• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan Mei 2016 Sulawesi Selatan Deflasi 0,03 persen

 Pada bulan Mei 2016, Sulawesi Selatan mengalami deflasi 0,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,10. Dari 5 kota IHK di Sulawesi Selatan, 3 kota mengalami inflasi dan 2 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Parepare sebesar 0,65 persen dengan IHK 119,91 dan terendah terjadi di Watampone sebesar 0,28 persen dengan IHK 118,39.

 Deflasi di Sulawesi Selatan bulan Mei 2016 terjadi karena adanya dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -0,64 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,10 persen, sedangkan lima kelompok lainnya inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,66 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06 persen, kelompok sandang sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan 0,08 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.

 Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, 9 kota mengalami inflasi dan 2 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar 1,44 persen dan dengan IHK 127,82, sedangkan inflasi terendah terjadi Mamuju 0,13 persen dengan IHK 122,28.

 Dari 82 kota IHK Nasional, 67 kota mengalami inflasi, sedangkan 15 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1,67 persen dan inflasi terendah terjadi di Singaraja dan Palangkaraya masing-masing sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Sorong -0,92 persen dan deflasi terendah terjadi di Maumere sebesar -0,01 persen.

 Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2016) Sulawesi Selatan mencapai 0,80 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 4,59 persen.

 Komponen inti di Sulawesi Selatan pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender sebesar 1,48 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 4,11 persen.

 Perubahan IHK untuk kota Makassar terjadi deflasi 0,10 persen dengan IHK sebesar 123,79.

No. 30/06/73/Th. XX, 1 JUNI 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/

I

NFLASI

S

ULAWESI

S

ELATAN

B

ULAN

M

EI

2016

Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan dibulan Mei 2016 didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota IHK

(2)

nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi deflasi di Sulawesi Selatan sebesar -0,03 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,14 pada April 2016 menjadi 123,10 pada Mei 2016. Tingkat inflasi tahun kalender 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2016 terhadap Mei 2015) masing-masing sebesar 0,80 persen dan 4,59 persen.

Deflasi Sulawesi Selatan bulan Mei 2016 terjadi karena adanya dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -0,64 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,10 persen, sedangkan lima kelompok lainnya inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,66 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06 persen, kelompok sandang sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan 0,08 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Mei 2016 antara lain: ikan cakalang, kangkung, bayam, ikan bandeng, angkutan antar kota, sawi hijau, beras, tarip listrik, ikan merah, dan bawang putih.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah: ikan teri, gula pasir, daging ayam ras, cabe rawit, ikan baronang, martabak, rokok kretek filter, telur ayam ras, lemari pakaian dan ikan katamba.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada Mei 2015, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar -0,1486 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,0167 persen, sedangkan yang memberikan sumbangan inflasi yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,1080 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0128 persen; kelompok sandang 0,0046 persen; kelompok kesehatan 0,0036 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0009 persen.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan Mei 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran Desember IHK 2015 IHK April 2016 IHK Mei 2016 Inflasi Mei 20161) Laju Inflasi Tahun Kalender 20162) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 122,13 123.14 123.10 -0.03 0.80 4.59 1. Bahan Makanan 136,01 140.21 139.32 -0.64 2.43 11.05

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 120,36 121.39 122.20 0.66 1.52 5.23 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 119,63 121.11 121.18 0.06 1.29 2.85

4. Sandang 117,48 119.56 119.64 0.06 1.84 5.85

5. Kesehatan 114,73 116.06 116.16 0.08 1.24 3.09

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 108,16 108.30 108.31 0.01 0.14 2.04

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120,29 117.05 116.93 -0.10 -2.79 -0.88

(3)

N o . Kel o mp o k/ Sub Kel o mp o k

B A HA N M A KA N A N - 0 . 6 4 - 0 . 14 8 6

1 Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya -0.37 -0.0150

2 Daging & hasilnya 1.49 0.0244

3 Ikan Segar -0.50 -0.0323

4 Ikan Diawet kan 0.78 0.0027

5 Telur, Susu dan hsl-nya 0.58 0.0116

6 Sayur-2an -4.35 -0.1221

7 Kacang-2an -0.16 -0.0009

8 Buah-2an -0.46 -0.0091

9 Bumbu-2an -0.47 -0.0102

10 Lemak dan M inyak 0.21 0.0023

11 Bahan makanan lainnya 0.10 0.0001

T ab el 3

M ei 2 0 16 ( %)

I nf l asi Sumb ang an I nf l asi d an Sumb ang an Kel o mp o k B ahan M akanan

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) Mei 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M -0.0353

1. Bahan Makanan -0.1486

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0.1080

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0.0128

4. Sandang 0.0046

5. Kesehatan 0.0036

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0.0009

7. Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan -0.0167

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok ini pada bulan Mei 2016 mengalami deflasi 0,64 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 6 sub kelompok mengalami deflasi dan 5 sub kelompok mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar -4,35 persen dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar -0,16 persen.

Kelompok ini di bulan Mei 2106 memberi sumbangan negatif 0,1486 persen. Sumbangan negatif terbesar diberikan sub kelompok sayur-sayuran sebesar -0,1221 persen dan sumbangan negatif terkecil oleh sub kelompok kacang-kacangan sebesar -0,0009 persen.

(4)

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k M akanan Jad i, M inuman,

R o ko k d an T emb akau 0 .6 6 0 .10 8 0

1 M akanan Jadi 0.52 0.0504

2 M inuman yang tdk beralkohol 1.34 0.0422

3 Tembakau dan M in. beralkohol 0.36 0.0154

T ab el 4 .

Inf lasi Sumb ang an Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k M akanan Jad i, M inuman, R o ko k

d an T emb akau M ei 2 0 16 ( %)

N o . Kel o mp o k/ Sub Kel o mp o k

Sand ang 0 . 0 6 0 . 0 0 4 6

1 Sandang laki-laki 0.02 0.0005

2 Sandang wanit a 0.12 0.0025

3 Sandang anak-anak 0.01 0.0002

4 Barang pribadi dan sandang lainnya

0.15 0.0014

T ab el 6 .

I nf l asi d an Sumb ang an Kel o mp o k Sand ang M ei 2 0 16 ( %)

I nf l asi Sumb ang an 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok minuman tidak beralkohol sebesar 1,34 persen, inflasi terendah terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,36 persen.

Kelompok pengeluaran ini pada bulan Mei 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,1080 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,0504 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan 1 sub kelompok lainnya deflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,35 persen.

Kelompok ini pada Bulan Mei 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,0128 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,0144 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok ini bulan Mei 2016 mengalami inflasi 0,06 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini , semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,15 persen.

Kelompok ini menyumbang inflasi 0,0046

persen. Inflasi tertinggi disumbangkan oleh sub

kelompok sandang wanita sebesar 0,0025 persen.

No. Kelompok/ Sub Kelompok

Perumahan, Air, List rik, Gas & Bahan

Bakar 0 .0 6 0 .0 12 8

1 Biaya tempat tinggal 0.09 0.0110

2 Bahan bakar, penerangan dan air -0.25 -0.0127 3 Perlengkapan rumahtangga 0.35 0.0144 4 Penyelenggaraan rumahtangga 0.02 0.0002

Tabel 5.

Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air,

Inf lasi Sumbangan

(5)

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,08 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, satu sub kelompok deflasi dan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,28 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,15 persen.

Kelompok ini pada bulan Mei 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,0036 persen. Kontribusi

inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0025 persen.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga

Kelompok ini pada bulan Mei 2016 mengalami inflasi 0,01 persen. Dari 5 sub kelompok yang ada, 2 sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan 3 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi terjadi pada sub kelompok rekreasi dan sub kelompok olahraga masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,02 persen.

Kelompok ini di bulan Mei 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,0009 persen. Sumbangan inflasi diberikan oleh sub kelompok rekreasi sebesar 0,0007 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Mei 2016 mengalami deflasi 0,10 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok inflasi, 1 sub kelompok mengalami deflasi, dan 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan (stabil). Deflasi terjadi pada sub kelompok transpor sebesar -0,15 persen.

Kelompok ini di bulan Mei 2016 memberi kontribusi deflasi 0,0167 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi negatif adalah sub kelompok transpor sebesar -0,0170 persen.

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k

Kesehatan 0 .0 8 0 .0 0 3 6

1 Jasa Kesehatan 0.00 0.0000

2 Obat-obatan -0.06 -0.0004

3 Jasa Perawatan jasmani 0.28 0.0014

4 Perawatan jasmani dan kosmetika 0.15 0.0025

T ab el 7.

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Kesehat an M ei 2 0 16 ( %)

Inf lasi Sumb ang an

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Pend id ikan, R ekr easi & Olah

R ag a 0 .0 1 0 .0 0 0 9 1 Jasa Pendidikan 0.00 0.0000 2 Kursus2 / Pelatihan 0.00 0.0000 3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.02 0.0002 4 Rekreasi 0.05 0.0007 5 Olah raga 0.00 0.0000 T ab el 8 .

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Pend id ikan R ekr easi & Olah R ag a M ei 2 0 16 ( %)

Inf lasi Sumb ang an

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0.10 -0.0167

1 Transpor -0.15 -0.0170

2 Komunikasi Dan Pengiriman 0.00 0.0000

3 Sarana dan Penunjang Transpor 0.02 0.0003

4 Jasa Keuangan 0.00 0.0000

T ab el 9 .

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k T ransp o r, Ko munikasi d an Jasa Keuang an M ei 2 0 16 ( %)

(6)

PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 – 2016

Pada bulan Mei tahun 2016 Sulawesi Selatan mengalami deflasi 0,03 persen, deflasi bulan ini lebih rendah dibanding tahun 2014 sebesar -0,16 persen, tahun 2013 sebesar -0,26 persen dan tahun 2012 sebesar -0,52 persen, sementara inflasi terjadi pada tahun 2015 sebesar 0,31 persen.

Laju inflasi tahun kalender Sulawesi Selatan Mei 2016 sebesar 0,80 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 1,73 persen dan tahun 2014 sebesar 1,64 persen.

Laju inflasi ”year on year” Sulawesi Selatan (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 4,59 persen lebih rendah dibanding periode tahun 2015 sebesar 7,60 persen dan tahun 2014 sebesar 6,22 persen, tapi masih lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar 3,78 persen dan tahun 2013 sebesar 4,40 persen.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun, Tahun 2012 – 2016

Inflasi (2007 = 100) 2012 (2007 = 100) 2013 (2012 = 100) 2014 (2012 = 100) 2015 (2012 = 100) 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Mei -0,52 -0,26 -0,16 0,31 -0,03

2. (Mei) tahun kalender 1,73 1,73 1,64 0,69 0,80

(7)

MEI 2016 KOTA MAKASSAR DEFLASI 0,10 PERSEN

Kota Makassar pada Mei 2016 ini mengalami deflasi 0,10 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 123,91 pada bulan April 2016 turun menjadi 123,79 pada bulan Mei 2016. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2016) sebesar 1,02 persen, dan laju inflasi ”year on year” (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 5,09 persen.

Deflasi dipicu oleh turunnya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar -0,91 persen, meskipun lima kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,57 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen; kelompok sandang sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Satu kelompok lainnya, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan.

Tabel 11

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Makassar Mei 2016, Tahun kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2015 IHK April 2016 IHK Mei 2016 Inflasi Mei 20161) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M 122,54 123.91 123.79 -0.10 1.02 5.09 1. Bahan Makanan 137,12 142.88 141.58 -0.91 3.25 12.12 -0.2198

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 120,04 120.78 121.47 0.57 1.19 5.22 0.0908

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 120,26 122.04 122.13 0.07 1.55 3.36 0.0164

4. Sandang 119,78 122.16 122.17 0.01 2.00 6.85 0.0007

5. Kesehatan 115,74 117.07 117.13 0.05 1.20 3.13 0.0023

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 108,19 108.31 108.31 0.00 0.11 2.22 0.0000

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120,27 116.96 117.00 0.03 -2.72 -0.40 0.0071

1) Persentase perubahan IHK Mei 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya

2) Persentase perubahan IHK Mei 2016 terhadap IHK Desember 2015

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA IHK DI PULAU SULAWESI

Kota-kota IHK di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, 9 kota mengalami inflasi dan 2 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar 1,44 persen dengan IHK 127,82, terendah di Mamuju sebesar 0,13 persen dengan IHK 122,28. (lihat tabel 12 kolom 6).

Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Kendari sebesar 1,31 persen; diikuti berturut-turut Makassar sebesar 1,02 persen; Bau-bau sebesar 0,88 persen; Parepare sebesar 0,28 persen; Palopo dan Gorontalo masing-masing sebesar 0,17 persen; Watampone sebesar -0,08 persen; Palu sebesar -0,38 persen; Mamuju sebesar -0,41 persen; Bulukumba sebesar -1,03 persen dan Manado sebesar -1,75 persen.

Laju inflasi tertinggi berdasarkan ”tahun ke tahun” (Mei 2016 terhadap Mei 2015) terjadi di Makassar sebesar 5,09 persen; diikuti berturut-turut Gorontalo sebesar 4,57 persen; Bau-bau sebesar 4,35 persen; Mamuju sebesar 4,04 persen; Kendari sebesar 3,69 persen; Palu sebesar 3,60 persen; Parepare sebesar 3,22 persen; Palopo sebesar 3,16 persen; Manado sebesar 3,09 persen; Watampone sebesar 2,30 persen dan Bulukumba sebesar 1,80 persen.

Tabel 12

Perbandingan Indeks dan Inflasi Mei 2016 Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100)

No. K o t a IHK Desember 2015 IHK April 2016 IHK Mei 2016 Inflasi Mei 2016 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. BAU-BAU 126,70 126.00 127.82 1.44 0.88 4.35 02. PALU 125,22 123.76 124.75 0.80 -0.38 3.60 03. PAREPARE 119,57 119.14 119.91 0.65 0.28 3.22 04. BULUKUMBA 128,34 126.65 127.02 0.29 -1.03 1.80 05. WATAMPONE 118,49 118.06 118.39 0.28 -0.08 2.30 06. GORONTALO 120,22 120.11 120.42 0.26 0.17 4.57 07. KENDARI 118,06 119.43 119.61 0.15 1.31 3.69 08. MANADO 125,20 122.84 123.01 0.14 -1.75 3.09 09. MAMUJU 122,78 122.12 122.28 0.13 -0.41 4.04 10. MAKASSAR 122,54 123.91 123.79 -0.10 1.02 5.09 11. PALOPO 120,48 121.15 120.68 -0.39 0.17 3.16

1) Persentase perubahan IHK Mei 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Mei 2016 terhadap IHK Desember 2015

(9)

INFLASI MENURUT KOMPONEN MEI 2016

Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan Mei 2016 inflasi sebesar 0,22 persen, komponen diatur pemerintah deflasi 0,13 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,71 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami deflasi 0,10 persen, dan komponen bergejolak deflasi 1,05 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,19 persen; harga diatur pemerintah deflasi 0,02 persen; dan komponen bergejolak inflasi 0,72 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,22 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,50 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,96 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi sebesar 0,11 persen; harga diatur pemerintah deflasi 1,33 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,93 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,70 persen; harga diatur pemerintah deflasi 0,04 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,43 persen.

Tabel 13

Laju Inflasi Mei 2016, Inflasi Tahun Kalender 2016 dan Inflasi Year on Year Menurut Komponen

Di Provinsi Sulawesi Selatan

Komponen

Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare

IHK Mei 2016 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2016 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2016 Perubahan IHK (%) Mei 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year Mei 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year Mei 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M 123.79 -0.10 1.02 5.09 118.39 0.28 -0.08 2.30 119.91 0.65 0.28 3.22 Inti 117.63 0.22 1.55 4.63 110.75 0.19 0.80 1.70 113.26 0.22 1.73 2.85 Harga Diatur Pemerintah 126.09 -0.10 -3.84 -2.05 126.70 -0.02 -3.07 -2.07 135.44 0.50 -2.59 -1.30 Bergejolak 144.30 -1.05 3.40 12.81 135.81 0.72 -0.19 7.14 128.56 1.96 -1.21 8.36 Komponen

Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan

IHK Mei 2016 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2016 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2016 Perubahan IHK (%) Mei 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year Mei 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year Mei 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M 120.68 -0.39 0.17 3.16 127.02 0.29 -1.03 1.80 123.10 -0.03 0.80 4.59 Inti 113.89 0.11 1.01 2.26 123.82 0.70 1.22 1.91 116.86 0.22 1.48 4.11 Harga Diatur Pemerintah 129.30 -1.33 -3.51 -0.44 140.93 -0.04 -2.17 1.32 127.39 -0.13 -3.64 -1.80 Bergejolak 133.86 -0.93 0.79 8.20 126.31 -0.43 -5.26 1.88 141.55 -0.71 2.47 11.58

Referensi

Dokumen terkait

KU-Kesalahan Utama, KP-Kesalahan Pindaan, KA-Kesalahan Alternatif Catatan Keputusan T-Tertuduh, K-Kesalahan 15 MA-83D-2661- 10/2020 Pendakwa Raya. ( Polis Diraja Malaysia

Adapun batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek yang telah dilakukan yaitu, penulis hanya melakukan analisis pada prosedur pengiriman paket di

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

positif dan signifikan terhadap turnover intention artinya job insecurity memberikan dampak terhadap turnover intention karyawan, dimana meningkatnya kekhawatiran

Temuan penelitian khusus ditemukan perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dan model pembelajaran kooperatif tipe

menolak pengalaman subjektif individu yang tidak umum dialami orang lain dan sulit untuk dijelaskan, 46 seperti proses jiwa dan mental, maka psikologi behaviorisme dikenal

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan