• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU BEKERJA TENTANG PENYIMPANAN ASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU BEKERJA TENTANG PENYIMPANAN ASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Genta Kebidanan, Volume 6, Nomer 2, Des 2016,hal.90-93

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU BEKERJA TENTANG PENYIMPANAN ASI

Oleh:

G.A. Martha Winingsih, SST, MM, M.Kes Ni Luh Putu Yulia Laksmi Dewi Akademi Kebidanan Kartini Bali email : gekmartha@gmail.com

Abstract : Working mothers can still breastfeed the babies by storing breast milk. This business can be done to reduce IMR amounting 32/1000 KH with exclusive breastfeeding.The purpose of this study to determine the correlation between knowledge with attitude working mothers on breast milk storage in BPM I.G.A.A. Alit Triastuti, S.ST 2016.This study uses an analytical method with cross sectional approach. Data collection techniques with accidental sampling, sample of 35 respondents, conducted from August 7 until February 20, 2016. Tes data analysis using Spearman Rank.The research showed 16 respondents, nearly half (45.7%) have good knowledge about breast milk storage, and most of that is 22 respondents (62.9%) have a positive attitude about the storage of breast milk. There was a significant correlation with the level of strong correlation between knowledge and attitudes about working mothers breast milk storage. Test results obtained by Spearman Rank correlation coefficient of 0.612 and p = 0.00 significance level (p <0.05).

Abstrak : Ibu yang bekerja masih tetap bisa memberikan ASI kepada bayinya dengan cara menyimpan ASI. Usaha ini dapat dilakukan untuk menurunkan AKB yaitu sebesar 32/1000 KH dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu bekerja tentang penyimpanan ASI di BPM I.G.A.A. Alit Triastuti, S.ST tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Jenis penelitian accidental sampling jumlah sampel 35 responden, dilakukan pada tanggal 7 sampai 20 Februari 2016. Uji analisis data menggunakan Rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 16 responden yaitu hampir setengahnya (45,7%) memiliki pengetahuan baik tentang penyimpanan ASI, dan sebagian besar yaitu 22 responden (62,9%) memiliki sikap positif tentang penyimpanan ASI. Ada hubungan yang signifikan dengan tingkat korelasi kuat antara pengetahuan dengan sikap ibu bekerja tentang penyimpanan ASI. Hasil uji Rank Spearman diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,612 dan p=0,00 dengan tingkat signifikansi (p<0,05).

Kata Kunci:

(2)

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan

hidup yang mengandung zat

kekebalan tubuh yang akan

melindungi bayi dari berbagai

penyakit infeksi bakteri, virus,

parasit dan jamur. Air Susu Ibu

(ASI) mengandung lebih dari 200

unsur – unsur pokok, antara lain zat

putih telur, lemak, karbohidrat,

vitamin, mineral, faktor

pertumbuhan, hormon, enzim, zat

kekebalan, dan sel darah putih.

Semua zat ini terdapat secara

proporsional dan seimbang satu

dengan yang lainnya (Roesli, 2007).

Data dari United Nations

International Children’s Emergency

Fund (UNICEF) menunjukkan

bahwa di Indonesia sebanyak 30.000

bayi meninggal dunia dan 10 juta

anak balita di dunia meninggal setiap

tahunnya yang disebabkan karena

infeksi terutama diare dan gizi buruk.

Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan salah satu indikator yang

penting untuk mencerminkan derajat

kesehatan di suatu masyarakat. Data

Survey Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2012

menunjukkan AKB yaitu 32/1000

KH, angka tersebut belum mencapai

target Millennium Development

Goals (MDGs) 2015 yakni

menurunkan AKB menjadi 23/1000

KH. Usaha yang dapat dilakukan

untuk menurunkan AKB adalah

dengan pemberian ASI eksklusif

karena berdasarkan penelitian,

pemberian ASI dapat membantu

menurunkan Angka Kesakitan dan

Angka Kematian Bayi (AKB),

khususnya neonatus (55% - 87%).

Memberikan ASI adalah kewajiban

bagi setiap ibu kepada bayinya. Saat

ini cukup banyak ibu yang

(3)

memberikan ASI, yang disebabkan

karena minimnya informasi dan

pengetahuan ,tidak memiliki

keyakinan diri, pola dan gaya hidup

praktis, serta faktor kesibukan atau

pekerjaan, sehingga lebih memilih

memberikan susu formula kepada

bayinya (Nurani, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh

saat ini,diketahui bahwa ibu yang

bekerja sekitar 70%. Hal tersebut

bukan berarti bahwa bayi tidak dapat

memperoleh ASI sama sekali.

Walaupun ASI perahan tidak mampu

menggantikan tindakan menyusui,

tetapi hal itu bukanlah masalah bila

ibu memang mesti bekerja.

Fenomena yang terjadi adalah

banyak ibu khawatir dan

beranggapan bahwa ASI-nya tidak

mencukupi kebutuhan bayi saat ibu

bekerja. Hal ini menyebabkan ibu

berkeinginan untuk memberikan susu

formula, walaupun sebenarnya ibu

bekerja dapat tetap memberikan ASI

kepada bayi dengan memerah dan

menyimpannya (Prasetyono, 2012).

Ibu yang bekerja masih tetap

bisa memberikan ASI kepada

bayinya dengan cara memerah ASI

dan menyimpan ASI tersebut.

Memerah ASI juga membantu

mendekatkan keluarga dengan bayi

karena mereka dapat ikut terlibat

dalam memberikan ASI dengan

menggunakan botol. ASI Perahan

(ASIP) yang telah diperah harus

disimpan dengan baik sehingga dapat

dipergunakan oleh bayi saat ibu tidak

sedang berada bersama bayinya

misalnya saat ibu bekerja. ASI

Perahan (ASIP) yang sudah disimpan

dan kemudian dihangatkan sebaiknya

digunakan dalam 24 jam dan tidak

(4)

Penelitian Fayed et.all (2012),

menyatakan tentang dampak

pekerjaan terhadap praktek

pemberian ASI, bahwa sebagian

besar ibu bekerja menghentikan

pemberian ASI setelah kembali

bekerja. Penelitian ini juga

menunjukan bahwa salah satu faktor

yang mempengaruhi penghentian

pemberian ASI adalah kurangnya

fasilitas di tempat kerja terhadap

proses pemberian ASI yaitu tempat

memerah dan penyimpanan ASI.

METODE

Jenis penelitian ini adalah

penelitian analitik yaitu untuk

menganalisa hubungan pengetahuan

dengan sikap ibu bekerja tentang

penyimpanan ASI. Pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan cross

sectional yaitu data yang

dikumpulkan sesaat atau diperoleh

saat itu juga dengan subyek yang

diteliti diobservasi hanya sekali

(Notoadmodjo, 2010).

Penelitian ini menggunakan

accidental sampling yaitu

pengambilan sampel dengan cara

kebetulan. Setiap ibu yang

memenuhi kriteria inklusi dimasukan

sebagai sampel sehingga jumlah

responden yang diperlukan

terpenuhi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Penyimpanan ASI

N o

Pengetahu an

Frekuen si (f)

Presenta se (%)

1 Baik 16 45.7

2 Cukup 9 25.7

3 Kurang 10 28.6

Jumlah 35 100

Berdasarkan Tabel diatas dari 35

responden diperoleh, hampir

setengah yaitu 16 orang responden

(45.7%) memiliki pengetahuan baik,

sebagian kecil yaitu sembilan (9)

(5)

pengetahuan cukup, hampir setengah

yaitu 10 responden (28,6%) memiliki

pengetahuan kurang tentang

penyimpanan ASI. Sesuai dengan

Notoatmodjo (2010) yang

mengemukakan bahwa pengetahuan

terjadi setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap suatu obyek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran,

penciuman, perasa, dan perabaan.

Penginderaan yang baik akan

meningkatkan pemahaman terhadap

suatu obyek atau informasi.

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sikap Responden tentang Penyimpanan ASI

dari 35 responden diperoleh,

sebagian besar yaitu 22 responden

(62.9%) memiliki sikap positif,

hampir setengah yaitu 13 responden

(37.1%) memiliki sikap negatif

tentang penyimpanan ASI.

Tabel 3 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Responden tentang Penyimpanan ASI

N

35 responden, hampir setengahnya

yaitu 12 responden (34,3%) memiliki

pengetahuan baik dengan sikap

(6)

sebagian kecil yaitu empat (4)

responden (11,4%) memiliki

pengetahuan baik dengan sikap

negatif tentang penyimpanan ASI.

Sebagian kecil yaitu enam (6)

responden (17,1%) memiliki

pengetahuan cukup dengan sikap

positif tentang penyimpanan ASI,

sebagian kecil yaitu tiga (3)

responden (8,6%) memiliki

pengetahuan cukup dengan sikap

negatif tentang penyimpanan ASI.

Sebagian kecil yaitu empat (4)

responden (11,4%) memiliki

pengetahuan kurang dengan sikap

positif tentang penyimpanan ASI,

sebagian kecil yaitu enam (6)

responden (17,1%) memiliki

pengetahuan kurang dengan sikap

negatif tentang penyimpanan ASI

Hasil pengujian tersebut diketahui

hasil p value = 0,000 < 0,05 maka Ho

ditolak berarti Ha diterima

membuktikan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara pengetahuan

dan sikap ibu bekerja tentang

penyimpanan ASI, koefisien korelasi

r = 0.612 dengan tingkat signifikansi

(p<0,05) dengan tingkat korelasi

kuat. Hal ini sesuai dengan teori

yang diajukan oleh Fisbein dalam

Azwar (2008) dinyatakan bahwa

pengetahuan berhubungan erat sekali

dengan sikap, artinya seberapa besar

pengetahuan seseorang mengenai

obyek akan menentukan sikap

mereka terhadap obyek tersebut.

Semakin tinggi pengetahuan

seseorang terhadap suatu obyek

diharapkan akan menghasilkan sikap

yang tepat (positif) pada obyek

tersebut. Begitu juga sebaliknya

semakin rendah pengetahuan

seseorang terhadap suatu obyek

(7)

kurang tepat (negatif) pada obyek

tersebut.

SIMPULAN

Dari penelitian yang telah

dilakukan mengenai “Hubungan

Pengetahuan dengan Sikap Ibu

Bekerja tentang Penyimpanan ASI di

BPM I.G.A.A. Alit Triastuti, S.ST

Tahun 2016’’ dapat disimpulkan

Hampir setengahnya responden

memiliki pengetahuan baik tentang

penyimpanan ASI.Sebagian besar

responden memiliki sikap positif

tentang penyimpanan ASI. Ada

hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan sikap ibu

bekerja tentang penyimpanan ASI

dengan tingkat hubungan yang kuat.

DAFTAR RUJUKAN

Fayed, S., Almorsy, E., Fathi, N., Wahby, I. 2012. The Effect of Maternal Employment on Breast Feeding Practice Among

Egyptian Children. Journal of American Science.

.

Notoatmodjo. S. 2010.Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurani, A. 2013.7 Jurus Sukses Menyusui.Jakarta :PT Elex Media Komputindo.

Penny Van, E, 2009. Di Balik Kontrovesi Air – Susu Formula, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Prasetyono, D.S. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jogjakarta : Diva Press.

Riyanto, A. 2009.Pengolahan dan

Analisis Data

Gambar

Tabel  3  Tabulasi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan vernalisasi pada stadia perkembangan umbi memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap karakter bobot awal

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, besarnya masukan energi pada proses pengolahan di setiap tahapan proses mulai dari pelayuan pucuk teh, penggilingan dan

Kreasindo Sukses Mandiri belum mempunyai sistem basisdata sehingga data yang ada sering tidak konsisten sehingga sulit untuk pelaporan serta kurangnya keamanan data yang

Hasil belajar siswa yang rendah tersebut juga dialami oleh siswa pada.. jenjang menengah pertama maupun jenjang

Hubungan Status Gizi Ibu saat Hamil dengan Kejadian Stunting pada Anak usia 6-23 Bulan di Kabupaten Bantul. Repos UGM

Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi cenderung membiayai perusahaanya dengan menggunakan modal sendiri dibandingkan dengan menggunakan utang karena tingkat

Pada makalah penelitian ini, akan ditunjukkan langkah langkah serta standard yang diambil beserta masalah di lapangan pada tahun pertama untuk mengembangkan sebuah

1.3.2.2 Pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran bidang studi fikih. di MTs Darul Ulum Klepu-Keling-Jepara dan MTs Miftahul