• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS DALAM ISLAM BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS DALAM ISLAM BERBASIS ANDROID"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

69 1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia informasi. Seiring dengan tingkat mobilitas yang tinggi, beberapa tahun terakhir marak perangkat bergerak atau mobile device. Salah satu perangkat mobile yang paling pesat adalah Handphone dimana hampir setiap orang memilikinya. Handphone yang sedianya sebagai alat komunikasi, saat ini sudah lebih dari fungsi dasarnya. Berbagai macam fitur telah ditanamkan, seperti pengolah gambar dan video, pengolah dokumen dan lain sebagainya. Hal ini tak lepas dari penggunaan Sistem Operasi pada Handphone. Layaknya pada komputer, Handphone pun dapat di instal berbagai macam aplikasi yang diinginkan.

Android merupakan Sistem Operasi mobile yang tumbuh di tengah Sistem Operasi lainnya yang berkembang dewasa ini. Sistem Operasi lainya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian. Android sebagai Sistem Operasi bergantung pada versi Linux 2.6 untuk layanan sistem inti, dapat digunakan di berbagai perangkat mobile. Android memiliki tujuan utama untuk memajukan inovasi piranti mobile agar pengguna mampu mengeksplorasi kemampuan dan menambah pengalaman lebih dibandingkan dengan

platform mobile lainnya. Hingga saat ini Android terus berkembang, baik dari sisi sistem maupun aplikasinya.

Banyak aplikasi Android yang dapat mendukung atau mempermudah dalam suatu pekerjaan. Aplikasi pembagian waris diharapkan dapat mendukung atau mempermudah dalam pembagian harta waris. Pembagian warisan sering kali menjadi suatu permasalahan yang terkadang memicu pertikaian dan menimbulkan keretakan hubungan keluarga. Penyebab utamanya adalah keserakahan atau ketamakan manusia, dan juga karena kurangnya pengetahuan pihak-pihak yang terkait tentang hukum pembagian warisan. Di samping itu terbatasnya pakar atau orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian khusus yang dapat memberikan solusi terhadap orang-orang yang membutuhkan informasi tentang pembagian harta warisan secara Islam. Pada prinsipnya pembagian warisan dalam hukum Islam bukan untuk menyulitkan manusia, tetapi untuk memberikan kemudahan bagi manusia dan agar tidak terjadi pertengkaran dalam keluarga setelah Almarhum meninggal. Ilmu faraid (waris) memberikan penjelasan tentang cara-cara pembagian harta waris, seperti siapa saja yang berhak mendapat harta waris dari semua ahli waris dan berapa jumlah bagiannya.

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS DALAM ISLAM BERBASIS ANDROID

Ridho Ikhsanto1, Migunani2

1Program Studi Teknk Informatika STMIK ProVisi Semarang, 2Program Studi Sistem Informasi STMIK ProVisi Semarang

1ridhoikhsanto@gmail.com, 2miguns25@yahoo.com

Abstract

This research develops an Android-based mobile application system to support calculations of inheritance distribution based on Islamic law. The application is expected to help people who need to know inherritance value based on Islamic law. Inheritance value is inheritance after reduced by testamentary of the testate(if there), accounts payable and receivable and remains attenuation cost . Partition result is a percentage value to each heirs that have a right after partition process. System’s ouput is the classes of heirs information and the value of the inheritance received. Mobile application chosen to give access to a bigger number of people. The Android application developed using visual block programming concept upon AppInventor as the tools.

(2)

70

Seperti bagian anak perempuan, cucu perempuan, dan saudara perempuan disini apabila tidak ada ahli waris laki-laki, dengan kata lain ahli waris yang tinggal keseluruhannya perempuan. Pembagian dalam hal seperti ini dapat ditentukan ketentuannya dalam hadis dari Ibnu Mas’ud, ia berkata tentang anak perempuan, cucu perempuan, dan saudara perempuan, maka Rasulullah SAW menghukumi bagi anak perempuan separuh bagian, cucu perempuan dari anak laki-laki seperenam bagian dan sebagai pelengkap dari sepertiga, dan sisanya untuk saudara perempuan. (Hadist diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori). 2. Landasan Teori

2.1. Ketentuan Mewaris

2.1.1. Sebab-sebab Waris Mewarisi (Asbabul Irsti) Dalam Agama Islam terdapat 4 ikatan yang menyebabkan seseorang berhak dan berpeluang untuk memperoleh harta waris, yaitu :

1. Hubungan nasab dengan muwarist, (QS. An Nisa’ : 7).

2. Hubungan perkawinan dengan muwarist (suami/istri). (QS. An Nisa’ : 12)

3. Memerdekakan muwarist.

4. Hubungan sesama Muslim, yaitu bila ternyata muwarist tidak mempunyai ahli waris yang tersebut pada no. 1, 2, dan 3. maka harta warisnya diserahkan kepada BAITUL MAL dan selanjutnya dipergunakan untuk kepentingan umum umat Islam.

Sesuai hadis Nabi SAW berikut:

ﻪﻴﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ َﻖـﺘـْﻋﺍ ﻦﻤﻟ ُءﻻﻮـﻟﺍ ﺎﻤﻧﺍ Artinya : Saya menjadi pewaris bagi orang yang tidak memiliki ahli waris. HR. Ahmad dan Abu Daud. Nabi SAW tidak menerima waris untuk dirinya, akan tetapi Beliau menerimanya dan selanjutnya dipergunakan untuk kemaslahatan umat Islam.

2.1.2. Hal-hal yang Menghalangi untuk Memperoleh Warisan (Mawani’ul Irsti)

Bagi seorang ahli waris bisa jadi terhalang atau berkurang bagiannya jika pada orang tersebut terdapat penghalang, penghalang tersebut yaitu :

1. Mamnu’ atau Mahrum, yaitu seseorang yang telah memiliki syarat dan sebab yang cukup untuk dapat menerima warisan, akan tetapi terdapat padanya suatu pengahalang sehingga gugur haknya untuk memperoleh warisan, penghalang tersebut terdiri dari : hamba sahaya, pembunuh, murtad dan berbeda agama. 2. Mahjub, adalah seorang yang memenuhi syarat

dan sebab untuk mendapatkan warisan, akan tetapi karena ada halangan (hijab), maka ia tidak berhak menerima atau berkurang bagiannya. Sedangkan hijab adalah penghalang mahjub.

2.1.3. Mewaris (harta waris) Sebelum Diwaris Sebelum diadakan pembagian, maka terlebih dahulu supaya dikeluarkan dari harta waris tersebut untuk beberapa keperluan berikut :

1. Membayar zakat dari harta peninggalan tersebut. 2. Membayar hutang muwaris.

3. Membayar biaya perawatan muwaris. 4. Melaksanakan wasiat dari muwaris.

Jika empat masalah tersebut di atas telah dilaksanakan dengan baik, maka barulah harta peninggalan (tirkah) tersebut dapat diwaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian sejenis juga pernah dilakukan oleh Ridwan Setiawan, Dini Destiani, dan Cepy Slamet (2012), mereka melakukan penelitian perancangan sistem pakar untuk pembagian waris menurut hukum Islam berbasiskan web.

Aplikasi web sistem pakar ini berfungsi sebagai referensi dalam menentukan proporsi pembagian waris menurut syariat Islam sesuai dengan kasus yang ada, dan menyajikan informasi seputar ilmu waris Islam. Pencarian solusi menggunakan metode forward chaining cocok untuk menyelesaikan permasalahan yang mempunyai tingkatan prioritas pada rule yang dibangun pada basis pengetahuan.

Penelitian tentang rancang bangun aplikasi perhitungan pembagian harta waris secara Islam. Pernah di lakukan oleh Santun Irawan dan Eko Kurniadi (2011). Pada lingkungan pengembangan aplikasi rancang bangun aplikasi. Perhitungan pembagian harta waris ini terdapat dua kebutuhan, yaitu perangkat lunak dan perangkat keras.

Perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan rancang bangun aplikasi pembagian harta waris ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu perangkat lunak yang dipakai untuk membuat aplikasi pada komputer dan perangkat lunak yang dipakai untuk menjalankan aplikasi sistem ini di ponsel.

Adapun kelebihan yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi ini menyediakan informasi dan solusi perhitungan mengenai pembagian harta waris yang dibutuhkan oleh banyak orang dalam hal membagi harta warisan.

2. Aplikasi ini dapat digunakan dimana saja pada setiap ponsel yang support Java.

3. Aplikasi ini dilengkapi dengan tutorial seputar ilmu Faraid mulai dari definisi mawaris, sumber hukum waris, sebab pewarisan, terhalangnya pewarisan, harta sebelum diwarisi dan ahli waris sehingga para pengguna yang awalnya tidak mengerti mengenai ilmu Faraid dengan adanya tutorial ini pengguna dapat mengerti dan mengenal Faraid.

(3)

71 Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh penulis terletak pada jenis aplikasi, penulis melakukan rancang bangun aplikasi untuk smartphone dengan sistem operasi Android yang bisa di gunakan secara offline. Penulis juga menambahkan fitur save untuk menyimpan hasil perhitungan harta waris.

3. Metode Pengembangan Sistem

Metodologi yang digunakan untuk menganalisis dan menggambarkan sistem adalah analisis dan desain terstruktur modern. Pengembangan terhadap sistem menggunakan metode pendekatan waterfall. Pendekatan ini dipilih karena pendekatan ini mempunyai struktur yang jelas dan terarah dalam setiap tahapan perancangan dan implementasinya. 3.1. Tahap Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem bertujuan untuk merancang pemodelan proses, pemodelan data, dan antar muka pengguna (user interface).

3.1.1. Pemodelan proses sistem perhitungan Pemodelan proses pada sistem perhitungan ini adalah sebagai berikut :

a. Model sistem use-case

Penggambaran sistem use-case merupakan penggambaran dari bisnis use case yang digambarkan secara detail atau lebih spesifik. Model sistem use case dalam sistem perhitungan harta waris ini digambarkan dalam diagram use case 1.

Gambar 1. Use Case Diagram Pembagian Waris Islam

Pengguna dapat menginput data waris berupa nama dan jumlah harta yang ditinggalkan muwarist, menambah data ahli waris, dan menyimpan hasil perhitungan waris.

b. Activity Diagram

Activity diagram pada sistem perhitungan harta waris digambarkan dalam pada gambar 2.

Gambar 2. Activity Diagram Pembagian Waris Islam

Activity diagram pada gambar 2 menjelaskan langkah-langkah pembagian waris Islam. Saat awal seorang user dalam menggunakan sistem perhitungan ahli waris adalah memulai dengan membuka aplikasi pembagaian harta waris Islam, kemudian user menginput data waris yang berupa nama muwarist dan jumlah harta muwarist. Sistem akan memberikan list yang berisi ahli waris. Setelah user memilih ahli waris, sistem menghitung bagian waris yang akan di bagikan kepada ahli waris. Sistem meminta pada user untuk menyimpan informasi harta waris. Jika user memilih simpan, sistem akan menyimpan informasi dan proses selesai. Jika user memilih tidak, sistem akan kembali ke proses menentukan ahli waris. 3.2. Perancangan antar muka (interface) 1. Perancangan Form Depan

Form depan merupakan form utama dalam sistem perhitungan ahli waris. Pada form ini user dapat menginput data ahli waris dan melihat hasil pembagian harta waris. Perancangan antar muka form depan dapat dilihat pada gambar 3.

(4)

72

Gambar 3. Perancangan Antar Muka Form Depan Pada form depan, terdiri dari 6 bagian utama yaitu harta waris, nama, tombol laki-laki, tombol perempuan, tombol proses, dan tombol hapus. Pada bagian harta waris dan nama user dapat memasukkan informasi berupa jumlah harta waris dan nama almarhum.

2. Perancangan Form List

Pada form ini akan di tampilkan 26 ahli waris. Perancangan antar muka form list dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Perancangan Form List Ahli Waris Pada form ini akan ditampilka ahli waris yang memiliki hubungan dengan muwarist dan berhak menerima harta waris dari muwarist.

3. Perancangan Form Nama

Pada form ini user dapat memberi nama kepada ahli waris. Perancangan antar muka form nama dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Perancangan Form Nama Pada form ini user dapat memberi informasi yang berupa nama pada setiap ahli waris yang di pilih dari form list.

4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil Implementasi Sistem 4.1.1. Tampilan Halaman Pengguna

Tampilan halaman pengguna merupakan tampilan yang akan dilihat oleh pengguna sistem perhitungan harta waris. User membuka sistem ini dari sentuh ikon aplikasi faroidh2. Tampilan aplikasi pengguna dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Tampilan Aplikasi Faroidh2 4.1.1.1. Form Utama

Setelah membuka aplikasi, pada form utama akan muncul beberapa menu seperti:

1) Harta waris: untuk menginput jumlah harta waris yang ditinggalkan muwarist.

2) Nama almarhum: untuk menginput nama muwarist.

3) Laki-laki: Untuk muwarist yang memiliki gender pria.

4) perempuan: Untuk muwarist yang memiliki gender wanita.

5) Nama: Untuk melihat nama ahli waris yang dipilih.

6) Hubungan: Untuk melihat hubungan ahli waris dengan muwarist.

7) Proses: untuk memproses perhitungan waris. 8) Hapus: untuk menghapus data waris.

(5)

73 9) Nama almarhum: untuk melihat informasi nama

muwarist.

10) Jumlah harta: untuk melihat harta yang ditinggalkan muwarist.

11) Kedudukan: untuk melihat informasi bagian waris dari ahli waris.

12) Diterima: untuk melihat informasi bagian harta yang diterima ahli waris.

13) Sisa: untuk melihat sisa harta setelah proses perhitungan.

Pada form utama setelah membuka aplikasi, user akan menentukan ahli waris da nama ahli waris. Tampilan form utama ditunjukkan pada gambar 7.

Gambar 7. Form utama 4.1.2. Tombol ahli waris

Setelah pengguna memasukkan harta waris dan nama almarhum adalah menentukan ahli waris dari muwarist yang masih hidup. Setelah user memilih jenis kelamin dari muwarist akan tampil tombol untuk memilih ahli waris. Tampilan tombol ahli waris ditunjukkan pada gambar 8.

Gambar 8. Tombol Ahli Waris 4.1.3. Form List Ahli Waris

Untuk memilih ahli waris, sistem telah menyediakan ahli waris yang dapat dipilih. Informasi dari ahli waris yang telah dipilih dapat dilihat pada

hubungan ahli waris tampilan form list ahli waris ditunjukkan pada gambar 9.

Gambar 9. Form List Ahli Waris 4.1.4. Form Nama Ahli Waris

Form nama ahli waris ini untuk menginput nama calon penerima ahli waris. Informasi nama ahli waris dapat dilihat pada nama ahli waris. Tampilan form nama ahli waris ditunjukkan pada gambar 10.

Gambar 10. Form Nama Ahli Waris 4.1.5. Tombol Simpan

Tombol simpan ini berfungsi untuk memberi informasi bagaimana menyimpan data harta waris yang telah dihitung. Tombol simpan akan keluar apabila proses perhitungan telah selesai. Tampilan tombol simpan ditunjukkan pada gambar 11.

(6)

74

Gambar 11. Tombol Simpan 4.2. Pengujian sistem

Pengujian sistem ini menggunakn metode black box. Pengujian black box merupakan pengujian program berdasarkan fungsi dari program. Tujuan dari metode black box adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program. Pengujian dengna metode black box dilakukan dengan cara membeikan sejumlah input pada program aplikasi yang kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi menghasilkan output yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi program tersebut.

Pengujian dilakukan dengan mencoba semua kemungkinan yang terjadi dan pengujian dilakukan berulang-ulang. Jika dalam pengujian ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan penulusuran dan perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi. Jika telah selesai melakukan perbaikan, maka akan dilakukan pengujian kembali. Prosedur pengujian aplikasi pembagian harta waris dalam Islam berbasis Android dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Pengujian Aplikasi

NO Ka su s Deskr ipsi Prosedur Pengujian Output yang Diharapkan Hasil ID-01 Harta Waris Mengisikan harta waris yang ditinggalka n muwarist Menampilkan informasi jumlah harta di kolom jumlah harta Sukses ID-02 Nama Almar hum Mengisikan nama Almarhum Menampilkan informasi Nama almarhum di kolom nama almarhum Sukses ID-03 Tomb ol laki-laki Menampilk an tombol ahli waris dan menonaktif kan list suami Berhasil menampilkan tombol ahli waris dan monon aktifkan list suami Sukses ID-04 Tomb ol pere mpua n Menampilk an tombol ahli waris dan menonaktif kan list istri

Berhasil menampilkan tombol ahli waris dan menonaktifka n list istri Sukses ID-05 Nama Menampilk an informasi nama dari ahli waris Berhasil menampilkan nama dari ahli waris Sukses ID-06 Hubu ngan Menampika n hubungan ahli waris yang telah dipilih dari list Berhasil menampikan hubungan ahli waris yang telah dipilih dari list Sukses ID-07 Tomb ol prose s Menampilk an hasil perhitunga n bagian ahli waris Berhasil menampilkan hasil perhitungan bagian ahli waris Sukses ID-08 Tomb ol hapus Menghapu s data hasil perhitunga n Berhasil menghapus data hasil perhitungan Sukses ID-09 Tomb o ahli waris Menampilk an form list ahli waris Berhasil menampilkan form list ahli waris

(7)

75 ID-10 List ahli waris x Menam pilkan ahli wari pada kolom hubung an x menam pilkan form nama x Berhasil menampil kan ahli waris pada kolom hubungan x Berhasil menampil kan form nama Sukses ID-11 Form nama Menghasilk an nama ahli waris pada kolom nama Berhasil Menghasilaka n nama ahli waris pada kolom nama Sukses ID-12 diteri ma Menampilk an pembagian harta waris yang telah dibagi oleh sistem Berhasil menampikan pembagian harta waris yang telah dibagi oleh sistem Sukses

Dari hasil pelaksanaan pengujian yang terlihat pada tabel 2, output dari sistem yang dirancang telah selesai dengan yang diharapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa perancangan dan pembuatan aplikasi pembagian harta waris dalam Islam berbasis Android ini telah berhasil.

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil dari Aplikasi pembagian waris yang telah dibuat dan di ujikan, maka dapat dismpulkan bahwa:

1) Rancang bangun aplikasi berbasis Android yang telah berhasil melakukan perhitungan pembagian harta waris dan dapat menampilkan data ahli waris dan harta yang diterima. Kelebihan aplikasi ini dibandingkan dengan aplikasi sistem pembagian yang berbasis web terletak pada tampilan yang user friendly dan kemampuan untuk digunakan secara offline. 2) Membuat prototipe sistem aplikasi pembagian

waris menurut agama islam berbasis Android dengan menggunakan App Inventor yang berbasis visual block programming. Pemrograman visual block programming dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12. Visual Block Programming 3) Menghasilkan aplikasi sebagai alat bantu dalam

melakukan pembagian harta waris menurut agama islam yang dapat di unduh secara geratis di ridhoikhsanto.blogspot.com.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan aplikasi pembagian harta waris dalam Islam, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi pembagian harta waris dalam Islam dapat berjalan disistem Android 2.2 sampai Android 4.0 yang dapat digunakan untuk menghitung pembagian waris Islam.

2. Sistem perhitungan harta waris bisa mempermudah dalam perhitungan pembagian harta waris Islam kepada pengguna yang ingin menghitung harta waris.

3. Dalam menentukan ahli waris, user tidak perlu menulis atau menghafalkan bagian waris, sistem sudah menyediakan ahli waris dan bagiannya di dalam aplikasi ini, sehingga dapat membantu dalam melakukan penghitungan harta waris secara otomatis.

5.2. Saran

Saran dalam penelitian ini yaitu :

1. Perlunya penambahan fitur bahasa Arab sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan yang mengerti bahasa Arab.

2. Perlunya penyempurnaan tampilan disain pada Aplikasi pembagian harta waris dalam Islam ini agar menjadi lebih baik.

3. Perlunya penambahan fiture perhitungan Aul (bertambahnya saham furu dan berkurangnya kadar penerimaan warisan mereka) dan Radd (mengembalikan apa yang tersisa dari bagian furu kepada mereka sesuai dengan besar kecilnya bagian mereka apabila tidak ada orang lain yang berhak untuk menerima).

(8)

76

4. Perlunya penambahan fitur perhitungan harta sebelum menjadi harta waris, yang bisa menghitung harta waris dalam bentuk barang. 5. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk

penyempurnaan program dan launcing ke versi beta.

Daftar Pustaka :

Anisyah, S. N dan Riwayadi, S. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Sinar Terang.

Dewi, M. S., dkk. 2007. Analisis dan Perancangan E-CRM pada PT. Karang Mekar Mitra Sejahtera (arrowhead Consulting). [Online] Tersedia: http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00178-IF-Bab%202.pdf. [22 November 2012]

Dhanta, R. 2009. kamus Istilah Komputer Grafis dan Internet. Surabaya: Indah.

Irawan, S dan Kurniadi, E. 2011. Rancang Bangun Aplikasi Perhitungan Pembagian Harta Waris Secara Islam. STMIK MDP.

Kamadyta, A., dkk. 2009. Analisis dan Perancangan

Aplikasi Informasi Penyebaran Penyakit Berbasis web di Ikatan Dokter Indonesia. [Online] Tersedia: http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2009-2-00197-IF%20Bab%202.pdf. [22 November 2012]

Lubis, S. K dan Simanjuntak, K. 2008. Hukum Waris Islam. Jakarta : Sinar Grafika.

Muhibbin dan Wahid, A. 2011. Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: Sinar Grafika.

Mulyadi. 2011. Android App Inventor. Yogyakarta: Multimedia Center Publishing.

Naufal, H. H. 2012. Mengenal Arsitektur Android

OS. [Online] Tersedia:

http://twoh.web.id/2012/09/mengenal-arsitektur-sistem-operasi-android/. [4 Februari 2013]

Rasjid, F. E. 2010. Android: Sistem Operasi pada Smartphone. Universitas

Surabaya.

Setiawan, R., dkk. 2012. “Perancangan Sistem Pakar untuk Pembagian Waris Menurut Hukum Islam”. Jurnal algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut. 9(1),6-8.

Siregar, I. M. 2011. Membongkar Source Code Berbagai Aplikasi Android. Yogyakarta: Gava Media.

Widianti, S. 2000. Pengantar Basis Data. Jakarta: Fajar.

Wolber, D., dkk. 2011. App Inventor Create Your Own AndroidApps. Canada : O’reilly

Gambar

Gambar 2. Activity Diagram Pembagian Waris  Islam
Gambar 3. Perancangan Antar Muka Form Depan
Gambar 10. Form Nama Ahli Waris
Tabel 2. Pengujian Aplikasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini tidak didukung oleh penelitian dari Pratama dan Wiksuana (2016), Setiadewi dan Purbawangsa (2015) yang menyatakan kinerja keuangan atau

(2006:208) Analisis BEP adalah suatu cara atau teknik yang di gunakan oleh seorang manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada media pembelajaran dengan alat pembelajaran yang berbeda (bola soft-volley

Penelitian ini menyebutkan 4 (empat) metode algoritma klasifikasi yang cenderung digunakan dalam pengembangan DM, yaitu: 1) C45, metode ini menjadi pilihan pertama yang

Pada simulasi ini p mendekati access point access point. Dengan dem pengguna melakukan mobil akan semakin cepat menjau pengguna akan semakin cep terjauh dari access

olahraga futsal, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan hal-hal lainnya yang mempengaruhisuatu kondisi hasil belajar siswa. Berkaitan dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab perubahan mata pencaharian masyarakat petani kopi menjadi petani sayuran di Desa Tiga Jaya Kecamatan Sekincau

Meier (2002: 40) menjelaskan bahwa model pembelajaran SAVI merupakan model pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan