TUGAS MATA KULIAH
PEMBANGUNAN PERTANIAN REGIONAL
(GPW 3207)
ANALISIS SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN TEGAL
Dibuat Oleh:
Nama
: Fathi Almirhea
NIM
: 14/364998/GE/07768
Dosen
: Dr. Lutfi Muta’ali
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
PERANAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN TEGAL
Kabupaten Tegal merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam bagian administrasi Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Tegal, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), memiliki luas wilayah 878,79 km2. Wilayah Kabupaten Tegal seluruhnya berada pada ketinggian antara 0-1600 mdpl. Secara umum, topografi wilayah Kabupaten Tegal dapat dibagi menjadi 3 bagian, bagian utara merupakan wilayah dengan topografi landai yang mencakup dataran pantai utara Jawa. Selanjutnya adalah bagian tengah yang memiliki topografi landai hingga berbukit. Terakhir adalah wilayah dengan topografi bergunung yang berada disisi selatan Kabupaten Tegal. Wilayah bergunung ini disebabkan letaknya yang berada dilereng tengah dari Gunung Slamet.
Kondisi fisik wilayah Kabupaten Tegal yang beraneka ragam menyebabkan kabupaten ini dianugerahi lahan yang cukup subur dan sangat cocok dijadikan kawasan pertanian. Jenis pertanian yang ada pun bermacam-macam, mulai dari persawahan, perkebunan, kehutanan, dan lain sebagainya. Apabila dilihat dari klasifikasi iklim Junghuhn, maka komoditas yang bisa ditanam di Kabupaten Tegal adalah komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung, ketela. Dapat juga ditanami dengan komoditas perkebunan seperti tebu, kelapa, dan lainnya pada bagian utara. Pada daerah tengah, bisa dijadikan kawasan pertanian untuk komoditas sayuran dan buah-buahan, sama halnya dengan bagian selatan yang merupakan kawasan pegunungan.
Sektor pertanian di Kabupaten Tegal dapat dikatakan masih menjadi sektor utama yang menopang pendapatan daerah, meskipun saat ini tidak lagi menjadi sektor nomor satu dalam menyumbang pendapatan daerah. Struktur ekonomi Kabupaten Tegal menurut data yang diolah dari BPS ditopang oleh industri, perdagangan, hotel, dan restoran, serta pertanian. Dalam hal ini sektor pertanian masuk dalam tiga besar sektor yang banyak menyumbang pendapatan regional. Kontribusi sektor pertanian pada tahun 2010 mencapai 14,14% dan terus naik hingga pada tahun 2015 menjadi 16,77%. Sedangkan sektor industri memiliki kontribusi PDRB sebesar 28,46% pada tahun 2010, dan meningkat cukup pesat hingga 36,81% ditahun 2015.
Namun, jika ditengok dari laju produktivitas, sektor pertanian cenderung menjadi sektor yang cukup lambat dalam berproduksi. Nilainya hanya 2,44, jauh dibawah sektor pengangkutan dan komunikasi, industri, bangunan, jasa, keuangan, serta perdagangan, hotel, dan restoran. Hal ini disebabkan karena sektor pertanian merupakan sektor yang paling lama dalam perputaran modal. Tidak seperti sektor lainnya yang dalam satu hari bisa menghasilkan produk dan pendapatan yang cukup besar, sektor pertanian membutuhkan waktu paling tidak 3-6 bulan untuk berproduksi. Selain faktor waktu yang cukup lama dalam perputaran modal, sektor pertanian juga sektor yang paling rentan terhadap kegagalan. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pertanian, antara lain faktor fisik, cuaca, hingga teknologi. Kegagalan tersebut yang akhirnya membuat nilai produksi dari sektor pertanian menjadi menurun. Terlebih hambatan-hambatan yang ada tidak segera diatasi oleh pemerintah terkait.
Sektor pertanian di Kabupaten Tegal dilihat dari nilai Location Quotient (LQ) pada tahun 2015 masuk dalam kategori sektor yang potensial untuk dijadikan sektor basis. Nilai LQ untuk sektor pertanian pada tahun 2015 adalah 1, meningkat dari tahun 2010 yang hanya bernilai 0,73. Dalam hal ini sebenarnya pemerintah Kabupaten Tegal dan stakeholder terkait telah mampu melihat potensi pertanian yang ada di Kabupaten Tegal. Selama ini sektor industri menjadi sektor nomor satu di Kabupaten Tegal dalam menyumbang pendapatan regional. Industri di Kabupaten Tegal bahkan sudah terkenal hingga internasional berupa produk-produk manufaktur serta produk industri olahan. Akan tetapi, tidak selamanya sektor industri bisa bertahan terhadap perubahan ekonomi regional, nasional, maupun global. Dengan kata lain, Kabupaten Tegal butuh sektor lain yang mampu menjadi pengaman apabila sektor industri tidak mampu lagi bersaing di kancah regional atau global. Salah satu yang akhirnya dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Tegal adalah sektor pertanian. Sektor ini dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi pertumbuhan. Akan tetapi dari segi pengembangan sektor basis, nilai LQ dari sektor pertanian bisa dibilang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Ke depan, apabila pemerintah serius mengembangkan pertanian di Kabupaten Tegal, sektor ini tentu akan bisa seperti sektor industri dan yang lain. Optimisme ini pun didukung dari perhitungan tipologi
klassen yang mana sektor pertanian masuk dalam kuadran sektor yang berkembang cepat. Nilai laju pertumbuhan rata-rata sektor pertanian di Kabupaten Tegal mencapai 28,12% , jauh lebih besar dari laju pertumbuhan ditingkat provinsi yang hanya sebesar 12,77%. Hanya saja kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Tegal bernilai 16,09%. Kalah dari sektor industri serta perdagangan, hotel, dan restoran. Meski demikian, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Tegal dengan kontribusi pertanian terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah tidak terpaut jauh, selisihnya hanya 1,52%.
melakukan spesialisasi komoditas pertanian yang ada. Kabupaten Tegal memiliki berbagai macam komoditas pertanian dengan produk utamanya adalah tanaman pangan seperti padi, jagung, ketela, kacang, dan lainnya. Komoditas lain adalah pertanian sayuran yang cukup beraneka ragam. Produk sayuran ini rata-rata tumbuh di wilayah selatan Kabupaten Tegal yang memiliki topografi berbukit dan bergunung. Dilihat dari segi produksi dan produktivitasnya, sub sektor tanaman sayuran cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding sub sektor tanaman pangan. Terdapat beberapa jenis sayuran yang bisa dikembangkan untuk menjadi komoditas utama, antara lain bawang merah, daun bawang, kentang, kubis, wortel, dan cabai. Keenam komoditas ini cenderung mengalami peningkatan produktivitas dari tahun 2010 hingga 2015. Hanya komoditas bawang merah yang mengalami penurunan produktivitas dari 141,04 kg/ha menjadi 101,48 kg/ha. Untuk komoditas kubis, produktivitasnya yang paling tinggi diantara yang lain, yakni 120,34 kg/ha ditahun 2010, kemudian meningkat menjadi 167,03 kg/ha.
Melihat data-data tersebut layak kiranya jika Kabupaten Tegal bisa berfokus dalam pengembangan sub sektor tanaman sayuran, terkhusus sayuran kubis. Sayuran kubis dipilih karena melihat produktivitasnya yang tertinggi dibanding dengan yang lain. Selain itu, di Jawa Tengah sendiri belum ada pemasok terbesar dari sayuran kubis. Berbeda dengan bawang merah dan kentang yang produsennya sudah dikuasai oleh Brebes untuk bawang merah dan Wonosobo untuk komoditas kentang. Sehingga jika Kabupaten Tegal ingin melakukan spesialisasi guna menaikan keunggulan komparatifnya, alternatif yang bisa dipilih adalah dengan mengembangkan komoditas kubis. Alternatif lain adalah pengembangan tanaman obat-obatan seperti jahe, lengkuas, kunyit, kencur, dan lain-lain. Pengembangan tanaman obat-obatan sebenarnya sudah dimulai beberapa tahun ini. Terlihat dari dibukanya wisata kesehatan jamu yang terletak di Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang. Objek wisata ini didirikan bertujuan untuk menyukseskan program pengembangan tanaman jamu sebagai tanaman kesehatan yang dibuat oleh Gubernur Jawa Tengh pada tahun 2012. Bagi Kabupaten Tegal, pendirian objek wisata kesehatan jamu sebenarnya bisa dijadikan titik balik dalam pengembangan tanaman obat-obatan. Selama ini potensi tanaman obat-obatan kurang diperhatikan oleh pemerintah maupun masyarakat, padahal apabila komoditas ini dikembangkan lebih jauh, dapat meningkatkan pendapatan regional dari sektor pertanian. Produksi tanaman obat-obatan di Kabupaten Tegal setiap tahunnnya mengalami fluktuasi. Ditahun 2010 produksinya mencapai 969.305 kg dan ditahun 2015 produksinya menurun ke angka 887.202 kg.
pula dalam pengembangan komoditas ini. Lebih dari itu, pengembangan komoditas tanaman obat-obatan nantinya juga mampu mendongkrak pariwisata jamu yang sudah ada di Kabupaten Tegal.
Komoditas lain yang menjadi komoditas pertanian utama di Kabupaten Tegal adalah melati. Melati merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan teh, baik teh kering maupun teh kemasan. Kabupaten Tegal sudah sejak lama terkenal sebagai kabupaten penghasil teh terbaik. Setidaknya ada 4 perusahaan besar penghasil teh skala nasional, yakni Sosro (Teh Poci), Tong Tji, 2 Tang, dan Teh Gopek. Keempat perusahaan tersebut mengambil melati segar dari kebun-kebun yang ada di Kabupaten Tegal. Hal ini kiranya mampu menjaga pendapatan dari sektor industri pengolahan dan pertanian tetap terjaga. Sebab selama ini bahan baku utama dari keempat perusahaan tersebut belum bisa dipenuhi oleh Kabupaten Tegal. Kabupaten Tegal belum memiliki perkebunan teh sendiri sehingga mengharuskan membeli ke daerah lain. Keharusan untuk membeli ke daerah lain akan berakibat pada keluarnya sejumlah uang dari Kabupaten Tegal. Untuk itu, perlu kiranya jika Kabupaten Tegal mengembangkan melati sebagai bahan baku kedua industri teh agar uang yang ada tetap berada di Kabupaten Tegal. Pengembangan perkebunan melati di Kabupaten Tegal kiranya harus terus dilakukan agar melati produksi Kabupaten Tegal tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan perusahaan teh yang ada didaerahnya, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan produksi teh di daerah lain.
LAMPIRAN
a. Data PDRB Kabupaten Tegal dan Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 dan 2015
b. Struktur Ekonomi Kabupaten Tegal dan Jawa Tengah tahun 2010 dan 2015 serta Pergeserannya
2010 2015 2010 2015
1 Pertanian Rp1.120.896,00 Rp3.869.869,00 Rp86.372.006,00 Rp157.498.000,00 2 Pertambangan dan penggalian Rp177.827,00 Rp1.138.618,00 Rp4.302.563,00 Rp23.019.000,00 3 Industri Rp2.258.450,00 Rp8.496.556,00 Rp146.155.157,00 Rp357.508.670,00 4 Listrik, gas, dan air bersih Rp42.703,00 Rp25.438,00 Rp4.645.499,82 Rp1.447.000,00 5 Bangunan Rp422.839,00 Rp1.935.916,00 Rp27.124.582,00 Rp103.405.450,00 6 Perdagangan,hotal, dan restoran Rp2.469.906,00 Rp3.999.444,00 Rp86.998.136,00 Rp135.032.840,00 7 Pengangkutan dan komunikasi Rp469.418,00 Rp1.319.043,00 Rp26.298.747,00 Rp61.519.850,00 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Rp490.925,00 Rp696.558,00 Rp15.899.731,00 Rp49.159.640,00 9 Jasa-jasa Rp483.065,00 Rp1.598.108,00 Rp46.599.865,00 Rp51.988.010,00
Total Rp7.936.029,00 Rp23.079.550,00 Rp444.396.286,82 Rp940.578.460,00
PDRB Kabupaten Tegal (dalam juta)
No. Sektor PDRB Propinsi Jawa Tengah (dalam juta)
2010 2015 2010 2015
Pertanian 14,12 16,77 19,44 16,74
Pertambangan dan
penggalian 2,24 4,93 0,97 2,45
Industri Pengolahan 28,46 36,81 32,89 38,01
Listrik, gas & air bersih 0,54 0,11 1,05 0,15
Bangunan 5,33 8,39 6,10 10,99
Perdagangan, hotel &
restoran 31,12 17,33 19,58 14,36
Pengangkutan dan
komunikasi 5,92 5,72 5,92 6,54
Keuangan, persewaan & jasa
perusahaan 6,19 3,02 3,58 5,23
Jasa-jasa 6,09 6,92 10,49 5,53
c. Laju Produktivitas Menurut Sektor PDRB Kabupaten Tegal 2015
d. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tegal 2015
No Sektor LPE 2015 PDRB 2015 r Laju Produktivitas
1 Pertanian 2,78 Rp3.869.869,00 2,44
2 Pertambangan dan penggalian 2,10 Rp1.138.618,00 1,76
3 Industri 6,66 Rp8.496.556,00 6,32
4 Listrik, gas, dan air bersih -1,35 Rp25.438,00 -1,69
5 Bangunan 5,54 Rp1.935.916,00 5,20
6 Perdagangan,hotal, dan restoran 4,12 Rp3.999.444,00 3,78
7 Pengangkutan dan komunikasi 8,88 Rp1.319.043,00 8,54
8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 8,26 Rp696.558,00 7,92
9 Jasa-jasa 4,40 Rp1.598.108,00 4,06
0,34
No Sektor Distribusi Presentase
PDRB
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Sumber-Sumber
Pertumbuhan Ekonomi Rangking
1 Pertanian 0,15 2,78 0,42 4
2 Pertambangan dan penggalian 0,04 2,10 0,09 8
3 Industri 0,33 6,66 2,21 1
4 Listrik, gas, dan air bersih 0,01 -1,35 -0,01 9
5 Bangunan 0,08 5,54 0,42 5
6 Perdagangan,hotal, dan restoran 0,16 4,12 0,64 2
7 Pengangkutan dan komunikasi 0,05 8,88 0,46 3
8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0,03 8,26 0,22 7
e. Location Quotient Kabupaten Tegal
f. Multiplier Effect Menurut Sektor di Kabupaten Tegal tahun 2010 dan 2015
2010 2015
1 Pertanian 0,73 1,00
2 Pertambangan dan penggalian 2,31 2,02
3 Industri 0,87 0,97
4 Listrik, gas, dan air bersih 0,51 0,72
5 Bangunan 0,87 0,76
6 Perdagangan,hotal, dan restoran 1,59 1,21 7 Pengangkutan dan komunikasi 1,00 0,87 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 1,73 0,58
9 Jasa-jasa 0,58 1,25
Kabupaten Tegal
No. Sektor
2010 2015 2010 2015 2010 2015 2010 2015 2010 2015
1 Pertanian Rp1.120.896,00 Rp3.869.869,00 Rp86.372.006,00 Rp157.498.000,00 -421.535,30 5.244,07 1.542.431,30 3.864.624,93 -3,66 736,95 2 Pertambangan dan penggalian Rp177.827,00 Rp1.138.618,00 Rp4.302.563,00 Rp23.019.000,00 100.991,83 573.786,69 76.835,17 564.831,31 0,76 0,98 3 Industri Rp2.258.450,00 Rp8.496.556,00 Rp146.155.157,00 Rp357.508.670,00 -351.588,83 -275.853,29 2.610.038,83 8.772.409,29 -7,42 -31,80 4 Listrik, gas, dan air bersih Rp42.703,00 Rp25.438,00 Rp4.645.499,82 Rp1.447.000,00 -40.256,34 -10.067,93 82.959,34 35.505,93 -2,06 -3,53 5 Bangunan Rp422.839,00 Rp1.935.916,00 Rp27.124.582,00 Rp103.405.450,00 -61.551,79 -601.406,89 484.390,79 2.537.322,89 -7,87 -4,22 6 Perdagangan,hotal, dan restoran Rp2.469.906,00 Rp3.999.444,00 Rp86.998.136,00 Rp135.032.840,00 916.293,27 686.060,47 1.553.612,73 3.313.383,53 1,70 4,83 7 Pengangkutan dan komunikasi Rp469.418,00 Rp1.319.043,00 Rp26.298.747,00 Rp61.519.850,00 -225,03 -190.507,25 469.643,03 1.509.550,25 -2087,02 -7,92 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Rp490.925,00 Rp696.558,00 Rp15.899.731,00 Rp49.159.640,00 206.987,60 -509.702,21 283.937,40 1.206.260,21 1,37 -2,37 9 Jasa-jasa Rp483.065,00 Rp1.598.108,00 Rp46.599.865,00 Rp51.988.010,00 -349.115,40 322.446,34 832.180,40 1.275.661,66
Total Rp7.936.029,00 Rp23.079.550,00 Rp444.396.286,82 Rp940.578.460,00
ME Sektor Basis Sektor Non Basis
PDRB Propinsi Jawa Tengah (dalam juta)
g. Shift Share Kabupaten Tegal tahun 2010 dan 2015
h. Kinerja Ekonomi Kabupaten Tegal tahun 2010 dan 2015
Perubahan PDRB Perubahan 2010 2015 2010 2015 Kab. Tegal PDRB Jawa Tengah
1 Pertanian Rp1.120.896,00 Rp3.869.869,00 Rp86.372.006,00 Rp157.498.000,00 Rp2.748.973,00 Rp71.125.994,00 2 Pertambangan dan penggalian Rp177.827,00 Rp1.138.618,00 Rp4.302.563,00 Rp23.019.000,00 Rp960.791,00 Rp18.716.437,00 3 Industri Rp2.258.450,00 Rp8.496.556,00 Rp146.155.157,00 Rp357.508.670,00 Rp6.238.106,00 Rp211.353.513,00 4 Listrik, gas, dan air bersih Rp42.703,00 Rp25.438,00 Rp4.645.499,82 Rp1.447.000,00 -Rp17.265,00 -Rp3.198.499,82 5 Bangunan Rp422.839,00 Rp1.935.916,00 Rp27.124.582,00 Rp103.405.450,00 Rp1.513.077,00 Rp76.280.868,00 6 Perdagangan,hotal, dan restoran Rp2.469.906,00 Rp3.999.444,00 Rp86.998.136,00 Rp135.032.840,00 Rp1.529.538,00 Rp48.034.704,00 7 Pengangkutan dan komunikasi Rp469.418,00 Rp1.319.043,00 Rp26.298.747,00 Rp61.519.850,00 Rp849.625,00 Rp35.221.103,00 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Rp490.925,00 Rp696.558,00 Rp15.899.731,00 Rp49.159.640,00 Rp205.633,00 Rp33.259.909,00 9 Jasa-jasa Rp483.065,00 Rp1.598.108,00 Rp46.599.865,00 Rp51.988.010,00 Rp1.115.043,00 Rp5.388.145,00
Total Rp7.936.029,00 Rp23.079.550,00 Rp444.396.286,82 Rp940.578.460,00 Rp15.143.521,00 Rp496.182.173,18
No. Sektor PDRB Kabupaten Tegal (dalam juta) PDRB Propinsi Jawa Tengah (dalam juta)
2003 2010 a b a - b c c - a
1 Pertanian Rp1.120.896,00 Rp3.869.869,00 1,82 -0,29 3,45 1,63 1,34 2,45
2 Pertambangan dan penggalian Rp177.827,00 Rp1.138.618,00 5,35 3,23 6,40 1,05 4,29 5,40
3 Industri Rp2.258.450,00 Rp8.496.556,00 2,45 0,33 3,76 1,32 1,65 2,76
4 Listrik, gas, dan air bersih Rp42.703,00 Rp25.438,00 0,31 -1,81 0,60 0,28 -1,52 -0,40
5 Bangunan Rp422.839,00 Rp1.935.916,00 3,81 1,70 4,58 0,77 2,46 3,58
6 Perdagangan,hotal, dan restoran Rp2.469.906,00 Rp3.999.444,00 1,55 -0,56 1,62 0,07 -0,50 0,62
7 Pengangkutan dan komunikasi Rp469.418,00 Rp1.319.043,00 2,34 0,22 2,81 0,47 0,69 1,81
8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Rp490.925,00 Rp696.558,00 3,09 0,98 1,42 -1,67 -0,70 0,42
9 Jasa-jasa Rp483.065,00 Rp1.598.108,00 1,12 -1,00 3,31 2,19 1,19 2,31
Total Rp7.936.029,00 Rp23.079.550,00 21,84
No. Sektor PN PEK
1,12 2,12
PDRB Kabupaten Tegal (dalam juta)
i. Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata dan Kontribusi Rata-Rata PDRB Kabupaten Tegal serta Provinsi Jawa Tengah Menurut Sektor
j. Tipologi Klassen Sektor Pertanian di Kabupaten Tegal
yik>yi yik<yi
(16,09%<17,61%)
rik>ri (28,12%>12,27%)
Sektor Pertanian (Sektor Berkembang Cepat)
rik<ri
2010 2015 2010 2015
1 Pertanian Rp1.120.896,00 Rp3.869.869,00 28,12 16,09 Rp86.372.006,00 Rp157.498.000,00 12,77 17,61
2 Pertambangan dan penggalian Rp177.827,00 Rp1.138.618,00 44,97 4,24 Rp4.302.563,00 Rp23.019.000,00 39,85 1,97 3 Industri Pengolahan Rp2.258.450,00 Rp8.496.556,00 30,34 34,68 Rp146.155.157,00 Rp357.508.670,00 19,59 36,37 4 Listrik, gas & air bersih Rp42.703,00 Rp25.438,00 -9,84 0,22 Rp4.645.499,82 Rp1.447.000,00 -20,81 0,44
5 Bangunan Rp422.839,00 Rp1.935.916,00 35,56 7,61 Rp27.124.582,00 Rp103.405.450,00 30,69 9,42
6 Perdagangan, hotel & restoran Rp2.469.906,00 Rp3.999.444,00 10,12 20,86 Rp86.998.136,00 Rp135.032.840,00 9,19 16,03 7 Pengangkutan dan komunikasi Rp469.418,00 Rp1.319.043,00 22,95 5,77 Rp26.298.747,00 Rp61.519.850,00 18,53 6,34 8 Keuangan, persewaan & jasa perusahaan Rp490.925,00 Rp696.558,00 7,25 3,83 Rp15.899.731,00 Rp49.159.640,00 25,33 4,70
9 Jasa-jasa Rp483.065,00 Rp1.598.108,00 27,03 6,71 Rp46.599.865,00 Rp51.988.010,00 2,21 7,12
Total Rp7.936.029,00 Rp23.079.550,00 Rp444.396.286,82 Rp940.578.460,00
Sektor
No PDRB Kabupaten Tegal(dalam juta) Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata (%)
Kontribusi PDRB Rata-Rata (%)
Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata (%)
No Komoditas Luas Panen Produksi Produktivitas
DATA LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2010
DATA LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2015
No Komoditas Luas Panen Produksi Produktivitas
DATA LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS SUB SEKTOR TANAMAN SAYURAN SEMUSIM DI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2010
No Komoditas Luas Panen Produksi Produktivitas
DATA LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS SUB SEKTOR TANAMAN SAYURAN SEMUSIM DI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2015
