LAPORAN TAHUNAN 2013
peningkAtAn kineRjA pengAnggARAn untuk MewujudkAn
Organisasi Ditjen Anggaran
Organization Structure of Directorate General of Budget
Bagan Struktur Organisasi
Organizational Structure
Reformasi Birokrasi Ditjen Anggaran 2013
Bureaucratic Reform at the Directorate General of Budget in 2013
Capaian IKU DJA
KPI Achievements by the Directorate General of Budget
Pengelolaan Pusat Layanan DJA
Managing the Directorate General of Budget Sevice Center
Kinerja Ditjen Anggaran
Performance of Directorate General of Budget
Kebijakan Sistem Penganggaran
Policies on Budgeting System
Kebijakan APBN dan APBN-P
Policies on Indonesian Budget and Revised Indonesian Budget
Kebijakan PNBP
Policies on Non-Tax Revenues
Kebijakan Harmonisasi Peraturan
Policies on Regulations Alignment
8
12
4
Ringkasan Eksekutif
Executive SummarySambutan Direktur Jenderal Anggaran
Message from Director General of Budget
Visi dan Misi Ditjen Anggaran
Vision and Missions
14
Profil Pejabat Ditjen Anggaran
Profile of the Directorate General of Budget Officials92
Kaleidoskop
Highlights
26
44
66
89 82 78 68
Profil Ditjen Anggaran
Profile of the Directorate General of Budget
Sumber Daya Manusia
Human Resource
Alokasi Anggaran dan Realisasinya
Allocated Budget and its Actual Spending
Laporan Pengelolaan Belanja Subsidi dan Belanja Lainnya
Report on Subsidy Expenditure and Other Expenditures Management 58
52 46
28
30
36
DAFTAR ISI
Contents
40
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
pada tahun 2013, djA secara berkelanjutan meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan mutu pelayanan kepada masyarakat melalui reformasi birokrasi. serangkaian perbaikan proses bisnis internal dan regulasi di bidang penganggaran dilakukan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam upaya menumbuhkan kepercayaan publik.
sebagai kelanjutan proses reformasi birokrasi di djA, pada tahun 2013 dilaksanakan kegiatan-kegiatan pendukung reformasi birokrasi seperti penataan pola pikir dan budaya kerja, penataan peraturan perundang-undangan melalui harmonisasi peraturan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tata laksana dan peningkatan kualitas pelayanan publik. kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk menilai kegiatan reformasi birokrasi melalui assessmen penilaian Mandiri Reformasi birokrasi (pMRb) yang diselenggarakan oleh kementerian pAn Rb.
salah satu langkah strategis dalam penyelenggaraan pelayanan publik adalah pembentukan pusat layanan djA yang dikelola secara modern dan profesional dengan dukungan teknologi informasi. pada tahun 2013, pelayanan yang dilakukan oleh pusat layanan djA difokuskan pada registrasi penelaahan RkA-k/l dan revisi dokumen anggaran non-Apbnp.
penyusunan RkA-k/l merupakan salah satu kegiatan dalam proses siklus penganggaran. untuk menjamin kualitas RkA-k/l, dituntut peran dan tanggung jawab k/l. pada tahun 2013, beberapa langkah telah dilakukan untuk meyederhanakan proses penelaahan RkA-k/l diantaranya penegasan peran dan tanggung jawab unit perencanaan k/l, pelaksanaan reviu
throughout 2013 the dgb continuously raised effectiveness of its performance and quality of its service to the public by implementing bureaucratic reform. it upgraded its internal business process and improved its budgeting regulations to attain good governance and to win public trust.
in supporting bureaucratic reform, there were activities in 2013 which aimed to shift paradigm towards better mindset and company culture, to better manage different regulations at work by aligning them, to reconstruct and strengthen the organization, and to streamline procedures and improve service to the public. Meanwhile, as part of monitoring and evaluation activities, an independent assessment, bureacracy Reform self-Assessment (pMRb), was administered by the Ministry of Administrative and bureaucratic Reform to measure the extent to which achievement of bureaucratic reform.
one of strategic mesures in public service that the dgb took was the establishment of modern, professionally managed service center equipped with information technology. the kind of service this Center focussed on in 2013 was registeration of RkA-k/l reviews and revisions to non-Revised indonesian budget documents.
Compilation of RkA-k/l is a routine activity within a budgeting cycle. to ensure the quality of RkA-k/l, each ministries/agencies are required to participate and to take their share of responsibilities. several measures were taken in 2013 to simplify RkA-k/l review process. Among them are drawing a clear definition about the roles and responsibilities of planning unit in a ministry/agency, assigning internal Audit office (Apip) in each minsitry/agency with a task of reviewing its own RkA-k/l, and enabling
RingKASAn EKSEKutif
ExECUTIVE SUMMARy
online RkA-k/l review process involving the dgb, ministries/agencies, and national development planning Agency.
As CFo manager in budget reform, the dgb certainly needs sufficient legal basis for implementation of performance based budgeting (pbb). during the establishment of pbb, efficiency is done by by shifting emphasis from solely on input Cost standard to optimization of output Cost standard. it is also done by placing responsibilities on ministries/ agencies instead of the Minister of Finance.
to upgrade state revenue administration system, the dgb came up with siMponi, an electronic system to make non-tax Revenues payment. siMponi was introduced in 2013 to ministries/agencies as a more efficient, secured, simpler, and easier to use system.
to reinforce national Health Coverage (jkn) system, the dgb did not only prepare financial support but also actively involved itself in the formulation of regulations to implement sjsn and bpjs Acts. RkA-k/l oleh Aparat pengawas intern pemerintah
(Apip) k/l, dan memfasilitasi proses penelaahan RkA-k/l secara online antara djA, k/l, dan bappenas.
selaku pelaksana CFo pelaksanaan reformasi penganggaran, djA memerlukan dukungan aturan main yang memadai dalam penerapan penganggaran berbasis kinerja (pbk). pada fase pemantapan pbk tersebut, upaya efisiensi dilakukan dengan pergeseran dari peran standar biaya Masukan (sbM) semata menjadi optimalisasi peran standar biaya keluaran (sbk). disamping itu juga menggeser dari domain Menteri keuangan menjadi domain k/l.
sebagai upaya memperbaiki sistem pengadministrasian penerimaan negara, telah dibangun sistem pembayaran/penyetoran pnbp secara elektronik melalui siMponi. pada tahun 2013, sistem tersebut telah disosialisasikan kepada k/l untuk selanjutnya diimplementasikan sebagai sistem yang lebih efisien, aman, sederhana, dan mudah digunakan.
dalam mendukung pelaksanaan sistem jaminan kesehatan nasional (jkn), djA tidak hanya menyiapkan dukungan keuangan tetapi juga terlibat aktif dalam penyusunan regulasi yang merupakan aturan pelaksanaan dari uu sjsn dan uu bpjs.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Ringkasan Eksekutif
SAMbutAn
Direktur Jenderal Anggaran
Message from director general of budget
Assalamu’alaikum wr. wb.
let us thank to Allah swt for His blessing, the directorate general of budget could manage to carry out its programs/activities well in 2013.
this year saw many challenges; changes have been made to realize the blueprint of institutional transformation. the first step towards realization of the blueprint is reformulating the dgb’s vision and missions and repositioning the dgb as a quality catalyst for the indonesian budget. the missions are accomplished by prioritizing budgeting performance analysis and the end product, simplification to budgeting process and bureaucracy, and strengthening budgeting capabilities throughout the government.
Askolani
Direktur Jenderal Anggaran
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Sambutan Ditjen Anggaran
Message from Director General of Budget
Assalamu’alaikum wr. wb.
puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt atas berkat dan rahmat-nya, selama pada tahun 2013 direktorat jenderal Anggaran dapat melaksanakan berbagai program/kegiatan dengan baik.
tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan, perubahan demi perubahan terus dilakukan dalam rangka melaksanakan cetak biru transformasi kelembagaan. dalam pelaksanaan cetak biru transformasi kelembagaan, telah dilakukan langkah awal melakukan perubahan visi dan misi yang menempatkan direktorat jenderal Anggaran sebagai katalisator Apbn yang berkualitas. Misi ini diwujudkan dengan lebih mengutamakan pada analisis kinerja penganggaran dan hasil akhir, penyederhanaan proses dan birokrasi anggaran, serta memperkuat kapabilitas anggaran di seluruh pemerintahan.
SAMbutAn
Direktur Jenderal Anggaran
sejalan dengan itu, mulai tahun 2013, reformasi sistem penganggaran telah melakukan beberapa perubahan terutama penyederhanaan proses penelahaan RkA-k/l. selanjutnya, melibatkan peranan Aparat pengawas intern pemerintah (Apip) dalam reviu RkA-k/l untuk memberikan keyakinan terbatas dan memastikan kepatuhan penerapan kaidah-kaidah perencanaan penganggaran guna menghasilkan RkA-k/l yang berkualitas. demikian pula, dilakukan penegasan kembali peran tanggung jawab biro perencanaan atau unit perencanaan k/l untuk melakukan penelitian RkA-k/l unit eselon i melalui verifikasi atas kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan satuan kerja serta kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah perencanaan penganggaran.
dalam rangka m e w u j u d k a n
penganggaran yang efektif dan efisien, juga telah dilakukan uji coba penelahaan online melalui aplikasi RkAkl-dipA online pada komisi pemberantasan korupsi (kpk) dan Mahkamah konstitusi (Mk). proses penelaahan online tersebut merupakan terobosan besar
dan membutuhkan lompatan mindset. pada tahun 2013, juga dilaunching sistem pembayaran dan penyetoran pnbp yang lebih efisien, aman, sederhana, dan mudah digunakan yang dikenal dengan sistim informasi pnbp online (siMponi). Melalui sistem ini diharapkan dapat mendorong wajib bayar/wajib setor beralih dari pembayaran secara manual menuju pembayaran/penyetoran melalui sistem penerimaan negara (elektronik).
dalam laporan tahunan 2013 ini, direktorat jenderal Anggaran telah melaksanakan berbagai program/kegiatan sebagaimana yang telah
in line with the aforementioned progress we made, we also made changes in budgeting system in 2013. we simplified the process of RkA-k/l review. to produce a quality RkA-k/l, we begin to involve internal Audit office (Apip) in RkA-k/l review to give us limited assurance and to make certain that budget planning rules are well observed. we also made it clear about the roles and responsibilities of planning bureau or planning unit in each ministry/agency. it is them now who examine echelon i RkA-k/l, check documents submitted by task forces for incomplete or incorrect information, and ensure
observance of budget planning rules.
to realize an effective and efficient budgeting system,
we have tested our new RkAkl-dipA online
review on documents of Corruption
e r a d i c a t i o n Commission (kpk) and Constitutional Court (Mk). online review is a big leap that requires mindset shift. we also launched an online non-tax Revenues payment system in 2013. this new system, known as online non-tax Revenues information system (siMponi), is more efficient, secured, simpler and easier to use. we expect that this new system will encourage users to migrate from conventional payment methods to electronic state revenues payment system.
within this Yearly Report 2013, the directorate general of budget makes it known to readers that it has executed programs/activities previously
direncanakan. namun demikian, kami menyadari masih perlu dilakukan penyempurnaan. untuk itu, kami tak merasa puas dengan yang telah kami capai di tahun 2013. berbekal tekad dan semangat, kami akan melakukan perbaikan terus menerus.
terbitnya laporan tahunan 2013 ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran yang lebih komprehensif mengenai program/kegiatan dan capaian yang telah diraih oleh direktorat jenderal Anggaran.
Akhir kata, dalam kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh stakeholders, mitra kerja dan pegawai direktorat jenderal Anggaran atas kerjasama dan dukungan yang telah diberikan dalam rangka peningkatan kinerja direktorat jenderal Anggaran.
semoga direktorat jenderal Anggaran lebih baik lagi di masa yang akan datang.
wassalamu’ alaikum wr wb.
Askolani
direktur jenderal Anggaran
planned. However, we believe that we could have performed better. therefore, with our iron will and enthusiasm, we will strive to continue improving ourselves.
we expect that this Yearly Report 2013 is able to provide clear information and a comprehensive description about programs/activities and achievements of the directorate general of budget.
in conclusion, allow me to express my highest appreciation to all stakeholders, business partners, and all staff of the directorate general of budget for their relentless cooperation and support, all to achieve a better performance.
i do hope that the directorate general of budget would perform even much better in the future.
wassalamu’ alaikum wr wb.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Sambutan Ditjen Anggaran
ViSi DAn MiSi DitJEn AnggARAn
VISION & MISSION Of DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
VISI
Menjadi pengelola anggaran negara yang profesional, kredibel, transparan dan akuntabel.
MISI
dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut, direktorat jenderal Anggaran mempunyai Misi sebagai berikut : a. Mewujudkan perencanaan kebijakan Apbn
yang sehat, kredibel, dan berkelanjutan. b. Mewujudkan perencanaan pengeluaran
negara yang efisien serta pengaman keuangan negara melalui harmonisasi peraturan penganggaran yang efektif. c. Mewujudkan penerimaan negara bukan
pajak yang optimal dengan tetap menjaga pelayanan kepada masyarakat.
d. Mewujudkan norma dan sistem
penganggaran yang kredibel, transparan dan akuntabel.
e. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional dan sumber daya lainnya yang berkualitas,efektif dan efisien.
VISION
to be indonesian budget superintendent who is professional, credible, transparent and accountable.
MISSIONS
to put the above vision into action, the dgb formulate its Missions as follows:
a. to realize well, credible, and continous budget policy planning.
b. to realize efficient government expenses planning and national fiscal security by an effective budget policy harmonization. c. to realize an optimal non tax revenue by
maintaining the services to public. d. to realize credible, transparent and
accountable norm and budget system. e. to realize professional human resources
Mariatul Aini
direktur HHp Director of HHP
Purwiyanto, M.A.
direktur penyusunan Apbn Director of Indonesian Budget Planning
Askolani
direktur jenderal Anggaran Director General of Budget
Parluhutan Hutahaean, M.A.
direktur Anggaran i Director of Budget I
Rakhmat
direktur sistem penganggarn Director of Budgeting System
Dwi Pudjiastuti Handayani
direktur Anggaran ii Director of Budget II
Anandy Wati
sekretaris ditjen Anggaran
Secretary of Directorate General of Budget
PROfil PEJAbAt DitJEn AnggARAn
PROfILE Of DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET OffICIALS
Sambas Mulyana
direktur Anggaran iii Director of Budget III
R. Erman Jaya Kusuma
Alumnus universitas sriwijaya sumatera selatan jurusan ilmu ekonomi dan studi pembangunan tahun 1990 dan penyandang gelar Master of Arts (M.A.) jurusan economic dari university of Colorado – Amerika serikat pada tahun 1999, dilahirkan di palembang – sumatera selatan, 11 juni 1966.
Menjabat sebagai direktur jenderal Anggaran terhitung tanggal 27 november 2013 yang bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang penganggaran. beliau juga menjabat sebagai plt. direktur penerimaan negara bukan pajak sebelum ditunjuk pejabat yang definitif.
Alumnus universitas sebelas Maret jurusan ekonomi umum tahun 1983 dan penyandang gelar Master of public Management (M.p.M.) jurusan public Management dari Carniege Mellon, tahun 1991, dilahirkan di semarang – jawa tengah, 4 januari 1958.
Menjabat sebagai sekretaris direktorat jenderal Anggaran terhitung tanggal 28 Maret 2013 yang bertugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada semua unsur di lingkungan direktorat jenderal.
Askolani
direktur jenderal Anggaran / plt. direktur penerimaan negara bukan pajak the director general of budget/ the Acting director of non-tax revenues
After graduating from sriwijaya university in south sumatera majoring in economics and development study in 1990, Askolani pursued a higher education at Colorado university in 1999 and has a Master’s degree in economics. He was born in palembang – south sumatera on june 11, 1966.
Assuming responsibilities as the director general of budget since november 27, 2013, he formulates and implements policies and technical standardization in budgeting. in addition, he is also an acting director of non-tax Revenues before a definitive official is appointed.
Anandy Wati
sekretaris direktur jenderal Anggaran
the secretary of directorate general of budget
Anandy wati finished her general economics program, sebelas Maret university in 1983. she has a Master of public Management degree majoring public Management from Carniege Mellon that she obtained in 1991. she was born in semarang, Central java on january 4, 1958.
she started her position as the secretary of the director general of budget on March 28, 2013 and among her responsibilities are fitting together different activities and providing administrative support to all units within the dgb.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Purwiyanto
direktur penyusunan Apbn
the director of indonesian budget planning
Rakhmat
direktur sistem penganggaran the director of budgeting system
lahir di kota temanggung, jawa tengah pada tanggal 25 Mei 1963. peraih gelar sarjana ekonomi jurusan pembangunan dari universitas diponegoro semarang tahun 1986 dan Master of Arts (M.A.) bidang economics dari universitas Colorado (Amerika serikat) tahun 1996.
Menjabat sebagai direktur penyusunan Apbn terhitung mulai tanggal 12 januari 2012, dengan tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang penyusunan Anggaran pendapatan dan belanja negara (Apbn).
lahir di Magelang, jawa tengah pada tanggal 1 desember 1953. sarjana sosial politik diraihnya pada tahun 1982 dari universitas tanjungpura pontianak dan pada tahun 1994 meraih gelar Master of public Administration dari Carleton university kanada.
Menjabat sebagai direktur sistem penganggaran pada tanggal 17 oktober 2008, dengan tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang sistem penganggaran.
born in temanggung, Central java on May 25, 1963, purwiyanto completed his undergraduate degree in development economics of diponegoro university in 1986 and obtained his Master of Arts (M.A.) degree in economics from Colorado university (us) in 1996.
serving as the director of indonesian budget planning since january 12, 2012, he is responsible for formulation and implementation of policies and technical standardization in state budget planning.
Rakhmat was born on december 1, 1953 in Magelang, Central java. He obtained his social-politics degree in 1982 from tanjungpura university, pontianak and Master of public Administration degree from Carleton university, Canada in 1994.
on october 17, 2008 he started his job as the director of budgeting system and he formulates and implements policies and technical standardization in budgeting system.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Parluhutan Hutahaean
direktur Anggaran i the director of budget i
Dwi Pudjiastuti Handayani
direktur Anggaran ii the director of budget ii
lahir pada tanggal 28 september 1956 di balige – sumatera utara. gelar sarjana ekonomi diraihnya pada tahun 1981 dari universitas gajah Mada dan gelar Master of Arts (M.A.) di bidang public Finance dari Michigan state university – Amerika serikat diraihnya pada tahun 1988.
diangkat menjadi direktur Anggaran i pada tanggal 15 september 2004, dengan tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang penganggaran belanja pemerintah pusat, sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal Anggaran.
lahir di kota Madiun, jawa timur pada tanggal 1 januari 1966. Meraih gelar sarjana ekonomi pada 1989 dari universitas diponegoro. gelar pasca sarjana (Magister sains) jurusan ilmu ekonomi dan studi pembangunan diraihnya dari universitas gajah Mada tahun 1997.
terhitung mulai tanggal 12 oktober 2010 diangkat menjadi direktur Anggaran ii, dengan tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang penganggaran belanja pemerintah pusat, sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal Anggaran.
born on september 28, 1956 in balige – north sumatera, parluhutan Hutaean obtained his economics degree from gadjah Mada university in 1981 and Master of Arts in public Finance from department of economics of Michigan state university in 1988.
He has been serving as director of budget i since september 15, 2004 and within his scope of responsibilities are formulation and implementation of policies and technical standardization in budgeting central government expenditure as instructed by the director general of budget.
dwi pudjiastuti Handayani was born in Madiun, east java on january 1, 1966. After graduating from economics department, diponegoro university in 1989, she finished her Master program from economics and development study of gadjah Mada university in 1997.
Assuming the position as the director of budget ii since october 12, 2010 she is responsible for formulation and implementation of policies and technical standardization in budgeting central government expenditure as instructed by the director general of budget.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Sambas Mulyana
direktur Anggaran iii the director of budget iii
Mariatul Aini
direktur Harmonisasi peraturan penganggaran the director of budgeting Regulations Alignment
lahir di garut, jawa barat pada tanggal 4 november 1953. gelar sarjana bidang ekonomi diraihnya dari Fakultas ekonomi universitas padjajaran bandung pada tahun 1980.
pada tanggal 10 november 2006 diangkat menjadi direktur Anggaran iii dengan tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang penganggaran belanja pemerintah pusat, dan bagian Anggaran bendahara umum negara (bA bun), kecuali jenis belanja transfer ke daerah serta penyusunan laporan keuangan belanja subsidi dan laporan keuangan belanja lainya, sesuai dengan penugasan yang diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal Anggaran.
lahir di jakarta pada tanggal 11 oktober 1963. gelar insinyur bidang ilmu tanah diraihnya pada tahun 1987 dari institut pertanian bogor (ipb) dan pada tahun 1994 meraih gelar Master of business Administration dari university of wisconsin at whitewater – Amerika serikat.
pada tanggal 25 Februari 2011 diangkat menjadi direktur Harmonisasi peraturan penganggaran yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang harmonisasi peraturan penganggaran. sambas Mulayana, born in garut, west java on
november 4, 1953, completed his undergraduate program in economics in padjajaran university, bandung in 1980.
on november 10, 2006 he was appointed as the director of budget iii and within the line of his responsibilities are formulation and implementation of policies and technical standardization in budgeting central government expenditure and budgeting section of general treasurer (bA bun), except for Center-Regions Fiscal transfer, and compilation of financial report on subsidy and other expenditures, as instructed by the director general of budget.
born in jakarta on october 11, 1963, Mariatul Aini completed her undergraduate program in soil science in bogor Agricultural institute in 1987 and obtained her Master of business Administration degree from university of wisconsin at whitewater – us in 1994.
she began serving as the director of budgeting Regulation Alignment in February 25, 2011 and it is her duty to formulate and implement policies and technical standardization in budgeting regulation alignment.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
R. Erman Jaya Kusuma
tenaga pengkaji bidang pnbp
the non-tax Revenues Reviewer
lahir di jakarta pada tanggal 28 Maret 1960. Alumnus sekolah tinggi Akuntansi negara (stAn) tahun 1983 ini, meraih gelar sarjana ekonomi dari universitas indonesia pada tahun 1998.
Memangku jabatan sebagai tenaga pengkaji bidang pnbp sejak 25 Mei 2012, dengan tugas melaksanakan penyusunan telaahan, kajian, dan rekomendasi di bidang penerimaan negara bukan pajak, yang secara struktural bertanggung jawab langsung kepada dirjen Anggaran.
erman jaya kusuma was born in jakarta on March 28, 1960. He graduated from state Accountancy institute (stAn) in 1983 and continued to university of indonesia and obtained his degree in economics in 1998.
He has been serving as the non-tax Revenues Reviewer since May 25, 2012. He makes reviews and recommendation on non-tax revenues and he reports directly to the director general of budget.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
ORgAniSASi DitJEn AnggARAn
BAgAN STRuKTuR ORgANISASI
PENyUSUNAN ANGGARAN BELANJANEGARA II
SUBDIREKTORAT PENyUSUNAN ANGGARAN BELANJA
NEGARA III
SUBDIREKTORAT PENyUSUNAN PEMBIAyAAN ANGGARAN DAN PENGANGGARAN RISIKO fISKAL
SUBDIREKTORAT DATA DAN DUKUNGAN TEKNIS PENyUSUNAN
APBN
SEKREtARiAt DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
BAGIAN ORGANISASI
DAN TATA LAKSANA BAGIAN KEPEGAwAIAN
BAGIAN PERENCANAAN DAN
KEUANGAN BAGIAN UMUM
BAGIAN KEPATUHAN DAN BANTUAN HUKUM
DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
SUBDIREKTORAT PENERIMAAN MINyAK BUMI DAN GAS ALAM
SUBDIREKTORAT PERATURAN PENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Organisasi Ditjen Anggaran
Organization of Directorate General of Budget
ORGANIzATIONAL STRUCTURE Of THE DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
Directorate General of Badgetsesuai dengan pMk nomor 184/pMk.01/2010 tentang organisasi dan tata kerja kementerian keuangan, direktorat jenderal Anggaran (djA) mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran serta beberapa fungsi yang terdiri atas :
a. perumusan kebijakan di bidang penganggaran; b. pelaksanaan di bidang penganggaran;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penganggaran;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penganggaran;
e. pelaksanaan administrasi direktorat jenderal Anggaran.
dalam rangka memenuhi tugas di atas, djA melaksanakan serangkaian perbaikan
REfORMASi biROKRASi DitJEn AnggARAn tAHun 2013
BUREAUCRATIC REfORM AT THE DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET IN 2013
proses bisnis internal dan regulasi di bidang penganggaran. Reformasi birokrasi tersebut ditujukan untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan mutu pelayanan kepada masyarakat. disamping itu, juga mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam upaya menumbuhkan kepercayaan publik.
beberapa upaya yang ditempuh djA dalam melaksanakan reformasi birokrasi tahun 2013, antara lain :
1. penataan pola pikir dan budaya kerja
a. Membentuk tim-tim yang berkecimpung di bidang manajemen perubahan yaitu tim Reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan dan tim budaya djA.
b. Melaksanakan komunikasi manajemen perubahan.
dalam rangka mendukung manajemen perubahan, djA telah melaksanakan internalisasi nilai-nilai kemenkeu melalui sosialisasi dan rapat kerja yang melibatkan seluruh pegawai. selain itu, internalisasi As stipulated in the regulation of the Minister of
Finance number 184/pMk.01/2010 on organization and work Flow of the Ministry of Finance, the dgb formulates and implements policies and technical standardization in budgeting. the dgb performs functions enlisted below:
a. Formulation of policies in budgeting; b. execution of budget;
c. Formulation of norms, standards, procedures, and criteria in budgeting;
d. providing technical support and evaluation in budgeting;
e. Management of the directorate general of budget administration.
in performing the aforementioned functions, the dgb has upgraded its internal business process
and updated its budget-related regulations. the bureaucratic reform within the dgb aims to enhance its effectiveness and its quality of public service. in addition, the reform serves as a basis to carry out good governance and to win public trust.
Among measures that the dgb took in 2013 to carry out bureaucratic reform are:
1. shifting Mindset and Company Culture
a. the dgb established two teams dealing with change management, the bureaucratic Reform and institutional transformation team and the dgb’s Company Culture team. b. the dgb communicated the idea of Change
Management to its staff.
to put change management into action, the dgb informed its staff about ethics that the ministry values in meetings or gatherings. the dgb also made use of other channels such as website, internal magazine, standing banners, notebooks, calendars, and leaflets
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Organisasi Ditjen Anggaran
juga dilakukan berbagai media seperti website, majalah, standing banner, agenda, kalender, leaflet layanan djA dengan tema nilai-nilai kementerian keuangan, budaya kerja dan transformasi kelembagaan. secara khusus, djA juga telah melaksanakan training of trainers (tot) Change Agent djA pada tgl. 29-30 januari 2013 yang diikuti dengan workshop dan focus group discussion.
disamping itu, juga dilakukan internalisasi budaya anti korupsi dengan mengundang kpk dan itjen. dalam acara tersebut ditayangkan film anti korupsi serta launching visi, misi dan slogan djA. tak lupa tokoh nasional yang berhasil mendorong perubahan juga dihadirkan untuk menginspirasi dan memberikan pencerahan kepada pegawai djA.
c. Menyusun strategi manajemen
perubahan.
strategi perubahan di djA yang akan dirumuskan dalam Cetak biru transformasi
to communicate the ethics, company culture and institutional transformation. the dgb also held training of trainers (tot) on Change Agent from january 29 – 30, 2013 followed by a workshop and a focus group discussion.
in addition, to stimulate awareness of corruption, the dgb invited the Corruption eradication Commission and inspectorate general to talk about the topic. during the event, an anti-corruption movie was shown and the audience was informed about the dgb’s vision, missions, and tag line. to inspire all staff of the dgb, the event also hosted prominent figures in pushing changes.
c. the dgb formulated change management strategies.
by using minilabs, the dgb could manage to construct ministry of finance’s institutional transformation blueprint that carries within itself strategy of changes. the blueprint was made possible after coordination
took place among secretariat general and Mckinsey Consulting team.
d. the dgb supported a customer satisfaction survey
Results from a customer satisfaction survey conducted by bogor Agricultural institute (ipb) shows that index of the dgb’s customer satisfaction is rising each year. the survey measures satisfaction of the dgb’s stakeholders concerning service that the dgb provides for ministries/agencies. Customer satisfaction index of 2011 is 3.81 while the same index in 2012 is 3.87. index of 2013 is even higher, 3.88 (scale up to 5).
2. Reorganization of Various Regulations
to minimize the number of conflicting regulations issued from 2010 to 2013, the dgb kelembagaan kemenkeu berhasil dibuat
menggunakan minilabs yang dikoordinasikan oleh setjen dan tim konsultan Mckinsey. d. Mendukung pelaksanaan survei kepuasan
pelanggan kemenkeu
berdasarkan survei kepuasan layanan djA yang dilaksanakan oleh institut pertanian bogor (ipb) diperoleh indeks kepuasan pelanggan djA naik dari tahun ke tahun. survei tersebut untuk mengukur kepuasan stakeholders djA atas layanan unggulan yang diberikan djA kepada k/l. pada tahun 2011 diperoleh indeks sebesar 3,81, sedangkan tahun 2012 djA memperoleh indeks sebesar 3,87. Adapun tahun 2013 diperoleh indeks sebesar 3,88 (skala 5).
2. penataan peraturan perundang-undangan dalam rangka mengurangi tumpang tindih
dan diharmonisasi antar perundang-undangan
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Organisasi Ditjen Anggaran
dalam kurun waktu antara tahun 2010 sampai dengan 2013, djA telah melakukan harmonisasi terhadap 203 peraturan dengan berbagai tingkatan (mulai dari undang-undang sampai dengan keputusan Menteri keuangan). jumlah peraturan yang diharmonisasi pada tahun 2013 sebanyak 241 peraturan.
3. penataan dan penguatan organisasi
dalam rangka penguatan organisasi, djA telah melakukan sosialisasi atas penerbitan pMk tentang peringkat jabatan tunjangan kinerja, yang dilakukan melalui sharing session di tahun 2013.
4. penataan tata laksana
Hingga tahun 2011 djA telah melakukan penyusunan sop sebanyak 263 sop. pada tahun 2013 telah diselesaikan 68 sop baru termasuk sop layanan unggulan djA (yaitu pengelolaan dipA, revisi dipA, penetapan tarif pnbp, dan penyelesaian standar biaya).
5. peningkatan kualitas pelayanan publik a. berdasarkan survei kepuasan layanan djA
yang dilaksanakan oleh institut pertanian bogor (ipb) diperoleh indeks kepuasan pelanggan djA naik dari tahun ke tahun. survei tersebut untuk mengukur kepuasan stakeholders djA atas layanan unggulan yang diberikan djA kepada k/l. pada tahun 2011 diperoleh indeks sebesar 3,81. sedangkan tahun 2012 djA memperoleh indeks sebesar 3,87. Adapun tahun 2013 diperoleh indeks sebesar 3,88 (skala 5). b. penyusunan dan penerapan standar
pelayanan yang mengatur kepastian waktu pelayanan, kepastian biaya, mekanisme dan prosedur pelayanan yang jelas, jaminan keamanan, dan pelaksana layanan yang kompeten yang dicantumkan ke dalam sop. c. Menyediakan sistem dan prosedur
penanganan keluhan, saran dan masukan (baik melalui website, telepon maupun media online).
has started to align 203 regulations of different levels (from law to decree of the Minister of Finance).
3. o r g a n i z a t i o n a l R e a r r a n g e m e n t a n d Reinforcement
to reinforce its own organization, the dgb distributed information and issued a regulation of the Minister of Finance on levels and Remuneration following a sharing session in 2013
4. Reorganization of work Flow
by 2011 the dgb could manage to produce 263 sops. Much less sops were drawn up in 2013. these 68 new sops regulate the dgb’s prime service (dipA management, revision to dipA, setting non-tax Revenue tariff, and completion of Cost standards).
5. improvement to public service Quality
a. Results of Customer satisfaction survey conducted by bogor Agricultural institute demonstrate that index of the dgb’s customer satisfaction increases every year. the survey measures satisfaction of stakeholders regarding the service provided by the dgb for ministries/agencies. the index started from 3.81 in 2011 and increased to 3.87 in 2012 before it came to 3.88 in 2013 (within a scale up to 5).
b. Formulation and implementation of standardized service includes setting duration of service delivery, fixed costs, clear service mechanism and procedure, security assurance, and competent staff to deliver the service.
c. providing a system and procedure to handle complain, advice and input (on website, by telephone or online media).
6. Monitoring and evaluation
A bureaucratic reform independent assessment (pMRb) was conducted by the Ministry of Administrative and bureaucratic Reform in 2013. Results of the assessment reveal that the score for the dgb is very good, 94.78.
6. Monitoring dan evaluasi
pada tahun 2013 telah dilaksanakan penilaian Mandiri Reformasi birokrasi (pMRb) yang diselenggarakan oleh kementerian pAn Rb. Hasil dari assessmen pMRb tersebut pada tahun 2013 diketahui djA mendapat nilai 94,78 (sangat baik).
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Organisasi Ditjen Anggaran
guna mendukung pencapaian sasaran strategisnya, djA menyusun 27 indikator kinerja utama (iku). Melalui iku dimaksud diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengambil keputusan sejauh mana masing-masing unit kerja berhasil mewujudkan sasaran strategis (ss) yang telah ditetapkan. iku tersebut terbagi ke dalam 4 perspektif, yaitu stakeholder perspective
(1 ss dan 3 iku), customer perspective (2 ss dan 3 iku), Internal Process Perspective (5 ss dan 9 iku) dan Learning and Growth Perspective (4 ss dan 12 iku).
CAPAiAn iKu DJA
KPI ACHIEVEMENTS By THE DGB
nilai kinerja organisasi (nko) djA pada tahun 2013 sebesar 110,03%. nko adalah nilai konsolidasi dari capaian dari 4 perspekstif.
dari 27 iku terdapat 4 iku yang capaiannya tidak memenuhi target (status kuning) dan 23 iku yang sesuai atau melebihi target yang telah ditetapkan (status hijau). iku yang tidak memenuhi target adalah indeks kepuasan pengguna layanan (97,73%), persentase ketepatan waktu penyelesaian juknis/norma penganggaran (96,23%), tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi (99,34%), dan persentase penyerapan dipA (non belanja pegawai) (98,07%).
pada stakeholder perspective seluruh target dalam sasaran strategis dan iku seluruhnya dapat tercapai. Ada beberapa iku dalam perspektif ini yang memiliki capaian realisasi signifikan (diatas 120%), yaitu deviasi proyeksi exercise i account,
dan persentase dana blokir. Memperhatikan capaian iku pada perspective ini dapat disimpulkan bahwa beberapa indikator yang menjadi ukuran keberhasilan yang diberikan djA kepada stakeholder menunjukkan nilai positif dan sesuai ekspektasi stakeholder.
selanjutnya, pada customer perspective dari 2 (dua) sasaran strategis terdapat 1 (satu) iku yang tidak tercapai target, yaitu indeks kepuasan pengguna layanan, dengan realisasi capaian sebesar 3,88 dari target sebesar 3,97.
sedangkan pada Internal Process Perspective yang terdiri dari 5 (lima) sasaran strategis terdapat 2 (dua) iku yang tidak mencapai target, yaitu persentase ketepatan waktu penyelesaian juknis/ norma penganggaran serta tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi. Capaian iku lainnya pada perspektif ini tidak ada yang meningkat signifikan (dengan capaian rata-rata sebesar 103,54%).
Sistem dan proses penganggaran yang
e • Menteri Keuangan
• DPR • K/L dan Non K/L
Visi
Memacu pengelolaan Apbn yang berkualitas untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan Peta Strategi Direktorat Jenderal Anggaran tahun 2013
to ensure attainment of its strategic goals, the dgb has formulated 27 key performance indicators (kpis). the indicators provide decision makers with information about the extent to which each unit is progressing towards attainment of agreed strategic goals. there are four perspectives of kpis: stakeholder perspective (1 strategic goal and 3 kpis), customer perspective (2 strategic goals and 3 kpis), internal process perspective (5 strategic goals and 9 kpis), and learning and growth perspective (4 strategic goals and 12 kpis).
organizational performance Value of dgb in 2013 was 110.03%. the value is a consolidated achievement from 4 different perspectives.
of 27 kpi targets, the dgb misses 4 of them (gaining yellow status) but can manage to attain the rest 23 kpi targets, even exceeds some of the targets (green status). Among kpi targets that the dgb fails to meet are customer satisfaction index (97.73%), percentage of punctual completion of budgeting technical guidance/norms (96.23%), percentage of effective education and communication (99.34%), and dipA spending realization (non-personnel expenditure) (98.07%).
the dgb successfully accomplishes all strategic goals and kpi targets within stakeholder perspective. As a matter of fact, certain targets are exceedingly achieved (above 120%) i.e. percentage of projected exercise i-account deviation and percentage of blocked fund. the achievement indicates that performance of the dgb positively answers expectations of stakeholders.
on the other hand, customer satisfaction index, one of kpi targets within customer perspective, falls short of expectation. the actual achievement is 3.88 which is slightly lower than its target, 3.97.
performance of two out of five kpi targets within internal process perspective, percentage of punctual completion of budgeting technical guidance/ norms and percentage of effective education and communication has failed to hit the mark. though performance with the rest of kpi targets meets the expectation, it is not very significant with the average achievement of 103.54%.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Organisasi Ditjen Anggaran
Kode IKU Sasaran Strategis / IKU Target Capaian Indeks
STAKEHOLDER PERSPECTIVE (30%) 35,49%
AG-1 Pengelolaan anggaran negara yang berkualitas 118,29%
AG-1.1 Deviasi proyeksi exercise I-account (33,33%) 3% 0% 120%
AG-1.2 Indeks kualitas penyusunan RAPBN/RAPBNP (33,33%) 3
(skala 4) 3,43 107,67%
AG-1.3 Persentase dana blokir (tanda bintang)* (33,33%) 2% 0,17% 120%
CUSTOMER PERSPECTIVE (20%) 22,74%
AG-2 Kepuasan pengguna layanan yang tinggi 107,38%
AG-2.1 Tingkat efektivitas Standar Biaya Keluaran (50%) 50% 60,02% 120,04%
AG-2.2 Indeks kepuasan pengguna layanan* (50%) 3,97
(skala 5) 3,88 97,73%
AG-3 Kepatuhan pengguna layanan yang tinggi 120%
AG-3.1 Persentase penerapan KPJM (Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah) oleh
Penanggung Jawab Program* (100%) 80% 100% 120%
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE (20%) 20,93%
AG-4 Kajian dan rumusan kebijakan yang berkualitas 105,91%
AG-4.1 Persentase ketepatan waktu penyelesaian juknis/norma penganggaran (33,33%) 100% 96,23% 96,23%
AG-4.2 Persentase persetujuan atas rekomendasi harmonisasi peraturan bidang
penganggaran (33,33%) 75% 99,1% 120%
AG-4.3 Persentase penyelesaian peraturan bidang PNBP (33,33%) 100% 100% 100%
AG-5 Edukasi dan komunikasi yang efektif 99,34%
untuk Learning and Growth Perspective hanya 1 (satu) iku yang tidak mencapai target yaitu persentase penyerapan dipA (non belanja pegawai). namun demikian, dalam perspektif ini terdapat 2 (dua) iku yang capaiannya signifikan yaitu persentase pegawai yang memenuhi standar jamlat, dan persentase penyelesaian pembangunan sistem informasi yang mendukung proses bisnis.
berikut ini rekapitulasi target dan realisasi dari masing-masing iku djA tahun 2013 :
AG-5.1 Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi (100%) 80 79,47% 99,34%
AG-6 Pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, dan akuntabel 101,76%
AG-6.1 Indeks opini BPK atas Laporan Keuangan BA BUN (999.07 dan 999.08)* (33,33%) 4 4 100%
AG-6.2 Persentase ketepatan waktu penyelesaian SP DIPA (33,33%) 100% 100% 100%
AG-6.3 Persentase ketepatan waktu penyelesaian revisi anggaran Non APBN-P* (33,33%) 100% 105,56% 105,56%
AG-7 PNBP yang optimal 100,22%
AG-7.1 Jumlah PNBP Nasional* (100%) Rp349,17T 349,94T 100,22%
AG-8 Monitoring dan evaluasi yang efektif 115,94%
AG-8.1 Indeks ketepatan waktu penyelesaian tindak lanjut Instruksi Presiden* (100%) 80 92,75 115,94%
LEARNING AND GROWTH PROCESS PERSPECTIVE (30%) 31,88%
AG-9 SDM yang berkompetensi tinggi 116,03%
AG-9.1 Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan* (50%) 87% 97,5% 112,07%
AG-9.2 Persentase pegawai yang memenuhi standar jamlat* (50%) 50% 100% 120%
AG-10 Organisasi yang adaptif 101,57%
AG-10.1 Persentase penyempurnaan proses bisnis (25%) 100% 100% 100%
AG-10.2 Nilai reformasi birokrasi* (25%) 92 94,72% 102,96%
AG-10.3 Persentase policy recommendation hasil pengawasan yang ditindaklanjuti* (25%) 90% 90% 100%
AG-10.4 Tingkat kematangan penerapan manajemen risiko* (25%) 55
(risk defined) 56,85 103,36%
AG-11 Perwujudan TIK yang terintegrasi 107,45%
AG-11.1 Persentase akurasi data SIMPEG* (25%) 100% 100% 100%
AG-11.2 Persentase penyelesaian pembangunan sistem informasi yang mendukung proses
bisnis (25%) 80% 100% 120%
AG-11.3 Persentase pertukaran data oleh unit eselon I (25%) 90% 98,33% 109,26%
AG-11.4 Persentase penyempurnaan desain sistem modul SPAN terkait DIPA dan Revisi DIPA
(25%) 100% 100% 100%
AG-12 Pelaksanaan anggaran yang optimal 100,05%
AG-12.1 Persentase penyerapan DIPA (non belanja pegawai) (50%) 95% 93,16% 98,07%
AG-12.2 Persentase penyelesaian kegiatan belanja modal dalam DIPA* (50%) 98% 99,99% 102.03%
Nilai Kinerja Organisasi 111,03%
while the only kpi target within learning and growth perspective that the dgb misses is the dipA spending realization (non-personnel expenditure), the dgb successfully manages to exceed the targets set for two kpis i.e. the number of personnel who meet the required training hours and completion of information system development to support business process.
presented below is the summary of targets and actual kpi achievements in 2013:
Rekapitulasi target dan Realisasi dari masing-masing iKu DJA tahun 2013 Presented below is the summary of targets and actual KPI achievements in 2013
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Organisasi Ditjen Anggaran
peningkatan pelayanan publik merupakan harapan dan tuntutan seluruh warga negara kepada penyelenggara pelayanan publik. sejalan dengan hal itu, djA mengambil langkah strategis dengan membentuk unit layanan. pembentukan unit layanan merupakan langkah strategis untuk merubah paradigma dan budaya organisasidari konvensional menuju modern.
pembentukan unit layanan di djA berdasarkan keputusan direktur jenderal Anggaran nomor kep-3/Ag/2012 tentang pembentukan pusat layanan direktorat jenderal Anggaran. unit tersebut dikelola secara modern dan profesional dengan dukungan teknologi informasi guna mempercepat proses penyediaan layanan unggulan djA. dengan dukungan petugas yang profesional dan berintegrasi tinggi, pusat layanan djA memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan atau masyarakat umum sesuai tugas dan fungsi djA.
PEngElOlAAn PuSAt lAyAnAn DJA
MANAGING THE DGB SERVICE CENTER
i mproved public ser vice has been what indonesian citizens expect and demand from agencies providing the service. in responding to the expectation, the dgb has taken a strategic measure by setting up a service unit. the initiative aims to shift paradigm and corporate culture towards a more modern perspective.
the launch of the dgb’s service unit is in accordance with the decree of the director general of budget number kep-3/Ag/2012 on the formation of the dgb service Center. this is a modern, professionally managed unit that makes the most of information technology to provide customers with fast, prime service. with qualified personnel having professional integrity manning the unit, the dgb is confident that its service center is able to provide stakeholders and general public with service within the responsibilities and functions of the dgb.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Organisasi Ditjen Anggaran
600
jan Feb Mar Apr Mei jun jul Agt sep okt nov des
jumlah la
yanan
Jumlah layanan Pada Pusat layanan DJA tahun 2013 prosedur pelayanan yang diberikan oleh pusat
layanan djA dibuat sesederhana mungkin agar mudah dipahami pengguna layanan. prosedur, persyaratan, unit kerja atau pejabat yang bertanggung jawab, jadwal waktu penyelesaian, hak dan kewajiban, dan pejabat yang menerima keluhan disampaikan secara jelas. informasi teraktual disampaikan secara terbuka dan diperbarui secara berkala melalui situs web djA (www.anggaran.depkeu.go.id) dan
twitter (khusus yang terdaftar sebagai follower @ pusatlayanandjA).
dalam rangka transparansi, beberapa proses pelayanan yang mensyaratkan kelengkapan dan kebenaran dokumen data dukung yang disampaikan. ketidaklengkapan dan ketidakbenaran persyaratan menyebabkan waktu penyelesaian dokumen oleh djA menjadi molor. Meski demikian, seluruh proses penyediaan layanan yang diberikan djA tidak dipungut biaya. selain itu, pusat layanan djA juga memberikan layanan konsultasi atas aplikasi-aplikasi yang dibuat djA dan pekerjaan lainnya yang terkait tugas dan fungsi djA.
to ensure that customers benefit from the service without difficulty, the procedures are made simple. All information about procedures, requirements, units, people in charge, scheduled completion, rights and obligations, and personnel taking complains is clearly presented. newest information is posted regularly on the dgb’s official website (www.anggaran.depkeu.go.id) and twitter (for followers of @pusatlayanandjA).
information about any data and documents that customers are required to supply is given clearly to make sure that all processes are transparent. incomplete or inaccurate documents will result in delayed document completion. nevertheless, the service that the dgb provides is free of charge. the dgb also helps customers with questions concerning its applications or other dgb’s functions.
the focus of the dgb service Center in 2013 was registration of work and budget planning of Ministries/Agencies review and revision of budgeting document of non-Revised indonesian budget. the service center could manage to deliver 3,366 services to the customers that year. july 2013 saw a surge in activity where the service center handled 552 inquiries or 16.40% of total inquiries that year. the graphic below describes the distribution of the number of inquiries in 2013: pada tahun 2013, pelayanan yang dilakukan oleh
pusat layanan djA difokuskan pada registrasi penelaahan RkA-k/l dan revisi dokumen anggaran non-Apbn-p. Adapun jumlah layanan yang diselesaikan pada periode tersebut sebanyak 3.366 layanan kepada pengguna layanan. secara umum, dalam setahun jumlah layanan terbanyak terjadi pada bulan juli. pada bulan juli 2013, jumlah layanan mengalami peningkatan yang signifikan (sebanyak 552 layanan atau sebesar 16,40% dari total jumlah layanan pada tahun 2013). selanjutnya, sebaran jumlah layanan per bulan selama tahun 2013 digambarkan sebagai berikut :
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Organisasi Ditjen Anggaran
PROfil DitJEn AnggARAn
the above number already includes the director general of budget, echelon ii officials, personnel pursuing a higher education and on assignment to different ministries/agencies.
the following tables present data about the dgb personnel based on their level of education, gender, and age:
A. Komposisi SDM
Hingga 31 desember 2013 seluruh sumber daya manusia djA berjumlah 846 orang yang tersebar dalam 8 unit eselon ii dengan perincian sebagai berikut :
SuMbER DAyA MAnuSiA
HuMAn RESOuRCE
jumlah tersebut sudah termasuk direktur jenderal Anggaran, pejabat eselon ii serta pegawai yang sedang menjalani tugas belajar dan yang dipekerjakan ke kementerian lembaga lainnya.
jika dikategorikan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, gender dan usia maka profil pegawai djA sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
unit JuMlAH %
Direktur Jenderal Anggaran 1 0.11%
Tenaga Pengkaji Bidang PNBP 1 0.11%
Sekretariat Direktorat Jenderal Anggaran 213 25.18%
Direktorat Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 80 9.46%
Direktorat Anggaran I 113 13.36%
Direktorat Anggaran II 115 13.59%
Direktorat Anggaran III 112 13.24% Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak 78 9.22%
Direktorat Sistem Penganggaran 91 10.76%
Direktorat Harmonisasi Peraturan Penganggaran 42 4.96%
1
P-APBN A1 A2 A3 PNBP DSP SEKRETARIAT TP-PNBP HPP
tingKAt PEnDiDiKAn JuMlAH %
S3 2 0.24%
S2 238 28.33%
S1 364 42.62%
DIPLOMA 138 16.43%
SLTA 101 12.02%
SLTP 1 0.12%
SD 2 0.24%
tOtAl 846 100%
KOMPOSiSi PEnDiDiKAn LEVEL Of EDUCATION
JEniS KElAMin JuMlAH %
LAKI-LAKI 672 79.43% PEREMPUAN 174 20.56%
tOtAl 846 100% KOMPOSiSi gEnDER
GENDER PROPORTION
KElOMPOK uSiA JuMlAH %
>50 75 8.87%
41 - 50 246 29.08%
31 - 40 238 28.13%
18 - 30 287 33.92%
KOMPOSiSi uSiA AGE GROUP
A. Composition of Human Resource
the total number of personnel within the dgb by december 31 2013 is 846. they are distributed among 8 units of echelon i as described below:
Data Pegawai Ditjen Anggaran
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Profil Ditjen Anggaran
Profile of Directorate General of Budget
Komposisi Pegawai Ditjen Anggaran
213
80 42
113 91
78
112
ESElOn JuMlAH %
ESELON I 1 0.12%
ESELON II 8 0.95%
ESELON iii 39 4.61%
ESELON IV 158 18.68
NON ESELON 640 75.65%
tOtAl 846 100%
KOMPOSiSi gOlOngAn COMPOSITION Of RANKS bila dikelompokkan berdasarkan komposisi
jabatan dan golongan, maka profil pegawai djA sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
based on their position and rank, personnel of the dgb fall into the following categories:
B. Kebijakan Strategis Kepegawaian
Tahun 2013
dalam rangka peningkatan mutu kepegawaian, selama tahun 2013 bagian kepegawaian djA telah melaksanakan beberapa kebijakan strategis. beberapa kebijakan tersebut diantaranya terdiri
B. 2013 Strategic Policies on
Employment
to expand personal capabilities, the human resource department of the dgb implemented different strategic policies in 2013. Among them were policies on capacity building of the dgb
ESElOn JuMlAH %
IV/E 0 0.00%
IV/D 4 0.47%
IV/C 4 0.47%
IV/B 11 1.30%
IV/A 69 8.16%
III/D 151 17.85%
III/C 161 19.03%
III/B 127 15.01%
III/A 102 12.06%
II/D 42 4.96%
II/C 147 17.38%
II/B 25 2.96%
IIA 3 0.35%
tOtAl 846 100%
KOMPOSiSi JAbAtAn POSITIONS
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Profil Ditjen Anggaran
personnel, mapping their competency, and improvement to personnel information system.
C. Obstacles to Managing the DgB
Personnel
Among obstacles that the dgb’s human resource department had to overcome in 2013 are:
a. limited career ladder
the number of structural positions within the dgb is limited as there is no vertical position at regional offices. of total 881 personnel, 187 of them (21.23%) are officers ranked iii/c, iii/d, and iV/a. they, undoubtedly, may find it demotivating. one of alternative solutions is forming functional positions. Currently the dgb is formulating an academic paper.
atas pengembangan pegawai / peningkatan
capacity building pegawai djA, pemetaan kompetensi pegawai djA, serta penyempurnaan sistem informasi kepegawaian djA.
C. Kendala Pengelolaan Pegawai DJA
dalam pelaksanaan pengelolaan pegawai, bagian kepegawaian djA masih menemukan beberapa kendala selama tahun 2013. kendala yang dimaksud diantaranya adalah :
a. Peluang karier sangat terbatas
jumlah jabatan struktural di djA terbatas karena tidak mempunyai kantor vertikal di daerah. Adapun jumlah pegawai pelaksana dengan golongan iii/c, iii/d dan iV/a saat ini sangat banyak berjumlah 187 orang (21,23%) dari total pegawai sebanyak 846 orang. kondisi demikian dapat menyebabkan demotivasi pegawai. salah satu alternatif penyelesaian kendala tersebut adalah membentuk jabatan fungsional. saat ini djA sedang melakukan penyusunan naskah akademik.
b. Not-fully-effective job transfer scheme and a gap in additional allowances
to regulate job transfer (rotation or promotion), the director general of budget has issued a regulation number kep-05/Ag/2010 on job transfer scheme within the directorate general of budget. However, the regulation has not been put into effect fully.
the provision of additional allowance for officers at certain echelon ii units, as it turns out, contributes to the problems with job transfer policy. Currently, supervisors are encouraged to show a bigger commitment to implementation of job transfer policy. it is expected that the transfer rejuvenates the dgb’s personnel.
c. unclear direction towards the DgB’s repositioning as a Budget Analyst
such unclear path creates difficulties in constructing a relevant competency model and a position-related competency standard. As a result, it adds complication to formulation of tasks, functions, organizational structure, and functional position as a budget Analyst.
b. Implementasi pola mutasi belum optimal dan perbedaan tunjangan tambahan
dalam melakukan mutasi pegawai (baik rotasi maupun promosi), djA telah menerbitkan peraturan direktur jenderal Anggaran nomor kep-05/Ag/2010 tentang pola Mutasi jabatan karier di lingkungan direktorat jenderal Anggaran. namun demikian, peraturan tersebut belum optimal dapat diimplementasikan.
selain itu, pemberian tunjangan tambahan bagi pelaksana pada unit eselon ii tertentu turut menyumbang permasalahan di implementasi kebijakan mutasi pegawai. upaya yang dilakukan saat ini adalah menumbuhkan komitmen yang tinggi dari pimpinan dalam penerapan mutasi pegawai. upaya tersebut diharapkan dapat memberi penyegaran kepada pegawai agar tidak terjadi kejenuhan bekerja.
c. Arah reposisi peran DJA menjadi Budget Analyst belum tuntas/jelas
ketidakjelasan ini menyebabkan kesulitan membangun model kompetensi dan merumuskan standar kompetensi jabatan yang tepat. ketidakjelasan tersebut akan menghambat formulasi tugas, fungsi, struktur organisasi djA ke depan, termasuk perumusan jabatan Budget Analyst (Analis Anggaran) sebagai jabatan fungsional.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Profil Ditjen Anggaran
A. Alokasi Anggaran DIPA Tahun
2013
sesuai peraturan Menteri keuangan nomor 94/pMk/2013 tentang Alokasi Anggaran kementerian/lembaga, djA memperoleh alokasi pada awal tahun 2013 sebesar Rp157.101.327.000,-. pada awal tahun 2013 dilakukan penghematan pada Apbn-p sebesar Rp23 miliar sehingga pada akhir tahun anggaran 2013, jumlah alokasi anggaran djA menjadi Rp134.101.327.000,- dengan rincian sebagai berikut:
AlOKASi AnggARAn DAn REAliSASinyA
ALLOCATED BUDGET AND ITS SPENDING
Rincian Alokasi DiPA DJA tA 2013 Per 31 Desember 2013 Details of Allocated 2013 DIPA for the DGB by Desember 31, 2013
no Jenis belanja Pagu (Rp)
1 Pegawai
Personnel 49.396.052.000
2 Barang
Goods 76.845.789.000
3 Modal
Capital 7.859.486.000
Jumlah 134.101.327.000
A. Allocated DIPA Budget 2013
As stipulated in the Minister of Finance Regulation number 94/pMk/2013 on Allocated budget for Ministries/Agencies, in early 2013 the dgb received Rp157,101,327,000.-. economizing its allocated budget, the dgb could manage to save Rp23 billions. therefore, the total budget allocated for the dgb until the end of 2013 was Rp134,101,327,000.- which is described below:
no DiPA PAgu KEtERAngAn PERubAHAn
1 DIPA Awal 157.101.327 -
-2 DIPA Revisi I 157.101.327 Revisi Otomatis
-3 DIPA Revisi II 157.101.327 Pembukaan blokir untuk lift Gd. Sutikno
-4 DIPA Revisi III 157.101.327 Pergeseran antar jenis belanja dari belanja modal ke belanja
barang
-5 DIPA Revisi IV 157.101.327 Pergeseran antar jenis belanja dari belanja modal ke belanja
barang
-6 DIPA Revisi V 134.101.327 APBN-P TA 2013 (pemotongan belanja modal) 23.000.000
7 DIPA Revisi VI 134.101.327 Pagu minus karena migrasi akun
-8 DIPA Revisi VII 134.101.327 Pergeseran antar output
-9 DIPA Revisi VIII 134.101.327 Pergeseran antar jenis belanja dari belanja modal ke belanja
barang
-10 DIPA Revisi IX 134.101.327 Pergeseran antar output dan belanja perjadin (halaman IV DIPA)
-11 DIPA Revisi X 134.101.327 Pergesaran antar output dan belanja perjalanan dinas (sosialisasi
UU PNBP & Rapim)
-12 DIPA Revisi XI 134.101.327 Pergeseran antar output dan belanja perjalanan dinas
-13 DIPA Revisi XII 134.101.327 Pengurangan volume output bangunan
-14 DIPA Revisi XIII 134.101.327 Pergeseran antar jenis belanja dari belanja barang ke belanja
modal
-15 DIPA Revisi XIV 134.101.327 Pergeseran antar ouput dan belanja perjalanan dinas (Rapim dan
penyelesaian DIPA)
-16 DIPA Revisi XV 134.101.327 Pergeseran antar output dan belanja perjalanan dinas (halaman
IV DIPA)
-Perkembangan DiPA DJA tA 2013 (dalam ribuan rupiah) Progress of 2013 DIPA for the DGB
Keterangan:
guna meningkatkan kualitas belanja dan pengamanan Apbn tA 2013, maka telah dilakukan penghematan dipA djA pada Apbn-p tA 2013 sebesar Rp 23.000.000.000,- yang berasal dari pemotongan anggaran belanja modal.
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Profil Ditjen Anggaran
Profile of Directorate General of Budget
note:
to improve expenditure quality and to safeguard
2013 indonesian budget, there is a cut amounting to
B. Realisasi DIPA 2013
Realisasi dipA djA per 31 desember 2013 mencapai sebesar Rp126.499.137.388,- atau 94,33% dari alokasi anggaran dipA djA tahun 2013 sebesar Rp134.101.327.000,- dengan rincian sebagai berikut:
no Jenis belanja Alokasi Anggaran (Rp)
Realisasi Anggaran
SP2D (Rp) (%)
1 Pegawai 49.396.052.000 47.581.142.988 96,33%
2 Belanja 76.845.789.000 71.492.095.093 93,03%
3 Modal 7.859.486.000 7.425.899.307 94,48%
Jumlah 134.101.327.000 126.499.137.388 94,33%
no Jenis belanja Alokasi Anggaran (Rp)
Realisasi Anggaran
SP2D (Rp) (%)
1 Barang 76.845.789.000 71.492.095.093 93,03 %
2 Modal 7.859.486.000 7.425.899.307 94,48 %
Jumlah 84.705.275.000 78.917.994.400 93,17 %
dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dibandingkan dengan target iku (realisasi belanja barang dan belanja modal) djA pada tA 2013 sebesar 95%, maka pencapaian realisasi dipA djA 2013 yang sebesar 93,17% tersebut lebih rendah sebesar 1,83%. penyebab lebih rendahnya realisasi dipA djA tersebut disebabkan oleh efisiensi dan adanya sisa anggaran.
1. Realisasi DiPA DJA Per Jenis belanja s.d. 31 Desember 2013 1. The actual DIPA spending until December 31, 2013 by types of expenditure
2. Realisasi belanja barang dan Modal DiPA DJA s.d 31 Desember 2013, yang menjadi dasar untuk perhitungan iKu
2. The actual spending on goods and capital until December 31, 2013 that becomes the basis for KPI-performance appraisal
B. Actual spending of 2013 DIPA
the actual spending of the dgb’s dipA by december 31, 2013 was Rp126,499,137,388.- or 94.33% of the allocated 2013 dipA budget which amounted to Rp134,101,327,000.-. presented below is the detailed actual spending:
data in the above table show that while the kpi target is 95% of budget for goods and capital is spent, the actual spending is 1.83% lower than the target, which is 93.17%. the decrease is a consequence of efficiency and unspent fund in the budget.
Adapun penjelasan lebih rinci atas sisa anggaran belanja djA tA 2013 dapat dilihat dalam tabel berikut:
no Keterangan Sisa Dana (Rp) Penjelasan
1 Belanja Pegawai 1.814.909.012
Sisa Anggaran berupa:
a. Belanja Gaji sebesar Rp649.701.012,-b. Belanja lembur sebesar
Rp874.766.650,-c. Belanja Uang Makan sebesar Rp290.442.000,- yang tidak terserap karena meningkatnya jumlah pegawai DJA yang mengikuti kegiatan di luar kantor.
2 Belanja Barang 5.353.693.907
a. Efisiensi kegiatan Penyerahan DIPA di Istana Negara dan Daerah sebesar
Rp1.001.801.623,-b. Efisiensi Pengeluaran Kegiatan rutin operasional perkantoran DJA sebesar
Rp2.340.988.905,-c. Efisiensi dalam penyelenggaran konsinyering, perjalanan dinas, honorarium narasumber, dll sebesar
Rp2.010.903.379,-3 Belanja Modal 433.586.693 Sisa lelang karena nilai kontrak lebih rendah dari HPS
the detailed information about the surplus is found in the table below:
Sisa Anggaran belanja DJA tA 2013
C. NERACA per 31 Desember 2013
neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan. pada neraca djA per 31 desember 2013, jumlah aset sebesar Rp33.140.049.298,- terdiri dari aset lancar sebesar Rp3.155.364.833,-; aset tetap sebesar Rp22.750.029.338,-; piutang jangka panjang sebesar Rp2.050.402.694,-; dan aset lainnya sebesar Rp5.184.252.433,-.
Adapun jumlah kewajiban per 31 desember 2013 sebesar Rp2.251.610.083,- yang merupakan kewajiban jangka pendek. jumlah ekuitas dana per 31 desember 2013 sebesar Rp30.888.439.215,- terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp903.754.750,- dan ekuitas dana investasi sebesar
Rp29.984.684.465,-C. BAlANCE SHEET by December 31,
2013
balance sheet is a report that states entity financial position covering assets, liabilities, and equity that is true by the date of reporting. the dgb’s balance sheet expresses that by december 31, 2013 assets in total was worth Rp33,140,049,298.- comprising of current assets amounting to Rp3,155,364,833.-; fixed assets Rp22,750,029,338.-; long-term receivables Rp2,050,402,694.-; and other assets Rp5,184,252,433.-.
while the amount of the dgb’s liabilities until december 31, 2013 was Rp2,251,610,083.- which was short-termed, fund equity by the same date was worth Rp30,888,439,215.- consisting of current fund equity amounting to Rp903,754,750.- and investment equity
Rp29,984,684,465.-DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Profil Ditjen Anggaran
nAMA PERKiRAAn JuMlAH Kenaikan (Penurunan)
2013 2012 Jumlah %
1 2 3 4 5
ASEt ASEt lAnCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran 5.002.500 1.399.376.816 (1.394.374.316) (99.64)
Kas Lainnya dan Setara Kas 2.233.422.968 1.415.967.753 817.455.215 57,73
Piutang Bukan Pajak 13.095.486 - 13.095.486 -Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan
Pajak (65.477) - (65.477)
-Piutang Bukan Pajak (Netto) 13.030.009 - 13.030.009
-Persediaan 903.909.356 842.657.415 61.251.941 7,26
JuMlAH ASEt lAnCAR 3.155.364.833 3.658.001.984 (502.637.151) (13,74) ASEt tEtAP
Peralatan dan Mesin 73.502.872.077 69.583.972.759 3.918.899.318 5,63
Gedung dan Bangunan 1.141.123.620 1.141.123.620 - -Aset Tetap Lainnya 3.535.422.326 6.249.960.425 (2.714.538.099) (43,43)
Konstruksi Dalam Pengerjaan 308.808.000 308.808.000 -
-Akumulasi Penyusutan (55.738.196.685) - (55.738.196.685)
-JuMlAH ASEt tEtAP 22.750.029.338 77.283.864.804 (54.533.835.466) (70,56) PiutAng JAngKA PAnJAng
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi 2.060.706.225 - 2.060.706.225
-Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (10.303.531) - (10.303.531) -Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi (Netto) 2.050.402.694 - 2.050.402.694
-JuMlAH PiutAng JAngKA PAnJAng 2.050.402.694 - 2.050.402.694 -ASEt lAinnyA
Aset Tak Berwujud 5.184.252.433 4.997.499.933 186.752.500 3,73 Aset Lain-Lain - 392.012.500 (392.012.500) (100,00)
JuMlAH ASEt lAinnyA 5.184.252.433 5.389.512.433 (205.260.000) (3,80) JuMlAH ASEt 33.140.049.298 86.331.379.221 (53.191.329.923) (61,61) KEWAJibAn
KEWAJibAn JAngKA PEnDEK
nERACA DitJEn AnggARAn
Per 31 Desember 2013 Utang Kepada Pihak Ketiga 2.246.607.583 1.415.022.900 831.584.683 58,76
Uang Muka dari KPPN 5.002.500 1.399.376.816 (1.394.374.316) (99,64) Pendapatan Yang Ditangguhkan - 14.780.303 (14.780.303) (100,00)
JuMlAH KEWAJibAn JAngKA PEnDEK 2.251.610.083 2.829.180.019 (577.569.936) (20,41) JuMlAH KEWAJibAn 2.251.610.083 2.829.180.019 (577.569.936) (20,41) EKuitAS DAnA
EKuitAS DAnA lAnCAR
Cadangan Piutang 13.030.009 - 13.030.009
-Cadangan Persediaan 903.909.356 842.657.415 61.251.941 7,26
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran
Utang Jangka Pendek (13.184.615) (13.835.450) 650.835 (4,70)
JuMlAH EKuitAS DAn lAnCAR 930.754.750 828.821.965 74.932.785 9,04 EKuitAS DAnA inVEStASi
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 22.750.029.338 77.283.864.804 (54.533.835.466) (70,56)
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 7.234.655.127 5.389.512.433 1.845.142.694 34,23
JUMLAH EKUITAS DAN INVESTASI 29.984.684.465 82.673.377.237 (52.688.692.772) (63,73) JUMLAH EKUITAS DANA 30.888.439.215 83.502.199.202 (52.613.759.987) (63,00)
JuMlAH KEWAJibAn DAn EKuitAS DAnA 33.140.049.298 86.331.379.221 (53.191.329.923) (61,61)
DiREKtORAt JEnDERAl AnggARAn
DIRECTORATE GENERAL Of BUDGET
Profil Ditjen Anggaran