• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL OBSERVASI LAPANGAN TERKAIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN HASIL OBSERVASI LAPANGAN TERKAIT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...i

BAB I PENDAHULUAN...2

1. Latar Belakang...2

2. Tujuan Penelitian...4

3. Kegunaan Penelitian...4

4. Waktu dan Tempat...4

5. Metode Pengumpulan Data...4

BAB II PEMBAHASAN...5

1. Profile Perusahaan...5

2. Hasil Penelitian/Observasi...7

BAB III PENUTUP...9

1. Kesimpulan...9

2. Saran...9

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Dewasa ini, dalam dunia perdagangan/perbisnisan yang semakin maju serta teknologi yang semakin canggih, persaingan akan semakin ketat dan semakin kuat, yang juga akan mempengaruhi reputasi/image serta eksistensi dari suatu perusahaan/produsen/pencipta dari sebuah barang/jasa yang di produksi dan di hasilkan yang merupakan sebuah karya atau produk unggulan. Sebuah perusahaan/produsen/pencipta dalam bidang barang dan atau jasa sangat membutuhkan reputasi yang baik. Reputasi/image dari sebuah perusahaan/produsen/pencipta merupakan sebuah hak atas kekayaan intelektual. Untuk menciptakan reputasi/image ini, mereka seringkali menghabiskan dana dan waktu yang relatif banyak, maka dari itu sebagai penghargaan atau sebagai bukti kepemilikan reputasi/image tersebut banyak perusahaan/produsen/pencipta melindunginya dengan cara mendaftarkan hasil produksi atau hasil ciptaannya, pendaftaran hasil produksi atau hasil ciptaan tersebut dinamakan perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual. Tidak jarang, objek-objek yang dilindungi oleh HKI selain merupakan produk yang menjadi unggulan bagi suatu perusahaan juga telah menjadi simbol bagi perusahaan yang bersangkutan. Dari hak kekayaan intelektual tersebut memberikan manfaat bagi perusahaan/produsen/pencipta terutama manfaat ekonomi.

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ini terdiri dari Hak Cipta dan Hak

Kekayaan Industri, dalam Hak Kekayaan Industri ini salah satunya ada Merek.

Mengenai Merek in diatur dalam peraturan perundang-undangan Indonesia yakni

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001. Merek merupakan salah satu wujud

karya intelektual. yang digunakan untuk membedakan barang dan jasa yang

diproduksi oleh suatu perusahaan dengan maksud untuk menunjukan ciri dan asal

(3)

Dalam perdagangan barang atau jasa, merek sebagai salah satu bentuk

karya intelektual memiliki peranan penting bagi kelancaran dan peningkatan

perdagangan barang atau jasa. Merek memiliki nilai yang strategis dan penting

baik bagi produsen maupun konsumen. Bagi produsen, merek selain untuk

membedakan produknya dengan produk perusahaan lain yang sejenis, juga

dimaksudkan untuk membangun citra perusahaan dalam pemasaran. Bagi

konsumen, merek selain mempermudah pengindentifikasian juga menjadi simbol

harga diri. Masyarakat yang sudah terbiasa dengan pilihan barang dari merek

tertentu, cenderung untuk menggunakan barang dengan merek tersebut seterusnya

dengan berbagai alasan seperti karena sudah mengenal lama, terpercaya kualitas

produknya, dan lain–lain sehingga fungsi merek sebagai jaminan kualitas semakin

nyata.

Merek terdiri dari merek dagang, dimana merek ini digunakan untuk barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau perusahaan dan ada juga merek jasa, dimana merek ini digunakan untuk jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau perusahaan. Fungsi dari merek ini ada 3 yaitu ; sebagai fungsi indikator sumber, artinya merek berfungsi untuk menunjukkan bahwa suatu produk bersumber secara sah pada suatu unit usaha yg karenanya juga berfungsi untuk memberikan indikasi bahwa produk itu dibuat secara profesional; fungsi indikator kualitas, artinya merek berfungsi sebagai jaminan kualitas khususnya dalam kaitan dengan produk-produk bergengsi; dan fungsi sugestif, artinya merek memberikan kesan akan menjadi kolektor produk tersebut.

(4)

2. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari observasi ini yakni diantaranya :

1. Untuk mendapatkan informasi mengenai profile dari perusahaan kecap Cap Matahari yang berada di daerah Pagongan Kota Cirebon.

2. Untuk mendapatkan informasi mengenai perlindungan HAKI dari perusahaan kecap tersebut.

3. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan produsen perusahaan kecap Cap Matahari mengenai HAKI. Hukum dan praktisi dapat menjadikan penelitian ini menjadi bahan pertimbangan untuk menyelesaikan permasalahan HKI serta dapat memberikan gambaran nyata di lapangan tentang HKI.

4. Waktu dan Tempat

Observasi ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 15 Juni 2017, bertempat di Jalan Pagongan Belakang Rumah No. 66 Cirebon.

5. Metode Pengumpulan Data

(5)

BAB II PEMBAHASAN 1. Profile Perusahaan

Perusahaan Kecap Cap Matahari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang yang beralamat di Jalan Pagongan Belakang Rumah No. 66 Cirebon. Perusahaan Kecap Cap Matahari berdiri sejak tahun 1967 oleh Ibu Mimin. Untuk nama kecap Cap Matahari sendiri tidak ada arti khusus mengenai nama tersebut, tetapi itu hanya spontanitas dari sang pendiri untuk memberi nama kecap tersebut. Kecap Cap Matahari ini bisa dibilang perusahaan kecap yang cukup sudah tua yang ada di Kota Cirebon. Kepemilikan dari perusahaan kecap Cap Matahari ini secara turun temurun, artinya pemilik dari perusahaan kecap ini tidak akan dimiliki oleh orang lain selain anak cucu dan turunan dari pendiri perusahaan ini. Pemasaran dari kecap Cap Matahari ini hanya meliputi wilayah Cirebon saja, kecap ini biasa digunakan oleh pedagang makanan seperti Nasi Lengko salah satunya.

Kecap Cap Matahari ini masih eksis sampai saat ini, karena mereka menjual kecap tersebut dengan harga Rp. 12.000,-/Botol yang di bilang standar murah meriah dan mereka mempertahankan kualitas rasa dari kecap tersebut. Perusahaan kecap Cap Matahari dalam memproduksi barang dagangannya tersebut masih menggunakan cara yang tradisional, yaitu dengan menggunakan kayu bakar dan alat produksinya pun berupa bak semen yang di plester dengan dibawahnya di bolongi untuk menyimpan kayu bakar, tidak ada mesin sama sekali di dalam perusahaan tersebut. Dalam sehari perusahaan ini mampu memproduksi sebanyak 50 krat kecap, tetapi perusahaan ini tidak setiap hari memproduksi kecap tersebut, hanya apabila ada pesanan dan stok barang sudah sedikit.

(6)

Merek dari kecap Cap Matahari ini sudah merupakan Hak Milik turun temurun dari pendiri perusahaan kecap Cap Matahari. Dimana merek tersebut sudah di daftarkan dan di lindungi sebagai Hak Kekayaan Intelektual. Perusahaan kecap Cap Matahari ini mendaftarkan merek dagang sejak perusahaan berdiri, sekitar 50 tahun yang lalu. Kecap Cap Matahari ini juga sudah diuji laboratorium oleh Dinas Kesehatan dan mendapatkan sertifikat Depkes RI P-IRT, BPOM dan sertifikat Halal dari MUI. Sehingga konsumen tidak meragukan lagi mengenai kualitas dari kecap Cap Matahari ini. Pemilik perusahaan kecap Cap Matahari saat ini bernama Bapak Iis, beliau merupakan turunan ketiga dari pemilik perusahaan kecap Cap Matahari sebelumnya.

(7)

2. Hasil Penelitian/Observasi

Dari hasil penelitian kami ke perusahaan kecap Cap Matahari seperti halnya tujuan dari penelitian ini, kami mendapatkan informasi mengenai profile dari perusahaan kecap Cap Matahari yang sudah berdiri sejak tahun 1967 sampai saat ini, terhitung kurang lebih sudah berdiri selama 50 tahun, mendapat informasi mengenai sejarah bedirinya perusahaan kecap Cap Matahari, mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kecap Cap Matahari dan cara produksi kecap Cap Matahari, juga mengenai pendapatan perusahaan kecap Cap Matahari selama produksi.

Kami juga mendapatkan informasi mengenai kepatuhan perlindungan HKI dari perusahaan kecap ini, yaitu dengan mendaftarkan merek yang mereka pakai yaitu Cap Matahari. Dimana Cap Matahari merupakan hak merek yang menjadi hak milik perusahaan kecap tersebut yang sudah di daftarkan sejak mula berdirinya perusahaan kecap ini sekitar kurang lebih 50 tahun oleh pemilik awal perusahaan kecap Cap Matahari. Dibuktikan dengan sertifikat yang diberi Nomor Merek IDM000132270. Kecap Cap Matahari juga sudah melakukan uji laboratorium oleh Dinas Kesehatan dan MUI sehingga mereka memiliki sertifikat Depkes RI P-IRT No 1113274010039-18, BPOM No 519/010/ BDKT dan halal dari MUI. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga sudah legal, artinya perusahaan ini sudah memenuhi syarat-syarat mengenai perizinan dan lain-lain. Sehingga perusahaan kecap Cap Matahari yang berada di Jalan Pagongan ini sudah terdaftar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Cirebon sejak perusahaan tersebut berdiri. Tetapi kami tidak dapat melihat langsung bukti dari kepatuhan perusahaan kecap ini dalam perlindungan HKI, dikarenakan pemilik saat ini yaitu Bapak Iis tidak membawa bukti dokumen-dokumen tersebut yang beliau simpan di rumahnya.

(8)

pemikat kepada konsumen supaya mereka lebih mudah mengenal dan mengingat produk yang mereka konsumsi. Maka dari itu, perusahaan kecap Cap Matahari ini tetap mempertahankan kualitas rasa dan harga supaya barang dagangan tersebut tetap eksis dan laku di pasaran, walaupun banyak kecap-kecap lain yang harganya lebih murah.

Menurut pemilik yang saat ini, pendaftaran merek dagang sangatlah penting, karena apabila suatu merek dagang dan sebuah perusahaan tidak didaftarkan bisa saja perusahaan tersebut ditutup tidak boleh produksi karena dianggap ilegal, karena seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek bahwa Merek wajib di daftarkan. Itulah yang menjadi alasan yang sangat utama yang dikatakan oleh pemilik perusahaan ini sebagai akibat dari tidak mendaftarkan merek yang dimilikinya. Akibat lain dari tidak dilakukan pendaftaran merek yaitu akan terjadinya kerugian apabila ada kesamaan merek yang digunakan dengan perusahaan lain. Dan itulah hal yang penting bagi seorang pelaku usaha untuk mendaftarkan mereknya dan menguji laboratorium hasil produksinya sehingga tidak ada lagi keraguan bagi konsumen untuk mengkonsumsi barang tersebut.

Kami juga menanyakan pendapat mengenai perlindungan HKI, bahwa menurut bapak Iis pemilik perusahaan kecap Cap Matahari, perlindungan HKI merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan atau seorang produsen ataupun seorang pencipta terhadap hasil produksi dan hasil ciptaan yang berasal dari akal pikiran manusia dan yang merupakan hak kekayaan yang dapat diwarisi serta memiliki nilai ekonomis yang sangat besar dan menjaga reputasi/image dari produk atau karya, dimana hal tersebut merupakan fungsi dari perlindungan HKI yang sangat diharapkan oleh banyak orang.

(9)

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual memberikan manfaat yang sangat besar bagi perusahaan/produsen/pencipta terhadap hasil produksi dan hasil ciptaan dan juga menghasilkan nilai ekonomis yang sebanding dengan hasil produksi dan hasil ciptaan yang dimiliki. Pendaftarakan dari Hak Kekayaan Intelektual merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh pelaku usaha, terutama mengenai Merek dagang atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan ataupun produsen. Dimana tujuan dari pendaftaraan merek tersebut ialah untuk melindungi hasil produksi dan merek yang di miliki, supaya merek tersebut tidak digunakan orang lain. Merek yang digunakan juga harus memiliki daya pembeda sehingga tidak akan ada plagiat atau kesamaan terhadap merek dan tidak akan terjadi kerugian bagi suatu perusahaan/produsen/pencipta.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Perusahaan Kecap Cap Matahari yang berada di Jalan Pagongan Cirebon yang sudah berdiri sejak tahun 1967 sampai saat ini bisa bertahan selama 50 tahun di tengah persaingan usaha yang semakin kuat tetapi mereka bisa mempertahankan produksinya tersebut dan merek yang mereka gunakan juga tidak ada yang menyamainya, serta mereka mampu mempertahankan kualitas produk sehingga tidak meragukan konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk kecap Cap Matahari.

2. Saran

(10)

LAMPIRAN

(11)
(12)

Gula Merah : Bahan Pokok Kecap Cap Matahari

(13)
(14)

Referensi

Dokumen terkait

 Hasil penelitian dari Wibowo dan Yuwono menunjukkan bahwa faktor-faktor pendukung yang juga bersifat menguatkan dan faktor-faktor penghambat yang juga

Sebanyak 100 sampel resep yang diamati pada masing-masing kelompok didapatkan hasil yang penulisan resep sesuai dengan formularium yaitu 97,4% (kelompok

Sedangkan, Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer dengan bantuan bahasa pemograman tertentu

Soetrisno (1995) memberikan beberapa syarat untuk mengembangkan sistem pembagunan yang partisipatif, yaitu : (1) Mendorong timbulnya pemikiran kreatif, baik dimasyarakat

Hambatan eksternalnya yaitu Kurangnya kepedulian masyarakat untuk bekerjasama dengan kepolisian dalam mengungkap tindak pidana perjudian. Penegakan hukum yang berasal dari

kendaraan yang digunakan oleh anggota Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dalam melakukan operasi adalah milik pribadi. Selain itu peralatan yang dimiliki oleh Kepolisian

Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung kepada responden berkenaan dengan permasalahan penelitian ini, caranya dengan mendatang langsung responden

Deleuze dengan etika sinematika yang ditawarkannya memberikan tawaran pula bagi film sebagai salah satu produk desain untuk mempertimbangkan representasi perempuan dalam