar Ruang Sirkulasi

Para penyandang disabilitas biasanya menggunakan alat bantu di dalam kehidupan sehari-harinya sehingga memiliki ukuran dasar ruang khusus agar ruang tersebut dapat digunakan dengan baik dan nyaman.

Gambar 2.2 Ruang Gerak Pemakai Kruk (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

Gambar 2.3 Ruang Gerak Kursi Roda 1 (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

(13)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 19 2. Standar Ramp

• Di dalam bangunan, kemiringan ramp tidak boleh melebih 7°, perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan atau akhiran ramp (curb ramps/landing).

• Panjang ramp dengan kemiringan 7° tidak boleh lebih dari 900 cm.

• Lebar ramp minimal 95 cm untuk yang tida menggunakan tepi pengaman dan 120 cm untuk yang menggunakan tepi pengaman.

• Muka datar (bordes) baik pada awalan maupun akhiran harus bebas serta datar dengan ukuran minimun 160 cm.

Gambar 2.4 Ruang Gerak Kursi Roda 2 (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

Gambar 2.5 Ruang Gerak Pengguna Kursi Roda (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

(14)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 20 3. Standar Khusus Tangga

• Pijakan dan tanjakan harus berukuran seragam. • Kemiringan tangga harus kurang dari 60°

• Pada tanjakan tidak boleh ada lubang atau yang dapat mencelakai pengguna.

• Harus ada pegangan tangan atau handrail, minimum pada satu sisi tangga.

• Tinggi pegangan rambat 65-80 cm dari lantai dan harus mudah dipegang dengan ujung yang bulat atau dibelokkan dengan baik kea rah lantai, dinding atau tiang.

• Penambahan panjang 30 cm pada pegangan rambat pada bagian ujungnya.

Gambar 2.6 Kemiringan Ramp

(sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

Gambar 2.7 Pengamanan Sisi Ramp (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

(15)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 21 Gambar 2.8 Detail Penerapan Standar

(sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

Gambar 2.9 Handrail padaTangga

(sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

Gambar 2.10 Detail Handrail Tangga (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

(16)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 22 4. Standar Khusus Lift

Gambar 2.11 Penerapan Standar Lift (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

Gambar 2.12 Koridor Lift

(17)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 23 5. Standar Toilet

• Harus ada rambu atau sign aksesibel pada bagian luar. • Tinggi tempat duduk kloset 45-50 cm.

• Harus dilengkapi pegangan tangan atau handrail yang disesuaikan dengan posisi dan ketinggian kursi roda.

• Fasilitas pendukung seperti kran air dan tisu harus dapat diakses dengan mudah.

• Wastafel sebaiknya menggunakan kran pengungkit. • Penutup lantai tidak licin.

• Pintu harus mudah dibuka.

• Harus disediakan tombol pencahyaan darurat pada tempat yang mudah dicapai.

Gambar 2.13 Panel Kontrol Lift

(sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

Gambar 2.14 Ukuran Sirkulasi Masuk (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

(18)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 24 Gambar 2.15 Ruang Gerak dalam Toilet

(sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

Gambar 2.16 Tinggi Perletakan kloset (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)

Gambar 2.17 Kran Wudhu Khusus

(19)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 25 6. Standar Ukuran Perabot

Perabot dan fasilitas pendukung lainnya harus dapat digunakan sebagian oleh penyandang disabilitas.

Kapasitas Total Tempat Duduk Jumlah Tempat Duduk yang Aksesibel

4-25 1

26-50 2

51-300 4

301-500 6

>500 6, +1 untuk setiap ratusan

B. Standar Khusus

1. Panduan Bangunan bagi Tuna Netra (low vision)

Para penyandang tuna netra diberikan kemudahan dalam mengakses jalur pedestrian dengan menggunakan ubin pemandu. Beberapa penyandang tuna netra masih memiliki kemampuan penglihatan meskipun tidak sempurna yang biasa disebut dengan low vision. Untuk dapat memudahkan penyandang low vision maka sign dan tulisan harus besar agar dapat terlihat dengan baik. Selain itu, penggunaan warna juga harus direncanakan dimana warna yang dipakai adalah warna-warna yang contrast-nya tinggi seperti hitam dan putih (Low Vision Manual, 2013).

Tabel 2.4 Jumlah Tempat Duduk Aksesibel

Gambar 2.18 Tinggi Meja

(20)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 26 2. Panduan Bangunan bagi Tuna Rungu dan Tuna Wicara

Cara berkomunikasi yang dapat digunakan dengan penyandang tuna rungu dan tuna wicara terdiri dari oral method, cued speech method dan manual communication method (Vanijya Nikunj, 2013). Manual communication method atau bahasa isyarat merupakan cara berkomunikasi paling umum yang dipakai oleh penyandang tuna rungu dan tuna wicara. The Oral Method adalah metoda komunikasi dengan membaca pergerakan bibir. Sedangkan Cued Speech adalah metoda yang hampir mirip dengan Oral Method hanya saja ditambah gestur tangan untuk memperjelas pergerakan bibir agar tidak terjadi kesalah dalam membaca gerak bibir.

Gambar 2.19 Spektrum Warna (sumber : Dokumen Pribadi)

Gambar 2.20 Metode Komunikasi Tuna Rungu dan Tuna Wicara

(21)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 27

2.4. Studi Banding Proyek Sejenis

2.4.1. Mall @ Alam Sutera

No ANALISA MALL @ ALAM SUTERA

1 LOKASI

Mall @ Alam Sutera berada di kawasan Alam Sutera di Jl. Jalur Sutera Barat Kav.16, Alam Sutera, Panunggangan Timur, Pinang, Panunggangan Timur, Pinang, Kota Tangerang, Banten. Mal @ Alam Sutera ini berada di kawasan Alam Sutera yang terdiri dari area perumahan, area apartement, area kantor serta area komersial. Meskipun tidak berada di pusat kota, Mall @ Alam Sutera berada di tempat yang strategis karena memiliki akses yang mudah dijangkau baik itu dari Jakarta maupun dari pusat kota Tangerang sendiri. Hal tersebut karena Mall @ Alam Sutera berdekatan dengan pintu tol Jakarta-Merak sehingga sangat mudah untuk dicapai.

2 SISTEM PELAYANAN

Mall @ Alam Sutera hanya memiliki area informasi pada pintu masuk utama, area informasi milik Mall @ Alam Sutera juga memiliki wheel chair dan baby stroller yang dapat digunakan oleh para pengunjung yang membutuhkan. Namun, di setiap pintu masuk terdapat petugas security yang dapat memberi informasi secara langsung untuk para pengunjung yang baru saja datang. Mall @ Alam Sutera juga memiliki mall guide di beberapa titik sirkulasi sehingga memudahkan para pengunjung untuk mengetahui lokasi tenant yang dicari. Mall guide yang dimiliki oleh Mall @ Alam Sutera sudah cukup baik karena dapat dengan mudah dicapai oleh para pengguna

wheel chair.

(22)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 28

3 ENTRANCE

ENTRANCE SITE

Mall @ Alam Sutera memiliki 4 pintu entrance site yang terbagi diantara 2 ruas jalan, hal tersebut dikarenakan Mall @ Alam Sutera berada di titik hook antara Jl. Jalur Sutera Barat dan Jl. Sutera Boulevard. Dengan pintu entrance yang cukup banyak membuat pengunjung dapat dengan mudah memasuki area mall pada 2 ruas jalan tersebut. Entrance mall berupa gate parkir yang memiliki atap canopy dengan desain yang menarik perhatian sehingga dapat dengan mudah ditemukan oleh para pengunjung. Untuk para pejalan kaki, Mall @ Alam Sutera memiliki entrance khusus sehingga pejalan kaki dapat langsung memasuki area mall.

ENTRANCE BANGUNAN

Entrance utama Mall @ Alam Sutera memiliki level yang lebih tinggi dari siteplan, sehingga pengunjung yang membawa kendaraan harus melewati ramp yang cukup curam untuk dapat mencapai area drop off dan memasuki area mall. Sedangkan untuk para pejalan kaki perlu melewati tangga yang cukup tinggi tanpa adanya railing sehingga menyulitkan untuk para pejalan kaki. Sayangnya, tidak ada ramp untuk pejalan kaki sehingga untuk para pengguna wheel chair dan baby stroller harus menggunakan ramp kendaraan untuk memasuki area entrance utama. Pintu masuk utama sangat mudah untuk ditemukan karena menjadi vocal point pada bangunan. pada bangunan.

4 VEGETASI

Mall @ Alam Sutera memiliki vegetasi peneduh yang cukup sehingga memberikan keteduhan untuk para pejalan kaki yang akan memasuki area mall dan akan memasuki pintu masuk utama. Hanya saja, vegetasi peneduh yang ada

(23)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 29 di Mall @ Alam Sutera belum mencapai kerimbunan yang maksimal sehingga jika pada siang hari area mall masih terasa panas. Sedangkan untuk vegetasi pengarah tidak digunakan dengan baik sehingga kendaraan yang akan memasuki area parkir mendapat kesulitan untuk memasuki area parkir tersebut.

5 AKSESBILITAS

Akses menuju Mall @ Alam Sutera sangat mudah untuk dicapai, karena lokasinya yang berada dekat dengan pintu tol, dan dapat diakses langsung dari Jl. Tol Merak-Jakarta, sehingga dapat dengan mudah diakses dari dalam dan luar kota. Selain itu Mall @ Alam Sutera memiliki 4 entrance site yang membuat mall ini dapat dengan mudah di akses dari 2 ruas jalan antara Jl. Jalur Sutera Barat dan Jl. Sutera Boulevard. Mall @ Alam Sutera memiliki akses jalan dengan lebar 11 m, sehingga akses kendaraan sangat nyaman dan terhindar dari macet.

6 PENCAHAYAAN

Pencahayaan pada Mall @ Alam Sutera memanfaatkan cahaya matahari sebagai pencahayaan utamanya, pada setiap dinding atapnya terbentang kaca dan bukaan sebagai penghawaan dan pencahayaan pada bangunan, selain itu juga terdapat sebuah void di sepanjang jalan menyusuri tenant, sehingga akses masuk cahaya matahari dapat dengan mudah menyinari seluruh koridor tenant.

Cahaya buatan diterapkan pada seluruh tenant, karena tidak terdapat bukaan pada setiap tenant-nya, sehingga cahaya buatan diterapkan pada tenant nya, dan memberikan sebuah sekuen yang memadukan pencahayaan alami pada area koridornya dan cahaya buatan pada area tenant-nya.

(24)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 30

7 KEBISINGAN

Kebisingan di dalam Mall @ Alam Sutera tidak terlalu mengganggu para pengunjung, kawasan Mall @ Alam Sutera termasuk kawasan yang hening dari suara kendaraan dan aktivitas, karena lokasinya berada pada kawasan yang masih lengang, dan berada pada jarak sekitar 300m dari jalur utama kendaraan, sehingga suara aktivitas kendaraan dari jalur utama tidak terdengar hingga ke area mall. Di dalam mall, Mall @ Alam Sutera menggunakan berbagai macam musik untuk mengiringi para pengunjung menelusuri tenant, di setiap tenant memutar lagu yang berbeda-beda, intensitas suara dari musik tersebut tidak mengganggu pengunjung, namun bagi para penyandang disabilitas yang mengandalkan pendengaran sebagai indera utamanya, suara musik dapat menjadi sebuah hambatan.

8 POLUSI

Polusi terbanyak berasal dari area utara mall, karena pada area tersebut merupakan sisi yang paling dekat dengan Jalan Tol Merak – Jakarta, namun hal ini tidak terlalu mengganggu para pengunjung, karena pada titik tersebut merupakan area service dimana akses hanya diperuntukan untuk service dan karyawan saja, selain itu vegetasi pohon peneduh juga meminimalisir polusi yang masuk ke area tersebut.

(25)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 31 Sirkulasi untuk kendaraan pada Mall @ Alam Sutera memiliki lebar 3 meter untuk mobil dan 1,5 meter untuk sirkulasi motor. Kendaraan mobil dapat dengan mudah menuju ke dalam area parkir, karena jalur kendaraan yang rapi dan dapat dengan mudah dibaca oleh pengendara. Sebelum masuk ke area parkir sirkulasi mobil akan dihadapkan pada dua cabang, yaitu satu mengarah ke drop off dan yang lainnya mengarah langsung ke tempat parkir. Sirkulasi untuk mobil dan motor bertabrakan, karena tidak diberikan jalur khusus atau penanda untuk memisahkan antara jalur motor dan mobil, sehingga akan membingungkan dan memberikan efek perasaan segan untuk para pengendara motor.

SIRKULASI VERTIKAL PADA BANGUNAN

Eskalator dan juga elevator yang berada pada Mall @ Alam Sutera sangat mudah untuk ditemukan karena penempatan posisi eskalator dan elevatornya yang dapat dengan mudah dilihat oleh pengunjung, eskalator juga terdapat pada kedua sisi bangunan sehingga eskalatornya dapat diakses dengan mudah dari berbagai sisi bangunan. terdapat total 6 lift pengunjung pada mall ini, dan tidak terdapat ramp yang berarti lift merupakan satu-satunya jenis akses vertikal untuk penyandang disabilitas.sehingga para penyandang disabilitas akan kesulitan untuk mengakses lantai atas jika kondisi mall sedang ramai pengunjung.

(26)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 32

10 SEKUEN

Pengalaman ruang pada kawasan Mall @ Alam Sutera memberikan kesan yang sangat luas, dan lengang. Kawasan Mall @ Alam Sutera juga memberikan kesan yang rapi dan sangat tertata bagi para pengunjungnya. Namun pepohonan peneduh yang masih sangat minim membuat Mall @ Alam Sutera memiliki kesan yang gersang dan panas. Pada area entrance-nya diberikan sebuah canopy yang tinggi dan memiliki struktur yang dinamis ditambah lagi pengunjung disuguhi dengan 30 anak tangga sehingga memberikan kesan yang sangat mewah pada saat akan memasuki Mall @ Alam Sutera.

11 HIRARKI

Hirarki paling tinggi pada Mall @ Alam Sutera berada pada atriumnya, selain di desain dengan sangat mewah dan luas, atriumnya juga diberikan sebuah bazar dan terdapat sebuah stage untuk menyambut para pengunjung, sehingga pengunjung akan merasa disambut baik oleh mall tersebut. Hirarki terendah terdapat pada area parkir nya, selain udaranya yang sangat panas, area tersebut juga bising dan dilalui banyak kendaraan, sehingga area parkir menjadi area yang paling dihindari oleh pengunjung.

12 ZONING

Berdasarkan aktivitas pengunjungnya, Mall @ Alam Sutera terdiri atas 3 zona yaitu:

-zona entertain, berada pada atrium yang merupakan tempat berkumpulnya pengunjung dan pertunjukan live music berlangsung, terdapat juga area bermain untuk anak-anak,

-zona perbelanjaan dimana para pengunjung berbelanja pada setiap tenant, dan

-zona beristirahat yaitu berada pada area food court nya dimana para pengunjung dapat duduk dan beristirahat disana.

(27)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 33 -Zona service yang berada di lantai yang paling bawah dengan adanya ruang-ruang pengelola.

13 FASILITAS

Lobby

Mall @ Alam Sutera memiliki lobby luas, lalu disambut dengan atrium tepat di depan lobby, sehingga memberikan kesan lobby yang sangat luas. Pada area lobby juga terdapat information center yang mudah untuk ditemukan dan dilihat oleh pengunjung, sehingga para pengunjung dapat dengan mudah langsung menanyakan informasi apapun saat pertama masuk ke lobby, terdapat juga sarana peminjaman wheel chair dan baby stoller sehingga dapat memudahkan pengunjung yang membutuhkan wheel chair dan baby stoller.

Zona Beristirahat

Zona Perbelanjaan

Zona Entertaint

(28)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 34 Tenant/Retail

Tenant pada Mall @ Alam Sutera rata-rata memiliki luas 6 x 4 meter, rata-rata tenant dipenuhi oleh display dengan lebar sirkulasi sekitar 1,2 meter. Sehingga tidak memadai untuk para pengunjung yang menggunakan wheel chair atau baby stoller. Desain tenant masih belum ramah disabilitas, Wheel chair masih dapat masuk ke dalam tenant namun sangat sulit untuk berbelok atau berbalik arah, sehingga para pengguna Wheel chair tidak dapat masuk tenant dengan nyaman dan leluasa.

Amenities

Toilet:

Pada setiap area toilet, diberikan ruang tunggu dengan menyediakan sebuah sofa.

Pada area toilet pria diberikan desain yang menarik pada penempatan urinoir-nya

Yaitu urinoir ditempelkan pada sebuah pohon buatan, sehingga memberikan sekuen yang berbeda kepada penggunanya. Terdapat satu ruangan khusus untuk penyandang disabilitas di setiap area toiletnya, yang ditempatkan di depan, dipisahkan dari area toilet pria dan wanita.

(29)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 35 Nursery Room :

Nursery room terdapat pada area toilet wanita hal tersebut agar memudahkan para ibu untuk mengakses nursery room tersebut, hanya saja di setiap area toilet, hanya terdapat 1 nursery room dengan dimensi yang kecil, sekitar 1,5x2 meter.

Parkir

Akses parkir untuk kendaraan mobil dapat dicapai dengan mudah dikarenakan memiliki jalan dengan lebar 4 meter, dan alur sirkulasinya yang rapi dan diarahkan dengan baik ke parking slot-nya, area parkir juga sangat mudah dibedakan zonasinya, karna kolom nya diberi warna yang berbeda pada setiap zonanya untuk memudahkan para pengunjung membedakan zona parkir, dan mencari dimana kendaraan para pengunjung diparkirkan. Parkir Mall @ Alam Sutera juga menyediakan area parkir khusus untuk para penyandang disabilitas dan ladies parking, hanya saja area parkir khusus ini hanya berada di lantai lower ground saja. Hal ini dikarenakan area lower ground berada 1 tingkat dengan area utilitarian mall sehingga pengunjung penyandang disabilitas dapat dengan mudah mengakses area tersebut.

(30)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 36

14 PROGRAM RUANG

2.4.2. AEON Mall

NO ANALISA AEON MALL

1 LOKASI

AEON Mall berada di kawasan BSD City yang beralamat di Jl. BSD Raya Utama, Pagedangan, Tangerang, Banten. BSD City merupakan kawasan kota terencana yang didalamnya

DATANG/ENTRANCE DROP OFF/MAIN ENTRANCE AREA MALL AREA AMENITIES AREA CINEMA

PARKIR SIDE ENTRANCE

AREA MALL AREA AMENITIES AREA CINEMA PARKIR PENGELOLA RUANG PENGELOLA RUANG SERVICE

(31)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 37

terdapat area perumahan, area pendidikan, maupun area komersial, AEON Mall menjadi salah satu fasilitas entertaint pada kawasan BSD City tersebut. Hal tersebut menjadikan AEON Mall berada pada tempat yang strategis sebagai salah satu mall yang bisa memberi kebutuhan bagi orang-orang yang berada di BSD City seperti para mahasiswa, para wisatawan dan juga untuk mereka yang tinggal di area perumahannya. Selain itu, AEON Mall juga berdekatan dengan pintu tol sehingga mudah diakses dari Jakarta.

2 SISTEM PELAYANAN

Sistem pelayanan pada AEON Mall sangat baik karena di setiap pintu masuk terdapat security yang dapat memberi bantuan bagi para pengunjung yang baru saja datang. Di setiap pintu masuk juga terdapat area informasi yang menyediakan

wheel chair dan baby stroller bagi pengunjung yang

membutuhkan. Selain itu, AEON Mall juga memberikan mall

guide yang dapat dengan mudah digunakan oleh para

pengunjung karena berada di samping beberapa eskalator sehingga pengunjung dapat mengetahui zona-zona yang berada di area mall. Sayangnya, area informasi dan juga mall

guide masih belum memberikan akses pencapaian yang mudah

untuk para penyandang disabilitas dimana meja informasi dan

(32)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 38

3 ENTRANCE

ENTRANCE SITE

AEON Mall memiliki 3 entrance site untuk kendaraan dimana 2 entrance memberikan akses ke area parkir yang berada di halaman AEON Mall serta area parkir vertikal yang berada di belakang mall, 1 entrance lainnya memberikan akses langsung ke area parkir yang berada di depan area mall. Meskipun AEON Mall memiliki 3 entrance, namun pencapaian untuk memasuki entrance tersebut tidak mudah karena penunjuk arah yang tidak terlihat dari arah jalan. Untuk para pejalan kaki, AEON Mall tidak memiliki entrance khusus, kecuali untuk entrance memasuki area taman yang berada di depan area mall. Hal tersebut membuat pejalan kaki harus memasuki area parkir sebagai entrance memasuki area mall.

ENTRANCE BANGUNAN

AEON Mall memiliki entrance yang sangat aksesibel untuk para pengunjung termasuk untuk para pengunjung penyandang disabilitas serta untuk para pengguna baby stroller. Hal tersebut dikarenakan setiap pintu masuk AEON Mall terdapat ramp sebagai pengganti tangga, serta terdapat 3 pintu masuk bangunan yaitu 1 pintu masuk, 1 pintu keluar dan 1 pintu khusus untuk para pengguna wheel chair. Entrance bangunan juga sangat mudah ditemukan karena berhubungan langsung dengan drop off.

4 VEGETASI

AEON Mall memiliki beberapa jenis vegetasi, dari mulai vegetasi peneduh, vegetasi pengarah dan vegetasi penghias. Vegetasi peneduh yang dimiliki oleh AEON Mall masih memiliki ketinggian sekitar 2,5 meter – 3 meter sehingga belum memberikan keteduhan yang maksimal untuk kawasan mall apalagi saat siang hari. Vegetasi pengarah diterapkan pada sirkulasi kendaraan sehingga kendaraan dapat dengan mudah mencapai area parkir. Selain itu, vegetasi penghias juga diterapkan oleh AEON Mall pada area taman sehingga dapat memberikan suasana berpetualang yang dapat dirasakan oleh para pejalan kaki.

(33)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 39

5 AKSESBILITAS

Letak AEON Mall yang berada di perkotaan besar membuat akses menuju ke AEON Mall sering terhambat oleh kemacetan. Akses menuju AEON Mall sangat mudah karena dekat dengan exit gate Serpong, sehingga para pengendara yang melalui tol dapat dengan mudah mencapai AEON Mall. AEON Mall juga dilewati Shuttle Bus dengan rute Grand BSD – BSD City sehingga sangat memudahkan untuk para pengguna kedaraan umum. Namun, karena AEON Mall berada di area BSD City, jalan yang dilalui para pengendara kendaraan melewati blok-blok jalan yang hampir serupa sehingga sulit untuk mencapai area mall.

6 PENCAHAYAAN

AEON Mall memberikan suasana yang lebih intim dimana pencahayaan ke dalam area mall tidak terlalu terang. Pengunaan lampu-lampu berwarna kuning pun dominan digunakan agar pengguna lebih merasakan keintiman terutama pada area restaurant. Sedangkan untuk pencahayaan alami diberikan di area foodcourt dengan adanya skylight yang menjadi akses untuk cahaya matahari, akibatnya area foodcourt menjadi area yang paling terang sehingga memberikan suasana yang gembira. Suasana tersebut dapat dirasakan bagi para pengunjung terutama bagi para pengunjung yang datang bersama kerabat dan keluarga.

(34)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 40 7 KEBISINGAN

Kebisingan tertinggi ada pada area foodcourt dimana selain menjadi area makan, area foodcourt juga menjadi area untuk bercengkrama bahkan untuk bekerja. Selain itu, pada area foodcourt juga terdapat game center sehingga anak-anak bermain pada area tersebut. Kebisingan juga terdapat pada area atrium dan koridor mall karena banyaknya pengunjung yang datang serta adanya musik yang mengiringi para pengunjung. Hal tersebut memberikan hambatan bagi para penyandang disabilitas yang menjadikan indera pendengarnya sebagai indera utama.

8 POLUSI

Jalanan yang berada di area AEON Mall merupakan jalanan yang lenggang sehingga sedikit polusi yang diterima oleh AEON Mall, sedangkan intensitas polusi terbanyak ada pada area parkir mall. Hal tersebut dikarenkan intensitas kendaraan di dalam mall lebih banyak dari pada intensitas mobil yang berlalu-lalang di jalan yang melalui AEON Mall. Vegetasi pada area AEON Mall yang belum rimbun membuat polusi diterima secara langsung oleh area mall, akibatnya area mall terasa begitu panas dan gersang.

9 SIRKULASI

SIRKULASI SITE

Kendaraan mobil mendapat 2 area parkir yang berbeda, sehingga sirkulasi yang diberikan pun berbeda dimana untuk mencapai area parkir utama sirkulasi mobil menuju area parkir sangat mudah karena memiliki akses langsung. Sedangkan untuk area parkir di dalam gedung, para pengunjung harus melewati jalan yang cukup panjang untuk mencapai area parkir yang berada di area paling belakang site. Meski begitu, sirkulasi yang ada sangat mudah untuk diakses karena terdapat penunjuk arah yang dapat mengarahkan para pengendara menuju area parkir. Sedangkan untuk para pengguna motor dan sepeda, mereka juga harus melewati jalan yang cukup panjang karena area parkir yang berada di area belakang mall.

(35)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 41

Sirkulasi pejalan kaki tidak terancang dengan baik karena pencapaian dari entrance site hingga pintu masuk utama harus melewati sirkulasi kendaraan. Hal tersebut dapat terjadi hubungan saling mengganggu antara para pejalan kaki dan para pengguna kendaraan.

SIRKULASI VERTIKAL PADA BANGUNAN

Sirkulasi vertikal yang dimiliki oleh AEON Mall sudah menjadi sirkulasi yang ramah untuk para penyandang disabilitas, hal tersebut terlihat dari penggunaan ramp pada setiap pintu masuk. Selain itu, meskipun tidak menggunakan travelator sebagai sirkulasi vertikal, eskalator milik AEON Mall dilengkapi railing yang berada diujung eskalator sehingga memudahkan bagi para penyandang disabilitas untuk dapat menggunakan eskalator tersebut. AEON Mall juga sudah menghimbau pengunjung untuk dapat mendahulukan para penyandang disabilitas dalam penggunaan elevator yang tercantum di pintu elevator itu sendiri. Elevator yang digunakan oleh AEON Mall adalah elevator yang ramah penyandang disabilitas dengan pintu elevator yang cukup lebar serta terdapat railing dan menu tombol khusus untuk para penyandang disabilitas.

(36)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 42

10 SEKUEN

Pengalaman ruang pada lantai 1 AEON Mall memberikan suasana intim dimana para pengunjung dapat menyusuri area mall dengan perasaan yang romantis dengan kerabat atau keluarganya. Hal tersebut diberikan melalui lampu-lampu yang lebih redup dengan dominasi lampu berwarna hangat dan juga dari sirkulasi yang berada diantara coffe shop dan restaurant. Pengalaman ruang pada lantai 2 dan 3 adalah pengalaman ruang yang memberikan perasaan senang dan gembira yang diberikan melalui detail ceiling yang beraneka

(37)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 43

ragam tema. Perasaan senang dan gembira lebih dominan pada lantai 3 dengan retail-retail yang menjadi favorit keluarga seperti game center, play ground anak dan area massage.

11 HIRARKI

Hirarki paling tinggi pada AEON Mall berada pada atrium yang memiliki akses langsung dengan pintu utama mall. Atrium menjadi tempat untuk berfoto dan juga tempat untuk acara-acara tertentu berlangsung, oleh karean itu atrium memiliki daya tarik paling tinggi sebelum para pengunjung mengitari area mall. Hirarki sedang dimiliki oleh tenant-tenant dan juga area foodcourt dimana pengunjung menghabiskan waktunya untuk mencari hiburan dan kebutuhannya masing-masing. Sedangkan hirarki terendah berada di area parkir karena udara yang panas dan juga dipenuhi oleh polusi dari kendaraan.

12 ZONING

AEON Mall memiliki 3 zona yang terbagi menjadi zona service, zona utilitarian dan zona entertaint. Zona ini hampir sama dengan zona yang dimiliki oleh Trans Studio Mall di Bandung. Zona entertaint berada di area paling jauh untuk dicapai sehingga para pengunjung dapat melewati seluruh area mall dan dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang ada. Zona utilitarian berada diantara zona service dan juga zona entertaint sebagai zona utama yang dibutuhkan oleh para pengunjung. Zona utilitarian berada dekat dengan zona service dimana zona service itu terdiri dari area parkir sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengakses zona utilitarian untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan zona service berada di bawah agar

(38)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 44

area-area seperti area service dan area pengelola tidak mudah dijangkau oleh para pengunjung karena bersifat private.

Zona Entertaint

Zona Utilitarian

(39)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 45 13 FASILITAS

Lobby

Lobby AEON Mall mudah diakses karena berdampingan dengan area drop off sehingga pengunjung yang datang dapat langsung memasuki area lobby. Setiap lobby juga memiliki ramp sebagai pengganti tangga sehingga memberikan kemudahan bagi para pengunjung yang menggunaka wheel

chair dan baby stroller. Selain itu, lobby juga memiliki akses

langsung menuju information center yang menyediakan wheel

chair dan baby stroller yang dapat dipinjam oleh para

pengunjung. Pintu masuk menuju lobby juga sangat aksesibel karena terdiri dari 3 pintu, yaitu pintu entrance, pintu exit dan pintu untuk para penyandang disabilitas.

Tenant/Retail

Tenant anchor di dalam AEON Mall memiliki ukuran 8x4 meter sehingga termasuk pada jenis tenant yang cukup besar. Sayangnya, setiap tenant pada mall belum memiliki sirkulasi yang baik yang dapat dilalui oleh para pengguna wheel chair. Selain itu, display-display yang dipajang juga masih terlalu tinggi untuk dicapai termasuk dengan meja kasir yang dimiliki oleh tenant. Berbeda dengan mall-mall lainnya, tenant kecil yang dimiliki oleh AEON mall memiliki ramp pada setiap areanya sehingga para pengguna wheel chair dan baby stroller dapat memasuki area tenant tanpa menghalangi sirkulasi yang ada. Hanya saja, kasir yang dimiliki tenant-tenant kecil masih terlalu tinggi sehingga para pengguna wheel chair harus meminta bantuan untuk memesan atau membeli sesuatu.

(40)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 46

Amenities

Toilet :

Area toilet yang dimiliki oleh AEON Mall terdiri dari beberapa ruang penunjang yaitu, ruang make up, family toilet, dan area tunggu yang nyaman. Di setiap area toilet wanita, terdapat toilet untuk para penyandang disabilitas dengan jumlah minimal 3, lalu untuk memenuhi kebutuhan wanita, terdapat ruang make up yang terbagi menjadi 2 area yaitu area make up cepat dan area make up duduk. Demi memudahkan para ibu, area toilet wanita memiliki toilet anak kecil yang berada di antara toilet. Sedangkan untuk area toilet laki-laki hanya terdapat 1 toilet untuk penyandang disabilitas. Pada area toilet, terdapat family toilet yang dapat diakses oleh wanita maupun laki-laki sehingga satu keluarga dapat memasuki toilet tersebut. Pada setiap area toilet, fasilitas nursery room menyatu dengan family toilet yang berada di area depant toilet berdekatan dengan area tunggu. Sedangkan pada lantai 3 terdapat nursery room khusus yang berdekatan dengan toilet anak yang didesain dengan sangat menarik bagi anak-anak. Desain yang ceria membuat anak-anak menjadi nyaman pada area nursery tersebut. Di dalam nursery room terdapat 3 kamar yang dapat digunakan oleh 3 pasang ibu dan anak.

(41)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 47 Area Toilet :

Area Family Toilet:

Baby Toilet :

(42)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 48

Parkir

Parkir AEON Mall cukup luas untuk menampung banyak kendaraan, hanya saja area parkir terdapat pada 2 area yaitu area depan dan area belakang site. Perbedaan area ini membuat pengendara sulit untuk menentukan area parkir mana yang harus digunakan. Sayangnya, area parkir di depan site tidak memiliki peneduh sehingga kendaraan akan langsung menerima cahaya matahari, selain itu tidak ada parking slot

detection yang memberi tahukan sudah diisi atau belumnya parking slot pada area parkir tersebut. Sedangkan untuk area

parkir di belakang site cukup nyaman karena terlindung dari cahaya matahari dengan sirkulasi yang mudah untuk diputari. Pada area parkir ini juga terdapat parking slot detection sehingga pengunjung dapat menemukan dengan mudah

parking slot yang kosong. Pada area ini juga terdapat area

parkir khusus yang terdiri dari area parkir untuk para penyandang disabilitas dan area parkir untuk ladies parking.

(43)

Jamilah Uswatun Hasanah – Inclusive Shopping Mall | 49

14 PROGRAM RUANG DATANG/ENTRAN CE DROP OFF/MAIN ENTRANCE AREA UTILITARIAN AREA ENTERTAINT AREA FOODCOURT

PARKIR ENTRANCE/MAIN SIDE ENTRANCE AREA UTILITARIAN AREA ENTERTAINT AREA FOODCOURT PARKIR PENGELOLA RUANG PENGELOLA RUANG SERVICE

TAMAN ENTRANCE/SIDE MAIN ENTRANCE AREA UTILITARIAN AREA ENTERTAINT AREA FOODCOURT

Gambar

Tabel 2.1 Tabel Peraturan Daerah
Tabel 2.3 Tabel Kebutuhan Ruang
Gambar 2.3 Ruang Gerak Kursi Roda 1  (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)
Gambar 2.4 Ruang Gerak Kursi Roda 2  (sumber : Modul Bangunan Aksesibel, SAPPK ITB)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Semasa penutupan di susur masuk ke Pekan Sungai Besi dari MRR2, pengguna jalan raya akan dilencongkan ke laluan alternatif melalui susur Lebuhraya KL-Seremban dan menggunakan susur

Dari  pertimbangan diataslah maka perlu diciptakan sebuah sistem baru dimana sistem ini nantinya dapat mempermudah calon pembeli mengetahui informasi baru tentang

Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan

Sedangkan migran risen adalah mereka yang pernah pindah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, keterangan ini diperoleh dari pertanyaan tempat tinggal 5 tahun yang lalu dan

lan berbahasa tersebut harus dilaksanakan se- cara seimbang dan terpadu. Sebab keteram- pilan berbahasa tersebut dalam pembelajaran saling berkaitan erat satu sama

Mahasiswa sebagai kader muda bangsa, menjadi bagian utama yang harus mendapatkan penanaman bela negara, karena kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negara Republik

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis mencoba membuat suatu aplikasi kompresi yang dapat merubah data audio yang sifatnya lossless menjadi lossy yang dimana nantinya

Oleh karena itu, penulis berpandangan, dengan kajian Poskolonial Gayatri Spivak yang akan digunakan bisa mampu menemukan berbagai bentuk eksploitasi dan kekerasan