• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dialog Tokoh dan Hubungan Antar (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Dialog Tokoh dan Hubungan Antar (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Dialog Tokoh dan Hubungan Antar Tokoh dalam Naskah Pada Suatu Hari Karya Arifin C. Noor Sandro Tyas 110212404932

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sastra pada dasarnya merupakan jelmaan dari kehidupan nyata manusia. Memahami sastra hampir sama nilainya dengan memahami hidup orang yang melahirkan sastra. Karya sastra yang dikategorikan menjadi prosa, puisi dan naskah drama mempunyai jiwa tersendiri dalam aplikasinya. Tidak seperti puisi dan prosa, naskah drama perlu diaplikasikan bersama orang yang menjadi tokoh lain dalam sebuah pementasan meskipun dalam kenyataannya ada pementasan naskah drama yang dilakukan sendiri. Sastra dianggap sebagai hal yang istimewa karena perpaduan imajinasi, kreativitas, kecakapan, pengetahuan, serta wawasan yang luas.

Dari ketiga jenis karya sastra ini, drama merupakan karya sastra yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Drama terlahir dari penulis yang terinspirasi oleh realita dari kehidupan masyarakat sekitar penulis, baik dari pengalaman penulis sendiri maupun pengalaman orang lain. Drama merupakan kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu seperti dekor, kostum, rias, lampu, musik, serta disaksikan oleh penonoton.

(2)

Rumusan Masalah

Makalah ini akan membahas masalah-masalah berkaitan dengan naskah drama berkaitan dengan dialog tokoh dan karakternya. Berikut rumusan masalah:

a. apakah isi naskah drama Pada Suatu Hari? b. bagaimana karakter tokoh dilihat dari dialognya? c. bagaimana hubungan antar tokoh berdasar dialognya?

Tujuan Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat memberi pengertian pembaca tentang naskah drama Karya Arifin C. Noer. Secara terperinci, beriut tujuan penulisan makalah ini:

a. mengetahui isi naskah drama Pada Suatu Hari b. mengetahui karakter tokoh dari dialognya

(3)

Isi Naskah Drama Pada Suatu Hari

Naskah Drama Pada Suatu Hari ini mengisahkan kehidupan keluarga besar dengan semua masalahnya. Kecemburuan, kebersamaan, dan saling melengkapi. Secara sederhana pengarang menggambarkan masalah dalam keluarga menjadi sebuah alur cerita yang menarik untuk di sajikan dalam sebuah pementasan drama.

Seorang kakek, sekaligus seorang ayah bagi anak an cucunya menyimpan masa lalu yang tidak bisa disembunyikan bahkan hingga tua, yakni masa lalunya dengan kekasihnya terdahulu. Masa lalu itu terkenang dengan menyimpan sebuah jenis tanaman kaktus di dalam kamar mandi keluarga tersebut. Sementara itu, si nenek yang ingin mengenag masa-masa indah bersama suaminya tidak dapat

terpuaskan karena si kakek tidak bersedia mendendangkan sebuah lagu untuknya. Gambaran lagu dan penolakan dalam naskah drama ini menunjukkan betapa adanya penolakan batin dari sepasang kakek-nenek ini semenjak perkenalan hingga saat ini. Pergolakan bain yang terjadi pada keuanya sukar diakhiri karena sudah erlalu tua untuk memisahkan diri, ada anggapan dan perasaan tidak enak terhadap anak dan cucunya. Pertimbangan anak dan cucu menjadikan pasangan ini menyembunyikan masalahnya. Karakter Tokoh Berdasar Dialognya

Naskah drama tersusun atas dialog-dialog yang bertujauna mengutarakan pendapat tokoh dan menentukan jalan cerita. Dalam naskah drama diciptakan tokoh-tokoh pembawa dialog disertai dengan karakternya, begitupun dengan naskah drama ini dilengkapi dengan dialog antar tokoh dan monolognya. berikut dialog tokoh dan sifat tokoh dilihat dari dialognya:

a. Si Kakek

Tokoh Kakek dalam cerita ini menunjukkan berbagai sifat jika dilihat dari peristiwa yang menimpanya. Sifat penyayang dan romantis ditunjukkan dari diskripsi dan dialog pertamanya dengan si nenek seperti berikut:

Kakek dan Nenek duduk berhadapan.

(4)

TIGA

Kakek : Sekarang kau nyanyi.

Nenek menggeleng sambil tersenyum manja. Kakek : Seperti dulu.

Nenek menggeleng sambil tersenyum manja. Kakek : Nyanyi seperti dulu.

Nenek : Malu

Kakek : Sejak dulu kau selalu begitu.

Nenek : Habis kaupun selalu mengejek setiap kali saya menyanyi.

Kakek : Sekarang tidak, sejak sekarang saya tidak akan pernah mengejek kau lagi. Nenek : Saya tidak mau menyanyi.

Kakek : Kapanpun? Nenek : Kapanpun. Kakek : Juga untuk saya. Nenek : Juga untuk kau. Kakek : Sama sekali? Nenek : Sama sekali.

(5)

Janda : (Minum) Segar bukan main. Bagaimana kau tahu saya suka minuman ini?

Pesuruh : Tuan besar sering menceritakan perihal nyonya kepada saya. Dan ketika saya tahu nyonya datang, segera saya buatkan minuman itu. Selamat minum nyonya.

Janda : Nanti dulu. Pesuruh : Ya, nyonya?

Janda : Tuan besar masih suka… Pesuruh : Menyirami kaktus? Janda : Ya?

Pesuruh : Tidak, nonya, tapi tuan besar menyirami seluruh bunga sekarang, setiap pagi dan sore. Memang tengah malam seringkali diam-diam ia menyirami kaktus yang ditaruh di dalam kakus. Maaf nyonya, saya harus ke dalam.

b. Si Nenek

Sifat manja dan tidak mau mengalah kental dengan tokoh si nenek. Hal seperti inilah yang menjadikan sebuah naskah dialog dan drama menjadi menarik, yakni perpaduan antara berbagai karakter tokohnya. Sifat manja dan tak mau mengalah si nenek ditunjukkan dari dialog bersama suaminya berikut:

Nenek : Selalu kau begitu. Selalu kau tak pernah ambil pusing setiap kali saya sakit

Nenek : Sayang, saya tidak mau memberi maaf kalau kau tidak mau juga berhenti menyebut-nyebut soal kematian.

Nenek : Kalu begitu, kau tak saya maafkan.

c. Wenas

Wenas dalam naskah ini berperan sebagai wanita pengganggu, tentu saja sikapnya genit dan agak manja. Usaha Wenas untuk memengaruhi rumah tangga si kakek berhasil ketika ia berhasil membuat suasana panas dalam rumah tangga si kakek. sikap genit wenas ditunjukkan dalam kutipan dialognya sebagai berikut:

Janda : Betul, nyonya. Onda adalah lelaki yang amat lembut, malah sangat amat lembut. Onda selalu cermat dalam memilih kata-kata dan juga saya kira ia tidak pernah memakai tanda seru selama

hidupnya.

(6)

Janda : Alangkah sejuknya susu panas ini.

Janda : Tua dan tidak tua tetap saja ama, kaktus, misalnya.

Dari kutipan dialog di atas ditunjukkan Wenas berusaha memuji si kakek di hadapan si nenek dan menggunakan istilah genit dengan tingkah genit pula. Siakpnya yang ingin memperkeruh suasana dalam keluarga si kakek terlihat ketika ia membahas masalah kaktus yang sebelumnya diributkan dengan si nenek karena dianggap memanasi hubungan kakek dan nenek.

d. tokoh lain

Dalam naskah ini tokoh lain dianggap sebagai pelengkap peran, berarti hadirnya sebagai pelengkap jalannya cerita. seperti kedua pembantu si kakek yakni Joni dan Nita tidak ada penerobosan sifat sebagai pembantu yakni patuh kepada majikannya. Sementaara itu tokoh lain yakni Novia bersifat seperti ibunya dan Nita memiliki pemikiran yang lebih dewasa.

2.3 Hubungan Antar Tokoh Berdasar Dialognya

Analisis ini menunjukkan adanya dialog tokoh yang berkaitan dengan karakter. Selain itu ada kaitannya dialog yang disampaikan tokoh dengan tokoh lain karena setiap lawan bicara tokoh dianggap memiliki tingkatan yang berbeda. Misalnya, ungkapan seorang majikan terhadap pembantunya akan berbeda denga ungkapan seorang suami kepada isterinya. Kajian ini lah yang diharapkan dapat menjadikan pemahaman pembaca mengenai naskah drama ini lebih luas.

Dialog Kakek terhapap Nenek:

(7)

Nenek : Habis kaupun selalu mengejek setiap kali saya menyanyi.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh validitas metode analisis untuk penentuan kadar asetosal dalam obat sakit kepala secara spektrofotometri uv dengan parameter

Perawatan intercooler alternative dalam hal ini meliputi seluruh bagian, baik dari sisi udara maupun sisi air laut, perawatan pada kedua sisi tersebut dibersihkan dengan

Kasus Semanggi II adalah gerakan mahasiswa untuk menggagalkan RUU tentang Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) yang telah disetujui DPR. Dari segi pelaku

sedangkan yang dilakukan pada untuk mengatisipasi pasien yang belum Kemudian ada juga penelitian yang dilakukan oleh Nuning Versianita, Rini Sovia dan l “Perancangan

Namun berdasarkan hasil penelitian melalui observasi, pemberian angket serta wawancara dengan masyarakat desa Pulo Piku kecamatan Darul Hasanah kabupaten Aceh

Peserta didik didorong untuk mengumpulkan berbagai sumber informasi yang kemudian dari berbagai informasi yang diperolehnya tersebut peserta didik dapat menentukan

All praises belong to Allah SWT to his blessing and mercies given to the researcher, she can complete her research paper entitled CLASSROOM TECHNIQUES USED BY

(E) Mereka menganggap pekerjaan sebagai Mereka menganggap pekerjaan sebagai sesuatu yang harus dilakukan untuk dapat sesuatu yang harus dilakukan untuk dapat bertahan hidup, akan