• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT HERPES MENGGUNAKAN METODE TEOREMA BAYES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT HERPES MENGGUNAKAN METODE TEOREMA BAYES "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT HERPES MENGGUNAKAN METODE TEOREMA BAYES

Ika Alvan Zebua1

1Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas BSI, Jl. Sekolah Internasional, Antapani Bandung, Jawa Barat

ABSTRAK

Herpes merupakan masalah kulit yang paling sering dialami orang-orang di seluruh dunia, bahkan di Indonesia Herpes juga merupakan gangguan kesehatan kulit yang banyak terjadi.

Herpes merupakan penyakit yang meradang pada kulit dan biasanya akan muncul gelembung yang berisi air dan secara berkelompok. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan membantu di dalam bidang kesehatan untuk merancang sebuah sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa awal penyakit herpes, dimana pengguna dapat mendiagnosa sendiri berdasarkan gejala yang dialami. Diagnosa awal ini bertujuan membantu pasien untuk melakukan penanganan selanjutnya. Sistem pakar untuk diagnosa penyakit herpes ini dibangun dengan menerapkan metode Teorema Bayes, yang dimana nilai kemungkinan penyakit yang dialami pasien didapat dari perhitungan bayes sehingga hasil yang dikeluarkan memberikan nilai probabilitas yang akurat. Nilai probabilitas bayes dibagi dengan total perhitungan nilai probabilitas bayes dan dikali 100 persen maka menghasilkan nilai kemungkinan penyakit yang di derita. Hasil dari penelitian ini berupa kemungkinan penyakit yang dialami, presentase bayes, penyebab penyakit, serta solusi pengobatan berdasarkan fakta-fakta dan gejala yang diberikan oleh pengguna dalam mengisi keluhan ketika menggunakan sistem ini. Perancangan sistem ini dapat digunakan untuk dokter atau masyarakat awam dalam mengambil keputusan ketika mendiagnosa penyakit herpes.

Kata Kunci: Herpes, Sistem Pakar, Teorema Bayes ABSTRACT

Herpes is a skin problem that is most often experienced by people around the world, even in Indonesia Herpes is also a skin disorder that occurs a lot. Herpes is an inflamed disease of the skin and usually will appear bubbles filled with water and in groups. This study aims to utilize information technology and help in the health sector to design an expert system that is used to diagnose early herpes, where users can diagnose themselves based on the symptoms experienced. This initial diagnosis aims to help patients to carry out further treatment. The expert system for the diagnosis of herpes is built by applying the Bayes Theorem method, in which the value of the possibility of the disease experienced by the patient is obtained from the calculation of bayes so that the results given provide an accurate probability value. Bayes probability value is divided by the total calculation of bayes probability value and multiplied by 100 percent then produces the value of the possibility of the disease suffered. The results of this study are possible diseases, percentage of bayes, causes of disease, and treatment solutions based on the facts and symptoms given by users in filling out complaints when using this system. The design of this system can be used for doctors or ordinary people in making decisions when diagnosing herpes.

Keywords: Herpes, Expert System, Bayes Theorem A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Penyakit herpes merupakan penyakit kulit yang dapat menular dan masih menjadi masalah kesehatan bagi sebagian besar

masyarakat, dikarenakan penangan diagnosis yang lambat sehingga membutuhkan proses penyembuhan lama dan penyakitnya semakin melebar (Sihotang

& Panggabean, 2018). Herpes merupakan

(2)

2 penyakit radang kulit yang disebabkan oleh virus yang ditandai dengan munculnya bintik berisi cairan pada bagian kulit tertentu.

Berdasarkan penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes zoster (Ningrat & Darmada, 2017).

Dari data Dinas Kesehatan Keluarga 13 rumah sakit di Indonesia sepanjang tahun 2011 hingga 2013 mencapai 2.232 kasus.

Puncak kasus terjadi pada penderita berusia 45-64 tahun dengan jumlah 851 kasus atau 37,95 persen dari total kasus herpes zoster.

Salah satu cara alternatif untuk mengetahui gejala dan penyakit Herpes dengan menggunakan aplikasi sistem pakar. Sistem pakar merupakan sistem yang mengadopsi kemampuan dari pakar agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli atau pakar.

2.

Perumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi pengetahuan tentang diagnosa penyakit herpes terhadap masyarakat.

2. Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan suatu aplikasi yang dapat menjadi media konsultasi dan menekan biaya serta waktu.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Firdaus dan Fakhry Zamzam, 2018). Maka dari itu penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung dengan mendatangi lokasi kediaman dokter (pakar) untuk mendapat basis pengetahuan dari dokter (pakar).

2. Wawancara

Dalam penulisan skripsi ini, untuk mendapatkan informasi data yang lengkap dan akurat maka penulis melakukan wawancara langsung dengan dokter (pakar) melalui tanya jawab dengan dokter (pakar) di bidang

kesehatan yang meliputi tentang kesehatan dan penyakit Herpes.

3. Studi Pustaka

Selain melakukan kegiatan pengumpulan data di atas, penulis juga mengambil data dari buku, jurnal, e-book, serta sumber- sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi.

4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode Analisa Deskriptif yaitu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada (Firdaus dan Fakhry Zamzam, 2018).

5.

Metode Teorema Bayes

Teorema Bayes adalah salah satu cara untuk menggambarkan hubungan probabilitas bersyarat dari satu atau lebih kejadian (Rosnelly, 2012). Probabilitas bersyarat adalah kemungkinan dari suatu kejadian, yang memiliki beberapa hubungan dengan satu atau lebih kejadian yang lain.

Teorema Bayes secara umum dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :

Dimana :

E : data dengan class yang belum diketahui

H : hipotesis dari data E merupakan suatu class yang spesifik

P(H|E) : probabilitas hipotesis H berdasarkan kondisi E (posteriori probability)

P(H) : probabilitas hipotesis H (prior probability)

P(E|H) : probabilitas E berdasarkan kondisi pada hipotesis H

P(E) : probabilitas dari E

P(E|H) P(H) P(H|E) =

P(E)

(3)

3 B. Hasil dan Pembahasan

1. Algoritma Sistem Pakar

Berikut akan dijelaskan mengenai algoritma sistem pakar dalam bentuk flowchart.

Gambar I.1. Algoritma Sistem Pakar

2. Tabel Pakar

Dalam menyelesaikan sistem pakar, maka dibutuhkan tabel pakar penyakit, tabel gejala dan tabel keputusan pakar seperti berikut ini :

Tabel I.1.

Daftar Penyakit DAFTAR PENYAKIT Kode

Penyakit Nama Penyakit P01 Herpes Liabialis (HHV-1) P02 Herpes Simpleks/Genital

(HHV-2)

P03 Herpes Zoster (HHV-3) P04 Mononucleosis (HHV-4) P05 Cytomegalovirus (HHV-5) P06 Roseola Infantum (HHV-6) P07 Roseola Pada Anak (HHV-7) P08 Sarkoma Kaposi (HHV-8)

Tabel I.2.

Daftar Gejala Penyakit Herpes Daftar Gejala

Kode Gejala

Nama Gejala Probabilitas G001 Rasa gatal pada

mulut

0.7

G002 Kesemutan 0.5

G003 Lepuhan kecil pada area wajah

0.7 G004 Kulit kemerahan 0.6 G005 Ruam pada kulit 0.7 G006 Lecet pada

kelamin dan anus

0.8 G007 Lepuhan terasa

gatal dan rasa perih

0.7

G008 Luka terbuka selama 1-4 hari

0.5 G009 Munculnya rasa

nyeri saat buang air kecil

0.6

G010 Sensitif terhadap cahaya matahari

0.4 G011 Timbul gejala flu

seperti demam

0.4 G012 Sakit kepala 0.3 G013 Tidak nafsu

makan

0.5 G014 Nyeri pada sendi

terutama pada leher dan punggung

0.6

G015 Demam 0.5

G016 Nyeri otot 0.7 G017 Radang

tenggorokan

0.6 G018 Pembengkakan

kelenjar tubuh

0.8 G019 Sakit tenggorokan 0.4

G020 Kelelahan 0.3

G021 Bintik merah pada kulit

0.7 G022 Kelopak mata

bengkak dan hidung meler

0.5

G023 Diare ringan 0.4 G024 Penurunan nafsu

makan

0.6 G025 Gejala flu ringan 0.3 G026 Muncul ruam

berwarna merah muda

0.7

G027 Muncul bintik atau bisul pada kulit

0.6 G028 Sesak nafas 0.5 G029 Batuk (terkadang

batuk darah) dan nyeri pada dada

0.6

(4)

4 G030 Gangguan

saluran pencernaan

0.7

G031 Turunnya berat badan

0.5

Tabel I.3.

Tabel Keputusan Pakar

Kode P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 G001 X

G002 X X

G003 X G004 X G005 X

G006 X

G007 X

G008 X

G009 X

G010 X X

G011 X

G012 X

G013 X

G014 X

G015 X X X X X

G016 X

G017 X

G018 X X X

G019 X

G020 X

G021 X

G022 X

G023 X

G024 X

G025 X

G026 X

G027 X

G028 X

G029 X

G030 X

G031 X

2. Aturan Metode Teorema Bayes

Untuk menentukan jenis penyakit yang dialami oleh pasien, dilakukan dengan perhitungan menggunakan Teorema Bayes.

Studi kasus perhitungan bayes untuk menentukan jenis penyakit Cytomegalovirus.

Misalkan seorang pasien memilih gejala sebagai berikut :

1. Pembengkakan kelenjar tubuh (G018) prob=0.8

2. Sakit tenggorokan (G019) prob=0.4 prob=0.4

3. Kelelahan (G020) prob=0.3 prob=0.3 1. Mencari nilai semesta dengan menjumlahkan

semua hipotesa :

∑(H|E) = G018 + G019 + G020 = 0.8 + 0.4 + 0.3 = 1.5

2. Menghitung nilai kemungkinan pertama dengan rumus :

P(H1) = = = = 0.53

P(H2) = = = 0.26

P(H3) = = = 0.20

3. Menghitung nilai probabilitas hipotesa H agar muncul hipotesa baru :

∑P(H|E) = P(Hi) * P(E|Hi-n)

= (0.53*0.8) + (0.26*0.4) + (0.20*0.3) = 0.424 + 0.104 + 0.06

= 0.588

4. Mencari nilai P(Hi|E) dengan nilai hipotesa baru menggunakan rumus :

P(H1) = =

= 0.576870

P(H2) = 0.4*0.104/0.588 = 0.070748

P(H3) = 0.3*0.0.06/0.588 = 0.030612

5. Menjumlahkan seluruh nilai bayes dan dikali 100% untuk mendapatkan nilai probabilitas penyakit :

N bayes = [P(E|H) * P(H|E)] * 100%

= (0.8 * 0.576870) + (0.4

*0.070748) + (0.3 * 0.030612)

= (0.461496 + 0.0282992 + 0.0091836) * 100%

= 0.4989788 * 100%

= 49.89788%

Dari hasil diatas penyakit dengan nilai tertinggi berdasarkan diagnosa penyakit herpes pasien yaitu Cytomegalovirus (P05) dengan persentase 49.8%.

H1

∑(H|E) 0.8 1.5

H2

∑(H|E) 0.4 1.5

0.3 1.5 H3

∑(H|E)

P(E|H)*P(H)

∑P(H)

0.8*0.424 0.588

(5)

5

Login

Mengedit data admin

Mengelola data jenis penyakit

Mengelola data gejala penyakit

tampil

tambah

tampil

tambah

edit

hapus

edit

hapus

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>> <<extend>><<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

Pohon Keputusan Pakar

Gambar I.2. Pohon Pakar

C. Implementasi dan Analisa Sistem 1. Use case diagram

Gambar I.3. Use Case Diagram

2. Use Case Diagram Admin

Gambar I.4. Use Case Diagram Admin 3. Activity Diagram

Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan alur kegiatan atau aktivitas yang ada dalam kegiatan sistem ini.

Gambar I.5. Activity Diagram Registrasi User

(6)

6

menghasilkan tb_herpes kode_herpes

nama_herpes

deskripsi pengobatan

probabilitas

gejala

konsultasi memiliki data_user

memiliki

kode_konsultasi

id_user

kode_herpes tanggal hasil

kode_herpes kode_gejala

id_user

nama

password jenis_kelamin tgl_lahir tgl_diagnosa kode_gejala nama_gejala

M M

1

1

M 1

4. Activity Diagram Login Admin

Gambar I.6. Activity Diagram Login Admin

D. Desain

Tahapan ini akan mejelaskan tentang desain database, design software architecture dan design interface dari sistem yang sedang dibuat.

1. Database

Gambar I.7. Entity Relationship Diagram (ERD)

2. LRS (Logical Record Structure)

Gambar I.8. LRS (Logical Record Structure)

E. User Interface

Berikut merupakan tampilan antarmuka dari sistem pakar Penyakit Herpes dari tampilan antarmuka untuk pengguna sampai tampilan antarmuka untuk admin.

1. Tampilan Halaman Home (beranda) Tampilan halaman Home (beranda) merupakan halaman awal pada saat pertama kali mengakses aplikasi sistem pakar Penyakit Herpes pada pengguna/pasien. Berisikan tentang informasi penyakit, halaman melakukan konsultasi, halaman registrasi dan menu login admin.

Gambar I.11. Tampilan Halaman Home

(7)

7 2. Tampilan Halaman Konsultasi

Halaman konsultasi merupakan halaman setelah pengguna/pasien melakukan login dan melakukan konsultasi berdasarkan pemilihan gejala yang dipilih.

Gambar I.12. Halaman Konsultasi 3. Tampilan Halaman Hasil Konsultasi

Halaman hasil konsultasi merupakan halaman setelah pengguna/pasien melakukan konsultasi dan menghasilkan persentase konsultasi berdasarkan jenis penyakit Herpes.

Gambar I.13. Halaman Hasil Konsultasi

F. Testing

Sistem pakar ini melakukan pengujian dengan menggunakan white box testing. Berikut hasil pengujian sistem pakar Penyakit Herpes berdasarkan algoritma sistem pakar.

Gambar I.14. White Box Testing

Kompleksitas Siklomatis dari grafik alir dapat diperoleh sebagai berikut :

V(G) = E –N + 1 V(G) = E –N + 1

= 7 –7+ 1

= 1 Keterangan :

N = Node = 7

E = Edge = 7

R = Region = 1 P = Predikat Node = 1 Langkah alur :

Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 - 6 - 7 G. Kesimpulan

Dalam bab ini, penulis menarik kesimpulan dari seluruh pembahasan pada bab-bab sebelumnya yang ada di dalam penelitian ini. Penulis mempunyai harapan bahwa website sistem pakar ini dapat membantu masyarakat dalam mendiagnosa penyakit herpes.

Beberapa kesimpulan dari sistem pakar diagnosa penyakit herpes, antara lain:

1. Dengan menggunakan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gejala-gejala penyakit herpes sedini mungkin agar masyarakat

memahami dan mendapat

penanganan yang cepat dan tepat.

2. Dengan memggunakan aplikasi ini masyarakat mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus bertemu langsung dengan pakar, bahkan masyarakat tidak perlu harus mengeluarkan banyak waktu dan biaya.

I

H. Saran-saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil yang telah dicapai

(8)

8 maupun untuk pengembangan sistem ini pada masa yang akan datang, yaitu:

1. Selalu dilakukan pembaharuan data, sehingga informasi yang disampaikan selalu sesuai dengan perkembangannya.

2. Diharapkan pada masa mendatang adanya sistem pakar penyakit herpes yang berbasis android ios ataupun os mobile lainnya.

3. Seiring dengan ilmu kesehatan yang terus berkembang dari waktu ke waktu, tentu saja perlu diperbaharui isi materi penyakit dari sistem pakar ini termasuk isi dari artikel atau informasi dengan materi-materi terkini.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, D., Mustafidah, H., & Purbowati, M. R. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Akibat Infeksi Jamur ( Expert System to Diagnose of Skin Disease Due to Fungal Infections ), IV(November), 67–77.

Andareto, O. (2015). Penyakit Menular Di Sekitar Anda. (R. D. Aryanti, Ed.) (Pertama). Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta. Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=FR 7nCgAAQBAJ&pg=PT27&dq=penyaki t+herpes&hl=en&sa=X&ved=0ahUKE wjK8d702OjbAhWJMt4KHcNUCawQ 6AEIKTAA#v=onepage&q=penyakit herpes&f=false

Elloudi S, Baybay H, Rabhi R, M. F. (2017).

Varicella and Herpes Zoster in an HIV- Positive Adult. International Journal of HIV/AIDS and Research, 4(1), 138–139.

https://doi.org/10.19070/2379-1586- 1700028

Erika Kurnia. (2015). Penderita Herpes Zoster di Indonesia Terus Meningkat.

Retrieved from

https://lifestyle.okezone.com Firdaus dan Fakhry Zamzam. (2018).

Aplikasi Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: CV Budi Utama. Retrieved from https://books.google.co.id

Haryadi, B. H. (2016). Penerapan Sistem Pakar (Pertama). Yogyakarta: Group Penerbitan CV Budi Utama. Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=qH u7CwAAQBAJ&printsec=frontcover&d q=sistem+pakar&hl=en&sa=X&ved=0a hUKEwjgodu-3ejbAhXbV30KHT0BA- YQ6AEILDAA#v=onepage&q=sistem pakar&f=false

Hendrawan, I. W., & Sakti, P. T. (2017).

Venereologi G2P1A0H0 32-33 Minggu dengan Herpes Genitalis, 6(1), 50–54.

Irawan, F. (2018). Pengertian PHP dan Mysql. Pengertian PHP Dan MYSQL.

Retrieved from

https://www.academia.edu/4603746/Pen gertian_PHP_My_SQL?ends_sutd_reg_

path=true

Janner Simarmata. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak. (N. Wk, Ed.). Andi Offset. Retrieved from

https://books.google.co.id/books=penge rtia+waterfall+metode

Janseens, J. (2015). Test Case menggunakan White Box Testing. (Mike Loukides, Ed.). New York USA: O’Reilly Media.

Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=Es WeBAAAQBAJ&printsec=frontcover&

dq=pengertian+white+box+testing&hl=

en&sa=X&ved=0ahUKEwjF4eSX- 7vbAhXMTX0KHauyDKEQ6AEITTA G#v=onepage&q&f=false

Lestari, R., & Putra, A. E. (2017).

Identifikasi virus herpes simpleks pada anak dengan ensefalitis: sebuah studi pendahuluan. Majalah Kedokteran Andalas, 40(2), 90.

https://doi.org/10.22338/mka.v40.i2.p90 -99.2017

Lutfi Mairizal Putra. (2017). Peneliti

Temukan Pelaku Utama Penyebar Virus

Herpes.

(9)

9

Muslihidin, M., & Oktafianto. (2016).

Mengenal ERD dan UML. (A. Pramesta, Ed.). Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=2S U3DgAAQBAJ&printsec=frontcover&

dq=Uml&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEw jbqorDtaDbAhWHQ48KHQdGAy0Q6 AEIKjAA#v=onepage&q=Uml&f=false Ningrat, D. A. A. A., & Darmada, I. G. K.

(2017). Gambaran Karakteristik Herpes Zoster di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Periode Januari 2011- Desember 2013, 6, 22–24.

Priyana, I. W., & Satyareni, D. H. (2014).

Rancang bangun sistem pakar diagnosis penyakit mata dengan metode teorema bayes, 1–7.

Qamaruzzaman, M. H., & Informatika, M.

(2016). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Mata Pada Manusia Menggunakan Teorema Bayes, 5(4), 7–11.

Rosnelly, R. (2012). Pengertian Expert Sistem (Sistem Pakar). (P. Yesaya, Ed.).

Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=Wr OACwAAQBAJ&printsec=frontcover&

dq=pengertian+sistem+pakar&hl=id&sa

=X&ved=0ahUKEwikpfDr053bAhUmT I8KHadXBaMQ6AEIMjAC#v=onepage

&q=pengertian sistem pakar&f=false Sihotang, H. T., Panggabean, E., & Zebua,

H. (2018). Herpes ZOSTER Dengan Menggunakan Teorema bayes, (March).

Sugiarti, Y. (2013). Diagram Uml dan Fungsinya (Pertama). Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sulistyowati, I., & Soeleman, A. (2013).

Sistem Pakar Berbasis Web untuk Mendiagnosa Penyakit Dalam Pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi, 9(1), 15–21.

Taupiqurrohman, O., Noviyanti, A., Yusuf,

M., & Subroto, T. (2017). Chimica et Natura Acta Analisis In Silico Capsid Scaffold Protein Virus Herpes

Simpleks-1 Untuk Pengembangan Vaksin Herpes.

Pusat

Riset Bioteknologi Molekular Dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran, 5(2), 21–25.

https://doi.org/10.24198/cna.v5.n1.1281

7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh (Yuliyana &amp; Sinaga, 2019)yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi Menggunakan Metode Naive Bayes” di penelitian ini

Laporan skripsi dengan judul “ Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit pada Anak Menggunakan Metode Teorema Bayes Berbasi Web ” telah dirancang dengan tujuan menghasilkan

Pada penelitian ini akan dibangun sebuah aplikasi sistem pakar berbasis web untuk diagnosa penyakit pada sapi potong dengan metode naive bayes.. Metode ini

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Naïve bayes classifier pada aplikasi sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit epilepsi.. Dari data pasien,

Dengan menggunakan informasi dari seorang ahli, maka informasi tersebut akan diolah dengan menggunakan sistem pakar dengan mengimplementasikan metode Teorema Bayes sehingga

teorema bayes untuk menentukan penyakit anemia yaitu dengan menentukan gejala dan jenis penyakit yang telah ditentukan,. sehingga dapat

Form Laporan Keseluruhan Konsultasi Pasien Dalam pengujian berikut hasil implementasi mendiagnosa penyakit Herpes Zoster menggunakan aplikasi system pakar dengan metode Baye sdidapat

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Kesulitan Belajar Dengan Metode Forward Chaining dan Teorema Bayes