• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS PADA ORMAWA DAN UKM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS PADA ORMAWA DAN UKM"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI LOGICAL

FRAMEWORK ANALYSIS

PADA ORMAWA DAN UKM

6/26/2015 Dr. Mutalazimah - BAGMAWA UMS 1

PADA ORMAWA DAN UKM

(2)

FILOSOFI

1. Kemampuan berpikir manusia yang

paling hakiki adalah kemampuan

membedakan ruang dan/atau waktu.

2. Menghubungkan fenomena di

waktu

lampau

dengan hal yang sekarang

lampau

dengan hal yang sekarang

dihadapinya dan menghubungkan

fenomena di

waktu sekarang

dengan

hal yang mungkin dihadapinya di

waktu akan datang.

(3)

3. Ketika

kemampuan berpikir

manusia

dimanfaatkan untuk melakukan upaya

memenuhi dinamika kebutuhan

hidupnya maka manusia

mengaktualisasikan

kemampuan

berbuat

nya dalam bentuk

keterampilan (

skill

).

keterampilan (

skill

).

4. Ketika manusia mengamati hasil

kerja keterampilannya, manusia

mengaktualisasikan

kemampuan

merasa

nya yang kemudian

(4)

BERORGANISASI

Proses untuk mengembangkan

kerangka berfikir melalui:

1. Belajar (dimensi pengetahuan)

2. Berlatih (dimensi keterampilan)

2. Berlatih (dimensi keterampilan)

3. Renungan makna (dimensi nilai

(5)

Apa itu LFA ?

LFA (Logical Framework Analysis)

adalah instrumen analitis dalam

menyusun rencana kerja yang

berorientasi pada hasil atau

berorientasi pada hasil atau

sasaran, dan dilaksanakan

secara partisipatif

(6)

Logika perencanaan dalam LFA :

Bila tersedia input yang memadai

maka aktivitas dapat dilaksanakan

Bila aktivitas dapat dilaksanakan

maka luaran yang diharapkan dapat

dicapai

Bila luaran yang diharapkan dicapai

Bila luaran yang diharapkan dicapai

maka sasaran

program/kegiatan/proyek dapat

dicapai

Bila sasaran dapat dicapai maka

tujuan program/kegiatan/proyek

dapat dicapai

(7)
(8)

BAGAIMANA IMPLEMENTASI LFA

PADA PROGRAM KERJA

(9)

1. TATA KELOLA ORGANISASI

a. Visi misi

b. Tujuan

c. Sasaran mutu

d. Indikator keberhasilan

d. Indikator keberhasilan

e. Evaluasi

(10)

VISI, MISI, TUJUAN

1. Di derivasi dari visi, misi, tujuan

organisasi yang lebih makro

2. Ormawa U dan UKM U menderivasi visi

misi tujuan dari UMS dan atau Bagmawa

misi tujuan dari UMS dan atau Bagmawa

3. Ormawa F dan UKM F menderivasi visi,

misi dan tujuan dari fakultas

4. Ormawa Prodi F menderivasi visi, misi

dan tujuan dari prodi

(11)

VISI UMS

Pada tahun 2029, UMS menjadi pusat

pendidikan dan pengembangan ipteks

tang

Islami

dan

memberi

arah

perubahan

6/26/2015 Dr. Mutalazimah - BAGMAWA UMS 11

(12)

MISI UMS

1. Mengembangkan

ipteks

sebagai

bagian dari ibadah kepada Allah

(integrated) yang memberi impak

terwujudnya manusia utama

6/26/2015 Dr. Mutalazimah - BAGMAWA UMS 12

2. Mengembangkan SDM berdasarkan

nilai-nilai keislaman dan memberi

arah

perubahan

dalam

rangka

mewujudkan masyarakat utama

(13)

TUJUAN UMS

1. Menjadi universitas yang unggul

dalam bidang ipteks

2. Menghasilkan

lulusan

berkualitas yang mengamalkan

6/26/2015 Dr. Mutalazimah - BAGMAWA UMS 13

berkualitas yang mengamalkan

nilai-nilai islam

3. Menjadi

universitas

yang

berkelanjutan

dengan

tata

kelola yang baik

(14)

VISI BAGMAWA

Menjadi

pusat

unggulan

pengembangan

bidang

kemahasiswaan

yang

Islami,

kompetitif

dan

6/26/2015 Dr. Mutalazimah - BAGMAWA UMS 14

Islami,

kompetitif

dan

berkarakter

(15)

MISI BAGMAWA

MISI BAGMAWA

(16)

TUJUAN

Bedakan antara over all

objective dan project purpose

Catatan: silakan

debriefing

visi

misi tujuan masing-masing

(17)

SASARAN MUTU

1. bentuk operasional dari tujuan

2. berisi target pencapaian pada

berbagai dimensi (ruang lingkup

sebuah organisasi)

sebuah organisasi)

3. bersifat kuantitatif (peng “angka”

an)

Misalnya:

a. mengikuti event turnamen nasional

5 kali dalam setahun

(18)

INDIKATOR KEBERHASILAN

1. merupakan ukuran keberhasilan

organisasi dalam mencapai sasaran mutu

2. ditentukan sendiri oleh organisasi

dengan mempertimbangkan resources

dengan mempertimbangkan resources

yang ada

Misalnya:

a. Minimal masuk 3 besar dalam event

turnamen tingkat nasional

(19)

EVALUASI

1. merupakan kegiatan menilai

kinerja organisasi berdasarkan

pencapaian sasaran mutu dan

indikator keberhasilan

2. bisa menggunakan hirarki input

proses output outcome (hipopoc

(20)

LFA characteristics

1. Finding the “roots” of the

problem before setting the

objectives

2. Objectives & beneficiary oriented

2. Objectives & beneficiary oriented

3. Participatory/Ownership!

4. Consensus oriented

5. Focuses on logical links

(21)

TAHAP LFA

TAHAP I: Analisis Proses Partisipatif (prioritas

masalah)

bertujuan untuk mendapatkan gambaran

komprehensif mengenai masalah yang

dihadapi, kebutuhan, kekuatan dan kelemahan,

konflik, sehingga dapat ditentukan prioritas

utama untuk dipecahkan.

utama untuk dipecahkan.

TAHAP II: Analisis Masalah

masalah utama yang dihadapi dikaji secara

mendalam dan dirumuskan dalam hubungan

sebab-akibat (pohon masalah) dan disajikan

dalam bentuk gambar. Masalah

menggambarkan kondisi negatif yang ada.

(22)

TAHAP III: Analisis Tujuan/analisis

objektif/pohon sasaran

mengubah pernyataan negatif

menjadi pernyataan positif

TAHAP IV: Analisis Alternatif

Dari hasil analisis tujuan, pilih

Dari hasil analisis tujuan, pilih

alternatif-alternatif yang mungkin

dan memadai untuk dilaksanakan

(biaya,manfaat,aspek

kelembagaan, aspek teknis, ekologi

dan sosial)

(23)

TAHAP V: Menyusun Matriks

Perencanaan Program Kerja

Dari hasil analisis alternatif dapat

disusun matriks perencanaan

proyek yang terdiri dari Tujuan,

Sasaran, Output, Aktivitas dan

Sasaran, Output, Aktivitas dan

Inputnya (dana, material, SDM)

(24)

TAHAP I.PRIORITAS

MASALAH

1. Metode USG (Urgency, Seriousness

dan Growth)

2. Metode PSCM (Prevalence,

Seriousness, Community concern,

Managebility)

Managebility)

3. Metode CARL (Capability,

Acceptability, Readiness, Leverage)

4. Analisis SWOT (Strenght, Weakness,

Opportunity, Threat)

(25)

CONTOH

Masalah

C

A

R

L

Skor

Total

Peringkat

Penalaran

3

4

4

4

15

III

Minat Bakat

4

5

4

3

16

II

Minat Bakat

4

5

4

3

16

II

Keorganisasian

5

5

4

5

19

I

Kesejahteraan

3

3

4

4

14

IV

6/26/2015 Dr. Mutalazimah - BAGMAWA UMS 25

(26)

SWOT

(27)

TAHAP II. ANALISIS MASALAH/POHON MASALAH

Kemampuan manajemen mahasiswa rendah

AKIBAT MASALAH

UTAMA Target keberhasilan organisasi belum tercapai secara optimal

Sarana prasarana tidak memadai Pengetahuan manajemen rendah Dukungan pimpinan kurang Motivasi mahasiswa rendah Tidak memiliki pengalaman organisasi Akses informasi ttg manajemen rendah Mekanisme pengkaderan tidak tepat SEBAB

(28)

Why a Problem Tree?

Objective Tree

Overall objectives

Problem Tree

Effects

Project Purpose

Results

Focal problem

Causes

(29)

TAHAP III. ANALISIS TUJUAN/POHON SASARAN

Tercapainya kemampuan manajemen mahasiswa yang tinggi

Keberhasilan organisasi mencapai target

Tercapainya sarana prasarana yang memadai Tercapainya pengetahuan manajemen yg baik Tercapainya dukungan pimpinan yang baik Meningkatnya motivasi mahasiswa Tercapainya pengalaman organisasi yang cukup Terciptanya akses informasi yang memadai Terciptanya mekanisme pengkaderan yang tepat

(30)

SMART project purpose

•S

pecific

•M

easurable

•A

ccurate or Approved

•A

ccurate or Approved

•R

ealistic

(31)

TAHAP IV. ALTERNATIF PEMECAHAN

MASALAH/POHON ALTERNATIF

Tercapainya kemampuan manajemen mahasiswa yang tinggi

Tercapainya pengetahuan

Keberhasilan organisasi mencapai target

pengetahuan manajemen yg baik Pelatihan keterampilan manajemen yang memadai Terciptanya akses informasi manajemen yang memadai Pengadaan media informasi (multimedia) yang lengkap Benchmarking bidang manajemen pada instansi terkemuka

(32)

TAHAP

V.

MATRIKS

PERENC

ANAAN/

POA

Kegiatan : Pelatihan Manajemen

ASPEK RENCANA INDIKATOR SUMBER BUKTI PELAKSANA WAKTU/ TEMPAT DANA TUJUAN Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen Tercapainya tujuan dengan optimal Laporan kegiatan BEM, HMP SASARAN Mahasiswa calon pengurus ormawa 100 % dari sasaran mendapatkan pelatihan Daftar hadir pelatihan Panitia Seksi Acara INPUT

SDM, sarana, Tersedianya Cheklist job Panitia Seksi

16-18 Mei 2008 Rp 5.000.000 SDM, sarana, Alat : Laptop, LCD, sound system, modul Tersedianya seluruh input dengan baik Cheklist job deskripsi, daftar alat Panitia Seksi Humas, perlengkapan, AKTIVITAS Pelatihan Proses pelatihan berjalan lancar dan sasaran antusias Respon sasaran positif, banyak pertanyaan Seksi Acara OUTPUT Sasaran memiliki pengetahuan manajemen yang baik 80 % sasaran mencapai nilai 80.

Hasil pre test dan post test

Seksi Acara

(33)

DISKUSI

1. Kelompok 1,4,7,10 (rendahnya

kemampuan mhs membuat PKM)

2. Kelompok 2,5,8,11 (rendahnya

kemampuan mhs di bidang

kemampuan mhs di bidang

jurnalistik)

3. Kelompok 3,6,9,12 (rendahnya

kepedulian mhs terhadap etika

berpakaian)

(34)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

tingkat produksi kentang di Provinsi Aceh, yaitu: (i) Tingkat produksi kentang sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit kentang yang dipakai, dan karena keterbatasan

 Pengurangan kas di bendahara pengeluaran adalah belanja operasi sebesar Rp. Rincian sisa UYHD dan penyetorannya dapat dilihat pada Lampiran 1a. Tidak ada penerimaan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROMOSI,

americanus pada suatu individu tidak akan menunjukkan gejala klinis, 25 hingga 100 cacing memerlihatkan gejala ringan, 100 hingga 500 menghasilkan suatu kerusakan

Kemaknaan hubungan antara variabel independen yang terdiri dari faktor karakteristik individu dan faktor lingkungan kerja dengan variabel dependen yaitu kinerja perawat RS

Hasil pendaftaran SE2016 menunjukkan bahwa distribusi tenaga kerja menurut kategori lapangan usaha, sejalan dengan jumlah usaha/perusahaan yaitu didominasi oleh lapangan

Dari paparan tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mendukung peran wanita dalam pendididikan agama Islam anak adalah lingkungan masyarakat

Dari model, untuk parameter yang umum digunakan di lapangan dan konduktivitas listrik lapisan permukaan tanah yang biasa ditemukan, pengukuran atas suatu medium paruhruang homogen