• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi doc"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU ORGANISASI

Dosen : Rita Yuanita Toendan, SE, M.Si

Nama : Ronni

Haga

Nim : BBA 113 207

Kementerian Riset, Teknologi, Pendidikan Tinggi

Universitas Palangkaraya

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

2015

Kreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi

A. Kreativitas

1. Pengertian kreativitas

Kreativitas adalah sebuah proses pemikiran (mental) yang memunculkan suatu gagasan, konsep ataupun ide baru dalam suatu bidang ataupun persoalan. Menurut John Kao, setiap manusia memiliki kemampuan kreatif yang mengagumkan dan kreativitas dapat diajarkan serta dipelajari (Jamming : The Art and Discipline in Bussines Creativity). Jadi kreatif adalah milik semua orang yang berniat dan berminat untuk kreatif.

Sedangkan kreativitas ekonomi dapat dipahami sebagai kemampuan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi sehingga menghasilkan barang atau jasa yang bernilai baru baik dari segi sifat, bentuk, fungsi dan hal lainnya yang dapat diterima masyarakat sehingga bisa menjadi keuntungan ekonomis.

2. Parameter kreativitas

(2)

dalam segala bidang kehidupan, dan kreativitas dapat diukur berdasarkan hasil yang terwujud dari proses kreatif tersebut. Karena itu kreativitas harus menghasilkan sesuatu, baik itu merupakan suatu pemecahan masalah maupun terwujud dalam suatu produk atau jasa.

Dari hal di atas maka suatu produk yang dianggap merupakan hasil dari proses kreatif harus memenuhi “syarat” produk kreatif. Beberapa kata kunci yang dapat digunakan sebagai parameter suatu produk bernilai kreatif adalah

a. Baru, yang dimaksudkan “baru” di sini tidak harus berwujud baru secara harfiah, tetapi bisa juga dianggap baru karena belum atau tidak terpikirkan oleh orang-orang di lingkungan tersebut. Contoh: penjual ayam goreng yang menambah menu ayam tulang lunak kriuk pedas sehingga berhasil melipatgandakan omzet usahanya. Menu tersebut dianggap baru di daerah tersebut padahal barangkali sudah ada di daerah lain.

b. Bermanfaat, suatu hasil dari proses kreatif dianggap kreatif jika mempunyai manfaat lebih dibandingkan produk sebelumnya.

c. Diterima publik, sebuah produk atau pemecahan masalah dianggap kreatif jika dapat diterima orang banyak.

d. Kombinasi, dapat mengkombinasikan faktor-faktor yang sudah ada menjadi suatu produk yang baru.

e. Pengembangan, produk kreatif tidak harus baru dari segi wujudnya, tetapi dapat juga berupa pengembangan dari produk yang sudah ada sehingga menjadi lebih bermanfaat bahkan bisa jadi mempunyai fungsi yang sama sekali baru.

3. Ciri-ciri orang kreatif

a. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar.

b. Tidak malu bertanya hal yang tidak diketahuinya.

c. Selalu berusaha mencari ide dan jalan keluar terhadap suatu permasalahan. d. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

e. Berani menyatakan gagasannya walaupun berbeda dengan kebanyakan orang. f. Tidak pernah puas dengan prestasi yang sudah diperolehnya.

g. Mempunyai visi (pandangan) ke depan.

h. Mempunyai kebiasaan otodidak (belajar mandiri). i. Mau belajar dari kegagalan.

j. Mau belajar dari pengalaman orang lain.

B. Inovasi

1. Pengertian inovasi

Inovasi adalah hasil dari sebuah proses kreatif yang berasal dari pengembangan dan pemanfaatan berdasarkan ilmu pengetahuan serta keterampilan teknis dan pengalaman yang pada akhirnya akan memperbaiki ataupun menciptakan produk (barang atau jasa) yang baru dan mempunyai manfaat ataupun tambahan manfaat baru.

Jadi inovasi yang dilakukan terhadap suatu produk akan dapat memunculkan suatu produk baru atau produk lama dengan tambahan manfaat baru. Contoh: mesin penanak nasi (rice cooker) yang dengan inovasi sekarang juga dapat berfungsi sebagai penghangat nasi (magic jar).

2. Manfaat yang diperoleh dengan adanya inovasi

a. Pengembangan ekonomi; karena adanya produk baru hasil dari inovasi maka akan terbuka peluang ekonomi terhadap produk tersebut. Dan ketika produk tersebut dapat diterima pasar, maka akan secara alami permintaan akan meningkat dan diproduksi secara massal yang akhirnya akan memunculkan banyak lapangan perkerjaan bagi masyarakat.

(3)

c. Berkembangnya ilmu pengetahuan; salah satu unsur utama dari sebuah inovasi produk adalah pemanfaatan ilmu pengetahuan, yang dengan terciptanya inovasi produk maka secara otomatis ilmu pengetahuan juga akan berkembang dengan muculnya ide-ide baru terhadap hasil inovasi tersebut.

C. Kemandirian

1. Pengertian kemandirian

Kemandirian adalah hasil dari suatu proses belajar dan kerja keras yang membentuk seseorang atau sekelompok orang (dalam pemahaman ekonomi disebut perusahaan) menjadi lebih kuat dan tidak lagi bergantung kepada orang lain. Tidak bergantung kepada orang lain bukan berarti tidak membutuhkan orang lain, tetapi bebas untuk melakukan suatu hal tanpa terpengaruh orang lain. Contoh: Negara yang memiliki kemandirian tidak akan terpengaruh apalagi takut untuk mengambil sebuah kebijakan luar negeri.

2. Kemandirian ekonomi

Dengan kemandirian yang dimiliki seseorang atau sebuah perusahaan akan dapat melakukan kreativitas dan inovasi yang akan menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu kemandirian mendorongseseorang untuk semakin produktif karena tidak lagi bergantung kepada orang lain, serta lebih efektif dalam bertindak karena bebas dari pengaruh orang lain. Kemandirianmemiliki unsur-unsur sebagai berikut:

a. Bebas, setiap tindakannya dilakukan karena pilihan yang dianggapnya terbaik tanpa takut mendapat tekanan dari orang lain.

b. Inisiatif, dapat membuat ide dan tindakan sendiri untuk menghadapi masalah.

c. Progresif dan ulet, setiap tindakan selalu berpikir ke depan dan tidak cepat putus asa bila mengalami kegagalan.

d. Pengendalian diri, selalu tenang dan berpikir positif dalam menghadapi semua masalah. e. Kemantapan diri, memiliki rasa percaya diri terhadap keputusan yang diambilnya karena

yakin bahwa itu yang terbaik.

D. Wirausaha

Wirausaha merupakan buah dari kemandirian ekonomi, artinya berusaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dengan usaha sendiri. Sedangkan wirausahawan atau entrepreneur adalah orang yang berusaha sendiri (tidak bekerja kepada orang lain) dengan kemampuannya untuk memaksimalkan potensi yang ada serta melihat dan memanfaatkan peluang yang diberikan kepadanya, bahkan dalam perkembangannya akan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Seorang wirausahawan adalah seorang yang berani mengambil keputusan dalam hidupnya, oleh karena itu wirausahawan memiliki kompetensi (kemampuan atau nilai diri) agar bisa berhasil dalam bidang yang ditekuninya. Kompetensi yang harus dimiliki seorang wirausaha antara lain adalah:

1. Kepribadian yang luhur; artinya memiliki nilai-nilai kebaikan universal dalam dirinya. Sehingga dengan sikapnya itu seorang wirausaha senantiasa berani bertanggung jawab terhadap yang dilakukannya.

2. Mental wirausaha; artinya mempunyai niat sekaligus cita-cita yang besar dan kemudian diwujudkan dalam tindakan wirausaha yang nyata. Seseorang yang bermental wirausaha tidak akan mudah menyerah jika mengalami kegagalan dan tidak mudah puas ketika usahanya mendapatkan hasil. Selain itu mental wirausaha juga dilihat dari kejujurannya dalam menjalankan usaha.

(4)

4. Keterampilan wirausaha; yaitu memiliki spesialisasi dalam bidang yang diusahakannya, sehingga dapat menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas. Keterampilan di sini meliputi keterampilan teknis yaitu mengerti dan memahami produk yang dihasilkannya dan keterampilan non teknis seperti kemampuan manajerial, kemampuan melihat peluang, memunculkan ide dan sebagainya.

5. Kemampuan mencari informasi; di abad modern ini informasi merupakan salah satu kekuatan utama dalam menentukan keberhasilan seseorang. Banyak kita lihat dalam keseharian, karena mendapat informasi lebih awal seorang wirausaha berhasil mengembangkan usahanya hingga berkali-kali lipat. Karena itu kemampuan ini mutlak harus dimiliki seorang wirausahawan yang salah satu caranya adalah dengan mengembangkan jaringan.

Dari berbagai kompetensi yang dimiliki tersebut akan dapat memunculkan berbagai sikap yang sangat penting sekaligus menunjang dalam perannya sebagai wirausahawan. Sikap-sikap yang merupakan perwujudan dari kompetensi yang dimiliki seorang wirausahawan antara lain adalah:

1. Rasa percaya diri; perasaan yakin dan optimis terhadap yang dilakukannya, tanpa lemah hati jika ada yang merendahkan apa-apa yang diusahakannya.

2. Berorientasi pada tugas dan hasil; seorang wirausahawan sangat fokus terhadap produk yang dihasilkannya dan hal tersebut dicapai dengan fokus pada setiap hal yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Pengambil resiko; tidak ragu dan berani mengambil peluang yang dilihatnya tanpa terlalu takut resiko kerugian yang bisa terjadi, berani di sini tidak berarti nekat tanpa perhitungan, karena itu setiap wirausahawan harus mempunyai manajemen resiko yang baik artinya memahami resiko yang dihadapinya dan berusaha meminimalkannya sekaligus siap dengan segala kemungkinan kegagalan.

4. Kepemimpinan; sikap pemimpin adalah sifat yang bertanggung jawab terhadap yang dilakukan dirinya dan anak buahnya. Selain itu pemimpin tidak anti-kritik dan terbuka terhadap semua informasi menyangkut perusahaannya. Dan yang tidak kalah penting adalah sikap mengarahkan semua faktor produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai target.

5. Berusaha menjaga orisinalitas; artinya berusaha agar produk yang dihasilkannya bukan merupakan tiruan dari produk orang lain, dengan mental tersebut maka produknya bisa dikenal dan dihargai oleh masyarakat.

6. Orientasi ke masa depan; seorang wirausahawan mempunyai konsep going concern artinya tidak memikirkan akan kebangkrutan usahanya, jadi selalu optimis dalam menghadapi masalah dan yakin usahanya semakin berkembang di masa depan.

10

Cara

Mudah

untuk

Meningkatkan Kreatifitas

Kualitas kecerdasan (kejeniusan) seseorang dapat diukur melalui 3 hal dasar, yaitu :

Open Minded-ness. Semakin terbuka cara berpikir Anda, maka semakin terbuka dan kreatif terhadap ide baru dan pemecahan terhadap sebuah masalah.

Kemampuan konsentrasi dalam sebuah hal/masalah. Dalam kata lain, Anda harus memiliki kemampuan untuk fokus dalam sebuah hal atau masalah Anda.

Kemampuan untuk memecahkan masalah secara sistematis. Anda harus melihat sebuah masalah sebagai sebuah sistem, bukan sebuah masalah yang saling terpisah satu sama lain.

(5)

1. Ubahlah cara berpikir Anda dari negatif ke positif

Semakin positif cara berpikir Anda, membuat Anda semakin percaya diri dan optimis

dalam menghadapi permasalahan. Selanjutnya Anda akan semakin kreatif dalam mencari

solusi segala permasalahan Anda. Biasakanlah Anda mengatakan “Ya ini merupakan

kesempatan untuk menjadi lebih baik” dalam menghadapi sebuah rintangan.

2. Tulislah secara detail mengenai situasi kesulitan yang Anda hadapi

Tulislah segala hal yang berkaitan dengan tantangan Anda, Apa yang menjadi penyebab

Anda tertekan? Apa yang Anda kuatirkan? Kenapa Anda tidak bahagia? Ini bukan berarti

berpikir negatif, tapi dengan menulisnya Anda selanjutnya akan berpikir untuk mencari

jalan keluar dari permasalahan tersebut.

3. Selalu bertanya

Jangan terlalu cepat puas dengan jawaban singkat dari permasalahan Anda. Berlatihlah

juga untuk menjawab sebuah permasalahan atau pertanyaan dari sudut pandang yang

berbeda. Misalnya bisnis Anda sedang menurun, kenapa menurun? mengapa

penjualannya menurun? apa karena semakin banyak kompetitor? atau karena produk

Anda semakin menurun kualitasnya? Dengan semakin banyak pertanyaan yang dapat

Anda buat, maka Anda akan terpacu untuk semakin kreatif mencari solusinya.

4. Definisikan Batasan, Buat Alternatif Solusi

Anda harus mampu mengidentifikasi apa saja yang menjadi batasan Anda untuk

menyelesaikan permasalahan Anda. Kemudian Anda harus mencari alternatif-alternatif

solusi sesuai dengan batasan yang Anda miliki.

5. Lakukan keputusan yang terbaik dari beberapa alternatif solusi yang Anda buat

Pilihkan keputusan yang terbaik setelah Anda membandingkannya dengan alternatif

lainnya.

6. Buatlah Planning bila keputusan terbaik Anda tidak berjalan sesuai harapan

Anda.

Anda harus menyiapkan rencana bila hasil evaluasi keputusan terbaik Anda tidak sesuai

dengan tujuan awal Anda.

7. Tetapkan satuan pengukuran dalam keputusan Anda

Anda harus menetapkan ukuran untuk mengetahui perkembangan pencapaian tujuan

Anda. Bagaimana cara Anda dapat mengetahui bahwa Anda sudah sukses?

8. Menerima semua tanggung jawab dari keputusan yang telah dibuat.

Anda harus berani menghadapi semua resiko dan hasil dari keputusan yang telah Anda

buat.

(6)

Anda harus menentukan deadline dari semua tujuan Anda. Misalkan Anda ingin tahun

depan memiliki penghasilan per tahun sebesar 120 juta/tahun. Selanjutnya Anda mesti

mem break-down apa saja yang Anda lakukan tiap bulan, tiap hari, tiap jam, bahkan tiap

menit untuk mencapai tujuan Anda.

10. Anda harus Take Action (Bertindak)

Bertindaklah, sibukkanlah diri Anda, dan terus bergerak. Tentukan Prioritas Tujuan Anda.

Semakin cepat Anda dan semakin jelas tujuan Anda, semakin kreatif diri Anda dalam

mencapai tujuan Anda. Anda juga akan semakin banyak memiliki energi dan waktu untuk

belajar. Semakin banyak belajar maka semakin cepat Anda dapat mengembangkan

kapabilitas diri Anda dan mencapai sesuatu yang lebih baik bagi masa depan Anda.

I. TEORI-TEORI MENGENAI KREATIVITAS Teori-teori yang melandasi dorongan kreativitas meliputi:

A. Motivasi Intrinsik untuk Kreativitas

Cara membangun hubungan baru dengan lingkungan agar menjadi individu sepenuhnya adalah dengan menunjukkan pribadi yang apa adanya secara tidak melebih-lebihkan. Dengan demikian tidak ada beban individu tersebut untuk bersikap yang tidak wajar atau tidak sebenarnya. Individu dapat sepenuhnya melakukan apa yang ingin ia lakukan tanpa adanya batasan pencitraan dirinya di hadapan lingkungan yang baru. Individu tersebut akan merasa nyaman, bahkan di dalam lingkungan yang baru. Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar.Motif-motif dasar tersebutumumnya berasal dari segi biologis, atau jasmani manusia. Menurut Abraham Maslow ada lima kategori primer, yaitu:

1.

Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya). Contohnya keinginan untuk makan dan minum.

2.

Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya). Contohnya mengunci pagar dan rumah ketika malam hari.

3.

Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki). Contohnya membina hubungan dengan lawan jenis.

4.

Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan). Contohnya belajar lebih keras untuk dapat nilai yang bagus.

5.

Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya). Contohnya berpakaian yang sopan ketika pergi kuliah.

6. Motivasi untuk Kreativitas

(7)

ini yang hendakanya dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-kegiatan kreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk melakukan hal-hal baru.

7. Kondisi Eksternal yang mendorong Perilaku Kreatif

Kondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif ikut mendorong munculnya kreativitas. Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang mempk dan memungkinkan individu tersebut mengembangkan sendiri potensinya. Maka penting mengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan kreativitasnya. Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif.

B. Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif

Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Bibit unggul memerlukan suatu kondisi yang memupuk dan memungkinkan bibit itu untuk mengembangkan sendiri potensinya.

Bagaimana cara menciptakan lingkungan eksternal yang dapat memupuk dorongan dalam diri anak (internal) untuk mengembangkan kreativitasnya? Menurut pengalaman Carl Rogers dalam psikoterapi adalah dengan menciptakan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis.

Belajar dari teori press di atas, apakah yang perlu dilaku-kan guru agar peserta didiknya mau dan mampu mengembang-kan atau bertindak kreatif? Guru tentu dapat mempelajari bagaimana menciptakan motivasi internal peserta didik agar mampu dan berusaha untuk meraih prestasi akademik maupun non-akademiknya. Salah satu yang dibutuhkan adalah pemberian fasilitas yang dapat mengakomodasi perkembangan potensi peserta didik. Di lain pihak, penciptaan suasana keamanan dan kebebasan psikologis juga sangat dibutuhkan dalam berbagai peristiwa pembelajaran. Ada banyak metode pembelajaran yang menekankan pentingnya aktivitas peserta didik, bahkan mendorong munculnya perwujudan kreativitas (berpikir divergen) peserta didik, antara lain berupa metode problem solving, metode Discovery, metode Curah Pendapat.

Kebiasaan guru untuk memberi tanggapan secara positif terhadap pendapat setiap peserta didik merupakan wujud motivasi eksternal yang memacu keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapatnya. Implementasi motivasi eksternal seperti hal tersebut seringkali dalam dunia pendidikan disebut reinforcement, yakni suatu penguatan atau dukungan dari guru mengenai pendapat atau jawaban peserta didik. Adanya pemberian penguatan tersebut peserta didik merasa dihargai, bahkan akan mendorong peserta didik tergugah (terdorong) untuk berani atau mengulang dalam mengemukakan pendapat-nya.

Tentu hal demikian memiliki konskwensi terhadap guru, yakni guru perlu memiliki sikap empati yang dapat menghayati pandangan, sikap dan perilaku peserta didiknya. Sikap keterbu-kaan guru mengenai berbagai hal sesuai norma dan budaya yang ada akan mendorong peserta didik untuk berani mengeksplorasi pandangan maupun penilaiannya mengenai suatu hal. Dengan demikian, sebaiknya guru memiliki bekal pengetahuan yang luas sehingga dapat dengan cepat memahami pandangan atau penilaian peserta didiknya.

(8)

Salah satu teori tradisional yang sampai sekarang banyak dikutip ialah teori Wallas yang

dikemukakan dalam buku The art of Thought (Piirto dalam

www.labschool-unj.sch.id/smpjkt/materi_download.php?id=7), yang mengatakan bahwa proses kreatif

meliputi empat tahap yaitu: (1) persiapan, (2) inkubasi, (3) iluminasi, (4) verifikasi.

Pada tahap pertama, seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah

dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang, dan sebagainya. Pada

tahap kedua, kegiatan mencari dan menghimpun data atau informasi tidak dilanjutkan

oleh individu. Tahap inkubasi ialah tahap di mana individu seakan-akan melepaskan diri

sementara dari masalah tersebut, tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi

menaruhnya ke alam pra sadar. Tahap iluminasi ialah tahap timbulnya “

insight

” dimana

timbul inspirasi atau gagasan baru, beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan

mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru. Tahap verifikasi atau tahap evaluasi

ialah tahap dimana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas

memerlukan pemikiran yang kritis dan konvergen.

Teori Belahan otak kanan dan kiri

Proses pemikiran untuk menyelesaikan masalah secara efektif melibatkan otak kiri atau

otak kanan dengan mengombinasikan pemikiran logis dan kreatif dimana otak kiri

memainkan peranan dalam pemrosesan logika, kata-kata, matematika, sedangkan otak

kanan berurusan dengan irama, rima, musik, gambar, dan imajinasi

(www.labschool-unj.sch.id/smpjkt/materi_download.php?id=7).

Bagan Proses Pimikiran Otak

Belahan Otak Kiri Belahan Otak Kanan

Intelek Intuisi

Konvergen Divergen

Intelektual Emosional

Rasional Metaforik, intuitif

Verbal Non Verbal

Horizontal Vertikal

Konkret Abstrak

Realistis Impulsif

Diarahkan Bebas

Diferensial Eksistensial

Sekuensial Multipel

Historikal Tanpa Batas Waktu

Analitis Sintesis, Holitik

Eksplisit Implisit

Objektif Subjektif

Suksesif Simultan

KREATIVITAS DAN TEORI BELAHAN OTAK

(9)

Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak (Hemisphere Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere). Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen thinking), sedangkan otak belahan kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent thinking).

Berkenaan dengan teori belahan beserta fungsinya ini (Clark, 1983: 24) mengemukakan sejumlah fungsi otak sesuai dengan belahannya itu sebagaimana tertera pada table berikut ini.

Fungsi Belahan Otak Kiri dan Belahan Otak Kanan (Clark, 1983: 24 )

Pengertian Keberbakatan

Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Definisi Columbus Group, bakat adalah 'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab. Menurut Tedjasaputra, MS (2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan keterampilan khusus.

Menurut Widodo Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata anak seusianya. Menurut Galton 2002, kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.

Menurut Renzulli 2002, keberbakatan merupakan interaksi antara kemampuan umum dan/atau spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan tingkat kreativitas yang tinggi. Menurut Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup.

Dilihat dari sudut pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja yang tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan akademiak di dalam kelompok populasinya dan atau berbakat tinggi dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan sosial dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksidengan lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara konsisten.

Anak berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik, dan mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah sehubungan dengan penemuan kemampuan-kemampuannya.

(10)

Ø Memiliki tingkat inisiatif, imajinasi dan kreatifitas yang juga demikian tinggi.

Ø Namun sebaliknya dibalik kelebihan itu seringkali disertai penyimpangan beberapa perilaku seperti gangguan sosialisasi, emosi tinggi dan labil, agresifitas tinggi, gangguan konsentrasi, impulsifitas tinggi, gangguan tidur, hiperaktif dan beberapa gangguan perilaku lainnya.

Ø Rasa tidak puas yng beralasan, yang bagi anak-anak lain puas/menerima begitu saja akan hal-hal ilmiah.

Ø Kemauan untuk bekerja sendirian dalam jangka waktu yang lama.

Ø Kemampuan melihat adanya hubungan di antara bermacam-macam unsur dalam satu situasi tertentu.

Ø Kemampuan yang tinggi di bidang matematika, membaca, mengungkapkan ide-ide scienci, menggenerelisasikan hal-ihwal, berpikir kuantitatif.

Renzulli menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang pada hakikatnya adalah tiga kelompok ciri-ciri sebagai berikut:

 Kemampuan di atas rata-rata  Kreativitas tinggi

 Pengikatan diri atau tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) Pengertian Kreativitas :

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.

v Definisi Kreativitas

· Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, dalam bentuk suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010).

· Proses kreatif adalah munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu, dan dari pengalaman yang menekankan pada produk yang baru, interaksi individu dengan lingkungannya atau kebudayaannya (Rogers dalam Basuki, 2010).

· Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya dengan tujuan menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian dalam Basuki, 2010).

· Kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfikir (Munandar dalam Basuki, 2010).

· Definisi Kreativitas menurut Clark (dalam Basuki, 2010) :

(11)

Referensi

Dokumen terkait

pelajaran Fiqih di MA Nurul „Ilmi Bategede Nalumsari Jepara tahun pelajaran 2015/2016, maka peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari angket untuk

Sebaliknya, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa ekonomi (GDP) tidak dapat memprediksi harga saham, maka ekspektasi terhadap perekonomian di masa depan tidak dapat

$es yang lebih baruan dikembangkan% :oberts <pperception $est for )hildren 2:<$)3% lebih dekat untuk memenuhi standar psikometri untuk penyusunan tes dan e'aluasi daripada

Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh

Dari masalah yang ada dapat disimpulkan bagaiman rancang bangun sistem penyiram tanaman otomatis berbasis mikrokontroler dan panel surya untuk mempermudah kegiatan

Bapak Yadi dan Bapak Rizwan menambahkan arahan agar seluruh insan PPA Group dapat mendukung jajaran Direksi baru, bersikap optimis di tengah dinamika PPA, dan turut

Kebutuhan dalam berkelompok ini juga menimbulkan suatu ikatan-ikatan yang terjalin dinaluri alamiah kelompok tersebut, sehingga dapat terjalinnya suatu hubungan yang

Sebagai konsekuensi ekonomi dari penerapan teknologi baru, pada uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa hanya petani lapisan atas yang memiliki kemampuan dan lebih rasional