• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indonesia HAM dan Perdagangan Internasio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Indonesia HAM dan Perdagangan Internasio"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesia, HAM dan Perdagangan Internasional

Tinjauan Ulang atas Peran Indonesia di Tengah Isu-Isu Multilateral A. Perlindungan Hak Asasi Manusia

Sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai demokrasi, Indonesia juga menjunjung

tinggi nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM). Usaha perlindungan HAM telah menjadi faktor

utama dalam menentukan tingkat kedemokrasiaan dan kemodernan suatu negara. Berbekal

hal tersebut, semenjak Orde Baru Indonesia telah menjalankan beberapa langkah penting

dalam usaha perlindungan HAM. Langkah-langkah tersebut di antaranya :

1. Mengadakan Lokakarya Nasional I tentang Hak Asasi Manusia pada tahun 1991

2. Menjadi tuan rumah dalam Lokakarya Regional II tentang HAM pada tahun 1993

yang menghasilkan keputusan berupa pembentukan Sub Regional Human Rights

Mechanism dan Komnas HAM di masing-masing negara.

3. Menindak lanjuti keputusan di Lokakarya Regional II HAM tahun 1993, didirikanlah

Komisi Nasional HAM Indonesia pada 7 Juni 1993.

4. Penyusunan Rencana Aksi Nasional HAM (RAN-HAM) 1998-2003 yang didasari

oleh dokumen Vienna Declaration and Programme of Action (VDPA) sebagai hasil

dari Konferensi Dunia HAM di Wina 1993. Penyusunan RAN-HAM dimaksud untuk

menjamin peningkatan, pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia dengan

mempertimbangkan nilai-nilai bangsa Indonesia.

5. Ratifikasi 6 dari 7 instrumen pokok HAM internasional, di antaranya Kovenan

Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik, Konvensi Hak Anak, Konvensi Penghapusan

Segala Bentuk Diskriminasi Rasial dan lain sebagainya.

Upaya-upaya berkelanjutan dalam rangka pencapaian demokrasi menyeluruh juga

dilakukan Indonesia, terutama semenjak pasca 1998. Upaya-upaya tersebut berusaha

memperbaiki segala kekurangan pemerintah masa lalu dalam hal perlindungan HAM.

Upaya-upaya tersebut di antaranya :

1. Guna memperkuat proses demokratisasi serta penghormatan terhadap HAM dan

hukum di Indonesia, maka diadakan sejumlah amandemen terhadap UUD 1945 (1999,

(2)

2. Dibentuknya Mahkamah Konstitusi yang bertujuan untuk memastikan bahwa nilai

dan norma yang dijamin dalam amandemen UUD 1945 telah dilaksanakan secara

ketat baik dari segi substansi maupun prosedural.

3. Diadakannya penguatan legislatif yang dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya

dengan membentuk perundang-undangan baru dan menarik perundangan-undangan

yang tidak sejalan dengan norma HAM universal.

4. Pendirian beberapa National Human Rights Institutions, yaitu Komnas HAM beserta

kantor perwakilannya, Komnas Perempuan dan Komisi Perlindungan Anak.

Peran Indonesia dalam Dewan HAM PBB

DHAM PBB merupakan badan HAM utama PBB hasil reformasi perangkat HAM

PBB dan dibentuk berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB 60/251. DHAM menggantikan

Komisi HAM PBB yang dinilai tidak lagi efektif, selektif, terlalu dipolitisasi dan menurunkan

kredibilitasnya. Berdasarkan resolusi, DHAM dimandatkan untuk memperkuat upaya

kerjasama dan dialog dengan negara-negara dalam pemajuan dan perlindungan HAM global.

Indonesia terpilih sebagai anggota DHAM untuk pertama kalinya pada tahun 2006

dan terpilih kembali untuk periode 2007-2010. Sebagai anggota DHAM, Indonesia telah

bekerjasama dengan Pelapor Khusus HAM DHAM dengan mengundang 3 Pelapor Khusus

tersebut untuk berkunjung ke Indonesia. Selain itu, Indonesia juga berperan aktif dalam

berbagai proses persidangan di DHAM termasuk di dalam perdebatan penyusunan berbagai

standard setting HAM internasional. Tidak lupa pula, Indonesia juga menjadi tuan rumah

dalam Lokakarya ke 14 Kerjasama Pemajuan dan Perlindungan HAM kawasan Asia Pasifik

pada Juli 2007 dan menjadi salah satu negara paling pertama yang menjalani proses tinjau

ulang di bawah mekanisme Universal Periodic Review bulan April 2008.

B. Perdagangan dan Ekonomi Internasional

Salah satu isu multilateral lain yang menonjol dewasa ini adalah liberalisasi ekonomi

dan perdagangan dunia. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh globalisasi yang mana

telah merubah sistem ekonomi dan perdagangan internasional ke arah interdependensi antar

negara. Proses meningkatnya interdependensi antar negara dapat dilihat dari mulai banyaknya

negara yang saling bekerjasama dalam berbagai forum kerjasama, baik tingkat multilateral,

regional maupun bilateral. Selain adanya faktor globalisasi, isu liberalisasi ekonomi dan

(3)

perdagangan merupakan mesin utama pembangunan suatu negara (trade as emgine of

growth).

Dengan adanya dua alasan utama di atas, menyebabkan isu tentang liberalisasi

ekonomi dan perdagangan dunia menjadi fokus utama dalam diplomasi dan pelaksanaan

kebijakan luar negeri banyak negara. Terbentuknya World Trade Organization (WTO)

merupakan bukti dari komitmen komunitas dunia untuk menciptakan sistem perdagangan

internasional yang lebih liberal, adil dan transparan. Selain WTO, banyak sekali

lembaga-lembaga internasional yang juga memiliki fokus penting akan isu perdagangan internasional,

seperti UNCTAD, UNIDO dan lain-lain.

Indonesia sebagai negara yang memiliki tujuan utama untuk mensejahterakan

rakyatnya juga memiliki focus point yang sama dengan organisasi-organisasi di atas. Adanya

kesamaan focus point tersebut membuat Indonesia mengambil peran signifikan dalam

konteks forum organisasi-organisasi di atas. Berikut dijelaskan peran Indonesia dalam

kelembagaan organisasi-organisasi ekonomi dan perdagangan dunia, di antaranya WTO,

UNCTAD, UNIDO, FAO dan WIPO.

World Trade Organization (WTO)

WTO merupakan hasil dari serangkaian putaran perundingan dan dibentuk pada

tanggal 1 Januari 1995 yang hingga saat ini telah beranggotakan 151 negara. WTO

merupakan lembaga yang mengatur hubungan perdagangan antar anggotanya melalui

implementasi perjanjian dan berbagai instrumen hukum yang ada dalam

persetujuan-persetujuan WTO. Dalam hal proses liberalisasi perdagangan dunia, saat ini WTO

melasanakan Putaran Doha Development Agenda (DDA) sebagai putaran perundingan yang

tidak hanya menekankan dimensi perdagangan dalam proses liberalisasi perdagangan semata,

tapi juga dimensi pembangunan dan kepentingan negara berkembang.

Indonesia memandang kegiatan perdagangan internasional sebagai sources of

financing for development, sehingga Indonesia selalu berupaya untuk berperan dalam

perundingan DDA agar menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan bagi negara

berkembang, termasuk Indonesia. Upaya yang diambil Indonesia adalah keikutsertaan

Indonesia dalam berbagai kelompok perundingan, di antaranya Cairns Group, New G-6,

NAMA 11 dan G-33. Khusus untuk G-33, Indonesia menjadi koordinator dalam kelompok

(4)

pangan, pembangunan pedesaan dan livehood security mendapatkan solusi memadai dalam

perundingan DDA di sektor pertanian.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)

UNCTAD dibetuk pada tahun 1964 melalui Resolusi SMU PBB no. 1995 (XIX)

dengan tujuan memajukan perdagangan internasional khususnya di negara-negara yang

berbeda tingkat pembangunannya dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di negara-negara

berkembang. Sesuai dengan tiga pilar utama UNCTAD, yaitu sebagai lembaga policy

research, consensus building dan technical cooperation, UNCTAD kini diarahkan untuk

membahas masalah-masalah baru yang mucul sejalan dengan perkembangan ekonomi

perdagangan internasional seperti aspek lingkungan hidup, masalah jasa dan pengentasan

kemiskinan.

Dalam kaitannya dengan tujuan utama UNCTAD, Indonesia memanfaatkan

UNCTAD sebagai sumber masukan dalam rangka pengembangan kerjasama perdagangan

internasional dan pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, Indonesia memberikan

sumbangsih pemikiran guna meningkatkan fungsi dan peranan lembaga ini di masa yang

akan mendatang. Selain itu, Indonesia juga berperan dalam membantu negara-negara LDCs

lewat mekanisme perundingan di UNCTAD, di antaranya dalam Perundingan Ketiga

GSTP-UNCTAD di mana Indonesia menjadi Presiden COP.

United Nations Industrial Development Organization (UNIDO)

UNIDO dibentuk pada tahun 1966 dan menjadi specialized agency PBB ke-16 pada

tahun 1985. Saat ini UNIDO beranggotakan 169 negara dan terdiri dari 8 UNIDO Regional

Offices, 35 field offices dan 12 Investment and Technology Promotion Offices (ITPO). Sesuai

konstitusinya, UNIDO bertujuan untuk mempromosikan dan mempercepat pembangunan

industri negara berkembang dalam rangka mendukung terciptanya tara ekonomi dunia baru.

UNIDO telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1967 dan diikuti dengan pendirian

field office di Jakarta pada tahun 1969. Dengan adanya UNIDO, Indonesia mendapat bantuan

dalam bentuk kepakaran dan bantuan teknis di bidang-bidang yang menjadi prioritas

Indonesia dan UNIDO, yang diantaranya adalah industri pertanian dan sumber daya alam,

(5)

Food and Agricultural Organization (FAO)

FAO didirikan pada bulan Oktober 1945 dan berkantor pusat di Roma, Italia.

Keanggotaan FAO terdiri dari negara-negara dan organisasi internasional dan hingga saat ini

FAO merupakan salah satu badan otonomi terbesar di bawah PBB, yang terdiri dari 188

anggota dan satu organisasi, yakni Uni Eropa. Dalam pendiriannya, FAO bertujua untuk

meningkatkan produktifitas pertanian, gizi dan standar hidup dan menciptakan kondisi yang

lebih baik bagi masyarakat pedesaan serta penghapusan kelaparan di dunia.

FAO telah banyak menjalankan program bantuan di Indonesia, baik yang bersifat

regular maupun dalam rangka rehabilitasi wilayah yang terkena bencana tsunami di Aceh dan

Nias. Dalam konteks PBB, FAO merupakan badan yang mengkoordinasikan upaya-upaya

rehabilitasi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan yang rusak akibat tsunami. Menurut

data FAO, terdapat 2.000 tempat pemrosesan hasil perikanan dan 12.000 orang petani yang

dapat melanjutkan kembali aktivitas kehidupannya sebagai hasil langsung dari program

bantuan FAO.

World Intellectual Property Organization (WIPO)

WIPO didirikan pada tahun 1967 berdasarkan WIPO Convention dan pada tahun

1974 WIPO menjadi salah satu specialized agencies PBB. Sampai saat ini jumlah anggota

WIPO dalah 183 negara serta mengatur sebanyak 23 treaties dalam lingkup WIPO.

Organisasi ini bertanggungjawab untuk mendorong perlindungan terhadap HKI,

mempromosikan kegiatan kreatif bersifat intelektual serta memfasilitasi transfer teknologi

kepada negara berkembang.

Dalam keorganisasian WIPO terutama yang berkenaan dengan isu perlindungan

Genetic Resources, Traditional Knowledge and Folklore (GRTKF), Indonesia telah

memainkan peran yang aktif dan mendukung usaha perlindungan GRKTF. Keikutsertaan

Indonesia dalam setiap forum GRTKF akan memberikan perlindungan pada GRKTF

nasional, memberi masukan bagi penyusunan hukum nasional perlindungan GRKTF dan

tentunya akan menguatkan peran Indonesia dalam percaturan hubungan internasional. Selain

menyangkut perlindungan HKI, Indonesia juga menekankan pula tentang isu akses dan

pemanfaatan teknologi bagi kepentingan pembangunan, yang mana hal tersebut masihlah

Referensi

Dokumen terkait

gossypii bersayap mempunyai kornikel hitam dari dasar sampai ujung, tuberkel kecil diantara antena dan tidak mempunyai tonjolan tambahan pada sisi dorsal abdomen.. gossypii

Saat pelaksaan Praktik kerja lapangan jobdesk praktikan mengelola komunikasi dengan nasabah, karyawan dan Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) Kalimalang, kendala awal

Pengujian terhadap sampel dilakukan dalam bentuk pengujian sifat fisik aspal yang meliputi uji penetrasi, uji titik lembek, uji daktilitas, uji berat jenis dan

Manfaat ekonomi Masyarakat memperoleh manfaat secara ekonomi dari kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan, misalnya penggunaan biogas dapat mengurangi

Oleh sebab itu, cedera dapat terjadi pada daerah benturan (coup) atau pada sisi sebaliknya (contra coup). Menurut Tarwoto dkk, adanya cedera kepala dapat mengakibatkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dan pada level berapa asap cair kusambi mampu memberikan hasil yang terbaik terhadap kandungan nutrisi

(1) Pada bangunan yang tidak mempunyai instalasi penyalur petir, pemasangan penyalur tegangan lebih antara antena dengan elektroda bumi harus dipasang diluar bangunan;.

Pertemuan 1 Peneliti dibantu oleh guru konselor selama melakukan observasi melalui pengamatan selama kegiatan berlangsung dengan pedoman observasi, dan memberi