• Tidak ada hasil yang ditemukan

Postulat dan Teorema Geometri algori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Postulat dan Teorema Geometri algori"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Postulat dan

Teorema

Postulat1: Sebuah garis paling sedikit terdiri atas 2 titik.

Postulat2: Sebuah bidang paling sedikit terdiri atas 3 titik nonkolinear.

Postulat3: Melalui 2 titik akan terbentuk tepat satu garis.

Postulat4: Melalui 3 titik akan terbentuk tepat satu bidang.

Postulat5: Jika dua titik berada pada satu bidang , maka garis yang menghubungkannya akan berada dalam bidang tersebut.

Postulat6: Jika dua bidang salaing memotong, maka perpotongannya adalah sebuah garis.

Teorema1: Jika dua bidang saling memotong, maka perpotongannya adalah sebuah titik .

Teorema2: Jika sebuah titik berada di luar garis, maka terdapat tepat satu bidang yang melalui garis dan titik tersebut.

Teorema3: Jika dua garis salaing memotong, maka terdapat tepat satu bidang yang melalui kedua garis tersebut.

Postulat7: (Postulat Penggaris) Setiap titik pada sebuah garis dapat dipasangkan dengan satu bialngan nyata yang disebut koordinat . Jarak antara kedua titik adalah selisih positif dari koordinatnya

Postulat8: (Postulat Penjumlahan ruas garis): jika B berada di antara A dan C pada sebuah garis, maka AB + BC = AC.

Teorema4: Sebuah ruas garis mempunyai tepat satu titik tengah.

Postulat9: (Postulat Busur Derajat):Misalnya O adalah titik pada dan semua sinar garis dengan titik ujung O terletak pada satu sisi. Setiap sinar garis bias dipasangkan dengan satu bilangan antara 00 dan 1800, seperti pada Gambar 1-18. Selisih posistif antara dua bilangan yang menunjukan dua sinar yang berbeda adalah ukuran sudut yang sisi-sisinya adalah dua sinar itu.

Portulat10: (Postulat Penjumlahan Sudut): Jika berada diantara dan, maka m AOB + mBOC = mAOC.

Teorema5: Suatu sudut yang bukan sudut lurus hanya mempunyai satu garis bagi sudut.

Teorema6: Semua sudut siku-siku sama.

(2)

Teorema8: Jika dua sudut merupakan sudut penyiku yang sama, atau sudut yang besarnya sama, maka keduanya akan sama besar.

Teorema9: Jika sisi berbeda dari dua sudut berdampingan terletak pada sebuah garis maka kedua sudut itu adalah sudut pelurus.

Teorema10: Jika dua sudut merupakan pelurus sudut yang sama atau yang ukurannya sama, maka keduanya mempunyai ukuran sudut yang sama.

Teorema11: Jika dua bidang sejajar dengan bidang yang sama, maka kedua bidang tersebut sejajar (Gambar 1-40).

Teorema12: Jika dua bidang yang tegak lurus dengan bidang yang sama, maka kedua bidang tersebut akan berpotongan atau sejajar.

Postulat11: (Postulat Sejajar):Jika dua garis sejajar terpotong oleh garis melintang, maka besar sudut-sudut sehadap yang terbentuk adalah sama. (Gambar 2-3).

Teorema13: Jika dua garis sejajar terpotong oleh garis melintang, maka sudut dalam berseberangan besarnya sama.

Teorema14: Jika dua garis sejajar terpotong oleh garis melintang, maka sudut-sudut luar berseberangan besarnya sama.

Teorema15: Jika dua sejajar terpotong oleh garis melintang, maka sudut-sudut dalam sepihaknya akan berupa sudut pelurus (jumlahnya 1800).

Teorema16: Jika dua garis sejajar terpotong oleh garis melintang, maka sudut-sudut luar sepihaknya akan berupa sudut pelurus.

Teorema17: Jika dua garis sejajar terpotong oleh sebuah garis meintang, maka setiap pasang sudut yang terbentuk akan sama atau berupa sudut pelurus.

Teorema18: Jika sebuah garis melintang tegak lurus dengan salah satu dari dua garis sejajar, maka akan juga tegak lurus dengan garis yang satunya.

Postulat12: Jika dua garis dan sebuah garis melintang membentuk sudut-sudut sehadap yang sama besarnya, maka dua garis-garis tersebut sejajar.

Teorema19: Jika dua buah garis dan sebuah garis melintang membentuk sudut-sudut dalam berseberangan yang besarnya sama, maka kedua garis tersebut sejajar.

(3)

Teorema21: Jika dua buah garis dan sebuah garis melintang membentuk sudut-sudut dalam sepihak yang saling berpelurus, maka kedua garis tersebut sejajar.

Teorema22: Jika dua buah garis dan sebuah garis melintang membentuk sudut-sudut lluar sepihak yang saling berpelurus, maka kedua garis tersebut sejajar.

Teorema23: Pada sebuah bidang jika dua garis sejajar dengan garis yang ketiga, maka kedua garis tersebut saling sejajar.

Teorema24: Pada sebuah bidang, jika dua garis tegak lurus dengan garis yang sama, maka kedua garis tersebut saling sejajar.

Teorema25: Jumlah sudut dalam setiap segitiga adalah 1800.

Teorema26: Besar sudut luar segitiga sama dengan jumlah dua sudut dalam yang tidak berdampingan dengan sudut tersebut.

Teorema27: Setiap sudut segitiga sama sudut memiliki sudut yang sama, yaitu yang berukuran 600.

Postulat13: (Postulat SSS):Jika setiap sisi sebuah segitiga sama dan sebangun dengan sisi setiap segitiga yang lain, maka segitiga-segitiga itu adalah segitiga kongruen

Postulat14: (SSdS):Jika dua sisi dan sebuah sudut yang di apit dari sebuah segitiga sama dan sebangun dengan bagian-bagian yang sama dari segitiga yang lain, maka kedua segitiga tersebut kongruen.

Postulat 15: (SdSSd):Jika dua sudut dan yang sisi di apitnya dari sebuah segitiga sama dan sebangun dengan bagian-bagian yang sama dari segitiga yang lain, maka kedua segitiga tersebut kongruen

Teorema28: (Teorema SdSdS):jika dua sudut dan sisi yang tidak diapit dari sebuah segitiga sama dan sebangun dengan bagian-bagian yang sama dari segitiga yang lain, maka kedua segitiga tersebut kongruen

Postulat16: (Postulat MK):Jika sisi miring dan kaki sebuah segitiga siku-siku sama dan sebangun dengan bagian-bagian yang sama dari segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga tersebut kongruen

(4)

Teorema30: (Theorema KK):jika kaki-kaki sebuah segitaga siku-siku sama dan sebangun dengan bagian-bagian segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga tersebut kongruen

Teorema31: (TeoremaKSd):jika satu kaki dan satu sudut sebuah segitiga siku-siku sama dan sebangun dengan bagian-bagian yang sama segitiga siku-siku yang lain, maka kedua segitiga tersebut kongruen

Teorema32: Jika dua sisi sebuah segitiga sama, maka sudut-sudut yang berlawanan dari sisi-sisi tersebut juga sama.

Teorema33: Jika sebuah segitiga sisinya sama, maka sudut segitiga tersebut juga sama.

Teorema34: Jika dua sudut sebuah segitiga sama, maka sisi-sisi yang berlawanan dengan sudut-sudut tersebut juga sama.

Teorema 35: Jika sebuah segitiga sama sudut, maka sisi segitiga itu juga sama.

Teorema36: Jika dua sisi segitiga tidak sama, maka ukuran sudut-sudut yang berlawanan dengan sisi-sisi tersebut juga tidak sama. Sudut yang lebih besar akan berlawanan dengan sisi yang lebih besar.

Teorema37: Jika dua sudut segitiga tidak sama, ukuran sisi-sisi yang berlawanan dengan sudut-sudut tersebut juga tidak sama. Sisi yang lebih panjang akan berlawanan dengan sudut yang lebih besar.

Teorema38: (Teorema Ketidaksamaan Segitiga):Jumlah panjang setiap dua sisi segitiga lebih besar dibandingkan dengan panjang yang ketiga.

Teorema39: Jika segi banyak cembung mempunyai jumlah sisi n, maka jumlah sudut dalamnya dicari dengan persamaan berikut: S=(n-2)x1800.

Teorema40: Jika sebuah segi banyak cembung, maka jumlah sudut-sudut luarnya adalah 3600.

Teorema41: Sebuah diagonal membagi jajaran genjang menjadi dua segitiga sama dan sebangun.

Teorema42: Panjang sisi-sisi jajaran genjang yang berlawanan adalah sama.

Teorema43: Besar sudut-sudut jajaran genjang yang berlawanan adalah sama.

(5)

Teorema46: Jika kedua pasang sisi segi empat yang berlawanan sama, maka segi empat ini adalah jajaran genjang.

Teorema47: Jika kedua pasang sudut segi empatyang berlawanan sama, maka segi empat ini adalah jajaran genjang.

Teorema48: Jika semua pasang sudut dalam sepihak sebuah segi empat adalah pelurus, maka segi empat ini adalah jajaran genjang.

Teorema49: Jika sepasang sisi segi empat yang berlawanan sama dan sejajar, maka segi empat ini adalah jajaran genjang.

Teorema50: Jika diagonal-diagonal sebuah segi empat saling membagi, maka segi empat ini adalah jajaran genjang.

Teorema51: Panjang diagonal-diagonal persegi panjang adalah sama.

Teorema52: Diagonal-diagonal belah ketupat membagi sudut-sudut yang berlawanan sama besar.

Teorema53: Diagonal-diagonal belah ketupat saling tegak lurus.

Teorema53: Besar sudut-sudut alas trapezium sama kaki alalah sama.

Teorema54: Panjang diagonal-diagonal trapezium sama kaki adalah sama.

Teorema55: Garis berat setiap trapezium mempunyai dua sifat: (1) sejajar pada setiap alasnya(2) panjangnya setengah dari jumlah panjang alasnya.

Teorema56: (Teorema Titik Tengah): Ruas garis yang menghubungkan titik-titik tengah dua sisi segitiga sejajar dengan sisi yang ketiga dan setengah panjang sisi yang ketiga.

Teorema 57: (Teorema Pembagi Sisi): Jika sebuah garis sejajar dengan salah satu sisi segitiga dan memotong dua sisinya, garis ini akan membagi kedua sisi dengan perbandingan sama.

Teorema58: (Teorema Sudut bagi): Jika sebuah sinar garis membagi sebuah sudut segitiga, maka sinar garis tersebut akan membagi sisi berlawanan menjadi bagian-bagian garis yang sebanding dengan sisi-sisi yang membentuk sudut.

(6)

Teorema60: Jika dua segitiga sebangun mempunyai factor skala a : b, maka rasio kelilingnya adalah a : b.

Teorema61: Jika dua segitiga yang sama mempunyai factor skala a : b, maka rasio luas mereka adalah a2 : b2.

Teorema62: Tinggi yang ditarik ke sisi miring sebuah segitiga siku-siku menghasilkan dua segitiga siku sebangun yang masing-masing sebangun dengan segitiga siku-siku aslinya.

Teorema63: Jika satu garis tinggi ditarik ke sisi miring sebuah segitiga siku-siku, maka masing-masing kaki adalah meangeometri di antara sisi miring dan bagian garis miring yang menyentuhnya.

Teorema64: Jika satu garis tinggi ditarik ke sisi miring sebuah segitiga siku-siku, maka mean geometrinya berada di antara bagian-bagian garis pada sisi miring.

Teorema65: (Teorema Pythagoras):Pada setiap segitiga siku-siku, jumlah kuadarat kaki-kakinya sama dengan kuadrat garis miringnya (kaki2 + kaki2 = sisi miring2). Lihat Gambar 7-6 untuk bagian-bagian segitiga siku-siku.

Teorema66: Jika sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi dengan panjang a, b, dan c, di mana c adalah sisi yang terpanjang dan c2 = a2 + b2, maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku dengan c sebagai sisi miringnya.

Teorema67: Jika a, b dan c mewakili panjang sisi-sisi segitiga dengan c sebagai sisi yang terpanjang, maka segitiga tersebut adalah segitiga tumput jika c2> a2 + b2, dan segitiga lancip jika c2<a2 + b2.</a

Teorema68: Dalam sebuah lingkaran, jika dua sudut pusat mempunyai ukuran yang sama, maka busur kecilnya mempunyai ukukran sama.

Teorema69: Dalam sebuah lingkaran, jika dua busur kecil mempunyai ukuran yang sama, maka sudut-sudut pusatnya mempunyai ukuran sama.

Teorema70: Besar sudut keliling pada suatu lingkaran sama ukurannya dengan setengah ukuran busur berhadapannya.

(7)

Teorema72: Jika sebuah sudut keliling menghadap ke setengah lingkaran, maka ukurannya 900.

Teorema73: Jika sebuah garis singgung dan diameter bertemu pada satu titik singgung, maka keduanya akan saling tegak lurus.

Teorema74: Jika sebuah tali busur tegak lurus dengan garis singgung pada titik singgung, maka tali busur tersebut adalah diameter.

Teorema75: Besar sudut yang terbentuk oleh dua tali busur yang saling berpotongan di dalam lingkaran, sama degnan setengah dari jumlah ukuran busur-busur yang berhadapan dengan sudut itu dan sudut bertolak belakangnya.

Teorema76: Besar sudut yang terbentuk oleh sebuah garis singgung dan tali busur yang bertemu di titik singgung adalah setengah dari ukuran busur berhadapan.

Teorema77: Besar sudut yang terbentuk oleh dua tali busur yang di luar lingkaran sama dengan setengah dari selisih ukuran busur-busur berhadapannya.

Teorema78: Pada sebuah lingkaran, jika dua tali busur berukuran sama, maka busur kecilnya juga berukuran sama.

Teorema79: Pada sebuah lingkaran jika dua busur kecil berukuran sama, maka tali busurnya juga berukuran sama.

Teorema80: Jika sebuah diameter tegak lurus dengan tali busur, maka diameter tersebut akan membagi dua tali busur dan busurnya.

Teorema81: Pada lingkaran, jika dua tali busur mempunyai ukuran yang sama, maka keduanya berjarak sama dengan pusatnya.

Teorema82: Pada lingkaran, jika dua tali busur berjarak sama dengan pusatnya, maka kedua tali busur tersebut mempunyai ukuran yang sama.

Teorema83: Jika dua tali busur berpotongan dalam lingkaran, maka hasil kali satu tali busur, sama dengan hasil kali bagian tali busur yang lain.

Teorema84: Jika dua bagian garis potong berpotongan di luar lingkaran, maka hasil kali garis potong dengan bagian garis luarnya sama dengan hasil kali garis potong yang lain dengan bagian luarnya.

(8)

Teorema86: Jika dua bagian garis singgung berpotongan di luar lingkaran, maka ukuran kedua bagian garis singgungnya sama.

Teorema87: Luas sisi tegak yang dinyatakan dengan S, tinggi dengan t, dan keliling dengan p menghasilkan rumus berikut ini.

Sprisma siku-siku = (p)(t) satuan2

Teorema88: Luas keseluruhan prisma siku-siku LK, dengan luas sisi tegak LS dan luas alas dengan LA menghasilkan rumus sebagai berikut.

LKprisma siku-siku = LS + 2LA atau LKprisma siku-siku = (p)(t) + 2LA

Teorema89: Volume prisma siku-siku V, dengan luas alas LA, dan tinggi, t, menghasilkan rumus sebagai berikut.

Vprisma siku-siku = (LA)(t) satuan3

Teorema90: Luas sisi tegak LS dari sebuah silinder lingkaran siku-siku dengan keliling alasnya K, dan tinggi t, akan menghasilkan rumus berikut ini.

LSsilinder lingakaran siku-siku = (K)(t) satuan2

=(2r)(t) satuan2

Teorema91: Luas keseluruhan, LK sebuah silinder siku-siku degan luas sisi tegak LS dan luas alas LA menghasilkan rumus berikut ini.

LKsilinder lingkaran siku-siku = LS + 2LA satuan2

=(2r)(t) + 2r2 satuan2

=2r (t + r) satuan2

Teorema92: Volume silinder siku-siku, V dengan alas A dan tinggi t menghsilkan rumus berikut.

Vsilinder lingkaran siku-siku = (LA)(t) satuan3

=(r2)(t) satuan3

(9)

Teorema94: Luas keseluruhan, LK dari limas beraturan dengan luas selimut LS dan luas alas A menghasilka rumus berikut ini.

LKlimas=LS + LA satuan2

=1/2(k)(l) + LA satuan 2

Teorema95: Volume, V, sebuah limas beraturan dengan luas alas LA, dan tinggi t, mengahasilkan rumus berikut ini.

Vlima=1/3(LA)(t) satuan3

Teorema96: Luas selimut LS kerucut dengan keliling alas K dan tinggi miring / menghasilkan rumus sebagai berikut.

LSkerucut= ½(K) (l) satuan2

=1/2 (2)(r)(l) satuan2

=r/ satuan2

Teorema97: Luas keseluruhan LK kerucut dengan luas selimut LS dan luas alas LA menghasilkan rumus sebagai berikut.

LKkerucut=LS + LA satuan2

=rl + r2satuan2

=r(l + r) satuan2

Teorema98: Volume V, kerucut dengan luas alas LA, dan tinggi t, menghasilkan rumus berikut ini.

Vkerucut=1/3(LA)(t) satuan3 =1/3(r2)(t) satuan 3

Teorema 99: Luas permukaan, LP sebuah bola dengan jari-jari r menghasilkan rumus berikut ini.

LPbola =4r2satuan2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data menunjukan bahwa payback period adalah 8 tahun sehingga diyatakan layak, hasil Net Present Value sebesar Rp 123.764.747, 00 sehingga investasi dinyatakan

Jadi DBMS merupakan software (dan hardware) yang khusus didesain untuk melindungi dan memanage Database atau dapat diartikan sebagai suatu sistem inFormasi yang

Namun sawah yang dijadikan barang jaminan tidak seharusnya dimanfaatkan dengan berlebihan dan diambil seluruh hasilnya oleh penerima gadai (murtahin) melainkan hanya

Tenun ikat troso saat ini sedang menjadi primadona dalam bidang industri. Tetapi kalau ditinjau dari perkembangannya jika para pemilik industri-industri kain tenun

Dari pernyataan tentang bayi yang menyusu eksklusif jika masih menangis perlu membutuhkan makanan tambahan, dari pernyataan ini diketahui bahwa dari 34 responden didapatkan bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas (ROA), opini audit dan umur perusahaan terhadap ketepatan waktu

Agar dapat memindahkan energi panas sesuai denga keinginan, maka permukaan perpindahan panas evaporator harus mempunyai kapasitas perpindahan panas yang cukup, agar semua

Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang akan menjalani persalinan dengan sectio caesarea sebagai responden dilihat dari umur sebagian besar responden mempunyai umur