• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIARE PADA BALITA DENGAN METODE NAÏVE BAYES SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIARE PADA BALITA DENGAN METODE NAÏVE BAYES SKRIPSI"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN METODE NAÏVE BAYES

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

BAYTIKI KHOERIYAH 311410886

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI

(2)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

BAYTIKI KHOERIYAH 311410886

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI

(3)
(4)
(5)
(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT. yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tersusunlah Skripsi yang berjudul “SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIARE PADA BALITA DENGAN METODE NAÏVE BAYES”.

Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa.

Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

a. Bapak Dr. Ir. Suprianto, M.P selaku Ketua STT Pelita Bangsa

b. Bapak Aswan Supriyadi Sunge, S.E, M.Kom., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa

c. Bapak Suherman, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Nurhadi., S.Kom., M.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

d. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika.

e. Seluruh staf STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.

f. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014, yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1.

g. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.

(7)

v

h. Terimakasih juga kepada Muhammad Hilaludin Al-Fathan dan Sahroni Sahlan. yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis selama ini.

i. Semua pihak yang telah menbantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Bekasi, 30 Oktober 2018

(8)

vi

DAFTAR ISI

P ERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... ..vi

DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xi ABSTRACT ... xii ABSTRAK ... xiii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Dan Pembatasan Masalah... ... ...3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3 1.2.2 Pembatasan Masalah... 3 1.3 Rumusan Masalah ... 4 1.4 Tujuan Penelitian ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 4 1.5.1 Bagi Penulis... 4

(9)

vii

1.5.2 Bagi Pelita Bangsa ... 5

1.5.3 Bagi Masyarakat...5 1.6 Metode Penelitian...5 1.6.1 Studi Literatur…...5 1.6.2 Metode Pustaka...6 1.6.3 MetodeWawancara...6 1.7 Sistematika Penulisan...6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Definisi Judul ... 8

2.1.1 Pengertian Sistem Pakar... 8

2.1.2 Sejarah Sistem Pakar...9

2.1.3 Pengertian Diare……...10

2.2 Teori Basis Data.. ... 12

2.2.1 Pengertian Data...13

2.2.2 Pengertian Database...13

2.2.3 Pengertian MySql...14

2.3 Teori Peancangan Sistem.. ... 14

2.3.1 Naïve Bayes ... 15

2.3.2 UML ... 21

(10)

viii

2.4.1 PHP ... 33

2.4.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

3.2 Sumber Data ... 39

3.3 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pendukung ... 40

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.4.1 Wawancara ... 40 3.4.2 Studi Pusttaka ... 40 3.4.3 Studi Literatur ... 41 3.4.4 Kerangaka Pikir ... 41 3.5 Flowchart Berjalan ... 42 3.6 Tahapan Penelitian ... 42 3.6.1 Pengumplan Data ... 43 3.6.2 Perancangan Sistem... 46

3.6.3 Analisis Hasil Perhitungan ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 52

4.2 Hasil Perancangan Sistem ... 54

(11)

ix

4.2.2 Use Case Diagram ... 55

4.2.3 Activity Diagram ... 56

4.2.4 Sequence Diagram... 63

4.2.5 Class Diagram ... 67

4.3 Hasil Pembuatan Sistem ... 67

4.3.1 Desain Antar Muka (Inteface) ... 67

4.4 Analisa Hasil Perhitungan Naïve Bayes ... 70

4.4.1 Menghitung Probabilitas Kelas ... 70

4.4.2 Menghitung Probabilitas Masing-masing Atribut ... 71

4.4.3 Menghitung Probabilitas Akhir untuk setiap Kelas ... 75

4.4.4 Kasus Perhitungan Naive Bayes ... 75

BAB V KESIMPULAN ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN

(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 notasi use case diaram ... 22

Tabel 2.2 notasi activity diagram ... 22

Tabel 2.3 notasi sequence diagram ... 24

Tabel 2.4 notasi collaboration diagram ... 26

Tabel 2.5 notasi pada class diagram ... 27

Tabel 2.6 notasi component diagram ... 31

Tabel 3.1 Tabel akuisisi Pengetahuan Penyakit diare pada balita ... 43

Tabel 3.2 Atribut Penyakit Diare Pada Balita ... 44

Tabel 3.3 nilai atribut ... 45

Tabel 3.4 perancangan basis data ... 47

Tabel 4.1 Gejala Penyakit Diare Pada Balita ... 52

Tabel 4.2 nilai atribut ... 53

Tabel 4.3 definisi actor ... 56

Tabel 4.4 definisi use case ... 56

Tabel 4.5 keterangan activity diagram login ... 58

Tabel 4.6 keterangan activity diagram admin menu home ... 59

Tabel 4.7 keterangan activity diagram admin manage menu tentang diare ... 60

Tabel 4.8 keterangan activity diagram admin manage menu layanan kami ... 61

Tabel 4.9 keterangan activity diagram admin manage menu tes gejala ... 62

Tabel 4.10 keterangan activity diagram admin manage menu metode ... 63

Tabel 4.11 Probilitas kelas ... 71

Tabel 4.12 atribut jenis kelamin ... 71

Tabel 4.13 atribut usia balita ... 72

Tabel 4.14 atribut frekuensi BAB ... 72

Tabel 4.15 atribut KONSISTENSI TINJA ... 73

Tabel 4.16 atribut keadaan mata ... 73

Tabel 4.17 atribut keadaan turgor ... 73

Tabel 4.18 atribut keinginan untuk minum ... 74

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur metode naïve bayes ... 21

Gambar 2.2 logo mysql ... 38

Gambar 3.1 Kerangka pikiran ... 41

Gambar 3.2 Flowchart Berjalan ... 42

Gambar 3.3 Tahapan Penelitian ... 43

Gambar 3.4 Halaman Awal ... 48

Gambar 3.5 Halaman login ... 49

Gambar 4.1 Relasi antar tabel ... 55

Gambar 4.2 use case diagram aplikasi sistem pakar ... 55

Gambar 4.3 activity diagram sistem pakar ... 57

Gambar 4.4 activity diagram login... 57

Gambar 4.5 activity digram admin menu home ... 58

Gambar 4.6 activity diagram admin menu tentang diare ... 59

Gambar 4.7 activity diagram admin menu layanan kami ... 60

Gambar 4.8 acyivity diagram admin menu tes gejala ... 61

Gambar 4.9 activity digram admin menu metode ... 62

Gambar 4.10 sequence diagram login ... 64

Gambar 4.11 sequence diagram admin manage menu home ... 64

Gambar 4.12 sequence diagram admin manage menu tentang diare ... 65

Gambar 4.13 sequence diagram admin menu layanan kami ... 65

Gambar 4.14 sequence diagram admin manage menu tes gejala ... 66

Gambar 4.15 sequence diagram admin manage menu metode ... 66

Gambar 4.16 class diagram ... 67

Gambar 4.17 tampilan halaman home ... 68

Gambar 4.18 tampilan halaman tentang diare... 68

Gambar 4.19 tampilan halaman layanan kami ... 69

Gambar 4.20 tampilan halaman tes gejala ... 69

(14)

xii

ABSTRACT

Diarrhea is a global problem that has high morbidity (mortality) and mortality (mortality), especially in developing countries like Indonesia. In Indonesia, it can be found that around 60 million diarrhea per year, most (70-80%) of these sufferers are children under five years old (Sugihartiningsih and Hafidudin, 2016: 436). Based on the above data it can be seen that it has a very high prevalence and has a large contribution in increasing the mortality rate of children under five in Indonesia. The purpose of this study is to create an expert system for diagnosing diarrheal disease in infants with naïve Bayes method. stages of research methodology include data collection, system design, system creation, analysis of calculation results. this expert system uses the web base with the PHP program language. To find out the accuracy of the system a system evaluation is carried out by comparing expert results with system results. This system wiil make it easeier for users to know in advance of diarrheal disease in infants.

Keywords: Expert System, Diagnosis, diarrheal disease in toddlers, Naive Bayes, Web

(15)

xiii ABSTRAK

Diare merupakan salah satu permasalahan global yang memiliki angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta kejadian diare setiap tahun sebagian besar (70 -80%) dari penderita ini adalah anak bawah lima tahun, (Sugihartiningsih dan Hafidudin, 2016:436). Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa diare mempunyai prevalensi yang sangat tinggi dan mempunyai andil yang besar dalam meningkatkan angka kematian anak balita di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem pakar dignosa penyakit diare pada balita dengan metode naïve bayes. tahapan metodologi penelitian meliputi pengumpulan data, perancangan sistem, pembuatan sistem, analisis hasil perhitungan . sistem pakar ini menggunakan basis web dengan bahasa program PHP. Untuk mengetahui akurasi sistem dilakukan evaluasi sistem dengan cara membandingkan hasil pakar dengan hasil sistem. Sistem ini akan memudahkan pengguna mengetahui secara dini dari penyakit diare pada balita.

Kata kunci: Sistem Pakar, Diagnosa, penyakit diare pada balita, Naive Bayes, Web

(16)

Penyakit diare adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Diare yang menyerang balita anda mungkin masih normal namun ketika diare yang dialaminya telanjur terus menerus juga akan buruk bagi kesehatan organ organ lainnya. Diare adalah penyakit yang gejalanya dapat dilihat. karena diare adalah sebuah penyakit yang menyerang saluran pencernaan. Diare pada Balita, sangatlah berbahaya, untuk itulah sebagai orang tua harus selalu memperhatikan dimana anak bermain dan bergaul karena setiap saat bakteri virus siap menyerang anak anda di rumah.

Diare merupakan salah satu permasalahan global yang memiliki angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta kejadian diare setiap tahun sebagian besar (70 -80%) dari penderita ini adalah anak bawah lima tahun, (Sugihartiningsih dan Hafidudin, 2016:436). Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa diaremempunyai prevalensi yang sangat tinggi dan mempunyai andil yang besar dalam meningkatkan angka kematian anak balita di Indonesia.

Hasil diagnosa penyakit Diare yang dihasilkan oleh aplikasi sistem pakar tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau rujukan awal mengenai penyakit yang dideritanya. Dengan demikian diharapkan

(17)

orang dapat mengambil tindakan awal secara tepat untuk mencegah atau melakukan tindakan pertama dalam mengatasi penyakitnya tersebut. Di sini peran dokter tetap diperlukan untuk menyimpulkan secara pasti penyakit yang diderita dan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi orang yang mengalami gangguan penyakit pencernaan

Sistem Pakar adalah paket perangkat lunak pengambilan keputusan yang dapat mencapai tingkat performa yang setara atau bahkan lebih dengan pakar manusia di beberapa bidang khusus. Ide dasar dibalik sistem pakar adalah sederhana, keahlian ditransfer dari pakar ke suatu komputer. Pengetahuan ini kemudian disimpan di dalam komputer, dan pengguna menjalankan komputer untuk nasihat spesifik yang diperlukan. Sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat inferensi dan sampai pada suatu kesimpulan khusus. Kemudian, seperti konsultan manusia, ia menasihati nonexpert dan menjelaskan, jika perlu, logika di balik nasihat yang diberikan. (Turban, et al, 2005).

Sistem pakar adalah sistem komputer yang mengemulasi kemampuan kepakaran manusia. Kata mengemulasi diartikan lebih kuat dari simulasi yang berarti bahwa sistem pakar diharapkan mampu bertindak sebagaimana yang dilakukan pakar manusia dalam melakukan penalaran untuk memberikan suatu justifikasi / kesimpulan. Dalam melakukan penalaran, sistem pakar banyak memanfaatkan pengetahuan yang disimpan oleh sistem sebagai basis pengetahuan untuk menyelesaikan masalah pada tingkatan sebanding dengan sistem pakar manusia. (Sri Hartati dan Sari Iswanti,2008)

(18)

Sistem pakar (expert system) adalah salah satu teknik kecerdasan buatan yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar computer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. (Sri Kusumadewi, 2003:109).

Penelitian ini akan membuat “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pencernaan Diare Pada Balita Dengan Metode Naive Bayes” yang dapat digunakan untuk mendiagnosa seseorang dalam mendektesi penyakit pencernaan secara dini.

Pada sistem pakar ini , penulis mengembangkan teknologi dengan memanfaatkan fasilitas layanan berbasis web dengan bahasa pemograman PHP pada computer dengan sistem operasi windows. Untuk mengolah localhost databasenya menggunakan MySql sebagai manajemen database karena MySql memiliki perintah yang relative mudah digunakan dengan sifatnya yang open source dan fleksibel.

1.2 Identifikasi Masalah Dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengidentifikasi kan masalah sebagai berikut:

1. Belum adanya pemahaman yang signifikan dari seseorang pada penyakit Diare.

2. Belum adanya aplikasi pendeteksi penyakit Diare pada Balita. 1.2.2 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut :

(19)

1. Sistem pakar diagnosa penyakit diare pada balita dengan sistem berbasis komputerisasi.

2. Software yang digunakan dalam pembuatan sistem baru tersebut menggunakan PHP da MySql.

1.3 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan yang ada adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara merancang sistem pakar diagnosa penyakit diare pada balita yang dapat mempermudah seseorang untuk mengenali penyakit pencernaan ?

2. Bagaimana mendeteksi dini penyakit diare ? 1.4 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem pakar untuk diagnosa secara dini penyakit pencernaan menggunakan metode naive bayes.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Penulis

1. Membuat wawasan keilmuan bagi penulis tentang pengetahuan dalam bidang teknik informatika khususnya perancangnya sistem pakar diagnosa penyakit diare pada balita.

2. Mendapat wawasan dalam pengetahuan tentang sistem pakar,ilmu pakar dan ilmu kesehatan.

(20)

1.5.2 Bagi Pelita Bangsa

1. Mendorong terwujudnya budaya penelitian kajian keilmuan.

2. Meningkatkan konsep, seni dan teknologi baru dalam menunjukkan peningkatan kualitas pendidikan nasional.

3. Memberikan referensi untuk penelitian lebih lanjut dalam perancangan sistem informatika.

1.5.3 Bagi Masyarakat

1. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat luas dalam mendiagnosa gejala penyakit diare .pada balita

2. Aplikasi ini juga diharapkan dapat mengatasi keterbatasan tenaga ahli kesehatan, tetapi tidak menggantikan secara menyeluruh.

3. Dan diharapkan mampu mendekati kemampuan dan kecerdasan pakar dalam memberikan informasi untuk mendiagnosa penyakit.

1.6 Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan tugas akhir,penulis menggunakan beberapa metode, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1.6.1 Studi literatur

Adalah Serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.

(21)

1.6.2 Metode Pustaka

Bahan-bahan yang digunakan di dalam landasan teori dalam laporan penulisan ini diperoleh dan didapatkan dari berbagai sumber tertulis, yaitu buku-buku panduan yang terkait dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk digunakan dalam penyusunan laporan penulisan.

1.6.3 Metode Wawancara

Bahan-bahan yang dipergunakan di dalam landasan teori dalam laporan penulisan ini diperoleh dan didapatkan dengan bertanya langsung kepada narasumber terkait.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan penelitian ini, maka digunakan sistematika penulisan yang bertujuan untuk mempermudah pembaca menelusuri dan memahami isi penelitian sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan tentang landasan teori yang merupakan teori dasar dan teori yang akan mendukung dalam proses perancangan, perencanaan sistem pakar diagnosa penyakit preeklampsia.

(22)

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini merupakan penjabaran tentang metode penelitian yang merupakan yang secara garis besar telah disinggung dalam pendahuluan. Dalam bab ini membahas metode pengumpulan data dan metode analisis serta kerangka berfikir penulis dalam melakukan penelitian ini.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menyorot objektif terhadap hasil penelitian, tolak ukurnya dapat dilihat pada persiapan, asumsi, hipotesis, metode penelitian, dan komponen-komponen yang lain.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari uraian yang sudah diterangkan pada bab-bab sebelumnya dan juga berisi saran untuk pengembangan lebih lanjut.

(23)

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Judul

2.1.1 Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem komputer yang mengemulasi kemampuan kepakaran manusia. Kata mengemulasi diartikan lebih kuat dari simulasi yang berarti bahwa sistem pakar diharapkan mampu bertindak sebagaimana yang dilakukan pakar manusia dalam melakukan penalaran untuk memberikan suatu justifikasi / kesimpulan. Dalam melakukan penalaran, sistem pakar banyak memanfaatkan pengetahuan yang disimpan oleh sistem sebagai basis pengetahuan untuk menyelesaikan masalah pada tingkatan sebanding dengan sistem pakar manusia. (Sri Hartati dan Sari Iswanti,2008 : 152)

Sistem pakar Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengakuisisi pengetahuan manusia ke dalam komputer dengan tujuan agar komputer dapat menyelesaikan masalah tertentu seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Tujuan dari sistem pakar tidak untuk menggantikan peran manusia, tetapi sebagai bahanpengetahuan manusia yang disajikan dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang (Muslim et al., 2015: 1)

Sistem pakar (expert system) adalah salah satu teknik kecerdasan buatan yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar computer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. (Sri Kusumadewi, 2003:109).

(24)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan pengertian sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.

2.1.2 Sejarah Sistem Pakar

Sistem pakar dikembangkan oleh komunitas artificial intelligence pada pertengahantahun 1960. Pada periode ini, penelitian tentang artificial intelligence didominasi oleh adanyakepercayaan bahwa beberapa aturan-aturan dari serangkaian pemikiran dengan memanfaatkankemampuan komputer dapat menghasilkan performansi pakar atau setaraf dengan manusia super.Arah pengembangan dari sub bidang artificial intelligence ini adalah general-purpose problem solver (GPS). General-purpose problem solver (GPS) merupakan prosedur yang dikembangkanoleh Newell dan Simon [1973] dari teori mesin logika, yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu komputer “cerdas”. Inilah yang kemudian dianggap sebagai pendahulu darisistem pakar. Pada pertengahan tahun 1960 terjadi pergeseran dari general-purpose menjadi special- purpose program dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu sistem mengidentifikasi struktur molekul suatu komposisi kimia yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum di Stanford University. Mulai saat itu para peneliti mengakui bahwa mekanisme pemecahan masalah hanya merupakan sebagian kecil dari suatu permasalahan yang komplek.

(25)

2.1.3 Pengertian Penyakit Diare

Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Dan definisi resmi medis dari diare adalah BAB ata(defekasi) yang melebihi 200 gram per hari.

Berdasar metaanalisis di seluruh dunia, setiap anak minimal mengalami diare satu kali setiap tahun. Dari setiap lima pasien anak yang datang karena diare, satu di antaranya akibat rotavirus. Bakteri dan parasit juga dapat menyebabkan diare. Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Kemudian, dari 60 anak yang dirawat di rumah sakit akibat diare satu di antaranya juga karena rotavirus.

Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.

Selain karena rotavirus, diare juga bisa terjadi akibat kurang gizi, alergi, tidak tahan terhadap laktosa, dan sebagainya. Bayi dan balita banyak yang memiliki intoleransi terhadap laktosa dikarenakan tubuh tidak punya atau hanya sedikit memiliki enzim laktose yang berfungsi mencerna laktosa yang terkandung susu sapi.

(26)

Tidak demikian dengan bayi yang menyusu ASI. Bayi tersebut tidak akan mengalami intoleransi laktosa karena di dalam ASI terkandung enzim laktose. Disamping itu, ASI terjamin kebersihannya karena langsung diminum tanpa wadah seperti saat minum susu formula dengan botol dan dot.

Diare dapat merupakan efek sampingan banyak obat terutama antibiotik. Selain itu, bahan-bahan pemanis buatan sorbitol dan manitol yang ada dalam permen karet serta produk-produk bebas gula lainnya menimbulkan diare, hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi lebih dari 3x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai :

1. Muntah

2. Badan lesu atau lemah

3. Panas

4. Tidak nafsu makan

5. Darah dan lendir dalam kotoran

Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit

(27)

kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi.

Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak.

Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.

2.2 Teori Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. Basis Data adalah sebuah penyimpanan data yang besar yang bisa digunakan oleh banyak pengguna dan departemen. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. basis data tidak lagi dipegang oleh satu departemen, tetapi dibagikan ke seluruh departemen pada perusahaan. Basis Data itu sendiri tidak hanya memegang data operasional organisasi tetapi juga penggambaran dari data tersebut (Connolly &Begg, 2010:64).

Basis data adalah kumpulan data store yang terintegrasi yang diatur dan di kontrol secara sentral. Sebuah basis data biasanya menyimpan

(28)

ribuan class. Informasi yang disimpan termasuk class attribute dan relasi antar class. Basis data juga menyimpan informasi yang deksriptif seperti nama atribut, pemberian batasan suatu nilai, dan kontrol akses untuk data-data yang sensitif (Satzinger, Robert, & Stephen, 2005: 398). Basi data juga diartikan sebagai sekumpulan file dikomputer yang saling terhubung. File -file ini diatur sesuai kesamaan elemennya, sehingga data yang diinginka dapat dicari secara mudah (Williams & Sawyer, 2007: 181). .2.1 Pengertian Data

Menurut Indrajani (2009:2) menjelaskan beberapa definisi tentang data berikut ini :

1. Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.

2. Data adalah ukuran objektif dari atribut dari entitas seperti orang, tempat, benda, kejadian.

3. Data adalah representasi fakta yang mewakili suatu objek seperti pelanggan, karyawan, mahasiswa, dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan kombinasinya. Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa data merupakan kumpulan fakta yang merupakan representasi entitas atau objek, dan kemudian disimpan kedalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi bahkan kombinasinya yang diproses untuk menyajikan informasi.

(29)

Database atau disebut Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat diolah menjadi informasi yang disimpan pada media elektronik. Sedangkan untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak DBMS (Database Management System) yang merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data secara praktis dan efisien. Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data kepada user (pengguna).

Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang bagaimana data disimpan, dipelihara dan tetap dapat diambil (akses) secara efisien. Pengertian dari efisien adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh pengguna awam tanpa mengetahui kompleksitas strukturnya. (Wahana Komputer : 2010)

2.2.3 Pengertian MySQL

Menurut Betha Sidik (2012 : 333 – 334) MySQL merupakan database yang termasuk paling populer dilingkungan Linux, Kepopuleran ini karena ditunjang performansi query dari databasenya yang saat ini bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah. Database MySQL kini telah dimiliki Oracle. Pengembang MySQL kemudian mengembangkan database yang murni opensource dan freeware dengan nama MariaDB.

2.3 Teori Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan kegiatan merancang atau mendesain suatu sistem agar project yang akan dikerjakan nanti tidak mengalami kesalahan alur

(30)

program yang fatal dan perancangan sistem yang baik akan mempermudah programmer dalam membuat programnya.

2.3.1 Naïve Bayes

Suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. data flow diagram merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan system yang sedang berjalan logis.pengertian secara umum dari data flow diagram adalah suatu newtrok yang menggambarkan suatu sistem automata atau komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.( Tata Sutabri, 2012:163).

A. Rumus Naïve Bayes Classifier

Sebelum menjelaskan Naïve Bayes Classifier ini, akan dijelaskan terlebih dahulu Teorema Bayes yang menjadi dasar dari metoda tersebut. Pada Teorema Bayes, bila terdapat dua kejadian yang terpisah (misalkan X dan H), maka Teorema Bayes dirumuskan sebagai berikut (Bustami 2013).:

Keterangan

(31)

H : Hipotesis data merupakan suatu class spesifik

P(H|X) : Probabilitas hipotesis H berdasar kondisi X (posteriori probabilitas)

P(H) : Probabilitas hipotesis H (prior probabilitas)

 P(X|H) : Probabilitas X berdasarkan kondisi pada hipotesis H

 P(X) : Probabilitas X

Teorema Bayes sering pula dikembangkan mengingat berlakunya hukum probabilitas total, menjadi seperti berikut:

Keterangan :

i : 1,2,3, ... , n jumlah data Hipotesis (prior probabilitas)

 dimana : H1 U H2 U H3 ... U Hn = S

 S : Probabilitas total H

Untuk menjelaskan Teorema Naïve Bayes, perlu diketahui bahwa proses klasifikasi memerlukan sejumlah petunjuk untuk menentukan kelas apa yang

(32)

cocok bagi sampel yang dianalisis tersebut. Karena itu, Teorema Bayes di atas disesuaikan sebagai berikut:

Di mana Variabel C merepresentasikan kelas, sementara variabel F1 ...

Fn merepresentasikan karakteristik petunjuk yang dibutuhkan untuk melakukan

klasifikasi. Maka rumus tersebut menjelaskan bahwa peluang masuknya sampel karakteristik tertentu dalam kelas C (Posterior) adalah peluang munculnya kelas C

(sebelum masuknya sampel tersebut, seringkali disebut prior), dikali dengan peluang kemunculan karakteristik-karakteristik sampel pada kelas C (disebut juga

likelihood), dibagi dengan peluang kemunculan karakteristik-karakteristik sampel secara global (disebut juga evidence). Karena itu, rumus di atas dapat pula ditulis secara sederhana sebagai berikut:

Nilai Evidence selalu tetap untuk setiap kelas pada satu sampel. Nilai dari posterior tersebut nantinya akan dibandingkan dengan nilai-nilai posterior kelas lainnya untuk menentukan ke kelas apa suatu sampel akan diklasifikasikan. Penjabaran lebih lanjut rumus Bayes tersebut dilakukan dengan menjabarkan

(33)

Dapat dilihat bahwa hasil penjabaran tersebut menyebabkan semakin banyak dan semakin kompleksnya faktor - faktor syarat yang mempengaruhi nilai probabilitas, yang hampir mustahil untuk dianalisa satu persatu. Akibatnya, perhitungan tersebut menjadi sulit untuk dilakukan. Disinilah digunakan asumsi independensi yang sangat tinggi (naif), bahwa masing-masing petunjuk

(F1,F2 , ..., Fn) saling bebas (independen) satu sama lain. Dengan asumsi

tersebut, maka berlaku suatu kesamaan sebagai berikut:

Untuk i≠j, sehingga :

Atau dapat dituliskan dalam notasi

(34)

Persamaan di atas merupakan model dari teorema Naïve Bayes yang selanjutnya akan digunakan dalam proses klasifikasi. Untuk klasifikasi dengan data kontinyu digunakan rumus Densitas Gauss :

Keterangan

 P : Peluang

 Xi : Atribut ke-i

 xi : Nilai Atribut ke-i

 Y : Kelas yang dicari

 yi : Sub-kelas yang dicari

μ : mean, menyatakan rata-rata dari seluruh atribut

(35)

B. Alur Metode Naive Bayes

Alur dari metode Naive Bayes dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:

gambar 2.1 Alur Metode Naive Bayes

Adapun keterangan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:

1. Membaca Data Training

2. Menghitung Jumlah dan Probabilitas, namun jika data numerik maka

a. Menghitung nilai mean dan Dtandar Deviasi dari masing-masing parameter yang merupakan numerik. Adapun persamaan untuk mencari nilai rata-rata hitung (mean) adalah seperti dalam persamaan berikut ini:

(36)

Atau

Keterangan

 μ : nilai rata-rata hitung (mean)

 xi : nilai x ke-i

 n : jumlah sampel

Sedangkan persamaan untuk menghitung nilai Nilai Simpangan Baku (Standar Deviasi) dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan

 σ :standar deviasi

 xi : nilai x ke-i

 μ : nilai rata-rata hitung (mean)

(37)

b. Menghitung nilai probabilistik dengan cara menghitung jumlah data yang sesuai dari kategori yang sama dibagi dengan jumlah data pada kategori tersebut.

3. Mendapatkan nilai dalam tabel mean, Standar Deviasi dan Probabilitas

4. Menghasilkan Solusi

2.3.2 UML (Unified Modeling Language)

Adapun berbagai pendapat mengenai (UML) Unified Modeling Language yakni sebagai berikut :

UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. (Nugroho, 2010:6)

UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP). (Nugroho, 2009:4)

(38)

beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. (Herlawati, 2011:10)

Beberapa daftar simbol notasi pada UML (Unified Modeling Language) adapun sebagai berikut :

Tabel 2.1 Notasi Use Case Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Actor Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem

berkomunikasi dengan aplikasi lain dan

membutuhkan input atau memberikan output, maka aplikasi tersebut juga bisa danggap sebagai actor. Use case Use case digambarkan

sebagai lingkaran elips dengan nama use case dituliskan didalam elips tersebut.

Asosias Asosiasi digunakan untuk menghubungkan actor

(39)

dengan use case. Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case. Tabel 2.2 Notasi Activity Diagram

SIMBOL KETERANGAN

Titik Awal Titik Akhir

Activity

Pilihan Untuk mengambil Keputusan

Fork; Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara parallel atau

untuk menggabungkan dua kegiatan peralel menjadi satu.

Rake; Menunjukkan adanya dekomposisi

Tanda Waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Aliran akhir (Flow Final)

Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram

(40)

Object Object merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyek

didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma Actor Actor juga dapat

berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.

Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah obyek. Activation Activation dinotasikan

sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada

(41)

sebuah lifeline. Activation mengindikasikan sebuah obyek yang akan melakukan sebuah aksi. Message Message, digambarkan

dengan anak panah

horizontal antara

Activation. Message mengindikasikan

komunikasi antara object-object.

Tabel 2.4 Notasi Collaboration Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Object Object merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyek

didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma

Actor Actor juga dapat

berkomunikasi dengan object, maka actor juga

(42)

dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.

Message Message, digambarkan dengan anak panah yang mengarah antar obyek dan diberi label urutan

nomor yang

mengindikasikan urutan komunikasi yang terjadi antar obyek.

Tabel 2.5 Notasi pada Class Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Class Class adalah blok - blok

pembangun pada

pemrograman berorientasi obyek.

Sebuah class

digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class.

(43)

Bagian tengah mendefinisikan

property/atribut class.

Bagian akhir

mendefinisikan method method dari sebuah class.

Assosiation Sebuah asosiasi

merupakan sebuah

relationship paling umum antara 2 class, dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class.

Garis ini bisa

melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum

multiplisitas pada sebuah relationship (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

(44)

Composition Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut

memiliki relasi

Composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship composition

digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang berisi/solid. Dependency Kadangkala sebuah class

menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency

digunakan untuk

menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang

(45)

lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

Aggregation Aggregation mengindikasikan

keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi “mempunyai sebuah” atau “bagian dari”. Sebuah aggregation digambarkan

sebagai sebuah garis dengan sebuah jajaran genjang yang tidak berisi/tidak solid.

Generalizati on

Sebuah relasi

generalization sepadan dengan sebuah relasi inheritance pada konsep berorientasi obyek. Sebuah generalization dilambangkan dengan

(46)

sebuah panah dengan kepala panah yang tidak solid yang mengarah ke

kelas

“parent”-nya/induknya. Tabel 2.6 Notasi Component Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

komponen Sebuah komponen melambangkan sebuah entitas software dalam sebuah sistem. Sebuah komponen dinotasikan sebagai sebuah kotak segiempat dengan dua kotak kecil tambahan

yang menempel

disebelah kirinya.

Depedency Sebuah Dependency digunakan untuk menotasikan relasi antara dua komponen. Notasinya adalah tanda panah putus-putus

(47)

yang diarahkan kepada komponen tempat sebuah komponen itu bergantung.

Tabel 2.7 Notasi Deployment Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

komponen Pada deployment diagram,

komponenkomponen yang ada diletakkan didalam node untuk memastikan

keberadaan posisi mereka

Node Node menggambarkan bagian-bagian

hardware dalam

sebuah sistem. Notasi

untuk node

digambarkan sebagai sebuah kubus 3 dimensi.

Association Sebuah association digambarkan sebagai

(48)

sebuah garis yang menghubungkan dua node yang mengindikasikan jalur komunikasi antara element-elemen hardware.

2.4 Teori Bahasa pemograman 2.4.1 PHP

Menurut Abdullah Rohi, (2015:3), PHP singkatan dari Hypertext Prepocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemograman yang diproses di sisi server. Fungsi Utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database. Data website akan dimasukan ke database, diedit, dihapus, dan ditampilkan pada website yang diatur oleh PHP.

2.4.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan 1. XAMPP

Merupakan aplikasi yang mengintregasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi modul PHP, MySQL, web server Apache. XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.

(49)

Selain sebagai web server, XAMPP juga menunjang beberapa Bahasa pemrograman khusus dalam website yakni PHP, MySQL dan Perl. PHP merupakan suatu Bahasa yang sering digunakan oleh programmer khusus Back End karena memang lebih mengutamakan logika dibanding tampilan, beda halnya dengan HTML atau CSS. Oleh karena itu script PHP tidak akan terlihat dalam tampilan website anda.

Selain sebagai web server, XAMPP juga menunjang beberapa Bahasa pemrograman khusus dalam website yakni PHP, MySQL dan Perl. PHP merupakan suatu Bahasa yang sering digunakan oleh programmer khusus Back End karena memang lebih mengutamakan logika dibanding tampilan, beda halnya dengan HTML atau CSS. Oleh karena itu script PHP tidak akan terlihat dalam tampilan website anda. Sampai saat ini sudah terdapat PHP versi 5.5.0.

MySQL merupakan suatu software yang digunakan untuk mengelola SQL (Structured Query Language). Bahasa ini biasa digunakan untuk keperluan database khusus pada website. Pengelolaan database yang dimaksudkan adalah untuk menambah data, mengubah, menghapus dan lain – lain. Keberadaan MySQL juga biasanya identic dengan Bahasa PHP.

Selanjutnya adalah tools bernama Perl. Bahasa pemrograman yang satu ini tidak hanya digunakan untuk pengelolaan website saja namun juga dalam berbagai hal, juga merupakan salah satu Bahasa pemrograman versi jadul namun tetap bisa eksis sampai sekarang. Perl pertama kali dikenalkan pada tahun 1987 dimana saat itu masih menggunakan Unix.

(50)

Bagian – bagian penting pada Xammp :

1. Htdocs

Htdocs merupakan sebuah folder penyimpanan web server untuk halaman – halaman web yang sudah dibuat dan nantinya akan ditampilkan. Baik pada web server yang asli maupun XAMPP bentuk Htdocs-nya sama namun yang berbeda adalah di kapasitasnya. Karena XAMPP menggunakan penyimpanan internal komputer maka kapasitasnya menyesuaikan komputer anda. Sedangkan pada

hosting berbayar kapasitas yang disediakan mengikuti ketentuan yang dibuat.

2. phpMyAdmin

phpMyAdmin merupakan suatu software khusus untuk mengelola administrasi MySQL. Jika pada Htdocs menyimpan file – file tampilan web anda maka di phpMyAdmin ini terdapat semua database yang anda gunakan untuk keperluan website.

3. Control Panel

Sesuai dengan namanya, di Control Panel ini anda dapat mengontrol atau mengendalikan XAMPP dengan lebih efektif, mulai dari mengatur setting website, database, dan masih banyak lagi. Dalam dunia hosting lebih dikenal istilah CPanel.

Itulah penjelasan mengenai pengertian XAMPP beserta fungsi dan bagian-bagian penting yang terdapat pada XAMPP. Dengan adanya software ini, web developer

(51)

dapat dengan mudah membuat dan mengolah suatu website, entah itu website personal maupun perusahaan. Keberadaan XAMPP ini sangat membantu, terlebih software ini berlisensi GNU dan dapat anda download secara gratis.

2. Notepad++

Notepad++ adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman.

3. Web Browser

Google Chrome Google Chrome atau disingkat Chrome adalah web browser freeware yang dirancang dan dikembangkan oleh Google Inc.

4.PHP

PHP adalah bahasa pemrograman berbasis web. Bahasa ini mempunyai kelebihan yaitu kompabilitasnya dengan berbagai macam jenis database, dukungan dengan berbagai macam jenis sistem operasi. PHP lebih cocok dan umum digunakan jika digabungkan dengan database MySQL. MySQL dengan PHP seakan-akan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tentunya untuk dapat menggunakan keduanya dibutuhka tingkat kemampuan programming tertentu.

5. MySQL

MySQL merupakan RDBMS (Relational Data Base Management Sistem). MySQL didistribusikan secara open source dan gratis mulai tahun 1996,tetapi mempunyai sejarah pengembangan sejak tahun 1979. Database MySQL adalah database yang sangat powerfull, stabil, mudah. MySQL sangat banyak dipakai dalam sistem database web dengan menggunakan PHP.

(52)

seperti sistem database SQL (Structured Query Language) yang lain, MySQL juga dilengkapi dengan perintah-perintah dan sintaks-sintaks SQL, dengan keunggulan sebagai berikut.

a. Konsep database MySQL berkecepatan tinggi tentang sistem penyajian data.

b. Harga yang relatif murah, karena ada yang dapat diperoleh secara gratis.

c. Sintaks bahasanya menggunakan perintah yang sederhana.

d. Dapat bekerja dalam beberapa system operasi seperti Windows, Linux, MacOs, Unix (Solaris, AIX, dan DEC Unix), FreeBSD, OS/2, Irix.

e. Dukungan penggunaan banyak tersedia. (Swastika, 2006).

(53)

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Asri Medika Cikarang dengan narasumber Bidan Lulu Azhari, selaku bidan praktek di Rumah Sakit Asri Medika Cikarang. Yang dibutuhkan dalam proses wawancara yaitu 1 hari.

3.2 Sumber Data

Penulis menggunakan sumber data untuk mendukung penelitian dalam menyelesaikan Tugas Akhir. Sumber datanya meliputi data primer dan data sekunder. Nur Indriantoro dan supomo (2009) mengemukakan definisi dan contoh data yang di ambil dari objek penelitian yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil / diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data jenis ini diperoleh dari hasil wawancara

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung yang sumbernya diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang di publikasikan dan yang tidak di publikasikan. Adapun data sekunder yang diambil dalam penelitian ini adalah data yang berupa faktaa yang berhubungan dengan gejala dan penyakit Diare pada balita.

(54)

3.3 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pendukung 1. Perangkat Keras

Laptop ASUS K43U

Processor AMD Dual Core E450 RAM 2048 MB

2. Perangkat Lunak

Sistem operasi Windows 7 Ultimate 64 Bit Xampp V3.2.2 dan Notepade++

3.4 Metode Pengumpulan data

Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan guna memperoleh data-data untuk dianalisa dan diolah, sehingga ditemukan permasalahan apa saja yang ada dan diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan jalan keluar atau penyelesaian dari permasalahan tersebut. Dalam proses pengumpulan data ada tiga cara yang biasa dilakukan, yaitu :

3.4.1 Wawancara

Suatu metode akuisisi yang sering digunakan dengan melibatkan pembicaraan dengan pakar secara langsung dalam mengadakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada orang yang mempunyai kapasitas dan informasi tentang ikan nila merah untuk pelaksanaan penelitian.

(55)

3.4.2 Studi pustaka

Studi kepustakaan merupakan langkah-langkah dalam mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian dan untuk mengetahui sampai mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian itu telah berkembang, sampai mana terdapat kesimpulan yang pernah dibuat pada jurnal, buku-buku, makalah-makalah, situs internet, dan lain-lain.

3.4.3 Studi literatur

Adalah Serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.

3.5 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ada pada gambar 3.1 di bawah ini :

(56)

3.5.1 Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data yakni tahap yang dilakukan dengan mempelajari aspek-aspek dari sumber penelitian dengan cara mewawancarai seorang narasumber, mempelajari studi pustaka dan studi letiratur dengan cara mencari jenis-jenis penyakit pencernaan dan gejala-gejala dari prnyakit pencernaan.

Adapun Penyakit Diare pada Balita dan gejala-gejalanya :

Tabel 3.1 Tabel akuisisi Pengetahuan Penyakit diare pada balita

Kode Penyakit Nama Penyakit Gejala Penyakit

P1

Diare

-Frekuensi Bab Lebih Dari 3 Kali. -Konsistensi Tinja Cair/Lembek -Mata Cekung -Keadaan Turgor Kembali Sangat Lambt/Kembali Lambat -Badan Gelisah/Tidak Sadar

Setelah Itu Kategori Diagnosis Tersebut Selanjutnya Igunakan Sebagai Data Input Untuk Program Sistem Pakar. Penjelasan Data Input Perangkat Lunak Diberikan Sebagai Berikut :

(57)

1. Atribut Penyakit Diare Pada Balita

Tabel 3.2 Atribut Penyakit Diare Pada Balita

Kode Nama Atribut Status Atribut

A1 Jenis Kelamin Dicari

A2 Usia Diketahui

A3 Frekuensi Bab Diketahui

A4 Konsistensi Tinja Diketahui

A5 Keadaan Mata Diketahui

A6 Keadaan Turgor Diketahui

A7 Keinginan Untuk Minum Diketahui

A8 Keadaan Umum Diketahui

2. Nilai Atribut

Tabel 3.3 Nilai Atribut

No. Nama Atribut Nilai Atribut

1. Jenis Kelmin Laki-Laki

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Usia Balita <6 Bulan

4. Usia Balita 6-11 Bulan

6. Usia Balita 12-23 Bulan

7. Usia Balita 24-35 Bulan

8. Usia Balita 36-47 Bulan

9. Usia Balita 48-59 Bulan

10. Frekuensi BAB >3 Kali 11. Konsistensi Tinja Cair 12 Konsistensi Tinja Lembek 13 Konsistensi Tinja Padat

14. Keadaan Mata Cekung

15. Keadaan Mata Tidak Cekung 16. Keadaan Turgor Kembali Lambat 17. Keadaan Turgor Kembli Sangat Lambat 18. Keadaan Turgor Kembali Segera

19 Keinginan Minum Malas

20. Keinginan Minum Ingin Minum Terus 21. Keinginan Minum Normal

22. Keadaan Umum Sadar

23. Keadaan Umum Gelisah

24. Keadaan Umum Tidak Sadar

(58)

Merupakan pengambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

1. Perancangan Basis Data

Basis data merupakan tabel berisi baris jumlah data dan kolom kriteria diagnosis serta hasil diagnosis dari hasil praproses yang akan digunakan sebagai data latih. Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi berupa kriteria diagnosis penyakit pencernaan. Data latih tersebut akan diolah pada program sistem pakar untuk diklasifikasikan dengan metode Naive Bayes Classifier sehingga dihasilkan keluaran berupa keputusan atau diagnosis adanya dugaan penyakit Diare pada Balita.

Tabel perancangan basis data yang digunakan ditunjukkan pada tabel 3.4 Dalam basis data ini menggunakan tipe data varchar.

Tabel 3.4 Perancangan Basis Data

Id_Gejala Gejala Tipe Data

G1 Jenis Kelamin Laki-Laki Varchar

G2 Jenis Kelamin Perempuan Varchar

G3 Usia Balita <6 Bulan Varchar

G4 Usia Balita 6-11 Bulan Varchar

G6 Usia Balita12-23 Bulan Varchar

G7 Usia Balita24-35 Bulan Varchar

G8 Usia Balita36-47 Bulan Varchar

G9 Usia Balita48-59 Bulan Varchar

G10 Frekuensi BAB>3 Kali Varchar

G11 Konsistensi Tinja Cair Varchar

(59)

G13 Konsistensi Tinja Padat Varchar

G14 Keadaan MataCekung Varchar

G15 Keadaan Mata Tidak Cekung Varchar

G16 Keadaan Turgor Kembali Lambat Varchar G17 Keadaan Turgor Kembli Sangat Lambat Varchar G18 Keadaan Turgor Kembali Segera Varchar

G19 Keinginan Minum Malas Varchar

G20 Keinginan Minum Ingin Minum Terus Varchar

G21 Keinginan MinumNormal Varchar

G22 Keadaan Umum Sadar Varchar

G23 Keadaan Umum Gelisah Varchar

G24 Keadaan Umum Tidak Sadar Varchar

2. Perancangan Desain Antar Muka

Perancangan desain antarmuka dilakukan sebagai gambaran awal terhadap Graphic User Interface (GUI) yang akan digunakan oleh pengguna. Perancangan Graphic User Interface pada program sistem pakar sebagai bantu diagnosis ini menggunakan bahasa pemrograman PHP.

(60)

Gambar 3.2 Halaman Awal

(61)

3.5.3 Analisis Hasil Perhitungan

Perhitungan menggunakan metode Naive Bayes Classifier bertujuan untuk mengklasifikasikan data uji melalui satu set data latih yang telah ada sebelumnya sehingga dapat mengetahui hubungan antara fitur data dengan variabel kelas yang dibentuk melalui probabilitas bagi setiap klasifikasinya dengan menggunakan asumsi independensi. Berikut ini merupakan tahap perhitungan menggunakan Naïve Bayes Classifier :

1. Mendefinisikan variabel dan kelas hasil klasifikasi

P(Bi|A) adalah variabel yang mewakili hasil klasifikasi untuk mengetahui hasil diagnosis penyakit yang diderita orang tersebut. Maka diperlukan perhitungan untuk mengetahui peluang terjadinya kelas diagnosis Bi jika diketahui gejala Ai. Nilai Bi adalah hasil kelas diagnosis dan Ai adalah gejala yang akan diperoleh probabilitasnya untuk mendiagnosis waspada penyakit pencernaan

2. Perhitungan Probabilitas Prior

Perhitungan Probabilitas prior dengan cara menghitung peluang munculnya suatu kelas Bi. Probabilitas prior diperoleh dengan cara perhitungan munculnya suatu kelas dari data latih dibandingkan dengan jumlah total data latih. Perhitungan probabilitas prior untuk kemungkinan kelas Bi berdasarkan persamaan berikut :

P(Bi) : Probabilitas prior kemungkinan kelas Bi terjadi.

(62)

B: Merupakan total jumlah data pada basis data latih. 3. Perhitungan probabilitas posterior

Perhitungan probabilitas posterior merupakan peluang kemunculan suatu hipotesis benar untuk sampel data A yang diamati menggunakan persamaan dasar Naïve Bayes yang ditunjukkan pada persamaan dibawah ini :

(�|) = P(A|B)P(B)�(�)

Atau dapat juga ditulis sebagai

Perhitungan P(A|B) yang merupakan probabilitas kemunculan masing- masing fitur gejala input yang mempengaruhi munculnya kejadian B1 atau diagnosis waspada penyakit pencernaan menggunakan persamaan berikut:

4. Perhitungan kejadian kelas diagnosis

Perhitungan menggunakan persamaan lanjutan Naïve Bayes Classifier. Menggunakan asumsi independensi yang sangat tinggi seperti yang diperlihatkan pada persamaan di bawah:

Sehingga penjabaran untuk setiap kemungkinan perhitungan P(A|Bi) sebagai berikut:

1) Mencari P(A|Bi) sebagai hasil kemungkinan kelas diagnosis Penyakit Diare “Yes” :

(63)

P(B1|A1,A2,A3,A4,A5,A6,A7,A8,A9,A10,A11,A12,A13,A14,A15) =

P(A1)xP(A2)xP(A3)xP(A4)xP(A5)xP(A6)xP(A7)xP(A8)xP(A9)xP(A10)xP(A11) xP(A12)xP(A13)xP(A14)xP(15)xP(B1)

2) Mencari P(A|Bi) sebagai hasil kemungkinan kelas diagnosis Penyakit Diare “No” :

P(B2|A1,A2,A3,A4,A5,A6,A7,A8,A9,A10,A11,A12,A13,A14,A15) =

P(A1)xP(A2)xP(A3)xP(A4)xP(A5)xP(A6)xP(A7)xP(A8)xP(A9)xP(A10)xP(A11) xP(A12)xP(A13)xP(A14)xP(15)xP(B2) =

Perhitungan probabilitas masing kriteria dilakukan dalam masing-masing kelas diagnosis yaitu nilai P(A|Bi) dihasilkan dari P(Bi|A) pada setiap kemungkinan. Oleh karena itu perhitungan P(A|Bi).P(Bi) yang digunakan sebagai hasil keputusan diagnosis adalah perhitungan nilai yang paling maksimum.

(64)

Tahap utama dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara, studi pustaka dan studi literatur dan diperoleh informasi berupa penyakit Diare Pada Blita dan gejala-gejalanya seperti pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.1 Gejala Penyakit Diare Pada Balita

Id_Gejala Gejala

G1 Jenis Kelamin Laki-Laki G2 Jenis Kelamin Perempuan G3 Usia Balita <6 Bulan G4 Usia Balita 6-11 Bulan G6 Usia Balita12-23 Bulan G7 Usia Balita24-35 Bulan G8 Usia Balita36-47 Bulan G9 Usia Balita48-59 Bulan G10 Frekuensi BAB>3 Kali G11 Konsistensi Tinja Cair G12 Konsistensi Tinja Lembek G13 Konsistensi Tinja Padat

G14 Keadaan MataCekung

G15 Keadaan Mata Tidak Cekung G16 Keadaan Turgor Kembali Lambat G17 Keadaan Turgor Kembli Sangat Lambat G18 Keadaan Turgor Kembali Segera

G19 Keinginan Minum Malas

G20 Keinginan Minum Ingin Minum Terus G21 Keinginan MinumNormal

G22 Keadaan Umum Sadar

G23 Keadaan Umum Gelisah

(65)

Tabel 4.2 Nilai Atribut No. Nama Atribut Nilai Atribut

1. Jenis Kelmin Laki-Laki

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Usia Balita <6 Bulan

4. Usia Balita 6-11 Bulan

6. Usia Balita 12-23 Bulan

7. Usia Balita 24-35 Bulan

8. Usia Balita 36-47 Bulan

9. Usia Balita 48-59 Bulan

10. Frekuensi BAB >3 Kali 11. Konsistensi Tinja Cair 12 Konsistensi Tinja Lembek 13 Konsistensi Tinja Padat

14. Keadaan Mata Cekung

15. Keadaan Mata Tidak Cekung 16. Keadaan Turgor Kembali Lambat 17. Keadaan Turgor Kembli Sangat Lambat 18. Keadaan Turgor Kembali Segera

19 Keinginan Minum Malas

20. Keinginan Minum Ingin Minum Terus 21. Keinginan Minum Normal

22. Keadaan Umum Sadar

23. Keadaan Umum Gelisah

24. Keadaan Umum Tidak Sadar

4.2 Hasil Perancanagan Sistem

4.2.1 Relasi Antar Tabel

Relasi antar tabel adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan antara objek di dunia nyata. Berikut Realasi Tabel dalam Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diare Pada Balita yang ada pada digambar 4.1 dibawah ini :xa

(66)

Gambar 4.1 Relasi Antar Tabel 4.2.2 Use Case Diagram

Berikut use case diagram hasil dari perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pencernaan seperti pada gambar 4.2 Berikut :

(67)

Tabel 4.3 Definisi Actor

No Actor Deskripsi

1. Admin Admin melakukan tugas login dan memanipulasi ( Insert, Update, dan Delete) semua isi content Aplilasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diare Pada Balita 2. User User Login dan mencari solusi masalah melalui

Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diare Pada Balita

Tabel 4.4 Definisi Use Case

No Use Case Deskripsi

1. Login Validasi untuk user sistem sebelum masuk kedalam sistem.

2. Menu Sistem Beberapa Menu dari Apliksi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diare Pada Balita.

4.2.3 Activity Diagram

Activity Diagram adalah salah satu untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam satu Use Case. Berikut ini Activiy Diagram dari Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diare Pada Balita :

(68)

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Pakar 2. Activity Diagram Login

Gambar 4.4 Activity Diagram Login

(69)

Name Login

Level Admin

Actors Admin

Goal Untuk Memasuki Halaman administrator

Precondition Admin belum valid dan belum berhasil masuk ke menu aplikasi sesuai level login

Postcondition Admin telah valid untuk masuk ke menu aplikasi sesuai level login

Steps Admin memasukkan username dan password Admin berhasil masuk login

Amin masuk ke menu sistem

3. Activity Diagram Admin Menu Home

Gambar 4.5 Activity Diagram Admin Menu Home Tabel 4.6 Keterangan Activity diagram admin menu Home

Name Admin mengelola menu Home pada Aplikasi

Level Admin

Actors Admin

Goal Untuk Mengolah menu Home pada aplikasi

(70)

merubah menu Home pada aplikasi Postconditio

n

Admin dapat mengakses menu halaman admin Dan memanipulasi menu Home

Steps Admin dapat mengakses menu halaman admin Admin memelihih menu Home

Admin memanipulasi menu Home

4. Activity Diagram Admin Menu Tentang Penyakit Diare

Gambar 4.6 Activity Diagram Admin Menu Tentang Penyakit Diare

Tabel 4.7 Keterangan Activity Diagram Admin Menu Tentang Diare

Name Admin mengelola menu Tentang Diare pada Aplikasi

Level Admin

Actors Admin

Goal Untuk Mengolah menu Tentang Diare pada aplikasi Precondition Admin tidak bisa mengakses menu admin dan tidak bisa

merubah menu Tentang Diare pada aplikasi Postconditio

n

Admin dapat mengakses menu halaman admin Dan memanipulasi menu Tentang Diare Steps Admin dapat mengakses menu halaman admin

(71)

Admin memelihih menu Tentang Diare Admin memanipulasi menu Tentang Diare

5. Activity Diagram Admin Menu Layanan Kami

Gambar 4.7 Activity Diagram Admin Menu Layanan Kami

Tabel 4.8 Keterangan Activity diagram admin menu Layanan Kami

Name Admin mengelola menu Layanan Kami pada Aplikasi

Level Admin

Actors Admin

Goal Untuk Mengolah menu Layanan Kami pada aplikasi

Precondition Admin tidak bisa mengakses menu admin dan tidak bisa merubah menu Layanan Kami pada aplikasi Postconditio

n

Admin dapat mengakses menu halaman admin Dan memanipulasi menu Layanan Kami Steps Admin dapat mengakses menu halaman admin

Admin memelihih menu Layanan Kami Admin memanipulasi menu Layanan Kami

(72)

6. Activity Diagram Admin Menu Tes Gejala

Gambar 4.8 Activity Diagram Admin Menu Tes Gejala Tabel 4.9 Keterangan Activity diagram admin menu Tes Gejala

Name Admin mengelola menu Tes Gejala pada Aplikasi

Level Admin

Actors Admin

Goal Untuk Mengolah menu Tes Gejala pada aplikasi Precondition Admin tidak bisa mengakses menu admin dan tidak

bisa merubah menu Tes Gejala pada aplikasi Postconditio

n

Admin dapat mengakses menu halaman admin Dan memanipulasi menu Tes Gejala

Steps Admin dapat mengakses menu halaman admin Admin memelihih menu Tes Gejala Admin memanipulasi menu Tes Gejala

(73)

Gambar 4.9 Activity Diagram Admin Menu Metode Tabel 4.10 Keterangan Activity Diagram manage Menu Metode

Name Admin mengelola menu Metode pada Aplikasi

Level Admin

Actors Admin

Goal Untuk Mengolah menu Metode pada aplikasi

Precondition Admin tidak bisa mengakses menu admin dan tidak bisa merubah menu metode pada aplikasi

Postconditio n

Admin dapat mengakses menu halaman admin Dan memanipulasi menu Metode

Steps Admin dapat mengakses menu halaman admin Admin memelihih menu Metode

Admin memanipulasi menu metode

4.2.4 Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object, kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, Sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

(74)

1. Sequence Diagram Login

Gambar 4.10 Sequence Diagram Admin Login 2 Sequence Diagram Admin Manage Menu Home

(75)

Gambar 4.11 Sequence Diagram Admin Manage Menu Home

3 Sequence Diagram Admin Manage Menu Tentang Penyakit Diare

Gambar 4.12 Sequence Diagram Admin Manage Menu Tentang Penyakit Diare 4 Sequence Diagram Admin Manage Menu Layanan Kami

(76)

Gambar 4.13 Sequence Diagram Admin Manage Menu Layanan Kami 5 Sequence Diagram Admin Manage Menu Tes Gejala

Gambar 4.14 Sequence Diagram Admin Manage Menu Tes Gejala 6 Sequence Diagram Admin Manage Menu Metode

(77)

Gambar 4.15 Sequence Diagram Admin Manage Menu Metode

4.2.5 Class Diagram

Berikut ini Class Diagram dari aplikasi sistem paka diagnosa Penyakit diare pada balita sebagai berikut :

(78)

Gambar 4.16 Class Diagram

4.3 Hasil Pembuatan Sistem

4.3.1 Desain antar muka (Interface)

Desain Antar Muka merupakan desain pada computer / aplikasi perangkat lunak dan situs web yang berfokus pada pengalaman penggunan dan interaksi. Berikut ini desain antara muka (Interfase) dalam sistem pakar diagnosa penyakit pencernaan pada balita :

(79)

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Home 2.Tampilan Halaman Tentang Diare

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Tentang Diare Pada Balita

(80)

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Layanan Kami

4. Tampilan Halaman Tes Gejala

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Tes Gejala

Gambar

Tabel 2.1  Notasi Use Case Diagram
Tabel 2.3  Notasi Sequence Diagram
Tabel 2.4 Notasi Collaboration Diagram
Tabel 2.5 Notasi pada Class Diagram
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sistem pakar yang dirancang mennggunakan metode Naïve Bayes ini berfungsi untuk mendiagnosa anak autis sejak dini dengan 3 diagnosa yaitu autis rendah,

Penelitian yang dilakukan oleh (Yuliyana &amp; Sinaga, 2019)yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi Menggunakan Metode Naive Bayes” di penelitian ini

Sistem pakar dengan menggunakan metode Naive Bayes Classifier (NBC) yang diterapkan pada penelitian ini menghasilkan informasi diagnosa penyakit pada ikan gurami dengan

Dengan adanya aplikasi sistem pakar mendeteksi penyakit pencernaan menggunakan metode naïve bayes ini dapat membantu orang awam untuk mendeteksi penyakit yang mungkin

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK BALITA MENGGUNAKAN METODE..

Sistem pakar untuk diagnosa penyakit herpes ini dibangun dengan menerapkan metode Teorema Bayes, yang dimana nilai kemungkinan penyakit yang dialami pasien didapat dari perhitungan

84 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Influenza Dengan Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis Web Jenjang Oktaviasanata Ananda Putri1, M.Ghofar Rohman2 1,2Teknik Informatika, Fakultas

Sistem pakar dapat membantu mendiagnosa penyakit kulit pada anjing dengan menggunakan metode teorema