BAB II
KONDISI WILAYAH DESA WANATIRTA
A. Sejarah Desa Wanatirta
Wanatirta adalah Desa di KecamatanPaguyangan, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini terletak dekat dengan perbatasan Kabupaten Banyumas kira-kira 6 km dari kota Bumiayu, dan 22km dari kota Purwokerto, kalau mau ke Wanatirta ada dua jalur yang bisa ditempuh, pertama lewat pangkalan ojek Wanatirta tempatnya di sebelah SPBU Paguyangan dan yang kedua lewat Dukuh Dawuhan yaitu sebelah rumah makan tegal indah sebelah kiri Pabrik Jamur. Desa Wanatirta sebagian besar warganya bekerja sebagai petani. Desa Wanatirta mempunyai banyak panorama alam yang indah, udara yang sejuk, dan kadar oksigen yang masih bagus.
Seperti halnya desa-desa yang lain di sepanjang jalan Jawa Tengah-Cirebon mempunyai legenda tersendiri. Sepanjang perjalanan Sultan Agung menyerang Batavia setiap persinggahan pasukan diberinya nama. Tidak ketinggalan pula untuk desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Menurut sesepuh desa, Wanatirta berasal dari bahasa Jawa yang merupakan gabungan dari kata wana yang berarti hutan dan tirta yang berarti air. Jadi, Wanatirta mengandung arti hutan air.
Memang jika dilihat secara goegrafis desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes tidak mengalami kekurangan air karena
banyak sumber air. Jika di daerah lain mengalami kemarau panjang (tidak ada hujan sama sekali), di desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes sekalipun musim kemarau masih sering turun hujan, lebih-lebih jika musim hujan hampir setiap hari turun hujan. Tepat kiranya para pendahulu memberi nama Wanatirta yang berarti Hutan Air (Sukaryo, wawancara 14 maret 2014).
B. Kondisi Geografis
1. Letak Geografis Desa Wanatirta
Wanatirta adalah desa di Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kondisi desa Wanatirta terbagi dalam tiga kajian berdasarkan data yang bersumber pada monografi desa yaitu :tinggi tempat dari permukaan laut : 342m, curah hujan rata pertahun : 729mm/ tahun, keadaan suhu rata-rata : 210C- 320C
Dari ketiga kajian tersebut diatas dapat ketahui bahwa desa Wanatirta termasuk dalam daerah bertopografi bergelombang. Curah hujan di desa Wanatirta merupakan curah hujan bulan kering karena rata-rata curah hujan perbulan yaitu 60,75 mm, sedangkan bulan kering adalah bulan curah hujan 100mm. Keadaan suhu rata-rata di desa Wanatirta termasuk daerah iklim tropis atau panas karena suhunya di atas 180C.
2. Keadaan Iklim
Wanatirta memiliki iklim sama dengan keadaan iklim di Wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Kecamatan Paguyangan memiliki ketinggian antara 268 mdpl sampai dengan 2050 mdpl, desa terendah.
Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut :Sebelah Utara berbatasan dengan desa Kretek, sebelah Selatan berbatasan dengan desa Winduaji, sebelah Timur berbatasan dengan desa Pandansari,sebelah Barat berbatasan dengan desa Paguyangan.
3. Luas Wilayah
Berdasarkan luas wilayah kecamatan, maka Kecamatan Paguyangan memiliki luas 10.494 Ha/ m2 di Kabupaten Brebes. Kecamatan Paguyangan terdiri dari 12 desa, antara lain Cilibur, Cipetung, Kedungoleng, Kretek, Pagojengan, Paguyangan, Pakujati, Pandansari, Ragatunjung, Taraban, Wanatirta, dan Winduaji. Sedangkan di kelurahan Wanatirta mempunyai 15 dusun antara lain Kedawung, Karang Gandul, Sawangan, Dukuh Randu, Tipar, Bulakamba, Cegokan, Warunggintung, Kalisalak, Kubang, Buaran, Krikil, Dukuh Lor, Dawuhan, Randegan, sedangkan penggergajiankayu UD.Sami Jaya itu sendiri berada di dusun Bulakamba Warunggintung.
C. Kondisi Demografis
Kondisi suatu daerah dalam mengembangkan daerahnya adalah dengan ketersediaannya lapangan pekerjaan yang ada di daerah tersebut. Selain itu, kepadatan penduduk mempunyai andil yang cukup besar dalam hal tersebut. Bila jumlah penduduk suatu daerah yang seimbang dengan luas wilayah yang di tempati, maka akan memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat.
Jumlah penduduk Desa Wanatirta menurut jenis kelamin
Desa Wanatirta di Kecamatan Paguyangan memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Hal ini mengharuskan dalam penyusunan program pembangunan diperlukan ketepatan mengenai banyaknya kelompok umur/ usia yang ada. Berikut ini merupakan data mengenai jumlah penduduk desa Wanatirta menurut kelompok umur dan jenis kelamin.
Tabel 1
Jumlah Penduduk Desa Wanatirta menurut Umur dan Jenis Kelamin
No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70+ 395 578 607 639 574 575 355 360 376 398 363 325 290 198 159 397 565 598 625 594 579 349 355 369 425 356 323 284 134 126 792 1143 1205 1264 1168 1154 703 715 745 823 719 648 577 332 285 Sumber : Data Monografi Desa Wanatirta Tahun 2014
Menurut Tabel 1 diatas, maka dapatdiketahui jumlah penduduk menurut usia. Jumlah penduduk yang paling banyak adalah pada umur 15-19 tahun yaitu penduduk laki-laki berjumlah 639 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 625 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat pada umur 70+ tahun yaitu penduduk laki-laki berjumlah 159 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 126 jiwa.
Jumlah penduduk pada usia sekolah yaitu umur 5-14 tahun berjumlah 2348 jiwa, pada usia ini penduduk belum bisa melaksanakan kerja. Jumlah penduduk pada usia kerja tidak produktif berada pada umur 15-19 tahun yang berjumlah 1264 jiwa, sedangkan jumlah penduduk pada usia kerja produktif terdapat pada umur 20-70+, yaitu penduduk laki-laki berjumlah 3973 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 3894 jiwa.
Jumlah penduduk yang berusia produktif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pekerjaan yang tersedia. Hal ini menimbulkan adanya ketidakseimbangan antara jumlah penduduk yang bekerja dengan lapangan kerja yang tersedia. Oleh karena itu, penduduk yang tidak bekerja di dalam daerah Wanatirta, mereka lebih suka mencari pekerjaan keluar daerah atau merantau.
Meskipun sebagian besar/ kecil penduduk Wanatirta bekerja di perantauan, tetapi masih banyak sekali penduduk berusia produktif yang belum mendapatkan lapangan pekerjaan. Keadaan itu disebabkan oleh perkembangan penduduk dari tahun ke tahun selalu meningkat, maka secara otomatis jumlah pencari kerja akan semakin bertambah.
Tabel 2
Jumlah Penduduk Desa Wanatirta menurut Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Petani Tanaman Pangan Petani Ternak
Buruh tani Nelayan Pengusaha
Buruh Industri Pabrik Buruh Bangunan Pedagang
Pekerja Angkutan Pegawai Negeri Sipil Tentara/ Polisi
Pensiun/ Purnawirawan Pekerja Jasa
Pegawai Swasta (Non Buruh) 1747 46 2332 9 36 219 362 417 26 68 6 23 42 106 32,1 % 0,8 % 42,9 % 0,2 % 0,7 % 4,0 % 6,7 % 7,7 % 0,5 % 1,2 % 0,1 % 0,4 % 0,8 % 1,9 % Jumlah 5439 100 %
Sumber : Monografi Desa Wanatirta Tahun 2014.
Dari Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Wanatirta menurut mata pencaharian yang terbesar adalah penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani tanaman Pangan, yaitu berjumlah 1747 jiwa. Penduduk yang bermata pencaharian terkecil adalah Tentara/ Polisi yaitu 6 jiwa. Selain itu, penduduk yang bermata pencaharian sebagai pedagang termasuk dalamkategori pedagang yaitu 417 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa pedagang atau buruh pekerja di pabrik kayu merupakan sebagian besar dari penduduk DesaWanatrita.
Pendidikan merupakan ujung tombak dalam memperbaiki kondisi masyarakat untuk lebih maju. Pendidikan yang lebih tinggi menjadikan kecerdasan seseorang untuk menciptakan hal yang baru lebih besar. Selain itu, dengan pendidikan yang tinggi masyarakat dapat memperoleh
pendapatan yang lebih besar dari pada dengan pendidikan yang lebih rendah. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan menjadi sangat penting karena tidak sebatas pada masalah penghasilan, namun secara kehidupan sosial tingkat pendidikan berpengaruh juga pada status sosial dalam suatu masyarakat. Keadaan penduduk Desa Wanatirta berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3
Jumlah Penduduk Desa Wanatirta menurut Jenjang Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 7 Sarjana Sarjana Muda SLTA/ SMA SLTP/ SMP SD Belum Tamat SD Belum Pernah Sekolah
23 16 162 272 813 1074 792 0,7 % 0,5 % 5,1 % 8,6 % 25,8 % 34,1 % 25,1 % Jumlah 3152 100 %
Sumber : Monografi Desa Wanatirta Tahun 2014
Berdasarkan Tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa penduduk Desa Wanatirta memiliki tingkat pendidikan rata-rata masih sangat rendah.Masih cukup banyak masyarakat yang putus sekolah ada 1074, tingkat pendidikan paling sedikit adalah lulusan sarjana hanya ada 23 orang saja, sedangkan untuk tingkat SD jumlahnya813 orang.
Sesuai dengan penjelasan di atas dapat ditarik suatu simpulan bahwa. Tingkat kesadaran masyarakat Desa Wanatirta untuk menyekolahkan anaknya sesuai dengan program wajib belajar 9 tahun sudah tergolong tinggi. Meskipun dilihat dari perbandingan jumlah penduduk yang tamat SD sampai yang tidak sekolah lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk yang sudah tamat SLTP sampai pergutuan tinggi. Namun, penduduk yang tamat SD dan yang tidak sekolah itu kebanyakan didominasi oleh orang tua yang berunur 45 tahun ke atas. Keadaan ini dikarenakan penduduk yang berumur 45 tahun ke atas pada waktu mereka berusia sekolah, hidup pada jaman penjajahan. Selain kurangnya sarana pendidikan pada waktu itu, mereka juga mengalami kekurangan dana untuk melakukan kegiatan pendidikan.
Berbeda dengan keadaan penduduk yang hidup di zaman sekarang,banyak penduduk yang berkecukupan dan sarana pendidikan juga cukup banyak (Wawancara dengan Subegjo, 3 Febuari 2014). Seiring dengan makin banyaknya penduduk Desa Wanatrita yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi, baik yang sarjana maupun pasca sarjana, maka jumlah penduduk yang lulusan perguruan tinggi akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu Desa Wanatirta memiliki sarana pendidikan yang cukup memadai. Sarana tersebut berupa lembaga-lembaga pendidikan baik yang swasta maupun negeri.
Jumlah Penduduk Desa Wanatirta menurut Agama
Penduduk desa Wanatirta 100% memeluk agama islam, jumlah penduduk yang tergolong besar ini tidak ada pertentangan atau keterpaksaan dengan agama lain dikarenakan memiliki suatu keyakinan. Untuk melaksanakan kegiatan keagamaan, sudah tersedia tempat-tempat untuk melakukan ibadah adalah sebagai berikut :
Penduduk Desa Wanatirta yang mayoritas beragama Islam tidak terlepas dari kegiatan kerohanian dalam hal ini beribadah kepada sang pencipta yaitu dengan melaksanakan sholat. Selain itu, dengan mendirikan masjid/musola manusia dapat lebih mendekatkan diri pada Tuhan-Nya. Untuk melihat sarana peribadatan yang ada pada masyarakat Kelurahan Wanatirta dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini :
Tabel 4
Tempat ibadah dan Prasarana Agama di Desa Wanatirta
No Sarana tempat Ibadah Tahun 2012 1 2 Masjid Mushola 18 63 Jumlah 81
Sumber : Data Monografi Desa Wanatirta Tahun 2014.
Tabel 4 di atas memperlihatkan jumlah Masjid dan Mushola, sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Wanatirta mayoritas beragama Islam dan merupakan muslim yang taat dalam menjalankan ibadahnya.
2) Sarana Pendidikan
Untuk mencerdaskan masyarakat salah satunya dapat ditempuh melalui sektor pendidikan. Pendidikan dapat berupa pendidikan formal, seperti Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK) dan lainnya. Pendidikan nonformal dapat diperoleh dari Keluarga, masyarakat, Teman dan lainnya. Sedangkan untuk pendidikan informal dapat di tempuh melalui tempat kursus
atau bimbingan latihan dan sebagainya. Untuk mengetahui sarana pendidikan yang ada di Desa Wanatirta dapat dilihat dari Tabel 5 berikut ini
Tabel 5
Sarana Pendidikan Menurut Jenis Sekolah di Desa Wanatirta
No Sarana Pendidikan Tahun 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gedung SLTA/ SMA Gedung SLTP/ SMP Gedung SD
Gedung TK Gedung MTs Gedung MI
Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA)
Gedung Play Group
- - 4 3 - 2 3 1 2 Jumlah 15
Sumber : Data Monografi Desa Wanatirta Tahun 2014.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan saat ini menjadi sektor penting dalam kehidupan masyarakat di Desa Wanatirta. Tidak sebatas jumlah gedung sekolah baru yang bertambah, melainkan jumlah siswanya mulai bertambah. Dan untuk tingkat SLTA/ SMA masyarakat Wanatirta bersekolah di luar kelurahan Wanatirta seperti ke kecamatan Bumiyau dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pendidikan di Kelurahan Wanatirta setiap tahunnya selalu meningkatkan yang berarti kesadaran masyarakat akan arti penting pendidikan mulai maju.
3) Sarana Perekonomian
Dalam aktivitas perekonomian diperlukan sarana-sarana pendukung, hal tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sarana perekonomian membutuhkan modal yang lebih, bagi masyarakat Desa Wanatirta yang ingin memperluas usahanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk mengetahui sarana perekonomian yang ada di Desa Wanatirta dapat di lihat dari tabel 6 berikut ini:
Tabel 6
Sarana Perekonomian
No Jenis Sarana Tahun 2014
1 Toko Kebutuhan Pokok 10
2 Warung Kebutuhan pokok 80
3 Toko/Kios Pertanian 389
Jumlah 479
Sumber : Data Monografi Desa Wanatirta Tahun 2014.
Tabel 6 di atas menunjukan bahwa sarana perekonomian di Desa Wanatirta masih sangat kurang menunjang mengingat untuk jumlah pasar umum yang belum ada, namun hal ini dikarenakan kebanyakan masyarakat lebih memilih berbelanja kebutuhan ataupun berdagang di luar Wanatirta atau berbelanja di Kecamatan Bumiayu yang di anggapnya sudah ramai mengingat jarak antara Kecamatan Paguyangan dengan Kecamatan Bumiayu sangat dekat dan dilalui angkutan pedesaan dari Wanatirta (Kecamatan Paguyangan) ke Kecamatan Bumiayu, dan Sebaliknya.
4) Sarana Transportasi
Sekarang merupakan zaman yang cukup moderen, sarana transportasi merupakan kebutuhan yang pokok dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sarana transportasi memberikan kelancaran dalam mobilitas penduduk termasuk dalam hal ini aktivitas perekonomian masyarakat Kelurahan Wanatirta. Adapun sarana transportasi di Kelurahan Wanatirta dapat dilihat dari Tabel 7 di bawah ini :
Tabel 7
Jumlah Sarana Transportasi di Kelurahan Wanatirta
No Jenis Transportasi Tahun 2014
1 Bus, mini bus, Elf (angkutan penumpang)
3 2 Truck, Pick Up (Angkutan Barang) 43
3 Sepeda Ontel 73
4 Angkutan Pedesaan 6
5 Pangkalan Ojek 3
6 Sepeda Motor 419
Jumlah 177
Sumber : Data Monografi Kelurahan Wanatirta Tahun 2014
Tabel 7 di atas memperlihatkan sarana transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Desa Wanatirta adalah sepeda motor, hal ini mengingat kebutuhan akan transportasi yang meningkat dan dipermudah lewat sistem pembelian dengan sistem kredit hal ini memudahkan masyarakat memiliki sepeda motor sehingga hampir setiap rumah memiliki minimal 1 (satu) unit motor.
D. Kondisi Sosial Ekonomi Mayarakat Desa Wanatirta
Kegiatan ekonomi harus tumbuh dan berkembang lebih cepat dari pertambahan jumlah orang yang mencari pekerjaan. Keadaan ini sangat diperlukan untuk memperkecil tingkat pengangguran terbuka (open unployment). Jika pertumbuhan ekonomi tidak lancar, maka jumlah orang yang tidak tertampung dalam suatu lapangan pekerjaan makin besar.Sebaliknya jika perekonomian suatu negara dalam keadaan makmur, maka makin kecil jumlah orang yang menganggur (mencari pekerjaan). Pembangunan ekonomi diharapkan laju pertumbuhan ekonomi dapat selalu di pertahankan pada tingkat yang lebih tinggi dari tingkat pertambahan penduduk dan diharapkan bahwa kegiatan perekonomian akan menjadi luas sehingga dapat memperkecil jumlah yang menganggur.
Kondisi sosial suatu masyarakat tidak lepas dari keadaan ekonomi dan budaya karena kedua faktor ini sering menjadi barometer status sosial masyarakat Desa Wanatirta, organisasi ekonomi seperti Koperasi, Peternakan dan yang lain-lain, dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang, semakin besar prestasinya maka semakin besar pendapatannya karena pendapatan yang tinggi akibatnya kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi maka status sosialnyapun di masyarakat meningkat. Pertanian merupakan suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Ternak juga merupakan potensi yang perlu dikembangkan di beberapa daerah. Hewan ternak dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan sumber protein hewani. Penduduk beberapa desa di Kecamatan Paguyangan mengusahakan ternak sebagai salah satu investasi masa depan maupun sebagai pekerjaan sampingan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Di bawah ini data yang menunjukkan tentang keadaan ekonomi masyarakat selain pada bidang peternakan:
Tabel 8
Peternakan yang ada di Desa Wanatirta
No Kepemilikan Ternak Tahun 2014
1 Sapi 36 2 Kerbau 23 3 Kambing/ Domba 919 4 Itik/ Bebek 382 5 Ayam Kampung 3792 Jumlah 5152
Sumber : Data Monografi Kelurahan Wanatirta Tahun 2014.
Data di atas menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Wanatirta mempunyai usaha sendiri selain bertumpu pada bidang pertanian, pada data di atas menunjukan bahwa masyarakat Desa Wanatirta lebih memilih ternak ayam karena perawatannya yang mudah di badingkan dengan sapi ataupun kambing.
Masyarakat Desa Wanatirta juga berupaya untuk menambah fasilitas dibidang telekomunikasi dan perdagangan. Fasilitas yang dimiliki oleh masyarakat Desa Wanatirta untuk kepentingan umum dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini :
Tabel 9
Sarana Telekomunikasi yang ada diDesa Wanatirta
No Sarana Telekomunikasi Tahun 2014
1 Telepon Rumah 21
2 Warung Telekomunikasi (Wartel) 1
3 Televisi 2162
4 Radio 319
Jumlah 2503
Sumber : data Monografi Desa Wanatirta Tahun 2014
Walaupun hanya ada 1 buah wartel saja,tetapi setidaknya dapat sedikit membantu masyarakat Desa Wanatirta yang ingin berkomunikasi. Berdasarkan survey yang sudah peneliti lakukan sudah banyak masyarakat Wanatirta yang
menggunakan telephone seluler dan juga di dukung dengan adanya counter-counter Hp untuk berkomunikasi, ini menunjukkan bahwa masyarakat Wanatirta sudah mengikuti kemajuan tekhnologi khususnya di bidang telekomunikasi.
E. Kondisi Sosial BudayaMayarakat Desa Wanatirta
Mengenai kondisi sosial budaya masyarakat DesaWanatirta terbagi dalam keluarga nonsejahtera dan sejahtera ini kondisi keluarga sejahtera tercermin dalam kualitas keluarga yang berkualitas, supaya dapat timbul rasa aman, tenteram dan harapan masa depan yang baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin, maka suami dan istri harus melaksanakan peranan atau fungsi sesuai dengan kedudukannya. Dengan demikian, keluarga merupakan suatu unit terkecil dalam masyarakat yang bukan hanya berfungsi sebagai sosial budaya, tetapi juga berfungsi sebagai ekonomi. Apabila tekanan fungsi keluarga secara tradisional adalah fungsi reproduktif yang dari generasi ke generasi terus-menerus mengulangi fungsi yang sama kemudian telah berkembang ke fungsi sosial budaya. Pada saat ini keluarga diandalkan untuk suatu tugas yang lebih luhur yaitu sebagai wahana mencapai tujuan pembangunan hal ini menyebabkan keluarga perlu mempersiapkan diri dalam keterlibatannya sebagai agen pembangunan di sektor ekonomi produktif diakui atau tidak, upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan keluarga, bukanlah persoalan yang mudah. Kendala-kendala untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam keluarga, lebih banyak mempunyai muatan kualitatif akan
senantiasa muncul, baik yang bersumber dari faktor eksternal maupun internal institusi keluarga itu sendiri.
Adanya keterbatasan-keterbatasan yang terdapat pada individu anggota keluarga dalam berbagai dimensinya, serta semakin kecilnya akses dan kemampuan untuk menguasai sumber daya yang ada di lingkungannya yang merupakan faktor-faktor yang harus turut diperhitungkan, kondisi geografis, sosial dan kultural yang melingkupi kehidupan keluarga dimana keluarga itu tinggal, sangat berpengaruh terhadap penilaiannya mengenai kesejahteraan keluarga.