• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - BAB III"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (class action research). Penelitian ini bermaksud memecahkan

masalah yang ditemui dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga

termasuk penelitian deskriptif yaitu menggambarkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai.

Terdapat empat macam bentuk penelitian tindakan, yaitu: (1)

penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif,

(3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian tindakan sosial

eksperimental.1 Dari empat penelitian tersebut, penelitian ini termasuk dalam

penelitian tindakan guru sebagai peneliti.

Keempat bentuk penelitian tindakan tersebut di atas, ada persamaan

dan perbedaannya. Ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada:2 (1) tujuan

utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti

1

Sukidin dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas (Surabaya: Insan Cendekia, 2002), h. 54.

2

(2)

dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan penelitian,

dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah.

Penelitian ini memilih bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru

sangat berperan dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini,

tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan

praktik-praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung

secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan

sangat kecil.

Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang

berkesinambungan. Kemmis dan Taggart menyatakan bahwa model

penelitian tindakan adalah berbentuk spiral.3 Tahapan penelitian tindakan

pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan

refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan

kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

B. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam

melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.

3

(3)

Penelitian ini bertempat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model

Manado, tepatnya di Jalan Hasanudin 14 Kelurahan Islam Kecamatan

Tuminting Kota Manado Propinsi Sulawesi Utara.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau

saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada

semester ganjil sampai semester genap tahun pelajaran 2015/2016

atau tepatnya pada bulan September 2015 sampai dengan Mei 2016

3. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas X Jurusan MIPA

Tahun Pelajaran 2015/2016 yang keseluruhan berjumlah 161 siswa.

Kelas X MIPA dijadikan subyek karena pada kelas ini kurikulum

2013 sudah diterapkan dalam pembelajaran. Selain itu, kelas ini

merupakan tempat dimana peneliti mengajar.

Adapun materi yang menjadi subyek penelitian tindakan kelas

ini berkaitan dengan kompetensi dasar pada semester ganjil yaitu

tentang konsep Fiqh dan ibadah dalam Islam; penyelenggaraan

jenazah; zakat; haji dan umrah; serta qurban dan akikah menjadi

(4)

C. Desain Tindakan

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi

di kelas atau sekelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan

pada masyarakat yang bersangkutan.4 Sehingga penelitian ini merupakan

penelitian yang lebih dekat dengan penelitian kualitatif naturalistik.5 Ciri atau

karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi6 dan

kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran; adanya

langkah berfikir reflektif (reflective thinking) baik sesudah maupun sebelum

tindakan dilakukan; persoalan yang dipecahkan merupakan persoalah praktis

yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari; adanya perlakuan

(treathment) berupa tindakan terencana untuk memecahkan masalah dan

meningkatkan kualitas. 7

Penelitian tindakan kelas adalah satu strategi pemecahan masalah

yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan

inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan

masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut

dapat saling mendukung satu sama lain.

4

Ibid. , h. 129. 5

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan Pengembangannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 17

6

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Sebagai Pengembangan Profesi Guru (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 56

7

(5)

Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa

prinsip sebagai berikut:8

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu

benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu

ditangani serta dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk

melakukan perubahan.

2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang

dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan

utama.

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya

terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana

dan tenaga.

4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap

langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang

berminat terhadap penelitian dapat mengecek setiap hipotesis dan

pembuktiannya.

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan

yang berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan

perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti

tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu.

8

(6)

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,

maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan

Taggart,9 yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang

berikutnya. Setiap siklus meliputi Planning (rencana), Action (tindakan),

Observation (pengamatan), dan Reflection (refleksi). Langkah pada siklus

berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,

dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan

yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap

penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. 3 Alur PTK menurut Kemmis dan Taggart

(7)

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pengajaran

kontekstual model pengajaran berbasis masalah.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar

pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada

siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam tiga siklus, yaitu siklus 1, 2, dan

seterusnya, dimana masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur

kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang

diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Siklus ini

berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan

(8)

Langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan dengan tahap-tahap:

1. Perencanaan

a. Merancang konsep kegiatan bersama dengan menjelaskan tahapan

pelaksanaan dalam metode Jigsaw

b. Menjelaskan sarana, keadaan pembelajaran untuk pelaksanaan

metode Jigsaw

c. Melihat kesiapan guru dalam menyiapkan pembelajaran baik

pembelajaran yang menggunakan metode konvensional maupun

metode Jigsaw

d. Menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa

2. Pelaksanaan

Peneliti mengamati guru dan siswa dalam melakukan tahap-tahap

aktivitas dalam proses pembelajaran sub konsep fikih dan ibadah dalam

Islam; pengurusan jenazah; zakat; haji dan umrah dan; qurban dan akikah

dengan menggunakan metode Jigsaw dan metode konvensional. Dalam

penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan subyek penelitian

adalah dengan memilih kelas yang dirasa cocok untuk penelitian. Yang

menjadi subyek penelitian adalah kelas X keseluruhannya adalah jurusan

MIPA. Dibagi dalam 2 kelas yang sebagai kelompok yang menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan 2 kelas sebagai kelompok yang

(9)

3. Observasi

Menganalisis hasil tes, wawancara, hasil observasi, dan tugas

4. Refleksi

a. Setelah analisis data didapatkan indikator kinerja ketuntasan belajar

dan indikator tingkat keaktifan siswa dapat diketahui apakah sudah

tercapai atau belum dan faktor-faktor kendala yang terjadi baik dari

faktor guru ataupun siswanya.

b. Pengambilan data diperoleh dengan metode tes/evaluasi, wawancara,

dan observasi.

c. Data yang diperoleh dengan metode tes adalah hasil belajar siswa

setelah pembelajaran dilakukan.

e. Data yang diperoleh dengan metode wawancara adalah tanggapan

guru dalam menggunakan metode Jigsaw dan tanggapan siswa

setelah pembelajaran dengan metode Jigsaw

f. Data yang diambil dengan metode observasi adalah aktivitas guru dan

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

D. Teknik Pengumpul Data

Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang

fungsinya adalah: (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah

menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu, (2) untuk

(10)

suatu nilai.10 Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa secara individual maupun secara klasikal. Di samping itu untuk

mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat

dilihat dimana kelemahannya, khususnya pada bagian mana tujuan

pembelajaran yang belum tercapai.

Adapun teknik pengumpulan data

1. Teknik Observasi

Untuk memperkuat data yang dikumpulkan maka digunakan

metode observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh teman sejawat untuk

mengetahui dan merekam aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar

mengajar.

Pada penelitian ini, teknik observasi partisipatif merupakan metode

yang digunakan peneliti. Observasi partisipatif yaitu dimana peneliti juga

berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. Dengan demikian, peneliti

mendapat dua keuntungan. Petama, kehadirannya tidak dianggap sebagai

orang asing tetapi menjadi kawan yang terlibat secara aktif dan dipercaya

responden. Kedua, atas dasar pengalamannya mereka juga dapat

memberikan data atau informasi yang muncul dalam setting penelitian.

10

(11)

Ketika dengan mengerjakan secara nyata yaitu bereinterksi dengan para

siswa, peneliti dapat menjadi nara sumber informasi dengan para siswa.11

Salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti

adalah observasi yaitu dengan menggunakan pengamatan terhadap obyek

penelitian. Observasi lakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Observasi langsung yaitu dimana peneliti mengadakan pengamatan secara

langsung terhadap situasi dan gejala-gejala subjek yang diselidiki di

lapangan, baik pengamatan itu dilakukan dalam situasi yang sebenarnya

maupun dalam situasi buatan yang secara khusus telah dikondisikan.

Sedangkan observasi tidak langsung yaitu dengan mengadakan

pengamatan terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki.12 Dengan

metode observasi diharapkan mampu mengungkap gejala terhadap

fenomena sebanyak mungkin mengenai apa yang diteliti karena, dengan

menggunakan metode ini peneliti langsung mengamati kondisi yang

sebenarnya di lapangan.

Penulis dalam hal ini menggunakan teknik observasi langsung

(direct observation), yakni observasi yang dilakukan terhadap guru dan

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran Fiqh. Adapun obyek penelitian

adalah peserta didik, guru, dan proses pembelajaran Fiqih serta

lingkungan Madrasah Aliyah Negeri Model Manado.

11

Sukardi, op. cit. , hal. 110-111 12

(12)

Menurut Suharsimi bahwa pada tahapan observasi, peneliti yang

melakukan pengamatan dan mencatat semua yang hal yang diperlukan

dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Data yang

dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai

tugas dan lain-lain) atau data kualitatif (yang menggambarkan keaktifan

siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan dan lain-lain.13

Data-data yang diperoleh melalui observasi adalah proses

pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw dan metode

konvensional pada bidang studi Fiqih dan seberapa jauh evaluasi yang

telah dilakukan dan bagaimana perbedaan hasil pembelajarannya.

2. Teknik Wawancara

Metode ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin mengetahui lebih mendalam tentang obyek yang akan diteliti.

Meleong mendefenisikan wawancara adalah kegiatan percakapan

dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu

pewawancara dan yang diwawancarai. 14 Wawancara dalam penelitian

tindakan kelas bertujuan agar mereka dapat menakar pemahaman

sesama guru, siswa dan orang yang mengalami langsung proses

penelitian.

13

Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 78.

14

(13)

Susan Stainback dalam Sugiono mengemukakan bahwa dengan

wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam

tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang

terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Metode ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui informasi secara detail dan

mendalam dari informan terhadap fokus masalah yang diteliti.15 Untuk

membantu peneliti dalam melakukan interview, agar dapat berlangsung

secara sistematis dan substanstif, maka akan dibuat pedoman interview

atau wawancara dalam bentuk semi structured.16

Tahap mula-mula interview yaitu menanyakan serentetan

pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam

dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Jawaban yang diperoleh

biasanya meliputi semua masalah penelitian dengan keterangan yang

lengkap dan mendalam.

Dalam wawancara ini peneliti berusaha agar tetap efektif sehingga

data yang diperoleh benar-benar valid sebagaimana yang dikemukakan

oleh Sukardi yaitu:

15

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 318.

16

(14)

a. Berusaha menjaga situasi alami, yaitu situasi dimana orang-orang atau

responden berkomunikasi dengan orang lain tentang hal-hal penting

maupun hal biasa.

b. Menerima informasi apapun yang berasal dari responden tanpa

melakukan penilaian dan penghakiman terhadap responden.

c. Bersikap sabar, tidak memotong percakapan meskipun responden

menyimpang dari topik yang ditanyakan.

d. Memberikan perhatian khusus kepada responden yang memberikan

informasi dengan percakapan yang panjang, mengalir dari mereka

e. Berperilaku sensitif terhadap kata-kata, sikap dan tindakan peneliti

dalam pertemuan maupun ketika bertatap muka dengan responden. 17

Wawancara ini dilakukan kepada guru lain terkait untuk mengetahui

komponen-komponen pembelajaran yang berkaitan pembelajaran fiqih

melalui strategi Model Jigsaw, yaitu silabus, program tahunan, program

semester, rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

pembelajaran dan perangkat-perangkat lain yang berhubungan dengan

pembelajaran.

Selain itu wawancara dilakukan terhadap siswa dalam rangka

mengungkapkan tentang motivasi mereka terhadap pelajaran fiqih.

17

(15)

Adapun yang menjadi fokus wawancara terhadap siswa diantaranya

adalah:

a. Bagaimana motivasi siswa baik secara internal maupun eksternal

dalam belajar Fiqh.

b. Hambatan atau gangguan dalam motivasi

c. Faktor apa saja yang menyebabkan siswa termotivasi dalam belajar

Fiqh.

3. Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan instrumen di dalam teknik

komunikasi tidak langsung. Dengan instrumen atau alat inii data yang

dapat dihimpun bersifat informatif dengan atau tanpa penjelasan atau

interpretasi berupa pendapat, buah pikiran, penilaian, ungkapan

perasaan, dan lain-lain. Indikator untuk angket atau kuesioner

dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali. Kuesioner atau

angket sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden. Berkaitan dengan

itu hal itu kuesioner atau angket dapat disebut juga sebagai wawancara

tertulis.18

18

(16)

Dalam realitasnya wawancara dan angket merupakan instrument

penelitian yang paling efektif untuk memperoleh data atau informasi dari

responden tentang suatu masalah atau topic penelitian.

Responden merupakan sumber data yang paling mengetahui

tentang dirinya sendiri atau suatu yang ada hubungannya dengan dirinya.

Data yang diketahuinya tidak dapat diamati dan tidak dapat diungkapkan

dengan alat lain karena berbentuk informasi berupa tanggapan, pendapat,

perasaan, keyakinan, cita-cita, pengalaman, motivasi dan lain

sebagainya.19

Data yang ingin diambil dari penyebaran angket ini adalah terkait

dengan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan metode

pembelajan Jigsaw maupun metode pembelajaran konvesional.

4. Teknik Dokumentasi

Sumber informasi dokumentasi memiliki objektifitas yang tinggi

memberikan informasi kepada guru sebagai tim peneliti. Informasi dari

sumber dokumen sekolah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

dokumen resmi dan catatan pribadi.20 Dokumen resmi yaitu:

undang-undang dan peraturan pemerintah yang relevan, keputusan presiden,

keputusan menteri, laporan atau catatan pertemuan sekolah, silabus dan

19

Ibid, h. 174 20

(17)

skema kerja, tes evaluasi yang digunakan serta hasilnya dan tulisan hasil

pertemuan antar guru.

Dokumentasi tidak resmi diantaranya memo pimpinan sekolah,

catatan harian guru, lembar kerja, bab yang berisi materi pembelajaran yang

dianjurkan guru maupun yang berasal dari buku-buku teks dan sampel dari

pekerjaan siswa.

Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak

begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih

tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan

benda hidup tetapi benda mati. Dokumentasi berasal dari kata dokumen,

yang artinya barang-barang tertulis. Metode dokumentasi berarti cara

mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada seperti

hasil evaluasi sebelum dan setelah pembelajaran.21

21

(18)

Skema prosedur penelitian diperlihatkan oleh gambar dibawah

ini:

Gambar 1: Skema prosedur penelitian

E. Sumber Data Penelitian

Data adalah sebagai fakta atau informasi yang diperoleh dari yang

didengar, diamati, dirasakan dan dipikirkan si peneliti dari aktivitas dan

tempat yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini adalah peserta didik

dalam proses pembelajaran, sedangkan data sekunder meliputi dokumen-Data tes awal (Pratest) siswa

kelas X MIPA MAN Model Manado

Kelas JIGSAW Kelas Konvensional

Hasil Penelitian 1

Analisis hasil belajar dan motivasi

Hasil Penelitian 1

Pelaksanaan JIGSAW

Pelaksanaan Konvensional

Posttest Posttest

(19)

dokumen pembelajaran guru dan catatan penilaian peserta didik

mengenai proses pembelajaran guru Fiqih.

F. Analisis Data dan Refleksi Data

Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul

sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan, maka digunakan analisis data kuantitatif

(angka-angka) dan pada metode observasi digunakan data kualitatif. Cara

penghitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses

belajar mengajar sebagai berikut.

1. Merekapitulasi hasil tes

2. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk

masing-masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan

belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian

yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan

nilai minimal (KKM) 2,67 sedangkan secara klasikal dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa yang tuntas secara individu

mencapai 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama

dengan 65%.

Tes setiap siklus dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

(20)

Nilai yang diperoleh siswa atau ketuntasan individual dihitung

Ketuntasan belajar secara klasikal dihitung menggunakan rumus

persentase:

Ketuntasan belajar seluruh siswa jika target nilai rata-rata

mencapai 2. 67 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 85% atau

lebih dari jumlah seluruh siswa di dalam kelas.

3. Menganalisa hasil observasi yang dilakukan oleh guru sendiri

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

G. Indikator Keberhasilan Tindakan

Indikator Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Keberhasilan penelitian ini dilihat dari adanya peningkatan

rata-rata skor siswa pada kedua siklus yang akan terlihat dari hasil

evaluasi ketuntasan belajar siswa tercapai jika > 85% siswa

(21)

2. Keberhasilan penelitian ini dilihat dari adanya motivasi belajar

siswa dalam proses pembelajaran melalui model Jigsaw yang akan

terlihat dari hasil observasi.

Dalam penelitian ini akan dibahas metode penentuan objek penelitian,

metode pengumpulan data serta analisis data.

H. Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hampir

sejenis dengan metode eksperimen. Metode eksperimen adalah merupakan

salah satu metode yang paling tepat untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkannya. 22 Desain perlakuan yang akan dilakukan dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

- Kelompok Tindakan Penelitian Kelas (PTK)

- Guru menerangkan konsep pembelajaran

- Guru membagi siswa dalam kelompok asal dan kelompok ahli

- Siswa telah bergabung bersama kelompok ahli masing-masing untuk

membahas dan mengerjakan latihan sub pokok bahasan yang menjadi

bagiannya

 Klm Ahli 1

 Klm Ahli 2

 Klm Ahli 3

22

(22)

 Klm Ahli 4

 Klm Ahli 5

- Setelah selesai melakukan pembahasan maka kembali kelompok asal

dan bergantian mengajarkan kepada anggota kelompoknya sesuai

dengan pokok bahasan yang dipelajari

- Guru memberi tugas dan latihan soal untuk dibahas dalam kelompok

Klm Asal 1 Klm Asal 2 Klm Asal 3 Klm Asal 4 Klm Asal 5

- Guru mengumpulkan tugas siswa dan memberi kunci jawaban soal

latihan

- Guru memberikan soal mandiri

- Guru melakukan evaluasi

- Guru menghitung skor individu

Gambar

Gambar 1. 3 Alur PTK menurut Kemmis dan Taggart Observasi
Gambar 1: Skema prosedur penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang mengikuti strategi metakoginitif pemecahan masalah dengan siswa

Sebuah merek yang kuat membuat pelanggan merasa lebih puas dengan pembelian mereka, memberikan manfaat dan ikatan emosional (untuk produk perawatan pribadi).. Kualitas

Mızrak (çekirdek) Bölgesi: Bu bölgede hiçbir reaksiyon olmaz C2H2+O2 karışımı alevlenme sıcaklığının altındadır. Normal Alevdeki Bölgeler.. Oksi-asetilen alevin

TURUM: 1- Yaşam, ömür 2- Sükunet, durgunluk TURUMTAY: 1- Turum/Tay 2- Doğan türü, avcı bir kuş TURUŞKAN: Dayanıklı, metanetli, dirençli, uzun ömürlü TURUT: 1- Yer,

Penelitian yang dilakukan di kawasan konservasi di Hulu DAS Citarum bertujuan untuk: (1) mengevaluasi pelaksanaan konservasi lahan di Hulu DAS Citarum (2) menganalisis

bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Penerima dan Besaran Alokasi untuk Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah

Untuk mencapai produksi yang tinggi pada tanaman padi, dapat dilakukan dengan menentukan dosis pupuk sesuai dengan target produksi, maka digunakan perhitungan

Seiring dengan pertumbuhan teknologi maka semakin meningkat pula kebutuhan akan penggunaan polyol terutama dalam industri polimer, namun pada tahun terakhir ini jumlah