STRATEGI BUDAYA RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA KABUPATEN FAKFAK DALAM PERJUMPAAN DENGAN
AGAMA-AGAMA DAN OTORITAS POLITIK-EKONOMI (Penelusuran Etnografis Atas Narasi Dan Praktik Sosial)
DISERTASI
Dipertahankan dalam Ujian Terbuka Program Studi Doktor Sosiologi Agama Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana
Dipimpin oleh Rektor Magnificus Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D
Sabtu, 25 November 2017
Oleh:
STRATEGI BUDAYA RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA KABUPATEN FAKFAK DALAM PERJUMPAAN DENGAN AGAMA-AGAMA DAN OTORITAS POLITIK-EKONOMI (Penelusuran Etnografis Atas Narasi Dan Praktik Sosial)
Promovendus : Ronald Helweldery
Promotor : Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D Co-Promotor : Dr. Pdt. Retnowati
Co-Promotor : Dr. David Samiyono
Katalog Dalam Terbitan
305.89912
Hel Helweldery, Ronald
s Strategi budaya rumpun etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak dalam perjumpaan dengan agama-agama dan otoritas politik-ekonomi : penelusuran etnografis atas narasi dan praktik sosial / Ronald Helweldery.-- Salatiga : Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2017.
xv, 262p. ; 23 cm.
ISBN 978-602-9182-50-7
1. Ethnology--Indonesia--Mbaha Matta (Papua) 2. Religion and sociology 3. Multiculturalism--Papua 3. Mbaha Matta (Papua)--Ethnic 4. Ethnic relations--Religious aspects I. Title
Copyright © 2017 oleh Ronald Helweldery
Fakultas Teologi
iii
v
Persembahan
Disertasi ini saya persembahkan kepada
rumpun etnik Mbaham Matta
yang telah menjadi rumah belajar tentang
vii
Kata Pengantar
Pertama-tama patut penulis naikkan pujian kepada Allah di dalam Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat dan daya serta perlindunganNya bagi penulis dan keluarga menjalani studi, penelitian dan penulisan disertasi ini.
Penulis sangat berterimakasih kepada Istri terkasih, Sarah Mouw dan kedua anak terkasih, Kharina dan Kharisma, yang telah mengorbankan banyak hal mengiizinkan dan menopang penulis sebagai suami dan ayah menjalani masa studi kurang lebih lima tahun. Perjuangan bersama yang tidak mudah. Tuhan sangat mengasihi kita sekeluarga, berkatNya selalu memelihara kita.
Studi ini bertolak dari pengalaman hidup bersama rumpun etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak. Interelasi dan interaksi sosial yang intens dengan mereka telah membantu penulis memahami lebih dalam karakteristik
sosial-budaya-religi mereka yang khas yang bersumber dari etika ideal “Idu
-Idu Maninina.” Kehidupan sosial-kultural-religi mereka hidupi
setiap hari melalui praktik keberagamaan keluarga. Dengan keberagamaan praktikal ini mereka mampu mengatasi dan menganalisasi berbagai potensi konflik sosial. Fenomena ini membawa saya bertekad untuk mengungkap sebagian dari karakteritik sosial-budaya-religi mereka. Karena mereka sendiri bukanlah rumpun etnik yang gemar mengampanyekan diri sendiri. Untuk itu Penulis pun telah meminta izin dan dukungan para tetua pemangku adat melakukan riset atas kehidupan etnik Mbaham Matta.
Inkroporasi.” Kiranya pengungkapan dan temuan ini tidak jauh dari realisme keseharian sosial-budaya-religi etnik Mbaham Matta.
Oleh karena itu, Penulis patut menyampaikan terimakasih kepada rumpun etnik Mbaham Matta yang telah menjadi rumah kehidupan dan rumah belajar tentang kearifan. Keramahan dan keterbukaan serta ketenangan rumpun etnik Mbaham Matta memang merupakan realitas keseharian yang penulis alami. Dalam keramahan, keterbukaan dan ketenangan mereka mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Kita patut menjadikan mereka sebagai model membangun hidup multikultural. Mereka adalah para arif dan cerdas lokal yang patut menjadi guru bagi kita.
Secara khusus Penulis sangat berterimakasih kepada para pemberi informasi lokal yang telah dengan setia dan penuh perhatian serta keramahan dan terbuka terlibat baik dalam rangkaian observasi terlibat maupun wawancara-wawancara terjadwal dan tak terjadwal. Mereka telah membuka banyak pintu masuk ke dalam ruang-ruang esoterik sosial-kultural Mbaham Matta. Mereka telah mengijinkan Penulis menimba sedikit dari dalam living documents yang mereka terima turun temurun dan mengalir melalui narasi-narasi serta praktik-praktik hidup sehari-sehari. Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Penulis.
Kepada Gereja Protestan Indonesia di Papua terimakasih untuk penugasan belajar kepada Penulis serta semua dukungan yang diberikan untuk menuntaskan studi ini. Terimakasih untuk berbagai bentuk bantuan dari jemaat-jemaat maupun warga jemaat-jemaat selama studi ini.
ix
rumah belajar keilmuan selama 5 tahun ini dalam model berteologi berbasis studi lintas disiplin.
Secara khusus Penulis menyampaikan terimakasih kepada Prof. John A. Titaley, Th.D yang telah menjadi pembimbing, penyemangat, dan inspirator dalam studi maupun kehidupan sehari-hari.
Terimakasih yang sama penulis patut sampaikan kepada kedua kopromotor, Dr. Retnowati dan Dr. David Samiyono, yang dengan setia memberikan bimbingan dan inspirasi dalam menjalani studi, penelitian dan penulisan disertasi ini.
Penulis mendapat kesempatan melakukan studi kepustakaan di lingkungan Graduate Theological Union dan
University of California, Berkeley selama satu semester (Juli –
Desember 2014). Kesempatan yang sangat langka dan berharga. Penulis sempat mengikuti beberapa kelas, seminar, dan sharing dengan beberapa jemaat di sana. Untuk itu Penulis patut menyampaikan terimakasih kepada Berkeley
Presbyterian Mission Homes yang telah memberikan beasiswa.
Terimakasih untuk keramahan persaudaraan internasional yang sangat mendukung dan membantu Penulis selama tinggal di perumahan misi (Mission Homes).
Terimakasih khusus juga untuk kedua sahabat seangkatan dan sepergumulan, Usi Nancy Souissa/Gaszpers dan Pak Made Priyana, Kita selalu berdiskusi dan berbagi dukungan dan semangat.
Terimakasih Mama Mien Mandala dan Papa Erens Helweldery inilah yang dapat anakmu persembahkan sekarang walaupun Mama dan Papa telah berada jauh di Rumah Surgawi.
Terimakasihkepada seluruh kerabta, sahabat, kolega yang setia memberi dukungan dan dorongan semangat sampai Penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik.
Akhirnya penulis sadar bahwa tulisan ini tidaklah sempurna. Kritik dan koreksi sangat diharapkan untuk memperkaya tulisan ini. Kiranya tulisan ini boleh menjadi sumbangan kecil bagi pengembangan ilmu dan kehidupan bersama lintas kultur dan agama.
xi
Abstrak
Wacana tentang perjumpaan agama-agama dengan masyarakat lebih banyak dipenuhi oleh narasi-narasi besar agama yang menaklukkan masyarakat. Perspektif agama-agama sebagai pusat otoritas sangat dominan. Narasi-narasi masyarakat lokal diabaikan atau dipandang tidak penting. Masyarakat lokal dibisukan. Kontekstualisasi yang arif adalah membiarkan masyarakat lokal mengungkapkan eksistensi kediriannya. Oleh karena itu, Penulis tertantang untuk mengambil pendekatan yang berbeda, yakni memulai dengan masyarakat lokal. Bagaimana masyarakat lokal memahami, menerima, dan memperlakukakan agama-agama dan entitas-entitas sosial-kultural-politik-ekonomi lainnya dalam kompleks sosial-kultural mereka? Apakah strategi budaya mereka dalam perjumpaan dengan agama-agama? Proses lanjutan apakah yang berlangsung?
Pengalaman hidup bersama rumpun etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak yang sangat menjunjung hidup damai lintas agama menarik perhatian Penulis untuk melakukan pendalaman riset perihal perjumpaan mereka dengan agama-agama dan otoritas politik. Penulis melakukan studi etnografi atas narasi-narasi dan praktik-praktik sosial mereka. Ini dilakukan dengan menelusuri sejarah sosial etnisitas (etnogenesis) mereka. Pilihan metode riset, yakin etnografi sangat menentukan di mana usaha memahami kebudayaan etnik dilakukan dari dalam (pendekatan emik) dengan berusaha setia memahami dari perspektif mereka.
satu metafora “adat yang membungkus agama dan
pemerintah.” Penulusuran etnografis mengantar Penulis
menemukan dan merumuskan konsep “dualitas inkorporasi” sebagai strategi kebudayaan mereka dalam kerangka reproduksi dan transformasi sosial. Strategi ini melibatkan perubahan struktur sosial dan struktur kebudayaan serta reidentifikasi sosial dan reafirmasi moralitas sosial berkelanjutan
Kata kunci: etnisitas, etnogenesis, sejarah kritis lokal, narasi dan praktik sosial, strategi budaya, dualitas inkorporasi.
xiii
DAFTAR ISI
Motto ... iii
Persembahan ... v
Kata Pengantar ... vii
Abstrak ... xi
Daftar Isi ... xiii
Bab I Pendahuluan ... 1
A. Latarbelakang Studi ... 1
B. Argumentasi dan Fokus Studi ... 14
C. Tujuan Penulisan ... 18
D. Telaah Pustaka ... 18
1. Perspektif studi perjumpaan agama-agama dunia dengan masyarakat lokal ... 18
2. Studi terhadap perjumpaan agama-agama dunia dengan masyarakat lokal Fakfak ... 25
E. Signifikansi Studi ... 29
F. Metode Penelitian ... 31
G. Kerangka Teori ... 35
H. Sistematika Penulisan ... 35
Bab II Kerangka Teori: Teori-teori Dasar dan Konsep-konsep Terpilih ... 37
A. Memahami Etnisitas sebagai Basis Teoritik ... 37
B. Identitas Sosial ... 63
C. Kekerabatan ... 69
Bab III
Rumpun Etnik Mbaham Matta: Konteks Geografis dan
Historis ... 87
A. Konteks Geografis ... 87
B. Konteks Historis ... 93
Bab IV Rumpun Etnik Mbaham Matta: Tuan Rumah Sosial-Budaya 119 A. Teluk Patipi: Representasi Sosial-Kultural Etnik Mbaham Matta ... 125
B. Integrasi ke Dalam Sistim Politik-Ekonomi: Strategi Budaya Masyarakat Lokal ... 132
C. Etnogenesis Mbaham Matta: Asal-usul Bersama, Migrasi, dan Aliansi ... 143
D. Kekerabatan dan Perkawinan Etnik Mbaham Matta: Jejaring Relasi Sosial Lintas Marga, Kampung, dan Agama ... 167
1. Silsilah dari kampung Offie: kampung Islam ... 174
2. Silsilah dari kampung Offie: kampung Islam ... 176
3. Silsilah dari kampung Sum: kampung Kristen ... 178
4. Silsilah dari kampung Werba: Kampung Protestan ... 180
E. Narasi Masuknya Agama Islam, Protestan, dan Katolik ... 182
1. Membeli agama: Islam di Kampung Offie, Teluk Patipi ... 190
2. Kampung Patimburak, Kokas: Mesjid Tertua di Fakfak ... 192
3. Berbagai agama di Kampung Ubadari, Distrik Kayauni ... 195
4. Agama Katolik di Kampung Us/Adora. ... 197
xv
Bab V
Etnogenesis Rumpun Etnik Mbaham Matta dalam Alur
Teoritik ... 201
A. Mengelola dua Kompleks Perjumpaan Internal dan Eksternal: Membangun Integrasi Sosial dan Sistem . 201 B. Dualitas Inkorporasi: incorporated-incorporating ... 210
C. Reidentifikasi Sosial dan Reafirmasi Moralitas Sosial ... 217
D. Membangun Masyarakat Multikultural: Undangan dan Tantangan bagi Agama-agama ... 230
E. Sumbangan Teoritik: Dualitas Inkorporasi ... 237
Bab VI Penutup... 241
A. Kesimpulan ... 241
B. Rekomendasi ... 244
Daftar Pustaka... 247