• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Putusan Kapas Transgenik dari P (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Putusan Kapas Transgenik dari P (1)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

anggota Kelompok:

(2)

Kapas transgenik merupakan hasil

bioteknologi di bidang perkapasan yang

memiliki beberapa keunggulan di

antaranya produksinya tinggi, tahan

terhadap hama utama, dan menghemat

biaya pemeliharaan.

Pendapat kelompok masyarakat yang pro

dan kontra meyakini tanaman kapas

transgenik memiliki manfaat untuk

(3)

 Kasus ini terjadi antara koalisi ORNOP untuk keamanan Hayati dan Pangan (ICEL, YLKI, Biotani Indonesia, YLKSS di Makassar, LPPM di Makassar dan KONPHALINDO) yang

selanjutnya disebut sebagai para penggugat, melawan Menteri Pertanian R. I., PT. Monagro Kimia, juga Syarifuddin, dkk.

 Pihak Penggugat menuntut pembatalan SK pelepasan produk kapas transgenik Bt,

karena penerbitan SK tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di antaranya karena tidak disertai

(4)

Penggugat:

-

ICEL

-

YLKI

-

YLKSS

-

KONPHALINDO

-

BIOTANI INDONESIA

-

YLPPM (Yayasan Lembaga Pengkajian

Pemberdayaan Masyarakat)

SIAPA SAJA YANG BERHAK

(5)

 Pasal 53 (1) UU No. 5 tahun 1986 ttg PTUN :

seseorang atau badan hukum perdata yang kepentingannya dirugikan atas suatu

Keputusan TUN berhak mengajukan gugatan (penerbitan, pencabutan/pembatalan KTUN).

Apakah semua organisasi (Penggugat)

mempunyai kepentingan?

 Lihatlah ketentuan Pasal 38 UU No. 23 Tahun

1997 ttg PPLH: organisasi yang berhak mengajukan gugatan berkaitan dengan

lingkungan hidup syaratnya limitatif (badan

(6)

Lembaga yang memiliki Hak Gugat

tersebut adalah :

- ICEL

- KONPHALINDO

- Biotani Indonesia.

Sedangkan lembaga yang tidak

memiliki hak gugat adalah

:

- YLKI

- YLKSS

(7)

Usaha dan/atau kegiatan introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik”, harus didahului dengan pelaksanaan proses Amdal

Dasar Hukum:

- Pasal 6 ayat (1) UU 23/1997 ttg PPLH - Pasal 14 UU 23 Tahun 1997 ttg PPLH - Pasal 15 UU 23 Tahun 1997 ttg PPLH

(8)

 Dasar Hukum: pasal 47 UU No. 32 Tahun 2009

 Dalam UU 23 Tahun 1997 mengenai ERA ini tidak

disebutkan secara eksplisit.

Penerbitan SK ini dengan alasan in litis kurang

memperhatikan analisa ERA terhadap resiko yang akan terjadi apabila SK ini diterbitkan walaupun dalam jangka waktu sementara.

ERA dibagi dalam empat tahapan

1. Identifikasi bahaya atau risiko; 2. Melakukan penilaian terbuka;

3. Menghasilkan penilaian pengaruh atau dampak; dan 4. Mengklasifikasikan karakteristik dari pengaruh atau

dampak tersebut.

(9)

ditegaskan dalam Prinsip 15 Rio

Declaration (1992)

Berdasarkan UU 23/1997 dan UU

32/2009 ttg PPLH

Precautionary

Principle

diwujudkan dengan wajib

(10)

 dilihat dari tujuannya untuk

menganalisa/mengidentifikasi risiko lingkungan

ERA adalah kegiatan lanjut/tindakan nyata pelaksanaan dari Amdal. Sehingga untuk membuat ERA haruslah dengan adanya Amdal terlebih dahulu, karena ERA

berpedoman pada Amdal itu sendiri. Karena itulah prinsip kehati-hatian dengan Amdal dan ERA saling berkaitan satu sama lain.

(11)

 pelepasan izin bagi produk transgenik tanpa melalui pelaksanaan proses Amdal, maka akan mengganggu optimalisasi upaya penerapan Prinsip Kehati-hatian (Precautionary Principle).

 mengakibatkan menurunnya partisipasi

masyarakat dan berkurangnya kemampuan pemerintah untuk melindungi

keanekaragaman hayati serta daya dukung lingkungan.

 Menurut kami Penggugat secara jelas

(12)

 Menurut Kami:

Pihak tergugat disini keliru dalam memahami prinsip kehati-hatian, dengan alasan

pelepasan Produk Kapas Bt secara terbatas itu sudah memenuhi prinsip kehati-hatian. Padahal bukankah itu tidak menjadi alasan

untuk tidak adanya resiko sama sekali

terhadap lingkunga dan kesehatan manusia? Karena hal ini belum pasti, maka di sinilah letak kewajiban Amdal dan ERA untuk

menganalisis kemungkinan resiko yang

(13)

pihak tergugat belum menyuruh PT. Monagro

Kimia untuk melaksanakan

risk assessment,

Amdal juga tidak ada.

Walaupun pihak tergugat menyatakan bahwa

pelepasan terbatas dilakukan sesuai dengan

ketentuan dalam Keputusan Bersama 4

Menteri,

Amdal dan

risk assessment

adalah berbeda dengan keputusan

tersebut

.

Belum adanya petunjuk teknis pelaksanaan

Amdal menurut kami

bukan alasan untuk

tidak disyaratkannya Amdal dan

risk

assessment

sebagai wujud penerapan

(14)

Majelis Hakim memutuskan bahwa para

penggugat mempunyai hak untuk mengajukan gugatan demi kepentingan lingkungan, tetapi menolak pokok perkara yang diajukan oleh Penggugat

Majelis hakim menganggap bahwa SK 107/2001 adalah untuk keperluan uji coba, sehingga

mereka memutuskan pelepasan kapas

(15)

putusan Majelis Hakim kurang tepat

karena telah keliru dalam memahami

tentang kapas transgenik yang merupakan

produk rekayasa genetika tersebut.

Majelis Hakim hanya mempertimbangkan

dari sisi bukti-bukti Tergugat dan tidak

melihat pada kenyataan. (meskipun belum

terlihat dampak negatifnya terhadap

(16)

Terlihat hakim tidak hati-hati dalam

mengambil keputusan karena melihat

saat kasus terjadi belum ada dampak

negatifnya sehingga pelepasan Kapas Bt

diperbolehkan, namun jika terbukti

kedepannya ada dampak negatif maka

baru diwajibkan Amdal

(17)

Wolfenbarger and Phifer, 2000:

sulit untuk memprediksi resiko

lingkungan yang ditimbulkan oleh

adanya tanaman transgenik karena

terikat ruang dan waktu. Karena

(18)

 penelitian Hilbeck dkk tahun 1998:

dikira bahwa racun Cry1Ab ini hanya akan

mematikan hama Lepidoptera ternyata menjadi racun pula bagi C. Carnea yang diberi makan

mangsa yang telah memakan jagung Bt. TERJADI KEKHAWATIRAN punahnya Kupu-kupu Monarch

ANALOGI

bahwa kapas Bt ini juga bisa berefek pada organisme bukan sasaran karena sama-sama disisipi gen Bt.

 Perhimpunan Entomologi Indonesia tahun 2006:

Belum ada dampak negatif adanya kapas Bt di Sulawesi Selatan terhadap organisme non-target, namun untuk jangka panjang tetap harus dilakukan penelitian, karena kemungkinan efek residu Cry1A bagi organisme tanah tetap ada.

(19)

 Secara alami tanaman kapas bersifat self

pollination (penyerbukan sendiri) dan hanya sekitar 2% yang melalui penyerbukan silang

dengan perantara angin dan serangga antara lain bumble bees dan honey bees (Canadian Food

Inspection Decision Document, Decision Document No. 96-14, 1999)

 kemungkinan penyerbukan silang antara kapas

transgenik Bollgard dengan spesies liarnya di Indonesia tidak mungkin terjadi, karena

berbedanya jumlah ploidi dari kapas yang dibudidayakan dengan spesies liar dan tidak samanya letak georafis dari spesies kapas liar Gossypium tomentosum yang terdapat di Hawai (Mosanto, 2001)

(20)

 Perhimpunan Entomologi Indonesia: penanaman

kapas Bt secara terus-menerus dan dalam area yang luas dapat mengakibatkan berkembangnya ras hama yang resisten terhadap racun Bt dengan cepat.

 Sebagai contoh ras YHD2 Heliothis virescens yang

diberi pakan yang mengandung Cry1Ac selama lebih dari 30 generasi menimbulkan resistensi sekitar

10.000 kali (Jenkin, 1999)

 Tergugat menentang hal ini dengan alasan “pelepasan kapas Bt secara terbatas”

 akumulasi dari keberadaan produk kapas transgenik

yang terjadi dalam waktu yang lama ini dapat

menimbulkan hama resisten. Jadi produk kapas Bt ini tetap beresiko.

Para petani kembali memerlukan pestisida

(21)

munculnya alergen baru pada konsumen

pangan hasil rekayasa/transgenik ini.

Misalnya terdapat beberapa orang yang

alergi terhadap kedelai transgenik.

(Dwi

Andreas Santosa, “Analisis Resiko Lingkungan Tanaman Transgenik”, (Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, Oktober 2000)

(22)

resiko tanaman transgenik terhadap

keanekaragaman hayati maka

dimungkinkan para spesies tanaman

transgenik yang masih dalam jangkauan

geografisnya membentuk populasi liar

dan berhibridisasi dengan kerabat liar

dari tanaman transgenik, sehingga

menimbulkan serangan terhadap

(23)

 Kesimpulan:

- Pendapat para Penggugat yang mewajibkan

adanya Amdal atas pelepasan produk Kapas Bt ini benar karena bagaimanapun juga

kapas Bt ini tetap dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

- pendapat para Tergugat bahwa belum

adanya bukti resiko yang ada maka belum diwajibkan Amdal ini tidak logis, dan tidak memenuhi kaidah ilmiah.

- Pihak Tergugat lebih menekankan pada

(24)

 sepertinya majelis hakim terlalu berkonsentrasi

dengan akibat-akibat yang secara faktual benar-benar terjadi dan bukannya berdasarkan

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

 Majelis hakim lalai untuk memasukkan

pertimbangan mengenai prinsip kehati-hatian yang seharusnya tidak diabaikan oleh tergugat

 Seharusnya hakim memperhatikan upaya

Environmental Risk Assessment bagi tergugat dilakukan untuk uji daya atau uji adaptasi bukan untuk uji terhadap kerusakan lingkungan,

Referensi

Dokumen terkait

Faktor konversi paparan teoritis dibanding denganfaktor konversi paparan hasil percobaan pada masing-masing perubahan tegangan tabung terdapat perbedaan antara -1.44% sampai

Sampel pada variabel yang digunakan dalam penelitian ini pendapatan nasional, kurs, inflasi, suku bunga dan impor barang modal dimana semua variabel terdiri dari

Rekam Medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien dalam rangka penyembuhan pasien, rekam

DAS Beringin Semarang Terhadap Perubahan Tata Guna Lahan ” ini tidak. terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

Untuk mendukung penelitian ini, dibutuhkan data tentang sejarah operasi dari kapal LNG yang dioperasikan oleh Tangguh LNG saat ini dan mode operasinya untuk

Penekanan desain pada proyek ini mengarah pada terwujudnya desain bangunan Novisiat - Postulat CSA yang menu n jukan kekhasan bangunan pendidikan CSA dan penyediaan

Model pengendapan diperoleh dari persamaan neraca momentum, dengan acuan pengamatan adalah level penurunan level cairan yang merupakan fungsi dari kecepatan partikel padatan

mengenai proses belajar mengajar di dalam kelas terutama pada pelajaran alQur’an Hadits, Sasmita salah satu siswa kelas X mengatakan “Pelajaran alQur’an Hadits bukan pelajaran