Fakultas Ilmu Komputer
2584
Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Niat Penggunaan
E-Commerce
XYZ Menggunakan Model UTAUT
(
Unified Theory Acceptance and Use Of Technology
)
Rizki Nanda Mustaqim1, Ari Kusyanti2, Himawat Aryadita3Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin banyak dan semakin popular dikalangan masyarakat. Hal ini didorong oleh meningkatnya jumlah perusahaan yang menyediakan bisnis untuk layanan e-commerce bagi konsumen (bisnis transaksi elektronik antara perusahaan dan konsumen sebagai pembeli). E-commerce XYZ merupakan salah satu e-commerce dibidang fashion yang popular dikalangan remaja. Model Unified Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT) merupakan model yang menunjukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi niat untuk menggunakan teknologi tertentu (e-commerce). Pada penelitian ini mengusulkan 3 variabel inti dari model UTAUT, yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, yang akan dipengaruhnya terhadap variabel dependen niat atau behavioral intention. Model tersebut didapatkan dari penelitian sebelumnya. Teknik analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah hanya faktor social influence yang berpengaruh terhadap niat seseorang dalam menggunakan e-commerce XYZ, sedangkan faktor performance expectancy dan effort expectancy tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap behavioral intention.
Kata kunci: E-commerce XYZ, Analisis Regresi Linier Berganda, Unified Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT)
Abstract
The development of e-commerce in Indonesia more and more popular among the community. This is driven by the growing number of companies that provide businesses for e-commerce services to consumers (the business of electronic transactions between companies and consumers as buyers). XYZ E-commerce is one of the e-commerce in the field of popular fashion among teenagers. Model Unified Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT) is a model that shows the factors that can affect the intention to use a particular technology (e-commerce). This research proposes 3 core variables of UTAUT model, that is performance expectancy, effort expectancy, social influence, which will be influenced to intention dependent variable or behavioral intention. The model was obtained from previous research. Data analysis technique is done by using multiple linear regression analysis. The result of this research is only social influence factor that influence to one's intention in using XYZ e-commerce, while the factor of expectancy and effort expectancy do not have significant influence toward behavioral intention.
Keywords: E-commerce XYZ, Multiple Linear Regression Analysis, Unified Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT)
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk yang semakin antusias akan kemajuan teknologi, hal ini mendorong bertambahnya pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan data hasil survey Asosiasi
Kenaikan jumlah pengguna internet tersebut juga berimbas pada pengguna e-commerce yang kian banyak. Perkembangan e-commerce di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) konten yang sering dikunjungi pengguna internet di Indonesia yaitu online shop atau e-commerce sebesar 62% dibanding dengan konten yang lain (APJII, 2016).
E-commerce semakin banyak dan semakin popular dikalangan masyarakat karena berkembangnya jumlah perusahaan yang menyediakan bisnis untuk layanan e-commerce bagi konsumen (bisnis transaksi elektronik antara perusahaan dan konsumen sebagai pembeli). Saat ini setidaknya terdapat 4 model bisnis online yang paling popular seperti toko online, iklan baris, marketplace dan model kupon diskon dari budaya Amerika Serikat (Marketeers, 2013). Bisinis belanja online merupakan sektor yang dinamis, kompleks dan kompetitif dimana perusahaan menyediakan berbagai produk dan layanan untuk pembeli melalui internet (Altıntaş et al., 2010). Heinemann dan Schwarzl (2010) mengatakan bahwa keuntungan dari penjualan online diantaranya : ”meningkatkan basis pelanggan yang potensial, jangkauan pasar yang lebih luas, efektivitas biaya, difusi risiko, fleksibilitas, loyalitas pelanggan dan peningkatan citra dan merek revitalisasi”.
Berdasarkan pertumbuhan internet yang sangat cepat maka membuat sejumlah perusahaan e-commerce berpeluang besar untuk meningkatkan interaksi mereka dengan pelanggan. Walaupun tidak semua pelanggan sama bagi sebuah perusahaan, pelanggan yang menghabiskan lebih banyak uang dan lebih sering membeli adalah yang lebih penting. Dengan demikian mempertahankan pelanggan menjadi perhatian utama bagi perusahaan-perusahaan e-commerce yang ingin memperoleh keunggulan kompetitif. Liu, Maggie, & Lee (2011) melalui penelitiannya menunjukan bahwa peningkatan dalam mempertahankan pelanggan menghasilkan keuntungan yang lebih besar untuk perusahaan e-commerce.
Maka dari itu, sangat penting untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian online. Venkatesh et al. (2003) dalam teori Unified Theory Acceptance and Use of Technology (UTAUT) mengidentifikasi adanya empat faktor yang mempengaruhi niat
(behavioral intention), atau keinginan seseorang
untuk menentukan perilakunya dalam
mengambil keputusan untuk membeli produk disuatu situs onlie. Model UTAUT menunjukan bahwa niat untuk menggunakan teknologi tertentu (e-commerce) dipengaruhi oleh adanya 1.) performance expectancy, yaitu pengguna mampu memahami tentang kemajuan teknologi
informasi saat ini, misal semakin
berkembangnya toko online yang dapat diakses melalui perangkat mobile ataupun laptop yang terhubung internet. Hal itu memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi dan pengguna tidak perlu pergi ke toko sehingga dapat memesan produk secara online sekaligus menghemat waktu yang dibutuhkan untuk berbelanja.
2.) Effort expectancy, adalah pengguna mendapatkan kemudahan ketika mengakses website e-commerce, sehingga minat dalam membeli produk secara online meningkat karena mudahnya pengoperasiannya. Ketika website e-commerce mudah digunakan maka pengguna akan merasa nyaman dengan layout website (warna, ukuran, huruf, kategori barang, harga dan deskripsi barang) yang disediakan sistem sehingga pengguna mudah dalam melakukan aktivitas pemebelian secara online. 3.) Social influence, adalah pengguna percaya bahwa orang lain yang mempunyai pengalaman bertransaksi online dapat mempengaruhi niat sesorang untuk melakukan transaksi online di sebuah situs e-commerce. 4.) Facilitating condition¸ adalah tingkat infrastruktur yang tersedia telah mendukung untuk melakukan operasional sistem, yaitu melakukan transaksi online di e-commerce misal tersedianya laptop atau PC, perangkat mobile serta jaringan internet.
Pada penelitian sebelumnya dari Sopandi (2012) menemukan bahwa penerimaan sistem e-commerce Bukalapak dengan UTAUT. Penelitian ini menemukan bahwa penerimaan
atau penggunaan website Bukalapak
dipengaruhi oleh effort expectancy dan facilitating condition. Sedangkan performance expectancy dan social influence tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap
penerimaan atau penggunaan website
Bukalapak.
berisi variabel performance expectancy, effort expectancy dan social influence, dan tidak menggunakan variabel facilitating condition karena sampel yang akan diteliti pengguna yang pernah melakukan transaksi di e-commerce XYZ maka dirasa tidak perlu meneliti variabel facilitating condition. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model yang telah dirancang dan menganalisis faktor-faktor yang berkaitan dengan niat penggunaan e-commerce XYZ. Motode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
2.1 Kajian Pustaka
Madigan et al. (2016) melakukan penelitian dengan judul Acceptance of Automated Road Transport System (ARTS): an adaptation of the UTAUT model. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang akan mempengaruhi penerapan sistem ARTS. Dalam penelitian ini menggunakan model UTAUT (Theory of Acceptance and Use of Technology) untuk mnyelidiki faktor – faktor yang mungkin
mempengaruhi penggunaan ARTS yang
beroperasi di dua lokasi di Eropa (La Rochelle di Perancis, dan Lausanne di Swiss). Sebanyak 349 tanggapan valid telah dikumpulkan, semua responden adalah penduduk setempat / pengunjung. Penelitian ini berfokus pada harapan pengguna yang dapat mempengaruhi niat perilaku mengenai penggunaan ARTS, ditujukan di dua lokasi - La Rochelle di Prancis, dan Lausanne di Swiss. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa konstruksi UTAUT yaitu harapan kinerja (performance expectancy), harapan usaha (effort expectancy) dan pengaruh sosial (social influence) merupakan prediktor yang mempengaruhi niat menggunakan ARTS, harapan kinerja (performace expectancy) memiliki pengaruh yang paling kuat. Model penelitian dari Madigan et al. (2016) dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Model Penelitian Madigan et al. (2016)
2.2 Definisi Belanja Online
Belanja online adalah proses membeli barang atau jasa oleh konsumen kepada penjual secara real-time, melalui jaringan internet (Forolus, 2012). Toko virtual ini mengubah paradigma membeli barang atau jasa secara konvensional (nyata) dengan adanya batasan-batasan seperti halnya tempat. Proses tanpa batasan ini dinamakan sebagai belanja online Business-to-Consumen (B2C). Ketika seorang pebisnis membeli dari pebisnis yang lain dinamakan sebagai belanja online Business-to-Business (B2B).
Toko online tersedia dalam 24 jam sehari, konsumen lebih leluasa mengakses lewat internet kapan dan dimanapun. Toko online mejelaskan produk yang dijual dengan detail, baik melalui teks, foto dan file multimedia. Di toko online selain menyediakan informasi produk, juga menyediakan cara penggunaan, prosedur keselamatan, saran, fasilitas untuk berkomentar, memberi ratting, dan fasilitas chat guna menjawab pertanyaan pelanggan, sehingga mempercepat mendapat kata sepakat antara konsumen dengan berbagai vendor pemilik toko online.
2.3 E-commece XYZ
2.4 Unified Theory Acceptance and Use of
Technology (UTAUT)
UTAUT merupakan salah satu model yang menggambarkan faktor-faktor penerimaan teknologi informasi oleh individu, yang dikembangkan oleh Venkatesh, et al (2003). Model UTAUT ini adalah hasil gabungan dari 8 model penerimaan teknologi informasi yang telah ada dan sudah terpublikasi menjadi kesatuan teori mengenai penerimaan pengguna. Adapun 8 teori tersebut adalah
1. Theory of reasoned action (TRA) 2. Technology acceptance model (TAM) 3. Motivational model (MM)
4. Theory of planned behavior (TPB) 5. Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB) 6. Model of PC utilization (MPTU)
7. Innovation diffusion theory (IDT) 8. Social cognitive theory (SCT)
UTAUT telah terbukti lebih berhasil dibandingkan kedelapan teori yang lain dalam menjelaskan sampai 70 persen varian niat (intention). Dari perbandingan antara beberapa model tersebut maka diperoleh 4 faktor yang mempengaruhi penerimaan sebuah sistem (Venkatesh, et al 2003).
1. Performance expectancy
Performance expectancy dapat diartikan sebagai harapan kinerja dari sistem atau seberapa tinggi seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan membantu dia untuk mendapatkan keuntungan kinerja dari pekerjaannya.
2. Effort expectancy
Effort expectancy dapat diartikan sebagai harapan usaha yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem atau tingkat kemudahan yang dirasakan pengguna sistem dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu).
3. Sosial Influence
Sosial Influence dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa orang lain
dapat mempengaruhi perilaku untuk
menggunakan teknologi informasi yang baru.
4. Fasilitating condition
Fasilitating condition dapat diartikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa infratruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk mendukung operasioal sistem.
Disamping faktor-faktor diatas model UTAUT memiliki empat faktor lain : gender
(jenis kelamin), age (umur), voluntariness of use (kesukarelaan) dan experience (pengalaman) yang berfungsi sebagai moderator yang memperkuat pengaruh keempat faktor utama terhadap perilaku penerimaan teknologi. Model UTAUT dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Model UTAUT
Sumber: Venkatesh, et al (2003)
2.4 Variabel – Variabel Yang Digunakan
a. Performance Expectancy
Harapan kinerja atau performance expectancy didefinisikan sebagai tingkat dimana sesorang individu percaya bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dia dalam memperoleh keuntungan dalam kinerja (Ventakes et al., 2003).
b. Effort Expectancy
Venkatesh (2003) mendefinisikan effort expectancy (harapan usaha) merupakan tingkat kemudahan yang dirasakan seorang individu terkait dengan penggunaan sistem.
c. Social Influence
Sosial influence dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh seorang individu atau lebih didalam mengubah sebuah kepercayaan, persepsi dan tingkah laku orang lain (Venkastesh et al., 2003).
d. Behavioral Intention
3. METODOLOGI
3.1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dengan cara mengumpulkan informasi dari responden melalui kuesioner. Penelitian survey yang dilakukan merupakan jenis penelitian penjelasan (confirmatory research). Jenis penelitian ini dapat menjelaskan hubungan kausal antara beberapa variabel menggunakan pengujian hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1995 disitasi Lestari, 2016).
3.1. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini populasi yang digunakan yaitu keseluruhan konsumen yang pernah melakukan pembelian online melalui e-commerce XYZ Indonesia.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random samping. Teknik ini merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi yang sudah ada dan dipilih secara acak tanpa melihat strata atau keduudukan didalam populasi tersebut. (Sugiyono, 2016).
Kuesioner disebar secara online untuk memperoleh data lebih efektif dan cepat. Josep F. Hair (2010) menyebutkan bahwa untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi yang tidak bisa dihitung maka dianjurkan diatas 30 sampel atau berkisar dari 15 sampai 20 kali dari variabel independen.
Mengingat jumlah konsumen situs e-commerce XYZ tidak dapat diketahui dan selalu bertambah setiap waktu. Maka peneliti menggunakan rumus Hair et al. (2010) yaitu variabel independen x 20. Jumlah variabel independen terbanyak dipenelitian ini sebanyak 5 diantaranya variabel Trust, Perceived Risk, Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Social Influence. Sehingga didapat sampel 5 x 20 = 100 sampel yang dirasakan sudah cukup untuk mewakili populasi.
4. PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Model Penelitian
Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adopsi dari model penelitian yang sudah ada sebelumnya. Yakni penelitian dari Madigan et al. (2016) yang berjudul “Acceptance of Automated Road Transport System (ARTS): an adaptation of the UTAUT model”. Untuk menguji kecocokan hipotesis analisis yang dilakukan menggunakan Analisis
Regresi Linier Berganda. Gambar 4.1 merupakan model yang digunakan dalam penelitian.
Gambar 3. Model Penelitian yang Digunakan
4.2 Hipotesis
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka dari itu terdapat beberapa hipotesis yang akan diuji, hipotesis-hipotesis tersebut diantaranya :
UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) model berfokus pada harapan kinerja (performance expectancy), harapan usaha (effort expectancy) dan pengaruh sosisal (social infuence). Menurut Venkatesh et al. (2003) diantara semua, harapan kinerja (performance expectancy) adalah predictor terkuat dari niat berperilaku (behavioral intention). Harapan kinerja (performance expectancy) digunakan untuk memberikan arahan kepada konsumen untuk memilih dan membeli produk secara online. Dari pernyataan ini maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
H1: Harapan kinerja (PE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).
H2: Harapan usaha (EE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).
Venkatesh et al. (2003) mengatakan bahwa pengaruh sosial (social influence) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang merasa bahwa orang lain yang penting percaya bahwa dia harus menggunakan sistem yang baru. Pengaruh sosial (social influence) memiliki pengaruh langsung terhadap behavioral intention (niat berperilaku). Penelitian dari Madigan et al. (2016) membuktikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara social influence (pengaruh sosial) dengan behavioral intention (niat berperilaku). Berdasarkan pernyataan ini maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
H3: Pengaruh sosial (SI) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).
4.3 Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah ukuran indikator yang ada telah menunjukkan apa yang seharusnyaodiukur atau tidak. Pengujianovaliditas pada penelitianoini dilakukanpdengan melihat nilai degree of freedom, dengan jumlah sampel 100 data dan nilai signifikansi 0.05 sehingga didapat nilai r adalah 0.165. Uji validitas dengan menggunakan Pearson Product Moment bertujuan untuk memperoleh nilai pearson correlation setiap indikator. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh indikator tiap variabel memiliki nilai pearson correlations > 0.163 (nilai r), sehingga dapat dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Variabel dapat dikatakan baik
(menunjukkan hasil konsisten) jika memiliki nilaiCronbach’s Alpha lebih dari 0.6. Hasil yang diperoleh bahwa secara keseluruhan variabel mulai dari Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence dan Behavioral Intention memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0.6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa uji reliabilitas sudah dikatakan baik sehingga dapat dapat dilakukan analisis statistik selanjutnya.
3. Uji Outlier
Data Outlier dapat digambarkan sebagai kasus dengan nilai nyata berbeda dengan hasil sisa pengamatan dalam data set (Keeny, 2005). Field (2009) menjelaskan bahwa data outlier
merupakan data dengan nilai berbeda dengan keseluruhan data yang diperoleh sehingga dapat membuat data menjadi bias dan membuat standar deviasi meningkat. Pada uji outlier ini peneliti menggunakan software statistik guna menemukan nilai mahalanobis distance. Tahap selanjutnya yaitu mencari batas nilai mahalanobis distance dengan taraf kesalahan 1%. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan batas nilai mahalanobis distantace sebesar 54,775. Langkah selanjutnya adalah menghapus atau megeliminasi nilai mahalanobis distance yang lebih besar dari 54,775. Dari 100 data yang dijadikan sampel terdapat 4 data outlier sehingga akan dilakukan eliminasi data. Maka dari itu analisis data selanjutnya akan menggunakan data sebesar 96 data.
4.4 Analisis Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui tingkat normalitas distribusi sampel yang diteliti. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa seluruh data sampel dianggap normal karena telah memenuhi batas nilai skewness diantara -2 dan +2 dan kurtosis <7 , sehingga dapat dilakukan untuk melanjutkan analisis statistik berikutnya.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi terdapat korelasi kuat antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Keseluruhan nilai setiap variabel independen telah memenuhi syarat tidak terjadi multikolinearitas yaitu nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10.
3. Uji Heterkedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat adanya gejala heterokedastisitas. Nilai signifikan yang diperoleh semua variabel independen dalam model regresi adalah > 0.05. Hasil tersebut membuktikan bahwa didalam model regresi tidak terjadi adanya gejala ketidaksamaan variance atau heterokedastisitas.
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dua variabel independen atau lebih terhadap variabel dependen.
1. Uji Determinasi (R2)
Bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan
variabel-variabel dependen.
Pada hasil regresi tersebut nilai R memiliki makna bahwa terdapat korelasi / hubungan yang
sedamg antara variabel independen
(Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Social Influence) dengan variabel dependen (Behavioral Intention) yaitu sebesar 0.587 dan termasuk hubungan yang sedang. Kemudian pada kolom yang lain diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu sebesasr 0.345, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Social Influence terhadap variabel Behavioral Intention adalah sebesar 34.5%.
2. Uji Pengaruh Simultan (Uji - F)
Bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen
Tabel 2. Hasil Uji F
Berdasarkan syarat adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu jika nilai Fhitung > Ftabel atau nilai signifikan
< 0.05. Maka hasil tersebut dapat diartikan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI) memiliki pengaruh terhadap variabel Behavioral Intention (BI).
3. Uji Pengaruh Parsial (Uji - T)
Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
Berdasarkan syarat adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual yaitu jika nilai Thitung > Ttabel
atau nilai signifikan < 0.05. Maka hasil yang didapat adalah variabel PE dan EE secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap varibel BI. Sementara variabel SI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel BI.
4.5 Hasil Penelitian
Gambar 4. Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Penggunaan E-commerce XYZ
Dari gambar 4 diketahui bahwa hipotesis ditolak jika nilai sig. > 0.05 dan nilai thitung < ttabel.
Sebaliknya hipotesis diterima jika nilai sig. < 0.05 dan nilai thitung > ttabel. Hubungan yang
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hasil
H5
Harapan kinerja (PE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang
untuk menggunakan e-commerce XYZ
(BI).
Ditolak
H6
Harapan usaha (EE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang
untuk menggunakan e-commerce XYZ
(BI).
Ditolak
H7
Pengaruh sosial (SI) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang
untuk menggunakan e-commerce XYZ
(BI).
Diterima
5. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari pembagian 100 kuesioner secara online kepada responden warga Indonesia yang pernah melakukan transaksi di e-commerce XYZ. Data tersebut telah dianalisis dan terbukti telah lolos dari uji asumsi klasik. Berdasarkan dari hasil analisa data dengan metode regresi linear memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulkan
bahwa faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk bertransaksi di e-commerce XYZ adalah sosial influence atau pengaruh sosial. Semakin potisif pengaruh sosial
seseorang dalam menggunakan
E-commerce XYZ, maka akan semakin besar niat atau keinginan seseorang untuk bertransaksi di e-commerce XYZ.
2. Temuan lain menyatakan bahwa faktor harapan kinerja (performance expectancy) dan harapan usaha (effort expectancy) tidak berpengaruh terhadap niat seseorang untuk bertransaksi di e-commerce XYZ. Hal ini ditunjukkan oleh tidak adanya pengaruh yang signifikan diantara faktor performace expectancy dan effort expectancy terhadap behavioral intention.
3. Secara keseluruhan ketiga prediktor (performace expectancy, effort expectancy, dan social influence) memiliki hubungan atau korelasi yang sedang terhadap niat (behavioral intention) untuk bertransaksi di e-commerce XYZ. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai R yaitu sebesar 587. Dan ketiga prediktor ini hanya mampu menjelaskan pengaruh terhadap behavioral Intention yaitu sebesar 34.5%.
DAFTAR PUSTAKA
Abrahão, R. de S., Moriguchi, S. N., & Andrade, D. F., 2016. Intention of adoption of mobile payment: An analysis in the light of the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). RAI Revista de Administração E Inovação, 13(3), 221–230.
Tersedia di:
<https://doi.org/10.1016/j.rai.2016.06.003 > [Diakses 12 januari 2017]
Altıntaş, M. H., Kılıç, S., Senol, G., & Isin, F.
B., 2010. Strategic
objectives and competitive advantages of private label products: Manufacturers' perspective. International
Journal of Retail &
Distribution Management, 38(10), 773 - 788
APJII., 2016. PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA. Jakarta
Arikunto, Suharsimi., 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Benbasat, I., & Barki, H., 2007. Quo Vadis TAM. Journal of the Association for Information Systems, 8(4), 211–218.
Cheng, Y., Yu, T., Huang, C., Yu, C., & Yu, C., 2011. The Comparison of Three Major Occupations for User Acceptance of
Information Technology : Applying the
UTAUT Model,147–158. Tersedia di : <https://doi.org/10.4236/ib.2011.32021> [Diakses 20 Juli 2017]
Chandio, F.H., 2011. Studying acceptance of online banking information system: A structural equation model, (June), 253.
Davis, F.D., Bagiozzi, R.P., & Warshaw, P.R., 1992.Extrinsic and intrinsic motivation to use computers in the workplace.
Ghozali, I., 2016. APLIKASI ANALISIS MULTIVARIATE DENGAN PROGRAM IBM SPSS 23. Semarang: Undip
Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., & Anderson, R.E., 2010. Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall
Transformation, Gebler, Weisbaden
Jenatabadi, H. S., & Ismail, N. A., 2014. Journal of Air Transport Management Application of structural equation modelling for estimating airline performance. Journal of Air Transport Management, 40, 25–33. <https://doi.org/10.1016/j.jairtraman.2014 .05.005> [Diakses 9 Februari 2017]
Keeny, D. A., ed., 2005. Principles and Practice of Structural Equation Modelling. New York: The Guilford Press
Ko, Dong-Wan., & William P.S., 2002. A Structural equation model of resident's attitudes forf tourism develompment, 23(2002),pp.521-530.
Lee, M. K., & Turban, E., 2001. A trust model for consumer internet shopping. International Journal of electronic commerce, 6(1), 75– 91.
Lestari, S.W., 2016. Analisis penerimaan teknologi wi-fi menggunakan metode technology acceptance model (TAM) pada SMK Negeri 1 Ngawi. S1. Universitas Brawijaya.
Liu, C., Maggie, Y., & Lee, C., 2011. International Journal of Information Management The effects of relationship quality and switching barriers on customer loyalty. International Journal of Information Management, 31(1), 71–79.
Tersedia di:
<https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2010.0 5.008> [Diakses 20 Maret 2017]
Madigan, R., Louw, T., Dziennus, M., Graindorge, T., Ortega, E., Graindorge, M., & Merat, N., 2016. Acceptance of Automated Road Transport Systems (ARTS): An Adaptation of the UTAUT Model. Transportation Research Procedia, 14(0), 2217–2226. Tersedia di: <https://doi.org/10.1016/j.trpro.2016.05.2 37> [Diakses 8 Februari 2017]
Marketeers., 2013. The Future of Retail in Indonesia. Hal.57, Jakarta : Marketeers.
Nasir, M., 2013. Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, (12), 36–40.
Raman, A., Don, Y., Khalid, R., Hussin, F., Omar, M. S., & Ghani, M., 2017. Technology Acceptance on Smart Board among Teachers in Terengganu Using UTAUT Model, 10(11). Tersedia di: <https://doi.org/10.5539/ass.v10n11p84> [Diakses 21 Juli 2017]
Riduwan & Akdon., 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan ke-4.Bandung : Alfabeta.
Sopandi, R., 2012. Kajian Penerimaan dan Penggunaan Sistem E-commerce Berdasarkan Keragaman Usia, Jenis Kelamin, Pengalaman Penggunanya :Studi Kasusu Bukalapak.com.
Shin, D. H., 2010. The effects of trust, security and privacy in social networking: A security-based approach to understand the pattern of adoption. Interacting with Computers, 22(5), 428–438. Tersedia di: <https://doi.org/10.1016/j.intcom.2010.05. 001> [Diakses 14 Maret 2017]
Scheff, S., W., 2016., FUNDAMENTAL Statistical Principles For The Neurobiologist :Survival Guide. Elsevier : USA
Sugiyono., 2016., Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung
Tabachnick, B. & Fidell, L., 2001, Using Multivariate Statistics. Ed.5. Boston: Pearson
Umar, Husein. 2011., Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada