PETUNJUK PRAKTIKUM SAINS-FISIKA
TOPIK: MEMPELAJARI SIFAT AYUNAN BANDUL SEDERHANA A. PENGANTAR
Gerakan periodik dengan dasar getaran, rotasi dan ayunan sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Salah satunya adalah gerak dari bandul jam (kuno). Gerakan bandul ini memberikan energi untuk memutar roda-roda pada jam tersebut. Pertukaran energi potensial dan kinetik terus berlangsung dalam sistem ini. Dalam modul ini akan dipelajari praktikum sifat sifat ayunan bandul sederhana.
B. TUJUAN
1. mempelajari sifat-sifat ayunan bandul sederhana
C. ALAT DAN BAHAN 1. Statip
2. Beberapa utas tali berbeda 3. bola pejal/ bandul
4. stopwatch
D. DESAIN
Desain dari praktikum ini dapat dilihat pada gambar sebelah kiri. Gambar sebelah kanan menunjukkan etail dari bandul yang disimpangkan dengan sudut tertentu
E. PROSEDUR
1. Ikatlah bola/ bandul pada seutas tali yang disiapkan dan ikatkan pada statip yang telah ditempatkan pada posisi yang stabil. Catat panjang tali yang digunakan. 2. Simpangkan bandul sejauh 5 derajat, catat pada lembar data. Jika tidak disiapkan
busur derajat, simpangkan bandul sejauh misalnya 5 cm dari titik setimbang, catat pada lembar data
4. Ulangi kegiatan 1-3 untuk panjang tali berbeda 5. Ulangi kegiatan 1-3 untuk diameter tali berbeda 6. Ulangi kegiatan 1-3 untuk massa bandul berbeda
F. TABEL DATA
No Massa
bandul (g)
Panjang tali (m)
Diameter tali (mm)
Waktu 10 ayunan (s)
Periode (s)
G. TUGAS
1. Buatlah grafik antara panjang tali dan periode
2. buatlah grafik antara diaeter (jenis) tali dengan periode 3. Buatlah grafil antara massa bandul dengan periode 4. Buatlah kesimpulan untuk percbaan ini
PETUNJUK PRAKTIKUM KONVERSI LISTRIK KALOR
A. PENGANTAR
Kita mengenal beberapa bentuk energi. Salah satunya adalah energi listrik, yang setiap hari kita gunakan dalam penerangan dan untuk mengoperasikan beberapa peralatan elektronik. Disamping itu, energi kalor atau panas juga merupakan bentuk energi yang paling sering kita manfaatkan dalam kehidupan kita. Memasak air, memasak nasi, dan menggoreng laup pauk merupakan kegiatan yang berjaitan dengan pemanfaatan kalor. Dalam praktikum ini akan dipelajari konversi energi listrik menjadi energi kalor dan mempelajari kesetaraannya.
B. TUJUAN
1. mempelajari konversi energi listrik menjadi energi kalor 2. mempelajari kesetaraan energi listrik dan energi kalor
C. ALAT DAN BAHAN 1. gelas beaker 2. gelas ukur
3. lilitan kawat nikelin 4. termometer
5. pengaduk
6. sumbr daya listrik (aki atau trafo-regulator) 7. ampremeter
8. voltmeter 9. kabel 10.stopwatch 11.air
12.es batu
D. DESAIN
E. PROSEDUR
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar diatas, dan jangan disambungkan ke sumber listrik.
2. timbang massa air sebelum dimasukkan ke dalam tabung gelas. Jika tidak ada timbangan gunakan gelas ukur.
3. catat suhu air di dala tabung
4. Siapkan stopwatch dan alat tulis untuk mencatat A-meter dan V-meter dan perubahan suhu dengan Termometer ada Tabel Data.
5. Sambungkan kabel ke sumber listrik dan mulai START pada stopwatch. Catat harga Arus, Tegangan.
6. Setelah beberapa menit (ada perubahan suhu pada air), misalnya 5 menit, tutup saklar atau putuskan hubungan listrik ke sumber. Catat waktu dan suhu air. 7. Ulangi langkah 5 an 6 untuk beberapa waktu berbeda
8. ulangi langkah 4 dan 6 untuk massa air brbeda (waktu sama).
F. TABEL DATA PENGAMATAN
Tabel Data Pengamatan untuk Massa air tetap No. Massa air
Tabel Data Pengamatan untuk Waktu tetap
No. Massa air
1. Buatlah grafik hubungan antara Energi listrik (V x I x t) dengan perubahan suhu (T) untuk kedua Tabel tesebut.
2. Buatlah kesimpulan dari kedua grafik tersebut.
PRAKTIKUM SAINS-FISIKA MEMPELAJARI SIFAT-SIFAT CERMIN
A. Tujuan
Umum: Untuk mempelajari sifat sifat dasar cermin Khusus:
1. Menentukan jarak fokus cermin positif dengan cara langsung 2. Menentukan sifat dasar cermin posisitf
3. Menentukan jarak fokus cermin positif dengan cara tidak langsung
B. Teori Dasar
Banyak penggunaan peralatan optik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya berbasis cermin baik cermin positif maupun cermin negatif. Cermin hias kaca spion kendaraan merupakan salah satu contoh yang sering kita temui. Dalam kesempatan ini akan dipelajari beberapa sifat dari cermin.
C. Bahan dan alat
a. Bangku optik
b. Cermin positif (2 buah yang berbeda) c. Lilin
d. layar
D. DESAIN
Desain peralatan dapat disusun mengikuti Gambar berikut.
E. PROSEDUR
1. Menentukan jarak fokus cermin positif secara langsung. Arahkan cermin positif
ke sebuah benda jauh misalnya jendela atau genteng dan tangkap bayangan dengan layar yang berada pada arah yang sama engan benda. Catat jarak cermin dan layar sebagai jarak bayangan atau jarak fokus cermin (F). Ulangi empat kali lagi.
2. Menentukan sifat dasar cermin positif. Aturlah peralatan pada bangku optik seperti dalam Gambar berikut. Letakkan benda (lilin) pada (i) 2F, dan cari
lilin cermin
bayangan yang paling tajam menggunakan layar. Catatlah jarak benda dan jarak bayangannya pada lembar data. Ulangi langkah ini untuk jarak (ii) antara 1F dan 2F, (iii) lebih besar dari 2F, serta (iv) kurang dari 1F.
3. Menentukan cermin negatif (lihat lembar lain) 4. Menyusun set teropong (lihat lembar lain)
F. LEMBAR DATA PENGAMATAN
Menentukan jarak fokus cermin secara langsung. No. Jarak benda
Menggunakan obyek jarak dekat (R-ii, R-III): fe
No. Jarak benda
1. Buatlah rangkuman atau kesimpulan dari data pengamatan:
a. Bagaimana sifat bayangan cermin positif jika benda terletak pada jarak 2F? b. Bagaimana sifat bayangan cermin positif jika benda terletk pada daerah 1F – 2F? c. Bagaimana sifat bayangan cermin positif jika benda terletak pada daerah 2F-3F? d. Bagaimana sifat bayangan cermin positif jika benda terletak pada daerah kurang
dari jarak fokus?
e. Apa perbedaan pengukuran jarak fokus dengan cara langsung dan cara tidak
langsung?
PETUNJUK PRAKTIKUM KELISTRIKAN TOPIK: RANGKAIAN SERI DAN PARALEL A. PENGANTAR
Terdapat dua rangkaian resistor yang menjadi dasar dari rangkaian-rangkaian yang kompleks baik secara mikro maupun makroskopis. Dua rangkaian sderhana itu adalah rangkaian seri dan rankaian paralel. Resistor atau tahanan listrik dapat berupa bahan atau benda yang tidak mudah menghantarkan listrik. Resistor atau lampu listrik merupakan salah satu contoh yang selalu kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
B. TUJUAN
Menentukan sifat rangkaian seri dan rangkaian paralel serta gabungannya.
C. ALAT DAN BAHAN
1. empat buah lampu listrik (dop)
2. empat buah resistor atau tahanan dengan nilai sama
3. kabel sambung dengan jepit atau kabel jepit buaya (10 utas) 4. Ampere meter (2 buah)
5. Voltmeter (2 buah) 6. papan rangkaian (1 buah)
7. Baterei lengkap dengan tepatnya
D. DESAIN PRAKTIKUM
Rangakain seri dan pralel tampak seperti pada gambar a dan b berikut.
E. PROSEDUR
1. Buatlah rangkaian seri menggunakan lampu atau resistor mengikuti gambar (a). Tutup saklar S dan catat besar arus yang mengalis dan tegangan pada setiap tahanan atau lampu yang bersangkutan. Ulangi untuk tahanan yang berbeda. 2. Buatlah rangkaian seri menggunakan lampu atau resistor mengikuti gambar (b).
3. Buatlah rangkaian gabungan antara dua lampu dirangaki paralel lalau keduanya dirangkai seri. Tutup saklar dan catat masing-masing tegangan dan arus yang mengalir.
F. LEMBAR DATA/ TABEL A. Rangkaian Seri
No R1() R2 () V1 (V) V2 (V) I1 (A) I2 (A)
B. Rangkaian Paralel
No R1() R2 () V1 (V) V2 (V) I1 (A) I2 (A)
G. TUGAS
1. Buatlah grafik antara besar tahan dan besar arus dari tabel untuk rangkaian seri dan paralel.
2. Buatlah grafik antara tahanan dan tegangan dari tabel untuk rangkaian seri dan paralel.
PRAKTIKUM SAINS-FISIKA MEMPELAJARI SIFAT-SIFAT LENSA
E. TUJUAN
Umum: Untuk mempelajari sifat sifat dasar lensa Khusus:
4. Menentukan jarak fokus lensa positif dengan cara langsung 5. Menentukan sifat dasar lensa posisitf
6. Menentukan jarak fokus lensa positif dengan cara tidak langsung
F. TEORI DASAR
Banyak penggunaan peralatan optik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya berbasis lensa baik lensa positif maupun lensa negatif. Kacamata dan lup (suryakanta) merupakan salah satu contoh yang sering kita temui. Dalam kesempatan ini akan dipelajari beberapa sifat dari lensa.
G. BAHAN DAN ALAT
a. Bangku optik
b. Lensa positif (2 buah yang berbeda) c. Lilin
d. layar
H. DESAIN
Skema dari peralatan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
I. PROSEDUR
1. Menentukan jarak fokus lensa positif secara langsung. Arahkan lensa positif ke sebuah benda jauh misalnya jendela atau genteng dan tangkap bayangan dengan layar. Catat jarak lensa dan layar sebagai jarak bayangan atau jarak fokus lensa. Ulangi empat kali lagi.
2. Menentukan sifat dasar lensa positif. Aturlah peralatan pada bangku optik seperti dalam Gambar berikut. Letakkan benda (lilin) pada (i) 2F, dan cari bayangan yang paling tajam menggunakan layar. Catatlah jarak benda dan jarak
lilin
lensa
bayangannya pada lembar data. Ulangi langkah ini untuk jarak (ii) antara 1F dan 2F, (iii) lebih besar dari 2F, serta (iv) kurang dari 1F.
3. Menentukan lensa negatif (lihat lembar lain) 4. Menyusun set teropong (lihat lembar lain)
F. LEMBAR DATA PENGAMATAN
Menentukan jarak fokus lensa secara langsung.
No. Jarak benda
Menggunakan obyek jarak dekat (R-ii, R-III): fe
No. Jarak benda
a. Bagaimana sifat bayangan lensa positif jika benda terletak pada jarak 2F? b. Bagaimana sifat bayangan lensa positif jika benda terletk pada daerah 1F – 2F? c. Bagaimana sifat bayangan lensa positif jika benda terletak pada daerah 2F-3F? d. Bagaimana sifat bayangan lensa positif jika benda terletak pada daerah kurang
dari jarak fokus?
e. Apa perbedaan pengukuran jarak fokus dengan cara langsung dan cara tidak
langsung?
f. Apa saran anda untuk meningkatkan akurasi dari hasil pengukuran jarak fokus