• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPEREHENSIF PADA Ny. U DI PMB TRI M Amd.Keb BOYOLALI LAPORAN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPEREHENSIF PADA Ny. U DI PMB TRI M Amd.Keb BOYOLALI LAPORAN TUGAS AKHIR"

Copied!
258
0
0

Teks penuh

(1)

i

ASUHAN KEBIDANAN KOMPEREHENSIF

PADA Ny. U DI PMB TRI M Amd.Keb

BOYOLALI

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma 3 Kebidanan

Disusun Oleh : SISKA EKA MAWARNI

NIM B 16051

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPEREHENSIF

PADA Ny.U DIPMB TRI M Amd.Keb

BOYOLALI

Diajukan Oleh : Siska Eka Mawarni

NIM B 16051

Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal 10 Juni 2019

Pembimbing Institusi

(WAHYU DWI AGUSSAFUTRI, SST., MPH) NIK. 201286112

Pembimbing Lahan

(SUMARMI, Amd.Keb) NIK. 19760229 200701 2 006

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPEREHENSIF

PADA Ny.U DI PMB TRI M Amd.Keb

BOYOLALI

Laporan Tugas Akhir

Disusun oleh: SISKA EKA MAWARNI

B 16051

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D 3 Kebidanan

Pada Tanggal 15 Juni 2019

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui, Ka. Prodi D 3 Kebidanan

(SITI NURJANAH, SST., M.Keb) NIK. 201188093

PENGUJI I

(KARTIKA DIAN LISTYANINGSIH, SST., M.Sc) NIK. 200884032

PENGUJI II

(WAHYU DWI AGUSSAFUTRI, SST., MPH) NIK. 201286112

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini, saya : Nama : Siska Eka Mawarni

NIM : B16051

Program Studi : D3 Kebidanan Angkatan : 2016/ 2017

Mengatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan Laporan Tugas Akhir saya yang berjudul :

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.U DI PMB TRI M Amd.Keb

Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Boyolali, Juni 2019 Penulis

Siska Eka Mawarni B16051

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Laporan Asuhan Kebidanan pada Ny. U di PMB TRI M Amd, Keb dengan baik dan tepat waktu.

Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Prodi D 3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Wahyu Rima Agustina, S.Kep.,Ns.,M.Kep Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb,Program Studi D 3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

3. Kepala puskesmas Dr. Sri Maryati yang telah memberikan ijin dan membantu dalam proses pengambilan kasus

4. Ibu Kartika Dian Listyaningsih, SST., M.Sc, Penguji I yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.

5. Ibu Wahyu Dwi Agussafutri, SST., MPH, Pembimbing LTA yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga laporan tugas akhir ini dapat terwujud.

6. Ibu Sumarmi Amd.Keb Pimpinan bidan di Puskesmas Nogosari selaku CI lahan dan beserta ibu-ibu bidan yang telah memberi ijin dan membantu dalam proses pengambilan kasus.

7. Ibu Ny. U yang telah bersedia menjadi subyek dalam penulisan Laporan Tugas Akhiri ini.

8. Teman-teman mahasiswa program D3 Kebidanan STIKes angkatan 2016 Kusuma Husada Surakarta yang telah senantiasa menjadi teman seperjuangan

(6)

vi

mulai dari kita 0 sampai saat ini dan saling memberikan semangat satu sama lain.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan tugas akhir ini masih jauh kesempurnaan, hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangan penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

Surakarta, Juni 2019

(7)

vii MOTTO

1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (Qs. Al-Insyiroh ; 6)

2. Kalian yang selalu menungguku, merangkulku dengan lengan kalian, aku tidak akan pernah lupa aku akan membuat kalian bahagia (Exo Promise) 3. Jangan mudah menyerah dalam meraih cita-cita, jika jatuh bangkitlah lagi

karena dari jatuh kita dapat belajar apa itu namanya kegagalan dan Perjungan dalam mewujudkan cita-cita kita (Siska Eka)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Laporan Tugas Akhir Penulis persembahkan :

1. Allah SWT, karena hanya atas izin allah dan karunianya lah LTA ini dapat di buat dan di selesaikan pada waktunya.

2. Kepada kedua orang tua, yang sangat saya sayangi dan cintai, Mama Maisar Asman dan juga Ayah Harso, yang telah mengasuh,berkorban dan mendidik penulis sehingga dapat membuat Laporan Tugas Akhir ini selesai pada waktunya.

3. Adik laki-laki penulis Teguh Ferdiyanto yang mendukung penulis dalam proses penulisan Laporan Tugas Akhir.

4. Kepada Keluarga penulis yang berada di Ternate, yang selalu mendukung dalam proses penulisan laporan tugas akhir ini.

5. Rekan dan Teman satu angkatan D3 Kebidanan, yang mendukung proses penulisan Laporan Tugas Akhir.

6. Sahabat sekaligus teman masa kecil penulis (Winarti Mustofa, Nurul Inayah Alting, Safitri Ulandari, Widya Lestari,Yuliyana Djufri dan Laraswati Abd Majid) yang mendukung penulis dalam proses penulisan Laporan Tugas Akhir

7. Sahabat sekaligus teman satu kos (Suparni, Erika Nur dan Halena) yang mendukung proses penulisan Laporan Tugas Akhir.

(8)

viii

CURRICULUM VITAE

Nama : Siska Eka Mawarni

Tempat/Tanggal Lahir : Ngawi, 10 November 1998

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kao, Halmahera Utara

Riwayat Pendidikan

1. TK Anak Nelayan Kota Ternate LULUS TAHUN 2004 2. SDN Inpres Rua Kota Ternate LULUS TAHUN 2010 3. SMP N 4 Kab Halmahera Utara LULUS TAHUN 2013 4. SMK N 5 Kesehatan Kota Ternate LULUS TAHUN 2016 5. Prodi D3 Kebidanan STIKes Kusuma ANGKATAN 2016/2017

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Laporan Kasus ... 5

D. Manfaat Laporan Kasus ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan ... 7

B. Persalinan ... 62

C. Bayi Baru Lahir ... 86

D. Nifas ...109

E. Kerangka Pikir ... 145

F. Landasan Hukum ... 146

BAB III METODOLOGI A. Jenis Studi ... 148

B. Lokasi Studi Kasus ... 148

C. Subyek Studi Kasus... 149

D. Waktu Studi Kasus ... 149

(10)

x

F. Teknik Pengumpulan Data ... 149

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Pengambilan Kasus... 155

B. Tinjauan Kasus ... 156 C. Pembahasan ... 218 D. Evaluasi ... 240 BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 241 B. Saran ... 242 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Skrining stuatus imunisasi TT dan pemberian imunisasiTT ... 28 Tabel 1.2Skala Pengamatan APGAR Skor ... 99 Tabel 1.3Hasil Penilaian APGAR Skor Lima Menit Pertama ... 100

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Surat Permohonan Menjadi Pasien

2. Lampiran 2. Surat Persetujuan Pasien (Informed Consent) 3. Lampiran 3. Lembar Konsultasi Proposal Dan Lta

4. Lampiran 4. Lembar Kunjungan Hamil

5. Lampiran 5. Lembar Kunjungan Bayi dan Neonatus 6. Lampiran 6. Lembar Kunjungan Nifas

7. Lampiran 7. Partograf

8. Lampiran 8. Penyuluhan Tanda Bahaya Trimester III dan Leaflet 9. Lampiran 9. Penyuluhan tanda-tanda persalinan dan Leaflet 10. Lampiran 10. Penyuluhan Persiapan Persalinan dan Leaflet 11. Lampiran 11. Penyuluhan Gizi Ibu Nifas dan Leaflet

12. Lampiran 12. Penyuluhan Tanda Bahaya Ibu Nifas dan Leaflet 13. Lampiran 13. Penyuluhan Keluarga Berencana dan Leaflet 14. Lampiran 14. Fotocopy Buku KIA

(13)

1 A. Latar Belakang

Asuhan kebidanan berkesinambungan atau continuity of care yaitu asuhan kebidanan secara berkelanjutan dan berkesinambungan oleh seorang bidan terhadap klien/ pasien mulai dari masa pra konsepsi, masa kehamilan, persalinan, nifas, dan KB berdasarkan standar asuhan kebidanan yang diberikan (Kemenkes, 2015).Asuhan kebidanan komperhensif merupakan layanan melalui model pelayanan berkelanjutan pada perempuan sepanjang masa kehamilan, kelahiran, masa post partum sampai KB (Ningsih, 2017). Salah satu upaya yang dilakukan tenaga kesehatan untuk menghindari adanya resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan yaitu dengan melakukan Asuhan Antenatal Care, ibu hamil harus melakukan kunjungan antenatal yang berkualitas minimal 4 kali, satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III (Kemenkes, 2013).

Keberhasilan upaya kesehatan ibu, diantaranya dapat dilihat dari indicator Angka Kematian Ibu (AKI), AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan,dan nifas atau pengelolannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain-lain disetiap 100.000 kelahiran hidup. Salah satu target Sustainnable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 bahwa AKI dapat diturunkan menjadi 70 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH)

(14)

dan AKB 2 diturunkan menjadi 12 per 100 KH. Berdasarkan hasil Survai Penduduk Antar Sensus (SUPAS) AKI pada tahun 2015 di Indonesia menunjukan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian balita (AKABA) sebesar 26,29 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2016).Kelahiran hidup dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya (Kemenkes RI, 2016).

Angka Kematian Ibu untuk wilayah Jawa Tengah pada tahun 2016 sebanyak 602 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2015 yang sebanyak 619 kasus. Dengan demikian Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 109,65 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 sebesar 99,9 per 1.000 kelahiran hidup sama dengan AKB tahun 2015 (Profil Kesehatan Jateng, 2016).

Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kota di Jawa Tengah, jumlah kematian ibu di Kabupaten Boyolali tahun 2015 sebesar 21 orang atau AKI 142,81/100.000 KH. Penyebab kematian ibu pada tahun 2015 karena perdarahan 1, Infeksi 2, Lain-lain 6, Eklampsia 12. Sedangkan jumlah AKB dikota Boyolali pada tahun 2015 sebesar 127 bayi atau AKB 8,6/1.000 KH.

(15)

Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun 2014 dengan 143 kematian bayi atau AKB 9,5/1.000 KH. Angka ini sudah memenuhi target MDGs dimana diharapkan AKB tahun 2015 sebesar 23/1.000 KH (Profil Kesehatan Kabupaten Boyolali, 2015).Sedangkan di Puskesmas Nogosari selama tahun 2017 terdapat ibu hamil normal sebanyak 1054 orang, ibu bersalin normal sebanyak 990 orang, ibu nifas normal sebanyak 990 orang, dan bayi baru lahir normal sebanyak 990 orang selama tahun 2017. Untuk kematian ibu, bayi dan balita di puskesmas nogosari tidak ada.

Keberhasilan kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator AKI (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2015). AKI dan AKB merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam pelaksanaan program kesehatan sangat dibutuhkan sumberdaya manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai (Sulistyawati, 2009). Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan Asuhan antenatal care, untuk menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan, anjurkan ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komperhensif yang berkualitas minimal 4 kali (Kemenkes, 2013).

(16)

Tujuan yang dilakukan bidan untuk berkonstribusi dalam percepatan penurunan AKI dan AKB yaitu dengan memberikan asuhan kebidanan berupa

Continuity of care yang merupakan asuhan Kebidanan kepada ibu dan bayi

dari mulai kehamilan sampai keluarga berencana. Peran bidan dalam kehamilan adalah memberikan pelayanan asuhan antenatal care (ANC) dengan memenuhi standar 10 T, selain itu dilakukan pelayanan kesehatan ibu hamil melalui pemberian pelayanan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan. Dalam persalinan dapat diberikan asuhan persalinan normal yang dihadiri dan dipantau oleh petugas kesehatan terlatih, kemudian menyediakan fasilitas yang memadai seperti Rumah Bersalin dan tempat rujukan untuk menangani kegawatdaruratan (Kemenkes, 2013).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny U Umur 33 Tahun G2P1A0 Hamil 38+5 Minggu di Puskesmas Nogosari”. Penulis berharap dengan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini mampu memberikan Asuhan Komprehensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir dan Nifas.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah tentang “Bagaimanakah asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas pada Ny U G2P1A0 di PMB Tri M Amd,Keb?”

(17)

C. Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas pada Ny U G2P1A0 menggunakan Manajemen Asuhan Kebidanan 7 langkahVarney dan metode SOAP. 2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu:

1) Melakukan pengkajian pada Ny.U secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

2) Interpretasi data dasar pada Ny.U secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

3) Menyusun diagnosa potensial pada Ny.U secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

4) Menyusun tindakan segera pada Ny.U secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

5) Merencanakan pada Ny.U secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

6) Melaksanakan pada Ny.U secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

7) Melakukan evaluasi pada Ny.U secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

(18)

8) Mendokumentasikan pada Ny.U secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

b. Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata dilapangan serta alternatif pemecahan masalah.

D. Manfaat Studi Kasus 1. Manfaat teoritis

Hasil studi kasus ini dapat dipakai sebagai pertimbangan masukan untuk menambah wawasan tentang kasus asuhan kebidanan yang komprehensif pada Ny. U.

2. Manfaat aplikatif

a. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, neonatus, nifas dan keluarga berencana di PMB Tri M Amd,Keb. b. Bagi Profesi

Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam asuhan kebidanan komprehensif ibu hamil, bersalin, neonatus, nifas dan keluarga berencana.

Bagi klien dan masyarakat agar klien maupun masyarakat bisa melakukan deteksi yang mungkin timbul pada masa kehamilan, persalinan, pada masa nifas sehingga memungkinkan segera mencari pertolongan.

(19)

7 A. KEHAMILAN

1. Konsep Dasar (Trimester III) a. Pengertian

Kehamilan adalah suatu keadaan didalam rahim seorang wanita terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa) (Mochtar dalam Yanti, 2017). Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamil an normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan atau 9 bulan) menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalan 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, terimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga minggu ke-40) (Prawirohardjo, 2014).

Sedangkan menurut Varney (2007), periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati yang menandai awal periode antepartum.

Jadi menurut pengertian dari beberapa ahli disimpulkan Kehamilan adalah hasil konsepsi pertemuan anatara ovum dan

(20)

spermatozoa yang berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan yang terjadi di dalam rahim seorang wanita.

b. Tanda-Tanda Kehamilan Trimester III 1) Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin biasanya dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin harus dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

2) Denyut jantung janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat

fetal electrocardiografi (misalnya dopler). Dengan stethoscope laenec, DJJ baru dapat didengar pasa usia kehamilan 18-20 minggu.

3) Bagian – bagian janin

Bagian – bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan USG.

4) Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan rontgen maupun USG. (Elisabeth, 2015).

(21)

c. Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III 1) Perubahan Fisiologis

a) Sistem Reproduksi (1) Vagina

Pada trimester III dinding vagina mengalami banyak perubahan seperti meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertropi sel otot polos. Perubahan ini mnegakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina dibandingkan trimester sebelumnya (Elisabeth, 2015).

(2) Servik Uteri

Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatifdilusidalam keadaanmenyebar (dispersi). Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan sehingga siklus kehamilan yang berikutnya akan berulang (Elisabeth, 2015).

(3) Uterus

Pada kehamilan cukup bulan ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm, demgan kapasitas lebih dari 4000 cc. Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir bulan. Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter , panjang dan anak-anak

(22)

cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah (Elisabeth, 2015).

(4) Ovarium

Pada trimester ke III korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah digantikan oleh plasenta yang telah terbentuk. Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron. Dan plasenta terbentuk pada usia kehamilan 4 minggu (Elisabeth, 2015).

b) Sistem Payudara

Pada trimester III pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara semakin meningkat. Pada kehamilan 12 minggu warna cairan agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 12 minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut kolostrum (Elisabeth, 2015).

c) Sistem Endokrin

Pada trimester III mengakibatkan prolaktin akan meningkat secara berangsur-angsur menjelang akhir kehamilan , namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disupresi sampai plasenta lahir dan estrogen menurun (Elisabeth, 2015).

(23)

d) Sistem Perkemihan

Pada kehamilan trimester III kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul. Keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertkan kembali. Pada kehamilan tahap lanjut pelvis ginjal kanan ureter lebih berdelatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat kekanan. Perubahan – perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urin dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin (Elisabeth, 2015)

e) Sistem Pencernaan

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ – organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas lateral (Elisabeth, 2015).

f) Sistem Muskuloskeletal

Sendi pelvic saat kehamilan sedikit bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat badan wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyeluruh. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan

(24)

penyesuaian ulang. Pusat gravitasi wanita bergeser kedepan sehingga bentuk tulang menjadi lordosis (Elisabeth, 2015). g) Sistem Kardiovaskuler

Selama kehamilan jumlah leukosit akan meningkat yakni berkisar antara 5.000 – 12.000 dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa nifas berkisar 14.000 – 16.000. Penyebab peningkatan ini belum diketahui. Respon yang sama diketahui terjadi selama dan setelah melakukan latihan yang berat. Distribusi tipe sel juga mengalami perubahan. Pada kehamilan, terutama trimester ke III, terjadi peningkatan jumlah granulositdan limfoit secara bersamaan limfosit dan monosit (Elisabeth, 2015).

h) Sistem Integumen

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang – kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha, perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum.Pada multipara selain striae kemerahan itu sering kali ditemukan garis berwarna perak berkilauyang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya

Pada kebanyakan perempuan kulit digaris pertengahan perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang – kadang muncul alam ukuran yang variasi pada wajah dan leher yang disebut dengan cloasma atau

(25)

melasma gravidaru, selain itu pada areola dan daerah genetalia juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan biasanya akan hilang setelah persalinan (Elisabeth, 2015).

i) Sistem Metabolisme

Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 12% dari semula terutama pada trimester ke-3

(1) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq/L menjadi 145 mEq/L disebabkan hemodulasi darah dari kebutuhan mineral yang diperlukan janin.

(2) Kebutuhan protein hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan janin dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari. (3) Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak dan

protein.

(4) Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil meliputi:

(a) Kalsium 1,5 gr/hari, 30-40 gr untuk pembentukan tulang janin.

(b) Fosfor rata-rata 2 gr/hari

(c) Zat besi, 800 mgr atau 30-50 mgr/hari. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.(Elisabeth, 2015)

(26)

j) Sistem Berat Badan dan Status Gizi Ibu

Kenaikan berat badan badan pada trimester III naik sebesar 0,4 kg per minggu. Sedangkan status gizi pada wanita hamil ditentukan dengan mengukur lila. Lila normal wanita hamil yaitu minimal 23,5 cm (Elisabeth, 2015).

k) Sistem Persyarafan

Perubahan fungsi sistem neurologi, selain perubahan-perubahan neurohormonal hipotalami – hipofisis. Perubahan-perubahan fisiologik spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologi dan neuromuskular berikut :

(1) Kompersi saraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.

(2) Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf.

(3) Edema yang melibatkan saraf periver dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome selama trimester akhir kehamilan. (4) Akroestesia (gatal di tangan) yang timbul akibat posisi bahu

yang membungkuk, dirasakan pada beberapa wanita selama hamil.

(5) Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul pada saat ibu merasa cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya.

(27)

(6) Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi pada awal kehamilan.

(7) Hipokalsenia dapat menyebabkan timbulnya masalah neuromuskular, seperti kramotot atau tetani.

(Elisabeth, 2015). l) Sistem Pernafasan

Pada usia kehamilan 32 minggu ke atas usus – usus tertekan karena uterus membesar kearah diafragma sehingga kurang leluasa bergerak mengakibatkan wanita hamil kesulitan bernafas (Elisabeth, 2015).

2) Perubahan Psikologi Trimester III

Pada masa ini ibu mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi . Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul. Ibu mungkin juga merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri, seperti : apakah nanti bayinya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran, apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin , atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cidera akibat bayinya. Pada trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester

(28)

sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan Elisabeth, 2015).

d. Tanda bahaya dalam kehamilan pada Trimester III 1) Bengkak/oedema pada wajah atau tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik lainnya. Hal ini bisa merupakan tanda gagal jantung atau preeklamsia.

2) Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang hebatdapat mengancam jiwa adalah nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setalah istirahat. Hal ini bisa disebabkan karena appendikitis, penyakit radang panggul, gastritis, dll.

3) Berkurangnya gerak janin

Normal gerak bayi yaitu 10 kali dalam kurun waktu 12 jam. Apabila gerakan kurang dari jumlah tersebut maka ibu harus segera datang ketenaga kesehatan.

4) Perdarahan pervaginam

Pada akhir kehamilan, perdarahan yang tidak normal berwarna merah, jumlahnya banyak dan muncul kadang-kadang dan disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa disebabkan karena plasenta previa atau abrupsi plasenta.

(29)

5) Sakit kepala hebat

Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Sakit kepala yang hebat juga dapat menyebabkan penglihatan kabur. Sakit kepala hebat dalam kehamilan merupakan salah satu gejala preeklamsia.

6) Penglihatan kabur

Masalah penglihatan yang menunjukkan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan penglihatan mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang / berbintik – bintik. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Perubahan penglihatan mendadak mungkin merupakan suatu gejala preeklamsia

7) Cairan pervaginam

Jika ibu mengeluarkan cairan berupa air dalam jumlah relatif banyak secara tiba-tiba dari vagina setelah kehamilan 22 minggu kemungkinan ibu mengalami ketuban pecah dini. (Andina, 2015). e. Ketidaknyamanan dalam kehamilan pada Trimester III

1) Sakit punggung

Disebabkan karena meningkatnya beban berat yang dibawa yaitu bayi dalam kandungan. Pada trimester I berat janin yaitu 1-2,5 kg, trimester berat janin bertambah 3-4 kg, dan trimester III berat janin bertambah sebanyak 4-5 kg.

(30)

2) Pernapasan

Pada kehamilan 33 – 36 minggu banyak ibu hamil yang susah bernafas, hal ini disebabkan karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru – paru ibu, setelah kepala bayi turun kerongga panggul yang biasanya terjadi pada 2 – 3 minggu sebelum persalinan maka pernafasan akan kembali seperti semula. 3) Sering buang air kecil

Pembesaran rahim, dan penurunan bayi ke PAP membuat tekanan pada kandung kemih ibu sehingga ibu sering BAK.

4) Kontraksi perut

Braxton hicks atau kontraksi palsu berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau istirahat. 5) Cairan vagina

Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan pada persalinan lebih cair yang bisa terjadi pada kehamilan trimester III. (Elisabeth, 2015)

f. Kebutuhan psikologi ibu hamil Trimester III

Menurut (Romauli, 2011), ada beberapa kebutuhan psikologis ibu hamil terimester III :

1) Support Keluarga

Tugas keluarga yang saling melengkapi dan dapat menghindari konflik adalah dengan cara pasangan merencanakan untuk

(31)

kedatangan anaknya, mencari informasi bagaimana menjadi ibu dan ayah, suami mempersiapkan peran sebagai kepala rumah tangga. Disini motivasi suami dan keluarga untuk membantu meringankan ketidaknyamanan dan terhindar dari stress psikologi. 2) Support dari Tenaga Kesehatan

Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikolgis adalah dengan memberi support atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan klien dapat menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal.

3) Rasa aman dan nyaman selama kehamilan

Kebutuhan pertama ialah ia merasa dicintai dan dihargai, kebutuhan kedua ialah ia merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang anak

4) Persiapan menjadi orang tua

Salah satu persiapan orang tua dapat dilaksanakan dengan kelas pendidikan kelahiran/ kelas antenatal.

5) Sibling

Dilakukan kepada ibu yang sudah memiliki anak untuk menghindari penolakan dari anak sebelumnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Pencegah terjadinya sibling ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut:

a) Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap disayangi oleh ayah ibu)

(32)

b) Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya

c) Ajak anak untuk berkomunikasi denagn bayi sejak masih dalam kandungannya

d) Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan kelahiran bayi.

g. Kebutuhan Fisiologi ibu hamil Trimester III

Menurut Romauli (2011) ada beberapa kebutuhan fisik pada ibu hamil Trimester III, yaitu :

1) Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil hingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung. Konsul dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain-lain.

2) Nutrisi

Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang).

a) Kalori

Sumber kalori utama adalah hidrat arang dan lemak. Bahan makanan yang banyak banyak mengandung hidrat arang

(33)

adalah golongan padi-padian (misalnya beras dan jagung), golongan umbi-umbian (misalnya ubi dan singkong), dan sagu. b) Protein

Protein adalah zat utama untuk membangun jaringan bagian tubuh. Kekurangan protein dalam makanan ibu hamil mengakibatkan bayi akan lahir lebih kecil dari normal. Sumber zat protein yang berkualitas tinggi adalah susu. Sumber lain meliputi sumber protein .

Hewani (misalnya daging, ikan, unggas, telur dan kacang) dan sumber protein nabati (misalnya kacang-kacangan seperti kedelai, kacang tanah, kacang tolo, dan tahu tempe).

c) Mineral

Semua mineral dapat terpenuhi dengan makan-makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran dan susu. Hanya zat besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makanan sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, forofumarat atau feroglukonat perhari dan pada kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit anemia dibutuhkan 60-100 mg/hari. Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi mengandung kira-kira 0,9 gram kalsium.

(34)

d) Vitamin

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makanan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.

3) Kebutuhan Personal Higiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia). Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu kekurangan kalsium.

4) Kebutuhan Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air kecil

(35)

merupakan keluhan utama yang dirasakan oleh ibu hamil, terutama trimester I dan III, hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. 5) Kebutuhan Seksual

Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak diperkenankan bila terdapat perdarahan pervaginan,riwayat abortus berulang, abortus/ partus prematurus imminens, ketuban pecah sebelumnya waktunya.

6) Kebutuhan Mobilisasi

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat dianjurkan untuk melakukan pekerjaan rumah dengan dan secara berirama dengan menghindari gerakan menyentak, sehinggga mengurangi ketegangan pada tubuh dan menghindari kelelahan.

7) Istirahat

Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur karena dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembanagan dan pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari selma kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rilaks pada siang hari selama 1 jam.

(36)

8) Persiapan persalinan

a) Membuat rencana persalinan

b) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambilan keputusan utama tidak ada

c) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan

d) Membuat rencana atau pola menabung

e) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan 9) Memantau kesejahteraan janin

Pemantauan gerakan janin minimal dilakukan selama 12 jam, dan pergerakan janin selama 12 jam adalah minimal 10 kali gerakan janin yang dirasakan oleh ibu hamil.

h. Asuhan Antenatal

Antenatal Care adalah pengamatan dan pengawasan secara seksama sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dan rahim, yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.Antenatal care adalah pengawasan intensif sebelum kelahiran (Mochtar,2011).

Menurut (Saifuddin, 2010) tujuan asuhan antenatal sebagai berikut: 1) Memantau tujuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

(37)

sosial ibu dan bayi.

3) Menggali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu dan bayi dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan pemberian ASI eksklusif.

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi (Saifuddin,2010).

Menurut (Walyani ,2015) Jadwal pemeriksaan antenataladalah sebagai berikut :

1) Pemeriksaanpertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

2) Pemeriksaanulang

a) Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7bulan. b) Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8bulan.

c) Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan.

Menurut Mufdillah (2009) Frekuensi pelayanan antenatal oleh WHO ditetapkan 4 kali kunjungan ibu hamil dalam pelayanan antenatal, selama kehamilan dengan ketentuan sebagai berikut :

(38)

2) 1 kali pada trimester dua 3) 2 kali pada trimester ketiga

Menurut Suryaniningsih (2018) Pelayanan asuhan standar antenatal : Pemeriksaan antenatal dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi standar pelayanan antenatal (10T) adalah :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan dilakukan setiap kali kunjungan antenatal. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan selama kehamilan didasarkan pada BMI atau IMT ibu hamil. Pengukuran tinggi badan dilakukan saat kunjungan yang pertama jika tingi badan kurang dari 145 cm maka ibu termasuk kategori faktor resiko tinggi 2) Ukur lingkar lengan atas/nilai status gizi

Pengukuran lingkar lengan atas hanya dilakukakn pada kontak pertama antenatal. Hal ini dilakukan untuk skrining ibu hamil beresiko kurang energi kronik (KEK) seorang ibu dikatakan KEK apabila lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm yang menunjukkan terjadinya kekurangan gizi yang telah berlangsung lama. Keadaan ini dapat beresiko lahirnya bayi dengan berat badan rendah (BBLR).

3) Ukur tekanan darah

Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap kali kunjungan antenatal. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi

(39)

pada kehamilan dan preeklampsia. Jika ditemukan tekanan darah tinggi (>140/90 mmHg) pada ibu hamil maka dilanjutkan pemeriksaan kadar protein urine dengan tes celup atau protein urine 24 jam untuk menentukan diagnosis.

4) Ukur tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) harus dilakukan setiap kali kunjungan antenatal. Hal ini dilakukan untuk memantau pertumbuhan janin dibandingkan dengan usia kehamilan. Selain itu pengukuran tinggi fundus uteri juga digunakan untuk menetukan usia kehamilan. Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan setelah usia 24 minggu dan secara berkelanjutan setiap kunjungan.

5) Tentukan presentasi janin dan hitung denyut jantung janin (DJJ) Presentasi janin merupakan bagian terendah janin atau bagian janin yang terdapat dibagian bawah uterus. Pemeriksaan ini dilakukan pada trimester II kehamilan,dan dilanjutkan setiap kali kunjungan. Pemeriksaan DJJ dilakukan di punctum maksimum, yaitu tempat denyut jantung janin yang terdengar paling keras, biasanya pada bagian punggung janin. DJJ normal bayi adalah 120-160 kali per menit. Apabila DJJ kurang atau lebih dari nilai tersebut maka dilakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kesejahteraan janin.

(40)

6) Skrining stuatus imunisasi TT dan pemberian imunisasiTT.

Imunisasi Interval %

Perlindungan

Masa

Perlindungan

TT 1 pada kunjungan ANC

pertama 0% Tidak ada

TT 2 4 minggu setelah TT 1 80% 3 Tahun TT 3 6 bulan setelah TT2 95% 5 Tahun TT 4 1 tahun setelah TT3 99% 10 Tahun TT 5 1 tahun setelah TT4 99% 25 Tahun /

seumur hidup Tabel 1.1

Wanita usia subur (WUS) dalam waktu 3 tahun tersebutmelahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari Tetanus Neonatorum (Saifuddin, 2009).

7) Beri tablet tambah darah (zat besi)

Pemberian tablet tambah darah merupakan asuhan rutin yang harus dilakukan dalam asuhan antenatal. Suplementasi ini berisi senyawa zat besi yang setara dengan 60 mg zat besi elemental dan 400 mcg asam folat. Hal ini dilakukan untuk pencegahan terjadinya anemia dalam kehamilan, serta pengobatan anemia dalam kehamilan. Dosis yang digunakan pada terapi pencegahan adalah 1 tablet tambah darah selama kehamilan minimal 90 tablet dimulai sedini mungkin dan dilanjutkan sampai masa nifas.

8) Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada kehamilan dilakukan sebagai pemeriksaan rutin dan oemeriksaan atas indikasi. Pemeriksaan

(41)

laboratorium rutin meliputi pemeriksaan golongan darah dan pemeriksaan hemoglobin. Pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan pada trimester I dan III. Hal ini dilalkukan untuk mengetahui status anemia pada ibu hamil sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan lebih lanjut.

9) Tata laksana/penanganan khusus

Penetepan diagnosis dilakukan setelah seluruh pengkajian maupun pemeriksaan dilakukan secara lengkap. Setiap kelainan yang ditemukan dari hasil pemeriksaan harus ditata laksana sesuai standar dan kewenangan bidan. Apabila terdapat kasus kegawatdaruratan atau kasus patologis harus dilakukan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap sesuai alur rujukan.

10) Temuwicara/konseling

Setiap kunjungan antenatal bidan harus memberikan temu wicara/konseling sesuai dengan diagnosis dan masalah yang ditemui. i. Teori Evindence base dalam kehamilan

Menurut Nur Isdiaty (2013) salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III.

(42)

Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden penelitian berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III.

Menurut Chapman (2010) Pengetahuan tanda bahaya kehamilan dinilai melalui beberapa komponen antara lain konsep tanda bahaya, perdarahan vagina, edema, demam tinggi, penurunan gerak janin, muntah persisten, dan ruptur membran. Ibu hamil perlu mengetahui tanda bahaya kehamilan karena munculnya tanda bahaya dapat menjadi indikasi adanya kemungkinan bahaya pada kehamilan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin.

Sebagian besar responden memiliki pengetahuan tinggi mengenai tanda bahaya kehamilan dan memiliki perilaku yang kurang tepat dalam merawat kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Meskipun demikian ibu hamil yang berpengetahuan tinggi berpeluang 2,048 kali untuk memiliki perilaku yang tepat dalam perawatan kehamilan.

(43)

2. Teori manajemen kebidanan a. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta ketrampilan dalam rangka/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien ( Varney ,2009)

b. Tujuh langka kebidanan 1) Pengkajian

Pengkajian yaitu pengumpulan data dasar. Pada langkah ini dilakukan pengumpulan informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien (Barus, 2018).

a) Identitas

menurut Walyani (2015) yang meliputi: (1) Nama istri/suami

Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab.

(2) Umur

Umur perlu diketahui guna mengetahui apakah klien dalam kehamilan yang berisiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan diatas 35 tahun merupakan

(44)

umur-umur yang berisiko tinggi untuk hamil.umur yang baik untuk kehamilan maupun persalinan adalah 19-25 tahun.

(3) Suku/bangsa/etnis/keturunan

Ras, etnis, dan keturunan harus diidentifikasi dalam rangka memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien dan mengidentifikasi wanita atau keluarga yang memiliki kondisi resesif otosom dengan insiden yang tinggi populasi tertentu. Jika kondisi yang demikian diidentifikasi, wanita tersebut diwajibkan menjalani skrining genetik.

(4) Agama

Tanyakan pilihan agama klien dan berbagai praktek terkait agama yang harus diobsevasi. Informasi ini dapat menuntun sesuatu diskusi tentang pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalm kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga kesehatan pada beberapa kasus, penggunaan produk darah.

(5) Pendidikan

Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan juga minat, hobi, dan tujuan jangka panjang. Informasi membantu klinisi memahami klien sebagai

(45)

individu dan memberi gambaran kemampuan baca tulisnya.

(6) Pekerjaan

Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran, prematur dan terhadap bahaya lingkungan kerja, yang dapat merusak janin.

(7) Alamat

Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk lebih memudahakan saat pertolongsn persalinan dan untuk mengetahui jarak rumah dengan tempat rujukan.

(8) No. RMK( Nomor Rekam Medik)

Nomer rekam medik biasanya dgunakan dirumah sakit, puskesmas, atau klinik.

b) Menganamnesa pasien (data subyektif)

Data subyektif adalah data yang di dapatkan dari kien sebagai suatu pendapat terhadap suatu kejadian (Yuliani dkk, 2017) :

(1) Keluhan utama

Ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang kefasilitas pelayanan kesehatan. Misalnya

(46)

keluhan utamanya adalah karena ia ingin memeriksakan kembali kesehatannya setelah persalinan (Sulistyawati, 2009).

(2) Riwayat menstruasi

Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan masa nifas, namun dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain sebagai berikut:

(a) Menarche

Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita indonesia pada umumnya mengalami menarche sekitar 12 sampai 16 tahun (Sulistyawati, 2009).

(b) Siklus

Siklus adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari (Sulistyawati, 2009).

(c) Volume

Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan

(47)

kesuliatan untuk mendapatkan data yang falid. Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit. Namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberpa pertanyaan pendukung, misalnya sampai beberapa kali mengganti pembalut dalam sehari (Sulistyawati, 2009).

(d) Lamanya

Lamanya haid yang normal adalah kurang lebih 7 hari. Apabila sudah mencapai 15 hari berrti sudah abnormal dan kemungkinan adanya gangguan ataupun penyakit yang mempengaruhinya (Walyani, 2015).

(e) Disminore

Nyeri haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien menderitanya atau tidak ditiap haidnya. Nyeri haid juga menjadi tanda bahwa kontraksi uterus klien begitu hebat sehingga menimbulkan nyeri haid Walyani(2015).

(48)

(3) Riwayat hamil sekarang menurut Walyani, (2015) adalah:

(a) HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

Bidan ingin mengetahui tanggal hari pertama dari menstruasi terakhir klien untuk memperkirakan kapan kira-kira sang bayi akan dilahirkan.

(b) HPL (Hari Perkiraan Lahir)

EDD (Estimated Date of delivery) ditentukan dengan perhitungan internasional menurut hukum Naegele. Perhitungan dilakukan dengan menambahkan 9 bulan dan 7 hari pada hari pertama haid terakhir (HPHT) atau dengan mengurangi bulan dengan 3, kemudian menambahkan 7 hari dan 1 tahun.

(c) Kehamilan yang ke-

Jumlah kehamiln ibu perlu ditanyakan karena terdapatnya perbedaan perawatan antara ibu yang baru pertam hamil dengan ibu yang sudah beberapa kali hamil, apabila ibu tersebu baru pertama kali hamil otomatis perlu perhatian ekstra pada kehamilannya.

(49)

(d) Keluhan - keluhan menurut Walyani, (2015) adalah:

i. Trimester I

Tanyakan kepada klien apakah ada masalah pada kehamilan trimester I, masalah=masalah tersebut misalnya hipremesis gravidarum, anemia, dan lain lain. ii. Trimester II

Tanyakan kepada klien masalah apa yang pernah ia rasakan pada trimester II kehamilan pada kehamilan sebelumnya. Hal ini untuk sebagai faktor persiapan apabila kehamilan yang sekarang akan terjadi hal seperti lagi.

iii. Trimester III

Tanyakan kepada klien masalah apa yang pernah ia rasakan pada trimeseter III kehamilan pada kehamilan sebelumnya. Hal ini untuk sebagai faktor persiapan apabila kehamilan yang sekarng akan terjadi hal seperti itu lagi.

(50)

(e) ANC (Antenatal Care) i. Trimeseter I

Tanyakan kepada klien asuhan kehamilan apa saja yang pernah ia dapatkan selama kehamilan trimester I.

ii. Trimester II

Tanyakan kepada klien asuhan apa yang pernah ia dapatkan pada trimeseter II kehamilan sebelumnya dan tanyakan bagaimana pengaruhnya terhadap kehamilan. Apabila baik, bidan bisa memberikan lagi asuhan kehamilan tersebut pada kehamilan sekarang.

iii. Trimester III

Tanyakan kepada klien asuhan apa yang pernah ia dapatkan pada trimeseter III kehamilan sebelumnya dan tanyakan bagaimana pengaruhnya terhadap kehamilan. Apabila baik bidan bisa memberikan lagi asuhan kehamilan tersebut pada kehamilan sekarang.

(51)

(f) Penyuluhan yang didapat

Penyuluhan apa yang pernah didapat klien perlu ditanyakan untuk mengetahui pengetahuan apa saja yang kira-kira telah didapat klien dan berguna bagi kehamilan.

(g) Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)

Tanyakan kepada klien apakah sudah pernah mendapatkan imunisasi TT. Apabila belum, bidan bisa memberikannya. Imunisasi tetanus toxoid diperlukan untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum, imunisasi dapat dilakukan pada trimester I atau II pada kehamilan 3-5 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan penyuntikan secara IM (Intramuscular) dengan dosis 0,5 ml (Walyani, 2015)

(4) Riwayat penyakit

(a) Penyakit yang diderita sekarang

Tanyakan kepada klien penyakit apa yang sedang diderita sekarang. Tanyakan bagaimana urutan kronologis dari tanda-tanda dan klasifikasi dari setiap tanda penyakit tersebut. Hal ini di[erlukan untuk menentukan bagaimana asuhan berikutnya (Walyani, 2015).

(52)

(b) Riwayat penyakit sistemik

Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai penandan (warning) akan adanya penyukit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah apakah pasien pernah atau sedang menderita penyakit seperti jantung, diabetes militus (DM), ginjal, hipertensi (hipotensi) (Sulistyawati, 2009).

(5) Riwayat kesehatan keluarga (a) Penyakit menular

Tanyakan kepada klien apakah mempunyai keluarga yang saat ini sedang menderita penyakit menular. Apabila klien mempunyai penyakit keluarga yang sedang menderita penyakit menular, sebaiknya bidan menyarankan kepada kliennya untuk hindari secara langsung atau tidak langsung bersentuhan fisik atau mendekati keluarga tersebut untuk sementara waktu agar tidak menular pada ibu hamil dan janinnya.

(53)

Berikan pengertian kepada keluarga yang sedang sakit tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman (Walyani, 2015).

(b) Penyakit keturunan/genetic

Tanyakan kepada klien apakah mempunyai penyakit keturunan. Hal ini diperlukan apakah isi janin kemungkinan akan menderita penyakit tersebut atau tidak, hal ini bisa dilakukan dengan cara membut daftar penyakit apa saja yang pernah diderita oleh keluarga klien yang dapat diturunkan (penyakit genetik, misalnya hemofili, TD dan sebagainya). Biasanya dibuat dalam silsilah keluarga atau pohon keluarga (Walyani, 2015).

(c) Riwayat operasi

Riwayat penyakit atau kelainan ginekologi serta pengobatannya dapat memberi keterangan penting, terutama operasi yang pernah di alami (Marni, 2014).

(6) Riwayat perkawinan (a) Menikah

Tanyakan status klien, apakah sekarang sudah menikah atau belum menikah. Hal ini

(54)

penting untuk mengetahui status kehamilan tersebut apakah dari hasil pernikahan yang resmi atau hasil dari kehamilan yang tidak diinginkan. Status pernikahan bisa berpengaruh bisa berpengaruh pada psikologis ibunya pada saat hamil.

(b) Usia saat menikah

Tanyakan kepada klien pada usia berapa menikah. Hal ini diperlukan karena apabila mengatakan bahwa ia menikah diusia muda sedangkan klien pada saat kunjungan awal ketempat bidan tersebut sudah tak lagi muda dan kehamilannya adalah yang pertama, pada kemunginan bahwa kehamilan saat ini adalah kehamilan yang sangat diharapkan. Hal ini akan berpengaruh bagaimana asuhan kehamilannya. (c) Lama pernikahannya

Tanyakan kepada klien sudah berapa lama menikah. Apabila klien mengatakan bahwa telah lama menikah dan baru saja bisa mempunyai keturunan, kemungkinan kehamilannya saat ini adalah kehamilan yang sangat diharapkan (Walyani, 2015).

(55)

(7) Riwayat keluarga berencana (a) Metode

Tanyakan pada klien metode KB apa yang selama ini yang digunakan. Riwayat kontrasepsi diperlukan karena kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi EDD, dan karena penggunaan metode lain dapat membantu menanggali kehamilan.

(b) Lama

Tanyakan kepada klien berapa lama yang telah menggunakan alat kontrasepsi tersebut. (c) Masalah

Tanyakan kepada klien ia mempunyai masalah saat menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Apabila klien mengatakan bahwa kehamilannya saat ini dikarenakan kegagalan kerja alat kontrasepsi, berikan pandangan-pandangan klien terhadap alat kontrasepsi lain (Walyani, 2015).

(8) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu (a) Jumlah kehamilan (Gravida/G)

Jumlah kehamilan ditanyakan untuk mengetahui seberapa besar pengalaman klien

(56)

tentang kehamilan. Apabila klien mengatakan bahwa saat ini adalah kehamilan yang pertama, maka bidan harus secara maksimal memberikan pengetahuan kpada klien tentang bagaimana merawat kehamilannya dengan maksimal. (b) Jumlah anak yang hidup (L)

Untuk mengetahui pernah tidaknya klien mengalami keguguran, apabila pernah maka pada kehamilan berikutnya akan berisiko mengalami keguguran kembali. Serta apabila jumlah anak yang hidup hanya sedikit dari kehamilan yang banyak, berarti kehamilannya saat ini adalah kehamilan yang sangat diinginkan.

(c) Jumlah kehamilan premature (P)

Untuk mengidentifikasi apabila pernah mengalami kelahiran premature sebelumnya maka dapat menimbulkan resiko persalinan premature berikutnya.

(d) Jumlah keguguran (A)

Tanyakan kepada klien apakah dia pernah keguguran atau tidak. Sebab apabila pernah mengalami keguguran dalam riwayat persalinan

(57)

sebelumnya akan berisiko untuk mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya (keguguran berulang).

(e) Persalinan dengan tindakan (SC/Vakum/Forsep) Catat kelahiran terdahulu, apakah pervaginam, melalui bedah sesar, dibantu forsep atau vakum. Jika wanita pada kelahiran terdahulu menjalani bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin dia melahirkan pervaginam. Keputusan ini biasanya bergantung kepada lokasi insisi di uterus, kemampuan unit persalinan dirumah sakit untuk berespon segera ruptur uterus terjadi, dan keinginan calon ibu. (f) Riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca

persalinan

Tanyakan kepada klien apakah pernah mengalami perdarahan pasca persalinan sebelumnya. Perdarahan antepartum atai intrapartum misalnya placenta previa, solisio placenta, retensio placenta, atonia uteri, ruptu uteri, dan lain-lain cenderung dapat berulang pada kehamilan berikutnya.

(58)

(g) Kehamilan dengan tekanan darah tinggi

Pertanyaan ini perlu ditanyakan untuk mendiagnosis apakah klien berisiko mengalami preeklamsia/eklamsia yang tanda dan gejalanya merupakan tingginya tekanan tensi darah klien saat hamil. Kehamilan dengan eklampsia perlu mendapatkan perawatan yang intensif.

(h) Berat bayi <2,5 atau 4 kg

Berat lahir sangat penting untuk mengidentifikasi apakah bayi kecil untuk masa kehamilan (BBMK), suatu kondisi yang biasanya berulang. Apanila persalinan pervaginam, berat lahir mencerminkan bahwa bayi dengan ukuran terterntu berhasil memotong pelvis maternal.

(i) Masalah lain

Setiap komplikasi yang terkait dengan kehamilan harus diketahui sehingga dapat dilakukan antisipasi terhadap komplikasi berulang. Sebagai contoh, kehamilan ektopik cenderung berulang. Kondisi lain yang cenderung berulang adakah anomali kongenital, diabetes gestasional, dan lainnya. Apabila

(59)

kondisi-kondisi ini dilaporkan, sedapat mungkin dapatkan salinan catatan medis (Walyani, 2015). (9) Pola kebiasaan sehari-hari

(a) Nutrisi

Tanyakan kepada klien, apa jenis makanan yang biasa ia makan. Anjurkan klien mengkonsumsi makan yang mengandung zat bezi (150mb besi sulfat, 300mg besi glukonat), asam folat (0,4-0,8 mg/hari), kalori (ibu hamil umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar 2300kkal), protein (74gr/hari), vitamin, dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium, seng, yodium). (Walyani, 2015).

(b) Eliminasi

i. BAB (Buang Air Besar)

Tanyakan kepada klien, apakah BABnya teratur. Apabila klien mengatakan terlalu sering, bisa dicurigai klien mengalami diare sebaliknya apabila klien mengatakan terlalu jarang BAB, bisa dicurigai mengalami konstipasi. Normalnya feses bewarna kuning, kecoklatan, coklat muda.

(60)

ii. BAK (Buang Air Kecil)

Tanyakan kepada klien seberapa sering ia berkemih dalam sehari. Apabila klien mengalami kesulitan berkemih maka bidan harus dapat mengambil tindakan, misalnya memasang kateter. warna urine klien normalnya urine bewarna bening. Apabila klien mengatakan bahwa warna urinenya keruh bisa dicurigai klien menderita DM. (Walyani, 2015).

(c) Istirahat

i. Tidur siang

Kebiasaan tidur siang perlu ditanyakan, tidur siang menguntungkan yang baik untuk kesehatan. Apabila ternyata klien tidak terbiasa tidur siang, anjurkan klien untuk mencoba dan membiasakannya.

ii. Tidur malam

Pola tidur malam perlu ditanyakan wanita hamil tidak boleh kurang tidur, apabila tidur malam jangan kurang dari 8 jam (Walyani, 2015).

(61)

(d) Seksualitas

Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat, tawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil, kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat membahayakan yaitu kurang higienis, ketuban pecah dini dan persalinan bisa terangsang karena sperma mengandung prostaglandin (Walyani, 2015).

(e) Personal hygiene

i. Tanyakan kepada klien seberapa sering ia mandi. Mandi diperlukan untuk menjaga kebersihan atau hygine terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah.

ii. Tanyakan kepada klien, seberapa sering ia mengganti pakaiannya. Pakaian yang digunakan harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut (Walyani, 2015).

(62)

(f) Psikologi budaya

Tradisi yang mempengaruhi kehamilan, hal ini perlu ditanyakan karena bangsa indonesia mempunyai beranekaragam suku bangsa yang tentunya dari tiap suku bangsa tersebut mempunyai tradisi yang dikhususkan bagi wanita saat hamil. Kebiasaan yang merugikan, hal ini mempunyai kebiasaan yang berbeda beda dari berbagai macam-macam kebiasaan yang dimiliki manusia, tentunya ada yang mempunyai dampak yang positif dan negative (Walyani, 2015).

(g) Penggunaan obat-obatan

Hal ini perlu ditanyakan karena minuman keras/obat terlarang tersebut langsung dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan janin, dan menimbulkan kelahiran dengan berat badan lahir rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental. Sehingga, apabila ternyata klien melakukan hal-hal tersebut, bidan harus secara tegas mengingatkan klien harus

(63)

menghentikan kebiasaan buruk tersebut (Walyani, 2015).

c) Pemeriksaan fisik (Data Objektif)

Untuk melengkapi data dalam menegakkan diagnosa, bidan harus melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan inspeksi,palpasi, auskultasi, dan perkusi yang bidan lakukan secara berurutan (Walyani, 2015)

Langkah –langkah pemeiksannya adalah sebagai berikut :

(1) Status generalis (a) Keadaan umum

Untuk mengetahui data ini, bidan perlu mengamati keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan akan bidan laporkan dengan kriteria

(b) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, bidan dapat melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan

composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan coma (pasien tidak dalam keadaan sadar). (Walyani,2015).

(64)

(c) Tanda vital

i. Tekanan darah

Tekanan darah normalnya 100-120/60-80 mmHg, tekanan darah memiliki 2 komponen yaitu sistolik dan diastolik. Pada waktu ventrikel berkontraksi, darah akan dipompakan keseluruh tubuh. Keadaan ini ini disebut sistolik, dan tekanan aliran darah pada saat itu disebut tekanan sistolik. Pada saat ventrikel rileks, darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan aliran darah pada waktu ventrikel sedang rileks disebut tekanan darah diastolik. (Sulistyawati, 2009)

ii. Nadi

Frekuensi denyut nadi dihitung dalam 1 menit, normalnya 60-100x/menit (Walyani, 2015)

iii. Pernapasan

Yang dinilai pada pemeriksaan pernafasan adalah : tipe pernafasan, frekuensi, kedalaman, dan suara nafas. Respirasi normal disebut

eupnea (laki-laki : 12-20x/menit, perempuan :

(65)

iv. Suhu

Suhu normal adalah 36,5-37,5ÂşC, biasanya pemeriksaan suhu tubuh pada mulut, aksila, dan rectal (Walyani, 2015)

(2) Pemeriksaan sistematis (a) Kepala

i. Rambut : warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak

(b) Telinga : kebersihan, gangguan pendengaran (c) Mata : konjungtiva, sklera, kebersihan,

kelainan, gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat).

(d) Hidung : kebersihan, polip, alergi debu. (e) Mulut

i. Bibir : warna, integritas jaringan (lembab, kering, atau pecah-pecah).

ii. lidah : warna, kebersihan.

iii. Gigi : kebersihan, karies. Gangguan pada mulut.

(f) Leher : Pembesaran kelenjar limfe dan Parotitis.

(66)

(h) Payudara : Bentuk, Gangguan, ASI, Keadaan putting, Kebersihan, Bentuk BH. Gangguan pernapasan (auskultasi).

(i) Perut : Bentuk, Striae, Linea, Kontraksi uterus, TFU

(j) Ekstremitas

i. Atas : Gangguan/kelainan, Bentuk. ii. Bawah : Bentuk, Odema, Varises

(k) Genital : Kebersihan, Pengeluaran pervaginam, Keadaan luka jahitan, Tanda-tanda infeksi vagina

(l) Anus : Haemoroid, Kebersihan (3) Data penunjang :

(a) Laboratorium : Kadar Hb, Hmt (Haematorkit), Kadar Leukosit, Golongan darah. (Sulistyawati, 2009)

2) Langkah II Interpretasi Data

Langkah dua yaitu interpretasi data dasar. Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan seingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik (Barus, 2018).

(67)

a) Diagnose Kebidanan

Diagnose kebidanan adalah diagnose yang ditegakkan oleh profesi bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenui standar nomenklatur (tata nama) diagnose kebidanan (Yuliani dkk, 2017).

Diagnosa: Ny.U G2P1A0 Umur 32 Tahun Hamil 38+3 Minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin sudah masuk panggul 3/5 bagian.

Data dasar: Data subyektif:

(1) Ibu mengatakan bernama Ny.U umur 32 tahun. (2) Ibu mengatakan pernah melahirkan 1 kali dan

belum pernah keguguran.

(3) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggaL 03 Maret 2018

Data obyektif:

(1) Tanda-tanda vital:

(a) Tekanan darah: antara 110/70 mmHg sampai 140/90 mmHg.

(b) Pengukuran suhu: suhu 36,5oC sampai 37,5oC. (c) Nadi: nadi normal 80 smpai 100 x/menit.

Referensi

Dokumen terkait

Konsep program Balai Latihan Kerja Industri di Kabupaten Semarang .... Aspek

1) Sisi Operator yaitu Kepu- tusan Eksekutif dari masing- masing Operator untuk melaksanakan adopsi IPv6. 2) Sisi institusi khususnya ITB adalah dengan tetap harus diterapkannya

Pada saat kuliah perdana pelatihan yang diisi oleh Dr Lani Florian, dosen tamu dari The University of Edinburgh, London, beliau menekankan bahwa kunci utama dalam penerapan

Berdasarkan kesimpulan diatas Jumlah kelahiran Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) di bagian anak di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung tahun 2014 terdapat 320

Rasio kecukupan modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang dimoderasi rasio kredit bermasalah. Rasio penyaluran kredit berpengaruh positif dan

Leverage , ukuran perusahaan dan voluntary diclosure saling berkaitan sebagai indikator untuk mengetahui pengaruh terhadap manajemen laba pada

Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat ketat diatur sesuai dengan sifat dasarnya sebagai lembaga kepercayaan, menjadi perantara (intermediasi) antara pihak yang

Alhamdulillah irabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis pa njatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat