• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecamatan Sawangan Siap Tingkatkan Kapasitas Usaha Pertanian dan Perikanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kecamatan Sawangan Siap Tingkatkan Kapasitas Usaha Pertanian dan Perikanan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

K

ecamatan Sawangan, Kota Depok memiliki luas wilayah 29.000 m2. Dengan luas tersebut saat ini jumlah penduduk di Sawangan sekitar 153.000 jiwa.

Penduduk tersebut tersebar di 7 kelurahan, 77 RW, dan 385 RT.

Sumber daya alam yang potensial dikembangkan di wilayah tersebut adalah sektor pertanian. Karena itu Kecamatan Sawangan bertekad untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha pertanian dan perikanan. Peningkatan kapasitas pelaku usaha tersebut sesuai dengan visi misi Kota Depok lima tahun ke depan yakni Depok yang unggul, nyaman dan religius. “Di Sawangan terdapat lahan pertanian buah-buahan. Di antaranya belimbing dan jambu merah. Terdapat juga budidaya ikan konsumsi yang juga punya potensi ekonomi sekaligus

mendukung terwujudnya wilayah yang unggul serta nyaman. Salah satu program Kecamatan Sawangan untuk mendukung visi misi Pemerintah Kota Depok dengan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas para pelaku usaha, salah satunya

pelaku usaha pertanian dan perikanan,” kata Camat Sawangan, Eko Herwiyanto.

Menurut Eko, Kecamatan Sawangan juga mendukung masyarakatnya melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi Muhammad SAWdan berbagai kegiatan keagamaan lainya untuk terciptanya lingkungan yang relegius. Contohnya meningkatkan kapasitas para pengurus DKM, sehingga para pengurus DKM bisa memanfaatkan masjid secara optimal dan profesional. Kemudian memberikan bimbingan rohani kepada aparat pemerintahan.

Kecamatan Sawangan

Siap Tingkatkan Kapasitas

Usaha Pertanian dan Perikanan

Kecamatan Cilodong

Bertekad Wujudkan Kecamatan Bernas

(Bersih, Nyaman, Aman, Sehat)

B

erbagai upaya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terus dilakukan oleh Kecamatan Cilodong. Caranya dengan menggulirkan program percepatan pemilahan sampah menuju wilayah Bersih, Nyaman, Aman, Sehat atau disingkat BERNAS.

Camat Cilodong, Khamid Wijaya terus berupaya mewujudkan visi Kecamatan Cilodong tersebut dengan berbagai program unggulan. Menggerakan kemauan dan kesadaran masyarakat di wilayahnya, menjadi tantangan tersendiri baginya.

“Visi Cilodong BERNAS, makmur dan religius. BERNAS artinya berbobot atau berisi, sekaligus singkatan dari bersih, nyaman, aman dan sehat yakni membangun konsep kota atau kecamatan sehat,”ujarnya.

Khamid mengatakan, berbagai program unggulan Kecamatan Cilodong tahun ini adalah peningkatan kebersihan dan penghijauan lingkungan. Pemilahan sampah menjadi program unggulan yang paling prioritas. Melanjutkan program Partai Ember

dengan mewajibkan warga memilah sampah juga menjadi program keberlanjutan.

Selain itu dalam rangka peringatan hari peduli sampah pada 21 Februari 2016, lanjutnya, Kecamatan Cilodong melaksanakan berbagai kegiatan seperti kerjabakti oleh semua elemen masyarakat, pameran olahan sampah, diskusi penanganan sampah dengan warga, tokoh masyarakat dan agama, lomba mural tentang lingkungan dan sampah yang diikuti oleh anak – anak. Ada pula kegiatan bersih – bersih kali Cikumpa bekerjasama dengan warga dan Kostrad juga Babinsa. Kemeriahan juga dipersembahkan melalui pagelaran musik akustik bertema lingkungan oleh Karang Taruna, pameran teknologi pengolahan sampah menjadi gas, sadarling, Giant minimalkan plastik, penyuluhan bank sampah, dan lainnya. Program penghijauan menanam pohon gencar dilakukan di berbagai tempat seperti di pinggir jalan, tempat pemakaman umum, pinggir situ dan kali, sekolahan dan kantor, pembuatan bibit tanaman penghijauan dan produktif dalam konsep bank biji. Program unggulan lainnya adalah pengembangan ekonomi kreatif dan kewirausahaan pemuda, serta usaha mikro. Di bidang pariwisata, pihaknya Juga mengkaji potensi Situ Cilodong sebagai lokasi rekreasi yang lebih representatif. Di bidang budaya, Khamid mengungkapkan caranya dengan mewujudkan pelestarian seni budaya lenong, seni islam, dan temu warga lintas agama dan suku dalam rangka mewujudkan kerukunan dan persatuan warga.

Kemudian untuk program religiusitas akan difokuskan pada pengembangan dakwah pembangunan. Caranya membangun kehidupan beragama tetap harmonis.

(2)

PROFIL KECAMATAN

Kecamatan Tapos

Tingkatkan Kesejahteraan Berbasis

Potensi Lokal

Kecamatan Beji

Cegah Kekerasan Terhadap Anak

S

ejalan dengan program andalan Pemkot Depok yakni

menjadikan Depok Kota Layak Anak, saat ini seluruh RW diupayakan menjadi RW Ramah Anak.

RW Ramah Anak ini dimaksudkan terkait komitmen wilayah satu RW yang dibangun warga sekitar terhadap keberadaan anak untuk dilindungi, dihargai, dan dijaga oleh semua pihak. Sehingga kekerasan terhadap anak dapat dihindari.

Hal ini pula lah yang menjadi perhatian Kecamatan Beji. Oleh karena itu untuk mencegah kekerasan terhadap anak Kecamatan Beji mengkampanyekan gerakan tiga pilar ke 37 SD di wilayah Beji.

“Gerakan ini dilakukan agar peristiwa yang dialami almarhum Jamaludin, siswa kelas 1 SDN Beji 03 tidak terulang. Sosialisasi tiga pilar sudah dilakukan bersama Dinas Pendidikan Kota Depok, Polresta Depok, dan Kodim 0508,” kata Camat Beji, Saifuddin Lubis.

Menurut Saifuddin, gerakan tiga pilar tersebut dapat

dimasukan sebagai materi pelajaran. Sehingga para siswa lebih berhati-hati jika bertemu dengan orang yang baru dikenal atau orang sudah dikenal dan mengiming- iming sesuatu. Kemudian juga dengan cara berdialog antara orangtua, siswa, dan sekolah.

“Kepala UPT Pendidikan juga dapat menjadi kepanjangan tangan untuk mensosialisasikan bahaya kekerasan anak,”

tuturnya.

Dikatakan Saifuddin, program unggulan Kecamatan Beji lainnya disesuaikan dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Program itu adalah Kota Layak Anak serta Depok Bersih dan Hijau.

B

erbagai potensi lokal di tiap kecamatan di Depok terus diberdayakan. Di Kecamatan Tapos, peningkatan kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan meningkatkan potensi masyarakat berbasis lokal. Potensi hijau yang tersedia di Tapos membuat kecamatan ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. Pengembangan KRPL merupakan salah satu program pemerintah Kota Depok untuk mendukung ketahanan pangan untuk mendorong agar dikembangkan di seluruh kelurahan. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah lingkungan tempat masyarakat menanam tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pangan, juga tanaman obat untuk obat (toga).

“Kami terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat berbasiskan potensi lokal melalui KRPL,”kata Camat Tapos, Muchsin Mawardi. Muchsin menambahkan bahwa pihaknya akan mengirimkan warga atau pemuda dalam kegiatan pelatihan life skill yang diselenggarakan dinas atau OPD teknis. Pemberdayaan masyarakat lokal juga dapat ditingkatkan dengan kegiatan budidaya. Misalnya budidaya ikan hias, aquaponik, hidroponik, dan tape merah. Berbagai kelompok tani diberdayakan untuk mendapatkan bantuan modal. Kemudian juga bantuan bibit, akuarium, filter, pupuk, dan lainnya.

Program unggulan lainnya dalam hal lingkungan adalah meningkatkan percepatan program pemilahan sampah. Optimalisasi Unit Pengolahan Sampah (UPS) menjadi salah satu solusi dan gerakan aksi bersih.Tindakan tegas juga dilakukan bagi pembuang sampah sembarangan dengan pemberian sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring). Dikatakan Muchsin, untuk mewujudkan rasa nyaman maka pihaknya memfasilitasi usulan perbaikan

infrastruktur jalan dan jembatan secara merata melalui mekanisme Musrenbang. Program penertiban bangunan liar (bangli) menjadi cara untuk menjadikan Depok sebagai kota yang tertib. Ada pula penertiban lainnya berupa penertiban spanduk.

(3)

Kampung Industri

M

emiliki potensi pemuda yang aktif serta adanya pondok pesantren membuat Kecamatan

Cimanggis menjadikan potensi itu sebagai program unggulan. Para pemuda yang tergabung dalam karang taruna terus diberdayakan membangun

Depok dengan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut

disesuaikan dengan visi dan misi Kota Depok yakni kota yang unggul, nyaman, dan religius.

“Di Cimanggis juga memiliki Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang memberikan informasi melalui internet. Informasi itu dapat berupa sosialisasi program Pemkot Depok dan kegiatan masyarakat,” kata Camat

Cimanggis, Hendri Mahawan

Selain program tersebut, lanjut Hendri, Kecamatan Cimanggis juga mengembangkan sektor pertanian. Untuk produk unggulan sektor pertanian adalah ikan air tawar di Kelurahan Curug dan belimbing di Kelurahan Tugu. Kemudian juga mengembangkan produk madu di Kelurahan Harjamukti. Hendri mengatakan, bidang keagamaan juga akan terus dikembangkan. Sebab di Kecamatan Cimanggis terdapat pondok pesantren di Kelurahan Mekarsari. Ponpes tersebut dapat mewakili Kecamatan Cimanggis dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Prestasinya pun luar biasa dengan menjadi juara umum MTQ ke-XVI Kota Depok 2015. “Untuk segi religius memang termasuk kategori bagus di kecamatan yang memiliki jumlah RT 656 dan RW 92 ini. Kami rutin gelar pengajian. Contohnya pengajian PKK di kelurahan dan kecamatan. Demikian juga warga. Warga pun suka memperingati hari besar keagamaan,” paparnya.

“Kami rutin mengadakan pengajian, contohnya pengajian di PKK baik di tingkat kelurahan dan kecamatan. Lalu warga Cimanggis juga menjaga peringatan hari Besar Keagamaan Islam, Maulid Nabi dan Isro Miraj, tanpa campur tangan dari

U

ntuk program-program unggulan lima tahun kedepan. Kecamatan Cipayung sudah memiliki potensi lokal yang baik. Salah satunya adalah peningkatan industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di Kecamatan.

Camat Cipayung, Asep Rahmat mengatakan, untuk IKM yang sedang ditingkatkan adalah industri konveksi produk fesyen untuk anak hingga dewasa di Bulak Timur. Kemudian juga mengembangkan potensi IKM di kelurahan lainnya. Tak hanya itu, peningkatan usaha kuliner akan dilakukan. Di antaranya kripik pisang, singkong dan telor asin yang menjadi unggulan. Sedangkan di industri kreatif terdapat lukisan di kaca dan industri sablon kaon.

“Untuk pengemasan sudah bagus, jadi sekarang tinggal didorong untuk pendirian Kampung Industri sebagai wisata belanja khususnya di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Cipayung dan Cipayung Jaya,” ujarnya.

Dikatakan Asep, pihaknya berharap dapat menciptakan barang-barang lokal menjadi cenderamata. Souvenir itu dapat dijajakan di tempat wisata. Contohnya di Masjid Kubah Emas.

Kemudian, sambungnya, dari segi religius Kecamatan Cipayung memiliki pengajian mulai dari kalangan remaja, karyawan, PKK hingga orangtua. Begitu pula di Kecamatan yang

berpenduduk 116.148 jiwa tersebut banyak terdapat pondok pesantren. Karena itu Cipayung dikenal dengan sejuta maulid. Menurut Asep, dari sisi kenyamanan, pihaknya melakukan pembenahan RTH yang ada, membuat taman-taman seperti yang ada di Jembatan Serong dan membentuk RW-RW percontohan untuk menata lingkungan yang di dalamnya termasuk RW layak anak. Selain itu berupaya melakukan penerapan dan pelebaran jalan sehingga memberi rasa nyaman kepada masyarakat.

Asep menyatakan bahwa pihaknya pun ingin melakukan peningkatan IPM yang di tahun 2015 berjumlah 71,88. Salah satu upaya adalah menghadirkan sarana pendidikan berjenjang dan beragam. Mulai dari SMP, SMA, SMK, MA negeri dan ditambah ada sekolah satu atap di Kecamatan Cipayung.

Untuk bidang kesehatan yang dilakukan adalah penataan PHBS, kebersihan ditiap lingkungan dan penataan rumah-rumah di Cipayung akan perhatikan dengan baik.

“Konsentrasi Cipayung adalah meningkatkan IPM yang barometernya ada tiga, yaitu peningkatan kualitas ekonomi, pendidikan dan kesehatan,”

imbuhnya.

Kecamatan Cimanggis

Berdayakan

Pemuda dan

Keagamaan

(4)

Kecamatan Pancoran Mas

Kembangkan Program OVOP dan

Efektifkan Pelayanan

Kecamatan Cinere

Genjot Program Surat Pernyataan

Ahli Waris

S

ektor ekonomi menjadi salah satu fokus pembangunan yang ditingkatkan di Kecamatan Pancoran Mas yang memiliki

237.566 penduduk. Salah satunya Program One

Village One Product (OVOP).

Camat Pancoran Mas, Utang Wardaya menyatakan bahwa

contoh OVOP adalah produk lidah buaya

dan belimbing yang sudah berjalan selama tiga tahun. Kemudian juga industri kreatif kerajinan tangan.

“Kami masih mencari industri kreatif berbasis IT. Kedepan kami akan meningkatkan pelatihan produk olahan, pengemasan dan diakhiri dengan memperkuat produk-produk yang ada di Kecamatan Pancoran Mas,” katanya.

Utang menjelaskan, mempertimbangkan potensi, lokasi, tantangan dan peluang yang ada di Pancoran Mas, serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat. Maka visi kecamatan Pancoran Mas tahun 2016-2021 yang hendak dicapai dalam tahapan ketiga sesuai RPJMD Kota Depok adalah terwujudnya pelayanan pemerintahan yang efektif dan mandiri diwilayah Kecamatan Pancoran Mas. Di antaranya berupa mewujudkan kualitas pelayanan publik yang profesional dan memuaskan, mewujudkan sinergitas koordinasi lintas sektor pembangunan, dan mewujudkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.

PROFIL KECAMATAN

D

engan tagline unggul, cepat, dan religius, Camat Cinere, Asloe’ah Madjri meyakini akan lebih semangat dalam menggulirkan setiap program pembangunan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Asloe’ah telah menyusun berbagai program untuk menyelaraskan kedua visi tersebut.

Program prioritas yang sedang dipersiapkan oleh Kecamatan Cinere yakni mengejar ISO 91:2008 guna memperoleh sertifikasi dalam program pelayanan surat pernyataan ahli waris.

Untuk mengejar sertifikasi tersebut, pihaknya tengah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM tersebut siap diterjunkan pada pekan ketiga Maret 2016.

“Tahun ini kami fokus pada persiapan ISO 91:2008 untuk sertifikasi. Persiapan pendampingan dan sertifikasi itu ada di pelayanan surat pernyataan ahli waris. Tahun yang lalu kami sudah gelar pelatihan awareness untuk mengetahui atau pengenalan tentang ISO 91:2008. Tujuan ISO ini agar kami teliti dalam menyusun pemberkasan,”

katanya.

Selain program tersebut, lanjutnya, Kecamatan Cinere juga menggerakkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar lebih mandiri dan berkembang. Indikator majunya geliat perekonomian di Kecamatan Cinere terlihat dari paparan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan Kecamatan Cinere meraih nilai tertinggi sebagai kecamatan dengan akselerasi atau percepatan perekonomian di tahun 2015. Indikator lainnya yakni dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana Kecamatan Cinere juga merupakan kecamatan nomor dua dengan IPM tertinggi dari 11 kecamatan.

Selanjutnya program unggulan lainnya yang dihasilkan dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kelurahan dan dibawa ke Musrenbang Kecamatan Cinere adalah menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama dalam pembangunan 2017 mendatang. Konkretnya dengan membangun SMPN 21 dan fasilitas rawat inap di Puskesmas Cinere. Kemudian membangun puskesmas pembantu di beberapa kelurahan.

(5)

V

isi Walikota dan Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna periode 2016-2021 adalah menuju Kota Depok yang unggul, nyaman dan religius. Untuk itu Kecamatan Sukmajaya pun menerapkannya dalam

pembangunan di Kota Depok untuk lima tahun ke depan.

Camat Sukmajaya, Dadang Wihana mengatakan, dari

segi keunggulan, pihaknya ingin membangun manusia

yang paripurna. Hal itu dilakukan karena Kecamatan Sukmajaya di dominasi lansia. Karena itu program tersebut ditujukan untuk membantu lansia.

Salah satu upaya itu dengan mengoptimalkan yayasan yang didirikan lansia produktif. Pendirian yayasan itu ditujukan untuk membantu lansia yang tak produktif.

“Intervensi pemerintah dibutuhkan mulai dari rantai paling lemah. Contohnya, intervensi kepada kaum dhuafa, miskin. Salah satunya dengan kehadiran yayasan. Keberadaan yayasan dirasakan memiliki manfaat. Sumbernya pun dari warga,” katanya. Dadang menambahkan bahwa pembentukan yayasan di Sukmajaya bisa melengkapi ruang kosong bagi warga. Terutama pensiunan yang produktif.

Dari segi religius, lanjut Dadang, adalah peningkatan keimanan. Hal ini diharapkan agar terciptanya sumber daya manusia yang berakhlak. Dengan begitu segala kegiatan berdasarkan agama. Misalnya Depok sebagai kota niaga dan jasa. Maka berjualan harus menerapkan syariat dengan tidak mengurangi

timbangan.

Kecamatan Bojongsari

Kembangkan Budidaya Ikan dan

Tanaman Hias

K

ecamatan Bojongsari Kota Depok yang terdiri dari 7 kelurahan, 83 RW, dan 334 RT dengan jumlah penduduk lebih kurang 116.650 jiwa masih punya potensi yang besar untuk pengembangan usaha pertanian yang akan mendukung visi misi Pemerintah Kota Depok yaitu terwujudnya Depok sebagai kota yang unggul, nyaman dan relegius.

Salah satu program yang dikembangkan dari sektor pertanian adalah mengembangkan budidaya ikan dan tanaman hias serta budidaya lidah buaya.

“Kami terus mendorong potensi ekonomi di Bojongsari. Kami akan mengadakan pelatihan pengembangan budi daya ikan hias, tanaman hias dan juga budidaya lidah buaya. Pelatihan yang sudah dan terus kita laksanakan mulai dari budidaya, pengolahan untuk lidah buaya serta pemasaran. Kita akan fasilitasi para pelaku usaha tersebut untuk bisa ikut pameran secara gratis yang sering diadakan Pemerintah Kota Depok,”

Marjaya menambahkan bahwa dari sisi religius maka pihaknya mengajak para aparatur pemerintah yang bertugas di wilayah Kecamatan Bojongsari dan masyarakat umum untuk aktif mengikuti pengajian atau majelis taklim di wilayah masing-masing. Begitu pun dengan agama lainnya yang diakui UU. Dikatakan Marjaya, Kecamatan Bojongsari siap bekerja keras mengajak masyarakat aktif terlibat dalam pembangunan dan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di wilayah Bojongsari sesuai dengan kapasitasnya demi terwujudnya wilayahyang unggul, nyaman dan relegius.

(6)

K

ecamatan Limo Kota Depok siap mensukseskan visi misi Pemerintah Kota Depok untuk mewujudkan Depok sebagai kota yang unggul, nyaman dan relegius dengan berbagai program.

Salah satu program untuk menciptakan wilayah yang nyaman dan hijau adalah menyadarkan masyarakat Kecamatan Limo untuk memilah sampah. Pemilahan sampah dari rumah itu diharapkan membuat wilayah Kecamatan Limo menjadi bersih dan nyaman. Baik itu untuk tempat tinggal maupun untuk menjalankan usaha atau kegiatan lainnya.

Untuk mensosialisasikan program memilah sampah tersebut Camat Limo M.N. Hakim Siregar menggunakan berbagai cara. Salah satunya dengan mengadakan pertemuan antara ulama dan umaro melalui subuh keliling dari masjid ke masjid di empat kelurahan yang ada di Kecamatan Limo. Kegiatan subuh keliling tesebut dilaksanakan pada setiap hari Minggu.

“Dengan melakukan subuh keliling ada banyak manfaatnya. Pertama kita bisa bersilarahim dengan warga sekaligus sebagai sarana untuk mendukung terwujudnya Kota Depok yang relegius. Pada kesempatan tersebut kami juga bisa mensosialisasikan berbagai program. Baik itu program Pemkot Depok maupun program kami di kecamatan,” katanya.

Menurut Hakim , dalam subuh keliling itu banyak program yang bisa disosialisasikan. Selain pemilahan sampah, program lainnya yang dapat disosialisasikan di antaranya tertib administrasi kependudukan, kota layak anak dan berbagai informasi pemerintahan dan pembangunan lainnya.

“Sosialisasi pemilahan sampah dilakukan untuk mengurangi volume sampah di TPA Cipayung. Selain itu sampah dapat

Kecamatan Limo

Sadarkan Masyarakat Memilah

Sampah

PROFIL KECAMATAN

dimanfaatkan untuk bernilai ekonomis,” tuturnya.

Hakim menyatakan bahwa sosialisasi program pemerintah juga dilakukan melalui kegiatan forum RT dan forum lainnya.

Kemudian juga memberdayakan PKK agar berkontribusi lebih dalam pembangunan. Misalnya meningkatkan kesadaran masyarakat melakukan pola hidup bersih dan sehat serta usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K).

“Perlu kita apresiasi peranan yang diberikan tersebut serta pentingnya ketahanan keluarga.. melalui Bina keluarga Remaja, Bina Keluarga Balita,serta Lansia..dalam membantu mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” ujarnya.

Kecamatan Limo mempunyai penduduk lebih kurang 106.545 jiwa dari 29.000 KK yang tersebar di 4 kelurahan dengan 47 RW dan 241 RT.

Referensi

Dokumen terkait

Daerah perbatasan merupakan pintu gerbang yang mudah dipengaruhi baik secara internal maupun ekternal.oleh karena itu, secara geopolitik daerah/wilayah perbatasan merupakan wilayah

Dapat disimpulkan bahwa F hitung 101,576> F tabel 3,12 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas kualitas siaran dan penetapan harga secara simultan

Desain user interface lihat data jenis kasus sistem informasi incident reporting berbasis web pada Polsek Candi dapat dilihat pada gambar 3.38. Gambar 3.38 Desain

Proses perencanaan dengan menggunakan metode curah hujan rata-rata polygon Thiessen, distribusi frekuensi log pearson tipe III, hidrograf banjir GAMA I, dan perencanaan

John Jordan (1976) telah mengemukakan tiga bentuk perancangan kampus yang lazim iaitu ‘molecular’, ‘linear’ dan ‘radial’. a) Molecular di mana setiap jabatan diletakkan

Menjadikan Bandaraya Ipoh sebagai lokasi kajian, isu pengabaian aset warisan diperhalusi bagi melihat masalah sebenar sebelum penyelidikan ini dimulakan seterusnya menbantu

Pada kegiatan yang dilakukan oleh pendamping bersama ibu-ibu jamaah yasin dan tahlil ini. Pendamping selalu memantau dan mengikuti seluruh kegiatan yang telah

Secara umum, WNCS terdiri dari sensor, actuator, dan pengendali operasi yang didistribusikan di lokasi geografis yang berbeda dan dikoordinasikan dengan informasi