• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN KADER PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAANKELUARGA( PKK) DALAM MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN TATA RIAS DI KELURAHAN LALANGKOTA TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN KADER PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAANKELUARGA( PKK) DALAM MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN TATA RIAS DI KELURAHAN LALANGKOTA TEBING TINGGI."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN KADER PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAANKELUARGA( PKK) DALAM MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN MELALUI

PROGRAM PELATIHAN TATA RIAS DI KELURAHAN LALANGKOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

MELA KHAIRANI HARAHAP NIM:1121171003

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

1. Biodata Pribadi

Nama : Mela Khairani Harahap

Tempat/ Tanggal Lahir : Tebing Tinggi, 15 Agustus 1994

Alamat : Jalan Mahoni III No.278 Perumnas

Bagelen Tebing Tinggi, Sumatera Utara

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Pendidikan TK : TK Swasta R.A Kartini Tebing Tinggi

Tahun 1999- 2000

Pendidikan SD : SD Swasta R.A Kartini Tebing Tinggi

Tahun 2000-2006

Pendidikan SMP : SMP Negeri 2 Tebing Tinggi

Tahun 2006- 2009

Pendidikan SMA : SMA Negeri 4 Tebing Tinggi 2009-2012

Hormat Saya,

MELA KHAIRANI HARAHAP NIM.1121171003

(6)

32

ABSTRAK

Mela Khairani Harahap. Peranan Kader Pemberdayaan Kesejahteraan (PKK) Dalam Memberdayakan Perempuan Melalui Program Pelatihan Tata Rias Di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi. Skripsi. Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.2017

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : seberapa besar peranan kader PKK dalam pemberdayaan perempuan melalui program vocasional skill di kelurahan lalang Kota Tebing Tinggi.

Teori yang digunakan dalam peranan adalah teori dari Peraturan menteri dalam negeri No.28 tahun 2011 memutuskan bahwa Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang selanjutnya disingkat TP PKK adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai (1) Motivator (2) Fasilitator, dan (3) Pembinaan pada masing-masing tingkat pemerintahan untuk terlaksananya program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, termasuk didalamnya sebagai mitra kerja pemerintah dalam bidang administrasi kependudukan. PKK sebagai wadah untuk membantu memberdayakan perempuan melalui program-program vocasional skill seperti tata boga, menjahit, dan tata rias.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 orang warga binaan di kelurahan lalang. Teknik analisis data menggunakan rumus persentase :

P x 100%

Hasil penelitian menunjukkan peranan kader PKK dalam pemberdayaan perempuan melalui program vocasional skill sebagai motivator kurang berperan yaitu 40 % , peran PKK sebagai Fasilitator 57,3 % bisa dikatakan berperan, dan peran PKK sebagai Pembinaan 69 % ini bisa dikatakan bahwa PKK sangat berperan dalam Pembinaan.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah

Swt sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Peranan Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dalam Memberdayakan Perempuan Melalui Program Pelatihan Tata Rias Di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi”.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Untuk

penyelesaian skripsi ini penulis berusaha, baik itu tenaga maupun pikiran. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan materinya.

Kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi

ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Sekian dan

terima kasih.

Medan, April 2017

Penulis

Mela Khairani Harahap

(8)

iii

Ucapan Terima Kasih

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah

Swt yang telah memberi kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua Penulis Ayahanda Fahmi

Harahap dan Ibunda Suryani yang telah mengorbankan waktu, tenaga, materinya kepada

penulis, serta mencurahkan keringatnya untuk membekali penulis sejak dibangku pendidikan

hingga sampai penulis memperoleh gelar sarjana. Semoga pengorbana Ayah dan Ibunda tidak

sia-sia. Aamiin.

Pada Kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FIP UNIMED

sekaligus dosen penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini serta dosen pembimbing akademik penulis yang telah meluangkan waktu

selama perkuliahan.

4. Bapak Drs.Elizon Nainggolan M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan

dan Kepegawaian FIP UNIMED.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP

UNIMED.

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah

(9)

iv

7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP

UNIMED Sekaligus Dosen penguji penulis yang telah banyak mengarahkan penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

8. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku dosen penguji penulis yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis

selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Ibu Sani Susanti, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNIMED yang telah memberikan

ilmunya selama perkuliahan serta kak Surya Indrawati, M.Pd dan seluruh staf pegawai

yang telah banyak membantu dalam hal surat menyurat.

11. Bapak Hadi Supeno, SE selaku Lurah Di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi, dan Ibu

Afrida Ainun Selaku Ketua PKK Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian di Kelurahan

Lalang Kota Tebing Tinggi telah berpartisipasi dalam melakukan penelitian skripsi ini.

12. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orangtuaku ayahanda Fahmi

Harahap dan Suryani, S.Pd yang telah memberikan dukungan, doa, semangat, serta cinta

kasih yang begitu luar biasa kepada penulis selama ini.

13. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kakak dan adik tercinta Feny Wulandary Harahap dan Fery Hamka Nasution S.Pd dan

Yulia Anggraini Harahap serta yang selalu memberi dukungan doa, semangat, dan cinta

kasih serta penghiburan yang sangat luar biasa kepada penulis sehingga penulis lebih

(10)

v

14. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada nenek Hj. Habibah Damanik yang selalu mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis.

15. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat tersayang Tria Nur Ismayana S.Pd yang selalu ada walaupun berjauhan telah memberi dukungan doa dan semangat

serta penghiburan selama ini kepada penulis

16. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Team Dayung Ilmu Desa Perlis dan Sahabat Dayung Ilmu Desa Perlis Noni Afifah S.Pd. Irhamdani S.Pd, Muhammad

El-Alawi S.Pd, Ridho Prawira S.Pd, Fikry Rizky yang selalu ada dan siap membantu

penulis dan selalu memberikan dukungan, doa dan semangat serta selalu menghibur

penulis selama ini sehingga penulis lebih bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

17. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat sekaligus adik Tersayang Lia Apriliani, Atika Rahma Lubis dan Indri Syahrawati yang memberikan semangat kepada

penulis.

18. Terakhir kepada teman-teman seperjuangan bimbingan dan semasa PKL di SKB ASAHAN ( Irma Tamba S.Pd, Dhita Rahiswari S.Pd, Fitri Mariani S.Pd, Rosmey

Marpaung S.Pd, Ridho Prawira S.Pd,) terima kasih atas informasi, doa, dukungan,

semangat, dalam menyelesaikan skripsi dan terkhusus buat teman seperjuangan PLS

stambuk 2012 Reguler dan Ekstensi serta adik-adik stambuk yang telah memberi

pengalaman dan pelajaran selama perkuliahan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan terbuka terhadap saran dan kritik sehingga

dapat menambah wawasan dan jangkauan pemikiran dalam memperbaiki dan meningkatkan

mutu skripsi ini.

(11)

vi

(12)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masala ... 7

1.3.Rumusan Masalah ... 8

1.4.Tujuan penelitian ... 8

1.5.Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

2.1. Kerangka Teorotis ... 10

2.1.1. Konsep Pendidikan Luar Sekolah ... 8

2.1.2. Konsep Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ... 13

2.1.3. Visi dan Misi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ... 17

2.1.4. Konsep Pemberdayaan Perempuan ... 18

2.1.5. Tujuan Pemberdayaan ... 19

2.1.6. Pengertian Pendidikan Life Skill ... 25

2.1.7. Jenis-Jenis Life Skill ... 21

2.2.Kerangka Berfikir ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1.Jenis Penelitian ... 32

3.2.Populasi dan Sampel ... 32

3.3.Operasional Variabel Penelitian ... 32

3.4. Teknik Pengumpulan Data... ... 33

(13)

3.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 36

4.1.1. Geografis Kelurahan Lalang ... 36

4.1.2. Struktur Kelurahan Lalang ... 45

4.1.3. Program PKK di Kelurahan Lalang ... 46

4.1.4. Tenaga Kepengurusan PKK Kelurahan Lalang ... 47

4.2. Deskripsi Data Hasil Analisis Instrumen ... 55

4.3. Pembahasan Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kisi-Kisi Angket ... 33

Tabel 2 : Waktu Penelitian ... 35

Tabel 4.1 : Luas Wilayah Kelurahan Lalang ... 37

Tabel 4.2 : Jumlah Kepala Keluarga ... 38

Tabel 4.3 : Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 40

Tabel 4.4 : Data Penduduk ... 42

Tabel 4.5 : Data Kependudukan ... 44

Tabel 4.6 : Struktur Kelurahan... 45

Tabel 4.7. : Struktur PKK Kelurahan... 52

Tabel 4.7.1. : Daftar Warga Binaan ... 53

Tabel 4.2.1. : Kader PKK Mengrekrut ... 55

Tabel 4.2.2. : Kader PKK Menggerakkan Perempuan... 55

Tabel 4.2.3. : Kader PKK Mengajak Warga Binaan ... 56

Tabel 4.2.4 : Kader PKK Mendorong Minat Perempuan ... 56

Tabel 4.2.5 : Kader PKK Berperan Aktif ... 57

Tabel 4.2.6 : Kader PKK Menjalin Komunikasi... 57

Tabel 4.2.7 : Kader PKK bersosialisasi ... 58

(15)

Tabel 4.2.9 : Pelatihan Tata Rias Dilakukan Di Tempat Yang Strategis .. 59

Tabel 4.2.10 : Materi Yang Disampaikan ... 59

Tabel 4.2.11 : Kader PKK Menerangkan Materi ... 60

Tabel 4.2.12 : Kader PKK Mengayomi ... 60

Tabel 4.2.13 : Kader PKK Mendampingi ... 61

Tabel 4.2.14 : Kader PKK Bertanggung Jawab ... 61

Tabel 4.2.15 : Kader PKK Membentuk Potensi ... 62

Tabel 4.2.16 : Kader PKK Sabar ... 62

Tabel 4.2.17 : Kader PKK Berfikir Ilmiah ... 63

Tabel 4.2.18 : Kader PKK Meningkatkan Keterampilan ... 63

Tabel 4.2.19 : Kader PKK Mengadakan Pelatihan Tata Rias ... 64

Tabel 4.2.20 : Kader PKK Mengadakan Evaluasi ... 65

Tabel 4.2.21 : Peran Kader PKK Sebagai Motivator ... 65

Tabel 4.2.22 : Peran Kader PKK Sebagai Fasilitator... 66

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir ... 31

Gambar 2. Luas Wilayah ... 38

Gambar 3. Jumlah Persentase Penduduk ... 39

Gambar 4. Perbandingan Jumlah Penduduk ... 41

Gambar 5. Persentase Penduduk ... 43

Gambar 6. Grafik Histogram Motivator ... 66

Gambar 7. Grafik Histogram Fasilitator ... 67

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan pada saat ini telah berkembang sangat pesat di Indonesia.

Pembangunan tersebut meliputi berbagai aspek, baik di bidang sosial, politik,

ekonomi, maupun pendidikan. Pelaksanaan pembangunan dilakukan diberbagai

daerah di Indonesia, baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan.

Pembangunan yang dilakukan di daerah pedesaan tidak kalah berkembangnya

dengan pembangunan yang dilakukan di daerah perkotaan. Seperti yang kita lihat

sekarang ini, pemerintah kebanyakan lebih memfokuskan pembangunan hanya

pada perkotaan saja, namun seiring berjalannya waktu pemikiran seperti itu

lambat laun mulai berubah, dikarenakan pembangunan di pedesaan pun sangat

menunjang perekonomian di negara ini. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka

meningkatkan pembangunan desa. Upaya tersebut dilakukan dengan

mengembangkan organisasi-organisasi kemasyarakatan melalui pembinaan

kelompok-kelompok. Mereka juga pun dapat ikut berpartisipasi dalam

pembangunan desa dengan menggerakkan partisipasi masyarakat desa. Salah satu

wadah organisasi perempuan dimasyarakat desa dan kelurahan adalah

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). PKK adalah sebuah organisasi

kemasyarakatan desa yang mampu menggerakkan partisipasi masyarakat desa

dalam pembangunan, juga berperan dalam kegiatan pertumbuhan desa. PKK

sebagai gerakan yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai penggerak

(18)

2

dalam membangun, membina, dan membentuk keluarga guna mewujudkan

kesejahteraan keluarga.

Perempuan dalam isyarat kultur Jawa merupakan sangkan paraning dumadi

yang berarti tempat berasal dan berakhirnya kehidupan. Identitas perempuan

sebagai ibu, dipercaya mampu menjalankan proses sosialisasi terhadap anak-anak

tentang nilai-nilai kultural, kebenaran, hingga penghayatan atas rasa kemanusiaan.

Tumpuan ibu sebagai pengasuh, pendidik, dan penolong dipasangkan dengan

fungsi lainya sebagai istri. Sebagai seorang pendamping, perempuan juga

memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga relasinya

dengan suami (Asriani, 2010:1).

Menjadi perempuan memang bukan sebuah pilihan namun menjelma

sebagai seorang perempuan pilihan adalah suatu perjuangan.Meskipun

dihadapkan pada berbagai realitas yang dilematis, perempuan tetaplah seorang

perempuan yang memiliki kekayaan dalam berpikir dan ketahanan dalam

merasakan. Artinya, akan selalu ada nilai-nilai kebaikan yang ditawarkan dari

setiap tradisi agar perempuan dapat menjalankan perannya sesuai dengan

kesepakatan kultural tersebut, tentu saja melalui pemahamanya masing-masing.

Tradisi budaya di Jawa misalnya, perempuan identik dengan sosok yang penuh

kelembutan dan kasih sayang yang hadir sebagai pelipur lara disamping laki-laki

yang bertugas sebagai pengayom.Jika laki-laki bertugas sebagai pemimpin,

pelindung dan pengayom, maka kewajiban perempuan diletakkan dengan tiga

nilai kebaikan, yakni bertutur sapa dengan santun, pandai mengatur pakaian yang

(19)

3

maka, perempuan di percaya memiliki rasa yang kuat terhadap sesama terutama

pada keluarganya. Naluri inilah yang nantinya dijadikan bekal bagi perempuan

untuk merawat, membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Sebagai seorang ibu,

perempuan dituntut untuk menjadi seorang yang luluh yang berarti penyabar,

tidak keras kepala, menerima segala masalah dengan hati lapang. Perempuan,

sebagai ibu harus mampu momong, momor dan momot. Momong artinya

mengasuh, membimbing dan menjaga anak keturunan supaya selamat dalam

melewati fase-fase pertumbuhannya. Bagi masyarakat Jawa, kewibawaan seorang

ibu akan memancar kalau keluarga yang di asuh sejahtera, makmur dan bahagia.

Sedangkan momor merupakan representasi dari kepandaian seorang perempuan

dalam bergual dengan lingkungan yang terdiri dari bermacam-macam kelas sosial,

kegemaran, dan watak. Terakhir momot, seorang perempuan yang berjiwa momot

akan mampu menampung seluruh permasalahan keluarganya. Perempuan

memiliki hati yang kuat umtuk mendengar segala keluh kesah suami dan

anak-anaknya. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang istri dan ibu inilah yang

sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan rumah tangga (Asriani 2010:1).

Zaman kaum perempuan bergerak di Indonesia dibuka oleh pikiran Kartini.

Kegiatan Kartini pada awalnya menekankan pada pendidikan yang membuka

cakrawala kaum perempuan misalnya, memasak, merawat anak, melayani suami,

menjahit, dan lain-lain. Lebih jauh dari itu, Kartini memberikan pula kesadaran

yang belakangan disebut sebagai “emansipasi wanita”, bahwa kaum perempuan

sederajat dengan kaum laki-laki. Banyak sekali pemikiran modern yang hadir dari

(20)

4

gender di bidang pendidikan. Kartini menggambarkan kehidupan keluarganya dan

semua kekacauan yang terjadi di sekitar hidupnya, pingitan terjadi pada

gadis-gadis yang telah dijodohkan, kehidupan perempuan rumah tangga yang hanya

bermalas-malasan dan dibiarkan menjadi bodoh (tidak tahu apa-apa). Berbagai

pemikirannya yang dituangkan dalam surat-surat yang dikirimkan kepada

sahabatnya dari Belanda, Rosa Abendanon, salah satu suratnya yang berbunyi

sebagai berikut :

“ Dari perempuanlah manusia pertama kali menerima pendidikan... dan makin lama makin jelas bagiku bahwa pendidikan yang pertama kali itu bukan tanpa arti bagi seluruh kehidupan. Dan bagaimana ibu-ibu bumiputra dapat mendidik anak-anaknya jika mereka sendiri tidak berpendidikan?..bukan hanya untuk perempuan saja, tetapi untuk seluruh masyarakat indonesia, pengajaran kepada anak-anak perempuan akan merupakan rahmat.”

Kartini sangat menyadari, betapa kaum perempuan di negerinya sangat

inferior dan tertindas. Hal ini tertulis dalam sebagian besar suratnya yang berisi

gugutan maumpun keluhan terutama menyangkut budaya jawa yang dipandang

penghambat kemajuan perempuan. Kartini bercita-cita agar kedudukan

perempuan sama dengan kaum laki-laki, termasuk dalam hal memperoleh

kesempatan belajar dan menimba ilmu pengetahuan (Cora, 2008:66).

Seperti yang diungkapkan Mentri Pemberdayaan Perempuan dan

Pelindungan Anak Yohana Yembise dihari Kartini lalu, momen hari Kartini

adalah saat yang tepat untuk kita mengingat perjuangan perempuan dan pesan Ibu

Kartini tentang hak kesetaraan dengan laki-laki. Yohana mengatakan pada saat ini

sudah banyak sekali perempuan hebat yang lahir di Indonesia, namun tantangan

para perempuan bukan berarti selesai disini. Masih banyak sekali yang harus

(21)

5

masih mendiskriminasi perempuan. “Perempuan adalah tiang negara, maka akses

bagi perempuan untuk memenuhi haknya menjadi sangat penting, salah satunya

adalah pendidikan. Kita harus bersama-sama melindungi perempuan dari

kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Selamatkan satu perempuan sama

dengan menyelamatkan satu bangsa, selamatkan satu perempuan Indonesia sama

dengan menyelamatkan bangsa Indonesia. (jaringnews.com diakses 10 Oktober

2016)

Indonesia saat ini penduduknya 237.641.326 jiwa, dimana laki-laki

sebanyak 50,25% dan perempuan 49,75 %. Dengan jumlah perempuan yang

banyak ini maka, dibutuhkan potensi yang sangat strategis apabila perempuan

Indonesia punya SDM yang layak untuk diandalkan. Perempuan itu tangguh dan

kuat, dan ini dapat dilihat dari keseharianya dia mampu sebagai seorang istri

mengurusi suami dan anak-anaknya, juga mampu berkarya dan bekerja dimana

saja. Kondisi dan posisi perempuan di Indonesia masih jauh tertinggal

dibandingkan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain di bidang

sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan budaya. Fenomena di atas menunjukkan

perempuan masih menjadi kaum yang tertinggal sehingga persoalan

pemberdayaan perempuan memiliki bidang garapan yang luas. Salah satu bidang

yang menarik untuk dibahas adalah pemberdayaan ekonomi bagi perempuan.

Keberdayaan perempuan di bidang ekonomi adalah salah satu indikator

meningkatnya kesejahteraan. Saat perempuan menjadi kaum terdidik, mempunyai

(22)

6

pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan rumah tangga meningkat

(hhtp://www.bps.go.id).

Dengan jumlah penduduk perempuan yang besar itu perlu mendapat

perhatian yang sungguh-sungguh dalam arti kedudukan dan peranannya sebagai

subjek dan objek pembangunan perlu ditingkatkan lagi serta didaya gunakan agar

dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan bangsa dan negara.

Tetapi, kalau jumlahnya besar, sedangkan kualitasnya rendah, maka penduduk

perempuan akan menjadi beban pembangunan.

Dari hasil pengamatan awal yang dilakukan peneliti penduduk di

kelurahan lalang berjumlah 6061 jiwa, diantaranya 3272 laki-laki dan 2789

perempuan. Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa kenyataannya di kelurahan

lalang masih terdapat perempuan-perempuan yang tidak memiliki pekerjaan dan

lemah dalam pengetahuan sebanyak 1291 jiwa dari 2789 perempuan yang ada di

kelurahan lalang. Perempuan di kelurahan lalang menghabiskan waktunya hanya

di rumah saja, tanpa mengikuti kegiatan-kegiatan dari Kelurahan, Dinas Sosial,

maupun Dinas Pemberdayaan Perempuan. Kaum perempuan masih berfikir

bahwasannya wanita “tidak bisa bergerak bebas” maksudnya perempuan hanya di

rumah saja, mengurus suami dan anak, tidak boleh bekerja, padahal partisipasi

perempuan sangatlah berpengaruh dalam perkonomian keluarga, tanpa

menganggu kodradnya sebagai perempuan dan seorang ibu. Akan lebih baik

perempuan-perempuan di Indonesia menujukkan hasil potensi yang dimiliki dan

mengembangkannya dengan berbagai cara misalnya mengikuti

(23)

7

Perempuan perlu diberdayakan untuk mengubah kehidupan mereka dari

lemah pengetahuan menjadi luas wawasan, menggali potensi dan

mengembangkannya dengan berbagai program vocasional skill, sehingga

perempuan-perempuan mampu mensejahterakan keluarga mereka melalui

berbagai kegiatan pelatihan, seperti pelatihan keterampilan tata rias (Salon) .

Pelatihan tata rias yang diadakan dari TP PKK Kelurahan bertujuan untuk

membentuk, menyadarkan pola pikir masyarakat khususnya perempuan agar di

kelurahan mereka mengadakan kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk mengasah

bakat, menambah penghasilan, menambah wawasan, sehingga peran PKK dalam

memberdayakan masyarakat sangatlah penting.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis merasa ingin

mengetahui pemberdayaan perempuan yang dilakukan PKK untuk

mengembangkan bakat melalui pelatihan terutama pelatihan Tata Rias. Maka dari

itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang“Peranan Kader PKK Dalam Memberdayakan Perempuan Melalui Program Pelatihan Tata Rias di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi”.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk mempermudah penulis menganalisis hasil penelitian, maka peneliti

(24)

8

1.3 Rumusan Masalah

Secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Seberapa Besar Peranan Kader PKK Dalam Memberdayakan Perempuan Melalui Program Pelatihan Tata Rias di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Kader PKK Dalam

Memberdayakan Perempuan Melalui Program Pelatihan Tata Rias di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi?

1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara Konseptual Teoritis

a. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan konsep, teori dan

keilmuan pendidikan luar sekolah khususnya yang terkait dengan

pelatihan.

b. Sebagai pengembangan wawasan dan penguasaaan kognitif serta

memberikan informasi empirik mengenai keberhasilan hasil belajar

dalam pelatihan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian

usaha.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Bagi Program Studi, Pendidikan Luar sekolah dapat dijadikan sebagai

bahan atau referensi khususnya tentang Pemberdayaan Kesejahteraan

(25)

9

b. Bagi penyelengara program temuan ini dapat dijadikan umpan balik

untuk pengembangan lebih lanjut berhubungan dengan

penyelenggaraan program Vocasional Skill

c. Bagi diri penulis sangat bermanfaat sebagai pengalaman praktis dalam

mencoba mengaplikasikan cara berpikir sistematik dan realistik yang

dituangkan dalam tulisan.

d. Bagi pihak lain sebagai bahan kajian untuk meneliti lebih jauh

permasalahan yang berhubungan dengan Peranan Pemberdayaan

Kesejahteraan Keluarga dalam Pemberdayaan Perempuan Melalui

Program Vocasional Skill.

e. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(26)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bersarkan hasil penelitian peran kader PKK sebagai motivator di kelurahan

lalang 40 % ini dikategorikan kurang berperan, PKK berperan penting sebagai

motivator yang memotivasi, mengajak, mendukung, mensosialisasi masyarakat

khususnya perempuan agar masyarakat perempuan menjadi mandiri tanpa

melanggar kodradnya sebagai istri. Ketua PKK beserta anggota PKK gigih dalam

menjalankan aktifitas kegiatan-kegiatan PKK yang bermanfaat. Dalam hal

pemberian motivasi dalam Pemberdayaan Perempuan di Kelurahan Lalang bisa

dikatakan sudah baik. Walaupun ada beberapa anggota PKK yang tidak aktif atau

tidak berpartipasi dalam menjalankan tugasnya.

Dalam memfasilitator peran kader PKK di kelurahan lalang sebesar 57,3 %

ini dikategorikan berperan. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman,

yang memiliki kompetensi atau kecakapan subtantif dan teknis serta memiliki

keterampilan menerapkan sebagai teknik dan instrument untuk menunjang

evektifitas pelaksanaan tugas memandu masyarakat dan Pemerintah Desa. Dalam

melaksanakan tugas-tugasnya, PKK sudah melaksanakan tugasnya untuk

mendampingi dalam proses pelatihan.

Dalam pembinaan peran PKK di kelurahan lalang sebesar 69 %, ini

dikategorikan sangat berperan. Ketua PKK Kelurahan Lalang selalu

memperhatikan warganya dan berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang positif

(27)

75

serta memberi Pengetahuan berupa Pembinaan (Pendidikan dan Pelatihan) yang

sesuai kepada ibu-ibu Kelurahan Lalang beserta anggotanya. “Dalam kegiatan

pelatihan Ketua PKK mengingikan warganya lebih aktif, lebih kreatif, dan lebih

berinovasi lagi, agar warganya hidup lebih baik dari sebelumnya”.

B. SARAN

Semua kader PKK seharusnya selalu berperan untuk mendorong,

memdampingi, membina, merencanakan, menggerakkan, mengendalikan minat

perempuan di kelurahan lalang untuk mengikuti pelatihan tata rias, maka akan

memacu perempuan untuk berdaya dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan

kelurahan.

Adanya pengawasan dari Kelurahan atau Kecamatan untuk mengontrol

jalannya kegiatan pelatihan, aktif atau tidak pelatihan yang ada di Kelurahan

Lalang ini. Sehingga bisa maju untuk berbagai perlombaan kader PKK tingkat

kabupaten/ kota maupun provinsi.

Mengadakan hubungan kerja dengan salon-salon rias pengantin yang sudah

ada dan tempat magang untuk mendapatkan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan

hidup warga belajar itu sendiri.

(28)

76

LAMPIRAN

Pedoman Angket

A. Identitas

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Pekerjaan :

B. Pernyataan

Pernyataan berpedoman kepada peranan PKK yaitu :

1. Motivator

2. Fasilitasi

3. Pembinaan

Daftar pernyataan

1. Kader PKK mengrekrut masyarakat untuk mengikuti pelatihan tata rias

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

2. Kader PKK menggerakkan perempuan agar aktif mengikuti pelatihan

tata rias

a. Selalu c. Kadang-kadang

(29)

77

3. Kader PKK mengajak warga binaan untuk bersemangat dalam belajar

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Kader PKK mendorong minat warga belajar agar meningkatkan

keterampilan tata rias

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Kader PKK berperan aktif dalam kegiatan pelatihan tata rias

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

6. Kader PKK menjalin komunikasi dengan warga binaan dengan baik

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

7. Kader PKK bersosialisasi agar masyarakat ikut kegiatan pelatihan tata

rias

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Kader PKK membantu warga binaan dalam kegiatan pelatihan tata rias

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

9. Pelatihan tata rias dilakukan di tempat yang strategis

a. Selalu c. Kadang-kadang

(30)

78

10. Materi yang disampaikan mudah dipahami

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

11. Menerangkan materi dan praktek dengan rinci

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

12. Kader PKK mengayomi warga binaan ketika tidak memahami materi

ataupun praktek

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13. Kader PKK Mendampingi warga binaan ketika pelatihan tata rias

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

14. Kader PKK bertanggung jawab dalam pelatihan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

15. Kader PKK membentuk potensi warga binaan secara maksimal

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

16. Kader PKK sabar dalam menghadapi warga binaan

a. Selalu c. Kadang-kadang

(31)

79

17. Kader PKK berfikir ilmiah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

18. Kader PKK meningkatkan keterampilan warga binaan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

19. Kader PKK mengadakan pelatihan tata rias untuk meningkatkan taraf

hidup perempuan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

20. Kader PKK melakukan evaluasi dari kegiatan pelatihan tata rias

a. Selalu c. Kadang-kadang

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arivia, Gadis. 2005. Jurnal Perempuan. Jakarta : Yayasan Jurnal Perempuan.

Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pelatihan Keternagakerjaan; Pendekatan Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Haryono.2003. Pendidikan Perempuan Aset Bangsa. Jakarta : Yayasan Damandiri.

Haryono.2003. Memotong Rantai Kemiskinan. Jakarta : Yayasan Damandiri.

Mardikanto. 2013. Pemberdayaan Masyarakat. Bandung : Alfabeta.

Moleong. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Prijono, Onny, 1996. Pemberdayaan Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta : CSIS

Pudjiwati.1983. Peranan Wanita dalam Perkembangan Desa. Jakarta : Rajawali.

Sudirman. 2014. Manajemen Pelatihan. Medan : Unimed Press

Sudjana. 1991. Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Nusantara Press.

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Undang-Undang Dasar 1945

Yusnadi dan Silvia. 2014. Konsep Dasar, Sejarah, Dan Asas Pendidikan Luar Sekolah. Medan : Unimed Press

Zubaedi. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

(33)

Buku Induk Kelurahan Lalang 2014 diakses 15 Agustus 2016.

Bps.go.id diakses 15 Agustus 2016

Jurnal :

Imah Ni’mah. 2007. Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Keaksaraan Fungsional.

Lilik Aslichati, 2011. Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan.Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Maret 2011, 1-7

Putu Suadnyawati. 2010. Pemberdayaan Potensi Wanita di Pedesaan Miskin Kabupaten Lombok Barat.Ganec Swara Vol. 4 No.2, September 2010

Ramandita Shalfia.2013. Peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dalam Mendukung Program-Program Pemerintah Kota Bontang. eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 975-984.

Wahab, Rohmalina. 2012. Reformulasi inovasi kurikulum: Kajian life skill untuk mengantarkan peserta didik Menjadi warga negara yang sukses. TA’DIB, Vol. XVII, No. 02, Edisi Desember 2012.

Yuyarti, 2008. Penerapan kecakapan hidup (life skill) pada mata pelajaran Batik jumput di sekolah dasar.Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Vol.6 No.2 - Desember 2008

Skripsi :

(34)

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berfikir .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Če bi na večjih nadmorskih višinah na večjih strelnih razdaljah uporabljali enako korekcijo namerilnega kriţa strelnega daljnogleda in pri tem ne bi upoštevali zmanjšanja

Laboratorium bahasa IT Telkom masih menggunakan cara tradisional untuk proses administrasi laboratorium. Kegiatan administrasi tersebut antara lain seperti registrasi

Apakah peraturan bilik sains yang ditunjukkan dalam rajah di atasA. Beratur sebelum masuk ke

Tujuan penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan aplikasi sistem pakar berbasis web yang digunakan untuk mengelola aturan kondisi untuk memperoleh hasil

Lembaga kursus mobil adalah usaha yang membutuhkan sebuah manajemen yang mumpuni untuk pengolahan data khususnya dalam penyampaian informasi jadwal dan penagihan angsuran

Berdasarkan hasil perhitungan uji signifikansi korelasi (r y.12 ) dapat dinyatakan bahwa koefisien korelasi berpikir kreatif dan penguasaan diksi dengan kemampuan menulis

Berdasarkan temuan praktek yang peneliti dapat dari showroom putra jaya di Desa Gandusari adalah dari semua pekerja perantara/makelar mobil mereka belum mempunyai legalitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga lansia dalam pemenuhan gizi untuk pencegahan anemia di Dukuh Ngujung RT 2,3 RW 3 Desa Gandu Kepuh