• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah thermoregulasi pada manusia problematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah thermoregulasi pada manusia problematika "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI HEWAN

“Thermoregulasi”

Di susun oleh:

Dini Mulyastuti (2012184205B0004)

Hilyatul Afifah (2012184205B0027)

Sardiana Dewi Widi. A (20121284205B045)

Niken Herni (2012184205B0051)

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Jember Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

(2)

1.1. Tujuan

a. Melatih / mempraktekkan penggunaan termometer klinis.

b. Mengetahui suhu tubuh manusia pada beberapa bagian tubuh pada beberapa

1. Menurunkan air raksa thermometer klinis sampai pada 350C.

2. Memasukkan ujung thermometer (dengan selubung methal) ke dalam mulut dibawah lidah, kemudian menutup mulut rapat-rapat.

3. Membaca suhu yang terdapat pada thermometer setelah 10 menit.

4. Probandus bernafas dengan tenang melalui mulut terbuka, kemudian Menurunkan kembali air raksa pada thermometer klinis sampai 350C.

5. Memasukkan thermometer ke dalam mulut di bawah lidah, dengan posisi mulut tetap terbuka selama 5 menit.

6. Membaca suhu yang tertera pada thermometer, kemudian memasukkan kembali kedalam mulut tanpa melakukan penurunan air raksa pada thermometer selama 5 menit.

7. Probandus berkumur menggunakan air es selama 1 menit, kemudian melakukan hal yang sama dengan perlakuan no 1 sampai 6 hingga selesai.

8. Membaca suhu probandus yang tertera pada thermometer, setelah berkumur dengan air es.

9. Menelantangkan probandus dengan bagian atas terbuka. 10. Menurunkan air raksa thermometer klinis sampai pada 350C.

11. Meletakkan thermometer klinis pada bagian fossa axillaris probandus selama 10 menit dan melihat kenaikan suhu yang tertera pada thermometer klinis.

1.4. Dasar teori

(3)

itu akan terhambat bahkan bisa berhenti. Bila suhu tubuh naik, maka proses oksidasi akan naik sampai mencapai keadaan maksimum pada suhu optimal (Sumanto.1996:126).

Berdasarkan kemampuannya untuk mempertahankan suhu tubuh, hewan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu poikiloterm dan homeoterm. Hewan poikiloterm yaitu hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan. Sementara, hewan homeoterm yaitu hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan/ tidak berubah sekalipun suhu lingkungannya sangat berubah. Hewan poikiloterm juga dapat disebut sebagai ektoterm karena suhu tubuhnya ditentukan dan dipengaruhi oleh suhu lingkungan eksternalnya. Sementara, homeoterm dapat disebut endoterm karena suhu tubuhnya diatur oleh produksi panas yang terjadi didalam tubuh (Isnaeni.2006:209-210).

Dalam produksi panas, tubuh memperoleh panas sebagai akibat dari aktivitas metabolism jaringan tubuh dan dari lingkungan luar, bila lingkungan luar itu lebih tinggi temperaturnya (lebih panas) dari pada temperature tubuh maka penyesuaian fisiologinya adalah bahwa panas yang dihasilkan oleh tubuh akan meningkat dengan menurunnya temperature luar. Sebaliknya, temperature sekitar (ambient temperature) yang tinggi akan menurunkan jumlah panas yang dihasilkan oleh tubuh. Hal itu dapat dikaitkan melambatnya aktivitas metabolisme, menurunnya luaran kerja, dan menurunnya tonus otot. Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan atau pemberian panas tubuh, pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) +70 keal/jam sedangkan pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%. Bila dalam keadaan dingin sesorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5kali (Sulistiyo, 2006 : 84-86).

Secara umum, mekanisme yang berlangsung untuk menghasilkan panas meliputi peningkatan aktivitas metabolism jaringan, peningkatan aktivitas otot, dan produksi panas (thermogenesis) tanpa aktivitas menggigil (Indrowati.2012).

(4)

dalam pengeluaran dan pembuatan panas tubuh. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehilangan panas tubuh diantaranya :

1. Radiasi atau pancaran panas, dimana panas badan dipancarkan ke benda di sekelilingnya, jika suhu benda lebih rendah dari suhu badan.

2. Konveksi atau aliran panas yang terjadi apabila suhu di sekelilingnya lebih rendah dari suhu badan.

3. Evaporasi atau penguapan air terjadi pada kulit karena kering atau air keluar dari kapiler corium kulit (Soedjono.1998 : 59).

Dengan demikian, nilai yang relative konstan ini (kisaran suhu tubuh normal) dimungkinkan oleh adanya berbagai mekanisme termoregulatorik yang dikoordinasikan oleh hipotalamus. Hipotalamus berfungsi sebagai thermostat tubuh. Hipotalamus sebagai pusat intergrasi termoregulasi tubuh, menerima informasi aferen mengenai suhu di berbagai bagian tubuh dan memulai penyesuaian-penyesuaian terkoordinasi yang sangat rumit dalam mekanisme penambahan atau pengurangan panas sesuai dengan keperluan untuk mengkoreksi setiap penyimpangan suhu inti dari “patokan normal”. Hipotalamus mampu berespons terhadap perubahan suhu darah sekecil 0,010C. tingkat respons hipotalamus terhadap penyimpangan suhu tubuh disesuaikan secara sangat cermat, sehingga panas yang dihasilkan atau dikeluarkan sangat sesuai dengan kebutuhan untuk memulihkan suhu ke normal (Isnaeni, 2006).

(5)

1.5. Hasil pengamatan

Nama probandus : Niken herni Suhu air es : 150C - 180C

No Suhu di mulut Suhu di ketiak

Tanpa berkumur air es Berkumur dengan air es Waktu Suhu

Waktu Suhu Keadaan

5 menit 36,70C Terbuka (tanpa menurunka n air raksa)

1.6. Pembahasan

Pada percobaan kali ini kelompok kami menggunakan satu probandus yang diukur suhu tubuhnya yaitu Niken herni. Pada probandus tersebut kami melakukan beberapa perlakuan pengukuran suhu tubuh didaerah tertentu dengan perlakuan tertentu pula. Pada pengukuran suhu didaerah pangkal ketiak (Fossa axilaris) dalam waktu 10 menit suhu tubuh menunjukkan 36,5oC. Pada pengukuran suhu didaerah mulut tepatnya

dibawah lidah dalam waktu 10 menit suhu tubuh menunjukkan 37,2 oC,

sedangkan ketika di beri perlakuan dengan membuka mulut suhunya berkisar antara 37oC-37,1oC. Pada pengukuran suhu didaerah mulut

tepatnya dibawah lidah dengan berkumur air es sebelumnya dalam waktu 5 menit suhu tubuh menunjukkan 36,3oC (mulut terbuka) dan dalam

waktu 10 menit suhu tubuh menunjukkan 36,8oC (mulut tertutup).

(6)

es) memiliki rentan nilai yang sangat kecil. Hal ini sesuai dengan teori bahwa manusia selalu mempertahankan suhu tubuhnya selalu tetap walaupun dengan suhu lingkungan berbeda. Manusia merupakan organisme homeoterm yang mana suhu tubuhnya selalu tetap. (Isnaeni.2006 : 221-222).

Dari hasil pengukuran suhu tubuh di bagian ketiak, dapat kita simpulkan bahwa suhu tubuh probandus di bagian ketiak memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh di bagian mulut/oral. Hal ini sesuai dengan teori, bahwa temperature kulit badan kita tidak sama di semua tempat, makin banyak berhubungan dengan udara luar, temperature semakin dipengaruhi oleh temperature sekitar. Mulut lebih banyak berhubungan dengan udara luar dibandingkan dengan ketiak, sehingga suhunya juga lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Sesuai dengan dasar teori dapat diketahui bahwa manusia termasuk makhluk hidup yang bersifat homeoterm, dimana suhu tubuhnya tidak berubah (konstan) dengan adanya pengaruh dari lingkungan luar. Kestabilan suhu tubuh tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Variasi diurnal

Suhu tubuh bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah manusia yang tidur pada malam hari dan bangun sepanjang siang terjadi pada awal pagi dan tertinggi pada awal malam.

2. Kerja jasmani/ aktivitas fisik

Setelah latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik terkait dengan kerja yang dilakukan oleh otot rangka. Setelah latihan berat, suhu tubuh dapat mencapai 40°C.

3. Jenis kelamin

Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada wanita. Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada pagi hari saat bangun di pagi hari meningkat 0,3-0,5°C.

4. Lingkungan

Suhu lingkungan yang tinggi akan meningkatkan suhu tubuh. Udara lingkungan yang lembab juga akan meningkatkan suhu tubuh karena menyebabkan hambatan penguapan keringat, sehingga panas tertahan di dalam tubuh. (Silverthorn, 2004).

(7)

1.7. Kesimpulan

Dari hasil praktikum fisiologi hewan “Sistem Thermolegulasi” dapat disimpulkan, bahwa:

1. Untuk mengukur suhu tubuh dapat menggunakan thermometer klinis, sedangkan untuk mengukur suhu lingkungan dapat menggunakan thermometer stick.

(8)

1.8. Daftar pustaka

 Indrowati, Meti.2012.ModulPraktikumFisiologiHewan. PendidikanBiologi FKIP UNS

 Isnaeni, Wiwi. 2006. FisiologiHewan. Yogyakarta : PenerbitKanisius  Soedjono. 1998. PengantarAnatomidanFisiologiManusia. Jakarta :

LPTK

 Sumanto. 1996. FisiologiHewan.Surakarta : UNS Press  Sherwood, Lauralee. 1996. Fisiologi Manusia. Jakarta: ECG.

 Tortora, J.T. 2000.Principles of Anatomy and Physiology.Toronto :Jchwiley.

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2015, yaitu kelompok bahan makanan 0,61 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar

Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (yang selanjutnya disebut dengan Perpustakaan KKP) sebagai organisasi di bawah institusi pemerintah Kementerian Kelautan dan

Android Studio adalah sebuah IDE baru yang dibuat oleh Google untuk memudahkan kita dalam membuat aplikasi project android, membuat GUI aplikasi dan menambahkan

Lebih banyak ibu yang tidak anemia yang melahirkan bayi BBLR karena cakupan kulon progo terhadap pemberian tablet fe pada tahun 2015 sudah mencapai 90% yang

Konsep tatanan baru komunikasi dan informasi dunia sebagai konsep ideal yang mengkonstruksikan abstraksi-abstraksi masa yang akan datang, yaitu suatu konstruksi

4.7 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang tindakan/ kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dengan yang

Sisi yang menarik dalam penelitian ini bagi peneliti adalah setiap mustamik baru yang ingin belajar di majelis taklim mempunyai pertentangan identitas yang sangat berbeda dengan

Stripping Voltametri terdiri atas tiga teknik yaitu : anoda, katoda, dan adsorpsi stripping voltametri. Anodic stripping voltametri terdiri dari dua tahap Pertama