• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kasta Terhadap Sistem Politik d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Kasta Terhadap Sistem Politik d"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER INDIVIDU

PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

” PENGARUH KASTA TERHADAP SISTEM POLITIK

DAN PEMERINTAHAN DI INDIA”

Oleh :

Putri Catur Sembadani

E1111151018

Dikumpulkan pada

6 Maret 2017

PRODI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

(2)

PENGARUH KASTA TERHADAP SISTEM POLITIK

DAN PEMERINTAHAN DI INDIA

PENDAHULUAN

Masyarakat Hindu mengenal adanya pembagian lapisan sosial atau kelas-kelas yang dipengaruhi oleh suatu sistem nilai yaitu utama, madya dan nista. Kasta pertama kali muncul di India ketika terjadi akulturasi kebudayaan bangsa arya dan bangsa dravida, oleh karena itu kemudian bangsa arya membuat sistem kasta untuk mempertahankan kemurnian rasnya. Namun ada sumber lain yang berpendapat bahwa sistem kasta sebenarnya sengaja dibentuk pada rezim kolonialisasi Inggris dengan menerapkan teori rasialis (kasta) yang bertujuan untuk menimbulkan perpecahan pada masyarakat India.1

Kasta yang menduduki tingkatan utama adalah golongan Brahmana yaitu terdiri dari kaum pendeta, untuk kasta madya adalah golongan Ksatria yang meliputi kaum raja, bangsawan, dan prajurit. Dan kasta nista adalah golongan Waisya yang merupakan para pengusaha atau pedagang. Selain itu masih ada golongan yang dianggap paling rendah atau tidak berkasta yaitu golongan sudra.2

India adalah negara yang menganut sistem Pemerintahan Parlementer. India menganut sistem demokrasi parlementer dua kamar dengan sistem multipartai dengan majelis tertinggi yaitu Rajya Sabha dan majelis rendah disebut Lok Sabha.3 Negara India yang merdeka di tahun 1947 disebut sebagai salah satu

negara demokrasi terbesar di dunia dengan perkembangan ekonomi yang baik dan cukup dipandang dunia. India menganut sistem demokrasi pada tahun 1950 dengan janji untuk mengamankan semua warganya dengan cara adanya keadilan sosial, ekonomi, politik, keyakinan, kebebasan berekspresi, keyakinan, serta persamaan status dan kesempatan.4

1 Andika Pratiwi, Dinamika Krisis Identitas Barat – Timur dalam “The Inheritance of Loss” Karya Kiran Desai lib.ui.ac.id/file?file=digital/128829-T%2026689-Dinamika %20krisis-Analisis.pdf diakses pada 1 Maret 2017.

2 Ana Agung Gd Winarta, Eksistensi Kasta dalam Sistem SosialMasyarakat Hindu di Kecamatan Toili Barat, Universitas Negeri Gorontalo, 2015, hal 5.

3 Fike Nilam Sari, Pengaruh Demokratisasi Terhadap Keterlibatan Perempuan India di Parlemenhttp://eprints.umm.ac.id/25626/ diakses pada 23 Februari 2017.

(3)

Namun dibalik berhasilnya sistem demokrasi yang diterapkan oleh India, tetap saja masih ada suatu stratifikasi atau tingkatan sosial pada agama Hindu yang bisa menjadi suatu indikator penentu keberhasilan bagi sistem politik dan pemerintahan di India.

Seharusnya dengan sistem demokrasi yang dianut, masyarakat harusnya bisa lebih bebas mengekspresikan pendapat serta arah politik mereka tanpa mengenal adanya pembagian kasta yang cenderung menghambat kebebasan mereka untuk menyalurkan aspirasi politik mereka. Dengan banyaknya diskriminasi yang masih terjadi dengan alasan rendahnya kasta seseorang, India tentu mengalami banyak tantangan dan hambatan untuk menerapkan sistem demokrasi yang sesungguhnya.

Berdasarkan penjelasan singkat diatas, maka penulis mengambil judul untuk paper ini yaitu “Pengaruh Kasta Terhadap Sistem Politik dan Pemerintahan di India” yang bertujuan untuk memberikan pemaparan dan mencari tahu lebih detail tentang pengaruh kasta itu sendiri dalam sistem politik dan pemerintahan di India.

Selanjutnya untuk menunjukkan sejauh mana permasalahan yang diuraikan diatas menjadi penting dan menarik untuk dibahas, maka rumusan masalah dalam penulisan paper ini adalah :

Bagaimana pengaruh kasta terhadap sistem politik dan pemerintahan di India ?

METODE PENELITIAN

(4)

India merupakan negara Republik yang menerapkan sistem pemerintahan berbentuk Parlementer. India memiliki konstitusi terpanjang di dunia (Constitusion of India) dengan 395 pasal dan 8 lampiran. Pembagian Kekuasaan di India di bagi menjadi tiga yaitu eksekutif, legislatif dan Yudikatif.5 Sistem

politik yang diterapkan di India terinspirasi dari Amerika Serikat yang menganut politik liberal dan praktek-praktek konstitusi dari Inggris yang dulunya sebagai penjajah India, dimana konstitusi India menetapkan India sebagai Uni Negara Bagian dan beberapa wilayah administrasi federal.6

Presiden di India memiliki peran menjabat sebagai Kepala Negara dan menjalankan kekuasaannya secara langsung atau melalui petugas bawahannya. Kekuasaan eksekutif pemerintahan pusat India dijalankan oleh Kabinet, yang terdiri dari menteri-menteri dan dipimpin oleh perdana menteri.7

Dengan mayoritas penduduk India yang menganut kepercayaan Hindu yaitu sekitar 80.5% maka tentu sebagian besar dari mereka juga masih kental dengan adanya adat istiadat dari nenek moyang mereka terdahulu mengenai sistem pembagian kasta yang telah ada sejak zaman kerajaan. Dengan sistem demokrasi yang diterapkan, tentunya hal tersebut sangat bertolak belakang dengan realita yang ada, dimana sebagian masyarakat yang berkasta rendah masih tetap mengalami diskriminasi.

Masyarakat demokratis seharusnya dapat hidup secara berdampingan dengan baik tanpa membeda-bedakan ras, warna kulit, agama dan golongan. Namun perbedaan kesenjangan di India masih ada hingga sekarang, dan tentunya dalam politik pun masih ada stratifikasi sosial dikarenakan unsur budaya yang sudah mendarah daging secara turun-temurun dari para pendahulunya.

Reformasi kelembagaan di India pun tidak luput dari berbagai perdebatan, kelembagaan India mengungkapkan bahwa masih banyaknya permasalahan yang terjadi tentang lembaga-lembaga politik di India. Permasalahan dalam kinerja

5 Fahremi Imri, Dinamika Politik dan Pemerintahan India, Universitas Pasundan Bandung, 2014, hal 219.

6 Ibid hal 221.

7 Lucitania Rizky, Kuota Keterwakilan, Perempuan dan Permasalahannya

(5)

anggota legislatif dan eksekutif dapat menyulitkan upaya untuk membentuk suatu keadilan dalam politik India.

Di dalam penelitian studi kasus terdahulu oleh Shirin Rai yang berjudul “Kelas, Kasta, dan Gender: Perempuan dalam Parlemen India”, Shirin membahas tentang bagaimana sulitnya perempuan India untuk masuk ke dalam dunia politik, apalagi jika memiliki golongan kasta yang rendah.8

Sebagian besar anggota yang duduk di kursi parlemen terdiri dari kalangan kelas menengah, ada yang melalui gerakan-gerakan mahasiswa, dan ada juga yang memasuki dunia politik berdasarkan hubungan kerabat atau keluarga.

Disini terbukti bahwa posisi kelas atau kasta seseorang lebih memiliki peluang yang besar untuk bisa memasuki ranah perpolitikan dibandingkan dengan seseorang yang berkasta rendah. Menurut Samuel Huntington, demokrasi di India merupakan sebuah institusi yang menghadapi krisis integrasi nasional, krisis identitas, krisis legitimasi dan lain-lain, apalagi dengan adanya masalah utama yaitu sistem kasta, kemiskinan, dan buta huruf.9

Jadi berdasarkan pemaparaan dari Huntington diatas, dapat dikatakan bahwa sistem kasta sangat bertolak belakang dengan sistem demokrasi yang dianut. Hal ini dikarenakan kasta memiliki lapisan-lapisan yang bersifat kaku dan sulit untuk dirubah, sedangkan dalam demokrasi sendiri memiliki arti kebebasan dan memiliki hak untuk penyetaraan hak sebagai warga negara.

Sistem kasta sebenarnya masih memiliki fungsi yang positif diantaranya yaitu dengan pengelompokkan maka akan lebih mudah untuk mengetahui secara langsung golongan dari masyarakat atau individu tersebut. Namun seperti yang telah disampaikan diatas bahwa pembedaan golongan tersebut justru akan menyebabkan kesenjangan sosial serta rawan nya tindakan diskriminasi.

Dikarenakan masih ada pembagian sistem kasta di dalam masyarakat, demokrasi di India pun sering menghadapi berbagai macam gejolak yang terkadang menghasilkan suatu bentuk demokrasi yang unik sehingga demokrasi

8 Studi Kasus Penelitian oleh Shirin Rai, Kelas, Kasta dan Gender: Perempuan dalam Parlemen India http://megaslides.top/doc/68312/kelas--kasta-dan-gender--perempuan-dalam-parlemen-di-india diakses pada 25 Februari 2017.

9 Husnul Isa Harahap, Robert A.Dahl dan Studi Tentang Fenomena Demokrasi di India,

(6)

juga bisa menjadi dorongan untuk melakukan pergerakan baru yang tentunya bersifat positif.

Namun tidak pula dapat kita katakan bahwa sistem demokrasi di India mengalami kegagalan. Kesenjangan yang terdapat di dalam politik tidak lain disebabkan oleh adanya perbedaan kasta, agama dan ras, oleh karena itu hingga sekarang pemerintah India masih berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut agar bisa meminimalisir konflik mungkin yang akan terjadi.

(7)

Daftar Pustaka

Harahap, Husnul Isa. 2007. Robert A.Dahl dan Studi Tentang Fenomena Demokrasi di India. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Imri, Fahremi.2014.Dinamika Politik dan Pemerintahan India. Bandung: Universitas Pasundan Bandung.

Nurliana. 2016. Peran United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women (Un Women) Dalam Penanganan Diskriminasi Sosial-Budaya di India.

http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/11/25%20(11-01-16-11-05-45).pdf diakses pada 3

Maret 2017.

Pratiwi, Andika. 2010. Dinamika Krisis Identitas Barat–Timur dalam “The Inheritance of Loss” Karya Kiran Desai lib.ui.ac.id/file?file=digital/128829-T %2026689-Dinamika%20krisis-Analisis.pdf diakses pada 1 Maret 2017.

Rai, Shirin. Kelas, Kasta dan Gender: Perempuan dalam Parlemen India

http://megaslides.top/doc/68312/kelas--kasta-dan-gender--perempuan-dalam-parlemen-di-india diakses pada 25 Februari 2017.

Rizky, Lucitania. 2013. Kuota Keterwakilan, Perempuan dan Permasalahannya https://www.academia.edu/8473975/DEMOKRASI_DI_INDIA diakses pada 24 Februari 2017.

Sari, Fike Nilam. 2014. Pengaruh Demokratisasi Terhadap Keterlibatan Perempuan India di Parlemen. http://eprints.umm.ac.id/25626/, diakses pada 23 Februari 2017. Winarta, Agung Ana Gd. 2015. Eksistensi Kasta dalam Sistem Sosial Masyarakat

Hindu di Kecamatan Toili Barat. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. http://www.religion-facts.com/id/v2/20/c112

Referensi

Dokumen terkait

7 Analisis yang dilakukan hanya pada tahun-tahun tertentu yaitu pada tahun dengan curah hujan sedang (1999), tahun dengan curah hujan tinggi (2005) dan tahun dengan

REFOLIS ISKANDAR Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Mereka memiliki kemampuan menerima informasi kebersihan gigi dan mulut yang sama dengan anak normal namun terhambat dalam pemahaman dan pengembangan konsep karena mereka tidak

Dataset yang digunakan untuk pencarian model ini adalah dataset tulisan tangan aksara arab dengan jenis spidol yang sama pada 30 orang untuk proses training dan testing pada

Kim (32) dan Huang (33) mengamati apoptosis pada kanker servik yang diberi perlakuan dengan radioterapi dan memperoleh bahwa indeks apoptosis spontan yang rendah mencerminkan

Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu setiap tersebut sehingga dalam pemilihan atau

Infrastruktur menunjang tetapi ada yang agak kurang berjalan dengan baik, lokasi dengan jarak tempuh yang agak lama, dan kondisi lahan luas tetapi tidak semua lahannya

Jumlah indivdu dan spesies moluska dari kelas Gastropoda yang tinggi yang ditemukan di semua lokasi, selain disebabkan oleh jumlah spesies dan famili Gastropoda