ABSTRAK
PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BACA TULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SD NEGERI 1 TANJUNG REJO KECAMATAN
NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh Leni Arfah
Penelitian ini dilatar belakangi oleh minat dan hasil belajar membaca siswa, yang sudah tuntas hanya 18,75% sedangkan 81,25% belum tuntas, sedangkan minat dan hasil belajar menulis siswa yang sudah tuntas hanya 37,50% sedangkan 62,50% belum tuntas. sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk menigkatkan minat baca tulis dan hasil belajar dengan mengunakan metode cooperative integrated reading and composition(CIRC) pada siswa kelas I SD Negeri 1 Tanjung Rejo
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Daur dalam penelitian tindakan kelas diawali dengan (1) perencanaan tindakan (planning), (2) melaksanakan tindakan (action), (3) mengobservasi hasil tindakan (observing), (4) melakukan refleksi (reflecting).Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.
Data diperoleh pada setiap tahapan penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan datanya diperoleh melalui observasi dan tes formatif.
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan minat baca dan tulis. Hal ini dapat dilihat sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas rata-rata persentase minat baca dan tulis siswa hanya 28,12 % setelah dilakukan penelitian tindakan kelas pada siklus kesatu dan pada siklus kedua dengan materi yang berbeda terdapat peningkatan yang rata-rata 85,93. Sedangkan ketuntasan hasil belajar pada siklus kesatu dan pada siklus kedua adalah 93,75 %, walaupun di sana-sini masih banyak kekurangan.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pembelajaran tematik merupakan implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Dalam pembelajaran, tema diberikan kepada siswa dengan maksud menyatukan isi
kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, pembelajaran tersebut melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman yang nyata dan bermakna kepada siswa.
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses, aspek kurikulum, dan
aspek belajar mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat didalam beberapa mata
pelajaran yang diberikan dalam satu kali tatap muka. Sedangkan kegiatan berbahasa ini tidak
lepas dari kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Bahasa adalah sebagai alat
komunikasi bagi pemakainya, juga untuk memahami, mengerti, dan saling belajar satu sama
lain.
Dalam Konsep Pembelajaran Tematik di kelas awal yang diterbitkan Balitbang Diknas
dalam Sudrajad (2008) adalah sebagai berikut:
membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
Menurut Widdowson dalam Santoso (2008:2.41-2.42) “sistem bahasa dalam kegiatan
berkomunikasi, dapat dibedakan antara modus tulis dan modus lisan. Keterampilan
membaca dan menulis termasuk keterampilan menulis, sedangkan keterampilan menyimak
dan berbicara termasuk keterampilan lisan.”
Pembelajaran bahasa mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, menulis.
Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan saling mendukung satu sama lain.
Berdasarkan data awal penelitian diketahui tingkat kemampuan membaca dan menulis serta
hasil belajar kelas I di SD Negeri 1 Tanjung Rejo Kecamatan Negeri Katon Kabupaten
Pesawaran belum sepenuhnya memenuhi KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 60. Hal ini
dapat dilihat dari kemampuan membaca dan menulis serta nilai hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data Tingkat Kemampuan Siswa
No. Tingkat Kemampuan Tuntas Belum Tuntas
1 Membaca 18,75 % 81,25 %
2 Menulis 37,50 % 62,50 %
Kelas dianggap telah memenuhi tingkat kemampuan dan tingkat ketuntasan belajar jika
sekurang-kurangnya 80% dari jumlah peserta didik telah tuntas dalam membaca dan menulis
serta menguasai materi pelajaran. Dilihat dari data tersebut, dapat diketahui tingkat
kemampuan membaca dan menulis siswa dari 16 orang siswa yang terdiri dari 9 siswa
laki-laki dan 7 orang siswa perempuan belum memenuhi ketuntasan membaca dan menulis serta
Beberapa yang menyebabkan rendahnya kemampuan membaca dan menulis serta rendahnya
hasil belajar siswa tersebut adalah sikap siswa yang pasif dalam proses pembelajaran,
kemampuan membaca dan menulis siswa masih belum memadai dan proses pembelajaran
yang monoton.
Selain itu, dalam pembelajaran guru hanya memberikan metode ceramah dan tanya jawab
sertakurangnya fasilitas media pembelajaran. Oleh karena itu untuk meningkatkan minat
baca tulis dan hasil belajar siswa saya akan mengadakan penelitian dengan judul penerapan
metode cooperative integrated reading and composition (CIRC) untuk meningkatkan
minatbaca tulis dan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri 1 Tanjung Rejo kecamatan
Negerikaton kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Sikap siswa pasif dalam pembelajaran
2. Kemampuan membaca dan menulis siswa masih belum memadai.
3. Proses pembelajaran yang monoton
4. Guru hanya memberikan metode ceramah dan tanya jawab
5. Kurangnya fasilitas media pembelajaran
C. Rumusan masalah
Berdasarkan sulitnya menumbuhkan minat membaca dan menulis pada siswa kelas I, maka
1. Bagaimanakah penerapan metode cooperative integrated reading and composition untuk
meningkatkan minat baca tulis siswa kelas I di SDN 1 Tanjung Rejo kecamatan Negeri
Katon Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Bagaimanakah penerapan metode cooperative integrated reading and composition untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas I di SDN 1 Tanjung Rejokecamatan Negeri
Katon Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013?
D.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan minat baca tulis melalui penerapan metode cooperative integrated
reading and composition pada siswa kelas I di SDN 1 Tanjung Rejo kecamatan Negeri
Katon Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar melalui penerapan metode cooperative integrated
reading and composition pada siswa kelas I di SDN 1 Tanjung Rejo kecamatan Negeri
Katon Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013.
E. Manfaat penelitian
Adapaun hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi siswa
a. Dapat memperbaiki minat membaca siswa.
b. Dapat memperbaiki minat menulis siswa
c. Dapat memperbaiki hasil belajar siswa
a. Melalui Metode cooperative integrated reading and compositiondapat membantu
guru dalam mengelola proses pembelajaran
b. Melalui Metode cooperative integrated reading and composition dapat memperoleh
gambaran nyata tentang proses dan hasil pembelajaran siswa
3. Bagi sekolah
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan referensi bagi
pihak-pihak lain dalam rangka meningkatkan minat baca dan tulis siswa
b. Dapat meningkatkan citra sekolah karena setelah menggunakan metode cooperative
integrated reading and composition minat baca dan tulis serta hasil belajar siswa
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)
Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dapat belajar lebih santai disamping menumbuhka tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
“CIRC merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis pada sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah menengah” Madden, Slavin, dan Steven, (1986) dalam Slavin (2005: 16).
Dalam CIRC, guru menggunakan bahan bacaan yang berisi latihan soal dan cerita. Mereka mungkin menggunakan atau tidak menggunakan kelompok membaca, seperti dalam kelas membaca tradisional. Para siswa ditugaskan untuk berpasangan dalam tim mereka belajar dalam serangkaian kegiatan yang bersifat kognitif, termasuk membacakan cerita satu sama lain, membuat prediksi mengenai bagaimana akhir sebuah cerita, saling merangkum cerita satu sama lain, menulis tanggapan terhadap cerita, dan melatih pengucapan, penerimaan, dan kosa kata.
Langkah-langkah pembelajaran dalam metode ini siswa dibentuk kelompok untuk menanggapi suatu wacana atau media cetak, dengan langkah-langkah:
1) Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang yang heterogen. 2) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
3) Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.
5) Mempresentasikan hasil kelompok. 6) Guru membuat kesimpulan bersama. 7) Penutup.
Menurut Slavin (2005: 204) “CIRC terdiri dari unsur penting yaitu:
kegiatan-kegiatan dasar terkait, pengajaran langsung pembelajaran memahami bacaan, dan seni berbahasa dan menulis terpadu. Dalam semua kegiatan ini, para siswa bekerja dalam tim-tim yang heterogen. Semua kegiatan mengikuti siklus reguler yang melibatkan presentasi dari guru , latihan tim, latihan independent, pra penilaian teman, latihan tambahan dan tes.”
Jadi unsur penting dalam pembelajaran menggunakan metode CIRC adalah kegiatan dasar yang saling berkaitan, memahami bacaan dan seni berbahasa dan menulis terpadu.
Menurut Slavin (2005: 205-209) “Unsur-unsur dari tipe CIRC ini adalah sebagai berikut : 1) Kelompok membaca, siswa dibagi berdasarkan tingkat kemampuan membaca. 2) Tim, siswa dibagi dalam pasangan-pasangan dalam kelompok membaca mereka. 3) Kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan cerita, (membaca berpasangan,
menulis cerita, mengungkapkan kata-kata dengan keras, makna kata, menceritakan kembali, ejaan).
4) Pemeriksaan oleh pasangan.
5)Tes, siswa diberi tes pemahaman tentang cerita.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran CIRC lebih menekankan kepada pembentukan kelompok. Kelompok yang dibentuk nantinya akan membacakan cerita. Oleh karena itu model pembelajaran CIRC dapat membuat siswa untuk saling membantu dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Kelebihan metode CIRC antara lain:
b. Dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat oranglain.
c. Menumbuhkan rasa senang yang merangsang peserta didik untuk aktif dalam kelompok. d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama
dengan temannya.
e. Membentuk kemurnian ungkapan dalam interaksi dan pemecahan masalah yang kreatif.
f. Meningkatkan kualitas gagasan.
Kekuranggan metode CIRC antara lain:
a. Pada saat presentasi hanya peserta didik yang aktif yang tanya. b. Banyak memboroskan waktu.
c. Persiapan yang perlu dilakukan guru yang akan menggunakan model pembelajaran kooperatif cukup rumit.
d. Pengelolaan kelas dan pengoganisasian peserta didik lebih sulit.
Jadi dalam pembelajaran model CIRC, terdapat kesempatan yang sama bagi setiap anggota kelompok untuk berhasil.Dukungan kelompok dalam belajar, dan tanggung jawab individual digunakan untuk penampilan atau penentuan hasil akhir.
B. Pembelajaran Tematik
Menurut Yunanto dalam Rokhana (2010: 13), “Pembelajaran merupakan pendekatan belajar yang memberikan ruang kepada anak untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar”.
Dalam pembelajaran, tema diberikan untuk menyatukan seluruh mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Pembelajaran tematik dikemas dalam satu tema atau biasa disebut dengan istilah tematik.
Menurut Subroto (2004: 1.13) “Murid-murid sekolah dasar, terutama kelas-kelas awal, melihat dirinya sebagai pusat lingkungan yang merupakan suatu keseluruhan yang belum jelas unsur-unsurnya.”
Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran pada usia awal kelas masih harus menggunakan pembelajaran yang terpadu karena belum bisa membedakan unsur-unsurnya.
Menurut Purwadarmita (1983) dalam Ramadhan (2008: 23). “Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama peserta didik dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran.
matapelajaran lain; 7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan”.
Menurut Kunandar (2007:315), “Pembelajaran tematik mempunyai kelebihan yakni: 1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan yang dihadapi.
5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.”
Selain kelebihan di atas pembelajaran tematik memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pembelajaran tematik tersebut terjadi apabila dilakukan oleh guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.
C. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Dalam Model Pembelajaran Tematik di kelas awal yang diterbitkan Balitbang Diknas dalam Santoso (2012: 12) dikemukakan bahwa sebagai suatu model pembelajaran diSekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembangunan karakter manusia yang lebih baik, tentu saja ada beberapa hal yang harus menjadi kunci perhatian bagi mereka yang mengkhususkan diri untuk berkecimpung dalam dunia pendidikan. Tentu saja salah tujuan utama dalam dunia pendidikan adalah bagaimana menghasilkan insan-insan yang berkarakter dan memiliki prestasi yang gemilang. Namun, untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan, juga yang harus diperhatikan adalah minat. Loh kok bisa? sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang efektif dan efesien.
“Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian dikacaukan dengan minat dalam pelaksanaan perhatian seolah-olah kita menonjolkan fungsi pikiran, sedangkan dalam minat seolah-olah menonjolkan fungsi rasa, tetapi kenyataanya apa yang menarik minat menyebabkan pula kita kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik minatpun menyertai kita.” Dakir (1971 : 81)
Menurut Slameto (1991:57) menerangkan minat adalah“Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu”
Sardiman (1988: 76) berpendapat bahwa minat adalah sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu keinginan seseorang yang kuat untuk melakukan perubahan tingkah laku guna memperoleh ilmu pengetahuan.
E. Membaca
ditulis penulis, mengenalihubungan antara simbol dan suara antara kata-kata dan apa yang ingin ditampilkan,menghubungkan kata-kata kembali kepadapengalaman langsung untuk memberikankata-kata yang bermakna dan mengingatapa yang merela pelajari dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan fakta sertamenyetujui minat individu dan sikap yangmerasakan tugas membaca.”
Dijabarkan juga oleh Tarigan (1985: 121) “bahwamembaca adalah suatu proses yangdilakukan serta dipergunakan olehpembaca untuk memperoleh pesan, suatumetode yang dipergunakan untukberkomunikasi dengan diri sendiri dankadang-kadang orang lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis.”
Secara umum orang menilai bahwamembaca itu identik dengan belajar, dalamarti memperoleh informasi.
Membaca adalah proses berpikir, haltersebut dikemukakan oleh Burn, Roe danRoss (1984: 29), maksudnya adalah ketikaseseorang sedang membaca, makaseseorang tersebut akan mengenali katayang memerlukan interpresi dari simbol-simbal grafis. Untuk memahami sebuahbacaan sepenuhnya, seseorang harus dapatmenggunakan informasi untuk membuatkesimpulan dan membaca dengan kritisdan kreatif agar dapat mengerti bahasakiasan, tujuan yang ditetapkan penulis,mengevaluasi ide-ide yang dituliskan oleh penulis dan menggunakan ide-ide tersebutpada situasi yang tepat. Keseluruhanproses ini merupakan proses berpikir.
Chambers dan Lowry dalam Burn, Roe dan Ross (1984: 30),“menggaris bawahi jugamenegasakan hal yang sama bahwamembaca lebih dari sekedar mengenalikata-kata tetapi juga membawa ingatanyang tepat, merasakan dan mendefinisikanbeberapa keinginan, mengidentifikasisebuah solusi untuk memunuhi keinginan,memilih cara alternatif, percobaan denganmemilih, menolak atau menguasai jalanatau cara yang dipilih, dan memikirkanbeberapa cara dari hasil yang evaluasi. Haltersebut secara keseluruhan termasukrespon dari berpikir.”
Ginting (2005: 10) “menyebutkan bahwamembaca merupakan proses gandameliputi proses penglihatan dan prosestanggapan.”
Dan sebagaiproses tanggapan dijabarkan dalam Ginting(2005: 10), “membaca menunjukkaninterpretasi segala sesuatu yang kitapersepsi. Proses membaca juga meliputiidentifikasi simbol-simbol bunyi dan mengumpulkan makna melalui simbol- simbol tersebut.”
Davies dalam Sugiarto (2001: 26), “memberikan pengertian membaca sebagaisuatu proses mental atau proses kognitifyang di dalamnya seorang pembacadiharapkan bisa mengikuti dan meresponterhadap pesan si penulis.”
Dari sini dapat dilihat bahwa kegiatan membacamerupakan sebuah kegiatan yang bersifataktif dan interaktif.
Berbagai definisi membaca telahdipaparkan diatas, dan dapat disimpulkanbahwa membaca adalah kegiatan fisik danmental, yang menuntut seseorang untukmenginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif dan kritis sebagai polakomunikasi dengan diri sendiri agarpembaca dapat menemukan makna tulisandan memperoleh informasi sebagai prosestransmisi pemikiran untukmengembangkan intelektualitas dan pembelajaran.
F. Menulis
penelitian ini lebih luas pengertiannya dari pada sekedar melakukan perbuatan atau menghasilkan tulisan. Pengertian menulis menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Tarigan (1985: 78). “Menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Sarana mewujudkan hal itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana, dan mudah dimengerti.’’
2. Byrne (1988: 37). “Menulis tidak hanya membuat satu kalimat atau hanya beberapa hal yang tidak berhubungan, tetapi menghasilkan serangkaian hal yang teratur, yang berhubungan satu dengan yang lain, dan dalam gaya tertentu. Rangkaian kalimat itu bisa pendek, mungkin hanya dua atau tiga kalimat, tetapi kalimat itu diletakkan secara teratur dan berhubungan satu dengan yang lain, dan membentuk kesatuan yang masuk akal.”
Berdasarkan konsep diatas dapat dikatakan bahwa menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol tersebut.
G. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu materi yang disampaikan. Hasil belajar siswa diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran.
Menurut Sukardi (2008: 2) ”Hasil belajar merupakan pencapaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Pencapaian belajar ini dapat dievaluasi dengan menggunakan pengukuran.”
Hal ini berarti hasil belajar diperoleh setelah melakukan kegiatan pembelajaran
“Hasil belajar merupakan hasil proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar. Dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan yang ditandai dengan huruf atau simbol yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.”
Hasil belajar dapat ditunjukkan dengan huruf atau kata simbol setelah siswa tersebut melakukan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar ini merupakan suatu ukuran bahwa siswa tersebut sudah melakukan kegiatan pembelajaran
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 3)
“Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi dari tindak belajar dan tindak mengajar. Bagi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi lain, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar. Sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan suatu pencapaian tujuan pengajaran.”
Bagi siswa, bukti hasil belajaar dapat terlihat dari perubahan tingkah laku. Menurut Hamamik (2007: 30-31)
“Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. Tingkah klaku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada setiap aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah:
Menurut Howard Kingley dalam Indra (2009: 1) “membagi 3 macam hasil belajar: a. Keterampilan dan kebiasaan
c. Sikap dan cita-cita,’
Pendapat dari Howard Kingley ini merupakan hasil perubaha dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.
Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah tes dilakukan. Menurut Bloom dalam Sukardi (2008: 75):
“Ada tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar yaitu:
1. Ranah Kognifif
Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif terdiri dari lima perilaku, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah Psikomotor
4. Ranah psikomotor terdiri dari tujuh perilaku, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan dan kreatifitas.”
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah mengukuti kegiatan pembelajaran. Hasil belajar menunjukkan berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran yang dicermikan melalui angka atau skor setelah melakukan tes maupun non tes.
H.Hipotesis Penelitian
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan dalam rangka memecahkan
masalah. Pengertian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa meningkat. Menurut D.Hopkins, karakteristik PTK sebagai
berikut:
1. An Inquiry of practice from within(penelitian berawal dari keseriusan guru akan kinerjanya).
2. Self reclectice inquiry (Metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian).
3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran. 4. Tujuannya yaitu memperbaiki pembelajaran.
B. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Plan
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini
menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewins (dalam Sukidin, Basrowi, Suranto, 2010:49),
yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi
rencana(planning), tindakan(action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Langkah pada
siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini adalah menyusun rancangan pembelajaran dan menyusun
lembar kegiatan yang akan diberikan kepada siswa saat belajar, merancang alat penelitian
yang akan digunakan sebagai tindakan, antara lain sebagai berikut: 1) Menganalisis
Silabus/Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tematik. 3) Menyiapkan media baca
dan tulis. 4) Menyiapkan instrumen (observasi, tes akhir).
2. Pelaksanaan
Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam
perencanaan. Prosesnya mengikuti skenario pembelajaran. Adapun urutannya sebagai
berikut:
a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan yaitu memberikan motivasi dan
apersepsi.
b) Guru menjelaskan tema dalam kegiatan pembelajaran membaca dan menulis.
c) Melakukan penilaian seperti lembar kerja siswa, latihan siswa dan tes pada setiap
anak.
3. Observasi
Observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode
SIRC. Data yang akan diolah agar diperoleh kesimpulan akurat dari semua kekurangan
dan kelebihan dari setiap siklus yang telah dilaksanakan, sehingga dapat direfleksikan
perbaikan baik teknik, cara penyampaian, atau hal apapun yang memengaruhi jalannya
proses pembelajaran dalam siklus I.
4. Refleksi
Pada akhir siklus dilakukan refleksi agar pada pelaksanaan siklus yang baru, perencanaan
yang matang dapat dilaksanakan dengan maksimum melelui observasi dan analisis oleh
peneliti dan guru guna mendapat hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang diharapkan. Refleksi disini meliputi analisis, menjelaskan, dan menyimpulkan
berdasarkan hasil dan hasil observasi yang digunakan untuk mengadakan revisi terhadap
perencanaan siklus II.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Pelaksanaan Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 1 Tanjung Rejo Kecamatan
Negerikaton Kabupaten Pesawaran
2. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada semester ganjil pada awal bulan November
2012 s.d akhir Januari 2013
Subjek penelitian tindakan kelas adalah guru dan siswa kelas I yang berjumlah 16 orang
siswayang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan di SDN 1 Tanjung Rejo
Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Ada dua macam teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik tes dan teknik non
tes. Teknik tes meliputi tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan. Tes lisan dilakukan dalam
bentuk pertanyaan lisan di kelas yang dilakukan pada saat pembelajaran di kelas
berlangsung atau di akhir pembelajaran. Tes tertulis adalah tes yang dilakukan tertulis, baik
pertanyaan maupun jawabannya. Sedangkan tes perbuatan atau tes unjuk kerja adalah tes
yang dilaksanakan dengan jawaban menggunakan perbuatan atau tindakan.
t
eknik tesbukanlah satu-satunya teknik untuk melakukan evaluasi hasil belajar, sebab masih ada
teknik lainnya yang dapat digunakan, yaitu teknik non tes. Dengan teknik non tes maka
penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta
didik melainkan dilakukan melalui pengamatan atau observasi secara umum, pengertian
observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Alat yang digunakan berupa lembar observasi
yang disusun dalam bentuk check list atau skala penilaian.
F. Alat Pengumpul Data
a. Alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara Tes adalah :
Menyiapkan soal pertanyaan (essay) maupun soal pilihan ganda.
Membuat rumusan skor/bobot penilaian
Menyiapkan daaftar penilaian siswa sesuai dengan format yang ditentukan
Mengevaluasi hasil tes.
b. Alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara Non Tes adalah:
Lembar panduan observasi aktivitas siswa
Lembar panduan observasi aktivitas guru
G. Teknik Analisis Data
a. Data aktivitas Siswa
Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Dalam pengumpulan data aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan
lembar aktivitas siswa. Lembar aktivitas siswa digunakan untuk mengamati kegiatan
siswa yang tidak relevan terhadap pembelajaran. Hal dasar yang dilakukan siswa dalam
proses pembelajaran adalah adanya aktivitas siswa dalam belajar. Aktivitas siswa dalam
belajar ada yang tidak sesuai dengan yang diharapkan guru seperti siswa tidak
memperhatikan guru saat menjelaskan, siswa mengganggu siswa lain, siswa mengerjakan
tugas lain, dan siswa berbicara tidak sopan. Siswa yang melakuka tindakan yang tidak
sesuai (off task) dengan pembelajaran maka diberi tanda V, sedangkan siswa yang sesuai
(on task) dengan dengan melakukan tidakan yang sesuai maka diberi tanda X, sedangkan siswa yang tidak berangkat diberi tanda *.
Data pengelolaan pembelajaran diperoleh dari hasil observasi oleh observer melalui
lembar observasi terfokus pengelolaan pembelajaran yang disesuaikan dengan
tahap-tahap berupa langkah-langkah pembelajaran kooperatif learing. Hal-hal yang diamati
adalah berupa tingkah langkah-langkah pembelajaran, diambil pada saat proses tindakan
pembelajaran oleh guru berlangsung, kegiatan belajar yang sesuai dengan indikator akan
diberi tanda V.
c. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar diperoleh melalui data hasil belajar siswa dalam ranah kognitif adalah
soal-soal evaluasi yang mewakili tiap-tiap indikator atau kompetensi dengan tingkat
kesukaran bervariasi. Data ini diambil saat tes evaluasi siswa dimana siswa telah
mendapatkan perlakuan tindakan pembelajaran kelas oleh guru.
Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan
dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam
sesuai dengan masalah penelitian, yaitu data tentang kinerja guru, aktivitatas siswa dan
interaksi pembelajaran, sedangkan data kualitatif digunakan untuk menganalisis data
yang menunjukkan prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah:
1. Siswa secara individu dalam mengerjakan soal tes mendapat nilai ≥ 60
2. Meningkatnya minat baca dan tulis siswa lebih dari 80 % dari keseluruhan peserta didik.
I. Jadwal Penelitian
Bulan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, tindakan, pembahasan, dan refleksi siklus-siklus pembelajaran
dengan menggunakan metode CIRC pada pembelajaran tematik, tema lingkungan pada siswa
kelas I SD Negeri Tanjung Rejo, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran dapat
disimpulkan :
1. Minat siswa mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan pertama dan kedua, siklus II
pertemuan ketiga dan keempat. Pada siklus I pertemuan pertama rata-rata minat siswa
adalah 40,62 %, dikategorikan sangat kurang, pada Pada siklus I pertemuan kedua
rata-rata minat siswa adalah 51,56 %, dikategorikan kurang, Pada siklus II pertemuan ketiga
rata-rata minat siswa adalah 70,75 %, dikategorikan baik,Pada siklus II pertemuan
keempat rata-rata minat siswa adalah 85,93 %, dikategorikan sangat baik.
2. Hasil pembelajaran siswa mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan pertama dan
kedua, siklus II pertemuan ketiga dan keempat, rata-rata nilai hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, pada siklus I pertemuan pertama ketuntasan
hasil belajar adalah 25,00 % diketegorikan sangat tidak baik, pada siklus I pertemuan
kedua ketuntasan hasil belajar adalah 31,25 % diketegorikan tidak baik, pada siklus II
pertemuan ketiga ketuntasan hasil belajar adalah 75,00 % diketegorikan baik, pada siklus
II pertemuan keempat ketuntasan hasil belajar adalah 93,75 % diketegorikan sangat baik.
Berdasarkan hasil refleksi pada setiap siklus dalam penerapan pembelajaran melalui metode
CIRC pada pembelajaran tematik, tema lingkungan pada siswa kelas I SD Negeri Tanjung
Rejo, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, maka dalam rangka untuk
meningkatkan mutu pembelajaran tematik disekolah dasar, penulis menyampaikan saran
sebagai berikut:
1. Guru disarankan sangat perlu melakukan PTK sebagai evaluasi dan perbaikan terhadap
kelemahan dan kekurangan dalam kegiatan belajar mengajar, out put, maupun
kompetensi guru untuk menjadi lebih profesioal.
2. Kepada peneliti yang terkait pada penelitian yang sama hendaknya memberikan
bimbingan yang optimal kepada siswa agar tahap-tahap pembelajaran menggunakan
metode CIRC dapat dilakukan siswa dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang
PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BACA TULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SD NEGERI 1 TANJUNG REJO KECAMATAN
NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
OLEH :
LENI ARFAH
NPM : 1113109020
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i ABSTRAK ... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii LEMBAR PENGESAHAN ... iv
H Hipoesis penelitian ... . 19
BAB III METODE PENELITIAN A Jenis Penelitian ... 20
B Prosedur Penelitian Tindakan Kelas... 20
C Tempat dan Waktu Penelitian... 22
D Subyek Penelitian ... 23
E Teknik Pengumpulan Data... 23
F Alat Pengumpul Data ... 24
G Teknik Analisis Data ... 24
H Indikator Keberhasilan ... 26
I Jadwal Penelitian ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian ... 28
B Pembahasan... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan ... 88
B Saran... 89
1
DAFTAR PUSTAKA
Burn, Roe dan Ross. 1984.Artikel Pendidikan: Pengertian Membaca Menurut
Beberapa Ahli, Diakses 17 Juli 2011 dari http://chaerulhatami.blogspot.com/ 2011/07/ penertian-membaca-menurut-beberapa.html. Di Unduh Pada 30 Oktober 2012
Byrne, Donn. 1988. Artikel Pendidikan: Pengertian Menulis dari Berbagai Pakar.
Diakses 03 Februari 2012 dari
http://www.arlan85.com/2012/03/pengertian-menulis-dari-berbagai-pakar.html. Di Unduh Pada 10 Oktober 2012
Dakir. 1971. Artikel Pendidikan: Pengertian Minat Menurut Ahli, Diakses 23
Januari 2012 dari
http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/pengertian-minat-menurut-para-ahli.html. Di Unduh Pada 30 Oktober 2012
Dewi, Lia Astria. Skripsi: Implimentasi Penilaian Otentik menggunakan
Collaborative Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII SMA 16 Bandar Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamamik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Indra. 2009. Pengertian Belajar Hasil Belajar. Diakses pada tanggal 9 juli 2011
dari
http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan definisi.html. Di Unduh Pada 23 Oktober 2012
Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Petty dan Jensen. 1980. Artikel Pendidikan: Pengertian Membaca Menurut
Beberapa Ahli, Diakses 17 Juli 2011 dari http://chaerulhatami.blogspot.com/2011/07/ penertian-membaca-menurut-beberapa.html.Di Unduh Pada 30 Oktober 2012
Rokhana, Siti. 2012. Skripsi: Peningkatan Aktivitas dan Pemahaman Konsep
Matematika Menggunakan Metode Demonstrasi Dengan Pendekatan Tematik pada Siswa Kelas II SD Negeri 1 Sidorejo. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Santoso, Budi. 2012.Pengertian Pembelajaran Tematik, Diakses 23 Maret 2012
dari.
2
Santoso, Puji, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Sardiman A. M. 1988. Artikel Pendidikan: Pengertian Minat Belajar. Diakses 12
Maret 2012 dari
http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/pengertian-minat-belajar.html. Di Unduh Pada 04 November 2012
Slameto. 1991. Artikel Pendidikan: Pengertian Minat Belajar. Diakses 12 Maret
2012 dari
http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/pengertian-minat-belajar.html Di Unduh Pada 04 November 2012
Slavin, Robert E. 2009. Cooperating Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Subroto, Tisno Hadi. 2004. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudrajad, Ahmad. .2008. Artikel Pendidikan:Konsep Pembelajaran Tematik,
Diakses 13 Juli 2008 dari
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/13/ pembelajaran-tematik-di-kelas-awal-sekolah-dasar/ Di Unduh Pada 21 November 2012
Sugiarto.2001. Artikel Pendidikan: Pengertian Membaca Menurut Beberapa Ahli,
Diakses 17 Juli 2011 dari http://chaerulhatami.blogspot.com/2011/07/
penertian-membaca-menurut-beberapa.html.Di Unduh Pada 30 Oktober 2012
Sukardi, H.M. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta.
Bumi Aksara.
Sukidin, Basrowi, Suranto. 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Insan Cendikia. Cet ke-4.
Tarigan. 1985. Artikel Pendidikan: Pengertian Membaca Menurut Beberapa Ahli,
Diakses 17 Juli 2011 dari http://chaerulhatami.blogspot.com/2011/07/
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini pada waktu yang
telah di tentukan. Penelitian ini dilaksanakan utuk memenuhi tugas menyelesaikan kuliah pada
program S1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Dalam pelaksanaan tugas saya ini, saya dibimbing dan diarahkan oleh beberapa pihak karena itu
pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. Selaku Dekan FKIP UNILA
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan
3. Bapak Drs. Mugiadi, M.Pd. Selaku Dosen Pembahas pada pembuatan laporan ini.
4. Bapak Dr. Darsono, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini.
5. Bapak/Ibu Staf Administrasi FKIP UNILA
6. Bapak Rushanton, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tanjung Rejo Kecamatan
Negerikaton Kabupaten Pesawaran.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program S-1 PGSD Universitas Lampung yang banyak memberika
ilmu pengetahuan serta bimbingan selama masa kuliah.
8. Teman-teman seprofesi di SD Negeri 1 Tanjung Rejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten
Pesawaran
9. Teman-teman seperjuangan program S1 PGSD Universitas Lampung.
Saya menyadari sepenuhnya banyak sekali kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu saya
berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi perbaikan karya tulis ini. Semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya kepada semua pihak yang
telah peduli akan perbaikan lualitas pembelajaran di Sekolah Dasar.
Judul : PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRA-TED READING
AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BACA TULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SD NEGERI 1 TANJUNG REJO KECAMATAN NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Nama : Leni Arfah
NPM : 1113109020
Program Studi : S1 PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Bandar Lampug, Januari 2013
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd
NIP 19510507 198103 1 002
Pembimbing
Dr.H. Darsono, M.Pd
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Dr.H. Darsono, M.Pd ...
NIP 19541016 198003 1 003
Drs. Mugiadi, M.Pd
NIP 19520511 197207 1 001 ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MOTTO
“Kemarin kenangan, hari ini kenyataan, esok harapan, hidup hanya sekali jadi janganlah
kita sia-siakan”
PERSEMBAHAN
Hasilkarya laporan penelitian tindakan kelas ini kupersembahkan kepada:
Suami ku tercinta Rudiyansyah dan anak-anakku tersayang Salsabilla Alika Syahfitri dan
Muhammad Akbar Syahputra yang selalu memberi dukungan semangat dan motivasi.
Ibuku tercinta Hj Aryani yang telah mengasuh dan telah mengasuh dan mendidikku
sehingga aku dapat mandiri saat ini.
Kakakku tercinta Naomi Laili S.Ag (Alm) yang selalu memberikan masukan dan nasehat
yang akan selalu kuingat dan memotivasiku dalam menyelesaikan kuliah.
Kepada Bapak Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Dewan Guru dan Staf Tata Usaha di SD
Negeri 1 Tanjung Rejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran.
Kepada Bapak/Ibu Dosen dan Kepada Dosen Pembimbing dan Pembahas pada
penyusunan skripsi telah memberikan ilmu dan arahan dalam Pembelajaran.
Sahabatku Faiz Hasan MD dan Yeni Astuti yang setia mendampingiku dan membantuku
dalam pengerjaan skripsi ini.
Penulis bernama Leni Arfah, penulis dilahirkan di Desa Kurungan Nyawa pada tanggal 10 Mei
1984, merupakan anak ke-7 dari 7 bersaudara pasangan dari Bapak Mursyid Rachman dan Ibu
Aryani.
Pendidikan yang dilalui penulis, menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Kurungan Nyawa
tahun 1995, sekolah dilanjutkan ketingkat pertama di SMP Negeri 1 Gedong Tataan pada tahun
1998, kemudian sekolah dilanjutkan ketingkat atas di SMU Persada Kemiling Bandar Lampung
pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan Kuliah D2 PGSD Universitas Terbuka UPJJ Bandar
Lampung tahun 2009.
Pada tahun 2011 terdaftar sebagai mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam Jabatan
Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas keguruan Universitas Lampung dan selesai pada tahun 2013.
Pengalaman Kerja Penulis Pada tahun 2008 menjadi Tenaga Sukarela/Honor di SDN 1 Tanjung
Rejo kecamatan Negerikaton kabupaten Pesawaran sampai sekarang.
Penulis
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa : LENI ARFAH
NPM : 1113109020
Judul Skripsi : Penerapan Metode Cooperative Integrated
Reading And Composition (Circ) untuk Meningkatkan Minat
Baca Tulis Dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SD Negeri 1 Tanjung
Rejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran Tahun
Pelajaran 2012/2013
Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan menurut
sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah dipublikasikan dan ditulis oleh orang
lain.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam tulisan ini saya kutip dan hasil karya orang lain dan telah
ditulis sumbernya secara jelas dan sesuai norma dan kaidah penulisan karya ilmiah.
Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi sebenar-benarnya.
Pesawaran, Januari 2013
Yang membuat pernyataan,