NILAI STRATEGIS DALAM PEMBANGUNAN JALAN POS DAENDELS DI BANDUNG
Fahmi Nadzar 130731616736 S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang
Pendahuluan
Transportasi merupakan salah satu hal penting untuk perkembangan suatu daerah atau wilayah. Adanya transportasi dapat membantu untuk mempermudah ataupun mempercepat akses ke daerah atau wilayah lainnya yang sangat jauh. Mudah dan cepatnya akses ke tempat lain ini memicu pergerakan roda
perekonomian masyarakat yang mendorong masyarakat untuk menjadi masyarakat yang lebih maju.
Perkembangan transportasi ini tidak terlepas dari salah satu sarana penting yang dapat membantu menunjang penggunaan transportasi yakni jalan. Tanpa adanya suatu jalan maka transportasi tersebut akan sulit untuk digunakan kemanapun. Jalan atau akses ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian yakni lewat darat, laut dan udara.
Pada masa berkuasanya pemerintahan Hindia Belanda di jawa, pemerintah Hindia Belanda mencoba membangun Jalan atau akses darat untuk
menghubungkan antar pelabuhan atau antar kota di pulau jawa. Pembangunan ini bertujuan untuk mempercepat distribusi bantuan dan logistik pemerintah Hindia Belanda ke berbagai kota pelabuhan di pulau Jawa. Salah satu ruas jalan yang paling terkenal dan dibangun zaman pemerintahan kolonial Belanda adalah Jalan raya Pos yang membentang dari Anyer Jawa barat hingga Panarukan yang saat ini berada di wilayah Jawa timur. Pembangunan ini dipimpin oleh Gubernur Jendrral Daendels yang memerintah pada tahun 1808-1811.
Panarukan ini dibangun di pesisir pantai utara jawa yang menghubungkan kota-kota di pelabuhan. Akan tetapi dalam pembangunan jalan raya Pos tersebut juga terdapat lintasan yang tidak menyusuri pantai utara Jawa saja yakni ketika sampai di Batavia,terdapat rute berbelok ke selatan menuju tengah-tengah pulau jawa dan setelah melalui bandung sekarang ini rute jalan raya tidak terus ke selatan
melainkan berbelok menuju pesisir utara
Pembahasan
Daendels adalah seorang Marsekal yang diangkat menjadi Gubernur Jenderal di Hindia Belanda oleh Louis Napoleon, Raja Belanda. Kedatangan Daendels ke pulau Jawa bertujuan untuk memperbaiki pertahanan Belanda di pulau Jawa dari kemungkinan serangan balatentara Inggris yang saat itu sudah memblokade pulau Jawa. Blokade Inggris atas pulau Jawa telah menyebabkan Daendels harus datang ke Hindia Belanda
Pada tanggal 5 Januari 1808 Daendels tiba di Anyer. Perjalanan dari Anyer ke Batavia dilakukan Daendels melalui darat dengan menggunakan kereta kuda yang ditempuhnya selama empat hari. Kondisi jalan tersebut lebih parah ketika musim penghujan karena tidak dapat dilalui. Perjalanan yang harus ditempuh dari Anyer – Batavia hingga 4 hari. Hal ini kemudian dianggap oleh Daendels dapat menghambat distribusi bantuan ketika terjadi peperangan melawan pasukan Inggris. Hal ini kemudian mendorong Daendels untuk segera mengumpulkan pasukan dan membentuk pertahanan dengan bekerjasama dengan pembesar pribumi di Semarang. dalam perjalanannya menuju Semarang, Daendels harus menempuh waktu selama 10 hari. Hal inilah yang kemudian memunculkan inspirasi bagi Daendels untuk membangun Jalan di sepanjang pulau Jawa. Hal ini bertujuan agar waktu yang ditempuh dalam perjalanan darat antar kota di pulau Jawa lebih sedikit. Selain itu pembangunan jalan tersebut juga dapat
mempermudah dan mempercepat kiriman bala bantuan apabila ada penyerangan dari pasukan Inggris.
- Cianjur – Cimahi - Bandung - Sumedang - Cirebon - Brebes - Tegal – Pemalang – Pekalongan - Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Rembang – Tuban – Gresik – Surabaya – Sidoarjo - Pasuruan- Probolinggo - Panarukan. Dalam melaksanakan pembangunan tersebut, Gubernur Jenderal Daendels ini
menerapkan sistem kerja rodi bagi para penduduk pribumi yang akhirnya juga menimbulkan korban tewas yang cukup banyak.
Pembangunan jalan Daendels yang dimulai pada tahun 1808 dan selesai pada tahun 1809 ini membentang sepanjang 1000 Km yang menghubungkan kota-kota pelabuhan di pesisir utara pulau Jawa. Dalam pembangunan tersebut, Bandung dijadikan sebagai tempat pengungsian dan pertahanan terakhir ketika terjadi penyerangan oleh pasukan Inggris. Bandung merupakan bukan salah satu kota pelabuhan yang terdapat di pesisir utara. Pembangunan menuju Bandung pun tidak dibangun di pesisir utara Jawa akan tetapi berbelok ke selatan melalui Bogor. Dari Bogor , jalan terus dibangun menuju selatan hingga masuk ke wilayah Bandung. walaupun medan yang dilalui lebih berat karena harus mendaki gunung dan menuruni lembah dibanding jika tetap menyusuri pesisir utara Jawa. Setelah dari Bandung, rute jalan kembali mengarah ke kota pelabuhan di pesisir utara Jawa, yaitu Cirebon.
Penempatan Bandung sebagai tempat pengungsian disebabkan karena tempat tersebut merupakan tempat yang aman dan sulit dijangkau oleh musuh. Untuk itu dibangunlah jalan yang melintasi Bandung.
Secara geografis, Bandung merupakan kota yang terletak tidak jauh dari ibu kota pemerintahan Hindia belanda yakni Batavia, selain itu juga lokasi Bandung tidak jauh dari tempat tinggal Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang terletak di bogor.
Secara geomorfologis, Bandung berada di dataran tinggi yang merupakan bagian dari zona deprsi antarmontana yang sulit dijangkau karena dikelilingi oleh pegunungan tinggi dan terjal.
Selain dua hal tersebut, pada masa itu jalan masuk ke Bandung hanya memiliki dua arah saja yakni dari arah barat yakni Bogor, Cianjung dan
dan sulit dijangkau. Keberadaan dua pintu masuk tersebut memudahkan pasukan Hindia Belanda untuk melakukan pengawasan dan mempertahankan wilayah kekuasaanya
Setelah pembangunan jalan raya Pos Daendels selesai, Gubernur jenderal Daendels kemudian memerintahkan kepada bupati yang wilayahnya berada di sepanjang jalan raya Pos Daendels untuk mendirikan pusat pemerintahannya di sepanjang jalan tersebut agar memudahkan komunikasi dan konsolidasi
pemerintahan dalam menghadapi ancaman dari penyerangan pasukan Inggris.
Penutup
Jalan raya Pos Daendels mulai dibangun pada tahun 1808 dan selesai pada tahun 1809. Dalam pengerjaan selama satu tahun tersebut, Gubernur Jenderal Daendels berhasil membangun jalan sepanjang 1000 Km yang membentang dari Anyer hingga Panarukan.
Pembangunan jalan raya Pos Daendels ini dibangun melintasi kota-kota di pesisir utara pulau jawa yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat akses pendistribusian bantuan dan logistik ketika mendapat penyerangan oleh pasukan Inggris.
Bandung merupakan salah satu kota yang dilintasi oleh Jalan Daendels. Bandung bukan merupakan kota pesisir, lokasi yang berada di pegunungan dijadikan tempat untuk pengungsian dan pertahanan terakhir bagi pemerintah Hindia Belanda dalam menghadapi penyerangan pasukan Belanda
Daftar Pustaka
Abdurochim, I.1986. Geografi :Latar Belakang Pemikiran dan Metoda. Bandung : Bina Bhudaya.