59
A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro
Pembiayaan mikro adalah pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank
kepada nasabah yang sudah mempunyai usaha lebih dari 2 tahun guna untuk
menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih
meningkat dari sebelumnya.1
Metode pembayaran angsuran pembiayaan mikro terdiri atas:
a. Angsuran Reguler
Pembiayaan yang cara pembayaran angsurannya dilakukan
secara berkala setiap bulan dengan jumlah angsuran tetap selama
jangka waktu yang disepakati.
b. Angsuran Irreguler
Pembiayaan yang cara pembayaran angsurannya dilakukan
secara berkala dengan jumlah angsuran dapat berbeda disetiap
bulannya selama jangka waktu yang disepakati.2
Target market pembiayaan mikro dikategorikan berdasarkan jenis
sumber pembayaran nasabah, yaitu:
1. Nasabah Non-golbertap terdiri atas wiraswasta dan profesional
1
Brosur, Produk Pembiayaan, PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulau Punjung 2
Pemilik usaha mikro dan usaha rumah tangga baik berbentuk
perusahaan, kelompok usaha, maupun perorangan (seperti pedagang,
petani, peternak, nelayan dan lain-lain).
2. Nasabah Golbertap
Nasabah golbertap yang akan atau telah memiliki usaha, nasabah
golbertap terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil/CPNS
b. Pegawai Badan Usaha Milik Negara
c. Pegawai Perusahaan Daerah (BUMD)
d. Pegawai Perusahaan Swasta3
Prosedur pembiayaan mikro pada BSM Kantor Cabang Pulau Punjung
digambarkan dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan
Nasabah menghadap kepada bank untuk mengutarakan
keinginannya guna memperoleh pembiayaan. Atas permohonan ini maka:
a. Petugas bank mewawancarai nasabah secara umum, mengenai objek
dan keperluan pembiayaan serta hal-hal yang bersangkutan dengan
pekerjaan/usaha, penghasilan dan hal-hal yang berhubungan dengan
persyaratan pembiayaan.
b. Setelah itu bank memberikan formulir permohonan pembiayaan untuk
di isi oleh nasabah beserta persyaratan-persyaratan pembiayaan yang
harus dipenuhi nasabah.4
3
Tabel 4.1
Dokumen Persyaratan Pembiayaan
No Dokumen Persyaratan Jenis Nasabah
Golbertap Non-Golbertap
1 Surat permohonan pembiayaan √ √
2 Fotokopi KTP/SIM/PASPOR pemohon yang masih berlaku
√ √
3 Fotokopi KTP/SIM/PASPOR Suami/Istri pemohon yang masih berlaku (jika menikah)
√ √
4 Fotokopi akta nikah pemohon (jika menikah)
√ √
5 Fotokopi kartu keluargapemohon √ √
6 Asli surat persetujuan suami/istri pemohon (jika menikah)
√ √
7 Asli surat pernyataan/keterangan belum menikah
√ √
8 Fotokopi akta cerai pemohon (jika status pernikahan duda/janda
√ √
9 Fotokopi surat kematian bila pasangan telah meninggal
√ √
10 Fotokopi surat keterangan usaha dari RT/RW (untuk plafon pembiayaan mikro s.d Rp. 50 juta)
- √
11 Fotokopi surat keterangan usaha dari kelurahan/instansi terkait (untuk plafon pembiayaan mikro >Rp. 50 juta)
- √
12 Fotokopi surat keterangan dari pengelola pasar khusus pedagang pasar
- √
13 Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) tanpa bukti pembayaran pajak, wajib pajak untuk limit > Rp. 50 juta.
√ √
16 Fotokopi SK pengangkatan/Surat keterangan kerja yang menyatakan pegawai tetap an masih aktif/surat keputusan sebagai PNS/CPNS
√ -
17 Surat keterangan dari RT/RW dan/atau dinas terkait dengan usaha yang bersangkutan ( untuk pembiayaan produktif s.d Rp. 50 juta)
√ -
18 Surat keterangan dari desa/kelurahan dan/atau dinas terkait dengan usaha yang bersangkutan (untuk pembiayaan mikro diatas Rp. 50 juta)
√ -
Sumber : Pedoman Pembiayaan Mikro PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulau Punjung.5
2. Tahap pemeriksaan dan analisa oleh bank
Pada tahapan ini pihak bank memeriksa kelengkapan dokumen
nasabah dan memeriksa ke lapangan mengenai objek yang akan dibiayai,
jaminan yang diberikan oleh nasabah, keadaan usaha/pekerjaan nasabah
dan verifikasi data yang disampaikan nasabah dengan kondisi yang terjadi
di lapangan. Selanjutnya bank akan menganalisa kelayakan nasabah untuk
mendapatkan fasilitas pembiayaan, dengan melakukan analisa 5C, yaitu:
a. Character
Analisa ini dilakukan oleh bank untuk mengetahui bagaimana
kepribadian dan watak dari calon nasabah. Analisa ini dapat dilakukan
dengan cara:
1) BI Cheking
Ini dilakukan untuk melihat data calon nasabah yang online
dengan Bank Indonesia agar dapat melihat jelas calon nasabahnya,
apakah ada riwayat pembiayaan yang pernah dilakukan calon
5
nasabah sebelumnya, sehingga apabila belum pernah maka BI
Cheking tidak perlu dilakukan terhadapnya, apabila calon nasabah
pernah melakukan pembiayaan sebelumnya maka bank melakukan
BI Cheking terhadapnya untuk melihat baik kualitas pembiayaan
calon nasabah bila telah menjadi debitur.
2) Bank Cheking
Bank Cheking ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat
calon nasabah apakah ia memiliki riwayat pembiayaan baik di
bank yang berbeda maupun bank yang sama. Apabila nasabah
belum pernah melakukan pembiayaan sebelumnya sehinggga
riwayat pembiayaan tidak ada, maka analisa bank cheking tidak
perlu dilakukan.
3) Informasi dari pihak lain
Hal ini dilakukan dengan cara mencari informasi tentang
calon nasabah melalui tetangga, teman kerja, atasan langsung dan
rekan usahanya, yang mana pastinya mereka memiliki kesan
tersendiri yang dapat memberikan indikasi tentang karakter calon
nasabah, terutama masalah keuangan.
b. Capacity
Analisa ini dilakukan oleh pihak bank untuk mengetahui kemampuan
keuangan calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya dalam hal
melakukan pengembalian pembiayaan nantinya. Oleh pihak bank dapat
membandingkan antara penghasilan calon nasabah dengan angsuran
yang akan dilakukan.
Analisa ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Melihat laporan keuangan
Dalam laporan keuangan calon nasabah bank dapat melihat
dari mana sumber dana usaha dan juga melihat laporan arus kas
dari usaha calon nasabah, sehingga bank dapat membandingkan
antara sumber dana yang diperoleh dengan penggunaan dananya.
2) Memeriksa slip gaji dan rekening tabungan
Dari slip gaji dan fotokopi rekening tabungan nasabah
maka bank dapat menganalisis tentang sumber dana dan
penggunaan dana calon nasabah.
3) Survei ke lokasi usaha calon nasabah
Survei ini dilakukan bank dengan melakukan pengamatan
secara langsung terhadap usaha calon nasabah.
c. Capital
Analisa ini dilakukan oleh bank untuk mengetahui besaran
modal yang dimiliki oleh calon nasabah.
d. Conditioning of economy
Analisa ini dilakukan untuk melihat kondisi ekonomi, sosial,
e. Collateral
Analisa ini dilakukan untuk menilai agunan yang disertakan
calon nasabah dalam permohonan pembiayaan yang di ajukan.
Jaminan yang diberikan hendaknya memiliki nilai yang melebihi
jumlah pembiayaan yang diminta. Serta untuk melihat keabsahan
jaminan yang ada, sehingga apabia terjadi suatu masalah maka jaminan
yang dierikan dapat digunakan.
3. Tahap persetujuan komite
Setelah melalui tahapan pemeriksaan dan analisa oleh bank maka
berkas permohonan nasabah beserta hasilnya disampaikan kepada komite
pembiayaan yang terdiri dari pelaksana marketing support dan kepala
cabang serta Sharia Funding Executive.
Keputusan dari komite dapat berupa persetujuan atau penolakan
terhadap pembiayaan yang mana dibuatkan dalam suatu Surat Keputusan
Komite Pembiayaan (SKKP) yang akan disampaikan kepada calon
nasabah. Untuk permohonan yang disetujui akan dibuatkan kembali Surat
Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3), SP3 tidak terpisahkan dari akad
perjanjian pinjaman yang akan dibuat dan ditandatangani oleh nasabah dan
pihak bank.
4. Tahap penandatanganan akad
Syarat-syarat penandatanganan akad adalah:
a. Nasabah telah menyerahkan surat penegasan persetujuan pembiayaan
b. Nasabah telah menyerahkan dokumen-dokumen pembiayaan sesuai
ketentuan yang berlaku di PT. BSM KC Pulau Punjung
c. Menyerahkan bukti (asli) kepemilikan jaminan kepada pihak PT. BSM
KC Pulau Punjung beserta dokumen terkait lainnya, untuk selanjutnya
dilakukan pengikatan jaminan secara notarial.
Tabel 4.2
Jenis jaminan dalam pembiayaan mikro
No Jenis agunan
1 Kendaraan bermotor 2 Tanah & bangunan 3 Tanah kosong 4 Deposito BSM 5 Kios, los
Sumber: Pedoman Pembiayaan Mikro PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulau Punjung.6
d. Membuka rekening dan menyiapkan dana untuk membayar
biaya-biaya yang dikeluarkan atas pembiaya-biayaan tersebut. Biaya-biaya-biaya yang
dapat dibebankan kepada nasabah adalah:
1) Biaya administrasi pembiayaan sesuai ketentuan di bank
2) Biaya asuransi kerugian terhadap objek pembiayaan dan objek
jaminan yang bukan objek pembiayaan.
3) Biaya asuransi jiwa
4) Biaya jasa notaris
e. Telah menyerahkan surat kuasa untuk melakukan pendebetan rekening
atas transaksi yang berhubungan dengan fasilitas pembiayaan seperti
biaya-biaya yang dikeluarkan dan pembayaran angsuran perbulan.
6
5. Tahap pencairan
Setelah semua persyaratan dipenuhi dan akad telah
dilakukan maka proses pencairan dapat dilakukan dan bank akan
memberikan dana pembiayaan usaha mikro, selanjutnya nasabah
akan menandatangani tanda bukti penerimaan uang sebagai bukti
telah diterimanya dana oleh nasabah dari bank.
6. Tahap monitoring
Dalam tahapan ini bank memantau realisasi pembayaran
angsuran yang dilakukan nasabah.7
B. Penanganan pembiayaan Mikro (akad murabahah) bermasalah pada PT.
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulau Punjung
Dalam pelaksanaan pembiayaan mikro di PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Pulau Punjung banyak nasabah yang tidak melanggar
ketentuan-ketentuan yang disepakati, artinya nasabah patuh terhadap akad.
Akan tetapi ada pula nasabah yang melanggar terhadap ketentuan yang telah
disepakati bersama.
Dengan adanya nasabah yang melakukan pelanggaran dalam
pembiayaan maka pihak BSM melakukan penanganan untuk meminimalisir
permasalahan yang terjadi. Menurut Bapak Ardemon Syahputra pihak BSM
akan terlebih dahulu menagih nasabah melalui telepon ketika terjadi
keterlambatan pembayaran angsuran yang dilakukan oleh nasabah, maka BSM
akan menelepon nasabah tersebut secara rutin untuk memperingatkan untuk
7
melakukan pembayaran. Apabila nasabah masih tetap melakukan
keterlambatan pembayaran angsuran maka BSM akan memberikan surat
peringatan (SP1, SP2, SP3). Bagi nasabah yang menunggak pembayaran
angsuran selama sebulan maka ia akan diberikan SP1, dan apabila pada bulan
berikutnya ia masih menunggak maka akan diberikan SP2 dan jika pada bulan
berikutnya nasabah masih juga menunggak pembayaran angsuran maka ia
akan diberikan SP3.
Surat peringatan ini dikeluarkan oleh manager dan kemudian diberikan
kepada pihak AO, dan pihak AO inilah yang memberikannya kepada nasabah
yang bersangkutan. Apabila SP1, SP2 dan SP3 telah diberikan kepada
nasabah, tetapi nasabah tersebut belum melunasi pembiayaannya maka pihak
Bank Syariah Mandiri dapat melakukan upaya penanganan penyelesaian
sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi Bank.
Menurut Bapak Susianto adapun teknik penanganan yang dilakukan
oleh PT. BSM KC Pulau Punjung adalah:
1. Rescheduling
Penanganan atau penyelamatan dengan menggunakan
metode ini memberikan keringanan berupa jangka waktu
pembayaran atau jumlah angsuran terhadap nasabah yang
mengalami masalah pembayaran angsuran pembiayaan namun ia
masih memiliki itikad baik untuk membayar kewajibannya
terhadap BSM.
Dengan memberikan modal baru agar nasabah bisa
melanjutkan usahanya kembali dan membayar angsuran pokok
sampai lunas.
3. Penghapusan piutang pembiayaan
Proses penghapusan piutang pembiayaan dilakukan dengan
cara melihat kondisi-kondisi sebagai berikut:
a. Usaha nasabah mengalami kebangkrutan
b. Nasabah tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan
finansialnya, baik kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan
untuk melanjutkan usahanya.
c. Angsuran pembiayaan kurang dari 5X angsuran setelah
dilakukan rescheduling.
4. Eksekusi jaminan
Langkah ini merupakan cara terakhir yang akan
ditempuh oleh pihak BSM dalam penanganan penyelamatan
pembiayaan bermasalah. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan oleh PT Bank Syriah Mandiri untuk memulai
Eksekusi jaminan sesuai dengan prosedurnya dilakukan pada
bulan kelima, apabila nasabah belum juga melaksanakan
kewajibannya dan pembiayaannya telah digolongkan dalam
kolektibilitas macet, adapun langkah-langkahnya adalah
1) Membuat Surat Permintaan Penyelesaian melalui jaminan
secara sukarela dengan Opsi SKJ (Surat Kuasa Jual) atau
Offsetting.
2) Surat Kuasa Memasarkan (SKM)
3) Jual Jaminan dengan SKM
4) Kesedian Offsetting
5) Persiapan Offsetting dan Pengosongan
6) Usulan dan Persetujuan Offset
7) Realisasi Offset
8) Penjualan AYDA (Agunan Yang Diambil Alih)
a. Menyita jaminan
Penyitaan jaminan ini dilakukan apabila nasabah tidak
mempunyai itikad baik untuk membayar atau tidak menanggapi
surat peringatan (SP1, SP2 dan SP3) yang telah diberikan. Cara
ini dimaksudkan untuk memberikan efek terhadap nasabah agar
segera mau membayar pembayaran kepada BSM.
b. Menjual jaminan
Menjual jaminan dilakukan setelah tindakan penyitaan
masih belum ditanggapi oleh nasabah, waktu penjualan
jaminan dilakukan antara 1 sampai dengan 3 bulan setelah
proses penyitaan dilakukan. Penjualan jaminan ini
dimaksudkan untuk melunasi pembayaran angsuran
berlebih dari jumlah pembayaran kewajiban maka akan
diserahkan kepada nasabah, dan apabila hasil penjualan kurang
dari jumlah kewajiban maka pihak BSM akan menanggung
kerugian.
Namun sejauh ini pihak PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pulau Punjung baru pernah melakukan penanganan pembiayaan mikro
bermasalah dengan metode rescheduling. Yang mana rescheduling adalah
penanganan pembiayaan bermasalah dengan cara melakukan perubahan
jadwal pembayaran kewajiban nasabah atau jangka waktunya. Metode ini
dapat memberikan keuntungan bagi nasabah, yaitu memberikan keringanan
dalam pembayaran angsuran, sehingga nasabah dapat membayar
kewajibannya hingga jatuh tempo.8
Berikut ini adalah contoh dari penyelesaian pembiayaan mikro (akad
murabahah) bermasalah yang namanya disamarkan oleh BSM KC Pulau
Punjung, Dharmasraya:
Tuan X mengajukan permohonan pembiayaan mikro (akad
murabahah) kepada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulau Punjung
dengan mengajukan pembiayaan sebesar Rp. 50.000.000 untuk tambahan
modal usaha yang dijalani, ia mengajukan permohonan dengan menyertai
sebuat jaminan berupa satu unit mobil grand max standar 1,5 tahun 2006
8
warna hitam atas namanya dengan nilai jual Rp. 86.000.000. pihak Bank
Syariah Mandiri merealisasikan pembiayaan tuan X dengan
merekomendasikan fasilitas pembiayaan mikro murabahah sebagai berikut:
Jenis fasilitas : Pembiayaan Mikro (akad murabahah)
Kegunaan : Tambahan Modal usaha
Pembiayaan pokok : Rp. 50.000.000
Margin 13,74% : Rp. 18.686.400
Harga jual : Rp. 68.686.400
Angsuran : Rp. 1.907.955/bulan
Jangka waktu : 3 tahun/36 bulan
Tabel 4.4
Angsuran pembiayaan Tuan X sebelum di Rescheduling
(dalam jutaan rupiah)
15 1.388.889 519.066 1.907.955 29.166.665 10.900.410 40.067.075 16 1.388.889 519.066 1.907.955 27.777.776 10.381.344 38.159.120 17 1.388.889 519.066 1.907.955 26.388.887 9.862.278 36.251.165 18 1.388.889 519.066 1.907.955 24.999.998 9.343.212 34.343.210 19 1.388.889 519.066 1.907.955 23.611.109 8.824.146 32.435.255
Pada awal pembiayaan Tuan X melakukan pembayaran angsuran
secara lancar, hingga pada akhirnya pada angsuran ke 20. Namun pada
angsuran berikutnya terjadi tunggakan, Tuan X mengajukan permohonan
agar pembiayaan dapat dikondisikan dikarenakan kondisi ekonomi dan
pendapatan usaha yang agak menurun yang menyebabkan Tuan X tidak
dapat memenuhi kewajibannya terhadap Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pulau Punjung sebagaimana perjanjian.
Maka dari itu pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulau
Punjung melakukan peninjauan terhadap usaha dan keadaan kondisi
ekonomi keluarga Tuan X, setelah melakukan peninjauan pihak Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulau Punjung menyimpulkan bahwa
kondisi usaha tuan X mengalami penurunan. Sehingga terjadi
penunggakan pembayaran angsuran, maka pihak Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Pulau Punjung mengkategorikan pembiayaan tuan X
bermasalah dan butuh penanganan dan penyelesaian lebih lanjut.
Penanganan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode
penyelamatan rescheduling dengan cara memperpanjang waktu angsuran.
pembiayaan mikro awal dengan plafond Rp. 50.000.000 margin Rp.
18.686.400 dan jumlah angsuran Rp. 1.907.955 dengan jangka waktu
angsuran selama 3 tahun atau 36 bulan . pembayaran angsuran mulanya
berjalan dengan lancar selama 20 bulan, namun pada bulan ke 21, 22 dan
23 tuan X mengalami kendala pembayaran dan dinyatakan bermasalah dan
perlu dilakukan penanganan atau penyelamatan.
Pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulau Punjung
melakukan penanganan dengan perhitungan sebagai berikut:
Jenis fasilitas : Pembiayaan Mikro (akad murabahah)
Kegunaan : Tambahan modal usaha
Harga beli :Rp.23.611.109
Margin : Rp. 8.824.146
Harga jual : Rp. 32.435.255
Cicilan perbulan : Rp. 1.801.959
Jangka waktu : 18 bulan/1,5 tahun
Tabel 4.5
Angsuran pembiayaan Tuan X setelah di Rescheduling
(dalam jutaan rupiah)
No Pokok Margin Jumlah
Angsuran Sisa Pokok
Sisa Margin
Sisa angsuran 23.611.109 8.824.146 32.435.255 - - -
2 1.311.728 490.230 1.801.959 20.987.653 7.843.686 28.831.337 3 1.311.728 490.230 1.801.959 19.675.925 7.353.456 27.029.378 4 1.311.728 490.230 1.801.959 18.364.197 6.863.226 25.227.419 5 1.311.728 490.230 1.801.959 17.052.469 6.372.996 23.425.460 6 1.311.728 490.230 1.801.959 15.740.741 5.882.766 21.623.501 7 1.311.728 490.230 1.801.959 14.429.013 5.392.536 19.821.542 8 1.311.728 490.230 1.801.959 13.117.285 4.902.306 18.019.583 9 1.311.728 490.230 1.801.959 11.805.557 4.412.076 16.217.624 10 1.311.728 490.230 1.801.959 10.493.829 3.921.846 14.415.665 11 1.311.728 490.230 1.801.959 9.182.101 3.431.616 12.613.706 12 1.311.728 490.230 1.801.959 7.870.373 2.941.386 10.811.747 13 1.311.728 490.230 1.801.959 6.558.645 2.451.156 9.009.788 14 1.311.728 490.230 1.801.959 5.246.917 1.960.926 7.207.829 15 1.311.728 490.230 1.801.959 3.935.189 1.470.696 5.405.870 16 1.311.728 490.230 1.801.959 1.311.728 980.466 3.603.911 17 1.311.728 490.230 1.801.959 1.311.728 490.230 1.801.959 18 1.311.728 490.230 1.801.959 Lunas Lunas Lunas
Jadi setelah pembiayaan Tuan X di rescheduling oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulau Punjung, yang mana jangka waktu
pembiayaan diperpanjang dan jumlah angsuran diperkecil, dengan demikian
angsuran tuan X dapat dilunasi sampai pada jangka waktu tempo yang telah
disepakati.9
9