BADAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI JAWA TENGAH
VISI DAN MISI
y
VISI
Sebagai Lembaga yang Handal dan Profesional dalam
Memantapkan Ketahanan Pangan Masyarakat yang
Berbasis Sumber daya Lokal Menuju Kemandirian Jawa
Tengah.
y
MISI
1.
Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi dalam
ketersediaan dan cadangan.
2.
Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi teknis dalam
distribusi dan harga pangan.
3.
Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi dalam
pengembangan penganekaragaman dan pola konsumsi
masyarakat.
4.
Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi dalam
pengembangan mutu dan keamanan pangan.
5.
Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi dalam
perencanaan, monitoring dan evaluasi ketahanan pangan.
3
KEPALA
Subag Program Subag Keuangan Sekretaris Badan BIDANG KETERSEDIAAN PANGAN BIDANG DISTRIBUSI PANGAN Subag Umum BIDANG KONSUMSI & PENGANEKARAGAMAN PANGAN BIDANG KEAMANAN PANGAN SUBID KETERSEDIAAN & CADANGAN PANGAN SUBID KEMANDIRIAN PANGAN SUBID DISTRIBUSI & PEMASARAN PANGAN SUBID ANALISIS HARGA PANGAN SUBID PENGOLAHAN & PENGANEKARAG AMAN PANGAN SUBID KONSUMSI PANGANUPTD
BALAI PENGEMBANGAN
CADANGAN PANGAN
BADAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI JAWA TENGAH
SUBID PEMBINAAN MUTU HASIL SUBID & SERTIFIKASI &PELABELAN PRODUK PANGAN
TUGAS DAN FUNGSI
Tugas dan Fungsi Bidang Keamanan Pangan :
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang Pembinaan Mutu Hasil Pangan, dan Sertifikasi serta
Pelabelan Produk Pangan.
Tugas dan Fungsi Sub Bidang Pembinaan Mutu hasil:
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di Bidang Pembinaan Mutu Hasil Pangan, meliputi:
Pembinaan Mutu dan Keamanan Pangan Pabrikan di Provinsi,
Pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan
provinsi.
Tugas dan Fungsi Sub Bidang Sertifikasi dan Pelabelan:
y
Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang Sertifikasi dan Pelabelan produk pangan, meliputi:
Pengembangan kelembagaan sertifikasi produk pangan segar dan pabrikan
skala kecil/ rumah tangga, pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan prima
wilayah provinsi, pelatihan inspektur, fasilitator, PPNS keamanan pangan
wilayah provinsi, pembinaan penerapan Standar Batas Maksimal Residu
(BMR)di wilayah Provinsi dan monitoring Otoritas Kompeten
Kabupaten/Kota.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENANGANAN KEAMANAN PANGAN
BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH
KONDISI KEAMANAN PANGAN DITINGKAT PRODUSEN:
-SDM petani masih perlu ditingkatkan
- Penggunaan pestisida dan pupuk berlebihan - Kondisi lahan yang tercemar
- Penanganan pascapanen perlu ditingkatkan - Penyimpanan pangan kurang memenuhi syarat - Bahan Tambahan Pangan melebihi dosis/
pemakaian bahan berbahaya
- Penanganan pengolahan pangan yang belum memenuhi syarat
-Penanganan distribusi pangan yang kurang memenuhi syarat
KASUS
- Tingginya kasus keracunan setiap tahun - Pencemaran pangan PENANGANA N KEAMANAN PANGAN SECARA TERPADU ISSU GLOBAL
- Tuntutan standar mutu di pasar bebas - Peningkatan daya saing produk
ISSU NASIONAL
- Tuntutan konsumen tentang mutu pangan - Peluang pasar di pasar modern
LANDASAN HUKUM
- UU No. 7 Th 1996 tentang Pangan - UU No 8 Th 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
- UU No 69 Th 1999 Tentang Label Pangan
- PP No 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan -Permentan No 48 tahun 2006
tentang pedoman Budidaya yang baik dan benar (GAP)
- Permentan No 61 tahun 2006 tentang Budidaya Buah yang baik. - Permentan No. 35 tahun 2008
tentang GMP
-Permentan No.27 tahun 2009 tentang Pengawasan keamanan Pangan terhadap Pemasukan Dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan
- Permentan No 51 tahun 2009 tentang Pendaftaran Produk Hasil Pertanian
-Permentan No 20 tahun 2010 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian
KEBIJAKAN KEAMANAN PANGAN BKP:
(Pengembangan mutu & Pengawasan) -Ketersediaan -Distribusi -KonsumsI
STRATEGI
IMPLEMENTASI
Bekerjasama dg: 1. Instansi lintas sektor 2. Perguruan tinggi, 3. Stake holder terkaitSayuran segar bertanda GAP Singapore Produk pertanian berlogo GAP Malaysia
ISSU TUNTUTAN STANDAR MUTU PERDAGANGAN
BEBAS
Logo Sistem Sertifikasi Indonesia (Sisakti)
KONDISI KEAMANAN PANGAN
DITINGKAT PRODUSEN
1.
Pengetahuan tentang
GAP/GHP/GMP
masih terbatas
2.
Penggunaan bahan
tambahan yang
dilarang pada olahan
pangan
3.
Ruang produksi yang
tidak higienis
4.
Potensi buah dan
sayur yang memiliki
daya saing di pasar
global
BAGAIMANA
PEMBINAAN
DAN
KONDISI KEAMANAN PANGAN PENYIMPANAN
DAN DISTRIBUSI HASIL PERTANIAN
Penyediaan pangan
segar di pasar tradisional
(ikan, daging, ayam)
belum menerapkan
jaminan mutu
Penanganan pasca
panen sampai proses
penyimpanan belum
dilaksanakan sesuai
standar mutu dan
keamanan pangan.
Ruang penyimpanan
tidak dilakukan
pengontrolan suhu dan
kelembaban
.
Kasus Keracunan 2010: ( data 30 November ) 1. Boyolali (Jamur)
2. Tegal (jamur/kempong goreng), (bandeng,ayam,telur) (jamur), (jamur melinjo)
3. Kendal (Berkat)
4. Rembang (Jamur) (mie goreng)
5. Pemalang(Makanan/jamur) (makanan)(sate,jerohan ayam) 6. Kebumen (Semangka), (jamur), (kolak)
7. Purbalingga (Spray paint dan Milk Stick) (bungkil kelapa) 8. Sragen (mie serbuk ), Sragen ( Jamur)
9. Kab.Semarang( Yogurt),Kab.SMRG (roti, lalapan, lauk),(makanan)(hajatan)
10. Klaten (berkat), Klaten (sd, sosis), Klaten (saos,sosisi,tempura)
11.Karanganyar(janang gandul, tahu isi),( sup opor ayam)(sosis,kue hajatan)
12. Kota Semarang (roti, lalapan), (Suplemen), (makanan),(makanan), (mie hapkie)
13. Temanggung (ikan tongkol),tmg (soto ayam,ikan), (susu anak D),(soto,tahu,nogosari),(tongkol),(tongkol),(burjo), (tongkol)
14. Brebes (ikan potas),
15. Kab. Magelang (Ice Cream) (jamu) (min serbuk Sidorame)
16. Purworejo (makanan)
17. Wonogiri. (tempe mlanding) 18. Banjarnegara(makanan)
19. Purworejo(Jamur Merang) (makanan) 20.Rembang (Pestisida) (Coconut Milk Stick) 21. Pemalang (pisang,tempe goreng)
22. Salatiga (tongkol) (susu pasteur H7H)
KASUS KERACUNAN PANGAN DI JAWA TENGAH
URAIAN TAHUN KERACUNAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010 KONDISI LUAR BIASA (KLB) 152 184 62 43 54 40 SAKIT 8949 4235 3742 1725 755 903 MENINGGAL 49 10 7 10 3 11
JASA BOGA & PRODUK OLAHAN 31% 31% 50% 50% PANGAN OLAHAN 20% 20% 14% 20% JAJANAN 13% 15% 15% 15% TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA 5% 34% 21% 15%
KASUS KERACUNAN PANGAN DI JAWA TENGAH
KLB KERACUNAN MAKANAN TAHUN 2010
(30 NOVEMBER 2010)
LOKASI/KASUS
Æ 40 KASUS PADA 22 KAB/KOTA (42,86%)
Æ
48 DUKUH
Æ
15 SEKOLAH (1 TK,13 SD, 1 SMP)
JUMLAH KASUS :
Æ Korban : 835 Jiwa (AR=24,56)
Æ Meninggal : 11 Jiwa (MR=0)
Æ Penduduk terancam : 9.627 Jiwa (RIS=0,2)
HUBUNGAN KAUSAL EPIDEMIOLOGI
Jamur, Ampas tahu, Nasi, Begedel,Mie, Milk stick powder
Yogurt, Ayam, Roti, Singkong, Soto ayam, Tongkol, Bungkil
kelapa, Sayur lodeh, Sosis, Jenang gandul, Semangka, Susu,susu
KONDISI MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH
MAKANAN JAJANAN DI WARUNG SEKOLAH
MAKANAN JAJANAN DI SEKITAR SEKOLAH
IMPLEMENTASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
MUTU DAN KEAMANAN PANGAN
PRODUKSI
PASCAPANEN
PENGOLAHAN
DISTRIBUSI
KONSUMSI
BADAN KETAHANAN PANGAN DALAM FORUM SKPT
DINAS
TEKNIS
GHP, GMP, GDP, GRP
GAP
OKKPD
(SERTIFIKASI)
PENGAWASANOKKPD
(REGISTRASI PRODUK PANGAN
YANG BEREDAR DI
MASYARAKAT)
PENGAWASAN
KERJASAMA KOORDINASI DENGAN PERGURUAN TINGGI, LITBANG, SWASTA
RETAIL
PROGRAM KEAMANAN PANGAN
PADA BADAN KETAHANAN PANGAN ROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011
1. PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN :
SOSIALISASI MUTU DAN KEAMANAN PANGAN
PENINGKATAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN KERJASAMA DENGAN UGM
PEMBINAAN PENGELOLAAN WARUNG SEKOLAH YANG AMAN DAN BERMUTU
PEMBINAAN KEAMANAN PANGAN PADA KELOMPOK USAHA ( KERJASAMA DENGAN
BALITBANG PASCAPANEN KEMENTAN)
PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN KELPK RETAIL PANGAN
KOORDINASI JEJARING KEAMANAN PANGAN
2. PROGRAM PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN
SOSIALISASI KEAMANAN PRODUK PANGAN SEGAR
PELATIHAN PENANGANAN PRODUK SEGAR MENUJU PRIMA 3
SURVEILEN
UJI BMR PESTISIDA PRODUK PANGAN SEGAR BEKERJASAMA DENGAN UGM
KOORDINASI TIM OTORITAS KOMPETEN KEAMANAN PANGAN DAERAH (OKKPD):
TIM BERASAL DARI: DINAS PERTANIAN TPH, DINAS PERKEBUNAN, DINAS PETERNAKAN &
KESWAN DAN BPTP JAWA TENGAH SERTA PERGURUAN TINGGI