• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Pengukuran Penerimaan Aplikasi UWKS Academic Smart Mobile Menggunakan Metode UTAUT (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Pengukuran Penerimaan Aplikasi UWKS Academic Smart Mobile Menggunakan Metode UTAUT (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology)."

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN PENERIMAAN APLIKASI UWKS ACADEMIC SMART MOBILE MENGGUNAKAN METODE UTAUT (UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY)

TUGAS AKHIR

Program Studi SI Sistem Informasi

Oleh:

DIO GADANG RACHMADI 11410100079

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) ... 7

2.2 Kerangka Konseptual ... 9

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 10

2.4 Variabel Penelitian ... 13

2.5 Populasi dan Sampel ... 14

2.6 Teknik Pengambilan Sampel ... 14

2.7 Skala Pengukuran ... 16

(3)

2.10 Analisis Korelasi dan Regresi Menggunakan SEM ... 18

2.11 Kecocokan Model (Model Fit) ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Tahap Awal ... 22

3.2 Tahap Pengumpulan dan Analisis Data ... 23

3.2.1 Variabel Penelitian ... 23

3.2.2 Menyusun Kuesioner dan Menyebarkan Kuesioner ... 25

3.3 Pengolahan Data ... 27

3.3.1 Analisis Deskriptif ... 27

3.3.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas ... 27

3.3.3 Analisis Tingkat Penerimaan Aplikasi Pada Mahasiswa ... 28

3.3.4 Analisis Korelasi dan Regresi dengan Metode SEM ... 29

3.4 Tahap Akhir ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Tahap Awal ... 35

4.1.1 Studi Literatur ... 35

4.1.2 Pengumpulan Data ... 35

4.2 Pengumpulan dan Analisis Data ... 37

4.2.1 Variabel Penelitian ... 37

4.2.2 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner ... 39

(4)

4.2.5 Analisis Validasi dan Reliabilitas ... 49

4.2.6 Analisis Tingkat Penerimaan Aplikasi Pada Mahasiswa ... 51

4.2.7 Analisis Korelasi dan Regresi dengan Metode SEM ... 52

4.2.8 Uji Normalitas ... 55

4.1.9 Uji Outliers (Nilai-Nilai Ekstrim) ... 56

4.20 Uji Kecocokan Model (Model Fit) ... 59

4.3 Pembahasan ... 61

4.3.1 Pengujian Hipotesis ... 62

4.3.2 Korelasi Antar Variabel ... 68

4.3.3 Hasil Regresi Berdasarkan Minat Pemanfaatan ... 72

4.3.4 Hasil Regresi Berdasarkan Perilaku Penggunaan ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN...79

(5)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Model UTATUT ... 10

Gambar 2.2 Contoh hubungan variabel independen dan variabel dependen ... 13

Gambar 3.1 Tahapan dalam Metode Penelitian ... 22

Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Model UTATUT ... 29

Gambar 4. 1 Pemetaan Jenis Variabel pada UTAUT ... 37

Gambar 4.2 Grafik Sampel Mahasiswa Setiap Jurusan ... 43

Gambar 4.3 Grafik Sampel Mahasiswa Setiap Jurusan ... 43

Gambar 4.4 Path Diagram Metode UTAUT ... 52

Gambar 4.5 Notes for Model (Default Model) ... 58

(6)

Tabel 2.1 Teori-teori yang mendasari Model UTAUT ... 8

Tabel 2.2 Pengukuran Goodness of Fit Model Indeks Nilai Acuan ... 19

Tabel 3.1 Skala Likert ... 28

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Usability ... 29

Tabel 3.3 Hipotesis ... 30

Tabel 4.1 Item Pertanyaan Kuesioner ... 39

Tabel 4.2 Jumlah Mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum ... 40

Tabel 4.3 Sampel Mahasiswa Setiap Jurusan ... 42

Tabel 4.4 Profil Responden Jurusan Ilmu Hukum ... 44

Tabel 4.5 Profil Responden Jurusan Industri Pertanian ... 44

Tabel 4.6 Profil Responden Jurusan Teknik Informatika ... 44

Tabel 4.7 Profil Responden Jurusan Teknik Sipil ... 45

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Ekspektasi Kinerja ... 45

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Ekspektasi Usaha ... 46

Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel Faktor Sosial ... 46

Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Variabel Kondisi yang Memfasilitasi ... 46

Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Variabel Minat Pemanfaatan ... 47

Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Variabel Perilaku Penggunaan ... 47

Tabel 4.14 Uji Validitas Ekspektasi Kinerja ... 48

Tabel 4.15 Uji Validitas Ekspektasi Usaha ... 48

Tabel 4.16 Uji Validitas Faktor Sosial ... 48

Tabel 4.17 Uji Validitas Kondisi yang Memfasilitasi ... 48

(7)

Tabel 4.20 Uji Reliabilitas ... 49

Tabel 4.21 Skala Likert ... 50

Tabel 4.22 Kategori Penilaian Usability ... 50

Tabel 4.23 Analysis Summar ... 52

Tabel 4.24 Notes for Group ... 53

Tabel 4.25 Variable Summary ... 53

Tabel 4.26 Hasil Uji Normalitas ... 54

Tabel 4.27 Observations farthest from the centroid ... 55

Tabel 4.28 Notes for Model ... 57

Tabel 4.29 Hasil Pengukuran Goodness of Fit Model ... 59

Tabel 4.30 Regression Weights ... 61

Tabel 4.31 Standardized Regression Weights ... 65

Tabel 4.33 Standardized Direct Effects ... 67

Tabel 4.34 Standardized Indirect Effects ... 68

Tabel 4.35 Standardized Total Effects ... 68

Tabel 4.36 Standardized Total Effects ... 69

Tabel 4.37 Hasil Pengujian Hipotesis berdasarkan Minat pemanfaatan ... 70

Tabel 4.38 Hasil Pengujian Hipotesis berdasarkan Perilaku Penggunaan ... 72

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak besar

terhadap kehidupan masyarakat. Saat ini teknologi informasi memiliki peran

sebagai pendukung proses bisnis dalam berbagai organisasi termasuk dalam

bidang pendidikan. Hal ini disebabkan karena teknologi informasi memiliki

manfaat dalam hal pengolahan data dan penyampaian informasi yang dapat

disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja.

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya memiliki sebuah aplikasi yang

bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan

memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mendapatkan informasi akademik

secara realtime. UWKS Academic Smart Mobile menyediakan fitur bagi

mahasiswa agar dapat mengakses informasi akademik berupa KHS (Kartu Hasil

Studi), IP (Indeks Prestasi), IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), nilai mata kuliah,

profil mahasiswa, KRS (Kartu Rencana Studi), rekap transaksi pembayaran, dan

transkrip nilai.

Hingga saat ini sejak aplikasi UWKS Academic Smart Mobile

diimplementasikan pada tahun 2013 lalu, belum pernah dilakukan pengukuran

terhadap penerimaan aplikasi pada mahasiswa. Untuk mengetahui tingkat

keberhasilan suatu implementasi teknologi, perlu diketahui sejauh mana pengguna

dapat menerima dan memahami teknologi tersebut. Pengukuran tingkat

penerimaan aplikasi UWKS Academic Smart Mobile ini menggunakan model

(9)

1

UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology)

merupakan sebuah model yang dikembangkan oleh Venkatesh et al (2003) untuk

menjelaskan perilaku pengguna terhadap teknologi informasi. Menurut

Kristoforus (2013), keberhasilan penggunaan atau penerapan teknologi tergantung

pada penerimaan dan penggunaan setiap individu pemakainya. UTAUT

merupakan gabungan dari delapan teori-teori penerimaan teknologi sebelumnya.

Delapan teori tersebut adalah Theory of Reasoned Action (TRA), Technology

Acceptance Model (TAM), Motivational Model (MM), Theory of Planned

Behavior (TPB), Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB), Model of PC

Utilization (MPCU), Innovation Diffusion Theory (IDT), Social Cognitive Theory

(SCT).

1.2 Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan sebagai berikut:

a. Seberapa tinggi tingkat penerimaan aplikasi UWKS Academic Smart

Mobile pada mahasiswa?

b. Apakah ekspektasi kinerja (performance expectancy) berpengaruh positif

terhadap minat pemanfaatan (behavior intention) UWKS Academic Smart

Mobile?

c. Apakah ekspektasi usaha (effort expectancy) berpengaruh positif terhadap

minat pemanfaatan (behavior intention) UWKS Academic Smart Mobile?

d. Apakah faktor sosial (social influence) berpengaruh positif terhadap minat

(10)

e. Apakah kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) berpengaruh

positif terhadap minat pemanfaatan (use behavior) UWKS Academic

Smart Mobile?

f. Apakah minat pemanfaatan (behavior intention) berpengaruh positif

terhadap perilaku penggunaan (use behavior) UWKS Academic Smart

Mobile?

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengukuran penerimaan aplikasi UWKS Academic Smart Mobile

dilakukan pada mahasiswa Strata 1 (S1) Fakultas Hukum dan Fakultas

Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang masih aktif melakukan

kegiatan perkuliahan.

b. Pengukuran hanya dilakukan pada UWKS Academic Smart Mobile.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui tingkat penerimaan aplikasi UWKS Academic Smart Mobile

pada mahasiswa.

b. Untuk menguji secara empiris ekspektasi kinerja (performance

expectancy) berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan (behavior

intention) UWKS Academic Smart Mobile.

c. Untuk menguji secara empiris ekspetkasi usaha (effort expectancy)

berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan (behavior intention)

(11)

d. Untuk menguji secara empiris faktor sosial (social influence) berpengaruh

positif terhadap minat pemanfaatan (behavior intention) UWKS Academic

Smart Mobile.

e. Untuk menguji secara empiris kondisi yang memfasilitasi (facilitating

conditions) berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan (use

behavior) UWKS Academic Smart Mobile.

f. Untuk menguji secara empiris minat pemanfaatan (behavior intention)

berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan (use behavior) UWKS

Academic Smart Mobile.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan,

seperti instansi terkait dan penulis. Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Memberikan kontribusi pada pengembang aplikasi untuk memperhatikan

faktor-faktor yang dapat menpengaruhi penggunaan UWKS Academic

Smart Mobile, sehingga UWKS Academic Smart Mobile menjadi lebih

baik

b. Memberikan manfaat pada Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan

pengguna sistem dalam mengembangkan dan menggunakan aplikasi,

sehingga aplikasi memiliki kinerja yang lebih baik dari sebelumnya yang

berguna sebagai pertimbangan untuk mengembangkan suatu aplikasi di

masa depan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir adalah

(12)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dilakukannya

Pengukuran penerimaan aplikasi UWKS Academic Smart Mobile

Menggunakan Metode Unified Theory of Acceptance And Use of

Technology (UTAUT). Latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang

berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Unified Theory

of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Kerangka

Konseptual, Pengembangan Hipotesis, Variabel Penelitian,

Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, Skala

Pengukuran, Analisis Deskriptif, Uji Validitas, Uji Reliabilitas,

Analisis Korelasi dan Regresi Menggunakan Metode Structural

Equation Model (SEM)

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang metode yang digunakan penulis

dalam melakukan penelitian. Tahap awal berupa studi literatur

dan pengumpulan data awal. Tahap kedua yaitu pengumpulan

dan analisis data berupa penentuan variabel penelitian,

penyusunan dan penyebaran kuesioner, pengolahan data, dan

(13)

akhir berupa penarikan kesimpulan pengukuran tingkat

penerimaan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pembahasan penelitian yang

dilakukan penulis seperti, analisa deskriptif, analisa validitas

reliabilitas menggunakan perangkan lunak SPSS 16, analisa data

menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) yang

menggunakan perangkat lunak AMOS 22

BAB V : PENUTUP

Bab ini terdapat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan

dan saran untuk pengembangan aplikasi di masa yang akan

(14)

7

Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan

dengan permasalahan yang dibahas. Teori-teori yang digunakan adalah sebagai

berikut.

2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology)

merupakan sebuah model yang dikembangkan oleh Venkatesh et al (2003) untuk

menjelaskan perilaku pengguna terhadap teknologi informasi. Menurut

Kristoforus (2013), keberhasilan penggunaan atau penerapan teknologi tergantung

pada penerimaan dan penggunaan setiap individu pemakainya. UTAUT

merupakan gabungan dari delapan teori-teori penerimaan teknologi sebelumnya.

Delapan teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Theory of Reasoned Action (TRA)

2. Technology Acceptance Model (TAM)

3. Motivational Model (MM)

4. Theory of Planned Behavior (TPB)

5. Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB)

6. Model of PC Utilization (MPCU)

7. Innovation Diffusion Theory (IDT),

8. Social Cognitive Theory (SCT).

(15)

Tabel 2.1 Teori-teori yang mendasari Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

No Teori Peneliti Pengertian

1 Theory of Reasoned Action (TRA)

Fishbein dan Azjen (1975)

Teori ini didasarkan pada alasan bahwa manusia merupakan pembuat keputusan yang rasional yang memanfaatkan informasi apapun yang tersedia bagi mereka. (Bastable, 2002)

2 Theory of Planned Behavior (TPB)

Ajzen (1988) Teori ini memuat asumsi bahwa tingkah laku seseorang ditampilkan karena alasan tertentu, yaitu bahwa orang tersebut berpikir tentang konsekuensi tindakannya dan mengambil keputusan secara hati-hati untuk mencapai hasil tertentu dan menghindari hal-hal yang lain. (Widyarini, 2009).

4 Technology

Acceptance Model (TAM)

Davis F.D (1989)

Menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor‐faktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi

4 Motivational Model (MM)

Davis, et al. (1992)

Teori motivasi yang dikembangkan untuk memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi.

5 Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB)

Taylor dan Todd (1995)

Model gabungan dari TPB dengan TAM yang memberikan penjelasan mengenai penentu penerimaan dan perilaku penggunaan suatu teknologi tertentu.

6 Model of PC Utilization (MPCU)

Thompson, et al. (1991)

Menilai pengaruh dari kondisi-kondisi yang mempengaruhi dan memfasilitasi, faktor sosial, kompleksitas, kesesuaian tugas dan konsekuensi jangka panjang terhadap pemanfaatan PC. 7 Innovation Diffusion

Theory (IDT)

Rogers (1962)

Menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. 8 Social Cognitive

Theory (SCT)

Bandura (1977)

(16)

UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology)

merupakan salah satu model penerimaan teknologi informasi. Implementasi suatu

teknologi informasi selalu berhubungan dengan penerimaan pengguna. Sejauh

mana pengguna dapat memahami teknologi tersebut adalah hal penting untuk

mengetahui tingkat keberhasilan dari implementasi teknologi tersebut.

UTAUT memiliki empat faktor utama yang langsung berpengaruh

terhadap minat pemanfaatan (behavioral intention) dan perilaku penggunaan (use

behavior). Keempat konstruk ini adalah ekspektasi kinerja (performance

expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), faktor sosial (social influence),

dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) yang digambarkan dalam

kerangka konseptual. UTAUT bertujuan untuk menjelaskan minat pengguna

dalam menggunakan Sistem Informasi dan perilaku penggunaan berikutnya.

2.2 Kerangka Konseptual

Model kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variabel

yang diuji dalam penelitian, yaitu variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha

dan pengaruh sosial terhadap minat pemanfaatan aplikasi, serta hubungan variabel

kondisi yang memfasilitasi dan minat pemanfaatan aplikasi terhadap penggunaan

aplikasi. Pemahaman mengenai faktor-faktor tersebut dapat membantu instansi

terkait untuk mengetahui hal apa saja yang dapat mempengaruhi pemakai dalam

menggunakan suatu teknologi. Seseorang yang sudah mempunyai minat terhadap

suatu sistem, pada akhirnya akan menggunakan sistem tersebut. Akan tetapi,

apabila seseorang yang mempunyai minat menggunakan sistem tersebut tidak

didukung fasilitas yang menunjang maka minat pemakai akan sia-sia karena tidak

(17)

hanya minat untuk pemanfaatan Sistem Informasi itu sendiri tetapi juga disertai

dengan kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Model UTATUT

2.3 Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) Terhadap Minat Pemanfaatan (Behavioral Intention)

Ekspektasi kinerja (Performance Expectacy) didefinisikan sebagai tingkat

dimana seorang individu meyakini bahwa menggunakan sistem akan membantu

dalam meningkatkan kinerjanya (Kurniawati, Wiwin.2010). Konsep ini

menggambarkan manfaat sistem bagi penggunanya. Minat pemanfaatan teknologi

informasi (behavioral intention) didefinisikan sebagai tingkat keinginan atau niat

pemakai menggunakan sistem secara terus menerus.

Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H1: Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan

Sistem Informasi. Performance Expectancy

Ekspektasi Kinerja

Effort Expectancy Ekspektasi Usaha

Social Influence Pengaruh Sosial

Behavioral Intention Minat Pemanfaatan

Facilitating Conditions Kondisi yang memfasilitasi

Use Behavior Perilaku Penggunaan

H1

H2

H3

H4

(18)

2.3.2 Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) Terhadap Minat Pemanfaatan (Behavioral Intention)

Ekspektasi usaha (effort expectancy) didefinisikan sebagai tingkat

kemudahan penggunaan sistem. Kemudahan penggunaan teknologi informasi

akan menimbulkan perasaan minat dalam diri individu bahwa sistem itu

mempunyai kegunaan dan karenanya menimbulkan rasa yang nyaman bila

menggunakannya (Venkatesh,et al., 2003).

Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H2: Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan

Sistem Informasi.

2.3.3 Faktor Sosial (Social Influence) Terhadap Minat Pemanfaatan (Behavioral Intention)

Faktor sosial (Social Influence) didefinisikan sebagai tingkat dimana

seorang individu menganggap bahwa orang lain perlu menggunakan sistem yang

baru. Faktor sosial ditujukan sebagai pengaruh dari orang yang telah

menggunakan sistem atau pengaruh organisasi agar orang lain dapat ikut serta

menggunakan sistem.

Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H3: Faktor sosial mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan

(19)

2.3.4 Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) Terhadap Perilaku Penggunaan (Use Behavior)

Kondisi yang memfasilitasi (Facilitating Conditions) penggunaan

teknologi informasi adalah tingkat kepercayaan seorang individu terhadap

ketersediaan infrastruktur teknik dan organsasional untuk mendukung penggunaan

sistem. Venkatesh, et al. (2003) yang menyatakan bahwa kondisi-kondisi yang

memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh pada perilaku penggunaan teknologi

informasi (Use Behavior).

Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H4: Kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku

penggunaan Sistem Informasi.

2.3.5 Minat Pemanfaatan (Behavioral Intention) Terhadap Perilaku Penggunaan (Use Behavior)

Perilaku penggunaan sistem (use behavior) didefinisikan sebagai intensitas

atau frekuensi pemakai dalam menggunakan teknologi informasi. Venkatesh, et

al. (2003) menyatakan bahwa terdapat adanya hubungan langsung dan signifikan

antara minat pemanfaatan teknologi informasi terhadap penggunaan teknologi

informasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H5: Minat pemanfaatan (Behavioral Intention) mempunyai pengaruh positif

(20)

2.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstrak (constructs) atau

sifat yang akan dipelajari. Contoh, tingkat apresiasi, penghasilan, pendidikan,

status sosial, jenis kelamin, dll (Lusiana, 2015).

2.4.1 Variabel Independen dan Variabel Dependen

Menurut Hubungan antara satu variabel dengan variabel lain maka

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel Independen (variabel bebas)

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sering disebut

sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent.

b. Variabel Dependen (variabel terikat)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen (Lusiana, 2015).

Gambar 2.2 Contoh hubungan variabel independen dan variabel dependen Motivasi Belajar

(Var. Independen)

(21)

2.5 Populasi dan Sampel

Pepulasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau

individu yang akan dikaji. Jadi pengertian populasi dalam statistik tidak terbatas

pada sekelompok atau kumpulan orang-orang, namun mengacu pada seluruh

ukuran, hitungan, atau kualitas yang menjadi fokus perhatian suatu kajian. Suatu

pengamatan atau survei terhadap seluruh anggota populasi disebut sensus

(Harinaldi, 2005).

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti atau sampel

adalah bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian yang

sifat dan karakteristiknya dapat mewakili populasi sebagai subjek penelitian.

Penarikan sampel bertujuan untuk memeroleh keterangan tentang populasi.

Dengan menggunakan sampel, penelitian akan lebih efisean biaya, tenaga, dan

waktu. Mengenai jumlah sampel, tidak ada ketentuan yang baku atau rumus yang

pasti, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya, mendekati

populasi atau tidak, bukan pada jumlah atau banyaknya (Hasanah, 2008).

2.6 Teknik Pengambilan Sampel

Setelah jumlah sampel yang akan diambil ditentukan, selanjutnya

pengambilan sampel harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan dalam teknik

sampling.

Ada tiga hal pokok penting dalam pengambilan sampel dari populasi,

yaitu:

a. Populasi yang terhingga dan yang tidak terhingga

(22)

c. Pengambilan sampel dengan membagi-bagi dulu populasi menjadi

beberapa bagian yang disebut subpopulasi sehingga subpopulasi menjadi

relative homogeny atau heterogen dan pengambilan sampel langsung dari

populasi yang tidak dibagi-bagi dulu menjadi beberapa subpopulasi.

2.6.1 Stratified Random Sampling

Populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik tertentu

terlebih dahulu dikelompok-kelompokkan dalam beberapa subpopulasi yang

memiliki anggota sampel yang relatif homogen. Lalu dari tiap subpopulasi ini

secara acak diambil anggota sampelnya. Dasar penentuan strata bisa secara

geografis dan meliputi karakteristik populasi seperti pendapatan, pekerjaan, jenis

kelamin, dan sebagainya. (Umar, 2005). Prosedur pada Stratified Random

Sampling:

a. Tentukan strata dengan jelas sehingga setiap unit sampling dari populasi

dapat dimasukkan dengan tepat ke dalam satu strata

b. Dengan Stratified Random Sampling, pilih anggota dari setiap strata

Contoh:

Terdapat populasi mahasiswa: 1286 (jurusan Teknik Sipil=272 mahasiswa,

jurusan Teknik Informatika=260, jurusan Teknik Industri Pertanian=80, jurusan

Ilmu Hukum=674. Sampel yang diperlukan 161. Sampel yang dapat diambil

sebagai berikut:

Jurusan Teknik Sipil = 272/1286 x 161 = 34

Jurusan Teknik Informatika = 260/1286 x 161 = 33

Jurusan Teknik Industri Pertanian = 80/1286 x 161 = 10

(23)

2.7 Skala Pengukuran

Data penelitian adalah hal yang sangat pennting dan berarti untuk

dianalisis sehingga menghasilkan temuan-temuan (hasil penelitian). Data tersebut

didapatkan melalui berbagai metode dan alat pengumpulan data. Peneliti perlu

memahami dengan baik tentang alat ukur yang digunakannya serta bagaimana

merancangnya. Salah satu yang umum digunakan dalam sebuah alat ukur adalah

skala pengukuran (Swarjana, 2012).

Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert

merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang

terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku suatu

obyek tertentu (Hermawan, 2005). Skala Likert dibagi menjadi beberapa skala.

Misalkan skala Likert dengan 5 skala:

a. Sangat setuju (SS) atau Strongly Agree

b. Setuju (S) atau Agree

c. Ragu-ragu (RR) atau Netral

d. Tidak setuju (TS) atau Disagree

e. Sangat tidak setuju (STS) atau Strongly Disagree

2.8 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan

menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik.

Data-data yang disajikan meliputi rekuensi, proporsi dan rasio, ukuran-ukuran

kecenderungan pusat (rata-rata hitung, median, modus), maupun ukuran-ukuran

(24)

2.9 Pengujian Alat Ukur

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur dan menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

2.9.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

keabsahan (validitas) suatu alat ukur (Arikunto, 1998:160). Suatu alat ukur yang

valid, mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya alat ukur yang kurang valid

berarti memiliki tingkat validitas yang rendah.

Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data

yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang

dimaksud. Ada du acara pengujian validitas, yaitu uji validitas eksternal dan uji

validitas internal (Rangkuti, 2008).

a. Uji validitas eksternal

Adalah Validitas yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari alat ukur

tersebut sesuai dengan data atau informasi lain dalam kaitannya dengan

variabel penelitian. Validitas eksternal menggunakan rumus korelasi

pearson.

b. Uji validitas internal

Adalah validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara

bagian-bagian alat ukur dengan alat ukur secara keseluruhan. Dengan kata lain

(25)

bagian alat ukur tersebut mengandung misi alat ukur secara keseluruhan,

yaitu dapat mengungkap data dari variabel yang dimaksud.

2.9.2 Uji Reliabilitas

Jika alat ukur dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut

diuji. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya

memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten

(Umar 2003).

Salah satu pengujian reliabilitas adalah dilakukan dengan metode Alpha

Cronbach’s. Metode ini merupakan indeks keandalan yang terkait dengan variasi

yang dicatat dengan nilai sebenarnya dari sebuah konstruk. Koefisien Alpha yang

dihasilkan uji reliabilitas berada pada rentang nilai 0-1. Semakin tinggi skor, skala

yang lebih dapat diandalkan dihasilkan (Pujiati, 1989).

2.10 Analisis Korelasi dan Regresi Menggunakan Metode Structural Equation Model (SEM)

Analisis regresi dan analisis korelasi digunakan untuk mempelajari

hubungan antara dua variabel atau lebih. Meskipun kedua istilah itu sering

digunakan secara bergantian, namun tujuannya berbeda. Analisis regresi

mengukur kedekatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Analisis regresi

digunakan untuk memperoleh persamaan yang menghubungkan variabel kriteria

dengan satu variabel prediktor atau lebih (Churchill, 2005).

Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat statistik yang

dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak

(26)

sebagai gabungan dari analisis regresi dan analisis faktor. SEM dapat

dipergunakan untuk menyelesaikan model persamaan dengan variabel terikat

lebih dari satu dan juga pengaruh timbal balik (recursive). SEM berbasis pada

analisis covarians sehingga memberikan matriks covarians yang lebih akurat dari

pada analisis regresi linear. Program-program statistik yang dapat dipergunakan

untuk menyelesaikan SEM misalnya Analysis Moment of Structure (AMOS) atau

LISREL.

2.11 Kecocokan Model (Model Fit)

Prosedur untuk melakukan estimasi dan penilaian keselarasan model

dalam SEM mirip dengan apa yang dilakukan dalam model-model statistik.

Pertama-tama periksa dulu data kemudian cek untuk dilihat jika asumsi distribusi

masuk akal dan apa yang dapat dilakukan terhadap masalah tersebut. Metode

estimasi yang umum dalam SEM ialah estimasi kesamaan maksimum (maximum

likelihood (ML) estimation. Asumsi pokok untuk metode ini ialah normalitas

multivariat (H. Sarjono, 2015).

Pada hasil uji kesesuaian model terdapat beberapa nilai acuan dari proses

perhitungannya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Pengukuran Goodness of Fit Model Indeks Nilai Acuan Indeks Nilai Acuan

Chi-square Sekecil mungkin Probability ≥ 0,05

(27)

Pada tabel 2.2 menjelaskan beberapa indeks yang merupakan acuan dalam

proses kecocokan model atau Goodness of Fit Model diantaranya Chi-Square

merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat fitnya suatu model.

Pengertian chi-square atau chi kuadrat lainya adalah sebuah uji hipotesis tentang

perbandingan antara frekuensi observasi dengan frekuensi harapan yang

didasarkan oleh hipotesis tertentu pada setiap kasus atau data yang ambil untuk

diamati.

CMIN/DF tidak lain adalah statistik chi-square, chi-square dibagi dengan

degree of freedom maka dapat menghasilkan nilai CMIN/DF. Nilai yang

direkomendasikan untuk menerima kesesuaian sebuah model CMIN/DF adalah

lebih kecil atau sama dengan 2,00.

RMSEA adalah suatu indeks yang dapat digunakan untuk

mengkompensasi chi-square statistic dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA

menunjukkan Goodness of Fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam

populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan

indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari

model yang didasarkan degree of freedom.

Chi-Square dan Probabilitas merupakan indeks untuk mengukur apakah

model yang dipakai dapat dikategorikan baik atau tidak. Model dikatakan baik ika

mempunyai nilai Chi-Square=0 berarti tidak memiliki perbedaan. Tingkat

signifikan penerimaan yang direkomendasikan adalah apabila probabilitas ≥ 0,05

yang berarti matriks input sebenarnya dengan matriks input yang diprediksi tidak

(28)

GFI (Goodness of Fit Index) mencerminkan tingkat kesesuaian model

secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat model yang dibandingkan

dengan data sebenarnya. Nilai GFI biasanya dari 0 sampai 1. Nilai yang lebih baik

mendekati 1 mengindikasikan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik

nilai GFI dikatakan baik adalah ≥ 0,90.

AGFI (Adjusted GFI) merupakan pengembangan dari GFI yang

disesuaikan dengan degree of freedom yang tersedia untuk menguji diterima

tidaknya model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila

mempunyai nilai ≥ 0,90.

TLI (Tucker-Lewis Index) adalah sebuah alternatif incremental fit index

yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model.

Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model

adalah ≥ 0,90. TLI merupakan index fit yang kurang dipengaruhi oleh ukuran

sampel.

CFI (Comparative Fit Index) merupakan indeks kesesuaian incremental

yang juga membandingkan model yang diuji dengan null model. Indeks ini

dikatakan baik untuk mengukur kesesuaian sebuah model karena tidak

dipengaruhi oleh ukuran sampel. Indeks yang mengindikasikan bahwa model

yang diuji memiliki kesesuaian model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik

(29)

22

Penelitian dilakukan melalui 3 tahap yang dijelaskan pada bab ini. Secara

singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

1. Tahap Awal

a) Studi Literatur

b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara)

3. Tahap Akhir

Penarikan kesimpulan pengukuran tingkat penerimaan 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

a) Variabel penelitian b) Penyusunan kuesioner

c) Penyebaran kuesioner (Metode SRS) c) Pengolahan data

d) Pengukuran tingkat penerimaan aplikasi pada mahasiswa

Gambar 3.1 Tahapan dalam Metode Penelitian

3.1 Tahap Awal

Pada tahap awal ini hal yang dilakukan terdiri dari 2 tahapan, yaitu

melakukan studi literatur dan pengumpulan data dengan cara observasi dan

(30)

3.1.1 Studi literatur

Pada tahap ini dilakukan studi literatur dengan cara mempelajari buku,

jurnal, ataupun referensi lain yang terkait dengan penelitian yang menggunakan

metode UTAUT. Dari studi literatur didapatkan penjelasan mengenai teori-teori

seperti yang telah dijelaskan di Bab 2 pada landasan teori, seperti metode

UTAUT, penentuan variabel, pengertian uji validitas dan reliabilitas, teknik

sampling, skala pengukuran, dan menguji regresi dan korelasi menggunakan

metode SEM.

3.1.2 Pengumpulan data awal

Pengumpulan data awal dilakukan dengan cara observasi ke instansi

terkait dan juga dengan melakukan wawancara secara langsung. Beberapa

informasi yang didapatkan adalah data jumlah mahasiswa dan fitur-fitur pada

aplikasi UWKS Academic Smart Mobile.

3.2 Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

Langkah yang dilakukan setelah melakukan tahap awal adalah tahap

pengumpulan dan analisis data. Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah,

diantaranya adalah menentukan variabel penelitian, penyusunan kuesioner,

menyebarkan kuesioner, melakukan pengolahan data dari hasil kuesioner,

mengukur tingkat penerimaan UWKS Academic Smart Mobile dengan model

UTAUT.

3.2.1 Variabel Penelitian

Pada tahap ini dihasilkan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian

dan hubungan antara variabel yang digunakan dengan masalah yang ada.

(31)

Variabel dependen:

a. Behavioral Intention (Minat Pemanfaatan)

Minat pemanfaatan aplikasi UWKS Academic Smart Mobile berhubungan

dengan keinginan mahasiswa dalam menggunakan sistem tersebut untuk

mendukung aktivitas akademik.

b. Use Behavior (Perilaku Penggunaan)

Penggunaan aplikasi UWKS Academic Smart Mobile adalah perilaku

mahasiswa dalam menggunakan sistem tersebut untuk mendukung

aktivitas akademik.

Variabel independen:

a. Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja)

Didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa dengan

menggunakan UWKS Academic Smart Mobile dapat mendukung tugasnya

sebagai mahasiswa.

b. Effort Expectancy (Ekspektasi Usaha)

Didefinisikan sabagai tingkat kemudahan penggunaan sistem yang akan

dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan

pekerjaannya. Kemudahan penggunaan UWKS Academic Smart Mobile

akan menimbulkan perasaan minat bahwa sistem itu mempunyai kegunaan

dan karenanya menimbulkan rasa yang nyaman bila menggunakannya.

c. Social Influence (Faktor Sosial)

Faktor sosial didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu

(32)

menggunakan sistem. Faktor sosial ditunjukan besarnya dukungan dari

sesama mahasiswa, bagian akademik, dan pihak perguruan tinggi.

d. Facilitating Conditions (Kondisi yang Memfasilitasi)

Kondisi yang memfasilitasi penggunaan UWKS Academic Smart Mobile

adalah tingkat dimana seseorang percaya bahwa infrastruktur dan teknis

ada untuk mendukung penggunaan UWKS Academic Smart Mobile.

3.2.2 Menyusun Kuesioner dan Menyebarkan Kuesioner

Setelah menentukan variabel penelitian langkah selanjutnya adalah

melakukan penyusunan kuesioner yang menghasilkan lembar kuesioner kemudian

melakukan penyebaran kuesioner. Sebelum menyebarkan kuesioner perlu

diketahui jumlah sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan cara sebagai berikut:

a) Menghitung jumlah populasi

Jumlah populasi didapatkan dari jumlah mahasiswa Strata 1 (S1) Fakultas

Hukum dan Fakultas Teknik yang terdiri dari empat jurusan, yaitu Ilmu

Hukum, Teknik Sipil, Teknik Informatika, dan Teknik Industri Pertanian,

sesuai dengan batasan masalah.

b) Menentukan jumlah sampel

Untuk menghitung jumlah sampel menggunakan rumus yang didasarkan

pada presisi estimasi statistik (tingkat ketelitian) 5% dengan rumus Issac

(33)

Keterangan:

S = ukuran sampel yang diperlukan

N = jumlah populasi

P = proporsi populasi = 0,50

Q = 1-P

d = tingkat akurasi = 0,05

λ2

= tabel nilai chi-square sesuai tingkat kepercayaan 0,95 = 1,841

Contoh:

S = 1,841 x 1286 x 0,50 x 0,50 = 161 0.05 x 0,05 (1286-1) + 1,841 x 1,841 x 0,50 x 0,50

Dari perhitungan dengan rumus Issac dan Michael menghasilkan

jumlah sampel penelitian sebesar 161 responden.

c) Menentukan jumlah sampel dari masing-masing prodi

Untuk Menentukan jumlah sampel dari masing-masing jurusan digunakan

teknik SRS (Stratified Random Sampling) Dari langkah sebelumnya akan

didapat jumlah sampel yang akan diteliti. Untuk menentukan jumlah

sampel tiap jurusan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Contoh:

Jurusan Teknik Sipil = 272/1286 x 161 = 34 Responden

Jurusan Teknik Informatika = 260/1286 x 161 = 33 Responden

Jurusan Teknik Industri Pertanian = 80/1286 x 161 = 10 Responden

(34)

3.3 Pengolahan Data

Kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden akan ditabulasi menggunakan perangkat lunak Microsoft excel 2013. Analisis deskriptif dan analisis validitas dan reliabilitas menggunkan perangkan lunak SPSS 16. Sedangkan untuk analisis data menggunakan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) perangkat lunak yang digunakan untuk analisis struktural adalah AMOS 22.

3.3.1 Analisis Deskriptif

Kuesioner yang telah disebarkan kemudian ditabulasi menggunakan

perangkat lunak SPSS 16 untuk mengumpulkan tanggapan para responden tentang

variabel penelitian.

3.3.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas

Setelah melakukan analisis deskriptif, kemudian dilakukan analisis

validitas dan reliabilitas menggunakan perangkat lunak SPSS 16. Analisis

validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengatahui sejauh mana alat pengukur

mengukur apa yang diukur dan menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat

dipercaya. Berikut rumus yang digunakan untuk analisis validitas:

Keterangan:

r = Koefisien validitas

N = Banyaknya subjek

X = Nilai pembanding

(35)

Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Alpha Cronbach’s menggunakan perangkat lunak SPSS 16. Koefisien Alpha yang dihasilkan uji reliabilitas berada pada rentang nilai 0-1. Semakin tinggi skor, skala yang lebih

dapat diandalkan dihasilkan (Pujiati, 1989). Berikut rumus yang digunakan untuk analisis reliabilitas:

Keterangan:

k = Jumlah instrumen pertanyaan

Σsj2

= Jumlah varians tiap instrumen

sx2 = Varians dari kesuluruhan instrument

3.3.3 Analisis Tingkat Penerimaan UWKS Academic Smart Mobile Pada Mahasiswa

Untuk mendapatkan tingkat penerimaan UWKS Academic Smart Mobile,

diambil dari kuesioner perilaku penggunaan (Use Behavior), model kuesioner

menggunakan skala likert sehingga dapat diukur menjadi indikator, tujuannya

untuk mengetahui sejauh mana tingkat penerimaan UWKS Academic Smart

[image:35.595.159.471.617.727.2]

Mobile Pada Mahasiswa.

Tabel 3.1 Skala Likert

Skor (S) Skala Responden (R) S x R

5 Sangat Sering 4 Sering

3 Cukup 2 Jarang

1 Sangat jarang

(36)

Total S x R .

x 100% (Skor Tertinggi) 5 x Banyak Responden

Kemudian hasil presentase akan dibandingkan dengan tabel kriteria

interpretasi Score.

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Usability (Guritno, Sudaryono, & Rahardja, 2011) Presentase Skor Interpretasi

0%-20% Sangat lemah

21%-40% Lemah

41%-60% Cukup

61%-80% Kuat

81%-100% Sangat Kuat

3.3.4 Analisis Korelasi dan Regresi dengan Metode SEM

Analisis korelasi dan regresi dengan mtode SEM (Struqtural Equation

Modeling) untuk menguji kerangka konseptual UTAUT dan menguji hipotesis.

[image:36.595.92.557.307.653.2]

Langkah ini berfungsi untuk menentukan H0 dan H1 pada suatu penelitian.

Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Model UTATUT Performance Expectancy

Ekspektasi Kinerja

Effort Expectancy Ekspektasi Usaha

Social Influence Pengaruh Sosial

Behavioral Intention Minat Pemanfaatan

Facilitating Conditions Kondisi yang memfasilitasi

Use Behavior Perilaku Penggunaan

H1

H2

H3

H4

(37)
[image:37.595.95.532.82.538.2]

Tabel 3.3 Hipotesis

HIPOTESIS H0.1

H1.1

Ekpetasi kinerja (performance expectancy) tidak berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan (behavior intention) UWKS Academic Smart Mobile. Ekpetasi kinerja (performance expectancy) berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan (behavior intention) UWKS Academic Smart Mobile.

H0.2

H1.2

Ekpetasi usaha (effort expectancy) tidak berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan (behavior intention) UWKS Academic Smart Mobile.

Ekpetasi usaha (effort expectancy) berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan (behavior intention) UWKS Academic Smart Mobile.

H0.3

H1.3

faktor sosial (social influence) tidak berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan (behavior intention) UWKS Academic Smart Mobile.

faktor sosial (social influence) berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan (behavior intention) UWKS Academic Smart Mobile.

H0.4

H1.4

kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) tidak berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan ( use behavior) UWKS Academic Smart Mobile. kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan ( use behavior) UWKS Academic Smart Mobile.

H0.5

H1.5

Minat pemanfaatan (behavior intention) tidak berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan ( use behavior) UWKS Academic Smart Mobile.

Minat pemanfaatan (behavior intention) berpengaruh positif terhadap perilaku

penggunaan ( use behavior) UWKS Academic Smart Mobile.

Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima

atau tidak. Derajat bebas (df) dalam distribusi F :

df = n – 2

Keterangan:

df = degree of freedom/derajad kebebasan

n = Jumlah sampel

(38)

a) Ho diterima apabila r hitung < r tabel, artinya semua variabel bebas bukan

merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

b) Ho ditolak apabila r hitung > r tabel, artinya semua variabel bebas

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

Tingkat hubungan dinyatakan dalam indeks koefisien korelasi yang

bergerak antara -1,00 sampai +1,00. Jika koefisien menghasilkan angka negative

(-), berarti hubungan menunjukkan arah yang berbalik atau berlawanan. Akan

tetapi, jika menghasilkan angka positif (+), berarti hubungan menunjukkan arah

yang sama (Wasis, 2006).

Hubungan lebih dari dua variabel bila dinyatakan dalam bentuk persamaan

matematis adalah

Y1 = α + β1X1 + β 2X2 + β3X3 + ε

Y2 = α + β4X4 + Y1 + ε

Simbol Keterangan

Y1 Minat Pemanfaatan (Behavioral Intention) Y2 Perilaku Penggunaan (Use Behavioral)

α bilangan konstan (koefisien variabel),titik potong dengan sumbu Y β 1, β 2, β 3, β 4, bilangan konstan (koefisien variabel), koefisien regresi

X1, Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja) variabel independent X2 Effort Expectancy (Ekspektasi Usaha) variabel independent

X3 Social Influence (Faktor Sosial) variabel independent

,X4 Facilitating Conditions (Kondisi yang Memfasilitasi) variabel independent

Untuk melihat tinggi atau rendahnya ukuran keeratan hubungan variabel

dependen dan variabel independen penulis menggunakan koefisien korelasi

(39)

Simbol Keterangan

y Nilai pada pada sumbu y

b1, b2, b3, b4, bilangan konstan (koefisien variabel), koefisien regresi

X1, Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja) variabel independent X2 Effort Expectancy (Ekspektasi Usaha) variabel independent

X3 Social Influence (Faktor Sosial) variabel independent

X4 Facilitating Conditions (Kondisi yang Memfasilitasi) variabel independent

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah dan di olah sendiri oleh peneliti

(Suprapto,2000).

Menurut Augusty Ferdinand (2006) merujuk pendapat Hair et al,

pemodelan SEM melalui tujuh tahapan; Pengembangan berbasis teori,

pengembangan diagram alur untuk menunjukkan hubungan kausalitas, konversi

diagram alur ke dalam serangkaian persamaan structural dan spesifikasi model

pengukuran, pemilihan matriks input (masukan) dan teknik estimasi terhadap

model yang dibuat, menilai problem identifikasi, mengevaluasi model, melakukan

interpretasi dan modifikasi model.

a. Tahap pertama, menetapkan landasan teori yang kuat yang berfungsi sebagai justifikasi model. Jika tidak ada teori yang sesuai, maka

kemungkinan besar model yang dibuat akan salah. SEM pada hakikatnya

tidak ditujukan untuk membuat hubungan kausalitas, tetapi pembenaran

adanya hubungan kausalitas secara empiris.

b. Tahap Kedua, pembuatan diagram jalur untuk menggambarkan model teori yang dibuat sehingga peneliti akan lebih mudah melihat hubungan

(40)

c. Tahap ketiga, melakukan konversi spesifikasi model dalam rangkaian persamaan struktural yang dirumuskan sebagai sarana untuk menyatakan

adanya hubungan kasualitas antar berbagai konstruk.

Setelah teori/model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam

sebuah diagram alur, peneliti dapat mulai mengkonversi spesifikasi model

tersebut ke dalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun akan

terdiri:

1. Persamaan-persamaan struktural (structural equations) dirumuskan

untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk.

Persamaan struktural pada dasarnya dibangun dengan pedoman

berikut:

Variabel endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error

2. Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model). Pada

spesifikasi itu peneliti menentukan variabel mana mengukur konstruk

mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan

korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk atau variabel.

d. Tahap keempat, menentukan bentuk masukan data yang akan digunakan membuat model dan estimasinya. Data yang diolah bentuk matrik

varian/kovarian atau matriks korelasi untuk pembuatan model atau

estimasi.

e. Tahap kelima, menghadapi masalah identifikasi yang menyangkut masalah model yang sudah dikembangkan ternyata tidak mampu

(41)

f. Tahap keenam, melakukan evaluasi model menggunakan kriteria goodness of fit. Pertama kali yang harus dilakukan oleh peneliti ialah

melakukan evaluasi bahwa data yang akan digunakan untuk pembuatan

model dan estimasi dapat memenuhi asumsi-asumsi SEM.

g. Tahap ketujuh, melakukan interpretasi model yang sudah dibuat dan mengubah model-model yang belum memenuhi persyaratan.

Kesimpulannya ialah model yang diestimasi mempunyai residual yang

kecil atau mendekati nol serta distribusi frekuensi kovarian matriksnya

bersifat simetrik (Bahri & Zamzam, 2015).

3.4 Tahap Akhir

Pada tahapan ini akan menghasilkan variabel-variabel apa saja yang lebih

mempengaruhi tingkat penerimaan UWKS Academic Smart Mobile bagi

mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Setelah menentukan variabel

yang lebih mempengaruhi maka akan menghasilkan saran dan penjelasan pada

(42)

35 4.1 Tahap Awal

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya adalah salah satu perguruan tinggi

swasta di Surabaya yang memiliki sebuah aplikasi mobile agar mahasiswa

mengakses informasi yang dibutuhkan melalui smartphone. Aplikasi tersebut

adalah UWKS Academic Smart Mobile yang telah tersedia dan dapat diunduh di

play store.

4.1.1 Studi Literatur

Pada tahap studi literatur menghasilkan penjelasan mengenai teori-teori

yang berhubungan dengan penelitian yang didapat dari buku, jurnal, dan

penelitian sebelumnya. Hasil dari studi literatur dapat dilihat pada Bab 2 landasan

teori yang membahas berbagai teori seperti metode UTAUT, penentuan variabel,

pengertian uji validitas dan reliabilitas, teknik sampling, skala pengukuran, dan

menguji regresi dan korelasi menggunakan metode SEM.

4.1.2 Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data didapatkan informasi bahwa UWKS

Academic Smart Mobile merupakan sebuah aplikasi mobile yang tersedia di play

store, tidak berbayar, dan dapat digunakan di smartphone berbasis Android dan

Blackberry 10. Mahasiswa meiliki hak akses dalam menggunakan UWKS

Academic Smart Mobile untuk melihat profil mahasiswa, informasi akademik

berupa KHS (Kartu Hasil Studi), IP (Indeks Prestasi), IPK (Indeks Prestasi

(43)

Rencana Studi), pembayaran mahasiswa, transkrip nilai, dan fitur ngobrol. Berikut

penjelasan mengenai fitur pada aplikasi UWKS Academic Smart Mobile:

a. Profil Mahasiswa

Menampilkan data identitas mahasiswa beserta foto

b. KHS (Kartu Hasil Studi)

Menampilkan informasi tentang KHS.

c. IP (Indeks Prestasi) dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)

Menampilkan informasi tentang IP dan IPK mahasiswa.

d. Nilai mata kuliah

Menampilkan informasi tentang nilai pada setiap mata kuliah yang telah

ditempuh oleh mahasiswa.

e. Tunggakan biaya kuliah

Menampilkan informasi biaya kuliah yang belum dibayarkan.

f. KRS (Kartu Rencana Studi)

Mahasiswa dapat melakukan proses KRS secara online dan dapat

menyimpan KRS dalam bentuk file .pdf untuk keperluan arsip ataupun

mencetak.

g. Pembayaran Mahasiswa

Mahasiswa dapat melihat history transaksi pembayaran kuliah per tahun.

h. Transkrip Nilai

Perolehan nilai mata kuliah yang sedang maupun telah ditempuh dapat

dilihat secara akurat dan detail dengan pada fitur Transkrip Nilai ini.

i. Ngobrol

(44)

4.2 Pengumpulan dan Analisis Data

Tahap selanjutnya pada penelitian ini adalah menentukan variabel

penelitian, menyusun kuesioner, menyebarkan kuesioner, mengolah data dari hasil

kuesioner, menganalisis tingkat penerimaan aplikasi UWKS Academic Smart

Mobile dengan model UTAUT.

4.2.1 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua variabel yang

ada dalam model UTAUT, yaitu variabel yang dibedakan menjadi variabel

[image:44.595.88.549.316.541.2]

dependen dan independen. Model UTAUT dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Pemetaan Jenis Variabel pada UTAUT

A. Variabel Independen

1. Ekspektasi kinerja

Didefinisikan sebagai tingkat dimana mahasiswa meyakini bahwa

menggunakan aplikasi UWKS Academic Smart Mobile akan membantu

dalam meningkatkan kinerja. Performance Expectancy

Ekspektasi Kinerja

Effort Expectancy Ekspektasi Usaha

Social Influence Pengaruh Sosial

Behavioral Intention Penerimaan Pemakai

Facilitating Conditions kondisi pemfasilitasi

Use Behavior Perilaku Pemakai

Variabel Dependen

V

ar

ia

be

l ind

ep

ende

(45)

2. Ekspektasi usaha

Didefinisikan sabagai tingkat kemudahan penggunaan aplikasi yang dapat

mengurangi upaya (tenaga, waktu, dan biaya) mahasiswa dalam

melakukan pekerjaannya. Kemudahan penggunaan aplikasi UWKS

Academic Smart Mobile akan menimbulkan perasaan minat bahwa aplikasi

tersebut mempunyai kegunaan dan dapat menimbulkan rasa nyaman.

3. Faktor Sosial

Didefinisikan sebagai tingkat dimana mahasiswa menganggap bahwa

orang lain menyakinkan dirinya bahwa dia harus menggunakan aplikasi

UWKS Academic Smart Mobile. Faktor sosial ditunjukan besarnya

dukungan dari sesama mahasiswa maupun pihak universitas.

4. Kondisi yang Memfasilitasi

Didefinisikan sebagai tingkat dimana mahasiswa percaya bahwa ada

infrastruktur dan teknis untuk mendukung penggunaan aplikasi UWKS

Academic Smart Mobile.

B. Variabel dependen:

1. Minat Pemanfaatan

Minat pemanfaatan aplikasi UWKS Academic Smart Mobile berhubungan

dengan keinginan mahasiswa dalam menggunakan sistem tersebut untuk

mendukung aktivitasnya sebagai mahasiswa.

2. Perilaku Penggunaan

Penggunaan aplikasi UWKS Academic Smart Mobile adalah perilaku

mahasiswa dalam menggunakan sistem tersebut untuk mendukung

(46)

4.2.2 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner

Alat bantu yang digunakan untuk mengumpulakan data adalah dengan

menggunakan media kuesioner. Kuesioner disebarkan pada mahasiswa Strata 1

(S1) Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

yang masih aktif melakukan kegiatan perkuliahan. Pertanyaan pada kesioner dapat

[image:46.595.92.529.253.752.2]

dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Item Pertanyaan Kuesioner

No. Pertanyaan Variabel Ekspektasi Kinerja

1 Menggunakan aplikasi UWKS ASM berguna dalam studi saya sebagai mahasiswa.

2 Menggunakan aplikasi UWKS ASM dapat meningkatkan efektivitas dalam menjalankan tugas sebagai mahasiswa.

3 Menggunakan aplikasi UWKS ASM meningkatkan produktivitas saya.

4 Menggunakan aplikasi UWKS ASM meningkatkan kesempatan saya untuk mendapatkan nilai yang baik.

No. Pertanyaan Variabel Ekspektasi Usaha

1 Saya paham bagaimana caranya menggunakan aplikasi UWKS ASM.

2 Menurut saya mudah untuk terbiasa dalam menggunakan aplikasi UWKS ASM.

3 Menurut saya aplikasi UWKS ASM adalah aplikasi yang mudah untuk digunakan.

4 Menurut saya mudah untuk belajar mengoperasikan aplikasi UWKS ASM.

No. Pertanyaan Variabel Faktor Sosial

1 Pihak universitas mewajibkan mahasiswa untuk menggunakan aplikasi UWKS ASM.

2 Teman saya mempengaruhi saya untuk menggunakan aplikasi UWKS ASM. 3 Penyuluhan atau sosialiasi dalam penggunaan aplikasi UWKS ASM telah

(47)

4 Menggunakan aplikasi UWKS ASM merupakan suatu kebanggan bagi saya.

No. Pertanyaan Variabel Kondisi yang memfasilitasi

1 Saya memiliki sumberdaya yang diperlukan untuk menggunakan aplikasi UWKS ASM (misal: smartphone, internet).

2 Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan aplikasi UWKS ASM.

3 Aplikasi UWKS ASM tidak kompatibel dengan sistem lain yang saya gunakan (misal: aplikasi UWKS ASM tidak dapat diakses melalui komputer anda, tidak dapat diakses melalui smartphone atau tab anda).

4 Aplikasi UWKS ASM merupakan inovasi teknologi yang menguntungkan dalam bidang akademik.

No. Pertanyaan Variabel Minat Pemanfaatan

1 Saya berniat menggunakan aplikasi UWKS ASM di semester berikutnya.

2 Saya memperkirakan bahwa saya akan menggunakan aplikasi UWKS ASM di semester berikutnya .

3 Saya berencana menggunakan aplikasi UWKS ASM secara rutin dikemudian hari.

No. Pertanyaan Variabel Perilaku Penggunaan

1 Saya lebih memanfaatkan penggunaan aplikasi UWKS ASM dibanding dengan tatap muka langsung (misalnya melakukan proses KRS, cek history pembayaran atau tunggakan biaya kuliah).

2 Penggunaan aplikasi UWKS ASM membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan secara tatap muka.

Setelah ditentukan pertanyaan untuk kuesioner, langkah selanjutnya adalah

menyebarkan kuesioner. Langkah awal yang dilakukan untuk menyebarkan

kuesioner adalah menentukan sampel. Metode pengambilan sampel menggunakan

(48)

A. Menghitung Jumlah Populasi

Data mahasiswa aktif fakultas teknik dan fakultas hukum didapat dari

Pangkalan Data Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Data tersebut merupakan

[image:48.595.94.511.201.540.2]

populasi yang ada dalam penelitian ini. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Jumlah Mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum

Fakultas Jurusan Jumlah Mahasiswa setiap

jurusan

Teknik

Teknik Sipil 272

Teknik Informatika 260

Teknik Industri Pertanian 80

Hukum Ilmu Hukum 674

Jumlah Populasi 1286

Sumber: Pangkalan Data Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Pada tabel 4.2 menjelaskan bahwa data yang terkumpul dapat mengetahui

jumlah mahasiswa aktif fakultas teknik dan fakultas hukum sebesar 1286

mahasiswa.

B. Menentukan jumlah sampel yang diperlukan

Populasi dalam penelitian diketahui sebanyak 1268 mahasiswa dan untuk

mengetahui jumlah sampel yang diberikan kuesioner maka langkah selanjutnya

(49)

Keterangan:

S = ukuran sampel yang diperlukan

N = jumlah populasi

P = proporsi populasi = 0,50

Q = 1-P

d = tingkat akurasi = 0,05

λ2

= tabel nilai chi-square sesuai tingkat kepercayaan 0,95 = 1,841

Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus tersebut jumlah

sampel yang didapat sebesar 161 mahasiswa. Dari 161 mahasiswa tersebut akan

dibagi lagi menjadi 4 jurusan.

C. Menentukan Jumlah Sampel dari Masing-masing Jurusan

Dari langkah sebelumnya didapat jumlah sampel sebesar 161 mahasiswa,

[image:49.595.79.545.306.717.2]

maka untuk membagi dalam beberapa jurusan digunakan rumus sebagai berikut.

Tabel 4.3 Sampel Mahasiswa Setiap Jurusan

Fakultas Jurusan Jumlah

Mahasiswa

Perhitungan Stratified

Random Sampling Sampel

Teknik

Teknik Sipil 272 272/1286 * 161=34.052 34

Teknik Informatika 260 260/1286 * 161=32.550 33

Teknik Industri Pertanian 80 80/1286 * 161=10.015 10

Hukum Ilmu Hukum 674 674/1286 * 161=84.381 84

(50)

Setelah melakukan perihitungan dengan metode Stratified Random

Sampling kemudian kuesioner disebarkan. Hasil pengumpulan data dirinci sebagai

berikut:

 Jumlah kuesioner yang dikirim 161 Kuesioner

 Jumlah kuesioner yang kembali 161 Kuesioner

 Jumlah kuesioner yang memenuhi kriteria 161 Kuesioner

 Rate responden 161

161 � 100 % = 100 %

Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat dilihat bahwa pengiriman 161

kuesioner dan 161 kuesioner kembali dengan rate responden 100% sehingga data

tersebut layak untuk dianalisis.

4.2.3 Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah pengguna UWKS

Academic Smart Moblie yaitu mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

yang masih aktif. Gambaran umum 161 responden yang berpartisipasi dalam

[image:50.595.104.511.294.683.2]

penelitian ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 4.2 Grafik Sampel Mahasiswa Setiap Jurusan 84

34 33

10

0 20 40 60 80 100

Hukum

Teknik Sipil

Teknik Informatika

(51)

Berdasarkan grafik di atas, terdapat 84 responden untuk jurusan Ilmu

Hukum, 34 responden untuk jurusan Teknik Sipil, 33 responden untuk jurusan

Teknik Informatika, dan 10 responden untuk jurusan Teknik Industri Pertanian.

[image:51.595.94.509.196.503.2]

Total sebanyak 161 responden.

Gambar 4.3 Grafik Sampel Mahasiswa Setiap Jurusan

Grafik di atas menampilkan persentase responden setiap jurusan. 52%

untuk jurusan Ilmu Hukum, 21% untuk jurusan Teknik Sipil, 21% untuk jurusan

Teknik Informatika, dan 6% untuk Industri Pertanian.

Tabel 4.4 Profil Responden Jurusan Ilmu Hukum Tahun

Angkatan

Responden

Total

2011 2012 2013 2014 2015

Jenis

Kelamin P W P W P W P W P W

Jumlah 2 3 7 9 16 6 10 10 6 15 84

52% 21%

21% 6%

Ilmu Hukum Teknik Informatika Industri Pertanian

(52)

Berdasarkan tabel 4.4, terdapat 84 responden Jurusan Ilmu Hukum, 2

mahasiswa dan 3 mahasiswi angkatan 2011, 7 mahasiswa dan 9 mahasiswi

angkatan 2012, 16 mahasiswa dan 6 mahasiswi angkatan 2013, 10 mahasiswa dan

[image:52.595.91.509.187.580.2]

mahasiswi 10 angkatan 2014, dan 6 mahasiswa dan 15 mahasiswi angkatan 2015.

Tabel 4.5 Profil Responden Jurusan Industri Pertanian Tahun

Angkatan

Responden

Total

2012 2013 2014

Jenis

Kelamin P W P W P W

Jumlah 2 2 2 - 2 2 10

Berdasarkan tabel 4.5, terdapat 10 responden Jurusan Industri Pertanian, 2

mahasiswa dan 2 mahasiswi angkatan 2012, 2 mahasiswa angkatan 2013, dan 2

mahasiswa dan 2 mahasiswi angkatan 2014.

Tabel 4.6 Profil Responden Jurusan Teknik Informatika Tahun

Angkatan

Responden

Total

2012 2013 2014 2015

Jenis

Kelamin P W P W P W P W

Jumlah 5 5 4 - 12 - 7 - 33

Berdasarkan tabel 4.6, terdapat 33 responden Jurusan Teknik Informatika,

5 mahasiswa dan 5 mahasiswi angkatan 2012, 4 mahasiswa angkatan 2013, 12

(53)

Tabel 4.7 Profil Responden Jurusan Teknik Sipil Tahun

Angkatan

Responden

Total

2012 2013 2014 2015

Jenis

Kelamin P W P W P W P W

Jumlah 7 9 4 2 2 8 1 1 34

Berdasarkan tabel 4.7, terdapat 34 responden Jurusan Teknik Sipil, 7

mahasiswa dan 9 mahasiswi angkatan 2012, 4 mahasiswa dan 2 mahasiswi

angkatan 2013, 2 mahasiswa dan 8 mahasiswi angkatan 2014, dan 1 mahasiswa

dan mahasiswi 1 angkatan 2015.

4.2.4 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden

terhadap variabel yang ada pada penelitian yaitu variabel ekspektasi kinerja,

ekspektasi usaha, faktor sosial, kondisi yang menfasilitasi, minat pemanfaatan,

dan perilaku penggunan. Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Ekspektasi Kinerja

Tabel statistik deskriptif menampilkan data N yaitu jumlah responden,

minimum yaitu nilai terkecil dari hasil tabulasi, maksimum yaitu nilai terbesar dari

(54)

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai yang didapat dari variabel

Gambar

Tabel 3.1 Skala Likert
Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Model UTATUT
Tabel 3.3 Hipotesis
Gambar 4. 1 Pemetaan Jenis Variabel pada UTAUT
+7

Referensi

Dokumen terkait

dalam penelitian ini antara lain Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions dan Behavioral Intention dengan Use

Price value (nilai harga) yang juga dapat diartikan nilai harga yang sebanding dengan manfaat yang diterima ini diambil dari model UTAUT 2, dan perceived credibility

terhadap variabel behavioral intention adalah 0,840. Sehingga dengan demikian, karena nilai t hitung tersebut lebih kecil daripada nilai t tabel, maka secara

Merujuk pada hasil perhitungan dan analisis tentang penerapan model UTAUT dengan hubungannya pada minat perilaku serta perilaku atas penggunaan BRI Mobile Banking di Kota Malang

Konsep ini yang menjadi dasar pemilihan teknik pengambilan sampel simple random sampling pada penelitian penerimaan dan pemanfaatan teknologi aplikasi mobile Pegadaian

Untuk menguji apakah performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating conditions mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama

ANALISIS MINAT PERILAKU PENGGUNAAN LAYANAN MOBILE BANKING MENGGUNAKAN INTEGRASI TASK TECHNOLOGY FIT (TTF) DAN UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dari semua konstruk yang diuji pengaruh sosial (social influence), kondisi fasilitas (facilitating conditions), motivasi hedonis