PROFIL PEREMPUAN PEKERJA TAMBANG MANGAN
Kasus : Tambang Rakyat Kamang Saiyo Nagari Kamang KecamatanKamang Baru Kabupaten Sijunjung
JURNAL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar sarjana pendidikan (STRATA I)
ENGLA DARUL PUTRI TAMA 09070172
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SUMATERA BARAT
PADANG 2014
PROFIL PEREMPUAN PEKERJA TAMBANG MANGAN Kasus : Tambang Rakyat Kamang Saiyo Nagari Kamang Kecamatan
Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Engla Darul Putri Tama1
Maihasni2
Dian Kurnia Anggreta3
Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
This research was background by decreasing citizen income Nagari kamang and next society starts to come to mining mangan. So that citizen income which is low can increase. In mangan mining Kamang Saiyo which is located in Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung, most of workers are housewife; meanwhile working in mine is not easy. The purpose of this research is to describe profile of woman’s mine mangan and the reasons why they choose work in mangan mining Kamang Saiyo which is located in Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.
The theory which is used is Phenomenology theory according to Alfred Schlutz. The research method which is used in this research is quality enclose by descriptive research to describe the problem. The informant taken is used by purposive sampling by 8 informants. The data type of this research is prime data. This data is collected by using observation technique, interview and documentation, and also using tools like interview guide, book, pen, and hand phone. After the data is gotten, it’s analyzed by data reduction, data display, and data verification (conclusion)
The result of this result 0stated that 1. Profile of the woman who works in mangan mine are above 25 years old and last education is elementary school, with burden for family and income 600 hundred thousands rupiahs per month and also to increase the lack of income, half of woman have land and goods like garden and shop. 2. The reason of woman to choose work in mine are: a) to complete family need, b) that job doesn’t need special skill. Power was enough, c) do that mining job because takes the advantage of working land.
Keyword: Woman, Mine, Work
1
Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Pembimbing I
3
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara kaya akan sumber daya alam, seperti bahan galian. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan atau kegiatan dalam rangka penggalian,
pengelolaan dan pengusahaan
mineral atau batu bara yang meliputi
penyelidikan umum, eksploitasi,
studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta kegiatan pasca tambang (Supramono, 2012:6). Pada umumnya tenaga kerja yang bekerja di pertambangan adalah laki-laki,
dikarenakan bekerja dibidang
pertambangan adalah hal yang berat. Namun sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat, kaum
perempuan juga telah ikut
berpartisipasi pada sektor
pertambangan.
Kondisi yang sama juga terlihat
pada pertambangan mangan di
Tambang Rakyat Kamang Saiyo yang berada di Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung. Dari jumlah keseluruhan pekerja sebanyak 28 orang, 71,4 % diantaranya dilakukan oleh tenaga kerja perempuan. Pekerja perempuan yang ada di tambang rakyat kamang saiyo tidak hanya berperan sebagai pencuci batu, tetapi juga sebagian ikut serta menggali.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana profil perempuan pekerja tambang mangan di Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung dan Apa alasan perempuan memilih bekerja pada Tambang
mangan di Nagari Kamang
Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung ?
Penelitian yang berkaitan dengan konsep perempuan yang bekerja dipertambangan pernah dilakukan oleh penelitian terdahulu. Seperti yang peneliti ketahui antara lain:
Irdaneri (2012) yang meneliti
tentang, “ persepsi masyarakat
terhadap adanya pertambangan
mangan (Mn) di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten
Sijunjung“. Penelitiannya
menjelaskan bahwa pertambangan
Mangan (Mn) di Kenagarian
Kamang Kecamatan Kamang Baru
Kabupaten Sijunjung secara
langsung akan memberikan pengaruh terhadap masyarakat setempat yaitu
adanya berbagai persepsi atau
anggapan dari masyarakat sesuai dengan sejauh mana masyarakat itu mengetahui dan memahami tentang
adanya pertambangan mangan
tersebut, sehingga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi maupun lingkungan sekitarnya.
Susanti (2011) tentang “Tambang Rakyat dalam Lintas Sejarah Lokal
Kota Sawahlunto (1997-2006)”.
Dalam tulisannya penulis meneliti tentang Tambang Batu Bara Ombilin (TBO). Aktifitas tambang rakyat muncul setelah adanya otonomi daerah karena menggugat tambang TBO dikembalikan kepada rakyat. Timbulnya banyak tambang rakyat menjadi delematika pemerintah kota Sawahlunto.
Mudiarti (2003) dengan judul “Industri Tambang Timah dan Perubahan-Perubahan Sosial Budaya Dalam Masyarakat Bangka Suatu
Kajian Sejarah (1998-2002)”.
Didalam penelitiannya Mudiarti
industri tambang timah terhadap kehidupan masyarakat Bangka dari
masa kemasa semenjak usaha
penambangan timah mulai dilakukan.
Kurniasih (2001) mengenai
“Profil Penambang Emas
Dikenagarian Palangki Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sawahlunto
Sijunjung”. Hasil penelitiannya
menjelaskan bahwa curahan waktu kerja penambang emas berbeda antara pemilik mesin (kurang dari 35 jam seminggu) dan pekerja (54 jam seminggu), penggunaan alat baik secara mesin ataupun alat tradisonal berupa cangkul, linggis palu dan sebagainya serta penghasilan yang diperoleh tidak tetap antara pemilik mesin, pemilik lahan dan pekerja serta sistem pemasaran yang sangat sederhana yaitu emas yang telah dperoleh dijual langsung ke toko emas.
Adapun perbedaan penelitian ini
dengan penelitian yang telah
disebutkan diatas adalah penelitian ini lebih kepada melihat profil
perempuan yang bekerja di
pertambangan mangan yang berada
di Nagari Kamang Kecamatan
Kamang Baru Kabupaten Sijunjung, yang mana penelitian ini mencoba mengungkapkan profil perempuan yang bekerja pada tambang mangan dan hal-hal yang melatar belakangi para perempuan menjadi pekerja tambang mangan.
METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu metode penelitan yang datanya
dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka (Afrizal, 2005:14). Sedangkan tipe
peneltian deskriptif. Informan
penelitian diambil menggunakan
teknik purposif sampling dan
informan yang peneliti dapatkan
didalam penelitian ini yaitu
perempuan yang bekerja di tambang mangan Kamang Saiyo. Jumlah informan yang peneliti teliti yaitu berjumlah 8 orang.
Sesuai dengan tujuan
penelitian yang hendak dicapai, maka data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupaka data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari informan dilapangan, yaitu data mengenai prempuan yang bekerja dipertambangan mangan
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam sebuah penelitian, karena tujuan utama dari penelitan adalah untuk mendapatkan data. Metode dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan alat pengumpulan data seperti pedoman
wawancara, buku, pena dan
handphone (Basrowi dan Suwandi, 2008:169).
Metode yang menggunakan dokumen berhubungan dengan surat-surat yang berkaitan dengan keadaan geografis dan demografis Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil: Pertama, sejarah pertambangan mangan di Nagari Kamang:
Pertambangan mangan mulai
beroperasi sejak memburuknya
kondisi perekonomian masyarakat Nagari Kamang yaitu pada tahun 2010, dikarenakan anjloknya harga
sawit dan perkebunan karet. Oleh Sebab itu maka secara otomatis
pendapatan masyarakat Nagari
Kamang mengalami penurunan dan hampir kehilangan mata pencaharian pokok mereka. Dengan adanya hal tersebut maka beberapa tokoh
masyarakat mengusulkan kepada
pemerintah kabupaten, bahwa di
Nagari Kamang adanya
kemungkinan sumber daya alam berupa mineral bukan batu bara di tanah ulayat ninik mamak. Setelah
ditinjau dan diteliti dan
ditemukannya sumber batu mangan, maka pemerintah meminta agar
tambang tersebut untuk dapat
dikelola oleh perusahaan, namun kebijakan pemerintahan tersebut ditentang oleh masyarakat Nagari Kamang dikarenakan jika tambang
tersebut telah dikelola oleh
perusahaan maka secara otomatis masyarakat Nagari Kamang akan
sulit untuk memperoleh mata
pencaharian, dan juga jika dikelola perusahaan maka alat-alat yang digunakan untuk menambang dan aktifas seperti pemecahan dan lain sebagainya akan menggunakan alat-alat berat dan modern. Oleh sebab itulah maka pemerintah kabupaten
mengeluarkan IPR (Izin
Pertambangan Rakyat) yang
ditetapkan di Muaro Sijunjung pada tanggal 12 Agustus 2010.
Kedua, profil perempuan pekerja tambang mangan :
1. Umur dan Pendidikan
Secara keseluruhan,
setelah dilakukannya penelitian ternyata perempuan yang bekerja di tambang mangan Kamang Saiyo adalah mereka yang telah berumur di atas 25 tahun. Umur perempuan termuda yang bekerja
di tambang batu mangan adalah Ibu Asni 28 tahun dan yang paling tua adalah umur Ibu
Jumini yaitu 65 tahun.
Perempuan yang bekerja
dipertambangan batu mangan
Kamang Saiyo juga sangat
menyadari pentingnya arti sebuah pendidikan, secara keseluruhan pekerja perempuan hanya sampai pada Sekolah Dasar (SD), hal ini
dikarenakan serba
kekurangannya kehidupan
mereka dimasa lampau. 2. Status Perkawinan
Dipertambangan mangan Kamang Saiyo, para pekerja perempuan secara keseluruhan
adalah mereka yang telah
mempunyai suami dan anak atau telah memiliki keluarga.
3. Jumlah Tanggungan Keluarga dan Pendapatan
Jumlah tanggungan
sebuah keluarga sejatinya
tidaklah sama, semakin banyak jumlah anggota keluarga, maka tanggungan dalam keluarga akan semakin besar pula, dan juga
akan berdampak kepada
pendapatan yang harus mereka
keluarkan. Pendapatan
merupakan hasil yang diperoleh oleh seseorang atau individu setelah melakukan sesuatu yang menghasilkan nilai guna, entah bagi mereka ataupun bagi orang lain. Setiap individu atau kebuah
keluarga jumlah kebutuhan
mereka juga berbeda-beda,
begitupun dengan pendapatan serta akan berpengaruh juga terhadap tanggungan-tanggungan yang harus mereka cukupi. 4. Kepemilikan Lahan atau Barang
Kepemilikan lahan atau barang yang ada dalam sebuah keluarga akan berdampak pula pada kehidupannya, yang mana dengan adanya lahan atau tanah serta barang maka akan mampu dimanfaatkan oleh individu atau keluarga tersebut. Pada profil perempuan yang bekerja di tambang batu mangan Kamang
Saiyo, adapun beberapa
diantaranya adalah yang
memiliki lahan pertanian dan barang dagangan, yang bisa memberikan kemudahan ditengah sulitnya kehidupan yang mereka jalani dalam keluarga.
Ketiga, alasan perempuan memilih bekerja pada tambang mangan
1. Untuk Memenuhi Kebutuhan
Keluarga
Kebutuhan merupakan
pokok utama bagi manusia untuk menjalani kehidupan, manusia memerlukan kebutuhan untuk
memenuhi hidupnya, salah
satunya adalah kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Namun kebutuhan yang paling utama dan harus terpenuhi adalah kebutuhan primer yaitu yang terdiri dari kebutuhan sandang, pangan, dan
papan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dalam sebuah
keluarga, seseorang suami
ataupun istri akan melakukan
apapun serta mencari jalan
dengan berbagai cara untuk mencukupinya. Tanpa terkecuali
perempuan-perempuan yang
bekerja di tambang mangan Kamang Saiyo. Mereka yang memilih bekerja dipertambangan tak memikirkan resiko serta beratnya pekerjaan yang mereka
jalani untuk memenuhi
kebutuhan hidup serta menambah pendapatan mereka.
2. Pekerjaan pada tambang mangan tidak membutuhkan keahlian
Selain untuk memenuhi
kebutuhan keluarga dalam
mencari nafkah muncul juga faktor-faktor lain seperti para perempuan yang memilih bekerja di pertambangan juga karena
pekerjaan tersebut hanya
mengandalkan tenaga dan tak perlu menggunakan ijazah, yang
mana para pekerja secara
keseluruhan tidak memliki ijazah formal dari lembaga pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan,
bahwa ditinjau dari segi
pendidikan perempuan yang bekerja dipertambangan mangan Kamang Saiyo tidaklah memiliki ijazah formal dan hanya sampai pada tingkat pendidikan yang rendah (Sekolah Dasar).
3. Untuk mengisi waktu luang
Selain bekerja
dipertambangan untuk memenuhi kebutuhan dan pendapatan serta
hanya mengandalkan tenaga
tanpa harus memiliki ijazah, ada hal lain yang mendorong salah satu informan untuk bekerja di tambang mangan Kamang Saiyo
yaitu tidak ingin hanya
berpangku tangan dan berdiam diri dirumah, jadi dengan adanya kesempatan untuk bekerja di tambang mangan, dan memilih untuk melakukannya dari pada hanya berdiam diri saja dirumah
serta memanfaatkan waktu
kosongnya yang ada. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
Perempuan Pekerja Tambang Mangan Kasus : Tambang Rakytat Kamang Saiyo Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten
Sijunjung, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Profil perempuan yang bekerja pada tambang mangan adalah mereka yang telah berusia diatas 25 tahun dan semuanya adalah
ibu rumah tangga yang
mempunyai tanggungan anak yang masih bersekolah. Secara
keseluruhan perempuan yang
bekerja di tambang batu mangan Kamang Saiyo hanya sampai pada jenjang pendidikan SD (Sekolah Dasar), dan ada juga yang tidak pernah menduduki bangku sekolah.
2. Alasan perempuan memilih
bekerja pada tambang mangan ini
adalah untuk menopang
kehidupan mereka yang
dirasakan belum mampu
memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, selanjutnya bekerja di pertambangan seperti menggali dan memecahkan batu hanya membutuhkan tenaga dan tidak perlu menggunakan ijazah yang mana mereka secara keseluruhan
hanya menduduki bangku
Sekolah Dasar (SD), serta
menggunakan kesempatan
lapangan kerja yang ada sebaik-baiknya dari pada hanya berdiam diri dirumah.
DAFTAR PUSTAKA Buku :
Afrizal. 2005. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Padang : Laboratorium Sosologi FISIP UNAND.
Basrowi dan Suwandi, 2008.
Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Supramono, Gatot. 2012. Hukum Pertambangan Mineral dan Batu Bara di Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Skripsi:
Irdaneri. 2012. Persepsi Masyarakat Terhadap Adanya Pertambangan Mangan (Mn) Di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung. Skripsi STKIP PGRI Padang.
Kurniasih, Iche. 2001. Profil
Penambang Emas Dikenagarian Palangki Kecamataniv Nagari Kabupaten Sijunjung. Skripsi UNP Sosiologi Antropologi Mudiarti. 2003. Indistri Tambang
Timah Dan Perubahan-Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat Bangka: Suatu Kajian Sejarah (1998-2002). Skripsi STKIP PGRI Padang.
Susanti, yuni. 2011. Tambang Rakyat dalam Lintas Sejarah Lokal Kota Sawahlunto (1997-2006). Skripsi STKIP PGRI Padan