• Tidak ada hasil yang ditemukan

QP92Z7tnsjyYZ8OOrOpSpmnpj1fVEahdJnrmzwTX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "QP92Z7tnsjyYZ8OOrOpSpmnpj1fVEahdJnrmzwTX"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

M O D U L E L E K T R O N I K A D A N M E K A T R O N I K A

P E N G E N D A L I A N

S I S T E M P N E U M A T I K

M E N G G U N A K A N P L C

S I E M E N S S 7 P C - 3 0 0

(2)

KENDALI ELEKTROPNEUMATIK BERBASIS PLC SIEMENS S7- 300

Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Edisi Tahun 2017

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

(3)

KENDALI ELEKTROPNEUMATIK BERBASIS PLC SIEMENS S7- 300

Copyright © 2017, Direktorat Pembinaan SMK

All rights Reserved

Pengarah

Drs. H. Mustaghirin Amin, M.BA Direktur Pembinaan SMK

Penanggung Jawab

Arie Wibowo Khurniawan, S.Si. M.Ak

Kasubdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK

Ketua Tim

Arfah Laidiah Razik, S.H., M.A.

Kasi Evaluasi, Subdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK

Penyusun

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

(4)

KATA PENGANTAR DIREKTUR KASUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera,

Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dunia pendidikan khususnya SMK sangat terbantu karena akan terciptanya sinergi antar instansi dan lembaga terkait sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dalam usaha mengangkat kualitas SMK. Kehadiran Buku Serial Revitalisasi SMK ini diharapkan dapat memudahkan penyebaran informasi bagaimana tentang Revitalisasi SMK yang baik dan benar kepada seluruh stakeholder sehingga bisa menghasilkan lulusan yang terampil, kreatif, inovatif, tangguh, dan sigap menghadapi tuntutan dunia global yang semakin pesat.

Buku Serial Revitalisasi SMK ini juga diharapkan dapat memberikan pelajaran yang berharga bagi para penyelenggara pendidikan Kejuruan, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang sesuai tuntuan dunia usaha dan industri.

Tidak dapat dipungkuri bahwa pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam menghasilkan manusia Indonesia yang terampil dan berkeahlian dalam bidang-bidang yang sesuai dengan kebutuhan. Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang terus memberikan kontribusi dan dedikasinya untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan. Buku ini diharapkan dapat menjadi media informasi terkait upaya peningkatan kualitas lulusan dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di SMK yang harus dilakukan secara sistematis dan terukur.

Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 2017

(5)

P

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya buku teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi Dan Rekayasa, Teknik Mekatronika.

Modul pembelajaran ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 yang diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu peningkatan keterampilan berdasarkan tuntutan kebutuhan industri. Penyajian modul pembelajaran ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan paradigma baru secara mandiri.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi kesempurnaan

buku teks ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

membantu terselesaikannya buku teks siswa jurusan teknik Mekatronida di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Jerman, 1 April 2017

Penulis

(6)

(%*8%6-7-KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

PETA KEDUDUKAN MODUL ... II GLOSARIUM ... III BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. STANDAR KOMPETENSI ... 1

B. DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ... 4

C. WAKTU... 4

D. PRASYARAT ... 4

E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL... 5

F. TUJUAN AKHIR ... 5

G. CEK PENGUASAAN STANDAR KOMPETENSI ... 5

BAB II ... 7

KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 7

1. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : ELEKTROPNEUMATIK ... 7

a. Tujuan Pembelajaran ... 7

(7)

(%*8%6+%1&%6

2. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : PEMROGRAMAN LOGIKA DASAR PLC ... 38

a. Tujuan ... 38

b. Uraian materi ... 38

c. Rangkuman ... 49

d. Tes Formatif ... 50

3. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : PEMROGRAMAN LOGIKA DASAR PLC ... 51

a. Tujuan Pembelajaran ... 51

b. Uraian materi ... 51

c. Rangkuman ... 72

d. Tes Formatif ... 72

e. Lembar Kerja ... 73

BAB III ... 79

EVALUASI ... 79

PENUTUP ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(8)

(%*8%6+%1&%6

Gambar 1. Kontak sakelar dengan konfigurasi NC ... 8

Gambar 2. Macam macam kontak ... 8

Gambar 3. Konfigurasi N/O dan N/C ... 9

Gambar 4. Saklar ... 10

Gambar 5. Simbol Saklar... 11

Gambar 6. Kontak limit switch ... 12

Gambar 7. Konstruksi Relay ... 12

Gambar 8. Macam – macam Sensor ... 13

Gambar 9. Reed Switch ... 14

Gambar 10. Skema Sensor 1 arah ( one – way) ... 16

Gambar 11. Skema Sensor dengan Reflektor ... 16

Gambar 12. Konstruksi Relay ... 17

Gambar 13. Identitas Relay... 18

Gambar 14. relay tunda waktu hidup ... 19

Gambar 15. Relay Tunda Waktu Mati ... 19

Gambar 16. Katup dengan Pilot Solenoid ... 20

Gambar 17. Simbol-simbol grafik untuk kontak: fungi dasar dan aktuasi tertunda ... 21

Gambar 18. Simbol grafis untuk alat-alat yang dioperasikan manual ... 21

Gambar 19. Simbol – simbol grafis penggerak elektromekanik ... 22

Gambar 20. Simbol Grafis untuk Relai dan Kontaktor ... 22

Gambar 21. Simbol-simbol Grafis untuk Sensor ... 23

Gambar 22. Susunan Rangkaian Pneumatik ... 24

Gambar 23. Susunan Rangkaian Elektrik ... 24

Gambar 24. Switch NO dalam Keadaan Tersambung ... 25

Gambar 25. Positional Diagram ... 26

Gambar 26. Diagram Step Pemindahan ... 27

Gambar 27. Diagram Rangkaian Pneumatik dan Diagram Rangkaian Elektrik ... 27

Gambar 28. Rangkaian yang Mendeteksi Akhir Langkah Maju dan Langkah Mundur29 Gambar 29. Sket Posisi ... 30

Gambar 30. Displacement Step Diagram ... 30

DAFTAR GAMBAR

(9)

Gambar 31. Diagram rangkaian elektropneumatik urutan gerak : A+, B+, A-, B- ... 31

Gambar 32. Contoh Bahasa Pemrograman STL ... 39

Gambar 33. Contoh Bahasa Pemrograman LAD ... 39

Gambar 34. Contoh Bahasa Pemrograman FBD ... 39

Gambar 35. Contoh Bahasa Pemrograman S7- Graph ... 40

Gambar 36. Contoh Bahasa Pemrograman SCL ... 41

Gambar 37. Modul PS-307-2A ... 42

Gambar 38. Modul CPU 313-1AD01-0AB0 ... 43

Gambar 39. Blok Diagram Modul I/O SM 323 DI8/DO8x24 VDC ... 46

Gambar 40. Antarmuka Masukan ... 46

Gambar 41. Antarmuka Keluaran ... 47

Gambar 42. PC Adapter MPI USB ... 47

Gambar 43. Diagram Alur Pemrograman Dengan Simatic Manager ... 48

Gambar 44. Prosedur penggunaan Siemens Step 7 ... 52

Gambar 45. Simbol Icon Simatic Manager ... 52

Gambar 46. Tampilan New Project Wizard ... 53

Gambar 47. Tampilan pemilihan hardware PLC ... 53

Gambar 48. Tampilan pemilihan block program ... 54

Gambar 49. Tampilan nama project ... 54

Gambar 50. Tampilan project Step 7... 55

Gambar 51. OB1 ... 55

Gambar 52. Halaman untuk menulis program “ Ladder” ... 56

Gambar 53. icon “Symbol” ... 56

Gambar 54. Tampilan Symbol Editor ... 57

Gambar 55. Deklarasi alamat input dan output ... 57

Gambar 56. Memilih bahasa Ladder ... 57

Gambar 57. Kontak normally open ... 58

Gambar 58. Simbol Coil ... 58

Gambar 59. Membuat Program Logika OR ... 58

Gambar 60. Ladder 1 NO dan 1 coil ... 58

Gambar 61. Parallel ladder branch ... 58

Gambar 62. Parallel ladder close branch ... 59

(10)

Gambar 64. Simbol S-ODT ... 60

Gambar 65. Pemrograman Timer On Delay ... 60

Gambar 66. Symbol S-Off DT ... 61

Gambar 67. Pemrograman Timer Off Delay ... 61

Gambar 68. Simbol Counter UP “ S-CU) ... 62

Gambar 69. Counter up ... 63

Gambar 70. Simbol Counter Down ... 63

Gambar 71. Program Counter Down ... 64

Gambar 72. Rangkaian Pengunci dengan Dominan Set ... 65

Gambar 73. Rangkaian Pengunci Dominan Reset ... 65

Gambar 74. Rangkaian Memori dengan Katup Solenoid Ganda ... 66

Gambar 75. Langkah untuk Memanggil Fungsi Set Reset ... 66

Gambar 76. Ladder Diagram Fungsi Set- Reset ... 67

Gambar 77. Konfigurasi Hardware PLC ... 67

Gambar 78. Saklar On Off ... 68

Gambar 79. Switch Mode PLC ... 68

Gambar 80. Set Komunikasi PLC... 68

Gambar 81. Set PC Adapter ... 69

Gambar 82. Properti PC Adapter ... 69

Gambar 83. Menu Download ... 70

Gambar 84. Icon Simulasi ... 70

Gambar 85. Icon monitor ... 71

Gambar 86. PLCSIM mode RUN ... 71

(11)

P U U UL (%*8%68%&)0

Tabel 1. Tampilan LED Status dan Kesalahan CPU-313-1AD01-0AB0 ... 44

Tabel 2. Mode Selector Switch CPU-313-1AD01-0AB0 ... 44

Tabel 3. Parameter S-ODT ... 60

Tabel 4. Parameter S-Off DT ... 61

Tabel 5. Parameter Counter UP ... 62

(12)

P U U UL

Struktur kurikulum bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa program keahlian

Teknik Elektronika paket keahlian Teknik Mekatronika.

(13)

nalog

Actuator Suatu alat yang dapat merubah besaran/kuantitas listrik

menjadi kuantitas fisik seperti contohnya : motor, solenoid,

lampu, katup, dsb

Akumulator - Salah satu jenis register data. Pada umumnya,

meskipun pemrogram tidak perlu sadar karena CPU PLC

menggunakan akumulator berdasarkan preferensi,

namun ia harus sadar dengan perintah tertentu

- Jika terdapat 2 buah akumulator, A0 dan A1, dan data

yang terprogram 16 bit, maka data akan masuk ke A0,

dan jika data yang terprogram adalah 32 bit, kata paling

bawah akan masuk ke A0 dan kata paling atas akan

masuk ke A1

- Ketika perintah yang menggunakan akumulator

dijalankan beberapa kali dalam program, jika data

tersebut berturut-turut tidak terkirim ke register data,

maka akumulator akan menulis ulang secara

preferensial menggunakan CPU PLC. Untuk itu pada

saat akan melaksanakan perintah selanjutnya harus

berhati-hati supaya tidak terlanjur tertulis ulang.

Address - Alamat di memori. Memori memiliki alamat, dan menulis

serta membaca data dilakukan dengan menunjuk

alamat tersebut

- Nilai numerik untuk menunjukkan posisi target pada

saat pemosisian. Satuan diatur dalam mm, inci, sudut,

atau jumlah pulsa

lgoritma Prosedur pemrosesan untuk mencapai tujuan tertentu dari

pemakaian komputer. Sesuatu yang menguraikan algoritma

secara nyata menggunakan bahasa pemrograman disebut

program

(14)

nalog Jumlah yang terus menerus berubah. Yaitu nilai yang sulit

ditangani dengan angka (nilai digital), misalnya waktu, suhu,

tekanan, voltase, arus, jumlah aliran, dan sebagainya. Karena

nilai analog tidak ditangani secara langsung di CPU PLC,

maka pengoperasian dilakukan dengan mengkonversi ke

nilai digital. Hal ini disebut dengan konversi A/D

Assembler Software program komputer yang mengubah bahasa

pemrograman assembly kedalam bahasa mesin (machine

code)

Batch Jumlah yang diproses dalam sekali operasi dalam proses

(yaitu proses batch) yang tidak dapat dihentikan di tengah

jalan setelah material dimasukan. Seperti proses penguatan

(annealing) dan polimerisasi

Bit Singkatan dari binary digit. 1bit adalah satuan minimum

informasi untuk menampilkan dua kondisi, 0 (OFF) dan 1

(ON). Kontak dan koil adalah 1 bit, sehingga disebut

perangkat bit

lok ungsi S Sebuah FB dirancang untuk mengkonversi blok sirkuit, yang

digunakan berulang kali dalam urutan program, menjadi

komponen yang akan digunakan dalam program sekuens

yte Satuan jumlah informasi. 1 byte setara dengan 8 bit.

CPU Bagian sub-sistem yang bertugas mengontrol dan

mensupervisi semua operasi PLC. Sebuah komunikasi internal

atau “Bus System” membawa informasi dari dan ke CPU, I/O,

dan memori

database asis ata

Sekumpulan data yang dimiliki bersama oleh beberapa

aplikasi perangkat lunak atau pengguna. Ada kalanya

pengertian ini mencakup juga sistem manajemennya.

P Electrically Erasable Programmable Read Only Memory

(EEPROM, E2ROM), Salah satu jenis memori hanya baca.

Penulisan dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan.

L S U

k

,

(15)

Unit pelayanan udara

Memori tidak akan terhapus meskipun listrik padam.

Bentuk luarnya sama dengan IC-RAM

High Level

Language

Bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan digunakan

oleh pemakai. Adapun bentuknya berupa kata-kata atau

grup kata-kata dan atau berupa gambar diagram, yang pada

umumnya ditulis dalam bahasa inggris dan selanjutnya

perintah (kata-kata atau gambar diagram) ini diubah kedalam

bahasa mesin, yang menjadikan perintah ini dapat dieksekusi

oleh CPU

Interlock persyaratan untuk mengeblok operasi mesin yang sedang

berjalan agar tidak berpindah ke operasi berikutnya hingga

operasi yang sedang berjalan selesai, Interlock digunakan

untuk mencegah mesin rusak

Modul input analog Mengubah sinyal analog ke dalam bentuk sinyal digital,

dengan cara mengisolasi sinyal input analog yang dari luar

prosesor dan mengubahnya kedalam bentuk sinyal digital

dengan level yang sesuai, sehingga perubahan sinyal

kompatibel dengan bus data PLC

Modul output

analog

mengubah sinyal digital yang berasal dari prosesor ke dalam

bentuk sinyal analog yang terisolasi, yang dapat dipakai untuk

menggerakan (men-drive) peralatan output

emori program Memori yang menyimpan program dan parameter yang

diperlukan dalam pengolahan modul CPU

Monitor online Membaca dan memonitor status pengoperasian serta konten

perangkat pada CPU PLC yang sedang beroperasi dengan

menghubungkan CPU PLC dan perangkat periferi

Pemrograman

Offline

menulis dan menyimpan program di dalam komputer tanpa

komputer (programming terminal) dihubungkan ke PLC

Pemrograman

Online

Membuat program atau memasukan logika ladder dalam alat

(16)

Tranduser Suatu alat yang dapat merubah kuantitas fisik menjadi

sinyal listrik. Beberapa contoh dari tranducer diantaranya

dapat berupa : tombol tekan, sakelar batas, termostat,

straingages, dsb. Transducer ini mengirimkan informasi

mengenai kuantitas yang diukur.

Unit pelayanan udara

Peralatan pneumatic yang terdiri dari filter, pengatur tekanan,

dan pelumas

Vakum udara yang mempunyai tekanan di bawah atmosfir

(17)

P HULU

. S P S

(18)

P HULU

. S P S

Berikut ini adalah standar kompetensi siswa paket keahlian Teknik Mekatronika

pada mata pelajaran Elektropneumatik dan Robotika.

Kompetensi Inti 1 dan 2 memuat Tentang :

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

Sedangakan KI 3 dan KI 4 untuk pengetahuan dan ketrampilan dijabarkan beserta

Kompetensi Dasarnya seperti di bawah ini:

ompetensi nti ompetensi asar

KI 3. Memahami, menerapkan

menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dan metakognitif

dalam ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan

kejadian dalam bidang kerja yang

spesifik untuk memecahkan

masalah

3.1 Memahami beberapa macam robot

yang diam ditempat dan robot yang

berjalan serta konstruksinya

3.2 Menjelaskan komponen-komponen

utama pada robot

3.3 Membaca data teknik

komponen-komponen utama pada robot

3.4 Memahami diagram rangkaian robot

3.5 Menjelaskan proses komisioning pada

robot

3.6 Menjelaskan peralatan kerja dan robot

yang akan dijalankan

BAB I

(19)

ompetensi nti ompetensi asar

ompetensi nti ompetensi asar

3.7 Menyebutkan macam-macam

pemeriksaan yang dilakukan sebelum

menjalankan robot

3.8 Memahami urutan pengoperasian suatu

robot

3.9 Menjelaskan peralatan kerja dan

komponen yang digunakan

3.10Memahami cara pemasangan

komponen-komponen sesuai manual

instuksinya

3.11Memahami cara penggantian komponen

yang rusak pada robot dengan

menggunakan peralatan kerja yang

sesuai

3.12 Memilih software kontrol yang sesuai

dengan program robot

3.13 Memahami bahasa pemrograman yang

digunakan

3.14 Memahami langkah-langkah

pemindahan program dari komputer/

peralatan pemrograman ke robot

3.15 Memahami cara pengujian program

pada robot

KI 4. Mengolah, menalar, menyaji dan

mencipta dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri,dan mampu

4.1 Menunjukkan beberapa macam robot

dan bagian-bagiannya

4.2 Melakukan pemeriksaan fungsi

komponen-komponen yang digunakan

pada robot

4.3 Memilih komponen-komponen yang

(20)

ompetensi nti ompetensi asar

melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung

4.4 Membaca dan menggambar diagram

rangkaian robot.

4.5 Melakukan komisioning pada robot

4.6 Menyiapkan peralatan kerja dan robot

yang akan dioperasikan

4.7 Melakukan monitoring terhadap

komponen mesin, sambungan kabel,

alamat I/O kendali elektronik dan

pasangan mekanik

4.8 Menjalankan mesin sesuai prosedur dan

melakukan tindakan pengamanan jika

terjadi kegagalan operasi

4.9 Menggunakan peralatan kerja untuk

memasang komponen-komponen pada

robot

4.10 Memasang komponen sesuai prosedur

dan mengujinya setelah selesai

4.11Melakukan penggantian komponen yang

rusak sesuai prosedur dengan

menggunakan peralatan kerja yang

sesuai

4.12Menyiapkan peralatan-peralatan yang

digunakan

4.13 Menulis program di Personal Computer

(PC)/laptop/peralatan pemrograman

4.14 Memindah program dari PC ke peralatan

kontrol elektronik

4.15Menguji robot dengan peralatan kontrol

(21)

. S PS P L

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang

cepat terutama dibidang mekatronika. Perkembangan ini tampak jelas di industri,

dimana sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian

beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi

otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic) seperti

penggunaan Flexible Manufacturing Systems (FMS) dan Computerized Integrated

Manufacture (CIM) dan sebagainya.

Kendali elektropneumatik berbasis PLC merupakan peralatan atau komponen

yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis.

Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih dan membuat program pada PLC akan

sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis.

Pada buku siswa ini baru dibahas tentang prinsip kerja rangkaian

elektropneumatik, plc dan kendali elektropneumatik berbasis plc, dimana

pembahasan buku mencakup dari symbol, karakteristik hingga aplikasi. Dengan

mempelajari kendali elektropneumatik diharapkan siswa dapat memahami dan

menjelaskan cara kerja suatu mesin sesuai fungsinya sebagai pengontrol atau

otak dari suatu mesin yg otomatis pada industri dan sebagainya.

C. U

Alokasi waktu untuk mempelajari modul ini di petakan menjadi berikut :

Kegiatan Belajar 1 : Elektropneumatik 12 jam pelajaran

Kegiatan Belajar 2 : Dasar PLC 6 jam pelajaran

Kegiatan Belajar 3 : PLC (Programable Logic Control) 24 jam pelajaran

Total waktu yang dibutuhkan adalah 42 jam pelajaran

. P S

Untuk dapat mengikuti modul ini, peserta didik harus sudah menguasai materi

(22)

elektronik, Dasar PLC serta menguasai penggunaan alat-alat ukur listrik. Materi

ini disampaikan pada kelas XII.

. P U U P U UL

Buku ini disusun dengan memberikan penjelasan tentang konsep pengerjaan

mesin elektronika seperti elektropneumatik atau peralatan otomatis lainnya

dengan beberapa symbol, karakteristik dan contoh aplikasi sederhana yang

berkaitan dengan dunia teknik pada umumnya dan mekatronika pada khususnya.

Untuk memungkinkan siswa belajar sendiri secara tuntas , maka perlu diketahui

bahwa isi buku ini pada setiap kegiatan belajar umumnya terdiri atas, uraian

materi, contoh-contoh aplikasi, tugas dan tes formatif serta lembar kerja,

sehingga diharapkan siswa dapat belajar mandiri (individual learning) dan

mastery learning (belajar tuntas) dapat tercapai.

. U U H

Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah agar siswa mampu:

 Mengenal jenis dan simbol dari macam -macam komponen pada

elektropneumatik dan plc .

 Menjelaskan fungsi.macam - macam komponen pada

elektropneumatik dan plc .

 Memahami konsep cara kerja .macam - macam komponen pada

elektropneumatik dan plc .

 Mampu membuat rangkaian aplikasi sederhana yang menggunakan

aplikasi FluidSim dan Siemens S7-300.

 Mampu melakukan commisioning pada sistem kendali PLC secara

keseluruhan.

. C P U S S P S

1. Apakah yang dimaksud dengan sistem elektropneumatik?

. S PS P L

C. U

(23)

2. Apakah yang dimaksud dengan PLC?

3. Sebutkan macam- macam komponen elektropneumatik!

4. Apakah yang dimaksud dengan solenoid valve?

5. Relay, single silinder, double silinder dan timer. Manakah diantara komponen

tersebut yang termasuk aktuator?

(24)

P L

. P L L P U

a. u uan Pembela aran

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi kontrol elektropneumatik

2. Peserta didik dapat mengenal simbol pneumatik dan elektrik pada sistem

elektropneumatik

3. Peserta didik dapat membaca dan membuat diagram kontrol

elektropneumatik.

4. Peserta didik dapat membuat rancangan sederhana sistem kontrol

elektropneumatik.

b. Uraian ateri . . ontrol Pengendali

2.1.1. Sakelar pengendali

Sakelar pengendali adalah elemen masukan yang berfungsi untuk

menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik. Untuk memahami sakelar

pengendali perlu kita kenal dulu adalah kontak-kontaknya, karena bagian inilah

yang berfungsi menghubungkan atau memutus rangkaian. Di dalam sistem

elektropneumatik yang sangat perlu diperhatikan adalah terminologi posisi

kontak awal dan posisi kontak saat kerja. Dua istilah yang dipakai adalah:

 Normal terbuka (N/O)

 Normal tertutup (N/C)

Pengertian normal tertutup dalam kontak sakelar adalah dalam keadaan normal

(tidak aktif), ada energi listrik yang mengalir dari terminal masukan ke terminal

keluaran. Pengertian “tertutup” disini adalah secara fisik posisi kontak terhubung

dalam keadaan tidak aktif. Berikut ini adalah gambar kontak pada posisi N/C.

BAB II

(25)

ambar . ontak sakelar dengan kon igurasi C

2.1.2. Macam macam jenis kontak

Pada dasarnya terdapat 3 macam jenis kontak :

a. Kontak normal terbuka (Normally Open /NO) yaitu kontak dalam

keadaan tidak aktif, dalam hubungan terbuka.

b. Kontak normal tertutup (Normally Close /NC) yaitu kontak dalam

keadaan tidak aktif , dalam hubungan tertutup.

c. Kontak pemindah/tukar (Changeover contacts/CO) yaitu gabungan dari

kontak normal terbuka dan normal tertutup.

Gambar berikut menunjukkan posisi masing-masing kontak dalam keadaan

aktif dan tidak aktif.

(26)

Kontak akan bekerja (aktif) dengan berbagai macam pelayanan, seperti

tombol tekan, mekanik, listrik atau pneumatik. Kontak dengan pelayanan

tombol tekan misalnya sakelar tombol tekan, kontak dengan pelayanan

mekanik, misalnya limit switch. Kontak dengan pelayanan listrik misalnya

relai. Kontak dengan pelayanan pneumatik misalnya converter

pneumatik-listrik.

Sakelar dapat terdiri dari satu jenis kontak N/O atau N/C atau tukar. Untuk

keperluan yang lebih luas dapat terdiri lebih dari satu kontak N/O, N/C, C/O

atau kombinasi. Gambar berikut menunjukkan kontak dengan

pelayanan tombol tekan dengan konfigurasi N/O dan N/C.

Konfigurasi N/O

Konfigurasi N/C

ambar . on igurasi dan C

Pada rangkaian dengan tombol tekan konfigurasi N/O, jika tombol ditekan

kontak tertutup dan rangkaian menjadi tertutup, sedangkan pada rangkaian

dengan tombol tekan kontak N/C rangkaian akan menjadi terbuka. Bila

tombol dilepas kontak akan kembali ke posisi semula. Tombol tekan dengan

prinsip kerja seperti itu dinamakan sakelar tekan tanpa pengunci (momentary

switch)

ambar . ontak sakelar dengan kon igurasi C

(27)

2.1.3. Identitas Kontak saklar

Sakelar sederhana dengan satu jenis kontak sangat mudah diidentifikasi,

misalnya sakelar dengan satu jenis kontak N/O mempunyai 2 kontak yang

terdiri kontak masukan dan kontak keluaran. Sakelar kutub banyak

mempunyai beberapa jenis kontak. Dalam hal ini sangatlah sulit untuk

mengenali masing-masing kontak. Oleh karena itu identitas (tanda) kontak

sangat diperlukan.

Untuk mengidentifikasi kontak sakelar termasuk juga kontak relai

menggunakan sistem nomor. Sedangkan sakelar diidentifikasi dengan huruf

“S”. Bila jumlah sakelar dalam satu rangkaian lebih dari satu maka

sakelar pertama diidentifikasi dengan “S1”, sakelar berikutnya, S2, S3

dan seterusnya. Gambar 4 menunjukkan nomor kontak dari beberapa

sakelar .

ambar . Saklar

Sakelar dengan satu jenis kontak N/O, misaknya S1 diidentifikasi dengan

angka digit 3 dan 4. Sakelar S2 yang mempunyai 2 jenis kontak N/O

diidentifikasi dengan 2 digit (13-14 dan 23-24 )

 Digit pertama (1) menunjukkan kontak pertama dan digit kedua

(3-4) menunjukkan jenis kontak N/O.

 Digit pertama (2) menunjukkan kontak kedua dan digit kedua (3-4)

menunjukkan jenis kontak NO

Sakelar S3 yang mempunyai 2 jenis kontak N/C diidentifikasi dengan 2 digit

(11-12 dan 21-22 ) :

 Digit pertama (1) menunjukkan kontak pertama dan digit kedua

(1-2) menunjukkan jenis kontak N/C.

 Digit pertama (2) menunjukkan kontak kedua dan digit kedua (1-2)

(28)

Garis putus-putus diantara kontak-kontak pada S2 dan S3 menunjukkan

kontak-kontak tersebut saling terhubung secara mekanik. Dengan kata lain

jika sakelar dioperasikan kedua kontak bekerja secara bersamaan.

2.1.4. Metode pengaktifan sakelar

Sakelar tekan atau jungkit :

 Sakelar jenis pengunci disebut juga tombol tekan dengan pengunci yaitu

pada saat aktif kontak dikunci secara mekanik. Tombol ditekan kontak

N/O terhubung, penekanan dilepas kontak tetap terhubung karena

kontak terkunci. Untuk mengembalikan kontak ke posisi semula maka

harus dilakukan penekanan tombol kembali.

 Sakelar tekan tanpa pengunci disebut juga tombol tekan tanpa pengunci

yaitu jika penekanan tombol dilepas maka kontak kembali seperti

semula.

ambar . Simbol Saklar

. . Limit S itc 2.2.1. Penda uluan

Kontak listrik limit switch secara mekanik dihubungkan atau diputuskan oleh

gaya dari luar. Limit switch mempunyai umur kontak sampai mencapai

kira-kira 10 juta periode pensakelaran. Kemampuan tegangan

dan arus listrik tergantung dari desainnya. Jika limit switch dipakai untuk

ambar . Saklar

(29)

kerja penghitungan, kekuatan kontak-hubung perlu diperhitungkan. Waktu

hubung yang diperlukan secara mekanik berkisar antara 1 sampai 15

milidetik. Simbol limit switch adalah sebagai berikut :

ambar . ontak limit s itc

Komponen paling penting dari limit switch adalah kontak. Bahan kontak yang

digunakan adalah emas-nikel, emas murni, perak dan perak-nikel.

2.2.2. Cara kerja

Cara kerja limit switch diperlihatkan seperti gambar berikut. Dalam keadaan

tidak aktif (tuas rol tidak tertekan), kontak N/O dalam keadaan terbuka dan

kontak N/C dalam keadaan tertutup. Jika rol tertekan dengan tekanan lebih

besar daripada gaya pegas penahan tekanan (1), maka pengungkit (3)

menarik plat penghubung kontak (8) ke atas sehingga kontak N/O terhubung

dan kontak N/C terbuka. Bila tekanan pada rol hilang, pegas penahan tekanan

(1) kembali ke posisi semula dan pegas penahan kontak (7) menekan plat

penghubung kontak (8) ke bawah, akibatnya posisi kontak kembali seperti

semula.

(30)

. . Sensor

. . Penda uluan

Sensor digunakan untuk merekam informasi tentang status sistem dan

meneruskannya ke kontrol. Pada sistem kontrol elektropneumatik, sensor

secara umum digunakan untuk tujuan seperti berikut ini :

 Untuk mendeteksi posisi akhir batang piston silinder yaitu posisi akhir

maju dan mundur,

 Untuk mendeteksi adanya dan posisi benda kerja,

 Untuk mengukur dan memonitor tekanan.

. . acam – macam sensor

Ada beberapa macam sensor yang sering digunakan dalam kontrol

elektropneumatik yaitu:

 Limit switch (gambar a)

 Proximity switch (gambar b)

 Pressure switch (gambar c)

ambar . acam – macam Sensor ambar . ontak limit s itc

(31)

1. Proximity switch

Sangat berbeda dengan limit switch, proximity switch beroperasi tanpa

sentuhan (non contact switching) dan tanpa gaya mekanik dari luar. Ada

beberapa macam proximity switch yaitu :

a. Reed switch

b. Induktive proximity switch

c. Capasitive proximity switch

d. Optical proximity switch

a. Reed switch

Reed switch adalah proximity switch yang dioperasikan secara magnetik. Ia

terdiri dari dua kontak buluh (reed) dalam tabung gelas yang diisi gas. Reed

switch dipasang langsung pada rumah silinder. Ia diaktifkan oleh cincin

magnetik yang ada pada piston silinder. Jika cincin magnet bergerak tepat

pada reed switch menyebabkan kontak menutup akibat dari medan magnet

dan arus listrik dapat mengalir melaluinya. Pada umumnya reed switch

mempunyai kontak normal terbuka (N/O). Dalam pemakaian industri, reed

switch dilengkapi dengan lampu tanda LED.

Reed switch mempunyai ciri-ciri mempunyai umur yang panjang, bebas

perawatan, waktu hubung pendek: 0,2 ms, dan tidak cocok untuk digunakan

dalam daerah dengan medan magnet besar (misalnya di sekitar mesin

penyolderan tahanan).

(32)

Reed switch mempunyai 3 kabel, satu kabel untuk tegangan suplai positip,

satu kabel untuk tegangan suplai negatip, dan satu kabel untuk sinyal atau

output sakelar. Identitas pada rangkaian listrik adalah : B (B1, B2, … ).

Induktive, capasitive dan optical proximity switch adalah termasuk sensor

elektronik. Mereka mempunyai 3 kabel seperti reed switch. Pada sensor ini

tidak ada gerakan kontak. Output sensor secara listrik terhubung dengan

tegangan suplai positip atau negatip.

Ada dua jenis sensor tergantung dari polaritas tegangan outputnya yaitu:

 Sensor dengan keluaran tegangan positip (PNP) dan

 Sensor dengan keluaran tegangan negatip (NPN).

Identitas pada rangkaian listrik adalah : B (B1, B2, … ).

. . ptical pro imity sensor

Optical proximity sensor menggunakan cahaya (optic) dan elektronik untuk

mendeteksi obyek. Optiknya menggunakan red atau infrared light.

Semikonduktor LED adalah sumber yang paling penting dari red atau infrared

light. LED itu kecil dan tidak rata, mempunyai umur yang panjang dan dapat

dibuat modul dengan mudah. Foto diode dan foto transistor digunakan

sebagai penerima (receiver). Red light mempunyai keuntungan bahwa sinar

terang dapat dilihat selama penyetelan poros optic dari proximity switch.

Fiber optic dapat juga digunakan karena penyusutan panjang gelombang

sinarnya rendah.

Ada tiga jenis optical proximity sensor yaitu :

 one-way light barrier,

 reflective light barrier,

 diffuse reflective optical sensor.

(33)

ambar . Skema Sensor ara one – ay

ambar . Skema Sensor dengan e lektor

. . elai

. . Penda uluan

Relai adalah komponen pengendali listrik untuk menghubungkan dan

memutuskan rangkaian dengan pelayanan magnit listrik. Pada keadaan

kerja normal, relai dapat membuka dan menutup arus kerja yang diperlukan

rangkaian. Relai biasanya digunakan untuk menghubungkan dan

memutuskan rangkaian berulang-ulang. Energi yang dibutuhkan untuk

menutup kontak utama berasal dari magnit listrik. Dengan memberikan

energi listrik yang rendah pada kumparan relai, dapat mengontrol energi

yang lebih besar melalui kontak relai.

Relai banyak digunakan di dalam industri sebagai elemen pemroses sinyal.

Fungsi lain yang tidak kalah penting pemakaian relai dalam rangkaian

adalah sebagai piranti logika atau piranti pengunci. Sejalan dengan adanya

piranti kontrol elektronik seperti Programmable Logic Controller (PLC) dan

(34)

tetap masih diterima dikalangan industri. Salah satu sebabnya adalah untuk

rangkaian kontrol sederhana, relai murah harganya sehingga merupakan

solusi yang efektif.

Relai mempunyai bentuk fisik yang kecil dengan beberapa pasang kontak.

Relai dengan kemampuan besar disebut kontaktor, yang dapat digunakan

untuk mengontrol beban yang besar misalnya beban motor 3 fase.

. . onstruksi relay

Ada banyak bentuk relai tetapi mempunyai fungsi yang sama.

ambar . onstruksi elay

Kontak dirancang untuk rangkaian pengendali, misalnya : magnit listrik,

pemakaian penguncian dan lampu tanda. Relai dapat berisi 1, 2, 3, atau 4

pasang kontak tukar tergantung dari tipenya.

Sistem magnit listrik digunakan untuk menutup relai, dihasilkan dari

kumparan yang dialiri arus. Bisa berupa arus AC atau DC tergantung sistem

yang digunakan. Pengembalian kontak ke posisi semula dengan

menggunakan pegas.

. . Cara ker a

Jika kumparan (5) dihubungkan dengan tegangan listrik melalui terminal

A1-A2, maka arus listrik mengalir melalui kumparan. Inti besi (7) menjadi magnit

dan menarik angker (3). Akibatnya kontak 1-4 terhubung. Posisi ini akan

bertahan selama kumparan terhubung tegangan. Jika aliran listrik terputus,

angker kembali keposisi semula karena ditarik oleh pegas (6). Kontak

pemindah (8) kembali ke posisi semula dan kontak 1-2 kembali terhubung.

. . dentitas elai ambar . Skema Sensor ara one – ay

ambar . Skema Sensor dengan e lektor

. . elai

(35)

Terminal kumparan ditandai dengan huruf A1 dan A2, sedangkan

kumparannya ditandai dengan huruf K, misalnya K1, K2, K3.

ambar . dentitas elay

. . an aat relay a. Keuntungan :

1) Mudah menyesuaikan dengan tegangan kerja

2) Rangkaian kontrol dan utama terisolasi.

3) Tidak terpengaruh oleh temperatur sekitarnya, relai tetap beroperasi

pada temperatur -40° C sampai 80° C

4) Mempunyai tahanan kontak yang tinggi pada posisi terbuka.

b. Kerugian :

1) Kontak aus oleh oksidasi atau bunga api.

2) Gangguan suara saat relai kerja,

3) Ukuran besar bila dibandingkan dengan transistor

4) Kecepatan hubung-putus terbatas berkisar antara 3ms-17ms

5) Kontak peka terhadap pencemaran udara (debu)

. . elay tunda aktu

Berfungsi untuk menyambung atau memutus beban, di mana hubungan

beban diputuskan ataupun disambungkan tidak langsung seketika pada

saat relai diaktifkan, melainkan perlu waktu. Waktu yang diperlukan

untuk memutus ataupun menyambung bisa diatur.

Ada dua jenis relai tunda waktu, yaitu relai tunda waktu hidup (time

(36)

ambar . relay tunda aktu idup

ambar . elay unda aktu ati

. . atup eroperasi dengan Pneumatik . . atup solenoid

Di dalam sistem kontrol elektro-pneumatik diperlukan dua media yaitu

media udara bertekanan dan media listrik. Udara bertekanan diperlukan

untuk mengoperasikan silinder, sedangkan listrik diperlukan sebagai sumber

tegangan untuk menjalankan komponen-komponen kontrol. Karena terdapat

dua media maka diper lukan konverter yang akan memadukan kedua media

tersebut. Konverter yang digunakan adalah katup solenoid.

Katup solenoid terdiri dari katup pneumatik dan solenoid. Katuppneumatik

dihubungkan ke tangki udara bertekanan, sedangkan solenoid dihubungkan

ke sumber tegangan. Bila solenoid dialiri arus, maka katup pneumatik akan

membuka dan aliran udara bertekanan keluar dari katup ke silnder.

Tegangan kerja solenoid tergantung dari pabrik pembuatnya. Solenoid

dibuat untuk untuk tegangan arus searah atau arus bolak-balik. Benda katup

solenoid dapat dilihat pada gambar berikut ini :

ambar . dentitas elay

. . an aat relay a.

b.

(37)

ambar . atup dengan Pilot Solenoid

. . Standarisasi lectrical Circuit iagram

Dalam suatu diagram kelistrikan,maka komponen-komponen dipresentasikan

simbol-simbol grafis yang di standarisasikan sesuai dengan ketentuan DIN

40900. Simbol-simbol yang digunakan untuk merepresentasikan

komponen-komponen listrik tersebut yang sering kali ditemukan dalam sistem kontrol

elektropneumatik ditunjukkan dalam gambar 17,gambar simbol listrik fungsi

(38)

ambar . Simbol simbol gra ik untuk kontak ungi dasar dan aktuasi tertunda

ambar . Simbol gra is untuk alat alat yang dioperasikan manual ambar . atup dengan Pilot Solenoid

(39)

ambar . Simbol – simbol gra is penggerak elektromekanik

(40)

ambar . Simbol simbol ra is untuk Sensor

. . iagram Sirkuit

. . Penggambaran iagram angkaian

Di dalam sistem elektropneumatik diagram rangkaian dikembangkan secara

terpisah tetapi akan terhubungkan dengan adanya simbol-simbol di dalam setiap

diagram rangkaian tersebut. Dengan demikian cara penggambaran diagram

rangkaiannya pun dibuat terpisah. Metoda penggambaran diagram rangkaian

pneumatik dan diagram rangkaian electric akan dijelaskan berikut ini.

Metode penggambaran diagram rangkaian pneumatik :

 Layout rangkaian agar mengikuti aliran signal ( isyarat ) pada rantai kontrol

yaitu dari sumber energi, signal input sampai ke final signal dan disusun dari

bawah ke atas.

 Silinder dan katup-katup digambar mendatar , kemudian cara kerja silinder

dari kiri ke kanan.( lihat gambar 22 ).

ambar . Simbol – simbol gra is penggerak elektromekanik

(41)

Metoda penggambaran diagram rangkaian elektrik :

 Layout rangkaian agar disusun mengikuti aliran signal elektrik pada rantai

kontrol yaitu dari kutup positif ke negatif dan dari atas ke bawah.

ambar . Susunan angkaian Pneumatik

 Rangkaian yang menggunakan kontrol-kontrol relay dapat dibagi atas bagian

kontrol dan bagian daya ( power ) dan komponennya disusun dari kiri ke

kanan sesuai dengan urutan operasi. Ini hanya merupakan suatu anjuran bila

mungkin disusun seperti itu. (lihat gambar 23 dan gambar 24)

(42)

Dalam penggambaran diagram rangkaian , baik rangkaian pneumatik maupun

rangkaian elektrik, keadaan elemen atau komponen digambar pada posisi awal

mesin tersebut misalnya switch normaly open digambar closed ( tersambung )

karena memang posisi awal mesin menghendaki seperti itu. Lihat gambar 1.18.

Switch NO digambar closed dengan tambahan tanda panah.

ambar . S itc dalam eadaan ersambung

Jadi hal penting dalam sistem operasi adalah pengembangan dan pemeliharaan

dokumen-dokumen yang menyediakan informasi-informasi yang komplit dan

akurat tentang

 Urutan kerja dari sistem. Informasi ini akan digunakan baik oleh desainer

maupun oleh maintener ( Petugas pemeliharaan ).

 Sambungan antar komponen di dalam rangkaian Instalatur dan pemakai

perlu memahami cara kerja rangkaian. Ini perlu wiring diagram yang

menunjukkan nomor dan titik sambungan.

 Fungsi dari rangkaian disajikan tanpa tambahan-tambahan informasi yang

tak perlu. Apabila rangkaian cukup kompleks maka informasinya perlu

didapat dari kombinasi antara rangkaian diagram dan wiring diagram.

. . Positional iagram

Prosedur untuk mengembangkan sistem kontrol biasanya mengikuti prosedur

sbb:

Perancangan proyek

1. Pemilihan dan konfigurasi perlengkapan listrik pneumatik

2. Implementasi (dalam pembuatan dan uji coba)

Dapat dilihat pada gambar sbb:

ambar . Susunan angkaian Pneumatik

(43)

ambar . Positional iagram

Dalam step rancangan proyek harus diformulasikan dan didefinisikan tugas yang

akan diimpelementasikan dengan ketentuan adanya :

 sketsa posisi (posisi sketsa/positional diagram)

 penentuan kebutuhan

Perancangan dari suatu proyek kontrol dimulai dengan menuliskan formulasi

dari tugas kontrol. Semua persyaratan yang seksama,cermat dan jelas

didefinisikan. Alat bantu bertikut ini telah terbukti bermanfaat dalam

pekerjaan.Sketsa posisi diperlukan untuk menunjukkan pengaturan ruang dari

unit-unit penggerak.

 Displacement Step Diagram

Rangkaian pergerakan dari suatu sistem kontrol elektropneumatik digambarkan

dalam bentuk grafis dengan suatu diagram fungsi atau disebut juga

displacement step diagram. Diagram fungsi ini menggambarkan step

perpindahan dari beberapa aktuator yang bekerja berdasarkan waktu dan urutan

perpindahan tertentu (sequensial).Diagram fungsi di buat jika silinder yang

diperlukan lebih dari satu.

Conto

(44)

ambar . iagram Step Peminda an

Urutan perpindahan ketiga aktuator tersebut adalah : A+;B+;B-;A-;C+;C-

. . Conto plikasi ontrol lektropneumatik . . angkaian Single ctuator

Untuk pengembangan rangkaian elektropneumatik kita awali dengan

pengembangan diagram rangkaian . Berikut ini adalah diagram rangkaian

elektropneumatik yang terdiri atas diagram rangkaian pneumatik dan diagram

rangkaian elektrik . Perhatikan gambar 27 di bawah ini.

ambar . iagram angkaian Pneumatik dan iagram angkaian lektrik ambar . Positional iagram

 

(45)

Apabila push button switch S1 ( gambar bawah ) ditekan arus akan mengalir dari kutup

positif (+24 V ) ke solenoid Y1. Solenoid bekerja mengubah posisi katup 1.1 hingga

katup 1.1 membuka mengalirkan udara kempa ke silinder 1.0. Udara kempa

mendorong piston bergerak maju. Apabila push button dilepas, arus terputus, solenoid

tidak bekerja lagi dan pegas katup 1.1 kembali ke posisi semula dan akhirnya udara

kempa keluar ke atmosfir. Piston kembali ke posisi semula oleh dorongan pegas.

Conto

Rangkaian yang mendeteksi akhir langkah maju dan langkah mundur. S1 adalah saklar

(switch ) yang tidak otomatis reset. S3 adalah switch normaly open ( NO ) yang pada

posisi awal dalam keadaan operasi ( closed ) yang ditandai dengan tanda panah.

Apabila S1 dan S2 dioperasikan terus rangkaian ini akan bekerja otomatis dan

kontinyu. Langkah mundur lebih cepat karena adanya quick exhaust valve(1.01)

sedang langkah maju diatur oleh flow control (1.02) . Perhatikan gambar 28 di bawah

(46)

ambar . angkaian yang endeteksi k ir Langka a u dan Langka undur.

. . iagram angkaian ua ktuator Conto

Rangkaian pneumatik yang digunakan untuk memindahkan suatu benda kerja

dari satu posisi ke posisi yang lain . Lihat gambar 1.23: Sket posisi.

(47)

ambar . Sket Posisi

Urutan kerja dari actuator 1.0 (A) dan 2.0 (B) adalah: A+, B+, A-, B- . Urutan kerja

ini dapat dilihat pada diagram step pemindahan (displacement step diagram)

gambar 30 berikut.

ambar . isplacement Step iagram

Bentuk diagram rangkaian untuk rangkaian pneumatik tersebut di atas adalah

(48)

ambar . iagram elektropneumatik dengan urutan gerak ambar . Sket Posisi

(49)

c. angkuman

Sebelum membuat atau membangun aplikasi sistem kontrol elektropneumatik

diperlukan suatu rancangan atau desain kontrol dengan membuat sketsa

posisi,positional program,diagram layout pneumatik ,diagram rangkaian elektrik,dan

jika di rancang menggunakan desain kontrol berurutan maka diperlukan displacement

diagram untuk mempermudah dalam membuat diagram rangkaian elektrik.

Pengontrolan elektropneumatik mempunyai keuntungan berikut ini dibandingkan

dengan kontrol pneumatik :

 Keandalan yang tinggi (lebih sedikit bagian yang bergerak sehingga dapat

mengurangi tingkat keausan yang diakibatkan oleh pemakaian).

 Perencanaan dan upaya uji serah terima lebih rendah, terutama untuk

pengontrolan yang rumit.

 Upaya instalasi lebih randah, terutama ketika pengintalan komponen-komponen,

seperti terminal-terminal katup yang digunakan.

 Perubahan informasi yang lebih mudah diantara beberapa kontroler.

Pengontrolan-pengontrolan elektropneumatik telah diapilkasikan di Industri Modern

dan aplikasi sistem kontrol pneumatik murni terbatas pada beberapa aplikasi khusus.

d. es ormati

1. Apakah yang dimaksud kontak Normaly open dan normaly close ?

2. Apakah yang dimaksud dengan Relay, dan fungsinya ?

3. Jelaskan prinsip kerja Timer On-Delay dan Off-delay !

4. Sebutkan 4 macam sensor !

5. Apakah yang diperlukan untuk menyambungkan antara rangkaian elektronik

dengan rangkaian pneumatic ?

a aban es ormati

1. Kontak Normaly open adalah kontak penghubung yang terbuka (tidak terhubung

) saat pemicu kontak tidak teraliri listrik dan kontak akan berubah tertutup

(50)

Kontak Normaly Close adalah kontak penghubung yang tertutup (terhubung) saat

pemicu kontak tidak teraliri listrik dan kontak akan berubah terbuka (tidak

terhubung) setelah pemicu kontak teraliri arus listrik.

2. Relay adalah kontak(saklar) yang terkontrol. Berfungsi sebagai penghubung atau

pemutus sirkit pada rangkaian yang komplek

3. Timer On-delay adalah timer yang kontaknya akan bekerja (aktif) setelah waktu

tunda dari timer terpenuhi.

Timer Off-delay adalah timer yang kontaknya langsung aktif dan kontak akan

putus tetapi waktu putusnya menunggu timer off-delay tidak teraliri arus listrik

(mati) ditambah dengan setting value waktu timernya.

4. Sensor limit switch, Proxymiti, Presure dan optical sensor

5. Komponen penghubung yang bias menggerakkan konstruksi mekanik ( valve

pneumatic) menggunakan rangkaian elektronik adalah solenoid

e. Lembar er a

Catatan : Untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut dianjurkan setiap peserta bekerja

secara individual dengan bantuan software Fluidsim. Apabila tidak memungkinkan,

dapat dilaksanakan kerja kelompok maksimum dua orang setiap kelompok ( group).

ugas (Direct & indirect control)

Perhatikan diagram elektropneumatik di bawah, kemudian selesaikan tugas-tugas

(51)

2.1 Sebutkan nama-nama komponen pneumatik yang ada dalam rangkaian .

 ……….

 ………..

 ………..

2.2 Sebutkan pula komponen –komponen elektrik yang ada pada SIRKUIT (a)

maupun SIRKUIT (b)

 ………

 ……….

 ………..

 ………..

 ………

 ………

 ………

2.3 Jelaskan cara kerja SIRKUIT elektropneumatik untuk (a) dan (b).

(52)

ugas (Indirect control)

Gambar berikut ini adalah diagram SIRKUIT design. Bandingkan dengan tugas 2,

kemudian jelaskan cara kerjanya dan gambarkan pula SIRKUIT tersebut pada software

Fluidsim!

  

(53)

ugas S U mengunci

Diagram SIRKIT di bawah ini menunjukkan SIRKIT mengunci atau memory circuit

dengan dominant reset. Diagram (a) dan (b) fungsinya sama hanya wiringnya yang

sedikit berbeda.

Coba :

 Jelaskan cara bekerjanya.

 Gambarkan SIRKUIT tersebut pada software Fluidsim!

(54)

ugas (SIRKUIT interlock)

Selesaikan diagram SIRKUIT di bawah ini ,untuk SIRKUIT intterloct,yaitu apabila salah

satu solenoid masih diberi arus maka solenoid yang lain tidak dapat dioperasikan.

Gambarkan SIRKUIT tersebut pada software Fluidsim!

ugas S U mengunci

(55)

. P L P L S PLC

a. u uan

Setelah selesai mempelajari modul ini peserta dapat:

1. Melakukan konfigurasi PLC Siemens pada Step 7

2. Menulis program logika dasar dengan menggunakan software Step 7

3. Mendownload program logika dasar dari PC/laptop ke PLC Stasiun Distribusi.

4. Mengoperasikan operasi logika dasar pada perangkat PLC dengan

menggunakan modul I/O.

b. Uraian materi

Menurut William Bolton (2004, 3), Programmable logic controller (PLC) merupakan

suatu bentuk khusus pengontrol berbasis mikroprosesor yang memanfaatkan memori

yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi dan mengimplementasikan fungsi

seperti logika (logic), pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika guna

mengontrol mesin dan proses. Konsep PLC adalah sebagai berikut :

1. Programmable; menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan mudah

diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal

memori program yang telah dibuat.

2. Logic menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan

logic, yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,

membagi, mengurangi, dan negasi.

3. Controller; menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses

sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

PLC Siemens S7-300 adalah PLC buatan PT. SIEMENS German, PLC S7-300 didesain

berbentuk modular, sehingga dapat membangun sistem dengan mengombinasikan

susunan modul-modul S7-300. PLC Siemens S7-300 dapat diprogram dengan lima

bahasa pemrograman, meliputi (SIEMENS,2006) :

1. Statement List (STL),

Statement list berbentuk teks dengan tipe bahasa assembler yang merupakan

daftar teks instruksi kendali terdiri dari suatu operator dan operan.

(56)

ambar . Conto a asa Pemrograman S L

2. Ladder Diagram (LAD),

Ladder diagram terdiri dari susunan kontak-kontak dalam satu grup perintah

secara horizontal dari kiri ke kanan, dan terdiri dari banyak grup perintah

secara verikal. Garis vertikal paling kiri dan paling kanan diasumsikan sebagai

fungsi tegangan, bila fungsi dari grup perintah menghubungkan 2 garis

vertikal tersebut maka rangkaian perintah akan bekerja.

ambar . Conto a asa Pemrograman L

1. Function Block Diagram (FBD),

Function block diagram adalah suatu fungsi logika yang disederhanakan dalam

gambar blok dengan simbol gerbang logika dan dapat dihubungkan dalam

suatu fungsi atau digabungkan dengan fungsi blok lain.

ambar . Conto a asa Pemrograman

. P L P L S PLC

a. u uan

(57)

4. S7-Graph atau Sequential Function Chart (SFC)

Bahasa program dibuat dalam bentuk graph (grafik) yang memiliki fungsi

urutan langkah (step), transisi (transition), percabangan (banch), kondisi

(condition), dan aksi (action). Setiap step memiliki status proses dan bisa terdiri

dari struktur yang berurutan.

ambar . Conto a asa Pemrograman S rap

5. Structured Control Language (SCL).

Structured control language merupakan bahasa tingkat tinggi yang dapat

memproses sistem logika ataupun alogaritma dan memungkinkan

(58)

ambar . Conto a asa Pemrograman SCL

Bagian-bagian dari PLC S7-300 antara lain:

1. Rail atau Rack

Rail atau rack digunakan untuk menempatkan susunan modul-modul PLC.

2. Power Suplai PS-307-2A

Power suplai digunakan untuk mencatu CPU, signal module, sensor (input), dan

aktuator (output) dengan tegangan 24 VDC dengan nomor seri hardware

307-1BA00-0AA0. Karakteristik dari power suplai PS-307-2A adalah:

a. Arus keluaran maksimum 2A,

b. Tegangan keluaran 24VDC,

c. Tegangan sumber satu fasa 120/230 VAC, 50/60 Hz,

Gambar 6. menunjukkan skema pengawatan dari power suplai PS-307-2A.

(59)

ambar . odul PS

Reaksi khusus dari modul power suplai PS-307-2A meliputi:

a. Jika rangkaian keluaran terjadi beban lebih (overload) (I>2,6A), maka tegangan

keluaran akan turun dan lampu LED 24 VDC berkedip,

b. Jika rangkaian keluaran hubung singkat (short circuit), maka tegangan keluaran

akan menjadi 0V dan lampu LED 24 VDC mati, tegangan keluaran akan pulih

kembali secara otomatis ketika bagian yang hubung singkat sudah diperbaiki,

c. Jika terjadi tegangan lebih (over voltage) (VS>230VAC) pada sumber masukan, maka

modul power suplai PS-307-2A akan rusak atau terbakar,

Jika tegangan pada sumber masukan turun (VS<100VAC), maka tegangan

keluaran akan menjadi 0V dan lampu LED 24 VDC mati, tegangan keluaran akan

pulih kembali secara otomatis ketika tegangan sumber kembali normal.

3. Central Processing Unit (CPU)

CPU merupakan otak dari PLC, bagian ini merupakan bagian yang melakukan

(60)

itu CPU juga melakukan pengawasan terhadap semua transfer informasi melalui

internal bus antara unit memori dengan signal module, function modul, interface

modul, dan processor communication.

CPU PLC Siemens mempunyai seri yang berbeda-beda. Salah satu contoh CPU yaitu

seri CPU-313-1AD01-0AB0. Bagian dari CPU-313-1AD01-0AB0 meliputi led indikator

status, slot kartu memori, saklar pemilih mode, baterai backup, terminal hubung MPI

(multi point interface), dan terminal hubung catu daya serta grounding system.

(61)

abel . ampilan L Status dan esala an CPU

abel . ode Selector S itc CPU

4. Signal Module (SM)

Signal Module (SM) adalah modul (I/O) input (masukan) dan output (keluaran) yang

digunakan untuk komunikasi antarmuka masukan dan keluaran. Sinyal I/O berupa

sinyal digital maupun analog. Input dan output diberi address (alamat) tertentu di

dalam PLC. I/O digital akan dikelompokkan menjadi suatu grup yang terdiri dari 8

(62)

dengan bit (1 byte = 8 bit). Pada umumnya terdapat 8; 16; 24; 32 bit I/O di setiap

modul SM.

Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen

lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul input

yang dapat dipilih jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input

berupa limit switch atau push button dapat menggunakan modul input digital. Modul

input analog merupakan modul input khusus yang menggunakan ADC (Analog to

Digital Converter) yang digunakan untuk input berupa variabel seperti, temperatur,

kecepatan putaran, tekanan, dan posisi.

Output merupakan bagian yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan CPU

ke peralatan output. Besaran informasi atau sinyal elektrik itu dinyatakan dengan

tegangan listrik antara 5 – 15 VDC dengan informasi diluar sistem tegangan yang

bervariasi antara 24 – 240 volt searah mapun bolak-balik. Modul output analog

merupakan modul output khusus yang menggunakan DAC (Digital to Analog

Converter). Modul output analog dapat mengambil nilai 12 bit dan mengubahnya ke

dalam sinyal analog berupa tegangan 0-10 volt searah atau berupa arus 4-20mA.

Sinyal output analog digunakan untuk output berupa variabel seperti katup atau

pneumatics position control devices.

Salah satu contoh Signal Module dari Siemens yaitu SM-323-DI8/DO8x24VDC. Signal

module ini terdiri dari 8 bit digital input dan 8 bit digital output dengan tegangan kerja

24 VDC. Bagian dari SM-323-DI8/DO8x24VDC meliputi led indikator bit I/O, terminal

hubung untuk input dan output, dan terminal hubung internal bus.

abel . ampilan L Status dan esala an CPU

(63)

ambar . lok iagram odul S C

Antarmuka masukan berada di antara jalur masukan yang sesungguhnya dengan unit

CPU. Tujuannya adalah melindungi CPU dari sinyal-sinyal yang tidak dikehendaki yang

bisa merusak CPU itu sendiri. Modul antar masukan ini berfungsi untuk mengkonversi

atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari luar ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan

tegangan kerja CPU yang bersangkutan (misalnya, masukan dari sensor dengan

tegangan kerja 24 VDC harus dikonversikan menjadi tegangan 5 VDC agar sesuai

dengan tegangan kerja CPU). Hal ini dilakukan dengan menggunakan rangkaian

opto-isolator sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut.

(64)

Sebagaimana pada antarmuka masukan, keluaran juga membutuhkan antarmuka

yang digunakan untuk memberikan perlindungan CPU dengan peralatan eksternal,

sebagaimana ditunjukkan pada gambar 12, CPU menyalakan LED didalam

opto-isolator, photo transistor akan menghantarkan arus pada peralatan keluaran eksternal.

ambar . ntarmuka eluaran

5. PC Adapter MPI

Mentransfer dan memonitor program pada PLC Siemens S7-300 harus

menggunakan PC Adapter MPI. PC Adapter MPI adalah produk SIEMENS yang

digunakan untuk komunikasi serial antara PLC dengan laptop atau PC.

ambar . PC dapter P US

6. Perangkat Lunak Simatic Manager

Simatic Manager adalah paket perangkat lunak yang digunakan untuk memprogram

dan mengonfigurasi PLC Siemens S7-300. Apabila akan membuat suatu pemecahan

otomasi menggunakan Step-7, ada serangkaian langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan seperti diagram alur pada Gambar 43.

ambar . lok iagram odul S C

(65)

ambar . iagram lur Pemrograman engan Simatic anager

Diagram alur di atas merupakan salah satu proses untuk membuat program pada PLC

Siemens menggunakan Simatic Manager. Langkah-langkahnya yaitu meliputi:

a. Instal Simatic Manager

Langkah pertama adalah menginstal Simatic Manager pada laptop atau PC dan

(66)

b. Rencana Konsep Pengontrol

Sebelum memprogram menggunakan Simatic Manager, sangat dianjurkan

merencanakan diagram alur proses kontrol yang akan digunakan sebagai panduan

dalam menyusun sebuah program.

c. Menjalankan Simatic Manager

Menjalankan perangkat lunak Simatic Manager.

d. Membuat struktur proyek

Membuat sebuah proyek seperti folder yang nantinya semua data program

disimpan dalam satu folder tersebut.

e. Konfigurasi station

Mengonfigurasi station untuk menentukan pengontrol yang digunakan misalnya,

SIMATIC 300, SIMATIC 400, SIMATIC S5.

f. Konfigurasi susunan modul

Konfigurasi susunan modul dilakukan dalam tabel konfigurasi. Konfigurasi

susunan modul disesuaikan dengan modul-modul S7-300 yang digunakan,

misalnya: catu daya PS-307-2A, CPU 313, dan SM-323 DI/DO.

g. Membuat program

Dalam pembuatan sebuah program, harus menggunakan bahasa pemrograman

yang tersedia seperti STL, LAD, FBD dan S7-Graph. Isi program disimpan dalam

organisation block, function block, dan data block.

h. Download program

Setelah semua konfigurasi, mengatur parameter, dan pemrograman selesai,

station dapat di-download ke CPU PLC menggunakan PC-Adapter MPI.

i. Pengujian program

Pengujian dapat dilakukan dengan memonitor program dengan melakukan

perintah monitor mode pada Simatic Manager.

c. angkuman

1. Konsep PLC adalah sebagai berikut:

Programmable; menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan mudah

diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal

memori program yang telah dibuat.

(67)

Logic menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik

dan logic, yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,

mengalikan, membagi, mengurangi, dan negasi.

Controller; menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur

proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

2. 5 bahasa pemrograman untuk PLC

Statement List (STL)

Ladder Diagram (LAD)

Function Block Diagram (FBD)

S7-Graph atau Sequential Function Chart (SFC)

Structure Control Language

d. es ormati

1. Apakah kepanjangan dan pengertian dari PLC? !

2. Sebutkan 5 bahasa pemrograman pada PLC!

Lembar a aban es ormati

1. PLC adalahProgrammable logic controller (PLC) merupakan suatu bentuk khusus

pengontrol berbasis mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat

diprogram untuk menyimpan instruksi dan mengimplementasikan fungsi seperti

logika (logic), pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika guna

mengontrol mesin dan proses.

2. 5 bahasa pemrograman untuk PLC

Statement List (STL)

Ladder Diagram (LAD)

Function Block Diagram (FBD)

S7-Graph atau Sequential Function Chart (SFC)

(68)

P L P L S PLC

a. u uan Pembela aran

1. Siswa dapat melakukan konfigurasi PLC Siemens pada Step 7

2. Siswa dapat menulis program logika dasar dengan menggunakan software Step

7

3. Siswa dapat mendownload program logika dasar dari PC/laptop ke PLC Stasiun

Distribusi.

4. Siswa dapat mengoperasikan operasi logika dasar pada perangkat PLC dengan

menggunakan modul I/O.

b. Uraian materi . lat ang igunakan

1. Modul Input/Output : input (push botton, switch, dan lain-lain)

Ouput (buzzer, lampu, dan lain-lain)

2. PC/Laptop dengan software PLCnya

3. PLC Siemens

4. Kabel Komunikasi

. Pemrograman PLC dengan Step 7 a. Prosedur Pengoprasian Siemens Step

Sebelum memulai untuk membuat project baru, kita harus mengetahui prosedur

dalam pengoprasian Step 7.

(69)

ambar . Prosedur penggunaan Siemens Step

Pada diagram diatas terdapat dua pilihan langkah dalam membuat project di

Step 7, yang pertama membuat program terlebih dahulu kemudian

melakukan konfigurasi pada hardware, atau sebalikanya dengan cara

melakukan konfigurasi hardware terlebih dahulu kemudian membuat program

pada Step 7.

b. embuat Pro ect aru

Langkah-langkah dalam membuat project pada Step 7 :

1. Jalankan aplikasi SIMATIC Manager

(70)

2. Pada menu File pilih New Project Wizard,

ambar . ampilan e Pro ect i ard

3. Click “ Next”

4. Pilih hardware PLC yang akan digunakan

ambar . ampilan pemili an ard are PLC

5. Click “Next”

ambar . Prosedur penggunaan Siemens Step

b. embuat Pro ect aru

(71)

ambar . ampilan pemili an block program

6. Click “ Next”

ambar . ampilan nama pro ect

7. Click “ Finish”

(72)

ambar . ampilan pro ect Step

9. Untuk memulai membuat program PLC baik Ladder, FBD, STL, dan

lain-lain, caranya clik hardware PLC, S7 program, kemudian “Blocks”, clik “

OB1” seperti pada gambar dibawah ini.

ambar . ambar . ampilan pemili an block program

Gambar

Gambar berikut menunjukkan posisi masing-masing kontak dalam keadaan
gambar 30 berikut.
Gambar berikut ini adalah diagram SIRKUIT design. Bandingkan dengan tugas 2,
gambar blok dengan simbol gerbang logika dan dapat dihubungkan dalam
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Belajar PETA KONSEP Jaringan Hewan Jaringan Embrional Epitel pipih berlapis Epitel pipih berlapis banyak Epitel kubus berlapis tunggal Epitel kubus berlapis

Hal itu disebabkan bahan organik selain dapat memperbaiki sifat fisika tanah melalui peningkatan daya sangga air, kandungan air, agregrasi, dan aerasi serta mengurangi alira

Hasil belajar tersebut seperti yang dikemukakan bahwa tercapainya hasil belajar seseorang disebabkan karena adanya faktor-faktor tertentu, yakni faktor dari dalam diri

Puting beliung terbentuk apabila angin yang panas dan lembap bercampur dengan angin yang sejuk dan kering di dalam ribut petir.. Perubahan arah angin menghasilkan corong udara

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh usia, hipertensi, diabetes DM, hiperkolesterol, dan kebiasaan merokok terhadap kejadian presbikusis di RSUP Dr..

Berdasarkan hasil analisis unit aktivitas yang dilakukan terhadap lipase yang dihasilkan, didapatkan hasil pada konsentrasi induser, olive oil, 2%, dedak padi

Untuk melindungi perbatasan dengan lebih ketat, Direktorat Jenderal Imigrasi juga telah memasang daftar pantauan ECS (Enhanced Cekal System) atau yang dikenal