• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKPJ KEPALA DESA BUIN BARU 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LKPJ KEPALA DESA BUIN BARU 2017"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

KECAMATAN BUER

KANTOR KEPALA DESA BUIN BARU

Jln. Lintas Sumbawa – Tano, Km 58 ( 84353 )

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ( LKPJ ) Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran 2017 Desa Buin Baru Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa ini dapat kami susun dan kami selesaikan.

Laporan ini merupakan bagian dari pada pertanggungjawaban kami selaku Kepala Desa yang merupakan cakupan dari persiapan hingga pelaksanaan yang dapat dijadikan acuan dalam mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan keinginan dan harapan dari masyarakat desa, sekaligus bahan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa ditahun yang akan datang.

Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak/komponen yang telah ikut serta berpartisipasi dalam upaya penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ( LKPJ ) Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran 2017 ini.

Demikian, semoga apa yang kami sampaikan dapat menjadi pertimbangan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Buin Baru, 12 Februari 2017 Kepala Desa Buin Baru

(2)

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) KEPALA DESA MUER AKHIR TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran 2017 disusun dengan berdasarkan pada :

1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kepala Desa.

B. GAMBARAN UMUM DESA

1. Kondisi Geografis

Desa Muer termasuk wilayah Kecamatan Buer dengan luas wilayah desa 35.96 Hektar are. Kepadatan penduduk sudah mencapai 2.760 jiwa penduduk tetap.

Letak Geografis desa berada di wilayah timur Kabupaten Sumbawa. Keseharian masyarakat adalah Petani/Pekebun dan Peternak (Sapi, Kerbau, Kambing, Ayam dan Itik) serta berdagang dan lainnya.

Mengingat keadaan wilayah Desa Buin Baru yang merupakan lahan pertanian (Sawah, Tegalan dan Kebun ) 65 % dari luas desa.

Masyarakat umumnya sudah aktif mengolah lahan pertanian dan Perkebunan dengan menanam Padi dengan menggunakan cara yang sudah cukup baik.

Namun hasil panen belum seutuhnya menemukan harga yang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Kendalanya yang utama adalah naik turunnya harga perdagangan tanaman Padi terutama pada saat panen raya, demikian juga harga komoditas lainnya yang sering turun drastis sementara harga tinggi kadang-kadang tidak mampu bertahan lama sehingga banyak yang belum sempat menjual sudah turun harga lagi.

Jarak tempuh ke Ibukota Kecamatan sejauh 8 Kilometer dengan lama tempuh sekitar 10 menit. Jarak tempuh ke Ibu Kota Kabupaten sejauh 54 Kilometer dengan lama tempuh sekitar 90 menit.

(3)
(4)

I. Kesehatan Masyarakat

• Puskesmas Pembantu : - unit • Poliklinik Kesehatan Desa/Polindes : 1 unit • Posyandu : 4 unit • Bidan Desa : 3 orang

• Balita : 171 orang • Balita Gizi Buruk : 1 orang • Balita Gizi Baik : 168 orang

• Rumah tangga menggunakan air bersih/PAH : 638 Rumah tangga • Rumah tangga menggunakan air sungai : - Rumah tangga

J. Penduduk

• Jumlah Kepala Rumah Tangga : 746 KK • Jumlah Penduduk : 2.760 jiwa

K. Jumlah Aparatur Pemerintahan Desa

• Perangkat Desa : 11 Orang • BPD : 7 Orang • RT : 10 RT • RW : 4 Wilayah • LPMD : 12 Orang • KPMD : Pengurus

L. Komplek Balai Desa

• Bangunan Kantor Desa : 1 unit

M. Sarana umum

• Jumlah Masjid : 1 buah • Surau : 4 buah • Jumlah Gardu Siskamling : 6 buah • Jumlah MCK : buah • Stegher : - buah

5. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Desa.

Kegiatan ekonomi desa selama ini masih didominasi oleh sektor pertanian dan peternakan. Namun dari pesatnya pertanian di desa belum seutuhnya membuahkan hasil optimal. Ini disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan serta kurangnya sarana prasarana irigasi dan dana penunjang.

Tingkat pendapatan masyarakat belum seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena harga barang tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat mereka serta masih minimnya bekal keterampilan, upah buruh yang masih kecil serta masih mahalnya barang -barang kebutuhan sembako.

b. Pertumbuhan Ekonomi

(5)

BAB II

1. Mewujudkan Pemerintah yang bersih dan transparan .

2. Memberikan Pelayanan yang maksimal serta memperjuangkan untuk kemudahan pelayanan masyarakat;

3. Meningkatkan tarap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat; 4. Pemberdayakan Pemuda dan Olah Raga;

Perencanaan Pembangunan di Desa dibagi menjadi 2 ( dua ), yaitu : 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) 2. Rencana Pembangunan Tahunan Desa

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) merupakan Perencanaan penting untuk kegiatan strategis desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan yang sekarang mengacu pada Dana Transfer.

Pada Tahun 2013 Desa Buin Baru telah menyelesaikan RPJMDes prioritas Pembangunan yang diarahkan pada kegiatan :

(6)

Arah Kebijakan Keuangan Desa

Keuangan Desa merupakan semua hak dan kewajiban desa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang, dan Keuangan Desa merupakan bagian dari proses Musrenbangdes. Kebijakan Pemerintah Desa Buin Baru dilakukan dengan mempertimbangkan Keuangan Desa yang ada dengan Pendapatan Asli Desa.

c. Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Rp. 25.170.000.00 d. Bantuan Keuangan yang bersifat khusus Rp. 366.683.400.00

Total Pendapatan Rp. 1.776.414.500.00

PENGELUARAN :

Belanja Desa. Rp.

a. Kelompok Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp. 591.894.380,00 b. Kelompok Pelaksanaan Pembangunan Rp. 1.090.555.229,00 c. Kelompok Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 111.360.000,00 d. Kelompok Pemberdayaan Masyarakat Rp. 27.365.500,00 e. Kelompok Belanja Tak Terduga Rp. 2.500.000.00

Pembiayaan Desa.

a. Penyertaan Modal pada BUMDes Buin Baru Rp. –

b. SilPA th 2016 Rp. 44.760.609,00

Pembangunan Fisik.

a. Pembangunan Jalan Usaha Tani Orong Propok Rp. 50.000.000.00

b. Pembangunan Peningkatan Kapasitas JUT Orong Propok Rp. 10.000.000.00 c. Pembangunan Pengerasan Jalan RT 04/01 Dusun Propok Rp. 20.000.000.00 d. Pembangunan Pengerasan Jalan Lingkungan 200 m RT02/02 Dusun Brang Loka Rp. 45.000.000.00 e. Pembangunan Saluran Air Limbah RT 01 Dusun Belekong Rp. 40.000.000.00 f. Pembangunan Saluran Air Limbah RT 01/02 Dusun Brang Loka Rp. 36.500.000.00 g. Pembangunan Saluran Air Limbah RT 02/02 Dusun Brang Loka Rp. 36.500.000.00 h. Pembangunan Plat Deuker/Pasangan Orong Propok Rp. 10.000.000.00

i. Pembangunan jaringan Irigasi Orong Propok Rp. 40.000.000.00

j. Pembangunan Saluran Drenase RT 02 Belekong Baru Rp. 38.000.000.00 k. Pembangunan Saluran Drenase (Talut) 250 m RT 01/03 Dsn Brang Beru Rp. 20.000.000.00 l. Pembangunan Sambungan Saluran Irigasi Rt 01/03 Dsn Brang Beru Rp. 30.000.000.00 m. Pembangunan Posyandu RT 01/04 Dsn Belekong Baru Rp. 70.000.000.00 n. Pembangunan Sambungan Tembok Kuburan Dsn Brang Beru Rp 40.000.000.00 o. Pembangunan Saluran Irigasi Tersier Dusun Propok Rp. 157.190.000.00

Total Pembangunan Fisik Rp. 668.190.000.00

Kelompok Pembinaan Masyarakat. Rp. 70.939.000.00

a. Kegiatan Pembinaan Keamanan, Ketertiban dan Ketentraman Wilayah Rp. 2.850.000.00 b. Kegiatan Pelestarian dan Pengembangan Gotong Royong Rp. 1.040.000.00

(7)

c. Kegiatan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Rp. 2.745.000.00 d. Kegiatan Pembinaan Penyuluhan Keluarga Berencana KB Rp. 25.175.000.00 e. Kegiatan Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Rp. 5.190.000.00

f. Kegiatan Pembinaan Pemuda di Desa Rp 4.733.000.00

g. Kegiatan Pembinaan dam Penglolaan Posyandu Rp. 12.833.000.00

h. Kegiatan Pembinaan PAUD Desa Rp. 17.103.000.00

Kelompok Pemberdayaan Masyarakat. Rp. 27.365.500.00

a. Kegiatan Pembinaan PKK Rp. 12.965.500.00

b. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Kebersihan Rp. 8.344.500.00

c. Kegiatan Fasilitasi Kelompok Masyarakat Rp. 6.055.500.00

Kelompok Tak Terduga.

a. Kegiatan Keadaan Luar Biasa (yang disebabkan oleh kejadian luar Rp. 2.500.000.00 biasa/wabah).

C. PRIORITAS DESA

Pelaksanaan Pembangunan Desa untuk Tahun 2017 cukup banyak kegiatan yang dilaksanakan. Pengerjaan pembangunan tersebut umumnya dari Dana Pemerintah yang ditransfer ke desa. Prioritas desa selalu dimusyawarahkan dalam Musrenbangdes pada setiap tahun dan mengacu pada RPJMDesa.

Pada prinsipnya semua pelaksanaan perencanaan/pengerjaan pembangunan di desa sudah dituangkan dalam Berita Acara Musrenbangdes dan RPJMDes.

Semua pelaksanaan pembangunan di desa menggunakan ketentuan skala prioritas, setelah pekerjaan fisik/bangunan umum, jalan desa, drainase dan lain- lain, setelah semua pelaksanaan kegiatan dalam desa selesai, kemudian pelaksanaan pekerjaan non fisik ( kelompok ekonomi desa, kegiatan perekonomian desa, pembinaan dan pemberdayaan kemasyarakatan, dan lain sebagainya).

Setelah semua pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik dalam desa selesai, maka kegiatannya diarahkan pada peningkatan sumber daya masyarakat desa.

Program dan Kegiatan sebagaimana tercantum dalam laporan fisik penggunaan uang terlampir;

BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA

Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa dilaksanakan secara Ekonomis, Efisien, dan Efektif dengan asas pengelolaan keuangan berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Pengelolaan ini dilaksanakan dan dikelola untuk masa 1 (satu) tahun anggaran dan harus disampaikan pertanggungjawaban penggunaannya, adapun struktur APBDes terdiri Pendapatan Asli Desa, Pendapatan Transfer, Belanja Desa dan Pembiayaan Desa.

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Upaya untuk mencapai target sesuai rencana yang ditargetkan didalam APBDesa Tahun Anggaran 2017 dilakukan secara Intensifikasi dan Ekstensifikasi pendapatan, ditempuh dengan berbagai pendekatan antara lain :

a. Menggali dan memanfaatkan Potensi Desa, sehingga pendapatan desa meningkat (misalnya : Hasil Usaha Desa, Hasil Kekayaan Desa, Swadaya dan Partisipasi, Gotong Royong dll)

b. Mengupayakan peningkatan pendapatan dari pos lainnya yang sah. (Bantuan Pihak Ketiga, dll) c. Memotivasi masyarakat arti pentingnya Pendapatan Asli Desa sebagai aset berharga

mendukung kegiatan pembangunan desa.

(8)

Perhitungan pendapatan akhir tahun anggaran dari realisasi pendapatan desa dilihat dari rencana dan realisasi sebagai berikut :

Pendapatan Desa :

URAIAN RENCANA/TARGET REALISASI MELEBIHITARGET TARGETSESUAI TERCAPAITIDAK

Pendapatan Asli Desa 2.500.000.00 2.500.000.00 Seuai

Dengan hasil capaian selama akhir Tahun Anggaran 2016, bahwa antara rencana dan realisasi secara global terjadi Surplus/minus namun di poin-poin anggaran ada yang sesuai target, melebihi target dan tidak mencapai target. Khususnya yang sesuai dan melebihi target tentunya tidak ada masalah, namun yang tidak mencapai target yang perlu penanganan lebih intensif sehingga kedepan target dapat tercapai ataupun melebihi dari target. Adapun kendala yang ada dan upaya

 Masih kurang rasa kepercayaan sebagian masyarakat terhadap Pemerintah Desa.

b. Solusi / Penyelesaian :

 Penyampaian informasi /sosialisasi melalui pertemuan RT/RW

 Perlunya masyarakat diberi informasi perkembangan desa dan Penggunaan Dana yang telah diterima.

B. PENGELOLAAN BELANJA DESA

1. Kebijakan Umum Keuangan Desa.

Dalam Pengelolaan Keuangan Desa, Secara umum Administrasi dilakukan oleh Sekretaris Desa dan Kepala Seksi serta penanganan keuangan dilakukan oleh Kepala Desa bersama Bendahara Desa.

2. Target dan Realisasi Belanja.

Belanja Desa selama satu tahun anggaran yang diperhitungkan dengan pendapatan desa dengan Target/ Realisasi sebagai berikut :

(9)

Kelompok Belanja Tak Terduga 2.500.000.00 2.500.000.00 Sesuai

-Pembiayaan Desa 0 0 Sesuai

-JUMLAH 1.823.675.109.00 1.823.675.109.00

-Data sesuai penggunaan anggaran APBDesa Tahun Anggaran yang berjalan, rincian kegiatan belanja dan bukti dijelaskan dalam : permasalahan walaupun tidak banyak. Berikut Permasalahan dan Solusi/ penyelesaiannya :

a. Permasalahan :

 Harga dilapangan seringkali melebihi Rencana Anggaran Biaya.

 Belanja operasional yang sangat minim.

 Masih kurangnya pemahaman terhadap administrasi keuangan.

b. Solusi / Penyelesaian :

 Peningkatan SDM Pengelola Kegiatan.

 Pendampingan lebih intensif dari PADesa.

 Pembinaan secara regular dari Kecamatan, Kabupaten.

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA

A. URUSAN ASAL USUL DESA

1. Program dan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa Muer berdasarkan hak asal usul desa didanai dari Dana Transfer Pemerintah, Pendapatan Asli Desa dan Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten. Perencanaannya terbagi menjadi dua bagian yaitu berupa fisik dan non fisik diantaranya :

a. Pembangunan Fisik Lembaga Desa dan partisipasi masyarakat, sehingga hasilnya dapat tercapai secara maksimal.

3. Permasalahan dan Penyelesaian

Permasalahan yang terjadi ketika melaksanakan kegiatan tersebut di atas adalah ketika menggerakkan swadaya masyarakat, kadang suatu program berbenturan dengan rutinitas yang dikerjakan masyarakat. Maka, penyelesaian yang dilakukan yaitu memilih waktu yang tepat dan memberi pengertian dan arahan kepada masyarakat tentang pentingnya kegiatan yang dilaksanakan secara bergotong-royong tersebut.

(10)

BAB V

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A. KERJA SAMA ANTAR DESA

1. Kebijakan dan Kegiatan

Kebijakan Kerja Sama Antar Desa dilakukan hanya sebatas musyawarah dalam kegiatan ketertiban, namun untuk kegiatan lain yang mengikat belum ada.

2. Realisasi Pekerjaan Kegiatan

Dalam kegiatan Kerjasama Antar Desa sebetulnya banyak sekali kegiatan yang bisa direncanakan dan direalisasikan, namun hal tersebut saat ini belum dapat terlaksana.

3. Permasalahan dan Penyelesaian

Setiap permasalahan yang timbul, dalam penyelesainnya dilaksanakan dengan azas musyawarah dan kekeluargaan. Saat ini yang sering dilaksanakan kerja sama antar desa masih sekitar penyelesaian sengketa/perselisihan warga dalam hal ini masalah daerah perbatasan Desa, namun hal tersebut belum dapat diatasi dengan baik dan masih perlu pihak terkait untuk penyelesaian masalah tersebut.

B. KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA

1. Kebijakan dan Kegiatan

Kebijakan Kerja Sama dengan Pihak Ketiga dilakukan dengan sistem yang disepakati bersama dengan Pihak Ketiga dalam kegiatan Sewa Kekayaan Desa/Usaha Milik Desa.

2. Realisasi Pekerjaan Kegiatan

Kegiatan kerjasama Pemerintah Desa Muer dengan Pihak Ketiga dilaksanakan dalam bentuk perjanjian dengan berlandaskan musyawarah dengan BPD dan Tokoh Masyarakat.

3. Permasalahan dan Penyelesaian

Setiap permasalahan yang timbul, dalam penyelesainnya dilaksanakan dengan azas kekeluargaan. Saat ini yang sering dilaksanakan kerja sama dengan Pihak Ketiga masih sekitar penyelesaian sengketa/perselisihan warga dalam hal ini masalah daerah perbatasan Desa, namun hal tersebut belum dapat diatasi dengan baik dan masih perlu pihak terkait untuk penyelesaian masalah tersebut.

C. BATAS DESA

1. Kebijakan dan Kegiatan

Batas Desa Muer secara umum tidak pernah terjadi masalah, namun tetap diantisipasi agar permasalahan tidak terjadi maka Pemerintah Desa sering memberikan himbauan kepada Pengurus RT/RW dan warga perbatasan agar senantiasa menjaga ketertiban dan kekeluargaan dengan warga desa lainnya yang saling berbatasan.

2. Pelaksanaan Kegiatan

Belum ada kegiatan berupa pembersihan dan pemeliharaan lingkungan secara bersama-sama dengan warga desa perbatasan.

3. Permasalahan dan Penyelesaian

(11)

hal-hal yang tidak diinginkan maka Pemerintatah Desa mengadakan sosialisasi pada masyarakat tentang batas desa dan yang sejenisnya.

D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Bencana Yang Terjadi Dan Penanggulangannya.

Untuk penanggulangan bencana alam yang terjadi, Pemerintah Desa berkoordinasi dengan Instansi terkait dan sebelumnya mengambil tindakan penanganan sementara bersama masyarakat sesuai kemampuan yang ada dalam rangka menangani bencana tersebut.

E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

1. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa

Dalam melaksanakan ketertiban umum, Pemerintah Desa dibantu oleh Polmas, Babinsa dan Linmas yang bertugas menyelesaikan permasalahan dan ketertiban umum, baik perselisihan warga maupun kejadian lainnya. Kerukunan masyarakat tetap terjaga walaupun imbas program bantuan kepada masyarakat terjadi kecemburuan sosial, namun hal tersebut dapat diatasi dan diadakan pembinaan serta pemahaman tentang program bantuan dari pemerintah yang ditujukan kepada warga miskin desa.

2. Data Perangkat Desa

Data Perangkat Desa, sebagai berikut :

No

. NAMA JABATAN

1. NASRUDDIN KEPALA DESA

2. LUKMAN HAKIM SEKRETARIS DESA

3. ARDIANSYAH KASI PEMERINTAHAN

4. ATTULLAH KASI PEMBANGUNAN

5. ROHMIATI KASI UED

6. ABDUL WAHAB KASI TRANTIB

7. DESI SUKANTI KAUR UMUM

8. EMI SUSANTI KAUR KEUANGAN

9. SAMSUL KAUR PERLENGKAPAN

10 ABDUL MUTHALIB KADUS PROPOK

11 SUHARDI KADUS BRANG LOKA

12 ABDUL MALIK KADUS BRANG BERU

3. Sumber dan Jumlah Anggaran

Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dalam APBDesa saat ini sudah dianggarkan, mengingat pentingnya pembinaan terhadap masyarakat.

4. Penanggulangan dan Kendalanya

Penanggulangan ketertiban umum jarang mendapatkan hambatan, keadaan umumnya kondusif dan apabila ada gejolak-gejolak kecil dilapangan cepat di atasi dengan cara musyawarah dan kekeluargaan.

5. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan

Dalam menyelenggarakan dan penanggulangan ketertiban umum, pihak Pemerintah Desa Muer selalu berkoordinasi dengan POLMAS dan BABINSA serta LINMAS Desa.

BAB VI

(12)

Demikian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Desa ini dibuat dengan sangat sederhana sehingga masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mohon kritik dan saran demi menuju kearah perbaikan.

Buin Baru, 12 Februari 2017 Kepala Desa Buin Baru

Referensi

Dokumen terkait

 Apabila materi /tema / projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : Perilaku yang mencerminkan

Pembentukan ASEAN Cross Border Insolvency Regulation sebagai suatu ketentuan hukum kepailitan lintas batas di kawasan ASEAN sangat diharapkan untuk dapat menjadi

Raya Lintas Timur, Desa Kerinjing , Kec.Tanjung Raja Sumatera Selatan Ogan Ilir TANJUNG RAJA NON RAWAT INAP.. 527 1011785 SUNGAI

dan batang dihubungkan dengan sebuah engsel. Kereta dilengkapi dengan sebuah motor yang menerima tenaga listrik Pendulum-kereta merupakan sistem yang tidak stabil

Menurut CGPI (Corporate Governance Perception Index) (2008) manfaat dari GCG untuk mengurangi agency cost, yaitu biaya yang harus ditanggung pemegang saham akibat

Setiap pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit diklasifikasikan ke dalam kelompok yang Setiap pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit diklasifikasikan ke

Implementasi Metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) Untuk Pengambilan Keputusan Pemilihan Obat Herbal (Petti Indrayati Sijabat 1 , Arjon Samuel Sitio 2 ) 17

Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana penyelenggaraan