• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG DENGAN METODE NAIVE BAYES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG DENGAN METODE NAIVE BAYES"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG DENGAN METODE NAIVE BAYES

Disusun Oleh :

Nama : Dyah Ayu Purwaningsih

Nim : 15111054

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARATA

(2)

II

DAFTAR ISI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG DENGAN METODE

NAIVE BAYES ... i DAFTAR ISI ... ii A. Latar Belakang ... iv B. Perumusan Masalah. ... iv C. Tujuan ...2 D. Manfaat ...2 E. Tinjauan Pustaka. ...2

E.1 Histori Penelitian ...2

E.2 Teori ...4

E.2.1 Penyakit Lambung ...4

E.2.2 Definisi Kesehatan ...5

E.2.3 Sistem Pakar ...5

E.2.4 Teorema Naïve Bayes ...5

E.2.5 Persamaan Bayes. ...6

F. Metodologi ...7 F.1 Analisis Masalah ...7 F.2 Studi Literatur ...7 F.3 Pengambilan Data ...8 F.4 Bahan Penelitian ...8 F.5 Alat Penelitian ...8 F.6 Jalan Penelitian ...9 F.7 Perancangan Sistem ...9 F.8 Flowchart ...10 F.9 Pembuatan Sistem ...10

F.10 Pengujian dan Analisa ...11 1 1

(3)

III F.11 Dokumentasi ...11 F.12 Jadwal Penelitian ...12 Daftar Pustaka ...13

(4)

IV

A. Latar Belakang

Teknologi informasi dewasa ini telah berkembang dengan pesat yang penggunaannya telah merambah ke berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi informasi tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, dimana komputer mampu membantu menyelesaikan pekerjaan ataupun tugas manusia dalam kehidupan sehai – hari. Salah satu pemanfaatan teknologi komputer ini digunakan dalam bidang kesehatan khususnya kedokteran.

Saat ini teknologi mampu mengadaptasi cara berpikir manusia (pakar) yaitu teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Salah satu implementasi dari kecerdasan buatan adalah sistem pakar, yaitu sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer mampu menyelesaikan masalah yang biasa dilakukan oleh para ahli. Penyakit dalam merupakan penyakit yang berkaitan dengan organ vital dalam tubuh manusia misalnya, lambung.

Salah satu contoh dari penyakit dalam ialah penyakit lambung. Penyakit lambung kurang diketahui oleh masyarakat karena minimnya pengetahuan dan informasi tentang penyakit lambung. Kurangnya dokter spesialis penyakit dalam merupakan salah satu kendala dalam peran pencegahan penyakit lambung sehingga diperlukan sebuah sistem yang mempunyai kemampuan seperti seorang pakar. Untuk itu dibutuhkan sebuah aplikasi sistem pakar yang mampu mendiagnosa penyakit lambung sehingga kebutuhan masyarakat akan penanganan penyakit yang diderita terpenuhi.

B. Perumusan Masalah.

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana akuisisi pengetahuan pada sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit lambung?

2. Bagaimana rancangan database untuk sistem pakar diagnosa penyakit lambung?

(5)
(6)

2

3. Bagaimana merancang motor inferensi untuk sistem pakar diagnosa penyakit lambung?

4. Bagaimana rancangan antar muka pada sistem pakar menentukan diagnosa penyakit lambung?

5. Bagaimana unjuk kerja pada sistem pakar diagnosa penyakit lambung? C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui gejala dan penyebab dari penyakit lambung.

2. Mendapatkan data lengkap tentang penyakit lambung dan gejala – gejalanya, diagnosa, serta solusi pencegahan dan pengobatannya.

D. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah membantu dalam mendiagnosa penyakit lambung sehingga kebutuhan masayrakat akan penanganan penyakit pada lambung dapat ditangani sejak dini.

E. Tinjauan Pustaka.

E.1 Histori Penelitian

Dalam penelitian Imam Soleh Ma Rifati (2016) yang berjudul “Pengembangan Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Pencernaan Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis Web”. Dengan adanya aplikasi sistem pakar mendeteksi penyakit pencernaan menggunakan metode naïve bayes ini dapat membantu orang awam untuk mendeteksi penyakit yang mungkin diderita seseorang dan dapat dijadikan rujukan pencegahan penyakit untuk menghindari semakin parahnya penyakit yang diderita sesorang.

Penelitian dengan judul “Penerapan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit

(7)

3

lambung adalah penyakit yang menyerang lambung. Adapun macam-macam penyakit lambung yaitu: (1). Penyakit gastritis yaitu suatu peradangan akut kronis pada lapisan mukosa(lender) dinding lambung yang disebabkan oleh kuman penyakut; (2). Penyakit dispepsia yaitu kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri rasa sakit/tidak enak, rasa penuh dan panas di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan rasa nyeri dan panas pada ulu hati; (3). Penyakit GERD yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan atau buang besar dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. (Samsudin & Indriani, 2018).

Penelitian dengan judul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit

Lambung Dengan Implementasi Metode CBR”. Berdasarkan catatan rekam

medis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menunjukkan bahwa penderita penyakit lambug selama tahun 2011 mencapai 257. Dari hasil penelitian Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI pada tahun 2009, ditemukan penderita yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 86,4% disebabkan oleh gastritis, 12,59% disebabkan oleh ulkus dan 1% disebabkan oleh kanker lambung. Penyebab utamanya adalah akibat kurangnya informasi dan pengetahuan tentang penyakit lambung. Masalah tersebut dapat diatasi dengan dibuatkannya suatu sistem yang dapat membantu masyarakat dalam mendiagnosa penyakit lambung. Adapun sistem tersebut merupakan sistem pakar yang dapat mengetahui gejalagejala pasien, nama penyakit, serta hasil diagnosa. Sistem pakar ini menggunakan metode Case Based Reasoning (CBR) yaitu sistem pakaryang berbasis pengetahuan. Berdasarkan hasil pengujian, sistem pakar diagnosa penyakit lambung ini dapat memberikan solusi tentang penyakit yang terdiagnosa dan mampu mendiagnosa penyakit lambung pada mausia berdasarkan gejala yang telah diinputkan. (Akmal & Winiarti, 2014)

Penelitian dengan judul “Pengembangan Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Pencernaan Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis Web”. Penyakit pencernaan merupakan penyait yang menyerang organ pencernaan sehingga menggangu kerja sistem pencernaan. Beberapa factor yang

(8)

4

dapat menyebabkan penyakit pencernaan antara lain makanan yang kurang baik, keseimbangan nutrisi, pola makan yang tidak teratur dan infeksi serta kelainan pada organ pencernaan. Pengembangan sistem pakar untuk mendeteksi penyakit pencernaan dimaksud untuk membantu dan mempermudah dalam mengenali dan mendeteksi adanya gangguan pada sistem pencernaan. Metode yang digunakan adalah metode Naive Bayes dalam menganalisa gejala-gejala penyakit pada pasien sehingga dapat diketahui penyakit pencernaan yang diderita. (Ma'rifati & Kesuma, 2018).

Penelitian yang dilakukan oleh Mukhlis Yuliansyah, Bambang Yuwono dan Dessyanto Boedi P dari Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta (2013) yang berjudul “Sistem Pakar Berbasis Web Diagnosa Jenis Penyakit Pada Lambung Manusia”. Penyakit lambung ini dapat terjadi karena terkena gangguan atau terinfeksi penyakit sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat. Oleh karena itu, penyebaran informasi tentang penyakit ini sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini jenis penyakit yang dideritanya. Jenis Penyakit lambung yaitu Irritable Bowel Syndrome, Gastritis Superfisialis Akut, Gastritis Atrofik Kronik, Ulkus Peptikum, Gastroesophageal Reflux (GERD), Dispepsia Fungsional, ,Tukak Gaster. Sehingga bertujuan menghasilkan sistem pakar berbasis web dalam bidang kedokteran untuk mendiagnosa penyakit pada lambung manusia melalui gejala-gejala yang dirasakan pengguna. Metodologi yang dipakai untuk penelitian yaitu metode pengembangan sistem pakar. Metode untuk membangun sistem pakar yaitu Metode Forward Chaining dengan penelusuran Depth First Searcht.

E.2 Teori

E.2.1 Penyakit Lambung

Status Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat dibawah diagfragma. Dalam keadaan kosong lambung menyerupai tabung berbentuk J, dan bila penuh, berbentuk seperti buah pir raksasa. Jenis Penyakit lambung yaitu Irritable Bowel Syndrome, Gastritis

(9)

5

Superfisialis Akut, Gastritis Atrofik Kronik, Ulkus Peptikum,

Gastroesophageal Reflux (GERD),

Dispepsia Fungsional, Tukak Gaster (Alwi Setyohadi Sudoyo, 2006) E.2.2 Definisi Kesehatan

Sehat adalah kondisi normal dimana seseorang bisa melakukan aktivitas hidupnya dengan lancar dan tanpa gangguan.Selama beberapa dekade, definisi sehat masih diperbincangkan dan belum ada kata sepakat dari para ahli kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia.Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat definisi universal yang menyatakan bahwa “sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan” (WHO, 1947).

E.2.3 Sistem Pakar

Sistem pakar atau Expert System adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar (Etunas, 2015).

E.2.4 Teorema Naïve Bayes

Penalaran Teorema Bayes adalah teorema yang digunakan dalam statistika untuk menghitung peluang untuk suatu hipotesis. Bayes Optimal Classifier menghitung peluang dari suatu kelas dari masing-masing kelompok atribut yang ada, dan menentukan kelas mana yang paling optimal. Teorema Bayes

dikombinasikan dengan “Naïve” yang berarti setiap atribut/variabel bersifat bebas (independent). Naïve Bayes Classifier dapat dilatih dengan efisien dalam pembelajaran terawasi (supervised learning).

Naïve Bayes Classifier merupakan sebuah metode klasifikasi yang berakar pada teorema Bayes. Ciri utama dari Naïve Bayes Classifier ini adalah asumsi yang sangat kuat (naïf) akan independensi dari

(10)

masing-6

masing kondisi atau kejadian. Dalam prosesnya, Naïve Bayes Classifier mengasumsikan bahwa ada atau tidaknya suatu fitur pada suatu kelas tidak berhubungan dengan ada atau tidaknya fitur lain di kelas yang sama.

Alasan menggunakan metode ini karena Naive Bayes Classifier bekerja sangat baik dibanding dengan model classifier lainnya. Hal ini dibuktikan oleh Xhemali, Hinde dan Stone dalam jurnalnya mengatakan bahwa“Naïve Bayes Classifier memiliki tingkat akurasi yang lebih baik disbanding model classifier lainnya”.

Keuntungan dari klasifikasi adalah bahwa ia hanya membutuhkan sejumlah kecil data pelatihan untuk memperkirakan parameter (sarana dan varians dari variabel) yang diperlukan untuk klasifikasi. Karena variabel independen diasumsikan, hanya variasi dari variabel untuk masing-masing kelas harus ditentukan, bukan seluruh matriks kovarians.

E.2.5 Persamaan Bayes.

Formula perhitungan naïve bayes classifier berdasarkan probabilitas di tunjukkan dengan mengubah nilai Ai dan Aj ke dalam vector “x” maka di dapatkan bentuk formula yang terdapat pada persamaan sebagai berikut.

Apabila nilai p disubstitusi ke dalam x yang bersifat independen tidak saling terkait, maka didapatkan formula baru pada persamaan sebagai berikut:

(11)

7

F. Metodologi

F.1 Analisis Masalah

Analisis Masalah dilakukan untuk mengetahui ruang lingkup dan batasan permasalahan, sehingga cakupan program akan lebih jelas dan terarah. Maka berdasarkan latar belakang penulisan diatas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat suatu sistem pakar yang dapat mendiagnosa penyakit lambung sehingga dapat membantu dalam melakukan diagnosa penyakit lambung lebih awal secara efektif, efisien dan dapat dilakukan oleh kalangan masyaraka umum atau non tenaga kesehatan?

2. Bagaimana menerapkan sistem pakar dengan metode naive bayes dalam membangun sistem pakar diagnosa penyakit lambung?

3. Bagaimana penerapan dan pemanfaatan sistem pakar diagnosa penyakit lambung bagi masyarakat?

F.2 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari informasi yang akurat, dapat berupa jurnal ilmiah yang relevan dan terbaru ataupun sumber lain yang berkaitan dengan pengembangan sistem. Pada tahap ini akan dilakukan studi literatur tentang cara

(12)

8

mendiagnosa penyakit lambung dan implementasi naive bayes serta pengumpulan data pendukung yang dibutuhkan.

F.3 Pengambilan Data

Data data atau informasi yang diperoleh adalah secara langsung dari seorang pakar dalam hal ini adalah dokter spesialis penyakit dalam atau dokter umum. Teknik pengumpulan data ini adalah sebagai berikut :

3.1 Metode Interview

Metode interview merupakan teknik wawancara atau tanya jawab langsung dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini seorang dokter spesialis penyakit dalam atau dokter umum, guna mendapatkan data yang tepat sehingga perancangan sesuai dengan tujuan semula.

3.2 Metode Pengambilan Sampel Data

Mengambil sampel data berdasarkan variabel – variabel penentu (faktor risiko penyakit lambung) dari rekam medis pasien. Sampel data digunakan untuk mengidentifikasi dan melakukan seleksi variabel yang ada.

F.4 Bahan Penelitian

Bahan penelitian adalah bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan bahan berupa data rekam medis pasien (variabel risiko penyakitlambung) yang data tersebut akan diolah sehingga menghasilkan aturan/rule yang akan digunakan untuk membangun sistem inferensi.

F.5 Alat Penelitian

Alat mencantumkan peranti-peranti yang dipakai untuk melaku pengolahan atau pemberian perlakuan terhadap bahan penelitian. Dalam penelitian ini dibutuhkan piranti perangkat lunak dan perangkat keras untuk membangun sistem pakar diagnosa penyakit lambung adalah komputer dengan

(13)

9

spesifikasi cukup untuk menjalankan perangkat lunak XAMPP, Web Browser, DBMS (MySQL) di atas sistem operasi Windows/Linux.

F.6 Jalan Penelitian

Penelitian ini akan mengembangkan sebuah Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Naive Bayes menggunakan metode eXtreme Programming (XP) yang termasuk dalam model Agile.

F.7 Perancangan Sistem

Perencanaan sistem dilakukan untuk menetapkan suatu kerangka kerja dan strategi kerja menyeluruh dalam pembuatan sistem agar kesalahan dapat dihindari. Perencanaan sistem dilakukan saat suatu kegiatan akan berjalan. Perencanaan sistem mengidentifikasikan kebutuhan sistem secara menyeluruh.

Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Context Diagram, Unified Modeling Language (UML), Design File, Design Tabel, Relasi Database, dan desain pendukung lainya, sehingga dapat membentuk sistem yang lengkap sesuai dengan fungsi-fungsi yang dikehendaki.

(14)

10

F.8 Pembuatan Sistem

Pembuatan sistem merupakan implementasi dari rencana yang sudah ada, pembuatan ini dilakukan setelah tahap perencanaan selesai. Dalam tahap ini, akan dibuat sistem aplikasi berbasis web yang mampu mengatasi masalah diagnosa penyakitlambung. Pembuatan program meliputi pembuatan antar muka sistem dan pembuatan kode program untuk mesin inferensi yang dibuat.

F.9 Flowchart

Flowchart sistem pakar diagnosa penyakit lambung dengan metode naive bayes dapat dilihat pada Gambar berikut

(15)

11

F.10 Pengujian dan Analisa

Dalam pengujian sistem yang telah dibuat ada beberapa yang harus diuji, diantaranya sebagai berikut :

a. Uji Perilaku

b. Fokus Input/ Output c. Fungsionalitas

Pengujian dan analisa dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana sistem yang dibuat ini dapat berfungsi sesuai dengan proses sistem yang diharapkan. Pengujian akan dilakukan dengan menyimulasikan aplikasi tersebut kepada pengguna sistem, terutama pakar penyakit lambung dan tenaga kesehatan. Pengujian juga dilakukan sebagai saran evaluasi sistem aplikasi ini, sehingga diharapkan aplikasi ini akan dapat diperbaiki jika terdapat kekurangan atau kesalahan. Hasil yang di analisa adalah data-data berupa hasil diagnosis penyakit lambung.

F.11 Dokumentasi

Dalam sebuah penelitian bisa terdiri dari beberapa dokumen. Dokumen dibuat untuk melihat kemajuan penelitian yang sedang dikembangkan, sebagai referensi bisa terjadi kendala, serta sebagai pedoman operasional dan sebagainya. Pembuatan laporan merupakan bagian akhir dari pelaksanaan program ini. Pembuatan laporan akan menjelaskan tingkat keberhasilan pembuatan program, menyertakan saran atau evaluasi sistem jika memang ada, dan menyertakan perbaikan atau revisi sistem jika ada. Pembuatan laporan ini secara umum bertujuan untuk memberi gambaran umum mengenai hasil pelaksanaan program ini.

(16)

12

F.12 Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester 7 tahun ajaran 2018/2019 dengan estimasi wakktu sebagai berikut :

No. Deskripsi Kegiatan Tahun ajaran 2017/2018

Oktober November Desember Januari

1. Analisis Masalah 2. Studi Literatur 3. Pengambilan Data 4. Perancangan Sistem

5. Pembuatan Sistem

6. Pengujian dan Analisa

7. Dokumentasi

(17)

13

Daftar Pustaka

Akmal , F. & Winiarti, S., 2014. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit

Lambung Dengan Implementasi Metode CBR(Case Based Reasoning) Berbasis Web. Sarjana Teknik Informatika, 2(1), pp. 800-790.

Bidansulasiyah, 2014. Bidan Sulasiyah. [Online]

Available at: https://bidansulasiyah.wordpress.com/2014/10/22/status-kesehatanibu-hamil/

Etunas, 2015. Pengertian Sistem Pakar. [Online]

Available at: http://www.etunas.co.id/blog/2015/08/15/pengertian-sistem-pakar/ [Accessed 6 Januari 2017].

Kusrini, 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Kusumawardani, S., 2003. Artificial Intelligence. YogyakartaGraha Ilmu: s.n.

Ma'rifati, I. S. & Kesuma, C., 2018. Pengembangan Sistem Pakar MEndeteksi Penyakit Pencernaan Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis Web. Evolusi Volume, 6(1), pp. 41-48.

Rifati, I. S. M., 2016. Pengembangan Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Lambung Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis Web. SNIPTEK, pp. 394398.

Samsudin & Indriani, R., 2018. Penerapan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung Menggunkan Metode Forward Chaining. Jurnal SISTEMASI Vol.7, No.

1.

Yuliansyah , M., Yuwono , B. & P, D. B., 2013. Sistem Pakar Berbasis Web Diagnosa Jenis Penyakit Pada Lambung. TELEMATIKA, 9(2), pp. 117-124.

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada jurnal penelitian kelima dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit diabetes menggunakan metode

Sistem pakar bisa menjadi solusi untuk memecahkan masalah karena sistem ini bekerja layaknya seperti pakar dan dirancang menggunakan metode naive bayes dengan melihat rule dan

Hasil pengujian akurasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kucing Menggunakan Metode Naive Bayes – Certainty Factor Berbasis Android memiliki nilai persentase akurasi

Hasil pengujian validasi ( blackbox ) Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kucing Menggunakan Metode Naive Bayes – Certainty Factor Berbasis Android dikarenakan pada

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Naïve bayes classifier pada aplikasi sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit epilepsi.. Dari data pasien,

Sistem pakar untuk diagnosa penyakit herpes ini dibangun dengan menerapkan metode Teorema Bayes, yang dimana nilai kemungkinan penyakit yang dialami pasien didapat dari perhitungan

Penelitian Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Sapi Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor, membahas tentang masalah yang muncul berupa kurangnya pengetahuan

Sistem pakar dengan menentukan hiperaktif pada anak dapat dibuat sebuah aplikasi berbasis web dan menggunakan metode naive bayes dalam mendiagnosa seorang anak yang menderita gangguan