• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERIAN TERAPI SELF HELP GROUPS TERHADAP IBU DENGAN DEPRESI POSTPARTUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERIAN TERAPI SELF HELP GROUPS TERHADAP IBU DENGAN DEPRESI POSTPARTUM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERIAN TERAPI SELF HELP GROUPS TERHADAP IBU DENGAN DEPRESI POSTPARTUM

Upik Astutik1upikklaten@gmail.com Andini Erlinawati2erlinaandini@gmail.com Ajeng Sekar Ningrum3ajengsekarningrum3@gmail.com

INTISARI

Selama masa kelahiran terkadang dukungan dari keluarga sangat diperlukan. Keadaan seperti ini dapat menjadi pencetus yang menyebabkan depresi pada ibu postpartum. Depresi yang dirasakan oleh individu dapat menimbulkan upaya untuk melakukan reaksi terhadap depresi yang dialami. Reaksi tersebut merupakan suatu aktivitas untuk melakukan penyesuaian diri terhadap situasi perangsang tertentu, yang apabila tidak dapat dilakukan dengan baik akan menyebabkan gangguan fisik maupun psikologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemberian terapi self help group terhadap ibu dengan depresi post partum. Desain penelitian menggunakan quasy eksperiment dengan one group pretest – posttest. 15 responden dibagi menjadi 3 kelompok melakukan kegiatan self help group selama 4 kali dalam 1 minggu untuk menyelesaikan masalah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh self help group terhadap tingkat depresi postpartum ditandai dengan nilai p-value 0,03. Pengalaman dan informasi yang didapat selama self-help groups dapat dijadikan sumber koping bagi responden sehingga tercapai koping yang adaptif dan masalah depresi dapat teratasi.

(2)

PEMBERIAN TERAPI SELF HELP GROUPS TERHADAP IBU DENGAN DEPRESI POSTPARTUM

Upik Astutik1upikklaten@gmail.com Andini Erlinawati2erlinaandini@gmail.com Ajeng Sekar Ningrum3ajengsekarningrum3@gmail.com

ABSTRACT

During birth sometimes support from the family is needed. Circumstances like this can be a trigger that causes depression in postpartum mothers. Depression felt by individuals can lead to efforts to react to depression experienced. The reaction is an activity to adjust to certain stimulant situations, which if it cannot be done properly will cause physical and psychological disorders. The purpose of this study was to analyze the administration of self help group therapy to mothers with post partum depression. The study design uses quasy experiment with one group pretest - posttest. 15 respondents were divided into 3 groups doing self help group for 4 times a week to solve problems. The results showed that there was an effect of self help group on the level of postpartum depression marked by a p-value of 0.03. The experience and information gained during self-help groups can be used as a source of coping for respondents so that adaptive coping is achieved and the problem of depression can be overcome.

(3)

PENDAHULUAN

Depresi postpartum dapat membuat

wanita pasca melahirkan mengalami

halusinasi, waham dan pikiran untuk membunuh bayi. Sekitar 20-40% wanita telah melaporkan mengalami gangguan emosional atau disfungsi kognitif pasca persalinan. Depresi postpartum terjadi karena ibu pasca melahirkan gagal menerima proses adaptasi psikologis yang diterimanya. Situasi seperti ini dapat berlangsung selama beberapa minggu atau beberapa bulan, dan terkadang ibu pasca melahirkan tidak menyadari jika yang sedang mereka alami merupakan suatu penyakit (Indriasari, 2017).

Seorang wanita hamil biasanya

mengalami perasaan ambivalen yaitu

perasaan yang bersifat positif dan negatif terhadap kehadiran bayi apalagi kehamilan itu merupakan kehamilan pertama bagi seorang wanita dalam kehidupannya. Tetapi, tidak jarang seorang ibu mengalami kecemasan, kerumitan tanggung jawab dan

hal yang merepotkan lainnya pasca

persalinan, terutama saat mengurus seorang bayi. Situasi ini dapat memicu ibu pasca persalinan mengalami depresi.

Menurut WHO gangguan depresi postpartum sebesar 20%, berada pada posisi keempat penyakit di dunia. Menurut Centers

of Disease Control and Prevention (CDC)

jumlah depresi postpartum di Amerika Serikat tahun 2004-2005 antara 11,7-20,4%. Kejadian ini dapat berkembang menjadi

psikosis postpartum jika tidak mendapat penanganan yang baik (Nasri, 2017).

Kejadian depresi postpartum di dunia masih tinggi dengan rata-rata 20%, bahkan negara-negara konflik mencapai 60%. Asia berkisar 15-20%, Indonesia merupakan salah satu negara Asean dengan kejadian depresi postpartum rata-rata 20% (Kusuma, 2019). Zulpatin Nasri dalam peneilitiannya tahun 2017 menyatakan terdapat 39,5% ibu mengalami depresi postpartum di Kabupaten Lombok Timur.

Gejala yang timbul dari postpartum depresi adalah dipenuhi rasa dan depresi yang disertai dengan menangis tanpa sebab, tidak memiliki tenaga atau hanya sedikit saja tenaga yang dipunyainya, tidak dapat berkonsentrasi, ada perasaan bersalah dan tidak berharga pada dirinya, menjadi tidak tertarik dengan bayi. Bagi ibu yang menderita depresi postpartum tidak dapat menjalin hubungan yang baik dengan buah hatinya yang baru dilahirkan (Nirwana, 2011).

Terapi kelompok untuk mengurangi depresi antara lain kelompok psikoedukasi, kelompok suportif, dan self help group (Mosack, 2010). Upaya aplikasi membentuk kelompok atau self help group sebagai strategi untuk penanggulangan depresi postpartum pada ibu. Peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian Pemberian Terapi Self Help Group Terhadap Tingkat Depresi Pada Ibu Postpartum.

(4)

METODE PENELITIAN

Studi kasus ini menggunakan

penelitian kuantitatif, dengan desain

penelitan quasy experiment one group

pretest-posttest. Penelitian ini dilaksanakan

di Ngaran, Mlese, Klaten. Populasi penelitian sebanyak 15 orang. Variabel yang diukur self help group, depresi postpartum. 1. Kriteria inklusi

a. Ibu postpartum yang mengalami depresi.

b. Ibu post partum dalam rentang usia 19 - 40 tahun.

c. Ibu postpartum yang berpendidikan maksimal SMA/SMK.

Ibu post partum yang tinggal di Ngaran, Mlese, Ceper, Klaten

2. Kriteria eksklusi

a. Ibu postpartum yang mempunyai masalah kesehatan jiwa.

b. Ibu postpartum yang mempunyai minat rendah untuk mengikuti self

help group.

c. Ibu postpartum yang tidak bersedia mengikuti self help group.

Data dikumpulkan dengan kuesioner Endinburgh Postpartum Depresion Scale dan SOP SHG.

1. Cara pengumpulan data dengan

perijinan dan administrasi.

2. Menentukan jumlah populasi dan sampel.

3. Pelaksanaan intervensi sebagai berikut: a. Pretest, pemberian kuesioner tingkat

depresi pada ibu postpartum.

b. Intervensi pembentukan kelompok self help group.

c. Implementasi dilakukan 60-90

menit setiap pertemuan selama 4x tatap muka.

d. Posttest dilakukan hari ke 3 setelah dilakukan self help group.

HASIL DAN PEMBAHASAN Data Umum

a. Karakteristik responden berdasarkan usia

Table 1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia No berdasarkan usiaKarakteristik f %

1 17-25 th 5 25

2

3 36-45 th26-35 th 73 6015

Jumlah 15 100

Tabel 1 menjelaskan bahwa sebagian besar responden dengan usia 26-35 th sebanyak 7 orang (60%).

b. Tingkat depresi postpartum sebelum

diberikan self help group

Table 2 Analisis responden berdasarkan tingkat depresi sebelum diberikan self help

group

No Karakteristik berdasarkantingkat depresi f %

1 Ringan 5 25

2 Sedang 7 60

3 Berat 3 15

Jumlah 15 100

Tabel 2 menjelaskan bahwa sebagian besar responden dengan

(5)

depresi postpartum sedang adalah 7 orang (60%).

c. Tabel 3 tingkat depresi pada ibu postpartum setelah diberikan self help

group

Tabel 3 Analisis responden berdasarkan tingkat depresi setelah diberikan self help

group

No Karakteristik berdasarkantingkat depresi F %

1 Ringan 10 70

2 Sedang 3 20

3 Berat 2 10

Jumlah 15 100

Tabel 3 menjelaskan bahwa sebagian besar responden dengan depresi postpartum ringan adalah 10 orang (70%).

d. Uji Wilcoxon terhadap tingkat depresi pada ibu postpartum sebelum dan sesudah diberikan self helf group.

Tabel 4 Analisis tingkat depresi pada ibu postpartum sebelum dan sesudah diberikan self helf group.

Perbedaan tingkat depresi ibu postpartum sebelum dan sesudah diberikan SHG (self helf group)

N (Minimum-Maksimum) P-value Sebelum 15 11-51 0,03 Sesudah 15 14-57

Berdasarkan tabel 4

menunjukkan bahwa nilai p-value yaitu

0,03 maka sesuai dengan dasar

pengambilan keputusan dalam uji

Wilcoxon dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima yaitu hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh self help group terhadap penurunan tingkat depresi pada depresi

pada ibu postpartum sebelum dan sesudah diberikan self helf group.

Pembahasan

a. Tingkat depresi postpartum sebelum diberikan Self Help Group

Hasil pada penelitian ini

menjelaskan bahwa ibu dengan depresi postprtum sebelum diberikan self help

group cenderung termasuk pada kategori

sedang.

b. Tingkat depresi postpartum setelah diberikan self help group

Hasil pada penelitian ini

menjelaskan bahwa ibu dengan depresi postpartum sebelum diberikan self help

group cenderung termasuk pada kategori

ringan. Hasil tersebut menjelaskan bahwa ibu dengan depresi postpartum setelah diberikan self help group mengalami penurunan dari kategori sedang ke kategori ringan. Supportive

group therapy merupakan terapi yang

diberikan kepada sekelompok orang yang memiliki masalah yang sama serta berniat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara bersama-sama dengan saling berbagi pengalaman dan memberi dukungan (Misch, 2000).

c. Pengaruh self help group pada depresi ibu postpartum

Berdasarkan uji Wilcoxom

dengan nilai p-value yaitu 0,03 maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji Wilcoxon dapat

(6)

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima yaitu hasil tersebut

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

self help group terhadap penurunan

tingkat depresi pada depresi pada ibu

postpartum sebelum dan sesudah

diberikan self helf group, dimana sebelum pemberian terapi self help

group tingkat depresi pada ibu

postpartum cenderung termasuk pada kategori sangat berat dan setelah diberikan self help group tingkat depresi

pada ibu postpartum cenderung

termasuk pada kategori normal.

Dalam self help group ibu

postpartum saling berbagi dalam

berbagai pengalaman tentang

permasalahan yang dialami sel. Self help

group dilakukan agar setiap anggota

kelompok dapat berbagi pengalaman dan harapan terhadap pemecahan masalah serta menemukan solusi melalui kelompok. Informasi dari anggota kelompok dan solusi yang dapat dilakukan merupakan kekayaan bagi anggota kelompok dan sebagai bahan pertimbangan untuk membantu anggota kelompok yang bermasalah (Pistrang, 2008).

KESIMPULAN

Simpulan hasil penelitian pemberian terapi self help group terhadap penurunan

depresi pada ibu postpartum dijabarkan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar responden dengan usia 26-35 th sebanyak 7 orang (60%). 2. Tingkat depresi postpartum sebelum

diberikan self help group yang paling banyak adalah 7 orang (60%) dengan kategori depresi sedang.

3. Tingkat depresi postpartum setelah diberikan self help group yang paling banyak adalah 10 orang (35%) dengan kategori depresi ringan.

SARAN

1. Bagi Pelayanan Kesehatan di Desa Depresi ibu postpartum yang tinggal di desa dapat diturunkan dengan pemberian

perilaku self help group yang

didalamnya memuat tentang pengalaman dan informasi yang didapat selama self

help group dapat dijadikan sumber

koping bagi ibu postapartum sehingga tercapai koping yang adaptif dan masalah depresi dapat teratasi.

2. Bagi Kader Kesehatan

Kader kesehatan perlu membentuk kelompok self help group disetiap

wilayah kerja kader untuk

mempermudah kinerja kader kesehatan dalam menanggulangi terjadinya depresi pada ibu postpartum yang ada di desa.

(7)

Aglen B, Hedlund M, Landstad BJ. Self-help and self-helf groups for people with long-lasting health problems or mental health difficulties in a Nordic context : A revew. 2015: 813-822. doi:101177/1403494811425603. Aspatrianti. F., Sugiyo. D. 2016. Effect Of

Self Help Group To Stope Smoking Attitude Among Studen. 1 (1): 1-14. Nasri. Z., Wibowo. A., Ghozali. E. 2017.

Faktor Determinan Depresi Post Partum di Kab. Lombok Timur. 20 Indriasari. S. 2017.Tingkat Depresi Pada Ibu

Post Partum Di Puskesmas

Morokrembangan Surabaya. 5.

Kartaku. P, Triyani. I. 2015. Pengaruh

Pemberian Konseling Terhadap

Depresi Post Partum di Puskesmas II dan IV Denpasar Selatan. 3 (2). Kusuma. R. 2019. Karakteristik Ibu Yang

Mengalami Depresi Postpartum,

Jurnal Ilmial Universitas Batanghari Jambi. 19 (1): 99-103.

Nirwana. A. 2011. Psikologi Ibu, Bayi dan Anak, Nuha Medika Yogyakarta.

Gambar

Table 1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia No Karakteristik berdasarkan usia f % 1 17-25 th 5 25 2 3 26-35 th36-45 th 73 60 Jumlah 15 15 100

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi analisis butir soal dengan pendekatan klasik digunakan untuk mempermudah guru di SMP Negeri 10 Makassar dalam melakukan kegiatan analisis butir soal sehingga hasil dari

Adverse effects associated with the use of this device include wound dehiscence, variable rates of absorption over time (depending on such factors as the type of suture used,

Wisata Domestik Batu Payung..

Jika konsep kepastian hukum di atas dikaitkan dengan masalah disparitas pidana pada putusan hakim dalam kasus perkosaan sebagaimana dikemukakan pada awal

Gallery I ...Collection Galleries .Flneft .**' Decorative Arts Cityside South Gallery Museum Caff :Museum Shop I Information : Main Entrance D ANALISI StScSARAN View ke sung< View

Dari ketiga cara belajar peserta didik aktif tersebut penulis melakukan inovasi yang kemudian menjadi tehnik pembelajaran dengan fun card yang dilengkapi dengan kartu kontrol

Bentuk Implementasi Program Pelatihan dan Pembekalan kompetensi yang dilakukan oleh jurnalis anggota Aliansi Jurnalis Independen kota Semarang beserta jurnalis di daerah lainnya

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul : “Keterkaitan Antara Persepsi Pentingnya Akreditasi Rumah Sakit dengan Partisipasi, Komitmen, Kepuasan Kerja dan