DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
SOSIOLOGI UMUM
(KPM 130)
Koordinator Matakuliah Sosiologi Umum Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id/
POKOK BAHASAN 1
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Sub Pokok Bahasan
1. Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan,
dan Sosiologi
2. Tokoh-Tokoh Penting Sosiologi
3. Konsep Dasar dan Analisis
Sosiologi
1. Pengetahuan, Ilmu
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Cecep, seorang petani muda di Desa Cikikil, mendapati sebatang pohon cengkeh di kebunnya mendadak layu kemudian kering. Kebetulan Arief, seorang mahasiswa Departemen Ilmu Hama & Penyakit Tumbuhan (HPT) yang sedang ber KKN di desa itu, lewat di kebunnya. Kepada Arief ia lalu bertanya apa gerangan yang terjadi dengan pohon cengkehnya dan bagaimana kiranya tindakan yang harus diambil. “Saya pelajari dulu, besok saya pastikanjawabannya”, kata Arief setelah mengamati dan mengambil potongan akar pohon itu. Sejurus lewat pula Tugiran, seorang mahasiswa Departemen
Manajemen Hutan, yang kebetulan anak petani cengkeh “gurem”. Cecep kembali
menyampaikan persoalannya kepada Tugiran. Dari pengalaman berkebun bersama orangtuanya, dengan sekali lihat ia segera tahu bahwa cengkeh itu terkena penyakit
busuk akar yang bisa menular ke pohon lainnya. “Segera cabut dan bakar pohon sakit itu”, katanya. Cecep menuruti nasihat Tugiran. Besoknya Arief datang menemui Cecep di kebun. “Berdasarkan penelusuran pustaka, pohon cengkeh Bapak terkena penyakit
busuk akar akibat serangan jamur. Penyakit itu bisa menular ke pohon lain. Oleh
karena itu, pohon sakit tersebut harus segera dicabut dan dibakar”, kata Arief penuh keyakinan. “Ya, sudah saya lakukan kemarin”, sahut Cecep.
Pengetahuan dan Ilmu
Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
Suatu sudut pandang terhadap kenyataan,
Pengetahuan yang sistematis (obyek, metode, nilai)
Berdasarkan perbedaan dalam obyek, metode kajian, dan
nilai maka ilmu-pengetahuan dapat dipilah ke dalam dua
gugus besar:
Ilmu-ilmu Sosial
, obyek kajian ilmu-ilmu sosial: realitas
sosial
pendekatan
kualitatif (subyektif)
Ilmu-ilmu Alam
, obyek kajian berupa realitas fisik:
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Sosiologi
Sosiologi, berupaya memahami keadaan sosial manusia dengan memusatkan perhatian pada masyarakat, organisasi sosial, kelembagaan, interaksi, dan masalah-masalah sosial (Charon, 1980).
Gagasan utamadalam sosiologi“umat manusia itu sosial”:
Makhluk tersosialiasi
Aktor sosial
Membentuk pola-pola sosial
Saling tergantung
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
1. Auguste Comte
(Cendekiawan Perancis) Sering disebut sebagai Bapak Sosiologi.
Comte percaya masyarakat berkembang mengikuti hukum-hukum positif seperti yang terjadi pada alam.
Menurut hukum sosiologi positif Comte, masyarakat berkembang melalui tiga tahapan:
Teologis(Fiktif): “menafsirkan gejala di sekelilingnya secara teologis (kekuatan roh/dewa/tuhan)
Metafisik: “setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan (inti) tertentu”
Positif: “ilmu pengetahuan yang bersifat positif (fokus pada gejala yang nyata dan konkrit)”
Perspektif Evolusidalam perkembangan sosial
Positivistik
2. Emile Durkheim
(Cendekiawan Perancis) Menjelang akhir abad ke-19 melembagakan sosiologi sebagai disiplin akademis
Teori Solidaritas Sosial:
Solidaritas Mekanik didasarkan pada kesamaan
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
3. Max Weber
(Ilmuwan Jerman) TeoriTindakan Sosial, yang dibedakan ke dalamempat tipe ideal
menurut motif yang mendasari :
Tindakanrasional instrumentalmotif-motif efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan;
Tindakanrasional berorientasi nilaimotif-motif pengejaran nilai-nilai sosial tertentu;
Tindakantradisionalmotif-motif kepatuhan terhadap tradisi atau adat-istiadat,
Tindakanafektifmotif-motif pelampiasan emosi atau perasaan.
4. Karl Marx
(Ilmuwan Jerman/Prusia) Terkenal denganPemikiran Sosialisme.
Marx memilah masyarakat dalam dua kelas yang berseberangan menurut pemilikan atas modal (kapital):
Kelas Kapitalis (pemodal) dan
Kelas Buruh (pekerja)
Kelas Kapitalis mengeksploitasi kelas buruh untuk mendapatkan surplus sebanyak-banyaknyaketidakadilan dalam masyarakat dengan sistem kelas
Dilaksanakan sistemsosialismeyaitu masyarakat tanpa kelas.
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
3. Konsep Dasar dan
Analisis Sosiologi
1. Struktur Sosial
Pola-pola hubungan sosial
2. Tindakan Sosial
Bagaimana individu dan grup sosial membuat kehidupan sosialnya menjadi seperti yang diinginkannya
3. Integrasi Fungsional
Kesalingtergantungan diantara unsur-unsur dari suatu sistem sosial
4. Kekuasan
Kemampuan aktor mempengaruhi pihak lain
5. Kebudayaan
Bahasa, norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, pengetahuan, dan simbol-simbol yang membangun suatu cara hidup
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Aras Analisis Sosiologi
1. Aras Masyarakat (makro)
Masyarakat
2. Aras Organisasi Sosial
Masyarakat - Kelompok
3. Aras Institusi (Sistem Kelembagaan)
Sistem Kelembagaan
4. Aras Interaksi Sosial (mikro)
Intraksi antar Individu
5. Aras Masalah Sosial
Masalah Sosial dalam Masyarakat
Sekali peristiwa di pantai, selepas melaut di pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB, seorang nelayan “gurem” tidur-tiduran dalam biduknya di bawah naungan nyiur. Seorang pelancong
kaya dari kota, eksekutif suatu perusahaan multinasional, merasa “gregetan” dengan perilaku sang nelayan itu. “Hei, mengapa sepagi ini kamu sudah bermalas-malas ?” tegur
sang pelancong. “Memangnya kenapa?” sang nelayan balik bertanya. “Mengapa kamu tidak pergi lagi melaut?” tanya sang pelancong. “Untuk apa?” sergah sang nelayan acuh tak acuh. “Untuk apa ?” “Ya, supaya kamu dapat tangkapan ikan lebih banyak. Kalau uang
sudah banyak kamu bisa membeli kapal motor. Lama-lama kamu bisa menjadi juragan
kaya !” kata sang pelancong kaya dengan agak emosional. “Lalu, setelah kaya, mau apa ?” tanya sang nelayan masih acuh tak acuh. “Mau apa ? Ya, kamu bisa seperti saya, berlibur
dengan tidur-tiduran di pantai !” sambar sang pelancong dengan suara meninggi. “Oh,
begitu. Menurut Tuan, saya sedang melakukan apa saat ini ?” balas sang nelayan sambil
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Pendekatan Analisis
Fakta Sosial
1. Pendekatan Obyektif
(
Durkheimian)
Fakta Sosial sebagai kumpulan;
Tindakan sosial individual yang dapat diukur
dan dinyatakan sebagai suatu angka (
rate
);
Suatu Fakta Sosial dijelaskan dalam kaitan
dengan Fakta Sosial lainnya;
Metode Kuantitatif.
Pendekatan Analisis
Fakta Sosial
2. Pendekatan Subyektif
(Weberian)
Fakta sosial tidak di luar tapi
“
melekat
”
pada
individu
Fakta Sosial difahami menurut motif-motif
subyektif pelaku tindakan sosial (
Verstehen
)
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
(
Durkheimian
)
1. Realitas sosial-ekonomi = “benda”; Oleh karena itu“benda”dapat diukur
2. Untuk menjelaskan“benda”tersebut harus“dihubungkan”dengan“benda lain”(“hubungan antar variabel”) atau Hipotesis
3. Metode Kuantitatif
(
Weberian
)
1. Realitas sosial-ekonomi adalah sesuatu yang “dimaknai”oleh orang yang mengalami realitas tersebut = “verstehen”
2. Untuk menjelaskan realitas sosial ekonomi tersebut berdasarkan pemahaman dan makna yang diberikan oleh orang yang mengalami realitas tersebut berdasarkan
“latarbelakang”sosial ekonominya
3. Metode Kualitatif
BACA BUKU TEKS
1. Tim Editor Sosiologi Umum IPB. 2003.
Sosiologi
Umum
. Bogor: Bagian Ilmu-Ilmu Sosial,
Komunikasi dan Ekologi Manusia Jurusan Sosial
Ekonomi Fakultas Pertanian IPB (Halaman 1-8)
2. Soerjono Soekanto. 1990.
Sosiologi Suatu
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FEMA IPB BAGIAN SOSIOLOGI PEDESAAN