• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH UTAMA NOVEL KEMBARA KARYA PRADANA BOY ZTF DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH UTAMA NOVEL KEMBARA KARYA PRADANA BOY ZTF DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH UTAMA

NOVEL KEMBARA KARYA PRADANA BOY ZTF DAN RENCANA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

Oleh: Inggar Rahmi Manggali

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Inggarmanggali@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel

Kembara, (2) nilai pendidikan karakter Kembara, dan (3) rencana pelaksanaan pem-belajaran novel Kembara Karya Pradana Boy ZTF dalam keterampilan membaca di kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini adalah novel novel Kembara karya Pradana Boy ZTF. Objek penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter novel Kembara dan rencana pe-laksanaan pembelajarannya dalam keterampilan membaca di kelas XI SMA. Fokus penelitian ini, yaitu: unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat), nilai pendidikan karakter, dan rencana pelaksanaan pembelajarannya dalam keterampilan membaca di kelas XI SMA. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, baca, dan catat. Instrumen penelitian ini menggunakan kartu pencatat data. Teknik analisis data penelitian ini adalah dengan analisis isi. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) unsur intrinsik novel Kembara, meliputi tema: keteguhan seorang pemuda bernama Fatih dalam pencarian jati diri, perjuangan dalam kehidupan, dan perjalanan tentang cintanya; tokoh utama: Fatih dan Amra; tokoh tambahan: Orang tua Fatih, Rahman, Joko, Kiai Kamil, Haji Rasyid, Hambali, Rendy, Avis, Romy, Dita, dan Zuhdi; alur: maju; latar: waktu, tempat, sosial; sudut pandang: orang ketiga sebagai pencerita terbatas; amanat: harus berpikir ke depan, (2) nilai pendidikan karakter novel Kembara meliputi: a) religius: salat, mengaji, khataman, pelantun azan, berdoa, dan bersyukur; b) cinta damai: rukun; c) toleransi: toleransi terhadap agama; d) kerja keras: berjuang dan pantang menyerah; e) komunikatif: berkenalan dan suka bercerita; f) gemar membaca: membaca buku ilmu dan membaca novel; g) kreatif: merangkai kata; h) disiplin: tekun dalam usaha; i) mandiri: meninggalkan dunia anak dan hidup mandiri; j) rasa ingin tahu: penasaran; k) tanggung jawab: tanggung jawab terhadap pekerjaannya, dan (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Kembara Karya Abidah El Khalieqy menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada kompetensi dasar 7.2 menganalisis unsur-unsur intrinsik novel Indonesia. Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu tertulis dengan menggunakan tes esai.

Kata kunci: nilai pendidikan karakter, Kembara, RPP PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang dan meng-hasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang, dan keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil

(2)

imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang ada di sekitarnya (Pradopo, 2011:59). Karya sastra diciptakan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Hal itu disebabkan manusia memerlukan karya sastra sebagai media hiburan yang memberikan manfaat pada kehidupan.

Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan bentuk prosa fiksi yang paling baru dalam sastra Indonesia. Novel dapat mengungkapkan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang kompleks (Nurgiyantoro, 2013: 13). Kelebihan novel yang khas adalah kemampuannya menyampaikan permasalahan yang kompleks secara penuh, mengreasikan sebuah dunia yang “jadi”. Hal itu berarti membaca sebuah novel menjadi lebih mudah sekaligus lebih sulit daripada membaca cerpen. Novel bersifat relistis, novel berkembang dari bentuk-bentuk naratif nonfiksi, misalnya surat, biografi, kronik, atau sejarah. Novel lebih mengacu pada realitas yang lebih tinggi dan psikologi yang lebih mendalam.

Pendidikan karakter saat ini merupakan topik yang banyak dibicarakan di kalangan pendidik. Pendidikan karakter diyakini sebagai aspek penting dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan pancasila.

Tinjauan pustaka berisi tentang buku-buku, yaitu Teori Pengkajian Fiksi (Nurgiyantoro, 2013), Apresiasi Prosa Fiksi Indonesia (Nurhayati, 2013),

Pendidikan Karakter Berbasis Sastra (Agus Wibowo: 2013), Konsep dan Model Pendidikan Karakter (Muchlas Samani, Hariyanto: 2012), Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif (Sukirno, 2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

(3)

Praktik (Arikunto, 2013), dan beberapa penelitian yang relevan dengan

peneliti-an ini, yaitu penelitipeneliti-an Tri dpeneliti-an Feri.

Kajian teori merupakan suatu penjabaran kerangka teoretis yang memuat beberapa kumpulan materi terpilih dari berbagai sumber untuk digunakan sebagai acuan pokok dalam membahas suatu masalah yang diteliti. Kajian teoretis dalam skripsi ini meliputi: (1) hakikat kajian fiksi (Nurgiyantoro, 2013:53-54) mengatakan bahwa fiksi merupakan sebuah struktur organisme yang kompleks, unik, dan kadang-kadang mempergunakan cara-cara yang tidak lazim agar menjadi cerapan indera yang berbeda oleh pihak pembaca; (2) novel merupakan pengungkapan dari fragmen kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih panjang); (3) jenis-jenis novel, Nurgiyantoro (2013: 19) menyatakan novel dibedakan menjadi novel serius, novel populer, dan novel teenlit; (4) unsur pembangun novel, Nurgiyantoro (2012: 23) mengemukakan bahwa karya sastra akan terjalin dengan indah apabila dibangun oleh unsur-unsur pembangunnya. Unsur pembangun dalam karya sastra (novel) terdiri dari tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat; (5) pendidikan karakter, Lichona (dalam Samani dkk., 2013:43) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak dengan landasan inti nilai-nilai etis; (6) rencana pelaksanaan pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rancangan pembelajaran efektif dan bermakna (menyenangkan), mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran, dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan (Sukirno, 2009: 103).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian dengan data yang dikumpulkan berupa kata-kata,

(4)

gambar, dan bukan angka-angka. Sumber data penelitian ini adalah novel

Kembara karya Pradana Boy ZTF (Arikunto, 2013: 172). Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah teknik pustaka (Subroto, 1992: 42). ). Instrumen penelitian adalah penulis dibantu kertas pencatat data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi Sugiyono (2012: 334). Teknik penyajian hasil analisis menggunakan teknik informal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam novel Kembara karya Pradana Boy ZTF yang akan penulis teliti, (1) unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat, (2) nilai pendidikan karakter yang meliputi religius, cinta damai, toleransi, kerja keras, komunikatif, gemar membaca, kreatif, mandiri, dan tanggung jawab, (3) Rencana pelaksanaan pembelajaran novel Kembara karya Pradana Boy ZTF dalam keterampilan membaca di kelas XI SMA. Sebelum penulis membahas data penelitian tentang novel Kembara karya Pradana Boy ZTF melalui kajian nilai pendidikan karakter, terlebih dahulu penulis menyajikan data. Data-data dalam penyajian ini merupakan gambaran mengenai masalah-masalah yang akan penulis bahas dalam pembahasan data.

1. Unsur Intrinsik yang terdapat dalam novel Kembara karya Pradana Boy ZTF

Unsur intrinsik novel Kembara karya Pradana Boy ZTF meliputi: tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Tema dalam novel Kembara ada dua yaitu, tema minor dan mayor. Tema minor dalam novel ini adalah perjuangan, pencarian jati diri, taat beragama, dan cinta, sedangkan tema mayor dalam novel ini adalah keteguhan seorang pemuda yang bernama Fatih dalam pencarian jati diri, perjuangan dalam kehidupan, dan perjalanan tentang cintanya. Tokoh dan penokohannya adalah Fatih (pemalu, pengalah, rajinbelajar, hatiteguh, keraskepala, rajin, suka menolong, baik hati, serius, dancuek), Amra (baik hati, centil, periang, dan ceplas-ceplos), Orang tua Fatih (ikhlas dan pantang menyerah), Rahman (pengertian, suka

(5)

menolong, dan dermawan), Joko (baik hati dan idealis), Kiai Kamil (sederhana dan ahli agama), Haji Rasyid (Dermawan), Hambali (baik hati), Rendy (dermawan dan suka menolong, Avis (pandai bergaul), Romy (angkuh dan fanatik terhadap agama), Dita (perhatian dan pengertian), dan Zuhdi (baik hati). Alur dalam novel ini, yaitu alur maju. Latar yang digunakan dalam novel ini, yaitu latar tempat (Pesantren Adi Luhung, Malang, Kampus, Jakarta, Stasiun, Stasiun Kotabaru, Restoran, Kafe dan Pesantren Mahasiswa), latar waktu (pagi, siang, sore, dan malam), dan latar sosial (kemiskinan dan kekayaan). Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah orang ketiga sebagai pencerita terbatas (dia). Amanat dalam novel ini, yaitu harus berpikir ke depan.

2. Nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Kembara karya Pradana Boy ZTF

Nilai pendidikan karakter dalam novel Kembara karya Pradana Boy ZTF, meliputi: religius, cinta damai, toleransi, kerja keras, komunikatif, gemar membaca, kreatif, mandiri, dan tanggung jawab. Unsur nilai pendidikan karakter dalam novel Kembara yaitu religius (salat, ngaji, khataman, pelantun azan, berdo’a, dan bersyukur), cinta damai (rukun), toleransi (toleransi terhadap agama), kerja keras (berjuang dan pantang menyerah), komunikatif (berkenalan dan suka bercerita), gemarmembaca (membaca buku ilmu dan membaca novel), kreatif (merangkai kata), mandiri (meninggalkan dunia anak dan hidup mandiri), disiplin (tekun dalam usaha), rasa ingintahu (penasaran), dantanggung jawab (tanggung jawab terhadap pekerjaannya).

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran novel Kembara karya Pradana Boy ZTF di SMA

Rencana pelaksanaan pembelajaran novel Kembara karya Pradana Boy ZTF dalam keterampilan membaca di kelas XI SMA, yaitu menggunakan model pembelajaran group investigation. Langkah-langkah pembelajaran meng-gunakan model group investigation: (a) siswa dibagi ke dalam kelompok kecil

(6)

yang terdiridari± 5 siswa; (b) guru menyampaikan materi berupa unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter yang akan dipelajari, menggunakan novel Kembara karya Pradana Boy ZTF untuk dibaca setiap siswa; (c) siswa dalam tiap kelompok saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, meng-klarifikasi, mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat referensi mengenai unsure intrinsik dan nilai pendidikan karakter novel Kembara;(d) setiap anggota kelompok menyiapkan kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi; (e) masing-masing siswa dalam kelompok melakukan koreksi diri terhadap laporan masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.

SIMPULAN DAN SARAN

Nilai pendidikan karakter novel Kembara karya Pradana Boy ZTF: (1) Unsur intrinsik: tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. (2) Nilai pendidikan karakter: : religius, cinta damai, toleransi, kerja keras, komunikatif, gemar membaca, kreatif, mandiri, dan tanggung jawab. (3) Rencana pelaksanaan pembelajaran novel Kembara karya Pradana Boy ZTF dalam keterampilan membaca di kelas XI SMA. Model pembelajaran yang digunakan adalah group investigation.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis memiliki beberapa saran, yaitu: (1) bagi guru, guru dapat menggunakan novel Kembara karya Pradana Boy ZTF sebagai bahan pembelajaran sastra khususnya di kelas XI SMA; (2) bagi siswa, siswa dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai religius yang terdapat di dalam novel Kembara karya Pradana Boy ZTF tersebut dalam kehidupan sehari-hari; (3) bagi peneliti lain, peneliti berikutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi dalam penelitiannya yang serupa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

(7)

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurhayati. 2013. Apresiasi Prosa Fiksi Indonesia. Surakarta: Cakrawala Media.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2011. Prindip-prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Samani, Muchlas, dkk. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukirno. 2009. Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif. Purworejo: UMP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan: (1) unsur intrinsik novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi meliputi: (a) tema adalah perjuangan seorang laki-laki untuk

Proses penyesuaian menggunakan data dari laporan laba rugi yang disusun ulang dan informasi yang tersedia untuk meletakkan komponen laba pada periode

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa di dalam novel “Pada Senja yang Membawamu Pergi” karya Boy Candra terkandung nilai pendidikan budi

Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena sudah berpengalaman dari

Dalam penelitian ini menggambarkan secara jelas, rinci, sistematis dengan melihat ketentuan hukum dan ketentuan lainnya dalam lingkup pengaturan tentang kedudukan akta

Telah dilaksanakan penelitian dengan judul perbedaan tingkat kecemasan antara pasien primigravida dan multigravida pada kehamilan trimester ketiga di RSUD Sukoharjo

(CO) dalam Darah dengan Kapasitas Vital Paru Pedagang Kuliner di Depan PGS Surakarta, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran, Universitas

Selain itu juga terjadi gangguan likuiditas di pasar karena peningkatan premium akibat pelebaran bid-ask spread dalam perdagangan di pasar saham yang akhirnya