TUGAS KB 2 Instalasi Motor Listrik
NAMA : H. TONI SUCIPTO B, SST. NIP : 19581207B198003 1 006 NUPTK : 8539736637200003 SMKN2 KOTA TASIKMALAYA Lembar Jawaban :
1. P = V.I.
√
31492 = 380 .I.1,73.0,82
I = 539,71492
I = 2,76 A (Arus Nominal)
a. I Sekring > I nominal
I Sekring = 20 - 30 > I nominal = In + [(20 - 30 )In] = 2,76 + (0,55 – 0,83) = 3,3 A s.d 3,59 A
Isekring yang dipakai = 4 A
b. Nominal arus MCB sebagai proteksi rangkaian : Imcb = 150 In
= 150 . 2,76 = 4,14 A
Imcb yang dipakai = 6A c. Amper komponen Q11 :
Bila kumparan dari kontaktor magnet tidak bertentangan , maka kontaktor akan memutuskan hubungan ke beban. Hal ini akan terjadi jika sistem kontrol tersambar petir . Arus proteksi minimal yang ditetapkan = 6A
d. Penyetelan pemutusan arus TOR : ITOL = 110 In
= 110 . 2,76 = 4A
Waktu pemutusan TOR harus lebih singkat dari waktu pemutusan sekring. e. Luas penampang kawat :
= 115 In
= 115 . 2,76
= 3, 17 A = 6 A (Luas penampang kawat 0,75 mm mm2 )
M 3~ L1 L2 L3
1 3 5
2 4 6 Q11
F1
U V W 2 4 6 F2
95
96 97
98
2. Rangkaian Kontrol StartingHeavyStarting Duty.
Prinsip kerja dari Starting heavy Starting Duty adalah sebagai berikut :
Untuk mendapatkan Arus star yang relatif kecil, maka arus dilewatkan dulu melalui suatu tahanan yang disebut tahanan primer. Tahanan tersebut disambung melalui kontaktor Q14 .
Kerja rangkaian : pada saat tombol S1.1 ditekan maka kontaktor Q14 akan bekerja arus mengalir melalui tahanan primer dulu. Beberapa saat kemudian tombol S1.2 ditekan akan memutuskan rangkaian yang menuju ke Q14 dan kontaktor Q11 bekerja, arus mengalir langsung ke motor tanpa melalui tahanan primer dulu.
3. Rangkaian Kontrol Starting : Bintang/Segitiga
MCB
OL
STOP
S1.1
Q11 1
2
A1
A2 95
96
1
2
3
4
13
14 Q11
N F
Q13
A1
A2
K1
2
7
Q15
A1
A2 Q15
21
22 1
4
K1 K1
8
6
13
14 Q15