• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP DAN SOCIAL CHARACTER DALAM INTERAKSI SOSIAL REMAJA ZAMAN NOW

Anggi Mutiara Rangkuti1 , Widya Dwi Gempita2 , M. Januar Ibnu Adham3 1Mahasiswa FKIP Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

2Dosen FKIP Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang Universitas Singaperbangsa Karawang

ABSTRAK

Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dsb. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Padahal dalam masa perkembangannya, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pengertian maupun hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan media sosial terhadap gaya hidup dan social character dalam interaksi sosial remaja zaman now.

Kata Kunci : Media sosial, Gaya hidup, Social character, Interaksi sosial, Kebudayaan.

ABSTRACT

In this era of globalization technology is more advanced, it can’t be denied the presence of the internet more needed in everyday life, both in socialization, education, business, etc. We can’t be denied that social media have a big influence in our life. Someone who initially small can be great with social media, or otherwise. For the community particularly among teenagers, social media have to make opium user gone days without opening a social media. While in a fact, teenagers in school trying to find his identity with his peers hang out together with friends. Writing this paper aims to explain the understanding and matters relating to the use of social media to lifestyle and social character in the social interaction of teenagers millenial.

(2)

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Interaksi sosial merupakan sebuah syarat terjadinya aktivitas sosial. Dalam melakukan interaksi terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial. Teknologi Informasi di era globalisasi sangat berkembang pesat di dalam kehidupan masyarakat. Penggunaan fasilitas komunikasi yang semakin canggih memberikan peluang bagi setiap individu untuk mengakses informasi sesuai keinginan serta dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa memikirkan waktu. Perkembangan teknologi yang semakin canggih memberikan suatu perubahan besar dalam komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat di era modern.

Memasuki era globalisasi, remaja merupakan kalangan yang sering menggunakan media internet khusunya media sosial sebagai sarana untuk mencari informasi, hiburan maupun berkomunikasi dengan teman di situs jejaring sosial. Media sebagai sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan.

Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.

Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul.

(3)

telah meninggalkan masa kanak-kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa. Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan zaman. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidupnya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian. Tuntutan yang disebut sabagai suatu standar idela meangkibatkan terbentuknya karakter remaja dari apa yang orang bilang. Memang manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal,salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya dengan dunia nyata. Namun mengakibatkan remaja kehilangan jati dirinya sendiri.

Media sosial seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja. Remaja masa kini identik dengan smartphone ditangan hampir 24 jam. Media sosial yang paling sering digunakan oleh kalangan remaja seperti facebook, twitter, path, youtube, Instagram, line, dan bbm. Media sosial tersebut mempunyai keunggulan dan ketertarikan sendiri bagi penggunanya. Media sosial sangat banyak menawarkan kemudahan yang membuat remaja betah berlama-lama dalam menggunakannya.

Belum sempurna nya kematangan pemikiran remaja dan ketidakstabilan emosi remaja membawa pengaruh yang negatif terhadap hasil penyerapan informasi yang tidak baik melalui media sosial. Seperti yang kita ketahui, media sosial merupakan wadah menuangkan kebebasan berekspresi, baik itu dalam bentuk gambar ataupun pesan-pesan yang terkadang menyesatkan.

(4)

Media sosial tidak akan pernah lepas dari pengaruh positif dan negatifnya, dampaknya tetap tergantung dari diri kita sendiri sebagai penggunanya. Walaupun masa remaja merupakan masa yang dapat dikatakan sangat kritis karena memasuki transisi pencarian jati diri, namun remaja juga bisa berdaya membentengi diri sendiri dengan norma dan moral yang baik. Pembentukan karakter yang baik sejak dini termasuk saat remaja sangatlah penting bagi masa depan diri remaja itu sendiri dan lebih luas lagi yaitu masa depan bangsa. Remaja sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan tangguh tentunya akan dapat membuat negaranya maju dan mempertahankan kebudayaan bangsanya sendiri. So, concern for having a good character, karena karaktermu akan mencerminkan dirimu dan bangsamu yang sebenarnya.

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Media Sosial terhadap Gaya Hidup dan Social Character dalam Interaksi Sosial Remaja Zaman Now. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan Media Sosial? 2. Apakah yang dimaksud dengan Gaya Hidup? 3. Apakah yang dimaksud dengan Social character? 4. Apakah yang dimaksud dengan Interaksi Sosial?

5. Apa pengaruh penggunaan Media sosial terhdap gaya hidup dan social character dalam interaksi sosial remaja zaman sekarang?

KAJIAN TEORI Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

(5)

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan temanteman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Gaya Hidup

Menurut Setiadi (2003:148), “gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana manusia menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya. Oleh karenanya, hal ini berhubungan dengan tindakan dan perilaku sejak lahir”. Sedangkan menurut Kottler (didalam Sepriadi.2010:11), “gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya”. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Suratno dan Rismiati (didalam Sepriadi.2010:11), menyatakan bahwa “gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan”. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.

Menurut Susanto (didalam Setiadi.2003:24), faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal).

Faktor internal yang mempengaruhi gaya hidup yaitu: a) Sikap

b) Pengalaman dan pengamatan c) Kepribadian

d) Konsep diri e) Motif f) Persepsi

(6)

b) Keluarga c) Kelas sosial d) Kebudayaan

Social Character

Menurut Wikipedia, karakter sosial adalah konsep dasar utama dari analisis psikologi sosial. Karakter sosial menggambarkan sikap emosional yang umum terjadi pada orang-orang di kelas sosial atau masyarakat. Karakter sosial diperoleh secara substansial dalam keluarga sebagai agen masyarakat tetapi juga dikembangkan di institusi masyarakat lain seperti sekolah dan tempat kerja. Fungsi karakter sosial adalah memotivasi orang untuk menyelesaikan tugas sosial yang diharapkan mengenai pekerjaan dan interaksi, pendidikan dan konsumsi. Berawal dari interaksi struktur sosial sosio-ekonomi dan struktur libidinous sosial, karakter sosial memungkinkan penggunaan energi manusia sebagai sumber produktif sosial.

Erich Fromm menekankan kebutuhan sosial, yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat. Agar masyarakat berfungsi secara memadai, anggotanya harus memperoleh struktur karakter yang memungkinkan mereka melakukan apa yang perlu dilakukan agar bisa makmur.

Interaksi Sosial

Menurut Soekanto (2002), interaksi sosial adalah bentuk-bentuk yang tampak apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia mengadakan hubungan satu sama lain terutama dengan mengetengahkan kelompok serta lapisan sosial sebagai unsur pokok struktur sosial. Interaksi sosial dapat dipandang sebagai dasar proses-proses sosial yang ada, menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis.

Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar dua atau lebih individumanusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain (Gerungan, 2004). Kelangsungan interaksi sosial ini, sekalipun dalam bentuknya yang sederhana, tenyata merupakan proses yang kompleks. Sedangkan Tubbs dan Moss dalam bukunya 14 Human Communication (2001), suatu interaksi sosial diartikan sebagai suatu sistem sosial dua orang atau lebih yang dilengkapi dengan beberapa aturan dan harapan, serta beberapa ganjaran dan hukuman yang berlaku diantaranya.

(7)

ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia yang satu dengan lainnya, yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi. Mengenai interaksi yang terjalin tersebut, yang dianggap paling ideal adalah secara tatap muka (langsung). Interaksi tatap muka lebih memungkinkan suatu proses yang bersifat dinamis dan timbal balik secara langsung. Selain itu menurut Morey (2004), pertukaran informasi secara tatap muka dapat mempercepat proses saling mempengaruhi antara pihak-pihak yang berinteraksi didalamnya. Sedangkan menurut Soekanto (2002), suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu:

1. Adanya kontak sosial (social-contact) 2. Adanya komunikasi

Kebudayann

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Bubudi-daya atau kebubudi-dayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

(8)

ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Sedangkan Linton: 1940, mengartikan budaya dengan: Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

Adapun Kluckhohn dan Kelly: 1945 berpendapat bahwa budaya adalah: Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

PEMBAHASAN ISI

(9)

ask.fm, skype, path, dan lainnya. Media sosial tersebut bagaikan pisau bermata dua, dapat memberikan efek postif maupun negatif.

Menurut McGraw Hill Dictionary – Media sosial adalah sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual.

Menurut Varinder Taprial dan Priya Kanwar (2012) – Media sosial adalah media yang digunakan oleh individu agar menjadi sosial, atau menjadi sosial secara daring dengan cara berbagi isi, berita, foto dan lain-lain dengan orang lain.

Menurut B.K. Lewis (2010) – Media sosial adalah label bagi teknologi digital yang memungkinkan orang untuk berhubungan, berinteraksi, memproduksi, dan berbagi isi pesan.

Menurut Mark Hopkins (2008) – Sosial media adalah istilah yang tidak hanya mencakup berbagai platform Media Baru tetapi juga menyiratkan dimasukkannya sistem seperti FriendFeed, Facebook, dan lain-lain yang pada umumnya dianggap sebagai jejaring sosial. Idenya adalah bahwa berbagai platform media yang memiliki komponen sosial dan sebagai media komunikasi publik.

Menurut P.N. Howard dan M.R Parks (2012) – Media sosial adalah media yang terdiri atas tiga bagian, yaitu : Insfrastruktur informasi dan alat yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan isi media, Isi media dapat berupa pesan-pesan pribadi, berita, gagasan, dan produk-produk budaya yang berbentuk digital, Kemudian yang memproduksi dan mengkonsumsi isi media dalam bentuk digital adalah individu, organisasi, dan industri.

Pengguna media sosial dikalangan remaja memberikan pengaruh langsung baik positif maupun negatif. Remaja yang sering menggunakan media sosial bisa mengganggu proses belajar mereka. Seperti contohnya ketika mereka sedang belajar masuk pemberitahuan chat dari temannya dapat mengganggu proses belajar mereka. Kebiasaan seorang remaja yang berkicau dimedia sosial terkadang hanya untuh mengeluhkan betapa sulitnya pelajaran yang sedang mereka kerjakan.

(10)

Jika berbicara mengenai remaja, salah satu hal yang menarik perhatian untuk diamati yaitu tingkah lakunya, kehidupan sosial, termasuk yang kini sering dibicarakan adalah karakter remaja. Karakter merupakan akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lainnya. Karakter menjadi hal yang penting untuk diperhatikan karena kaitannya secara langsung dengan sikap dan perilaku seseorang termasuk remaja.

Damapak Positif dan Negatif Media Sosial Dampak positif Media sosial dalam interaksi yaitu :

Dampak Positif dari Media Sosial, yaitu:

1. Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak. Lewat media sosial, anda dapat mengatur langkah dan strategi anda tanpa takut terlihat seperti seekor cacing kepanasan lagi. Komunikasi lebih mudah mengalir dibandingkan saat anda berbicara langsung.

2. Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.

3. Situs jejaring social membuat remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

4. Membantu remaja dalam pengapresiasian diri

5. Jarak dan Waktu bukan masalah. Di era media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh atau long distance bukan lagi halangan besar (meskipun tetap sulit). Anda tidak lagi harus mengirim surat tiap minggu kepada pasangan anda yang sedang bekerja di luar kota atau luar negeri karena media sosial sudah menghilangkan batasan jarak dan waktu bagi anda yang harus membina hubungan jarak jauh.

6. Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

7. Mempermudah para remaja mengkonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas mereka yang belum mereka mengerti.

(11)

yang terjadi. Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.

Dampak negatif dari Media sosial, yaitu :

1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.

2. Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.

3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata.

4. Menurunnya prestasi remaja di sekolah. Kebanyakan para remaja yang telah menggunakan media sosial, lebih banyak menggunakan waktunya untuk berkomunikasi di media sosial dibandingkan belajar dirumah

5. Kemungkinan besar remaja menjadi unsur penculikan. Hal ini sedang marak-maraknya terjadi, yaitu kasus penculikan remaja.

6. Mudahnya akses jaringan pornografi akan membuat rusaknya moral dan tingkah laku remaja sebagai pelajar. Mudahnya akses media sosial ternyata juga mempermudah remaja untuk mengakses jaringan pornografi.

7. Kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin banyak para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi remaja yang masih polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang.

(12)

menginginkan segala sesuatu didapatkan dengan instan, serta sebagai tolak ukur seorang individu dapat dikatakan sebagai remaja yang memiliki keeksistensian diri di lingkungannya.

Untuk itu, di zaman yang serba ada atau modern ini, mari kita sebagai penerus bangsa Indonesia harus memajukan bangsa Indonesia terutama dalam budayanya karena negara Indonesia yang terkenal akan kayanya kebudayaan. Hindari hal-hal yang berdampak negatif, hindari pergaulan bebas, hindari narkoba. Pilihlah teman yang dapat membuat anda cerdas dan selalu mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Boleh kita mengikuti gaya kebarat-baratan asalkan itu mengandung nilai yang positif

KESIMPULAN

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Meskipun jejaring sosial memiliki segelintir pengaruh positif terhadap kelakuan remaja, namun perlu di ingat, jejaring sosial ternyata mempunyai lebih banyak sisi/pengaruh negatifnya terhadap remaja, hingga dapat mempengaruhi remaja bertingkah di luar batasan orang normal, hingga menyebabkan “Dehumanisasi”atau remaja lebih peduli pada dunia maya di internet daripada lingkungan nyata di sekitarnya, pada remaja yang terkena dampak negatifnya.

(13)

DAFTAR PUSTAKA Jurnal

Juwita, Elsa Puji. 2016. Peran Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Siswa SMA 5 Bandung. Jurnal Sosietas Vol 5 No. 01 Thn 2016.

Sepriadi, Antonius. 2010. Pengaruh Gaya Hidup yang Hedonis dengan Pelanggaran Kode Etik UNILA pada Mahasiswa PPKn FKIP Universitas Lampung Angkatan 2007-2009. Universitas Lampung.

Buku

Gea, Antonius Atosokhi, Antonio Panca Yuni Wulandari & Yohanes Babari. Character Building II, Relasi Dengan Sesama. Jakarta : PT Gramedia, 2003.

Gerungan, W.A. Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama, 2004.

Morey, Doc. Phone Power : Meningkatkan Keefektifan Berkomunikasi di Telepon. Jakarta: PT Gramedia, 2004.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Bogor: Kencana.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja Grafindo.

Tubbs, Steward L & Sylvia Moss. 2001. Human Communication, Konteks-konteks Komunikasi. Cetakan Ketiga. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Internet

Wikipedia.2014. Media sosial.(online)http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial. Diakses: 12 Desember 2017

Wikipedia.2017.Social Character. (online) http:// en .wikipedia.org/wiki/ Social character. Diakses: 12 Desember 2017.

Almaqasasary,Ardi.pengertian kebudayaan.(online) ) http:// www .

Referensi

Dokumen terkait

Sikap negatif orang tua terhadap kekerasan anak akibat media sosial dibentuk oleh keyakinan orang tua bahwa perkembangan media sosial memburuk, banyak kekerasan terjadi di

Eurika Pendidikan(2015) membagi masa pubertas remaja menurut teman sebaya dan pemisahan diri dengan orang tua atau keluarga dimana keluarga memiliki fungsi: 1) Affectional;

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil postes, setelah diberikan media visual pada proses pembelajaran di kelasnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada

Pengawasan orang tua dalam intensitas penggunaan media sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak sebagai proses untuk mengontrol kegiatan

Path merupakan jejaring sosial baru yang mulai banyak digemari oleh mahasiswa. Jejaring sosial ini menyuguhkan berbagai macam fitur yang berbeda dari jejaring sosial

Selain itu pencegahan pencegahan mengenai cyberbullying bisa dilakukan oleh diri sendiri maupaun kita yang berperan sebagai orang tua ini dapat mengurangi ornag

Hasil penelitian kelas IX SMP Negeri 4 Marioriwawo tersebut wujud penggunaan bahasa dalam jejaring social facebook dan karangan narasi dari hasil analisis karangan narasi siswa kelas

Peranan orang tua saat mengasuh anaknya sangat penting dikarenakan peranan ini dapat digunakan untuk menjaga anaknya dari dampak buruk tapi juga mempunyai peranan dalam pembentukan