• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEKASI SMART CITY. Jakarta, 28 September 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BEKASI SMART CITY. Jakarta, 28 September 2016"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BEKASI SMART CITY

(2)

STRATEGI IMPLEMENTASI

OUTLINE

2

LATAR BELAKANG, MAKSUD & TUJUAN

1

PROGRES BEKASI SMART CITY

HARAPAN BEKASI SMART CITY

3

5

PENUTUP

6

PENGEMBANGAN APLIKASI SMART CITY

(3)
(4)
(5)

KONDISI NASIONAL

48.39

54.19

59.35

63.84

67.66

71.89

75.77

79.26

82.37

51.61

45.81

40.65

36.16

32.34

28.11

24.23

20.74

17.63

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2005

2010

2015

2020

2025

2030

2035

2040

2045

P

er

sen

tase

(%)

Tahun

Persentase Penduduk Perkotaan

Persentase Penduduk Perdesaan

Sumber: Diolah dari BPS, 2014

Pertumbuhan penduduk di kota mencapai 2,75% per tahun, lebih tinggi dari pertumbuhan

nasional 1,17% per tahun.

2015: 59,35% penduduk tinggal di kota!

(6)

PROYEKSI PENDUDUK

2733240

2803286

2873484

2943859

3013851

3083644

2,500,000

2,600,000

2,700,000

2,800,000

2,900,000

3,000,000

3,100,000

3,200,000

2015

2016

2017

2018

2019

2020

jiwa

Proyeksi Jumlah Penduduk

Kota Bekasi 2015 - 2020

2,56%

(7)

MASALAH PERKOTAAN

POTENSI

GEOGRAFI

SOSIAL-BUDAYA

DAYA SAING

GLOBAL

tantangan

tantangan

PEMENUHAN

STANDAR

PELAYANAN

PERKOTAAN

SOSIAL, SAFE,

HEALT,

SECURITY

KETERBATASA

N SUMBER

DAYA KOTA

SUMBER

PEMBIAYAAN

PEMBANGUNAN

REGULASI

SEKTORAL

KUALITAS

SUMBER DAYA

MANUSIA

DAYA SAING

KOTA

ISU

PERKOTAAN

MULTIDIMENSI

MULTISEKTOR

(8)
(9)

MEMBANGUN SMART CITY

Kota yang mampu mengelola berbagai sumber daya

yang ada (Sumber Daya Alam, Sumber Daya

Manusia, dll) untuk digunakan secara efektif dan

efisien dengan tujuan untuk memaksimalkan

pelayanan kepada warganya untuk kehidupan yang

lebih baik dan berkelanjutan

Mengelola: mengetahui (sensing) permasalahan yang ada di dalamnya,

memahami (understanding) kondisi permasalahan tersebut, dan dapat

mengatur (acting).

(10)
(11)

SMART CITY MODEL

PEOPLE

GOVE

RNAN

CE

ICT

(12)

MEMBANGUN SISTEM TERPADU

Pilar 1 - Infrastruktur ICT

Sebagai dasar pengembangan smart city, perlu

didukung dengan ketersediaan infrastruktur

ICT-nya seperti teknologi broadband fiber,

ketersediaan internet kecepatan tinggi (WiFi), dan

adanya data center untuk keperluan aplikasi

layanan publik Pemerintah Daerah

Pilar 2 –

Integrated Management System

TATA KELOLA YANG TERINTEGRASI

Pilar 3 – Smart User (PEOPLE)

Setelah infrastruktur dan sistem manajemen sudah

mendukung konsep smart city, hal selanjutnya yang

perlu dikembangkan adalah Sumber Daya Manusia itu

sendiri melalui pengembangan kompetensi, knowledge,

dan kepahaman terhadap teknologi.

(13)

TUJUAN

Program &

Kegiatan

MISI

VISI

SMART

ECONOMY

SMART

ENVIRONMENT

SMART

SOCIETY

Tujuan Penerapan Smart City dalam rangka mendorong dan percepatan pencapaian VISI

Kota Bekasi melalui perkuatan Program dan Kegiatan

(14)

TATA KELOLA BEKASI SMART CITY

Perencanaan

Implementasi

Operasional

Monitoring

SKPD

SKPD

SKPD

TIM BEKASI SMART CITY

DIRECT

EVALUATE

MONITOR

Pl

an

Poli

cies

Lpor

an

Ki

nerja

Pr

oposal

WALIKOTA

(15)

STRUKTUR TIM BEKASI SMART CITY

(BSC)

Risk Control

/IT Audit

Implementasi

PMO

Stering

Komite

Walikota

Wakil

Walikota

Sekda

Ketua

Wakil

Sekretaris

Sekretariat

Pokja

Transpotasi

Pokja Energi

Pokja

Lingkungan

Pokja

Pelayanan

Publik

Inspektorat

, Lembaga

Audit

(16)
(17)

STRATEGI IMPLEMENTASI BSC

• ISU

STRATEGIS

• REGULASI

• SMART CITY

• RPJMD,

• RENSTRA

SKPD

VISI

MISI

PROGRAM

KEGIATAN

PENINGKATAN

KINERJA

EFFESIENSI &

PERCEPATAN

INDIKATOR

UTAMA,

INDIKATOR

PENDUKUNG

PERMASALAHAN

KOTA

PERKEMBANGAN

TIK

RISET

PERATURAN

PERUNDANGAN

PUSAT

PERDA

PERWAL

KEPWAL

1. INTEGRASI KEBIJAKAN

(18)

STRATEGI IMPLEMENTASI BSC

2. PERUBAHAN MINDSET

Edukasi,

sosialisasi,

FGD, MOU,

Kontrak

Kinerja

Dunia

Usaha

Masyarakat

Akademisi

Media

Aparatur

Inovasi, kreatif, dinamis, disiplin,

Conected,

(19)

STRATEGI IMPLEMENTASI BSC

3. KOVERGENSI PELAYANAN PUBLIK

Konvergensi diartikan sebagai penggabungan beberapa proses pelayanan

kepada masyarakat, yang sebelumnya terpisah baik perencanaan,

implementasi, monitoring dan evaluasi maupun dari penentuan teknologi

yang digunakan.

Keuntungannya adalah :

Meningkatkan produktivitas pelayanan, efisiensi waktu dan biaya

Menjamin akuntabilitas dan transparansi pelayanan

(20)

STRATEGI IMPLEMENTASI BSC

Smart City Integration Platform

Tr

anspo

rt

asi

Lingk

ung

an

Sampah

K

eseha

tan

PJU

,

K

eama

nan

Pendidik

an

Parkir

Integration Services

PATRIOT OPERATION CONTROL (POC)

Dashboard

(21)

STRATEGI IMPLEMENTASI BSC

4. MODEL PEMBIAYAAN

No

Subject

Model

Penyediaan

1

Infrastruktur Fiber Optic, CCTV,

pole, wifi, microcell

PPP

2

Aplikasi Smart City:

a. G to G (Gov to Government)

APBD

b. G to E (Gov to Employee)

APBD

c. G to B (Gov to Business)

APBD/PPP

d. G to C (Gov to Citizen)

APBD/PPP

(22)

Persiapan

Sosialisasi Awal

Pembentukan

Tim

Pelatihan

Platform POC ,

Integrasi layanan

Integrasi Data

Review Regulasi

Riset dan Studi

(Rencana Tindak

BSC), Sosialisasi,

Co-Creation

Pengembangan

Integrasi Pelayanan

Publik

Integrasi

Infrastruktur,

Kebijakan,

Perencanaan,

Monev dll

Pengembangan

POC, SDM

Penataan Regulasi

Aplikasi Full Layanan

Publik BSC

Pengembangan

Infrastruktur

Pengembangan dan

Integrasi Pelayanan

Smart City

Pemantapan Tata

Kelola

Penerapan City

Analytic

Riset and

Development

STRATEGI IMPLEMENTASI BSC

(23)

3. PROGRES BEKASI SMART

CITY

(24)

PROGRESS BSC

SMART CITY MODUL

1

2

3

4

5

INFRASTRUKTUR

POC

WIFI, SENSOR, CCTV

NETWORK INFRA

PUBLIC

SERVICES

SMART

MOBILITY

LRT (AEROMOVEL)

BRT

PARKIR METER

TOD

SMART

EDUCATION

Integrasi Data

Link and Match

SMART

HEALTH

Sustainable Health care

SMART ENVIRONMENT

PLATFORM GEOSPASIAL

SMART COMMERCE

GOVERNANCE

(TATA KELOLA)

SDM

REGULASI

MEKANISME

(25)

PATRIOT OPERATION CENTRE (POC)

(26)

UJI COBA SMART DEVICES

(27)

UJI COBA SMART DEVICES

(28)

UJI COBA SMART DEVICES

(29)

4. PENGEMBANGAN APLIKASI

SMART CITY

(30)

SMART ONLINE REPORTING &

OBSERVATION TOOLS (SOROT)

1. Feedback dari Masyarakat • Feedback terdiri dari keluhan, saran, pertanyaan, informasi dan opini •Feedback bisa dikirimkan Web, SMS, Apps dan Sosial Media •Feedback dapat berupa text, gambar dan video

2. Penyampaian Feedback • Feedback diteruskan secara langsung kepada pimpinan daerah atau ke dinas oleh sistem

• Penyampaian feedback dibantu oleh operator SOROT feedback bisa tepat sasaran

3. Disposisi dan Tindaklanjut • Feedback harus didisposisi atau ditindaklanjuti secara langsung • Tindaklanjut terdiri dari beberapa tingkatan : verifikasi, analisis, proses, selesai. • Tindaklanjut secara realtime dan non realtime

4. Feedback dari System

• Feedback dapat berupa jawaban dan tanggapan dari dinas terkait, peringatan dini dan update informasi dari pemerintah • Peringatan dini dapat dilakukan secara broadcast (ke semua warga) atau hanya ke warga tertentu melalui sorot EWS

5. Analisis dan Laporan

• Analisis KPI atau performa dan progress penanganan masalah untuk setiap dinas dan daerah (kecamatan atau kelurahan) • Analisis permasalahan daerah berbasiskan GIS • Analisis Trend permasalahan warga dan kota

Warga

SOROT

Bupati/Walikota/Camat/Lurah

- Keluhan

- Saran

- Pertanyaan

- Informasi

- Opini

Memberikan Feedback

Web + SMS + Apps + Social Media

1. Kesehatan, Lingkungan, Polisi, dll

2. Kecamatan, Kelurahan

Feedback ke Pimpinan

& Dinas

Disposisi dan Tindaklanjut

1

2

3

Feedback dari System

4

- Jawaban / Tanggapan

- Peringatan dini

- Update Informasi

(31)

PATRIOT CARD

(MULTIFUNCTION SMART CARD) MUFASA

Layanan identitas digital

menggunakan smart card

Kartu dapat digunakan

untuk berbagai keperluan

tanpa mengganti kartu

Fitur dasar: identitas,

pembayaran, akses, dan

tiket elektronik

(32)

SMART EDUCATION

Smart Education adalah sebuah sistem pendidikan cerdas

di mana siswa adalah pusat dari pendidikan. Selain itu,

data siswa pun terhubung ke semua sekolah, perguruan

(33)

SMART HEALTH

Sebuah sistem pelayanan kesehatan secara

menyeluruh yang terintegrasi, artinya bentuk

pelayanan

yang

melibatkan

seluruh

unit

pelayanan kesehatan dan organisasi yang

tersedia, untuk menyelenggarakan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat dan kemudahan

administrasi dimasing-masing internal institusi;

Target Khusus:

Bayi dan Anak-anak

Ibu Hamil

Lansia (Elderly People)

Penderita penyakit khusus yang

memerlukan monitoring berkelanjutan

(tbc, jantung, diabetes, dll)

(34)

SMART MOBILITY

Smart mobility menyediakan platform yang dapat menjadi acuan oleh user (pemerintah, untuk

menganalisa, memprediksi, dan sebagai alat bantu pengambilan keputusan terhadap permasalahan

transportasi, logistik, dan mobilitas yang terjadi.

(35)

SMART ENERGY

PJU Panel Locator

Feature

• GPS untuk PJU Panel

• Sensor Cahaya

• Akses via web

• Capture foto pelaku perusak panel dengan

otomatis

• Alarm otomatis

• Notifikasi langsung ke pihak berwajib

Fungsi: Monitor dan Kontrol penggunaan listrik PJU

dengan lebih mudah

(36)

SMART ENVIRONMENT

QDER 1.0.0

Mobile Application yang memberikan peringatan, instruksi

evakuasi dan tempat evakuasi.

Fitur yang tersedia:

-

Informasi Bencana yang terintegrasi dengan data BMKG

-

4 tombol panggilan cepat untuk situasi darurat

(37)

SMART ENVIRONMENT

GPRS or GSM Communicatio n Interne t

sensor

Microkontro

ller

Database server Inpu t PC or Mobile Device

Pemantauan

Ketinggian Sungai

(38)

SMART ENVIRONMENT

PILAH (PILih sampAH)

• Solusi Masalah Sampah dan

Pemulung Kota Cerdas

• Layanan Antar Jemput Sampah

dengan Pemulung Sebagai Aktor

Get and Delivery Service

• Pengelolaan Sampah yang

bermanfaat dan tidak

(39)
(40)

5. HARAPAN BEKASI

SMART CITY

(41)

HARAPAN BEKASI SMART CITY

Dalam mengembangkan konsep smart city, dibutuhkan

pemimpin kota dengan visi kota berkelanjutan dan

peran aktif responsif terhadap kebutuhan masyarakat

“Kota Barcelona memberikan fitur kepada masyarakat melalui tombol darurat yang

disediakan bagi lansia dan kaum disabel melalui Telecare Service. Sebagai bentuk

hadirnya pemerintah dalam masyarakat”

1. PERAN AKTIF & VISI PEMERINTAH

Untuk mencapai smart city diperlukan peta jalan

yang jelas agar investasi dan pembangunan

bersifat efektif

“Kota Iskandar, menyusun road map dalam mencapai smart city beserta

dengan pendanaannya. Terdapat 3 fase pengembangan hingga tahun

2025"

(42)

HARAPAN BEKASI SMART CITY

3. INTEGRASI PERATURAN & REGULASI

Penyusunan peraturan dan regulasi harus sesuai dan mendukung

dokumen induk perencanaan.

Melalui sinergitas tersebut diharapkan terdapat konsistensi dalam

proses pembangunan (CO-DESIGN)

“Singapura

melalui

Urban

Redevelopment

Authority

mampu

mengintegrasikan

perencanaan, peraturan dan regulasi sehingga terlihat konsistensi pembangunannaya”

Dalam konsep smart city diperlukan pelibatan aktif masyarakat, agar

sesuai dengan kebutuhan masyarakat

“Kota New York memiliki sistem 24/7 yang secara interaktif membantu masyarakat untuk

memenuhi kebutuhannya. Fitur ini dapat ditemui pada aplikasi handphone maupun pada

layar yang disediakan khusus (smart screen)”

(43)

HARAPAN BEKASI SMART CITY

5. KERJASAMA SEMUA STAKEHOLDER

Pengembangan smart city tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah, tetapi

harus melalui kerjasama dunia usaha, pendidikan, masyarakat, media, dll

(CO-CREATION)

“Pengembangan kota Yokohama adalah dengan konsep Yokohama Smart City Project bekerjasama

dengan swasta, dalam hal ini adalah TOSHIBA. Tujuan proyek ini adalah melakukan pengurangan

emisi CO2 berbasis teknologi”

(44)
(45)

PENUTUP

Kota yang cerdas, diwujudkan bukan hanya dengan kehadiran

teknologi saja, diperlukan perubahan paradigma dan budaya,

regulasi yang tepat dan komitmen semua pihak.

Smart city adalah gerakan perubahan budaya perkotaan yang

lebih effesien dalam mengelola kota sehingga dapat

mewujudkan kesejahteraan masyarakat saat ini dan antisipatif

untuk menyongsong masa depan.

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat sasaran terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan VCO dengan metode tanpa pemanasan yang diberikan tim sehingga sesudah mengikuti pelatihan

Pembinaan perlu dilakukan secara kontinyu, pem- binaan dari kepala sekolah perlu diintensifkan, materi pembinaan relatif baru dan sesuai dengan kebutuhan guru, serta

Jika selama Perjalanan, Anda harus menghadiri pernikahan, pemakaman, konferensi atau acara olahraga yang sudah diatur sebelumnya dan tidak dapat ditunda karena

Berkenaan dengan doa-doa dalam Al Quran, Hadhrat Masih Mau’ud as telah membimbing kita dan hal penting yang perlu kita perhatikan adalah doa-doa yang diajarkan kepada kita

konsep ini menitik-beratkan pada kwalitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (net

krisis yang berkepanjangan ini dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan-perusahaan perbankan lainnya. Kepuasan nasabah merupakan suatu bentuk pelayanan

 Diketahui 2 buah titik A(2,1) dan titik B(8,5) bila titik A sebagai titik awal dan titik B sebagai titik akhir, tentukan titik-titik antara yang. menghubungkan titik A dan titik

Partisipasi Masyarakat Bandung Selatan Dalam Peristiwa Pengungsian Bandung Lautan Api Tahun 1946: Pendekatan Sejarah Lisan dan Implikasinya Pada Metode Pembelajaran