commit to user
i
DAMPAK IMPLEMENTASI TQM TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Pada Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta)
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
UNTUNG BUDI WIYANTO NIM : F1209059
S1 TRANSFER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
commit to user
commit to user
iv
HALAMAN MOTTO
Berani menjadi diriku sendiri adalah keberanian untuk hidup
secara penuh. Dengan demikian, masa lalu menjinakkan masa
depan dalam mencoba hidup untuk menghayati masa
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku,
Keluarga & Sahabat-sahabatku
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kemudahan-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul :
“DAMPAK IMPLEMENTASI TQM TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN ( Studi Pada Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta )”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan,
bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itulah penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Wisnu Untoro M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Dr. Hunik Sri Runing, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen FakultasEkonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dr. Salamah Wahyuni, SU, selaku Pembimbing skripsi atas saran dan
kesabarannya yang telah bersedia membimbing penulis.
4. Bapak-Ibu dosen serta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Supartono, SH, selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan bantuan selama pelaksanaan
commit to user
vii
6. Bapak-Ibu terima kasih atas segalanya, kamulah yang menjadikanku hingga saat
ini.
7. Dek Bayu dan seluruh keluarga besarku yang ada di kalimantan maupun
karanganyar, terima kasih dukungannya. Mas Sony dan sahabatku terima kasih
atas doa dan dukunganmu buat aku, semoga apa yang menjadi impian kita bisa
terwujud. Teman teman yang ikut memberi inspirasi selama pembuatan skripsi ini
Sahat, Nanda, Didit, Aditya, Aji benjo, Irfan gembul, Eko tore, Monyenk’ers,
Hidayat’ers, Yulius Cs dan semua teman manajemen.
8. Pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi keutuhan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita.
Surakarta, 14 juni 2012
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...……… i
HALAMAN PERSETUJUAN ...……… ii
HALAMAN PENGESAHAN ...……… iii
HALAMAN MOTTO ...……….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR …...……….. vi
DAFTAR ISI …...……….. viii
DAFTAR TABEL ……...……….…... x
DAFTAR GAMBAR ………...………… xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
ABSTRAK ...………... xiii
ABSTRACT ...………... xiv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 7
B. Penelitian Terdahulu ... 22
commit to user
ix
D. Perumusan Hipotesis ... 23
BAB III. METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 30
B. Sumber Data ... 30
C. Metode Pengumpulan Data ... 31
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 31
E. Metode Analisis Data ... 35
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 40
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 51
C. Uji Hipotesis ... 59
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65
B. Keterbatasan Penelitian... 66
C. Saran-saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1. Deskripsi Jenis Perusahaan... . 40
Tabel IV.2. Lokasi Penelitian... 41
Tabel IV.3. Deskripsi Kualitas Kepemimpinan ... 43
Tabel IV.4. Deskripsi Proses Manajemen ... 44
Tabel IV.5. Deskripsi Fokus pada Konsumen ... 45
Tabel IV.6. Deskripsi Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi ... 46
Tabel IV.7. Deskripsi Fokus Pada Karyawan ... 47
Tabel IV.8. Deskripsi Fokus pada Pemasok ... 48
Tabel IV.9. Deskripsi Alat dan Teknik ... 49
Tabel IV.10. Deskripsi Kinerja Perusahaan ... 50
Tabel IV.11. Uji Validitas Kualitas Kepemimpinan ... 51
Tabel IV.12. Uji Validitas Proses Manajemen ... 52
Tabel IV.13. Uji Validitas Fokus Pada Konsumen ... 52
Tabel IV.14. Uji Validitas Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi ... 52
Tabel IV.15. Uji Validitas Fokus Pada Karyawan ... 53
Tabel IV.16. Uji Validitas Fokus Pada Pemasok ... 53
Tabel IV.17. Uji Validitas Alat dan Teknik ... 54
Tabel IV.18. Uji Validitas Kinerja Perusahaan ... 54
Tabel IV.19. Hasil Uji Reliabilitas... 55
Tabel IV.20. Normalitas Data ... 56
Tabel IV.21. Hasil Uji Multikolinearitas ... 56
Tabel IV.22. Uji Autokorelasi ... 57
Tabel IV.23. Uji Heterokedastisitas ... 58
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan Bermaterai
Lampiran 2. Daftar Kuesioner
Lampiran 3. Tabulasi Hasil Kuesioner
commit to user
xiii
ABSTRAK
DAMPAK IMPLEMENTASI TQM TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Pada Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta)
UNTUNG BUDI WIYANTO NIM : F1209059
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas kepemimpinan, proses manajemen, fokus pada pelanggan, komunikasi dan kualitas sistem informasi, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok serta alat dan teknik pada kinerja perusahaan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta. Teknik pengambilan sampel adalah
convenience sampling sebanyak 36 industri. Sumber data menggunakan data primer
melalui kuesioner dan data sekunder yang berupa literatur yang sesuai dengan penelitian. Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi dokumen. Analisis data menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik kualitas pimpinan maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Proses manajemen berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik proses manajemen maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Fokus pada konsumen berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya perusahaan yang semakin fokus pada konsumen maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik komunikasi dan kualitas sistem informasi di perusahaan maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Fokus pada karyawan tidak berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya meskipun perusahaan memperhatikan karyawan dalam upaya memahami, menjalin hubungan yang erat, dan mencari masukan-masukan dari karyawan, namun belum dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Fokus pada pemasok berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya perusahaan semakin fokus pada pemasok maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Alat dan teknik berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik kualitas alat dan teknik yang digunakan maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
commit to user
xiv
ABSTRACT
THE IMPACT OF TQM IMPLEMENTATION TO ORGANIZATIONAL PERFORMANCE
(Studies in Industrial Medium and Large in Surakarta)
UNTUNG BUDI WIYANTO NIM : F1209059
This research aims at examining of the impact of leadership qualities, management process, focus on customers, communication and quality information systems, focus on employees, focus on supplier, tools and techniques on the organizational performance.
The population are all Medium and Large Industries in Surakarta. The sampling technique is convenience sampling as many as 36 industry. Data sources using primary data through questionnaires and secondary data in the form according to the research literature. Method in place to collect data in this study were questionnaires and observation of the document. Analysis of data using multiple linear regression.
The results show that quality leadership impact positive and significant to organizational performance, meaning the better the quality of leadership, it can improve organizational performance. Management process impat positive and significant to organizational performance, meaning the better the management process can improve the organizational performance. Customer focus impact positif and significant to organizational performance, meaning that companies are increasingly focused on the consumer, it can improve the organizational performance. Communication and systems quality information impact positive and significant to organizational performance, meaning better communication and quality of information systems in the enterprise can improve organizational performance. Focus on employees not impact positive and significant to organizational performance, meaning that despite the company's attention to employees in an effort to understand, establish a close relationship, and seek input from employees, but has not been able to improve organizational performance. Focus on suppliers impact positive and significant to organizational performance, meaning that companies are increasingly focused on the supplier can improve organizational performance. Tools and techniques impact positive and significant on organizational performance, meaning better quality tools and techniques used, it can improve company performance.
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan lingkungan dari lingkup lokal menjadi global menyebabkan terjadinya perubahan di hampir semua sektor kehidupan. Adanya keharusan untuk penyesuaian situasi secara global, membuat manajer tidak hanya mengacu pada situasi lokal, nasional ataupun regional, namun harus mampu bersaing secara internasional.
Sikap perusahaan hendaknya melakukan respon dalam menghadapi tantangan bisnis tersebut, sehingga mampu menemukan strategi kompetisi yang paling dapat diandalkan. Strategi kompetisi tersebut harus bertumpu pada kualitas dalam segala bidang. Oleh karena itu para pelaku bisnis dan produsen harus terus berusaha untuk mengembangkan sistem manajemen kualitas sejalan dengan trend globalisasi (Yamit, 2004).
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan
commit to user
Konsep manajemen kualita TQM telah diterima secara luas oleh perusahaan-perusahaan dunia dan sebagian besar perusahaan-perusahaan di Amerika telah mempraktekkan TQM. Mereka berpendapat kualitas menjadi segala-galanya akan menjadi sumber fundamental keunggulan bersaing dalam tahun 2000-an (Yamit, 2004).
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu teknik yang
sering digunakan oleh organisasi baik yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur dalam rangka membantu meningkatkan kepuasan konsumen, kepuasan karyawan dan produktivitas (Wollner dalam Kurnianingsih dan Indriantoro, 2001:29). Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem yang dapat dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2003).
Agar penerapan TQM sukses harus ada pemimpin yang mempunyai visi dan sebuah manajemen yang mempunyai kepercayaan penuh terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, dan yang lebih penting lagi, dalam TQM adalah keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (Supriyanto, 2007). Dalam mendukung keterlibatan karyawan dan pemberdayaan karyawan, organisasi perlu untuk membuat suatu sistem yang bisa membantu organisasi untuk mengelola karyawan dalam memotivasi agar dapat lebih produktif.
commit to user
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2001). Pengukuran kinerja karyawan dapat meningkatkan kualitas. Dari sudut pembelanjaan frekuensi pelaporan pengukuran kinerja produksi akan membantu karyawan mengembangkan efektivitas pekerjaan strategis dengan cepat dapat meningkatkan kinerjannya (Kurnianingsih dan Indriantoro, 2001). Penerapan Total Quality Management (TQM) saat ini telah menjadi kebutuhan vital pada semua unit bisnis baik yang berskala kecil, menengah maupun skala besar. Cepatnya perkembangan sektor industri disebabkan oleh adanaya perubahan lingkungan bisnis yang dipacu oleh semakin tingginya tuntutan konsumen akan kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang penting bagi suatu organisasi/badan usaha untuk dapat bertahan menghadapi persaingan yang ada. TQM dapat memberikan solusi untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik, sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan (Zainal dan Muda, 2009).
commit to user
ISO 9000 sehingga mengakibatkan ketidakoptimalan fungsi audit internal dalam memenuhi harapan para pelanggannya yaitu pelanggan internal dan eksternal (Hiro, 2003).
Penelitan ini akan mereplikasi penelitian sebelumya yang telah dilakukan oleh Valmohammadi (2011) tentang The impact of TQM
implementation on the organizational performance of Iranian
manufacturing SMEs, Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa
pelaksanaan kepemiminan, proses manajemen, komunikasi dan kualitas sistem informasi, fokus pada manajemen, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok, serta alat dan teknik berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan manufaktur di Iran. Terdapat persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian saat ini mengenai sampelnya, hanya saja sampel dalam penelitian saat ini adalah indsutri menengah dan industri besar di Surakarta.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”DAMPAK IMPLEMENTASI TQM
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Pada Industri
commit to user
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang sudah dijabarkan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah kualitas kepemimpinan berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 2. Apakah proses manajemen berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 3. Apakah fokus pada pelanggan berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 4. Apakah komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh pada
kinerja perusahaan ?
5. Apakah fokus pada karyawan berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 6. Apakah fokus pada pemasok berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 7. Apakah alat dan teknik berpengaruh pada kinerja perusahaan ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini, antara lain:
1. Untuk menguji pengaruh kualitas kepemimpinan pada kinerja perusahaan. 2. Untuk menguji pengaruh proses manajemen pada kinerja perusahaan. 3. Untuk menguji pengaruh fokus pada pelanggan pada kinerja perusahaan. 4. Untuk menguji pengaruh komunikasi dan kualitas sistem informasi pada
kinerja perusahaan.
commit to user
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk memperluas wawasan bagi peneliti lain dan dapat menjadi acuan dan sumbangan pemikiran khususnya bagi peneliti yang akan membuat penelitian dengan topik yang sama.
2. Manfaat Praktis
commit to user BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Total Quality Management (TQM)
a. Pengertian
Pengertian TQM yang dikemukakan para ahli secara umum sama, yaitu merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Tjiptono dan Diana (2003) mendefinisikan Total Quality
Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha
yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Sedangkan menurut Gazperz (2001) mendefinisikan
Total Quality Management didefinisikan sebagai suatu cara
meningkatkan performansi secara terus menerus (continuous
performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam
setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia.
Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan
commit to user
produktivitas dan profitabilitas. Dalam berbagai literatur manajemen operasi diketahui bahwa perusahaan diseluruh dunia telah menerapkan TQM selama beberapa dekade terakhir. Disamping itu, telah banyak penelitian dilakukan oleh para pakar yang fokus pada konsep TQM dengan menggunakan atau meninjaunya dari berbagai area atau konteks yang berbeda (Munzu, 2010).
TQM mencakup semua aktifitas-aktifitas keseluruhan fungsi manajemen yang menentukan kebijakan kualitas, sasaran, dan tanggungjawabnya dan mengimplementasikannya dengan menggunakan perangkat seperti perencanaan kualitas, kontrol kualitas, pemastian kualitas dan perbaikan kualitas dalam sistem kualitas (Wheaton dan Schrott, 1999).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan, dan pasar melalui kombinasi antara pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktivitas, dan kinerja lain dalam perusahaan.
commit to user
komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM. Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba dan daya saing perusahaan yang bersangkutan, untuk itu diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi (Lee et al., 1999).
Menurut Sila (2007) Total Quality Management (TQM) memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kekuatan daya saing perusahaan. Di dalam pasar global yang berubah secara terus menerus, disamping pengiriman yang cepat (speed of delivery), kualitas produk juga menjadi salah satu elemen yang penting bagi perusahaan untuk dapat bersaing (competition). TQM adalah salah satu bentuk praktek manajemen terbaik dalam perusahaan yang menekankan paradigma kualitas secara menyeluruh dalam perusahaan.
commit to user
berkesinambungan, (g) pendidikan dan pelatihan, (h) memberdayakan karyawan.
b. Elemen Dasar Total Quality Management (TQM)
Lakhal et al. (2006), telah mengidentifikasi elemen dasar TQM
sebagai berikut;
1) Peningkatan SDM: TQM bertujuan untuk memperdayakan sumberdaya manusia untuk mencapai hasil bisnis yang optimal melalui kerja tim hal ini melibatkan pelatihan yang berfokus pada keterampilan berkomunikasi, keterampilan interaksi dan keterampilan memimpin rapat yang efektif, pelatihan ini memungkinkan para pekerja terlibat secara aktif dalam perbaikan produk dan proses secara terus menerus dan mengacu pada perbaikan kerja.
2) Perbaikan mutu terus menerus: melibatkan prinsip dasar mutu, secra siklus deming (PDCA)
commit to user
4) Pelanggan: TQM berfokus pada pelanggan dan kepuasan pelanggan. 5) Memperhatikan Persepsi mutu pelanggan; yang berhubungan
dengan kepuasan pelanggan yang berkolerasi dengan kepuasan pelanggan terhadap mutu, kepuasan mutu, mutu yang menyenangkan, mutu yang berbeda hal ini harus ditujukan untuk mencegah ketidakpuasan pelanggan, memenuhi harapan pelanggan dan menyenangkan pelanggan.
c. Prinsip-prinsip utama Total Quality Management
Motiska dan Shilliff (1990), telah mengajukan sepuluh prinsip
mutu sebagai dasar perbaikan mutu yang ditujukan oleh TQM yaitu
sebagai berikut:
1) Kepemimpinan mutu harus dimulai dari manajemen puncak
2) Aspek yang paling penting dari proses mutu adalah mengidentifikasi
kegiatan di dalam organisasi yang mempengaruhi mutu.
3) Prosedur tertulis adalah satu dari pentingnya komunikasi media dimana
fungsi manajemen, dalam mengarahkan dan mengontrol dapat
dilaksanakan.
4) Satu dari kegiatan kritis dalam memperbaiki mutu adalah
mempersiapkan deskripsi produk yang jelas atau jasa yang dibutuhkan
atau diprediksi.
5) Biaya, waktu dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengevaluasi dan
memilih penyalurkan harus sepadan dengan pentingnya barang-barang
commit to user
6) Audit mutu harus menentukan kesesuaian prosedur dengan
menetapkan kebijakan prosedur intruksi yang jelas, kode standart.
Audit mutu juga harus menialai keefektifan implementasinya.
7) Tujuan yang sederhana dari audit mutu adalah untuk mengumpulkan
data yang cukup reliabel melalui pengawasan, observasi dan mencari
tahu hal tersebut untuk membuat penialaian yang masuk akal dari
kegaitan yang sedang di audit.
8) Dasar dari control mutu adalah mempunyai waktu dan informasi yang
akurat agar system yang tidak mampu memproduksi mutu mungkin
yang belum konsisten dapat di identifikasi dan diperbaiki.
9) Program mutu yang efektif dapat membantu team manajemen
menentukan sumber-sumber strategi untuk memperbaiki mutu dan
biaya produksi.
10) Keuntungan produktifitas dan mutu adalah ukuran utama kesuksesan
sistem produksi. Walaupun demikian adalah tidak mungkin
meningkatkan hal-hal tersebut kearah yang lebih jauh tanpa
menerapkan program yang dapat dicontoh bagi orang banyak.
d. Tujuan Total Quality Management
Total Quality Management pada dasarnya bertujuan untuk
commit to user
menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan Total Quality Management.
Tujuan TQM lebih luas adalah menjamin kepemimpinan dengan menempatkan proses dan sistem yang meningkatkan keberhasilan perusahaan, mencegah kesalahan dan pemborosan usaha serta meyakinkan hubungan dengan kebutuhan konsumen. Hal ini pada akhirnya dapat menghasilkan kemampuan perusahaan untuk menyelenggarakan produksi secara kompetitif, tepat waktu, efisien, dan efektif.
e. Manfaat Total Quality Management bagi organisasi
Penerapan TQM yang efektif membawa pengaruh yang positif yang akhirnya akan memberikan manfaat bagi organisasi itu sendiri. Menurut Nasution (2002) beberapa manfaat penerapan Total Quality
Management bagi organisasi antara lain:
1) Proses desain produk menjadi lebih efektif, yang akan berpengaruh pada kinerja kualitas, yaitu keandalan produk, product features, dan
service ability.
commit to user
3) Hubungan jangka panjang dengan pelanggan akan berpengaruh positif bagi kinerja organisasi, antara lain dapat merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat, serta mengantisipasi perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
4) Sikap pekerja yang baik akan menimbulkan partisipasi dan komitmen pekerja pada kualitas, rasa bangga bekerja sehingga akan bekerja secara optimal, perasaan tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja organisasi.
f. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan TQM
TQM merupakan suatu pendekatan baru dan menyeluruh yang membutuhkan perubahan total atas paradigma manajemen tradisional, komitmen jangka panjang, kesatuan tujuan, dan pelatihan-pelatihan khusus. Selain dikarenakan usaha pelaksanaan yang setengah hati dan harapan-harapan yang tidak realistis, adapula beberapa kesalahan secara umum dilakukan pada saat organisasi memulai inisiatif perbaikan kualitas. Beberapa kesalahan yang sering dilakukan menurut Tjiptono (2003) antara lain:
commit to user
b) Tim mania
Organisasi perlu membentuk beberapa tim yang melibatkan semua karyawan. Untuk menunjang dan menumbuhkan kerja sama dalam tim, paling tidak ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama baik penyelia maupun karyawan harus memiliki pengalaman yang baik terhadap perannya masing-masing. Penyelia perlu mempelajari cara menjadi pelatih yang efektif, sedangkan karyawan perlu mempelajari cara menjadi anggota tim yang baik. Kedua, organisasi harus melakukan perubahan budaya supaya kerja sama tim tersebut dapat berhasil. Apabila kedua hal tersebut tidak dilakukan sebelum pembentukan tim, maka hanya akan timbul masalah, bukannya pemecahan masalah.
c) Proses penyebarluasan
Ada organisasi mengembangkan inisiatif tanpa secara bersamaan mengembangkan rencana untuk menyatukannya kedalam seluruh elelmen organisasi. Seharusnya pengembangan inisiatif tersebut juga melibatkan para manajer, serikat kerja, pemasok, dan bidang produksi lainnya, karena usaha ini meliputi pemikiran tentang struktur, penghargaan, pengembangan keterampilan, pendidikan, dan kesadaran.
d) Menggunakan pendekatan yang terbatas
commit to user
satupun yang disarankan ketiga pakar tersbut yang cocok dan dapat digunakan dala segala situasi. Bahkan para pakar kualitas mendorong organisasi untuk meyesuaikan program-program kualitas dengan kebutuhan mereka masing-masing.
e) Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realistis
Bila hanya mengirim karyawan untuk mengikuti suatu pelatihan selama beberapa hari, bukan berarti telah membentuk keterampilan mereka.masih dibutuhkan waktu untuk mendidik dan membuat para karyawan sadar akan pentingnya kualitas. Selain itu dibutuhkan waktu yang cukup lama pula untuk mengimplementasikan perubahan-perubahan proses baru, bahkan seringkali perubahan tersebut memakan waktu yang sangat lama untuk sampai terasa pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas dan daya saing perusahaan.
2. Kinerja Perusahaan
commit to user
Menurut Prawirosentono (2007), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Ventrakaman dan Ramanujam (2006) menjelaskan kinerja sebagai refleksi dari pencapaian keberhasilan perusahaan yang dapat dijadikan sebagai hasil yang telah dicapai dari berbagai aktivitas yang dilakukan.
commit to user
organisasi yang lebih luas, hal ini berarti bahwa kinerja perusahaan terkait erat dengan sistem pengendalianmanajemen perusahaan yang bersangkutan.
Keunggulan organisasi yang sudah menerapkan manajemen kualitas ádalah dapat melakukan pengembangan konsep kualitas dengan pendekatan secara menyeluruh. Dimana konsep yang sering dipakai adalah
Total Quality Management (TQM), pelanggan bukan saja pembeli tetapi
diartikan sebagai proses berikutnya yaitu pihak yang menentukan persyaratan dan mendambakan kepuasan. TQM juga menekankan pada aspek operasional guna meningkatkan perbaikan kualitas. Secara ringkas dalam konsep TQM terkandung lima (5) program pokok yang saling terkait yaitu: (1) fokus pada pelanggan, (2) perbaikan terusmenerus, (3) pengembangan sistem, (4) partisipasi secara penuh, dan (5) pengukuran kinerja (Jumaili dan Gudono, 2006).
Mardiyah dan Listianingsih (2005) menyatakan kinerja
(performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
commit to user
Banyak literatur yang memuat tentang kinerja manajerial, diantaranya adalah manajemen strategis, pemasaran dan manajemen operasi. Brah danLim (2006) mengatakan bahwa kinerja perusahaan dapat diukur dalam dua dimensi kinerja yaitu: kinerja operasional dan kinerja organisasi. Kinerja operasional mencerminkan kinerja operasi internal perusahaan dalam hal biaya dan pengurangan pemborosan, meningkatkan kualitas produk, pengembangan produk baru, memperbaiki kinerja pengiriman, dan peningkatan produktivitas. Indikator dan variabel tersebut dianggap sebagai faktor utama karena mereka mengikuti langsung dari tindakan yang diambil dalam kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan kinerja organisasi diukur dengan ukuran finansial seperti pertumbuhan pendapatan, laba bersih, rasio laba dengan pendapatan dan laba atas asset, dan non-ukuran finansial seperti investasi dalam R&D, dan kapasitas perusahaan untuk mengembangkan profil kompetitif.
Penelitian ini melihat tiga kinerja yang masuk dalam kinerja manajerial, yaitu kinerja yang berhubungan dengan dimensi konstruk: kinerja keuangan (financial performance), kinerja operasional
(operational performance) dan kualitas produk (product quality), dimana
dimensi konstruk tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lakhal et al. (2006).
a. Kinerja Keuangan (Financial Performance)
commit to user
lebih baik (Kaplan dan Norton, 2006). Lakhal et al. (2006) mengidentifikasi tiga kinerja keuangan yang dipengaruhi oleh adanya implementasi manajemen kualitas. Tiga kinerja keuangan tersebut terdiri dari: Return on Invesment (ROI), Return on Assets (ROA), Sales Growth.
Konteks penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Lakhal et al. (2006) dengan memasukkan tiga dimensi kinerja keuangan yang dapat dipengaruhi oleh adanya implementasi manajemen kualitas. Tiga dimensi kinerja keuangan tersebut yaitu
Return on Invesment (ROI), Return on Assets (ROA), Sales Growth.
Hendricks dan Singhal (1997) menyatakan bahwa ada bukti kuat pada perusahaan yang memenangkan quality awards mampu mencapai kinerja keuangan (tingkat pertumbuhan penjualan/sales growth) daripada perusahaan yang hanya dilihat dari segi sistem pengendaliannya saja.
b. Kualitas Produk (Product Quality)
commit to user
c. Kinerja Operasional (Operational Performance)
Kinerja operasional adalah kesesuaian proses dan evaluasi kinerja dari operasi internal perusahaan pada kondisi atau memenuhi persyaratan dari segi biaya, pelayanan pelanggan, pengiriman barang kepada pelanggan, kualitas, fleksibilitas dan kualitas proses produk/jasa (Brah dan Lim, 2006). Selanjutnya Brah dan Lim (2006) menyebutkan bahwa kinerja operasional perusahaan dapat dinilai atau dilihat dari dua dimensi, yaitu: dimensi biaya, fleksibilitas dan kualitas pengiriman. Dimensi biaya diukur dengan lima indikator, dan untuk dimensi fleksibilitas dan kuaitas pengiriman diukur dengan tiga indikator.
Lakhal et al. (2006) mengidentifikasi bahwa kinerja operasional dapat dilihat dinilai dari segi: wastelevel, productivity, cycle time.
commit to user
B. Penelitian Terdahulu
1. Kiswanto (2007) dengan judul Implementasi Manajemen Kualitas dan Pengaruhnya Pada Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Sudut Pandang
Total Quality Manajemen (Studi Empiris Terhadap Manajer
Perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah). Hasil pengujian
menunjukkan bahwa implementasi manajemen, implementasi infrastuktur dan sarana inti berpengaruh pada kinerja operasional dan tidak ada pengaruh implementasi infrastruktur dan sarana inti pada Kinerja Keuangan.
2. Valmohammadi (2011) tentang The impact of TQM implementation on the organizational performance of Iranian manufacturing SMEs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan leadership, process management, communications and QIS, employee management, customer
focus and supplier tools berpengaruh positif dan signifikan pada
organizational performance of Iranian Manufacturing SMEs.
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Kiswanto (2007) dengan Valmohammadi (2011) adalah pada variabel bebasnya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Valmohammadi (2011) hanya saja sampel dalam penelitian saat ini adalah indsutri menengah dan industri besar di Surakarta.
C. Kerangka Pemikiran
commit to user
peneliti yang berbeda memiliki berbagai indikator untuk mengukur kinerja perusahaan. Valmohammadi (2011) melakukan penelitian dengan variabel kualitas kepemimpinan, proses manajemen, fokus pada pelanggan, komunikasi dan kualitas SI, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok serta alat dan teknik, sebagai berikut:
Gambar II. 1 Kerangka pemikiran
Sumber: Valmohammadi (2011)
D. Perumusan Hipotesis
1. Kualitas kepemimpinan dan kinerja perusahaan
Penelitian tentang tentang TQM mengalami peningkatan, akan tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, misalnya; berbagai komponen TQM harus dieksplorasi, dan dampak TQM pada kinerja organisasi harus dianalisis (Mehra dan Ranganathan, 2008).
Kualitas Kepemimpinan
Proses Manajemen Fokus Pada Pelanggan Komunikasi dan
Kualitas SI Fokus Pada Karyawan Fokus Pada
Pemasok Alat dan
Teknik
commit to user
Zhang et al. (2000) menyatakan bahwa kepemimpinan manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Sila dan Ebrahimpour (2005) mengidentifikasi kepemimpinan memiliki dampak langsung terhadap kinerja operasional dan bisnis. Kualitas kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian
Manufacturing SMEs (Valmohammadi, (2011)). Berdasarkan hal tersebut
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1: Kualitas kepemimpinan berpengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
2. Proses manajemen dan kinerja perusahaan
Cara untuk dapat mengimplementasikan TQM dengan sukses adalah menyampaikan konsep kualitas yang secara jelas disampaikan melalui komitmem Top Management tentang TQM, garis besar peran yang harus dimainkan oleh setiap karyawan, menyediakan karyawan yang secara serius membuat konsep kualitas, walaupun originalitas itu berasal dari top management dan menunjukkan keseriusan top mangement dalam mengimplementasikan konsep kualitas.
Sila dan Ebrahimpour (2005) mengidentifikasi proses manajemen memiliki dampak langsung terhadap kinerja operasional dan bisnis. Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa proses manajemen berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian
Manufacturing SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
commit to user
3. Fokus pada pelanggan dan kinerja perusahaan
Orientasi pelanggan (customer orientation) diartikan sebagai pemahaman yang memadai terhadap pembeli sasaran (Narver dan Slater, 1990). Pemahaman di sini mencakup pemahaman terhadap nilai pembeli, baik saat terkini maupun pada perkembangannya dimasa yang akan datang. Pemahaman yang menyeluruh terhadap rantai nilai pembeli dicapai melalui perolehan informasi tentang pelanggan dan pengetahuan terhadap hambatan politik ekonomis yang dihadapi oleh setiap tingkatan dalam saluran distribusi (Narver dan Slater, 1990). Pemahaman menyeluruh seperti ini menjadikan penjual memahami siapa pelanggan potensialnya, baik pada saat ini maupun pada masa yang akan datang, apa yang diinginkan mereka pada saat ini can pada saat mendatang, serta apa yang dirasakan pada saat ini maupun apa yang mungkin mereka rasakan disaat yang akan datang.
Baker dan Sinkula (1999) menunjukkan bahwa orientasi pelanggan secara signifikan berhubungan dengan kinerja perusahaan. Demikian juga, Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa fokus pada pelanggan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian
Manufacturing SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
H3: Fokus pada pelanggan berpengaruh positif pada kinerja
commit to user
4. Komunikasi dan kualitas sistem informasi dan kinerja perusahaan
Sarosa dan Zowghi (2003) menyimpulkan istilah teknologi informasi adalah semua teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi sehingga mempermudah akses komunikasi.
Pemilihan dan penentuan strategi baru diperlukan bagi organisasi agar lebih kompetitif (Atkinson, 2006). Komunikasi dan teknologi informasi mempengaruhi posisi persaingan di dalam suatu industri. Upaya organisasi untuk bertahan hidup dan berkembang dalam lingkungan bisnis global sangat bergantung pada kompetensi organisasi dalam memanfaatkan teknologi, khususnya teknologi informasi, dalam menerobos berbagai hambatan. Atkinson (2006) menyatakan bahwa tujuan utama aplikasi teknologi informasi pada organisasi adalah untuk mengkoordiasi aktivitas organisasi.
Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4: Komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh positif
pada kinerja perusahaan.
5. Fokus pada karyawan dan kinerja perusahaan
Sumber daya manusia sebagai aset memegang peranan sangat besar dalam organisasi karena secanggih apapun perangkat komputer
commit to user
(proces), dan menyajikan (output) berbagai kebutuhan data dan informasi
jika tidak didukung sumber daya (brainware) yang memadai, maka kecanggihan peralatan tersebut tidak memiliki manfaat secara fungsional sebagaimana mestinya. Sebaik dan sesempurna apapun suatu perencanaan organisasi, sebaik dan secanggih apapun teknologi yang digunakan jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang cakap, terampil, kreatif, cerdas, dan kualifaid di bidangnya, maka dalam proses pencapaian tujuan-tujuan organisasi akan banyak mengalami masalah (Almasdi, 1996).
Terziovski dan Samson (1999) menemukan bahwa perusahaan yang berjenis manufaktur dengan mengimplementasikan TQM akan lebih dapat memperbaiki kinerjanya daripada perusahaan tanpa mengimplementasikan TQM terkait dengan hubungannya dengan karyawan, kepuasan pelanggan, kinerja operasional dan kinerja bisnis. Sun (2000) melakukan pengujian hubungan antara infrastruktur implementasi manajemen seperti kualitas kepemimpinan, pengembangan sumber daya manusia, kualitas informasi akan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja bisnis.
Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa fokus pada karyawan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian
Manufacturing SMEs. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H5: Fokus pada karyawan berpengaruh positif pada kinerja
commit to user
6. Fokus pada pemasok dan kinerja perusahaan
Proses hubungan perusahaan dengan pemasok seperti fenomena sosial yang lain, merupakan proses yang dinamis dan rumit yang tidak dapat dijelaskan secara menyeluruh jika hanya berlandaskan satu perspektif teori (Bensaou dan Venkatraman, 1995). Untuk mengelola proses ini lebih baik, dibutuhkan pemahaman komprehensif dari berbagai aspek fenomena hubungan perusahaan dengan pemasok dan konsep untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi dari proses tersebut.
Dalam cooperative orientation, perusahaan dan pemasok menganggap masing-masing sebagai partner, masing-masing saling membantu sebanyak mungkin. Cooperation orientation berarti komitmen jangka panjang, kerja sama dalam peningkatan kualitas, dukungan oleh perusahaan dalam manajemen pemasok, teknologi dan pengembangan kapasitas. Orientasi ini menggunakan sedikit pemasok pada item tertentu. Jika volume meningkat, pemasok mendapatkan pesanan lagi yang menggerakkan pada operasi volume tinggi dengan biaya yang lebih rendah. Jika kontrak jangka panjang dalam jumlah besar, pemasok bahkan membangun fasilitas baru dan merekrut karyawan baru, merelokasi pabrik sehingga dekat dengan pabrik perusahaan (Krawjewski dan Ritzman, 2002).
Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa fokus pada pemasok berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian
Manufacturing SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis penelitian
commit to user
H6: Fokus pada pemasok berpengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
7. Alat dan teknik serta kinerja perusahaan
Hackman dan Wageman (1995) menyatakan bahwa sarana inti merupakan suatu alat sebagai kerangka kerja untuk mengindentifikasi dan mengetahui permasalahan dan keinginan pelanggan terkait dengan kualitas produk yang dapat memberikan pengujian untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi proses perubahan pada perusahaan yang bersangkutan.
Terziovski dan Samson (1999) menemukan bahwa sarana inti manajemen yang terdapat dalam TQM berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja operasional. Huarng dan Chen (2002) melaporkan bukti bahwa alat dan teknik memiliki hubungan positif dengan kinerja bisnis perusahaan kecil dan menengah di Taiwan. Demikian juga, Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa alat dan teknik berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing
SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
commit to user BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh industri menengah dan industri besar di Surakarta.
2. Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak semua, elemen populasi akan membentuk sampel (Sekaran, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta, sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 industri.
3. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience
sampling yaitu pengambilan sampel dimana peneliti mengambil sampel di
Indsutri Menengah dan Industri Besar yang bersedia mengisi kuesioner yang disebarkan.
B. Sumber Data
Adapun data yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
commit to user
implementasi TQM ( kualitas kepemimpinan, proses manajemen, fokus pada pelanggan, komunikasi dan kualitas SI, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok serta alat dan teknik ) terhadap kinerja perusahaan.
2. Data sekunder, merupakan pelengkap data primer yang umumnya diperoleh dari sumber kepustakaan seperti literatur, bahan kuliah, catatan, laporan, dokumentasi perusahaan, situs web, internet, karya tulis, buku, dan sumber lainnya yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Data sekunder tentang jumlah, alamat, serta nama-nama Indsutri Menengah dan industri besar diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Surakarta.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi dokumen. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006).
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Kualitas Kepemimpinan
commit to user
terdiri dari transparansi misi dan visi, komitmen staf terhadap kualitas dan kepuasan pelanggan, kualitas kebijakan dan perencanaan dan pengembangannya, perencanaan strategis dan inovasi dan manajemen perubahan, pemberdayaan staf untuk perbaikan terus-menerus, penggunaan informasi dan manajemen pengetahuan untuk mempromosikan kegiatan R & D. Tanggung jawab sosial perusahaan sosial, penciptaan kualitas budaya perusahaan dalam rangka meningkatkan komitmen, pengelolaan sumber daya keuangan, pengukuran produktivitas karyawan dan pengukuran kualitas produk. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi).
2. Proses Manajemen
Proses manajemen beberapa kegiatan dasar yang terdiri dari proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Kuesioner proses manajemen terdiri dari 7 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yang terdiri dari proses otomatisasi, konsistensi produksi, kejelasan dan transparansi prosedur dan instruksi kerja dalam proses dan operasi, inspeksi, atau memeriksa pekerjaan, kontrol desain, review desain dan pengembangan produk serta inspeksi para pekerja. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi).
3. Fokus pada konsumen
commit to user
teratur. Kuesioner fokus pada konsumen terdiri dari 4 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yaitu identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, penilaian kebutuhan dan harapan pelanggan, pengukuran kepuasan pelanggan dan peningkatan komunikasi antara organisasi dan pelanggan. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi).
4. Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi
Sistem informasi dan komunikasi adalah sebuah sistem informasi dan komunikasi yang berfungsi sebagai ditandai sarana dan prasarana informasi dan komunikasi bagi perusahaan. Kuesioner komunikasi dan kualitas sistem informasi terdiri dari 3 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yaitu identifikasi dan penerapan metode untuk mengukur kinerja organisasi, identifikasi kebutuhan komunikasi dan pengumpulan, analisis dan penggunaan data dan informasi yang berkualitas. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi).
5. Fokus pada karyawan
commit to user
pengukuran kepuasan karyawan, menyediakan umpan balik kepada kepuasan karyawan dan fasilitasi tim kerja untuk memecahkan masalah. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi).
6. Fokus pada pemasok
Fokus pada pemasok adalah upaya untuk memahami, menjalin hubungan yang erat dan mencari masukan-masukan dari pemasok secara teratur. Kuesioner fokus pada pemasok terdiri dari 7 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yaitu pemenuhan kebutuhan dan harapan pemasok, menciptakan hubungan jangka panjang dengan pemasok, penilaian pemasok pada hasil kualitas, menyediakan umpan balik kepada pemasok pada kinerja produk dan proses. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi).
7. Alat dan Tehnik
commit to user
desain eksperimen. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi).
8. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan merupakan akumulasi dari hasil aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan itu sendiri. Kuesioner kinerja perusahaan terdiri dari 5 item pertanyaan dari berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yang terdiri dari kepuasan pelanggan, semangat kerja karyawan, pangsa pasar, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi).
E. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas
commit to user
Uji validitas dalam penelitian menggunakan product moment
correlation pearson karena sampel 36 industri. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif atau p value < 0,05 maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pengukuran data dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran pada obyek yang sama, selain itu uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur. Reliabilitas suatu pengukuran mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebas dari kesalahan (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada masing-masing butir dalam instrumen (Sekaran, 2006).
Dalam uji reliabilitas, digunakan metode konsistensi internal (dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kemudian dianalisis dengan teknik tertentu) dengan rumus Cronbach’s Alpha. Sekaran (2006) mengklasifikasi nilai cronbach’s alpha, sebagai berikut: 1) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,80 - 1,0 dikategorikan reliabilitas
baik.
2) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,60 – 0,79 dikategorikan reliabilitas dapat diterima.
commit to user
Dalam penelitian kali ini untuk mendapatkan nilai Cronbach’s
Alpha menggunakan bantuan program SPSS for Windows.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini digunakan kolmogorov smirnov jika kolmogorov-smirnov hitung > 0,05, maka sebaran data dikatakan mendekati dsitribusi normal atau normal. Sebaliknya, jika kolmogrov-smirnov < 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi normal atau tidak normal. (Ghozali, 2005 : 114).
b. Multiokolinieritas
Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antar variabel bebas, dengan memperhatikan nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Sebagai prasarat model regresi harus mempunyai nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya jika nilai tolerance £0,10 dan VIF ³10, maka terjadi multikolinieritas. (Ghozali, 2005 : 92).
c. Autokorelasi
Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan
commit to user
autokorelasi, sebaliknya jika Sig (p) £ 0,05; maka terjadi autokorelasi (Sugiyono, 2010: 104).
d. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari resiudual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas di dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Ada tidaknya heteroskedastisitas diketahui dengan melihat probabilitasnya terhadap derajat kepercayaan 5%. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 109).
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e
(Djarwanto, 2001 : 186) Keterangan :
Y = Kinerja perusahaan a = Konstanta
X1 = Kualitas kepemimpinan
commit to user
X3 = Fokus pada pelanggan
X4 = Komunikasi dan kualitas sistem informasi
X5 = Fokus pada karyawan
X6 = Fokus pada pemasok
X7 = Alat dan teknik
b1,2,3,4,5,6,7 = Koefisien regresi
e = Error
5. Uji t
Analisis ini digunakan untuk membuktikan signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Kritiera signifikan : Apabila nilai – ttabel < thitung < ttabel maka tidak berpengaruh signifikan.
Apabila nilai thitung > ttabel atau thitung < ttabel maka berpengaruh signifikan.
6. Koefisien Determinasi
commit to user
BABIV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data
Responden dalam penelitian ini adalah pimpinan atau pemilik dari indsutri menengah dan industri besar (IMB) yang ada di Surakarta. Kuesioner disebarkan dan peneliti hanya bisa memperoleh 36 kuesioner. Kuesioner ini disebarkan selama bulan maret sampai april pada jam kerja. Kuesioner tersebut dapat dibawa pulang oleh responden sehingga tidak menyita waktu kerja.
1. Deskripsi Obyek Penelitian
Deskripsi obyek menjadi jenis perusahaan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV.1
Tabel IV.1
Deskripsi Jenis Perusahaan
Perusahaan Jumlah %
Sepatu 1 2.8
MSG 1 2.8
Plastik dan Kantong Plastik 8 22.2 Mesin komponen kendaraan bermotor 1 2.8
Furniture 2 5.6
Penerbit dan Percetakan 11 30.6
Mainan dan Jas Hujan 1 2.8
Bahan Makanan dan Makanan 3 8.3
Tekstil 5 13.9
Rokok 2 5.6
Pengolahan Kayu 1 2.8
Jumlah 36 100
Sumber : data primer diolah (2012)
commit to user
penerbit dan percetakan. Industri-industri ini memerlukan TQM dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produksinya sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas industri adalah industri menengah, sedangkan industri besar terdiri dari penerbit dan percetakan, tekstil, dan rokok. Perbedaan industri besar dan menengah dapat dibedakan dari jumlah karyawan yang dimiliki. Industri menengah merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99
orang sedangkan industri besar adalah industri dengan jumlah tenaga kerja
lebih dari 100 orang.
2. Lokasi Penelitian
Data mengenai responden berdasarkan lokasi penelitian dapat dilihat pada tabel IV.2
Tabel IV.2
Lokasi Perusahaan
Kecamatan Jumlah %
Banjarsari 11 30,6
Jebres 11 30,6
Laweyan 13 36,1
Pasarkliwon 1 2,8
Serengan 0 0
36 100
Sumber : data primer diolah (2012)
commit to user
peneliti tidak menyebarkan kuisioner. Dari hasil tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden berada pada kecamatan Laweyan.
3. Deskripsi Kualitas Kepemimpinan
Secara umum kualitas kepemimpinan dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta adalah cukup baik dalam mengkomunikasikan tindakan maupun tujuan perusahaan, baik dari visi dan misi perusahaan, perencanaan strategis, pengukuran produktifitas karyawan, sampai pada pengukuran kualitas produk. Secara umum deskripsi data kualitas kepemimpinan dapat dilihat pada tabel IV.3
Tabel IV.3
Deskripsi Kualitas Kepemimpinan
No Pernyataan Tanggapan
1 2 3 4 5 6 7
1 Transparansi visi dan misi 2 Komitmen staf terhadap
kualitas dan kepuasan 3 Kualitas kebijakan,
perencanaan dan 4 Perencanaan strategis
dan inovasi manajemen 5 Pemberdayaan staf atau
karyawan untuk
6 penggunaan informasi dan manajemen
7 Tanggung jawab sosial perusahaan 8 penciptaan kualitas
budaya perusahaan
commit to user
11 pengukuran kualitas produk Sumber : data primer diolah (2012)
Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kualitas kepemimpinan di IMB mayoritas berada di rentang nilai 4 dengan nilai rata–rata (13,27) yang berarati kepemimpinan cukup transparansi dalam pelaksanaan visi dan misi perusahaan, staf memiliki komitmen dalam peningkatan kualitas dan kepuasan pelanggan, pemimpin cukup memiliki dalam penentuan kebijakan, perencanaan dan pengembangannya. Pimpinan cukup mampu melakukan perencanaan strategis dan inovasi manajemen perubahan. Pemimpin cukup mampu melakukan pemberdayaan staf atau karyawan untuk perbaikan usaha secara berkala. Pemimpin cukup mampu menggunakan informasi dan manajemen pengetahuan dalam mempromosikan kegiatan R&D. Pemimpin mempunyai tanggung jawab sosial perusahaan. Pemimpin cukup mampu menciptakan kualitas budaya perusahaan dalam rangka meningkatkan komitmen. Pemimpin mampu melakukan pengelolaan sumber daya keuangan. Pemimpin cukup mampu melakukan pengukuran produktivitas perusahaan dan Pemimpin cukup mampu melakukan pengukuran kualitas produk.
4. Deskripsi Proses Manajemen
commit to user
perusahaan. Secara umum deskripsi data mengenai proses manajemen dapat dilihat pada tabel IV.4
Tabel IV.4
Deskripsi Proses Manajemen
No Pernyataan Tanggapan
1 2 3 4 5 6 7 2 konsistensi produksi 3
(8,3) 3 Kejelasan, transparansi
prosedur dan instruksi kerja dalam proses dan operasi Sumber : data primer diolah (2012)
Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase
commit to user
5. Deskripsi Fokus Pada Konsumen
Untuk fokus pada konsumen, Secara umum dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta yakni cukup baik dengan upaya untuk memahami, menjalin hubungan yang erat dan mencari masukan-masukan dari konsumen secara teratur. Secara umum deskripsi data mengenai fokus pada konsumen dapat dilihat pada tabel IV.5
Tabel IV.5
Deskripsi Fokus Pada Konsumen
No Pernyataan Tanggapan
1 2 3 4 5 6 7
1 identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan
3 2 penilaian kebutuhan
dan harapan pelanggan 3 pengukuran kepuasan
pelanggan Sumber : data primer diolah (2012)
Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dalam deskripsi fokus pada konsumen diketahui bahwa mayoritas responden berada di angka 4 dengan nilai rata-rata (11,25). Hal ini berarti bahwa IMB melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, IMB melakukan penilaian kebutuhan dan harapan pelanggan, IMB melakukan pengukuran kepuasan pelanggan dan IMB melakukan komunikasi dengan pelanggan.
6. Deskripsi Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi
commit to user
perusahaan. Dengan penggunaan yang baik akan memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun pihak yang terkait, serta mempermudah bagi perusahaan untuk berkembang. Data mengenai deskripsi komunikasi dan kualitas sistem informasi dapat dilihat pada tabel IV.6
Tabel IV.6
Deskripsi Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi
No Pernyataan Tanggapan
1 2 3 4 5 6 7
1 identifikasi dan penerapan metode
2 identifikasi kebutuhan komunikasi 3 pengumpulan, analisis
dan penggunaan data Sumber : data primer diolah (2012)
Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dalam deskripsi komunikasi dan kualitas sistem informasi diketahui bahwa mayoritas berada di kisaran angka 4 dengan nilai rata-rata (16,33). Hal ini berarti bahwa IMB melakukan identifikasi dan penerapan metode untuk mengukur kinerja organisasi. IMB melakukan identifikasi kebutuhan komunikasi, serta IMB melakukan pengumpulan, analisis dan penggunaan data dan informasi yang berkualitas.
7. Deskripsi Fokus Pada Karyawan
commit to user
yang erat dan mencari masukan-masukan dari karyawan. Data mengenai deskripsi fokus pada karyawan dapat dilihat pada tabel IV.7
Tabel IV.7
Deskripsi Fokus Pada Karyawan
No Pernyataan Tanggapan
1 2 3 4 5 6 7
5 pengukuran kepuasan karyawan 6 menyediakan umpan
balik kepada kepuasan 7 fasilitasi tim kerja
untuk memecahkan Sumber : data primer diolah (2012)
Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase
commit to user
kadang menyediakan umpan balik kepada kepuasan karyawan. IMB memfasilitasi tim kerja untuk memecahkan masalah.
8. Deskripsi Fokus Pada Pemasok
Secara umum fokus pada pemasok dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta yakni cukup baik dengan upaya untuk memahami, menjalin hubungan yang erat dan mencari masukan-masukan dari pemasok secara teratur. Data mengenai deskripsi fokus pada pemasok dapat dilihat pada tabel IV.8.
Tabel IV.8
Deskripsi Fokus Pada Pemasok
No Pernyataan Tanggapan
1 2 3 4 5 6 7
1 pemenuhan kebutuhan dan harapan pemasok 2 menciptakan hubungan
jangka panjang dengan 3 penilaian pemasok pada
hasil kualitas 4 menyediakan umpan balik
kepada pemasok pada kinerja produk dan proses
3 Sumber : data primer diolah (2012)
Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase
commit to user
9. Deskripsi Alat dan Teknik
Secara umum alat dan teknik dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta adalah baik, karena merupakan sarana dan prasarana yang sangat diperlukan oleh perusahaan. Sehingga perusahaan pasti memperhatikan dan mengikuti perkembangan globalisasi pada penggunaan alat dan teknik. Data mengenai deskripsi alat dan teknik dapat dilihat pada tabel IV.9
Tabel IV.9
Deskripsi Alat dan Teknik
No Pernyataan Tanggapan
1 2 3 4 5 6 7
1 penggunaan penilaian diri 2 (5,6) 2 penggunaan alat
pendeteksi kualitas 3 Penggunaan fungsi
kualitas 5 penggunaan biaya kualitas 1
(2,8) 6 penggunaan modus
kegagalan dan analisis 7 penggunaan perlengkapan
safety dalam kerja 8 penggunana rekayasan
ulang proses bisnis 9 penggunaan pemeliharaan
produktivitas total 10 penggunaan desain
eksperimen Sumber : data primer diolah (2012)
Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase
commit to user
IMB membandingkan antara produk yang satu dengan yang lain. IMB melakukan penambahan biaya demi perbaikan kualitas. IMB menggunakan modus kegagalan dan analisis efek pada produk. IMB menggunakan perlengkapan safety dalam bekerja. IMB melakukan rekayasa ulang dalam proses bisnisnya. IMB melakukan pemeliharaan produktivitas total dan IMB menggunakan desain eksperimen.
10. Deskripsi Kinerja Perusahaan
Secara umum kinerja perusahaan dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta yakni cukup baik, dilihat dari akumulasi dari hasil aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan itu sendiri. Data mengenai deskripsi kinerja perusahaan dapat dilihat pada tabel IV.10
Tabel IV.10
Deskripsi Kinerja Perusahaan
No Pernyataan Tanggapan
1 2 3 4 5 6 7 4 pertumbuhan penjualan 3
(8,3) Sumber : data primer diolah (2012)
Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase